PPK LKPD - Afifa Chandra. W 4301416015
PPK LKPD - Afifa Chandra. W 4301416015
dan tersusun dari gabungan molekul sederhana. Molekul-molekul sederhana penyusun polimer
disebut monomer. Reaksi penggabungan monomer-monomer disebut reaksi polimerisasi..
Jumlah monomer yang dapat membentuk polimer terdiri dari 50 molekul unit atau lebih dengan
ukuran 10 – 10.000 A.
Di alam makromolekul banyak kita jumpai di mana-mana. Karbohidrat amilum, protein,
lemak adalah contoh-contoh makromolekul di alam, merupakan polimer organik yang terjadi
secara alamiah dan biasa disebut "polimer alam" (Biopolimer).
Biopolimer ini telah dikenal lama oleh nenek moyang kita. Banyak digunakan untuk
keperluan rumah tangga bahkan hingga sekarang kita juga masih banyak menggunakan
biopolimer ini, contoh: kapas (selulosa) untuk kasur, serat rosela untuk karung, getah karet untuk
balon, ban dan lain-lain.
Akan tetapi dengan meningkatnya kebutuhan manusia dengan disertai menipisnya bahan
alam, para ahli mulai memikirkan bagaimana cara memenuhi kebutuhan akan polimer-polimer
tersebut. Munculah ide untuk membuat polimer tiruan yang dikenal dengan nama "Polimer
sintetis". Seperti selulosa (kapas) diganti dengan busa karet (spon), rayon karung goni (bahan
serat rosella) diganti dengan karung plastik. Dalam mempelajari polimer, karbohidrat, dan
protein Anda dapat memahami struktur, tatanama, penggolongan, sifat, dan kegunaan
makromolekul.
1
A. POLIMER
1. Struktur makromolekul (polimer) sintetis
Makromolekul (polimer) merupakan hasil sintesis dari senyawa-senyawa organik
yang terdiri dari monomer-monomer yang saling bergabung membentuk rantai panjang
dengan ikatan kovalen. Struktur polimer bermacam-macam bergantung pada jenis
monomer penyusunnya. Secara umum gambar struktur polimer adalah sebagai berikut.
2. Tatanama polimer
Belum ditemukan literatur yang membahas secara khusus tatacara pemberian
nama senyawa polimer. Namun untuk memudahkan penulisan nama polimer diawali
dengan nama "poli" yang diikuti dengan nama "monomernya"
Tabel 1. Contoh Polimer
2
3. Penggabungan polimer
a. Berdasarkan jenis monomernya, polimer dikelompokkan menjadi dua yaitu:
1.) Homopolimer adalah polimer dari hasil reaksi monomermonomer yang sejenis.
adapun struktur homopolimer dapat digambarkan sebagai berikut:
... – A – A – A – A – A – ...
A = monomer
2.) Kopolimer adalah polimer hasil reaksi monomer-monomer yang lebih dari satu
jenis. Adapun struktur kopolimer dapat digambarkan sebagai berikut:
... – A – B – A – B – A – B – A – B – ...
monomer A ≠ monomer B
3
adalah polimer yang bersifat liat apabila dipanaskan dan dapat di pola/dibentuk
sesuai keinginan dan sifat liatnya akan hilangsetelah didinginkan dan proses
dapat diulang untuk diubah menjadi bentuk lain.
2.) Polimer thermostat
adalah polimer yang pada awalnya liat saat dipanaskan, namun sekali
didinginkan tidak dapat dilunakkan lagi/polimer sekali cetak.
4
Latihan 1
Diketahui rumus struktur beberapa polimer
Pertanyaan
1. Tentukan rumus struktur monomernya dan beri nama!
2. Tentukan jenis polimer berdasarkan jenis monomernya!
3. Tentukan jenis polimer berdasarkan pembentukannya!
5
turunannya. Plastik jenis ini merupakan homopolimer yang jenis reaksinya adalah
polimerisasi adisi. Adapun jenis plastik dan manfaatnya adalah sebagai berikut.
Kerja dari jembatan belerang ini adalah untuk menahan rantai polimer
agar pada saat direnggangkan tidak mudah putus dan karet dapat kembali
ke bentuk semula.
b.) Karet sintetis
Seperti halnya karet alam, karet sintetispun dapat mengalami vukanisasi.
Jenis-jenis karet sintetis dan kegunaannya:
(1). Neoprena
– CH2 – C = CH – CH2 –
|
Cl
kloropena
Sifat : tahan terhadap oksidasi, sinar matahari, minyak, uap dan nyala api
Fungsi: untuk selang bensin, kemasan barang, isolator kawat
(2) Polibutadiena
– CH2 – CH = CH – CH2 –
1,3 butadiena
Sifat : kurang elastis
Fungsi: untuk campuran karet alam atau karet sintetis
(3) buna–S (butadiena stirena)
SBR (styrene butadiene rubber)
Latihan 2
Tentukan monomer dari neoprena, polibutadiena, SBR dan Buna–N serta beri nama!
A. KARBOHIDRAT
Makromolekul alam yang merupakan konsumsi utama dalam kehidupan adalah
karbohidrat yang juga dikenal sebagai "hidrat arang". Disebut hidrat arang karena
mempunyai rumus umum Cm(H2O)n. Berdasarkan rumus struktur molekulnya karbohidrat
dapat dipandang
1. Penggolongan karbohidrat
a. Berdasarkan rumus strukturnya
Karbohidrat diikat dari rumus strukturnya mengandung gugus fungsi
aldehid dan gugus hidroksi (–OH) oleh karena itu berdasarkan
gugus fungsi yang diikat ini dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
9
1.) Kelompok aldosa, yaitu karbohidrat yang mengikat gugus aldehid
2.) Kelompok ketosa, yaitu karbohidrat yang mengikat gugus keton
2. Struktur karbohidrat
Berdasarkan gugus fungsi yang diikat, monosakarida dibagi menjadi:
a. Monosakarida kelompok Aldosa
b. Monosakarida kelompok ketosa
Bentuk monosakarida
a. Menurut Fischer (konformasi Fischer)
Latihan 3
1. Gambarkan proyeksi Haworth untuk L-glukosa (yang mempunyai gugus –OH pada atom C–5
yang mengarah ke kiri)!
2. Gambarkan proyeksi Haworth untuk galaktosa!
Latihan 4
Coba gambarkan ke-4 macam isomer glukosa tersebut dengan proyeksi Haworth!
Berdasarkan arah rotasinya (ke kiri atau ke kanan), isomer optik dibedakan menjadi 2 macam
yaitu:
1) Isomer optik yang dapat memutar berkas sinar ke arah kanan (dekstrorotasi) diberi lambang
(D)
2) Isomer optik yang dapat memutar berkas sinar ke arah kiri (Levorotasi) diberi lambang (L)
Contoh: 2-butanol mempunyai 2 isomer optik yakni D–2 btanol dan L–2 butanol
C* adalah C–asimetris di mana C tersebut mengikat keempat gugusnya semuanya berbeda
yaitu (H, -OH, C2H5 dan CH3)
- D–2 butanol memutar sinar pada bidang polarisasi dengan sudut +13,52o dan
- L–2 butanol memutar sudut pada bidang polarisasi dengan sudut -13,52o
Latihan 5
Berapakah jumlah isomer optis dari fruktosa?
Identifikasi karbohidrat
Oleh karena karbohidrat banyak jenisnya di sini akan diberikan beberapa cara saja untuk
mengidentifikasi karbohidrat yang umum dan mudah serta murah untuk dilakukan.
1. Uji Yodium
Bila ke dalam bahan yang mengandung polisakarida kita tambahkan larutan iodium,
maka akan ada beberapa kemungkinan terjadi perubahan warna.
- Bila terjadi warna biru berarti dalam bahan terdapat amilum (tak ada rantai bercabang).
- Bila terjadi warna merah coklat berarti dalam bahan terdapat glikogen (rantai polimernya
bercabang).
- Bila terjadi warna merah ungu menunjukkan dalam bahan mengandung amilopektin.
2. Uji Benedict
Prinsip kerja dari uji Benedict adalah mereduksi ion Cu2+ menjadi Cu2O yang
berwarna merah bata. Karbohidrat yang dapat mereduksi ion Cu2+ tentunya adalah
karbohidrat yang memiliki gugus aldehida
Jadi uji Benedict dapat digunakan untuk mengidentifikasi misalnya glukosa, pentosa, D-
ribosa (RNA), D–deoksiribosa (DNA), dan lain-lain tetapi tidak dapat mengidentifikasi
fruktosa karena pada fruktosa tidak terdapat gugus aldehid melainkan keton
Caranya: pada bahan ditambahkan larutan CuSO4 yang dicampur dengan larutan Na2CO3
kemudian dipanaskan
3. Uji Fehling 15
Pada bahan ditambahkan campuran Fehling A (larutan CuSO4) dan Fehling B (Na–
K–tartrat). Pada percobaan ini akan terbentuk endapan merah bata dengan monosakarida
yang memiliki sifat pereduksi seperti laktosa, maltosa, dan lain-lain. Dan tentunya masih
banyak cara-cara lain (pereaksi-pereaksi lain yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
karbohidrat).
Seperti uji Seliwanoff untuk mengidentifikasi adanya fruktosa, uji Antron, uji
Barfoed untuk menunjukkan adanya monosakarida dan lain-lain. Beberapa disakarida dalam
kehidupan sehari-hari
a. Sukrosa atau gula tebu, terdapat pada gula bit, pada hidrolisis menghasilkan glukosa dan
fruktosa.
b. Maltosa, terdapat pada amilum yang bisa dihidrolisis pada pencernaan menghasilkan 2
molekul glukosa.
c. Laktosa atau gula susu, terdapat pada susu binatang hidrolisis laktosa menghasilkan
glukosa dan galaktosa. Laktosa sedikit larut dalam air. Apabila laktosa diubah menjadi
asam laktat oleh bakteri, maka susu akan menjadi masam (kecut).
Latihan 6
Mengapa karbohidrat membentuk endapan merah bata dengan uji Fehling?