Penyakit kardiovaskular merupakan sekelompok penyakit yang meliputi
jantung dan pembuluh darah, Penyakit kardiovaskular tersebut di antaranya, penyakit jantung rematik, penyakit jantung iskemik, penyakit jantung hipertensi, stroke, kardiomiopati, endokarditis, miokarditis, dan gangguan sirkulasi pembuluh darah lainnya. Dari penyakit-penyakit tersebut, penyakit jantung akibat iskemik merupakan penyakit jantung yang paling banyak menyebabkan kematian di dunia
Penyakit jantung akibat iskemik didefinisikan sebagai kondisi dimana
terjadi ketidakseimbangan antara kebutuhan oksigen jantung dan aliran darah yang menuju jantung (iskemia). Gangguan keseimbangan ini terjadi pada miokardium jantung. Penyebab dari gangguan ini di antaranya dapat disebabkan oleh terjadinya penyempitan lumen arteri koroner akibat terbentuknya plakyang sering di kenal dengan aterosklerosis. Hal ini menyebabkan terjadinya penurunan aliran darah dan perfusi yang tidak adekuat dari miokardium yang disuplai olah pembuluh arteri koroner yang mengalami aterosklerosis. Oleh karena itu, penyakit ini sering juga disebut penyakit jantung koroner (Coronary Heart Disease) atau penyakit arteri koroner (Coronary Artery Disease).
Data World Health Organization (WHO) tahun 2012 menunjukkan 17,5
juta orang di dunia meninggal akibat penyakit kardiovaskuler atau 31% dari 56,5 juta kematian di seluruh dunia. Lebih dari 3/4 kematian akibat penyakit kardiovaskuler terjadi di negara berkembang yang berpenghasilan rendah sampai sedang. Dari seluruh kematian akibat penyakit kardiovaskuler 7,4 juta (42,3%) di antaranya disebabkan oleh Penyakit Jantung Koroner (PJK) dan 6,7 juta (38,3%) disebabkan oleh stroke.
Berdasarkan Data Riset Kesehatn Daerah (Riskesdas) tahun 2013
menunjukkan, prevalensi tertinggi untuk penyakit Kardiovaskuler di Indonesia
Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang
2
adalah PJK, yakni sebesar 1,5%. Dari prevalensi tersebut,angka tertinggi ada di Provinsi Nusa Tenggara Timur (4,4%) dan terendah di Provinsi Riau (0,3%), sedangkan pada Sumatera Selatan (0,7%).
Dalam perjalanan penyakitnya, penyakit jantung koroner memiliki beberapa
faktor risiko. Faktor-faktor risiko tersebut di antaranya hipertensi, diabetes mellitus, dislipidemia, penuaan, merokok, obesitas, dan riwayat keluarga dengan penyakit jantung koroner. Salah satu faktor risiko yang akan dibahas adalah hipertensi. Hipertensi merupakan faktor risiko penting pada beberapa penyakit seperti, penyakit jantung koroner, penyakit serebrovaskular, hipertrofi jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal. Hipertensi didefinisikan sebagai kondisi tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg.
Individu dengan Hipertensi memiliki peningkatan risiko untuk terjadinya
penyakit jantung koroner dibanding individu yang tidak Hipertensi. Berdasarkan uraian diatas, dapat dilihat masih tingginya angka kejadian PJK di Indonesia. Hal tersebutlah yang mendasari peneliti untuk mengetahui hubungan antara tingkat hipertensi dengan kejadian penyakit jantung koroner di RS Muhammadiyah Palembang.
1.2 Rumusan Masalah
Permasalahan yang akan diteliti adalah bagaimana hubungan antara tingkat hipertensi dengan kejadian penyakit jantung koroner di RS Muhammadiyah Palembang.?
1.3 Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan
antara tingkat hipertensi dengan penyakit jantung koroner di RS Muhammadiyah Palembang.
1.3.2 Tujuan Khusus
Yang menjadi tujuan khusus penelitian ini adalah:
Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang
3
1. Mendapatkan distribusi frekuensi penderita PJK berdasaarkan
faktor risiko usia, jenis kelamin,pekerjaan dan Hipertensi. 2. Mendapatkan angka kejadian pasien PJK dengan Hipertensi. 3. Mengetahui hubungan antara umur terhadap kejadian PJK dengan Hipertensi. 4. Mengetahui hubungan antara jenis kelamin terhadap kejadian PJK dengan Hipertensi. 5. Mengetahui hubungan antara pekerjaan terhadap kejadian PJK dengan Hipertensi. 6. Mengetahui hubungan antara tingkat Hipertensi terhadap kejadian PJK dengan Hipertensi.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Memberi informasi serta masukan bagi pengembangan ilmu kedokteran dan penelitian selanjutnya tentang kejadian PJK dengan Hipertensi
1.4.2 Manfaat Praktis
A. Bagi Masyarakat Dengan penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber tambahan pengetahuan tentang hubungan antara kejadian PJK dengan Hipertensi di Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang. B. Bagi peneliti Penelitian ini diharap dapat memberikan pengetahuan yang berharga bagi peneliti dalam menerapkan pengalaman ilmiah yang diperoleh untuk penelitian dimasa akan datang C. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini dapat dijadikan acuan bai rumah sakit untuk lebih memperhatikan penderita PJK dan komplikasinya.
Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang
4
1.5 Keaslian Penelitian
No Peneliti Judul, Subjek Tujuan Hasil
Desain,Tahun 1 Rustika Penyakit Penderita Untuk Penelitian ini PJK mengkaji faktor menunjukkan Ratih O Jantung berdasarkan determinan PJK obesitas dengan Koroner pemeriksaan dengan yaitu 95% CI 1,31– EKG (tahun faktor 2,53; LDL akan dengan 2013) dan sosiodemografi, memberikan mengalami faktor risiko risiko 1,6 kali Obesitas di obesitas perilaku, dan dibandingkan Kelurahan (IMT > 25 hasil responden cm atau LP pemeriksaan dengan LDL Kebon Kalapa > 80 cm darah. tidak pada berisiko pada Bogor perempuan kelompok PJK dan 90 cm yang obesitas pada dengan 95% CI Cross laki-laki) 1,18–2,32; HDL akan sectional,2014 memberikan risiko 1,66 kali pada responden dengan HDL berisiko pada kelompok PJK yang obesitas dengan 95% CI 1,23–2,23 dan Trigliserida tinggi akan memberikan risiko 1,5 pada responden PJK yang obesitas dengan 95% CI 1,07–2,22. 2 Danivan Hubungan pasien Untuk Pada analisis F Hipertensi penyakit mengetahui bivariat antara
dengan jantung apakah terdapat hubungan
koroner hubungan hipertensi keparahan yang antara dengan penyakit dilakukan hipertensi keparahan PJK jantung angiografi dengan berdasarkan
Fakultas Kedokteran Muhammadiyah Palembang
5
koroner koroner keparahan PJK Sullivan vessel
berdasarkan yang berdasarkan score didapatkan
Sullivan vessel memenuhi Sullivan vessel p > 0,05. Pada
kriteria score pada penelitian ini, score inklusi pasien PJK. tidak didapatkan penelitian hubungan antara Cohort hipertensi retrospektif, dengan 2016 keparahan PJK berdasarkan Sullivan vessel score.