TINJAUAN PUSTAKA
6
berlangsung dengan suplai panas yang rendah. Tekanan atmosfer akan sama
dengan tekanan hidrostatis yang dibentuk dengan pipa air yang tingginya sekitar
10 meter. Jadi, jika ketinggian pipa lebih dari 10 meter dan ditutup dari bagian
atas dengan air, dan air dibiarkan jatuh kebawah akibat gravitasi, air akan jatuh
pada ketinggian sekitar 10 meter, dan membentuk ruang vakum diatasnya.
Komponen-komponen yang terdapat pada desalinasi sistem vakum natural
adalah evaporator, kondensor, dan alat penukar kalor berupa Tube-in-Tube.
Evaporator berfungsi sebagai ruang pemanasan air laut dengan suplai panas
berasal dari pemanas listrik berdaya rendah untuk menjaga kestabilan suplai
panas. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan uap yang dihasilkan oleh
pemanasan air laut di evaporator untuk dikondensasikan kembali sehingga air
kondensat dapat ditampung dan didapat air bersih sebagai produk sistem.
Sedangkan tube in tube heat exchanger berfungsi sebagai heat recovery (pemulih
panas), dimana air laut yang tidak mendidih akibat pemanasan di ruang
evaporator akan jatuh melalui pipa luar dari tube in tube untuk memanaskan pipa
dalam yang sedang dialiri air laut dari tangki pengumpan. Alasan penggunaan
system desalinasi vakum natural dalam penelitian ini adalah karena penggunaan
daya listriknya yang rendah, cocok untuk pemakaian skala besar terutama di
pesisir pantai, dan keunikan dari sistemnya yang tidak membutuhkan pompa
vakum untuk menyuplai air laut ke evaporator yang tingginya 10 m. Gambar 2.1
menunjukkan desalinasi sistem vakum. Adapun kelebihan dan kelemahan dari
system desalinasi vakum natural adalah sebagai berikut :
Kelebihan menggunakan Desalinasi Vakum Natural :
1. Tidak membutuhkan pompa vakum untuk menyuplai air laut.
2. Biaya konstruksi yang terjangkau.
3. Pemanasan menggunakan suplai panas rendah karena system dalam
kondisi vakum.
Kelemahan menggunakan Desalinasi Vakum natural :
1. Konstruksi cukup sulit karena proses instalasi berhubungan dengan
ketinggian.
2. Hanya cocok untuk pengguanaan skala besar (untuk luas alas
evaporator yang besar).
7
3. Pemilihan bahan konstruksi sangat mempengaruhi lifetime system.
Condenser
Evaporator
Heater
10,34 m
Saline
Water
Brine Condensate
8
2. Sebagian uap air yang terkondensasi pada kaca dapat langsung jatuh
kembali dan bercampur dengan air laut yang belum berevaporasi.
3. Proses evaporasi lambat karena air laut dipanaskan pada tekanan atmosfer.
SUN
Glass
Solar Radiation
Sea
Water
Tank
Basin
9
2. Air laut yang tidak berevaporasi dibiarkan jatuh bebas ke tempat
penampungan dapat menimbulkan percikan air sehingga
memungkinkan terkontaminasi konsentrat garam ke air bersih jika
isolasi tidak baik.
3. Meskipun menggunakan energi surya sebagai sumber pemanas, sistem
masih menggunakan energi listrik untuk mensirkulasikan udara dan air
laut.
Hot Air
Evaporator Condenser
Saline
Water
Tank
Solar Air
Heater
Sea Water In
Air in
Hot Air Inlet Dehumidified Air Outlet
Blower
Brine Out
Distillate Tank
Brine Storage Tank Brine Recycle
Pump
10
cerobong. Energi kinetik dari udara yang mengalir menyebabkan turbin yang
dipasang dibawah cerobong berotasi dan menghasilkan daya (Sangi, 2012).
Kelebihan sistem desalinasi solar chimney :
1. Laju produksi air bersih yang tinggi.
2. Dapat menghasilkan daya selain air bersih.
3. Biaya produksi air bersih yang lebih rendah.
Kelemahan sistem desalinasi solar chimney :
1. Konstruksi sistem kompleks.
2. Biaya turbin dan kolektor surya yang mahal karena dibutuhkan
kolektor yang sangat besar.
3. Perawatan sistem sangat sulit dan mahal.
SUN
Chimney
Condensate
Condenser
Pump
Condensate Tank
Wind Turbine
Transparent Plastic or
Glass Cover
Sea Water Sea Water
Air In Air In
Gambar 2.4. Instalasi Sistem Desalinasi Solar Chimney pada Air Laut.
11
menggunakan kondensor dimana air laut masuk telah dipanaskan terlebih dahulu
(Manjarrez dkk, 1979).
Kelebihan solar multi stage flash desalination :
1. Laju produksi air bersih yang sangat tinggi.
2. Pemanasan yang cepat sehingga tidak memakan banyak energi panas
dari kolektor surya.
3. Adanya tangki penyimpan kalor yang dapat menyuplai energi panas
selama 24 jam.
Kelemahan solar multi stage flash desalination :
1. Konstruksi sistem yang kompleks.
2. Tangki penyimpan kalor (Thermal Energy Storage) dan pompa vakum
mahal.
3. Perawatan sulit dan mahal.
Heat Transfer Field
Vacum Pump
Thermal
Energy Preheated
Storage Feed
Water
Boiler
Thermic Fluid
Condenser
Brine
Destilate Pump
Tank
Saline Water
Saline Water Tank
Solar Field
12
sebelumnya dapat digunakan seluruhnya di efek selanjutnya pada MED (Mezher
dkk, 2011).
Kelebihan solar multi effect distillation :
1. Proses pemanasan dilakukan secara bertingkat, sehingga tidak ada
konsentrat garam yang terkandung dalam air bersih.
2. Sistem dapat diperbanyak dengan menambah efek.
3. Laju produksi air bersih tinggi.
Kelemahan solar multi effect distillation :
1. Proses pemvakuman menggunakan pompa vakum dimana pada
pasaran pompa vakum sangat mahal.
2. Masih menggunakan energi listrik pada sistem.
3. Konstruksi sistem mahal dan kompleks.
Condenser
Pump
Destillate
Brine
Destillste Tank
13
1. Pemanasan menggunakan pemanas air listrik sehingga perawatannya
lebih mudah.
2. Konstruksi sistem yang sederhana.
3. Air bersih tidak akan terkontaminasi dengan air laut di kondensor.
Kelemahan sistem desalinasi kompresi uap :
1. Komponen sistem yakni pompa dan kompresor mahal.
2. Masih menggunakan enegi listrik yang tidak sedikit.
3. Tidak cocok dalam memproduksi air bersih untuk skala kecil.
Heated Vapor
Vapor
Hot Saline Water
Compressor
Condenser
Brine Out
Pump
14
kompresor konvensional tidak ekonomis, sehingga dewasa ini mengarah pada
pengembangan refrigeran kompresor hidrolik. Kompresor pendingin hidrolik
tidak menggunakan minyak pelumas karena dapat mengkontaminasi kristal es.
Ukuran dari alat pencairan dan pembersihan dapat diperkecil dengan memperkecil
jumlah dalam air sehingga biaya dan ukuran sistem dapat diperkecil dan dapat
digunakan untuk tujuan irigasi di daerah yang mengalami kelangkaan air bersih
(Rice dkk, 1997). Dalam desalinasi beku kontak tak langsung, pendingin dan air
laut yang tidak dicampur satu sama lain, mereka dipisahkan dalam bentuk kristal
oleh permukaan perpindahan panas dan es yang terbentuk dalam sistem ini
kemudian dikerok dari permukaan perpindahan panas (Rane dkk, 2011). Dalam
sistem desalinasi beku vakum, air laut umpan didinginkan di bawah three point
dengan mengurangi tekanan untuk menghasilkan masing-masing es dan uap. Es
yang terbentuk dikumpulkan dan uap yang dihasilkan dikompresi dan kondensasi
di ruang beku. Metode ini membutuhkan kompresor ukuran besar karena volume
spesifik uap air yang tinggi dan dikenal dengan vacuum vapors compression
freeze desalination.
Kelebihan Freeze Desalination :
1. Efisiensi sistem desalinasi sangat tinggi.
2. Konstruksi mudah.
3. Laju Produksi air bersih tinggi.
Kelemahan Freeze Desalination :
1. Sistem masih menggunakan energi listrik.
2. Perawatan sistem sulit.
3. Membutuhkan kompresor yang besar sehingga biaya konstruksi sistem
mahal.
15
Sea Water Tank Saline Water
A B
Throttling Valve
Evaporator or Evaporator
Condenser Reversing Unit or Condenser
Solar PV or Thermal
Powered Compressor Unit
Fresh Water
Brine
16
Kelebihan sistem desalinasi adsorpsi :
1. Laju produksi air bersih yang tinggi.
2. Air bersih yang dihasilkan berkualitas tinggi karena melalui distilasi
ganda.
3. Air bersih tidak mungkin terkontaminasi oleh konsentrat garam.
Kelemahan sistem desalinasi adsorpsi :
1. Konstruksi yang kompleks dan mahal karena memerlukan distilasi
ganda.
2. Perawatan sistem sulit.
3. Masih menggunakan energi listrik (pompa) untuk mensirkulasikan air
dingin dan air panas.
Desalinated Water
V4 V3
BED 1 BED 2
Adsorption Desorption Destillate
Process Process Tank
V1 V2
Saline Ambient
Water Chilled Water
Temperatur
Evaporator
Water
Pump
Brine Tank
17
akan berguna untuk mengembangkan teknologi RO berdasarkan sistem panas
matahari. Menggabungkan unit RO dengan siklus Rankine tenaga surya dapat
memotong emisi CO2 dan mengakibatkan penghematan lingkungan dengan selisih
sedikit tambahan biaya modal (Salcedo dkk, 2012).
Kelebihan Desalinasi Osmosis Terbalik Tenaga Surya Termal :
1. Adanya tangki penyimpan kalor yang dapat menyimpan energi termal
selama 24 jam.
2. Proses pemanasan sangat cepat karena dibantu oleh boiler.
3. Adanya kolektor surya dalam jumlah banyak dapat menyuplai baik
energi termal mauun energi listrik yang dibutuhkan sistem.
Kelemahan Desalinasi Osmosis Terbalik Tenaga Surya Termal :
1. Sistem membutuhkan daya listrik yang besar karena adanya boiler dan
dua pompa bertekanan tinggi.
2. Perawatan sistem yang sulit.
3. Konstruksi kompleks dan mahal.
Solar Organic
Rankine Cycle
Thermic Fluid
Condenser
Fresh
Brine Water
Saline Water
18
oleh membran pertukaran kation dan anion. Ketika polaritas DC diterapkan
melalui katoda dan anoda, ion negatif melewati membran pertukaran anion dan
ion positif melewati membran pertukaran kation dan ion-ion ini akan terakumulasi
dalam ruangan khusus dan dibuang sebagai konsentrat garam. Pembalikan
polaritas biasanya diikuti setiap 20 menit untuk mencegah pengendapan garam di
membran (Charcosset dkk, 2009).
Kelebihan Elektrodialisis :
1. Tidak adanya penggunaan kalor untuk pemanasan air laut, kolektor
surya disini digunakan untuk membangkitkan arus listrik DC.
2. Tidak ada kemungkinan kontaminasi konsentrat garam ke air bersih
karena melalui banyak membran.
3. Laju produksi air bersih tinggi.
Kelemahan Elektrodialisis :
1. Membran sangat mahal.
2. Membutuhkan energi listrik yang besar untuk disuplai pada pompa dan
unti elektrodialisis.
3. Perawatan sistem sulit dan mahal.
Saline Water
Cathode Anode
19
2.2.11 Distilasi Membran Tenaga Surya (MD)
Distilasi membran adalah proses pemisahan yang mana hanya uap yang
diperbolehkan untuk melewati poros membran hidrofobik. Pemisahan ini dapat
terjadi karena perbedaan tekanan uap antara permukaan membran. Ada empat
jenis proses distilasi membran yaitu membran distilasi celah udara, sweeping gas
distillation, membran distilasi kontak langsung dan membran distilasi vakum. Di
semua proses ini larutan panas umpan berkontak langsung dengan permukaan
membran (Qtaishat dkk, 2012). Penjelasan tentang keempat jenis proses distilasi
membran dapat dilihat pada diagram berikut.
20
Hot Saline Water
Condensate
Membrane
Brine
Distillate
Pump
21
Sea Water
Semi Permeable
Sea Water Tank Membrane
Solar Radiation
Fresh Water
Condenser
Evaporator
Solar Heating
System
10 m
Saline
Water
Brine Condensate
22
2.3 Pemodelan Matematik Sistem
Pada subbab ini akan dijelaskan pemodelan matematis dari setiap
komponen yang ada dalam sistem desalinasi sistem vakum. Pemodelan matematis
yang akan dibahas adalah pada evaporator, sumber panas (heat source), alat
penukar kalor tube in tube, dan kondensor. Pembahasan akan lebih sederhana
apabila telah ditetapkan dua asumsi, antara lain :
1. Kapasitas panas di evaporator dan kondensor diabaikan.
2. Temperatur pada masing-masing komponen adalah seragam atau tidak
ada variasi temperatur di evaporator dan kondensor.
m e [kg/s] yang akan mengalir dalam bentuk uap dan masuk ke kondensor.
Sebagai sisanya akan terbentur air garam yang akan keluar dari evaporator dengan
laju m w [kg/s]. Pada saat terjadi penguapan diperlukan panas untuk menyuplai
panas laten penguapan. Panas ini akan diambil dari solar kolektor dan diantar oleh
fluida kerja yang laju alirannya disimbolkan dengan m sc . Diagram Aliran pada
evaporator ditampilkan pada gambar 2.15.
23
Penerapan hukum kekekalan massa diberikan oleh persamaan berikut :
d
V s iVi wVw eVe (2.1)
dt
Dimana V [m3] adalah volume air laut di evaporator, dan V [m3/s] laju aliran
volume pada masing-masing sisi masuk dan sisi keluar evaporator. Akibat adanya
penguapan, maka konsentrasi garam di dalam evaporator akan bertambah. Jika
konsentrasi dinyatakan dengan C [%], maka perubahan konsentrasi garam di
dalam tabung evaporator dapat dinyatakan dengan:
d
CV s C i Vi C s Vw (2.2)
dt
Dimana huruf s menyatakan sea water yang ada di evaporator.
Hukum kekekalan energi pada evaporator dapat didefenisikan sebagai
banyaknya panas yang masuk dikurangi dengan panas yang keluar akan
digunakan untuk menaikkan temperatur fluida di evaporator. Dalam bentuk
persamaan menjadi:
d
C pVT s Qin C pT i Vi C pT s Vw Qe Qloss (2.3)
dt
Pada persamaan ini C p [J/kg.K] adalah panas jenis.
P(Ts ) P(T f ) P
Ve Asurface m f (Cs )
Ts 2730,5 T f 2730,5
(2.4)
f
Dimana Asurface adalah luas permukaan air yang ada di evaporator. Parameter m
24
f (C ) 1 1C (2.6)
Dimana 1 0,0054 [tanpa dimensi] adalah koefisien empirik. Pada persamaan
(2.4), laju penguapan juga dipengaruhi oleh massa jenis fluida. Sementara massa
jenis juga dipengaruhi oleh konsentrasi dan temperatur fluida, yang dirumuskan
dengan
(T , C ) 0 1 T T0 C C0 (2.7)
Dimana h fg (Ts ) adalah panas laten penguapan air laut, yang dapat dihitung
25
Namun apabila udara tidak bersaturasi (humiditas relatif < 100%), maka akan ada
perbedaan diantara konsentrasi uap air pada lapisan antara uap air dan udara (yang
mana selalu tersaturasi) dan posisi di atas lapisan tersebut (lapisan batas
konsentrasi). Perbedaan konsentrasi adalah gaya penggerak untuk perpindahan
massa, dan oleh karena itu perbedaan konsentrasi ini akan menggerakkan air ke
udara. Akan tetapi air harus berevaporasi terlebih dahulu, dan untuk berevaporasi
air membutuhkan panas laten evaporasi. Pada kondisi awal, seluruh panas
penguapan berasal dari air di dekat lapisan uap air – udara karena tidak ada
perbedaan temperatur diantara air dan sekitarnya sehingga tidak mungkin ada
perpindahan panas. Temperatur air yang dekat dengan permukaan harus turun
sebagai akibat kehilangan panas sensibel, dimana juga menurunkan tekanan
saturasi sehingga terbentuk uap air pada lapisan air – udara.
Penurunan temperatur ini membentuk perbedaan temperatur pada bagian
atas air dan juga diantara air dan udara sekitarnya. Perbedaan temperatur ini akan
menyebabkan perpindahan panas ke permukaan air dari udara dan bagian lebih
dalam dari air, seperti yang ditunjukkan pada gambar 2.19. Jika laju evaporasi
tinggi dan kebutuhan panas penguapan lebih tinggi daripada jumlah panas yang
dapat disuplai dari bagian bawah air dan sekitarnya, kekurangan panas akan
disuplai oleh panas sensibel air pada permukaan, yang menyebabkan temperatur
air pada permukaan akan jatuh lebih jauh. Fenomena ini akan berlangsung secara
kontinu hingga panas laten penguapan sama dengan laju perpindahan panas ke air
pada permukaan. Saat kondisi tetap tercapai dan temperatur lapisan telah stabil,
keseimbangan energi pada lapisan tipis cairan pada permukaan dapat diberikan
dengan rumus sebagai berikut.
atau
(2.11)
26
Gambar 2.17. Mekanisme Evaporative Cooling (Yunus A. Cengel, 2002).
27
a. Menganalisa peredaran udara pada pasien yang mengalami penyakit
sinusitis
28
(biasanya persamaan Navier-Stokes) dalam bentuk konservatif, dan kemudian
discretize persamaan baru.
2. Finite Element Method (FEM)
Digunakan dalam analisis struktural dari padatan, tetapi juga berlaku
untuk cairan. Namun, formulasi FEM membutuhkan perawatan khusus untuk
memastikan solusi konservatif. Perumusan FEM telah diadaptasi untuk digunakan
dengan dinamika fluida yang mengatur persamaan.Meskipun FEM harus hati-hati
dirumuskan untuk menjadi konservatif, jauh lebih stabil dibandingkan dengan
pendekatan volume terbatas.
3. Finite Difference Method (FDM)
Memiliki sejarah penting dan sederhana untuk program. Hal ini hanya
digunakan dalam beberapa kode khusus. Modern Kode beda hingga menggunakan
sebuah batas tertanam untuk menangani geometri yang kompleks, membuat kode-
kode yang sangat efisien dan akurat. Cara lain untuk menangani geometri
termasuk penggunaan tumpang tindih grid, dimana solusinya adalah interpolated
di jaringan masing-masing.
Metode diskritisasi yang dipilih umumnya menentukan kestabilan dari
program numerik/CFD yang dibuat atau program software yang ada. Oleh
karenanya, diperlukan kehati-hatian dalam cara mendiskritkan model khususnya
cara mengatasi bagian yang kosong atau diskontinu.
29