Anda di halaman 1dari 9

Nama : Fatihah Annisa Humaira

No.BP : 1710313033
TUGAS KETERAMPILAN KLINIK

1. Perbedaan Ruang Rugi Anatomi dan Ruang Rugi Fisiologi


Ruang rugi pernapasan adalah ruang di dalam saluran napas yang berisi udara yang tidak
berkontak dengan alveoli dan berada di ruang seperti hidung, faring , dan trakea sehingga
udara tersebut tidak ikut serta dalam proses pertukaran gas dengan darah dalam kapiler
paru. Volume ruang rugi normalnya berkisar sebesar 150 ml dan jumlahnya akan
meningkat seriring dengan pertambahan usia.
Ruang rugi,berdasarkan metode perhitunganya dibedakan menjadi dua jenis yaitu :
- Ruang rugi anatomi adalah ruang rugi yang berisi volume udara dalam
sistem pernapasan selain volume udara pada alveoli. Metode pengukurannya dengan
cara mengukur volume seluruh ruang sistem pernapasan selain alveoli dan daerah
pertukaran gas lainnya yang berkaitan erat.
- Ruang rugi fisiologi adalah ruang yang berisi volume udara yang tidak mengalami
ventilasi dengan darah. Metode pengukurannya dengan cara mengukur volume
seluruh ruang sistem pernapasan termasuk ruang rugi alveoli dan daerah petukaran
gas lainnya. Pada orang yang normal, volume ruang anatomi dan volume ruang
fisiologi hampir sama, karena pada paru normal semua alveoli berfungsi. Pada orang
yang alveolinya hanya berfungsi sebagian atau tidak berfungsi sama sekali, volume
ruang rugi fisiologinya mencapai 10 kali volume ruang rugi anatomi atau berkiasar
antara 1-2 liter.
2. Bentuk kelainan rongga thorax
Secara normal, perbandingan antara diameter anteroposterior (jarak dari dada ke
punggung) dan diameter lateral (lebar dada) adalah 1:2. Dada di inspeksi terutama
mengenai postur, bentuk dan kesimetrisan ekspansi serta keadaan kulit. Postur dapat
bervariasi misalnya pada pasien dengan masalah pernapasan kronis yang mana klavikula
menjadi elevasi keatas.

Bentuk dada berbeda antara bayi dan orang tua dewasa. Dada bayi berbentuk melingkar
dengan diameter dari depan kebelakang (anterior-posterior) sama dengan diameter
tranversal. Pada orang dewasa perbandingan antara diameter artero posterior dengan
diameter tranversal adalah 1:2. bentuk dada menjadi tidak normal pada keadaan keadaan
tertentu misalnya :
A. Kelainan rongga dada karena kelainan dinding dada dan tulang belakang
1. Pigeon chest (Pectus Carinatum)
yaitu bentuk dada yang ditandai
dengan diameter tranversal sempit
diameter artero-posterior membesar
dan sternum sangat menonjol ke
depan. Bentuk dada ini terjadi ketika
ada pergeseran yang menyebabkan
"lengkungan keluar" pada sternum dan
tulang iga. Pada keadaan ini juga
terjadi peningkatan diameter
anteroposterior. Pigeon chestdapat
terjadi pada pasien dengan penyakit
rikets, sindrom marfan, atau
kifoskoliosis berat.
2. Funnel chest (Pectus Excavatum) merupakan
bentuk dada yang tidak normal sebagai
kelainan bawaan yang mempunyai ciri-ciri
berlawanan dengan pingeon chest. Ciri-ciri
bentuk funnel chest adalah sternum
menyempit kedalam dan diameter artero
posterior yang mengecil. Bentuk dada ini
terjadi ketika adanya gangguan (defek)
perkembangan tulang paru yang menyebabkan
depresi ujung bawah sternum (tulang tengah di
dada). Pada bentuk dada seperti ini rentan
terjadi penekanan jaringan terhadap jantung
dan pembuluh darah besar, sehingga murmur
(suara bising) pada jantung sering
terjadi. Funnel chest dapat terjadi pada pasien
dengan penyakit rikets atau sindrom marfan.
3. Khyposcoliosis: Keadaan ini ditandai dengan
elevasi skapula dan spina berbentuk huruf 'S'
sesuai namanya yang terdiri dari kifosis (tulang
belakang ke arah depan) dan skoliosis (ke arah
samping). Kifoskoliosis yang berat dapat
mengurangi kapasitas paru dan meningkatkan
kerja pernapasan. Bentuk dada ini dapat terjadi
sebagai akibat sekunder dari polio(- mielitis) atau
sebagai manifestasi dari sindrom marfan.
4. Kifosis adalah kelainan di lengkungan tulang belakang yang membuat punggung
bagian atas terlihat membulat atau bengkok tidak normal. Setiap orang memiliki
tulang belakang yang melengkung, pada kisaran 25 sampai 45 derajat. Akan
tetapi pada penderita kifosis, kelengkungan tulang belakang bisa mencapai 50
derajat atau lebih. Kondisi tersebut membuat orang menjadi bungkuk.
5. Lordosis adalah gangguan tulang belakang pada punggung bawah yang
memiliki kelengkungan berlebihan, tulang melengkung ke belakang secara
berlebihan sehingga seolah-olah tulang tertarik ke depan. Kondisi ini
merupakan kebalikan dari kifosis (bungkuk).

6. Skoliosis adalah kelainan pada rangka tubuh yang berupa kelengkungan tulang
belakang. Sebanyak 75-85% kasus skoliosis merupakan idiofatik, yaitu
kelainan yang tidak diketahui penyebabnya. kondisi di mana tulang belakang
melengkung, seperti huruf C atau S. Skoliosis lebih sering ditemukan
pada anak-anak sebelum masa pubertas, yaitu sekitar usia 10-15 tahun.
Skoliosis yang terjadi biasanya ringan, namun dapat berkembang menjadi lebih
parah seiring pertambahan usia, khususnya pada wanita. Bila skoliosis menjadi
parah, bisa menyebabkan penderitanya mengalami gangguan jantung, paru-
paru, atau kelemahan pada tungkai.
B. Kelainan rongga dada karena kelainan pada organ didalam rongga dada
1. Barrel chest yang ditandai dengan
diameter artero posterior tranversal
yang mempunyai perbandingan 1:1.
ini dapat diamati pada pasien kifosis.
Bentuk dada ini terjadi karena hasil
hiperinflasi paru. Hiperinflasi ialah
terjebaknya udara akibat saluran
pernapasan yang sempit/menyempit.
Pada keadaan ini terjadi peningkatan
diameter anteroposterior. Penyakit
yang bermanifestasikan barrel chest
ini misalnya asma berat dan PPOK
(jenis emfisema).

2. Flat Chest
Diameter anterior posterior memendek (pleuro pulmonary fibrosis)

3. Kelainan Pada Paru dan Pleura


- Fibrosis Paru : munculnya jaringan parut pada paru-paru yang
menyebabkan kerusakan dan terganggunya fungsi paru-paru. Kerusakan ini
menyebabkan jaringan di sekitar kantung udara di dalam paru-paru
(alveolus) menebal dan kaku sehingga sulit bagi oksigen untuk masuk ke
dalam darah
- Efusi Pleura : kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara dua
lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang memisahkan paru-paru
dengan dinding dada bagian dalam. Cairan yang diproduksi pleura ini
sebenarnya berfungsi sebagai pelumas yang membantu kelancaran pergerakan
paru-paru ketika bernapas.

- Tumor Paru : salah satu jenis tumor yang sulit disembuhkan. Sesuai
namanya, tumor paru tumbuh di organ paru-paru. Tumor ini diakibatkan oleh
sel yang membelah dan tumbuh tak terkendali pada organ paru. Tumor paru
jika dibiarkan dapat berkembang menjadi kanker paru.
- Pneumonia : dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi yang
mengakibatkan peradangan pada kantong-kantong udara di salah satu atau
kedua paru-paru. ... Namun pada penderita dewasa, kondisi ini paling sering
disebabkan oleh infeksi bakteri.

4. Reseptor Hipoksia
Hipoksemia (atau Hypoxaemia) secara umum didefinisikan sebagai penurunan tekanan
parsial oksigendalam darah, kadang-kadang khusus kurang dari yang, tanpa spesifikasi lebih
lanjut, akan mencakup baikkonsentrasi oksigen terlarut dan oksigen yang terikat pada
hemoglobin.Pencantuman kedua akan mencakup anemia sebagai kemungkinan penyebab
hipoksemia (yang,bagaimanapun, tidak kasus umum).Hipoksemia berbeda dari hipoksia, yang
merupakan ketersediaan oksigen abnormal rendah pada tubuh atau jaringan individu atau
organ.Namun, hipoksia dapat disebabkan oleh hipoksemia, dan hipoksia tersebut disebut
sebagai''''hipoksiahypoxemic, yang dibedakan dari hipoksia misalnya anemia.Karena
penggunaan yang salah sering hipoksemia, ini kadang-kadang keliru dinyatakan
sebagai''''hipoksiahipoksia.
menyebabkan hipoksemia diklasifikasikan ke dalam kelompok:
- Terinspirasi rendah tekanan parsial oksigen (PiO2 rendah)
- Alveolar hipoventilasi Penurunan difusi melintasi membran darah-gas
- Ventilasi-perfusi ketimpangan
- Tabrakan
- Kondisi yang mengakibatkan bertindak hipoksemia melalui satu atau lebih daripenyebab
utama.
Sebaliknya, kekurangan hemoglobin primer, misalnya anemia umumnya tidak dianggapsebagai
penyebab, karena tidak menurunkan tekanan parsial oksigen dalam darah.Rendah tekanan oksigen parsial
terinspirasi (PiO2 rendah)Jika tekanan parsial oksigen dalam gas terinspirasi rendah, maka jumlah
penurunanoksigen dikirim ke bagian pertukaran gas (alveoli) pada paru-paru setiap menit.Tekanan parsial oksigen
berkurang bisa menjadi hasil dari kandungan oksigenberkurang fraksional (FiO2 rendah) atau hanya akibat
tekanan udara rendah, sepertiyang dapat terjadi pada ketinggian tinggi.PiO2 ini berkurang dapat mengakibatkan
hipoksemia bahkan jika paru-parunormal.Selain itu, isi''''terinspirasi oksigen yang penting dalam hal ini
daripadakonsentrasi''''atmosfer sebagai orang tidak dapat bernapas gas atmosfer (misalnya,selama obat bius)
Reseptor Hipoksia ada di badan karotis dan badan aorta yang terpasang
melaluipenurunan kadar oksigen dalam arteria, peningkatan tekanan karbondioksida, dan
peningkatan kadar ion hydrogen (penurunan pH dara). Pengaktifan kemoreseptor akan
merangsang pusat pengaturan kardiovaskuler untuk meningkatkan aktivtas jantung.

Anda mungkin juga menyukai