Anda di halaman 1dari 17

olimer atau makro molekul adalah senyawa yang mempunyai massa molekul besar

dan tersusun dari gabungan molekul sederhana. Molekul-molekul sederhana penyusun polimer
disebut monomer. Reaksi penggabungan monomer-monomer disebut reaksi polimerisasi..
Jumlah monomer yang dapat membentuk polimer terdiri dari 50 molekul unit atau lebih dengan
ukuran 10 – 10.000 A.
Di alam makromolekul banyak kita jumpai di mana-mana. Karbohidrat amilum, protein,
lemak adalah contoh-contoh makromolekul di alam, merupakan polimer organik yang terjadi
secara alamiah dan biasa disebut "polimer alam" (Biopolimer).

Biopolimer ini telah dikenal lama oleh nenek moyang kita. Banyak digunakan untuk
keperluan rumah tangga bahkan hingga sekarang kita juga masih banyak menggunakan
biopolimer ini, contoh: kapas (selulosa) untuk kasur, serat rosela untuk karung, getah karet untuk
balon, ban dan lain-lain.

Akan tetapi dengan meningkatnya kebutuhan manusia dengan disertai menipisnya bahan
alam, para ahli mulai memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan akan polimer-polimer
tersebut. Munculah ide untuk membuat polimer tiruan yang dikenal dengan nama "Polimer
sintetis". Seperti selulosa (kapas) diganti dengan busa karet (spon), rayon karung goni (bahan
serat rosella) diganti dengan karung plastik. Dalam mempelajari polimer, karbohidrat, dan
protein Anda dapat memahami struktur, tatanama, penggolongan, sifat, dan kegunaan
makromolekul.

Lebih jelasnya perhatikan peta konsep berikut ini

1
A. POLIMER
1. Struktur makromolekul (polimer) sintetis
Makromolekul (polimer) merupakan hasil sintesis dari senyawa-senyawa organik
yang terdiri dari monomer-monomer yang saling bergabung membentuk rantai panjang
dengan ikatan kovalen. Struktur polimer bermacam-macam bergantung pada jenis
monomer penyusunnya. Secara umum gambar struktur polimer adalah sebagai berikut.

2. Tatanama polimer
Belum ditemukan literatur yang membahas secara khusus tatacara pemberian
nama senyawa polimer. Namun untuk memudahkan penulisan nama polimer diawali
dengan nama "poli" yang diikuti dengan nama "monomernya"
Tabel 1. Contoh Polimer
2

3. Penggabungan polimer
a. Berdasarkan jenis monomernya, polimer dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.) Homopolimer adalah polimer dari hasil reaksi monomermonomer yang sejenis.
adapun struktur homopolimer dapat digambarkan sebagai berikut:
... – A – A – A – A – A – ...
A = monomer
2.) Kopolimer adalah polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari satu
jenis. Adapun struktur kopolimer dapat digambarkan sebagai berikut:
... – A – B – A – B – A – B – A – B – ...
monomer A ≠ monomer B

b. Berdasarkan sifat kekenyalan polimer dapat dibedakan menjadi dua yaitu:


1) Polimer termoplastik

3
adalah polimer yang bersifat liat apabila dipanaskan dan dapat di pola/dibentuk
sesuai keinginan dan sifat liatnya akan hilangsetelah didinginkan dan proses
dapat diulang untuk diubah menjadi bentuk lain.
2.) Polimer thermostat
adalah polimer yang pada awalnya liat saat dipanaskan, namun sekali
didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi/polimer sekali cetak.

c. Berdasarkan pembentukannya dikelompokkan menjadi dua yaitu:


1.) Polimerisasi adisi
adalah peristiwa bergabungnya monomer-monomer yang mempunyai ikatan tak
jenuh (ikatan rangkap). Ikatan ini akan berubah menjadi ikatan jenuh saat dimana
monomer-monomer tersebut saling berikatan satu sama lain. Pada polimerisasi
tidak ada molekul yang hilang.
Contoh: polimerisasi adisi adalah pembentukan PVC (polivinil chlorida) dari
monomer vinilchlorida.

2.) Polimerisasi kondensasi


adalah peristiwa bergabungnya monomer-monomer yang bergugus fungsional.
Saat di mana monomer-monomer bergabung satu sama lain ada molekul yang
hilang, misalnya molekul H2O.
Contoh: polimerisasi kondensasi adalah pembentukan protein dari monomer
asam amino.

4
Latihan 1
Diketahui rumus struktur beberapa polimer

Pertanyaan
1. Tentukan rumus struktur monomernya dan beri nama!
2. Tentukan jenis polimer berdasarkan jenis monomernya!
3. Tentukan jenis polimer berdasarkan pembentukannya!

d. Polimer dalam kehidupan sehari-hari


1.) Plastik
Ditemukan oleh John Wesley Hyatt (1837 – 1920) dari Amerika Serikat.
Dibandingkan material lain plastik memiliki beberapa keunggulan antara lain:
tahan terhadap karat, bersifat isolator, ringan, mudah dibentuk dan lain-lain.
Secara massal plastik yang pertama kali diproduksi adalah polimer fenol-
formaldehida oleh Leo Hendrik Beekland (1863 – 1944) di Amerika Serikat
pada tahun 1909 untuk jenis bakelit. Merupakan kopolimer dari monomer fenol
dan metanol/ formaldehid.
Kegunaan plastik jenis ini antara lain: perekat plywood, peralatan toilet,
casing radio dan lain-lain. Seiring dengan diketemukannya sumber-sumber
minyak bumi, plastik yang umum diproduksi adalah polimer dari etena atau

5
turunannya. Plastik jenis ini merupakan homopolimer yang jenis reaksinya adalah
polimerisasi adisi. Adapun jenis plastik dan manfaatnya adalah sebagai berikut.

Tabel 2. Jenis Plastik dan Manfaatnya


2.) Karet
Kegunaan karet pertama kali dilakukan oleh Joseph Priestley (1733 –
1804) dari Inggris untuk menghapus tulisan dari pensil.
Charles Goodyear (1800 – 1860) dari Amerika Serikat menemukan temuan
besar bahwa bila karet dipanaskan dengan sejumlah tertentu belerang akan
menjadi elastis dan kuat dalam segala kondisi cuaca. Selanjutnya temuan tersebut
dinamakan vulkanisasi oleh Brockedon. Proses vulkanisasi sendiri yang
menemukan adalah Tomas Hancock.
Karet dikenal ada 2 macam yaitu:
a.) Karet alam
adalah polimer dari isoprena (2 -metil 1, 3 butadiena)

jembatan belerang antara rantai-rantai polimer pada proses vulkanisasi

Kerja dari jembatan belerang ini adalah untuk menahan rantai polimer
agar pada saat direnggangkan tidak mudah putus dan karet dapat kembali
ke bentuk semula.
b.) Karet sintetis
Seperti halnya karet alam, karet sintetispun dapat mengalami vukanisasi.
Jenis-jenis karet sintetis dan kegunaannya:

(1). Neoprena
– CH2 – C = CH – CH2 –
|
Cl
kloropena
Sifat : tahan terhadap oksidasi, sinar matahari, minyak, uap dan nyala api
Fungsi: untuk selang bensin, kemasan barang, isolator kawat
(2) Polibutadiena
– CH2 – CH = CH – CH2 –
1,3 butadiena
Sifat : kurang elastis
Fungsi: untuk campuran karet alam atau karet sintetis
(3) buna–S (butadiena stirena)
SBR (styrene butadiene rubber)

(4) Buna–N (butadiena nitril)


– CH2 – CH = CH – CH2 – CH2 – CH –
|
CN
Sifat : tahan terhadap minyak dan nyala api
Fungsi: untuk selang bahan bakar minyak
3.) Serat
Serat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a.) serat alam, misalnya: kapas, wol dan sutera
b.) serat sintetis, misalnya: nilon (poliamida), teteron (poliester)
Terbentuk melalui polimerisasi kondensasi dan merupakan kopolimer.
Nilon adalah polimer yang terbentuk dari asam adipat dan 1,6 diamino
heksana

Latihan 2
Tentukan monomer dari neoprena, polibutadiena, SBR dan Buna–N serta beri nama!

A. KARBOHIDRAT
Makromolekul alam yang merupakan konsumsi utama dalam kehidupan adalah
karbohidrat yang juga dikenal sebagai "hidrat arang". Disebut hidrat arang karena
mempunyai rumus umum Cm(H2O)n. Berdasarkan rumus struktur molekulnya karbohidrat
dapat dipandang

1. Penggolongan karbohidrat
a. Berdasarkan rumus strukturnya
Karbohidrat diikat dari rumus strukturnya mengandung gugus fungsi
aldehid dan gugus hidroksi (–OH) oleh karena itu berdasarkan
gugus fungsi yang diikat ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
9
1.) Kelompok aldosa, yaitu karbohidrat yang mengikat gugus aldehid
2.) Kelompok ketosa, yaitu karbohidrat yang mengikat gugus keton

Berdasarkan jumlah atom karbon (C) yang menyusunnya karbohidrat dibedakan


menjadi:
1.) Triosa: yaitu karbohidrat yang tersusun dari 3 atom karbon
2.) Tetrosa: yaitu karbohidrat yang tersusun dari 4 atom karbon
3.) Pentosa: yaitu karbohidrat yang tersusun dari 5 atom karbon
4.) Heksosa: yaitu karbohidrat yang tersusun dari 6 atom karbon

b. Berdasarkan hasil hidrolisisnya


Karbohidrat termasuk senyawa polimer karena masih bisa dihidrolisis (diuraikan
oleh air) menjadi senyawa-senyawa yang lebih sederhana atau monosakarida.
Berdasarkan hasil reaksi hidrolisisnya ini karbohidrat dikelompokkan menjadi:
1.) Monosakarida yaitu merupakan karbohidrat yang paling sederhana yang tidak
dapat diuraikan (dihidrolisis) lagi menjadi senyawa karbohidrat lain yang lebih
sederhana. Yang tergolong kelompok ini adalah: glukosa, fruktosa, galaktosa dan
ribosa.
2.) Disakarida yaitu merupakan karbohidrat yang terdiri dari 2 monosakarida,
sehingga molekul senyawa karbohidrat kelompok ini masih dapat dihidrolisis
menghasilkan 2 monosakarida

Yang tergolong kelompok disakarida adalah:


- Sukrosa (gula tebu), gabungan dari glukosa + fruktosa
- Laktosa (gula susu), gabungan dari glukosa + galaktosa
- Maltosa (gula pati), gabungan dari 2 molekul glukosa
3.) Polikaradia yaitu karbohidrat yang bila dihidrolisis akan menghasilkan banyak
molekul monosakarida
Contoh: amilum, glikogen, selulosa

2. Struktur karbohidrat
Berdasarkan gugus fungsi yang diikat, monosakarida dibagi menjadi:
a. Monosakarida kelompok Aldosa
b. Monosakarida kelompok ketosa

Bentuk monosakarida
a. Menurut Fischer (konformasi Fischer)

b. Menurut Haworth (konformasi Haworth)


Monosakarida berada terutama dalam bentuk hemiasetal siklik dan tidak
dalam bentuk aldo atau keto siklik sebagaimana digambarkan oleh Fischer.
Kimiawan karbohidrat Inggris bernama W. N. Haworth (hadiah Nobel
tahun 1937) memperkenalkan cara yang berguna untuk menggambarkan siklik
dari gula. Menurut Haworth bila C–1 dan C–6 (rumus Fischer) berdekatan
(didekatkan) akan menyebabkan rotasi pada ikatan C–4 dan C–5 membuat
oksigen hidroksil pada C–5 cukup dekat dan menjalankan adisi nukleofilik pada
karbon karbonil (C–1). Reaksi ini kemudian menghasilkan struktur hemiasetal
siklik yang berbentuk cincin. Contoh:
1) D–glukosa (C6H12O6) menurut Haworth
Ada kalanya seperti pada struktur di sebelah kanan, hydrogen tidak ditulis
sehingga perhatian dapat dipusatkan pada gugus hidroksil. Di mana rumus
gugus hidroksil di sebelah kiri pada proyeksi Fischer digambar di atas pada
proyeksi Haworth.

2) Fruktosa (C6H12O6) atau ketoheksosa

Latihan 3
1. Gambarkan proyeksi Haworth untuk L-glukosa (yang mempunyai gugus –OH pada atom C–5
yang mengarah ke kiri)!
2. Gambarkan proyeksi Haworth untuk galaktosa!

Keisomeran pada monosakarida


Ada dua macam isomeri pada monosakarida yaitu isomeri geometri dan isomeri optik.
1. Isomeri geometri
adalah isomer-isomer pada senyawa yang mempunyai ikatan rangkap (C = C) di mana
tiap atom C tersebut mengikat dua atom/gugus atom berbeda. Pada glukosa tidak ada
ikatan rangkap antar atom C-nya tetapi mempunyai isomeri geometri.
Hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut.
1.) Jika atom C–6 berada di atas bidang (pada proyeksi Haworth) pada senyawa glukosa,
maka dinamakan bentuk D, sedang bila berada di bawah dinamakan bentuk L. Bentuk D
pada proyeksi Fischer bila gugus OH pada C–2 berada di kanan dan bila di kiri disebut
12
bentuk L.
2) Isomer lain terjadi berdasarkan kedudukan gugus -OH pada atom C–1
Jika gugus –OH pada C–1 terletak di atas disebut kedudukan β dan gugus –OH pada C–1
terletak di bawah disebut kedudukan α. Jadi pada glukosa ada 4 macam isomer geometri
yaitu α – D glukosa, α – L glukosa, β – D glukosa, β – L glukosa.

Latihan 4

Coba gambarkan ke-4 macam isomer glukosa tersebut dengan proyeksi Haworth!

– Isomeri optik (enantiomerisme)


Isomeri optik ialah isomeri yang disebabkan pada senyawa tersebut dapat memutar bidang
polarisasi dengan arah yang berbeda. Isomeri optic terbentuk jika senyawa mempunyai suatu
atom C yang tidak simetris (C-asimetris) yakni atom C yang mengikat 4 atom atau gugus atom
yang berbeda-beda.
Banyaknya (jumlah) isomer optik yang dapat dibentuk oleh suatu senyawa dirumuskan 2n2 di
mana n = jumlah atom C–asimetris sehingga glukosa memiliki jumlah isomer optik sebanyak 2 .
42 = 16 isomer. Isomeri optik juga terjadi pada senyawa kiral yaitu senyawa di mana satu
molekul merupakan bayangan cermin dari yang lain. Semua senyawa karbohidrat yang memiliki
atom C-asimsetris tergolong senyawa kiral.

Berdasarkan arah rotasinya (ke kiri atau ke kanan), isomer optik dibedakan menjadi 2 macam
yaitu:
1) Isomer optik yang dapat memutar berkas sinar ke arah kanan (dekstrorotasi) diberi lambang
(D)
2) Isomer optik yang dapat memutar berkas sinar ke arah kiri (Levorotasi) diberi lambang (L)
Contoh: 2-butanol mempunyai 2 isomer optik yakni D–2 btanol dan L–2 butanol
C* adalah C–asimetris di mana C tersebut mengikat keempat gugusnya semuanya berbeda
yaitu (H, -OH, C2H5 dan CH3)
- D–2 butanol memutar sinar pada bidang polarisasi dengan sudut +13,52o dan
- L–2 butanol memutar sudut pada bidang polarisasi dengan sudut -13,52o

Latihan 5
Berapakah jumlah isomer optis dari fruktosa?

Identifikasi karbohidrat
Oleh karena karbohidrat banyak jenisnya di sini akan diberikan beberapa cara saja untuk
mengidentifikasi karbohidrat yang umum dan mudah serta murah untuk dilakukan.
1. Uji Yodium
Bila ke dalam bahan yang mengandung polisakarida kita tambahkan larutan iodium,
maka akan ada beberapa kemungkinan terjadi perubahan warna.
- Bila terjadi warna biru berarti dalam bahan terdapat amilum (tak ada rantai bercabang).
- Bila terjadi warna merah coklat berarti dalam bahan terdapat glikogen (rantai polimernya
bercabang).
- Bila terjadi warna merah ungu menunjukkan dalam bahan mengandung amilopektin.

2. Uji Benedict
Prinsip kerja dari uji Benedict adalah mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu2O yang
berwarna merah bata. Karbohidrat yang dapat mereduksi ion Cu2+ tentunya adalah
karbohidrat yang memiliki gugus aldehida
Jadi uji Benedict dapat digunakan untuk mengidentifikasi misalnya glukosa, pentosa, D-
ribosa (RNA), D–deoksiribosa (DNA), dan lain-lain tetapi tidak dapat mengidentifikasi
fruktosa karena pada fruktosa tidak terdapat gugus aldehid melainkan keton

Caranya: pada bahan ditambahkan larutan CuSO4 yang dicampur dengan larutan Na2CO3
kemudian dipanaskan

3. Uji Fehling 15
Pada bahan ditambahkan campuran Fehling A (larutan CuSO4) dan Fehling B (Na–
K–tartrat). Pada percobaan ini akan terbentuk endapan merah bata dengan monosakarida
yang memiliki sifat pereduksi seperti laktosa, maltosa, dan lain-lain. Dan tentunya masih
banyak cara-cara lain (pereaksi-pereaksi lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
karbohidrat).
Seperti uji Seliwanoff untuk mengidentifikasi adanya fruktosa, uji Antron, uji
Barfoed untuk menunjukkan adanya monosakarida dan lain-lain. Beberapa disakarida dalam
kehidupan sehari-hari
a. Sukrosa atau gula tebu, terdapat pada gula bit, pada hidrolisis menghasilkan glukosa dan
fruktosa.
b. Maltosa, terdapat pada amilum yang bisa dihidrolisis pada pencernaan menghasilkan 2
molekul glukosa.
c. Laktosa atau gula susu, terdapat pada susu binatang hidrolisis laktosa menghasilkan
glukosa dan galaktosa. Laktosa sedikit larut dalam air. Apabila laktosa diubah menjadi
asam laktat oleh bakteri, maka susu akan menjadi masam (kecut).

Latihan 6
Mengapa karbohidrat membentuk endapan merah bata dengan uji Fehling?

Anda mungkin juga menyukai