Anda di halaman 1dari 6

34

5.2 Perhitungan-Perhitungan
Soal dan tabulasi data
1. Untuk perhitungan elevasi, diketahui di titik A adalah + 165.300
2. Untuk perhitungan dimensi dan saluran rencana diketahui :
Debit Rencana, Q = 0.6 m3/dt
b/h =1m
n = 0.015
m =1
Lebar tanggul rencana = 0.45 m

5.2.1 Perhitungan Jarak


5.2.1.1 Perhitungan Jarak Optis
Jarak Optis adalah jarak pesawat ke titik pengukuran. Rumus yang dipakai
adalah Rumus Reinchen Book, yaitu :

D = A.h + B
Dengan:

D = Jarak antara 2 titik (distance)


h = Interval pembacaan baak
B = Konstanta jarak sumbu 1 alat ketitik api (pada alat modern, B=0)
A = Konstanta penggali alat / pesawat (=100)
D = 100 (ba-bb)
Contoh Perhitungan
1. Perhitungan Pergi slag (A-B)
Pembacaan bak :
Belakang di Titik A1 Muka di Titik B1
ba = 1.533 m ba = 1.522 m
bt = 1.433 m bt = 1.422 m
bb = 1.333 m bb = 1.312 m
D = (ba-bb) x 100 + (ba-bb) x 100
= ( 1.533– 1.333)x100 + (1.552-1.312)x100
= 41 m
Maka jarak optis ( A1 – B1 ) = 41 m
35

Jarak A = (ba-bb) x 100


= (1.533 – 1.333) x 100
= 20 m
Jarak B = (ba-bb) x 100
= (1.522-1.312) x 100
= 21 m
Jadi, Jarak patok antara patok A dan B adalah = 20 + 21 = 401m
1. Perhitungan Jarak Optis (Pulang)
Diketahui : - Titik E (pembacaan belakang)
ba = 1,715
bt = 1,615
bb = 1,515
- Titik D (Pembacaan muka)
ba = 1,490
bt = 1,390
bb = 1.290
Jarak E = (ba-bb) x 100
= (1,715– 1,515) x 100
= 20 m
Jarak D = (ba-bb) x 100
= (1,490– 1.290 x 100
= 20m
Jadi, Jarak patok antara patok E dan D adalah = 20 + 20 = 40 m

5.2.1.2. Perhitungan Jarak Rerata


Jarak Rerata adalah jumlah antara jarak rollmeter, jarak optis pergi, jarak optis
pulang lalu dibagi tiga.

Jarak Rerata =

Contoh Perhitungan :

Jarak Rerata A-B =


= 40.33 m
36

5.2.1.3. Perhitungan Jarak Horizontal

Jarak Horizontal =

Contoh Perhitungan:
Bt (A-B) = 0,011
Jarak rerata (A-B) = 40.333

Jarak horizontal =

= 40.332 m

5.2.2. Perhitungan Beda Tinggi


5.2.2.1. Perhitungan Beda Tinggi Pada Dua Titik
Perhitungan beda tinggi pada dua titik menggunakan data benang tengah
(belakang)suatu titik dan benang tengah (muka) titik yang lain.

hAB = hA - hB

hAB = Beda tinggi antara A dan B


hA = Pembacaan baak di A (belakang)
hB = Pembacaan baak di B (muka)

Contoh Perhitungan :
Perhitungan beda tinggi titik A dan B pada pembacaan pergi
Diketahui : bt (pada A belakang) = 1.433 m
bt (pada B muka) = 1,422 m

Perhitungan Beda Tinggi A – B = bt (belakang) – bt (muka)


= 1,433 – 1,422
= 0.011 m
Karena hasilnya negatif (-) maka diletakkan pada kolom beda tinggi yang negatif
dan jika hasilnya positif (+) maka hasilnya diletakkan pada kolom positif.
Perhitungan beda tinggi pada titik yang lain tercantum pada tabel.
37

5.2.2.2. Beda Tinggi Rerata


Perhitungan beda tinggi rata-rata menggunakan data beda tinggi pergi dengan beda
tinggi pulang kemudian dibagi dua.
Contoh Perhitungan :
Perhitungan beda tinggi rerata pada titik A
Diketahui : - beda tinggi pergi = 0,000
- beda tinggi pulang = 0,403
Maka beda tinggi rerata = (0,000 + 0,403) / 2
= 0,202
Perhitungan beda tinggi rerata titik-titik yang lain tercantum pada table.

5.2.3 Perhitungan Elevasi


5.2.3.1 Perhitungan Elevasi antara Dua Titik
Perhitungan elevasi antara dua titik menggunakan data beda tinggi antara titik-
titik tersebut. Untuk beda tinggi dengan hasil :
(-) maka elevasi titik sebelumnya dikurangi dengan beda tinggi antara titik tersebut.
(+) maka elevasi titik sebelumnya dijumlah dengan beda tinggi antara titik tersebut.
Contoh Perhitungan :
1. Pada perhitungan pergi
Diketahui elevasi di titik C 1= + 150.552
Elevasi di titik D1 = EL. C1 – beda tinggi
= +150.552- (-0.36)
= +150.912
Pada perhitungan pulang
Diketahui elevasi di titik C1 = +150.552
Elevasi di titik B1 = EL. C1 + beda tinggi
= +150.552 +(- 0.25)
= +150.302
Perhitungan beda tinggi pada titik yang lain tercantum pada tabel
38

5.2.3.2 Perhitungan Elevasi Rata-rata


Perhitungan ini menggunakan data elevasi pergi dan elevasi pulang suatu titik,
dibagi dua.
Contoh perhitungan :
Perhitungan elevasi rata-rata pada titik C1
Diketahui :
Beda tinggi pergi = 0.000
Beda tinggi pulang = 0.403
Beda tinggi rata-rata = 0.202
Jadi elevasi di titik B = +150.000+ 0.202
= +150.202
Perhitungan beda tinggi pada titik yang lain tercantum pada tabel .
5.2.3.3 Perhitungan Elevasi Titik Detail
Perhitungan elevasi pada titik detail menggunakan Tinggi Garis Bidik (TGB).
TGB diperoleh dari penjumlahan elevasi akhir / Elevasi rata– rata dengan benang
tengah pada titik utama.

TGB = Elv.x + h.x h = benang tengah

Contoh Perhitungan :
TGB di titik C1
Diketahui :
Elevasi Rerata di titik C1 = +150.552
Benang Tengah di titik C1 = 1.240
Maka TGB di titik C1 = +150.552 + 1.240
= 151.792
Cara di atas berlaku juga untuk mencari TGB di titik – titik yang lain. Jika TGB telah
diketahui maka kita dapat mencari elevasi titik – titik detail dengan :

Elv.x = TGB – h.x h = benang tengah


39

5.2.4 Perhitungan Slope Dasar Saluran Lama


Slope = Beda Tinggi Dasar Saluran
Jarak Horizontal

Contoh perhitungan :
Elevasi A3 = +149.400
Elevasi B3 = +149.462
Beda Tinggi Dasar Saluran = -(A3 – B3)
= -(149.400 – 149.462)
= 0.061 m
Jarak Horizontal = 40.332 m
0.061
Slope (A3-B3) =
40.332
= 0.002
Untuk perhitungan pada titik-titik selanjutnya ditabelkan pada tabel .

Anda mungkin juga menyukai