Oleh :
NRP : 173030045
Kerja sebuah engine diesel sangat dipengaruhi oleh sistem pendingin, khususnya di
dalam dunia pertambangan di mana jam kerja engine digunakan secara maksimum oleh
operator untuk melakukan aktifitas kerjanya, disamping itu juga dipengaruhi oleh cuaca dan
kondisi area yang tidak menutup kemungkinan terjadi suatu masalah pada alat-alat yang
digunakan seperti engine diesel yang sering kali mengalami masalah overheating.
Pembakaran yang terjadi di dalam engine akan menghasilkan panas. Panas dari hasil
pembakaran ini di dalam ruang bakar dapat mencapai 3500oF atau 1927oC. dan kurang lebih
1/3 bagian dari panas ini digunakan untuk menggerakkan engine, 1/3 bagian hilang terbawa
oleh gas buang yang keluar dari engine dan 1/3 bagian lagi diserap oleh cooling system.
Adapun prinsip kerja dari sistem pendingin engine adalah mensirkulasikan cairan
pendingin atau coolant ke seluruh bagian engine untuk menyerap panas yang dihasilkan oleh
pembakaran dan gesekan dengan memanfaatkan perpindahan panas, Jika engine mengalami
overheating, maka kinerjanya pun akan terganggu dan akibatnya yaitu engine tersebut akan
low power, usia engine akan lebih pendek, engine akan mudah rusak dan konsumsi bahan
bakar akan lebih banyak atau boros. Hasilnya akan membuat kerugian pada pihak pemilik
kendaraan atau unit itu sendiri.
I. Pengertian
Sistem pendinginan dalam mesin kendaraan adalah suatu sistem yang berfungsi
untuk menjaga supaya temperatur mesin dalam kondisi yang ideal. Mesin pembakaran
dalam (maupun luar) melakukan proses pembakaran untuk menghasilkan energi dan
dengan mekanisme mesin diubah menjadi tenaga gerak. Mesin bukan instrumen dengan
efisiensi sempurna, panas hasil pembakaran tidak semuanya terkonversi menjadi energi,
sebagian terbuang melalui saluran pembuangan dan sebagian terserap oleh material
disekitar ruang bakar. Mesin dengan efisiensi tinggi memiliki kemampuan untuk konversi
panas hasil pembakaran menjadi energi yang diubah menjadi gerakan mekanis, dengan
hanya sebagian Proses pembakaran yang berlangsung terus menerus dalam mesin
mengakibatkan mesin dalam kondisi temperatur yang sangat tinggi. Temperatur sangat
tinggi akan mengakibatkan desain mesin menjadi tidak ekonomis, sebagian besar mesin
juga berada di lingkungan yang tidak terlalu jauh dengan manusia sehingga menurunkan
faktor keamanan. Temperatur yang sangat rendah juga tidak terlalu menguntungkan dalam
proses kerja mesin. Sistem pendinginan digunakan agar temperatur mesin terjaga pada
batas temperatur kerja yang ideal.
Macam-macam Sistem Pendingin yang biasa digunakan pada motor ada dua
macam, yaitu sistem pendingin udara dan sistem pendingin air. Panas yang dihasilkan oleh
proses pembakaran di dalam mesin dirubah menjadi tenaga gerak. Namun kenyataannya
hanya sebagian dari panas tersebut yang dimanfaatkan secara efektif. Panas yang
diserap harus dengan segera dibuang ke udara luar, sebab jika tidak maka mesin akan
terlalu panas dan komponen motor cepat aus. Untuk itu pada motor dilengkapi beberapa
Macam Sistem Pendingin dengan sistem pendingin yang berfungsi untuk mencegah
panas yang berlebihan.
A. SISTEM PENDINGIN UDARA
Pada sistem ini panas yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar dan udara
dIdalam silinder sebagian dirambatkan keluar melalui sirip-sirip pendingin yang
dipasang di luar silinder dan ruang bakar tersebut. Panas tersebut selanjutnya
diserap oleh udara luar yang temperaturnya jauh lebih rendah dibanding
temperatur sirip pendingin. Untuk daerah mesin yang temperaturnya tinggi yaitu di
sekitar ruang bakar diberi sirip pendingin yang lebih panjang dibanding di daerah
sekitar silinder.
Udara yang menyerap panas dari sirip-sirip pendingin harus berbentuk aliran atau
udaranya harus mengalir agar temperatur di sekitar sirip tetap rendah sehingga
penyerapan panas tetap berlangsung secara sempurna. Aliran uadara ini
kecepatannya harus sebanding dengan kecepatan putar mesin agar temperatur
ideal mesin dapat tercapai sehingga pendinginan dapat berlangsung dengan
sempurna.
Untuk menciptakan aliran udara, ada dua cara yang dapat ditempuh yaitu
menggerakkan udara atau siripnya. Apabila sirip pendinginnya yang digerakkan
berarti mesinnya harus bergerak seperti mesin yang dipakai pada sepeda motor.
Untuk mesin-mesin stasioner dan mesin-mesin yang penempatannya sedemikian
rupa sehingga sulit untuk mendapatkan aliran udara, maka diperlukan blower yang
fungsinya untuk menghembuskan udara. Penempatan blower yang digerakkan oleh
poros engkol memungkinkan aliran udara yang sebanding dengan putaran mesin
sehingga proses pendinginan dapat berlangsung sempurna.
Pada sistem ini, panas dari hasil proses pembakaran bahan bakar dan udara
dalam ruang bakar dan silinder sebagian diserap oleh air pendingin setelah melalui
dinding silinder dan ruang bakar. Oleh karena itu di bagian luar dinding silinder
dan ruang bakar dibuat mantel-mantel air (water jacket). Panas yang diserap oleh
air pendingin pada water jacket selanjutnya akan menyebabkan naiknya temperatur
air pendingin tersebut. Apabila air pendingin tersebut tetap berada pada mantel air,
maka air akan cenderung mendidih dan menguap. Hal tersebut dapat dihindari
dengan jalan mengganti air tersebut dengan air yang masih dingin sedangkan air
yang telah panas harus dialirkan keluar dari mantelnya dengan kata lain harus
bersirkulasi. Sirkulasi air tersebut ada dua macam yaitu sirkulasi alam atau thermo
syphon dan sirkulasi dengan tekanan.
Kebanyakan mobil menggunakan sistem pendingin air dengan sirkulasi tekanan
(forced circulation), sedangkan sepedamotor umumnya menggunakan sistem
pendingin udara. Untuk selanjutnya pada modul ini akan dibahas sistem pendingin
air dengan sirkulasi tekanan.
Sistem Pendingin
Cooling system adalah suatu sistem yang terdapat pada engine yang mempunyai
fungsi untuk mereduksi panas yang dihasilkan oleh engine serta menjaga suhu engine
agar tetap pada temperatur kerjanya.
Tujuan dari cooling system itu sendiri adalah mempertahankan suhu engine agar
tetap pada temperatur kerjanya sehingga kinerja engine itu sendiri akan optimal atau
efisiensinya akan baik. Jika sistem ini tidak bekerja sesuai dengan tugasnya, maka akan
terjadi kerusakan yang berat.
Dalam engine terjadi pembakaran, pembakaran ini menhasilkan suhu dalam ruang
bakar kurang lebih 3500oF atau 1927oC. Tetapi hanya 33% bagian dari total panas
dimanfaatkan untuk menjadi tenaga penggerak, 30% bagian dibuang melalui gas buang
sisa pembakaran atau exhaust, 7% dipancarkan langsung ke udara di sekitar engine
(radiasi dengan udara sekitar), dan sisanya harus mampu diserap oleh cooling system.
Nama Komponen :
1. Radiator
2. Slang Karet (upper hose)
3. Slang Karet (lower hose)
4. Thermostat
5. Kipas (fan)
6. Pompa Air (water pump)
7. Kantong air (Water Jacket)
radiator
radiator cap
reservoir
Slang Karet (upper hose dan lower hose ) berfungsi
memindahkan air pendingin dari/ke water jacket melalui
radiator
hose
thermostat
fan
water pump
water jacket
3. Sirkulasi Air Pendingin
Pembakaran yang terjadi di dalam silinder dapat mecapai temperatur + 2500 C. proses
pembakaran ini terjadi berulang – ulang.Oleh karena itu komponen – komponen engine
menjadi panas.Untuk menjaga agar kondisi mesin tetap dapat bekerja dengan normal, kepala
silinder, blok silinder, torak mekanik katup, katub dan kelengkapannya perlu mendapat
pendinginan yang cukup, agar kekuatan materialnya tetap stabil.
Pada motor bahan energi termal hasil pembakaran yang diubah menjadi energi
mekanik hanya 35 – 40%. Sebagian panas diserap oleh fluida pendingin, terbawa keluar
bersama – sama gas bekas, diserap oleh minyak pelumas, diserap oleh komponen – komponen
utama engine. Pendinginan merupakan suatu kebutuhan bagi engine, tapi apabila ditinjau dari
segi pemanfaatan energi terma, pendinginan itu suatu kerugian.Meskipun demikian
pendinginan pada suatu motor mutlak diperlukan supaya temperatur kerja dapat
dipertahankan.
Terjadinya overheating akibat endapan lumpur, karat (rust), pitting atau cavitation-
erosion, dan tersumbatnya tube pada radiator, aftercooler, dan oil cooler umumnya
disebabkan oleh kualitas air sebagai bahan dasar penyusun coolant yang buruk atau
tidak sesuai spesifikasi dan konsentrasi additives yang tidak sesuai spesifikasi. Untuk
itu gunakan air sebagai bahan penyusun coolant sesuai spesifikasi dan konsentrasi
additives yang sesuai spesifikasi pula.
Terjadinya karat (rust) dapat disebabkan pula oleh derajat keasaman (pH) coolant
yang dibawah spesifikasi sehingga coolant menjadi sangat korosif. Untuk itu selalu
periksa pH-nya.
Terjadinya pitting dapat disebabkan oleh derajat keasaman (pH) coolant yang tidak
sesuai spesifikasi, baik lebih tinggi atau lebih rendah. Jika lebih rendah dari
spesifikasi, maka cenderung menyerang komponen cooling system yang berbahan
besi, namun jika diatas spesifikasi, maka cenderung menyerang komponen cooling
system yang berbahan tembaga atau aluminium. Untuk itu selalu periksa pH coolant.
Terjadinya overheating akibat terdapatnya oli didalam coolant atau sebaliknya dan
pitting atau cavitation-erosion umunya disebabkan oleh rendahnya tekanan didalam
sistem, baik terjadinya kebocoran pada radiator cap atau kebocoran pada sambungan
atau hose. Untuk itu sebelum menghidupkan engine selalu periksa sekeliling untuk
memantau apabila terjadi kebocoran pada sambungan atau hose dan selalu periksa
radiator cap untuk memeriksa walaupun secara visual kondisi seal apakah masih
dalam kondisi yang baik atau tidak, dilihat secara visual cukup karena seal tersebut
terbuat dari karet (rubber) sehingga mudah melihat kerusakannya.
a. Thermostat rusak
Sebagai komponen yang berfungsi mengatur masuknya air pendingin yang
masuk ke dalam water jacket agar didapatkan suhu mesin yang sesuai dan apabila
pada alat ini terjadi kerusakan dapat mengakibatkan mesin menjadi dingin atau
sebaliknya. Thermostat tersebut tidak bisa bekerja dengan baik artinya thermostat
membuka terus, karena alat tersebut tidak bisa menutup saat mesin dingin, ini berarti
thermostat rusak dan harus diganti.
.
2. Terjadi Overheating
Suhu mesin terlalu panas menyebabkan komponen-komponen mesin
mengalami pemuaian yang melebihi kemampuannya dan mengakibatkan deformasi
bahan sebagai contoh pada seal head. Over heating biasanya disebabkan karena :
a. Kekurangan air pada sistem pendinginan.
Air merupakan media yang digunakan untuk menyerap panas pada mesin, jika
jumlah air pada sistem pendinginan kurang menyebabkan pendinginan pada mesin
tidak optimal. Kekurangan air pada sistem pendinginan yang jika diteruskan
menyebabkan over heating.
Sistem pengapian ini umumnya digunakan pada mobil. Pada sepeda motor hampir
tidak digunakan lagi.
Adapun kompoenen dari sistem pengapian ini adalah:
a. Baterai
Baterai
Kegunaan :
b. Kunci Kontak
Kunci kontak
c. Coil Ignition
Kumpran primer terbuat dari kawat tembaga yang relatif tebal ( 0,5 – 1,0
mm) yang dililit 150-300 kali mengelilingi kumparan sekunder.
Antara lapisan kumparan yang satu dengan yang lain dilapisi dengan kertas
khusus yang mempunyai tahanan sekat yang tinggi.
Ruangan kosong di dalam tabung diisi dengan cairan minyak yang berfungsi sebagai
pendingin
Pada kumparan primer terjadi induksi diri sendiri (self induction) dan pada
kumparan sekunder terjadi induksi bersama (mutual induction), Laju perpindahan
elektron induksi diri sendiri pada kumparan primer mencapai 500 Volt, sedang
induksi bersama laju perpindahan elektronnya mencapai 30.000 volt sehingga
mampu membentuk loncatan bunga api pada busi.
1) Kontak Pemutus
Fungsi:
Bagian-bagian :
1. Kam distributor
2. Kontak tetap ( wolfram )
3 5
3. Kontak lepas ( wolfram )
2 4. Pegas kontak pemutus
4
5. Lengan kontak pemutus
6. Sekrup pengikat
7. Tumit ebonit
8
8. Kabel ( dari koil - )
9
7 9. Alur penyetel
6
1 6
2) Kondensor
3)Tutup Distributor
Kegunaan :
f. Busi
Busi berfungsi menghasilkan bunga api di antara lektroda tengah dan massa. Busi
beroperasi pada temperature tinggi dimana pada saat pembakaran mencapai 2.000 oC pada
tekanan 45 Atm. Konstruksi dapat dilihat pada gambar di bawah ini
B. Cara Kerja Sistem Pengapian Konvesional
a. Saat Kontak Pemutus Tertutup
1 2 3
4
Arus mengalir dari baterai – kunci kontak – kumparan primer koil kontak
pemutus – massa dan Terjadi pembentukan medan magnet pada inti koil
b. Saat Kontak Pemutus Terbuka
https://dokumen.tips/documents/makalah-sistem-pendingin-engine.html