A. Pengertian
Nutrisi adalah proses pengambilan zat-zat makanan penting (Nancy Nuwer Konstantinides).
Jumlah dari seluruh interaksi antara organisme dan makanan yang dikonsumsinya (Cristian dan
Gregar 1985). Dengan kata lain nutrisi adalah apa yang manusia makan dan bagaimana tubuh
menggunakannya.
Masyarakat memperoleh makanan atau nutrien esensial untuk pertumbuhan dan pertahanan dari
seluruh jaringan tubuh dan menormalkan fungsi dari semua proses tubuh.
Nutrien adalah zat kimia organik dan anorganik yang ditemukan dalam makanan dan diperoleh
untuk penggunaan fungsi tubuh.
B. Jenis-Jenis Nutrien
1. Protein
Protein sangat penting untuk pembentukan dan pemeliharaan jaringan tubuh. Beberapa sumber
protein berkualitas tinggi adalah: ayam, ikan, daging, babi, domba, kalkun, dan hati. Beberapa sumber
protein nabati adalah: kelompok kacang polong (misalnya buncis, kapri, dan kedelai), kacang-kacangan,
dan biji-bijian.
Protein merupakan konstituen penting pada semua sel, jenis nutrien ini berupa struktur nutrien
kompleks yang terdiri dari asam-asam amino. Protein akan dihidrolisis oleh enzim-enzim proteolitik.
Untuk melepaskan asam-asam amino yang kemudian akan diserap oleh usus. Fungsi protein :
1) Protein menggantikan protein yang hilang selama proses metabolisme yang normal dan proses
pengausan yang normal.
2) Protein menghasilkan jaringan baru.
3) Protein diperlukan dalam pembuatan protein-protein yang baru dengan fungsi khusus dalam tubuh yaitu
enzim, hormon dan haemoglobin.
4) Protein sebagai sumber energy
2. Karbohidrat
Karbohidrat memberikan energi kepada bayi. Sereal dan roti merupakan sumber karbohidrat
yang baik. Sebaiknya orangtua memilih sereal yang diperkaya zat besi, terutama untuk bayi yang
disusui, untuk mencegah timbulnya anemia karena kekurangan zat besi.
Karbohidrat adalah komposisi yang terdiri dari elemen karbon, hidrogen dan oksigen.
Karbohidrat dibagi atas :
1) Karbohidrat sederhana (gula) ; bisa berupa monosakarida (molekul tunggal yang terdiri dari glukosa,
fruktosa, dan galaktosa). Juga bisa berupa disakarida (molekul ganda), contoh sukrosa (glukosa +
fruktosa), maltosa (glukosa + glukosa), laktosa (glukosa + galaktosa).
2) Karbohidrat kompleks (amilum) adalah polisakarida karena disusun banyak molekul glukosa.
3) Serat adalah jenis karbohidrat yang diperoleh dari tumbuh-tumbuhan, tidak dapat dicerna oleh tubuh
dengan sedikit atau tidak menghasilkan kalori tetapi dapat meningkatkan volume feces.
3. Nukleotida
Nukleotida meningkatkan respons imun dan memperkecil kemungkinan terjadinya diare pada
bayi. Sekalipun tubuh dapat memproduksi nukleotida, bayi-bayi tetap membutuhkan penambahan
nukleotida untuk memenuhi kebutuhan pertumbuhannya yang cepat. Makanan pada awal masa sapih
bukan sumber nukleotida yang baik. Beberapa susu-lanjutan telah diperkaya dengan nukleotida.
Susu-lanjutan premium dari Wyeth, yaitu PROMIL* GOLD, diperkaya dengan 5 nukleotida
yang bermanfaat.
4. Lemak
Lemak merupakan sumber energi yang dipadatkan. Lemak dan minyak terdiri atas gabungan
gliserol dengan asam-asam lemak. Fungsi lemak :
Sebagai sumber energi ; merupakan sumber energi yang dipadatkan dengan mem berikan 9 kal/gr
Ikut serta membangun jaringan tubuh.
Perlindungan.
Penyekatan/isolasi, lemak akan mencegah kehilangan panas dari tubuh.
Perasaan kenyang, lemak dapat menunda waktu pengosongan lambung dan mencegah timbul rasa
lapar kembali segera setelah makan.
Vitamin larut dalam lemak.
5. AA dan DHA
Asam arakhidonat (AA) dan asam dokosaheksaenoat (DHA) adalah dua asam lemak penting,
khususnya dalam masa pertumbuhan otak bayi yang berlangsung sangat pesat selama 6 bulan kedua
kehidupan. Pada periode ini, AA dan DHA berperan besar dalam perkembangan mental dan daya lihat
bayi. Karena sebagian besar makanan sapihan mengandung sedikit AA dan DHA, susu-lanjutan yang
diperkaya dengan AA dan DHA akan menjadi sumber penting dua asam lemak ini.
6. Vitamin
Vitamin adalah bahan organic yang tidak dapat dibentuk oleh tubuh dan
berfungsi sebagai katalisator proses metabolisme tubuh.
1. Mulut
Mulut merupakan bagian awal dari saluran pencernaan.Di dalam mulut makan mengalami proses mekanis
melalu pengunyahan yang akan membuat makanan daoat hancur sampai merata yang dibantu oleh enzim
aminase yang akan memecah amilium yang terkandung dalam makanan menjadi maltosa.
2. Faring dan Esofagus
Faring merupakan saluran pencernaan yng terletak dibelakang hidung,mulut,dan laring.Faring berbentuk
krucut dengan bagian terlebar di bagian atas hingga vetebra serpvikal ke enam.Faring langsung
berhubungan dengan esofagus.Esofagus merupakan bagian yang berfungsi mengantarkan makanan dari
faring menuju lambung
3. Lambung
Lambung memiliki fungsi ,yaitu fungsi motoris serta fungsi sekresi dan pencernaan.fungsi motoris
lambung adalah sebagai reservoir untuk menampung makanan sampai dicerna sedikit demi sedikit dan
sebagai pencampur adalah memecah makanan menjadi partikel-partikel kecil yang dapat bercampur
dengan asam lambung.
Makanan berada pada lambung selama 2-6 jam kemudian bercampur dengan getah lambung(cairan asam
bening tak berwarna)yang mengndung 0,4% HCL untuk mengsamkan semua makanan serta bekerja
sebagai anti septik dan disifektan.Dalam getah lambung terdapat beberapa enzim,diantaranya
pepsin,dihasilkan oleh pepsinogen serta berfungsi mengubah makanan menjadi bahan yang mudah larut
dan renin,berfungsi mebekukan susu atau membentuk kasein dari kasinogen yang dapat larut.
4. Usus halus
Fungsi usus halus pada umumyna adalah mencerna dan mengobserfasi chime dari lambung.Zat-zat
makanan ynag telah halus akan diabsorfsi di dalam usus halus yaitu pada duodenum,dan disini terjadi
absorfsi besi,kalsium dengan bantuan vitamin D,vitamin A,vitamin D,E dan K dengan bantuan empedu
dan asam folat.
5. Usus Besar
Usus besar atau juga disebut dengan kalon merupakan sambungan dari usus halus yang dimulai dari katup
ileokalik yang merupakan tempat lewatnya makana.Fungsi utama usus besar adalah mengobserfasi
air(kurang lebih 90%)elektrolit,vitamin,dan sedikit glukosa.Kapasitas obserpsi air kurang lebih 5000
cc/hari.Flora yang terdapat dalam usus besar berfungsi untuk menyintesis vitamin K dan B yang
memungkinkan pembusukan sisa-sisa makanan yang akan dikeluarkan.
2. Kelebihan nutrisi
Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialami seseorang yang mempunyai resiko
peningkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara berlebih. Kemungkinan
penyebab
Berat badan lebih dari 10% berat ideal
Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)
Lipatan kulit trisep lebih dari 15cm pada pria dan 25 mm pada wanita
Adanya jumlah asupan yang berlebihan
Aktifitas menurun atau menonton
Kemungkinan penyebab
Perubahan pola makan
Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman
1. Pengetahuan
Pengetahuan yang kurang tentang manfaat makanan tingi dapat mempengaruhi pola konsumi
makanan.Hal tersebut dapat di sebabkan oleh kurangnya informasi sehingga dapat terjadi kesalahan
dalam memahami kebutuhan gisi.
2. Prasangka
Prasangka buruk yang terjadi terhadap jenis makanan bergisi tinggi dapat mempengaruhi setatus gisi
seseorang .di beberapa daerah ,tempe yang merupakan sumber protein yang paling murah,tidak di jadikan
bahan makanan yang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap mengonsusi makanan tersebut
dapat merendahkan derajat mereka.
3. Kebiasaan
Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat mempengaruhi
status gizi.Misalnya,di beberapa daerah,terdapat larangan makan pisang dan pepaya bagi gadis remaja
.padahal,makanan tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik.adajuga larangan makan ikan
bagi anak-anak karena ikan di anggap dapat menyebabkan cacingan padahal ikan merupakan sumber
protein yang sangat baik bagi anak-anak.
4. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnyavariasi
makanan,sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup
5. Ekonomi
Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi karena makanan bergisi membutuhkan
pendanaan yang tidak sedikit.
1. Karbohidrat
makanan berkarbohidrat
Karbohidrat adalah molekul kompleks yang terdiri atas polisakarida.
Pada proses pencernaan enzimatik, polisakarida akan dihidrolisis menjadi
monosakarida dan disakarida. Contoh polisakarida adalah pati, glikogen,
dan selulosa. Pati (amilum atau zat tepung) adalah cadangan energi yang
disimpan dalam umbi (misalnya pada ubi jalar), umbi akar (misalnya pada
singkong), atau biji-bijian. Glikogen adalah molekul penyimpan energi yang
banyak terdapat di dalam otot, hati hewan dan jamur. Adapun selulosa
banyak terdapat di dinding sel tumbuhan. Manusia dapat memecah ikatan
molekul-molekul glukosa pada pati (amilum) dan glikogen, tetapi tidak dapat
mencerna selulosa.
Kelebihan glukosa oleh tubuh disimpan dalam sel otot dan hati dalam
bentuk glikogen. Ketika dibutuhkan, glikogen dengan cepat diubah lagi
menjadi glukosa. Namun, kemampuan hati dan jaringan otot dalam
menyimpan glikogen terbatas. Oleh karena itu, kelebihan glukosa diubah
menjadi lemak dan disimpan dalam jaringan adiposa.
Setiap satu gram karbohidrat akan menghasilkan 4,1 kilokalori. Satu kalori
adalah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu kilogram air sebesar
1°C. Hingga saat ini, belum diketahui berapa jumlah karbohidrat yang
sebaiknya dikonsumsi. Terlalu banyak mengonsumsi karbohidrat akan
menghasilkan timbunan protein dan lemak
2. Lemak
makanan berlemak
Sekitar 95% lemak dalam makanan manusia dalam bentuk trigliserol atau
disebut juga trigliserida. Trigliserida terdiri atas tiga asam lemak yang terpaut
pada molekul gliserol. Asam lemak dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam
lemak tak jenuh dan asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh banyak terdapat
dalam daging, susu, keju, mentega, dan telur. Lemak tak jenuh banyak terdapat
dalam minyak kelapa, minyak kedelai, ikan, dan minyak jagung.
Lima persen jenis lemak sisanya, terdiri atas kolesterol dan fosfolipid,
seperti lecitin. Kolesterol banyak ditemukan dalam konsentrasi tinggi pada otak,
hati, dan kuning telur. Secara keseluruhan juga banyak ditemukan dalam susu,
keju, mentega, dan daging
Dalam kondisi berlebih, asam lemak jenuh dapat meningkatkan
kolesterol darah. Kadar kolesterol yang tinggi dapat memberikan masalah
pada jantung dan pembuluh darah.
3. Protein
makanan berprotein
Protein dibentuk oleh banyak asam amino yang panjang dan membentuk
rantai kompleks. Protein dalam tubuh manusia dibangun oleh 20 asam amino
yang berbeda. Asam amino dapat dibagi menjadi dua, yaitu asam amino
esensial dan asam amino nonesensial. Asam amino esensial merupakan
asam amino yang tidak dapat disintesis sendiri dalam tubuh. Tubuh kita
memperoleh asam amino dari makanan yang kita makan. Terdapat sepuluh
asam amino esensial, yaitu isoleusin, leusin, lisin, fenilalanin, metionin,
treonin, triptofan, valin, histidin, dan arginin (hanya diperlukan oleh
balita). Sebaliknya, asam amino nonesensial adalah asam amino yang dapat
disintesis sendiri di dalam tubuh kita.
Jenis kandungan protein pada makanan dibagi menjadi dua, yaitu protein
lengkap dan protein tidak lengkap. Protein lengkap adalah protein yang
mengandung semua asam amino esensial, sedangkan protein tidak lengkap
adalah protein yang hanya mengandung sebagian asam amino esensial.
Protein lengkap banyak terdapat dalam daging, ikan, unggas-unggasan, susu,
keju, dan telur. Protein tidak lengkap banyak terdapat dalam daun sayuran
hijau, padi-padian, dan kacang-kacangan
Sel dalam makhluk hidup disusun oleh protein. Dalam membran sel,
terdapat protein yang berfungsi menjadi molekul reseptor dan fasilitator
bagi molekul-molekul tertentu ketika melewati membran plasma. Sintesis
protein dalam pembentukan enzim dan hormon membutuhkan asam-asam
amino yang telah diuraikan pada proses pencernaan protein. Protein dalam
darah juga berfungsi dalam mempertahankan pH darah (sebagai buffer).
Protein yang berlebih dapat disimpan dalam bentuk lemak dan glikogen.
Meskipun bukan sebagai penghasil energi utama, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi sebesar 4,1 kilokalori.
Vitamin terdapat dalam jumlah yang sedikit pada makanan, tetapi sangat
penting untuk metabolisme yang normal. Pada umumnya, vitamin tidak dapat
diproduksi sendiri dalam tubuh sehingga harus kita dapatkan dalam makanan
kita. Kekurangan salah satu vitamin dalam makanan, dapat menyebabkan
penyakit tertentu.