PENETAPAN SPESIFIKASI
Untuk merencanakan sebuah mesin screw press, terdapat beberapa factor yang
harus diperhatikan untuk meperoleh hasil perencanaan yang baik. Factor – factor
Kadar air pada buah tidak lebih dari 20 % sehingga mudah diproses di
stasiun minyak.
kehilangan minyak (oil losses) lebih tinggi dan sebaliknya jika tekanan
pengempaan terlalu besar menyebabkan biji banyak yang pecah (Lit. Buku
panduan PTPN).
Buah yang masuk kedalam screw press harus sehomogen mungkin agar
mudah dikempa pada screw press. Untuk itu, pada proses pencabikan kulit
Untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai sebuah mesin, maka screw press
Poros, berfungsi untuk meneruskan daya dan putaran yang dihasilkan oleh
roda gigi, puli, dan sebagainya. Pada poros, momen diteruskan dari poros
atau gerak bolak – baliknya agar dapat berlangsung secara halus, aman,
mekanis dalam bentuk putaran yang digunakan untuk memutar poros ulir.
Roda gigi, berfungsi untuk meneruskan putaran dan daya dari penggerak
lain sehingga putaran dan daya ini dapat dipergunakan untuk keperluan
yang diinginkan.
Konus, berfungsi untuk memberikan tekanan pada buah kelapa sawit yang
masuk ke screw press sehingga buah kelapa sawit menjadi tertekan dan
Temperatur
Jika suhu air panas yang masuk kedalam screw press pada pipa air umpan
Jika tekanan dari dua buah konus melalui hidraulik tidak mencapai 30 – 50
kg/cm2, maka penekanan minyak tidak maksimal, tetapi bila tekanan yang
Putaran
waktu yang lebih lama dan kapasitas olahan yang kecil. Putaran poros ulir
yang terlalu cepat juga akan menyebabkan losses karena minyak yang
dipindahkan dengan sabuk (belt), roda gigi, hidraulik. Efektivitas tekanan ini
tergantung pada tahanan lawan pada justing cone. Tekanan pada hidraulik cone
yang sesuai untuk double stage pressing diberikan pada tekanan 30 – 50 bar.
dengan mengatur cone. Hal ini akan menyebabkan efek samping yaitu
press. Tekanan kerja cone yang rendah akan menghasilkan ampas dengan kadar
minyak yang tinggi dengan sedikit jumlah biji yang pecah. Dengan tekanan
dilakukan pada electromotor dan cone yang secara terpisah tidak dapat
tekanan lawan pada screw press dilakukan melalui penggantian gear drive dengan
hidraulik transmisi sehingga ganjalan – ganjallan yang terdapat pada screw press
yang disebabkan karena ketidaksamaan bahan baku dapat diatur secara otomatis.
demikian kehilangan minyak (oil losses) akan dapat ditekan lebih rendah.
tekanan dalam screw press, maka jumlah biji pecah semakin tinggi.
Memperpanjang usia teknis, dimana masa pakai alat seperti screw press,
cylinder press, dan electromotor akan lebih lama karena kurangnya getaran
mekanis.
olahan pabrik kelapa sawit. Dalam menentukan kapasitas screw press yang
digunakan terdapat beberapa hal yang perlu menjadi perhatian antara lain :
Untuk memperoleh hasil pressan yang baik, yaitu minyak sawit yang
keluar semuanya, maka perlu diperhatikan bahwa screw press harus dalam
efisiensi yang lebih baik dari penekanan yang dilakukan, sebab jika
banyak ruang kosong pada saat penekanan, maka penekanan yang terjadi
tidak maksimal.
Loose fruit yang masuk screw press adalah rasio loose fruit terhadap screw press
67
F1 x 30 ton TBS / Jam
100
F1 20.1 loose fruit / Jam
seperti diatas maka dapat ditentukan jumlah mesin yang dibutuhkan (N) yaitu:
Kapasitas screw press dapat diperoleh dari kapasitas olahan pabrik yang
akan berubah menjadi brondolan,sedangkan 33% lagi dari kapasitas olahan pabrik
Maka:
67
Kapasitas olahan screw press (Q) 15.000 kg / jam
100
Kapasitas olahan screw press (Q) 10050 kg / jam
Harga masa aliran (m0) dapat diperoleh jika dihubungkan dengan massa jenis
Q
m0
10059 kg / jam
m0
641 kg / m 3
m 0 15,67 m 3 / jam
rpm,dan jumlah konus (z) adalah 5 buah.Maka waktu satu kali putaran screw
press adalah:
Waktu yang diperlukan untuk satu kali proses penekanan dengan jumlah konus 5
buah adalah:
Tp 5 5
T p 25 det ik
3600
Pp
25
Pp 144 kali
Sehingga saat screw press terisi penuh,maka massa yang diolah dalam 1 kali
Q
mp
jumlah proses
10050 kg
mp
144
m p 69,79 kg
Dengan memperhatikan bahwa densitas loose fruit yang keluar dari digester
adalah 673 kg/m3,maka setiap kali screw press terisi penuh akan menampung
=27 kg
Bahan baku yang diolah dalam screw press adalah berondolan (fruitlet)
kelapa sawit. Keadaan awal buah sawit adalah berkumpul dalam satu tandan.
Buah kelapa sawit ini termasuk jenis monokotil. Bagian – bagian utama yang
mengandung minyak.
Lapisan dalam (endocarpium) yang disebut inti, berada dalam biji yang
mengandung minyak.
keras.
Sebelum sampai pada tahap pengolahan pemerasan pada screw press, bagian luar
(epicarpim) dari buah kelapa sawit telah dikoyak dan di tekan di dalam digester
dengan tekanan + 1,82 kg/cm2. tekanan tersebut dihasilkan oleh gerak pengadukan
pisau adukan peda digester. Hal ini dilakukan agar pada saat penekanan pada
dasar – dasar perhitungan yang menjadi spesifikasi tehniknya. Oleh karena itu,
system tekan dan digunakan untk memisahkan minyak kasar (crude oil) dari
daging buah (pericarp). Secara umum mesin ini terdiri dari beberapa komponen,
antara lain :
hidrolis.
Penggerak mula mesin ini adalah electromotor dan direduksi melalui gear box.
Pada mesin kempa ini, masa buah yang keluar dari ketel adukan melalui feed
screw dan selanjutnya masuk kedalam mesin screw untuk dikempa. Minyak yang
keluar dari feed screw dan main screw ditampung dalam talang minyak (oil
untuk waktu yang lama, maka ampas kempa harus segera dikosongkan.
beroperasi.
tempat pengepresan buah.Selain itu silinder screw press ini juga berfungsi sebagai
saringan antara minyak yang dihasilkan dengan serabut dan biji sebagai sisa dari
pengepresan.
Dari massa yang diolah untuk sekali proses pengepresan yang telah
dihitung pada bab sebelumnya yakni massa (m) = 69,79 kg,dan harga massa jenis
bubur buah kelapa sawit adalah sebesar (ρ) = 641 kg/m3.Maka dapat dihitung
m
V
69,79 kg
V
641 kg / m 3
V 0,10m 3
V L A
V
A
L
0,10
A
0,85
A 0,117 m 3
A D2
4
4 (0,117)
D
3,14
D 0,149
D 0,386 m
harga r sebesar:
0,386 (0,0025 . 2)
r
2
r 0,1985
V=ωxr
Harga ω dapat diperoleh dari harga putaran yang direncanakan yaitu sebesar
n = 12 rpm
n = 12 x 60 rotasi/jam
1
T
n
1
T
720
T 0,0013 jam
V=ωxr
V = 944,4 m/jam
V = 0,26 m/s
M0 = A x V
M0
A
V
15,67 m 3 / jam
A
944,4 m / jam
A 0,016 M 2
Untuk luas penampang konus adalah penampang silinder dikurangi dengan luas
Ak = (0,117 – 0,016)m2
Ak = 0,101m2
Ak d2
4
4. A
d
4 x 0 ,101
d
3.14
d 0.12
d 0 ,34 m
keluarnya minyak hasil presan dan berfungsi sebagai saringan minyak serta
ampas.Dalam hal ini direncanakan jumlah lubang pada selimut tabung sebanyak
d 2
ASil N Sil x
4
3,14 (2) 2
ASil 10480 x
4
6
ASil 32907,2 .10 m 2
Dimana:
d = diameter lubang
outlet karena adanya penyempitan yang diakibatkan oleh konus,maka akan terjadi
sebagai berikut:
h 0,5 p 0,01''
h 0,01''
p Dimana 1'' 25,4 mm
0,5
h 0,01 (25,4) mm
p
0,5
85 0,01 (25,4)
p
0,5
p 169,49 mm
p 170 mm
b 0,256 . p
b 0,256 .170
b 43,52
b 44 mm
Untuk mencari jari-jari rata-rata pada ulir (rm) adalah sebagai berikut:
d h
rm
2
270 85
rm
2
rm 92,5 mm
terjadi adalah:
Pk 30 bar
Pk 30.10 5 N / m 2
30.10 5
Pk kg / m 2
9,806
Pk 3,059.10 5 kg / m 2
Karena konus ada 2 maka beban untuk satu konus adalah:3,059.105 kg/m2
3,059.10 5 kg / m 2
Pk
2
Pk 1,529.10 kg / m 2
5
Wu = 0,1668.105 kg
W Wu f c
W 0,1668.10 5 1,5
W 0,2502.10 5
W 25,02.10 3 kg
Ada dua tegangan yang terjadi pada ulir,yaitu tengangan bengkok dan
3W . h
Sb ( Allen S .H : Machine Design, Hal 147)
2 . . n.rm .b 2
3.(25,02 10 3 ).(85)
Sb
2.(3,14).5.(92,5).(44 2 )
6.380.100
Sb
5.623.112
S b 1,134 kg / mm 2
b) Tengangan Geser
W
Ss ( Allen S .H : Machine Design, Hal 147)
2. .n.rm .b
25,02 10 3
Ss
2.(3,14).5.(92,5).(44)
25,02 10 3
Ss
127798
S s 0,195 kg / mm 2
a.Tegangan Geser
2.T
Ss ( Allen S .H : Machine Design, Hal 147)
2 .r 3i
tg f
cos n
T W rm f c .rc ( Allen S .H : Machine Design, Hal 146)
1 f tan cos n
rc = jari-jari efektif
Dalam hal ini sudut helix ulir pada jari-jari rata-rata (α) adalah:
p
tan ( Allen S .H : Machine Design, Hal 148)
2. .rm
p
tan 1
2. .rm
170
tan 1
2.(3,14).(92,5)
16,304 0
Sudut antara (θn) pada profil ulir adalah ulir jenis persegi dengan θ = 0,maka
θn = tg -1.0
θn = 0 0
T 1.567.615,59 kg.mm
2.T
Ss ( Allen S .H : Machine Design, Hal 146)
.r13
2 1.567.615
Ss
(3,14) 100 3
S s 0,998 kg / mm 2
b.Tegangan Langsung
W
Sn ( Allen S .H : Machine Design, Hal 147)
.r12
25,02.10 3
Sn
(3,14) 100 2
S n 0,796 kg / mm 2
terjadi dengan berputarnya poros ulir yang berlawanan arah.Maka daya motor
Pd
T 9,74 10 5 ( Sularso, Hal.7)
n1
T n
P
9,74.10 5
(1.567.615,59) 12
P
9,74.10 5
P 19,31 Kw
Faktor koreksi daya yang akan ditransmisikan (fc) yang diizinkan untuk
Sularso,Halaman 7
Maka daya rencana motor penggerak untuk memutar poros ulir digunakan
Pd = P.fc
Pd = 19,31.(1,5)
Pd = 28,965 Kw
press yang lain,karena daya dan putaran dari elektromotor hanya menggerakkan
satu poros saja.Dalam perencanaan ini dingunakan roda gigi lurus sehingga
putaran screw press yang satu sama dengan putaran poros yang lain.
30 Kw,dengan faktor koreksi (fc) sebesar 1,5. Maka untuk perhitungan torsi yang
Pd
T
W
60 Pd
T
2 12
60 30.10 3 1,07
T T 25.557,3 N .m
2 12
lampiran 6 jika putaran roda gigi penggerak 12 rpm dan daya direncanakan 30
n1 z1
i 1 Sularso, hal. 214
n2 z 2
d
m
z
d m. z
d 6 . 30
d 180 mm
.d .n
V Sularso, hal. 238
60.1000
.180.12
V
60000
V 0,11 m / s
102.Pd
Ft Sularso, hal. 238
V
102.30
Ft
0,11
Ft 27818 kg
Fr Ft . tg
Fr 27818 . tg 20 0
Fr 10124,9 kg
Sularso,hal.240
3
Fv
3 V
3
Fv
3 0,11
Fv 0,9646
bentuk gigi (y) ( lampiran 8 ),maka faktor gigi (y) adalah = 0,358.
Dalam hal ini bahan roda gigi yang dipilih adalah baja krom nikel SNC2 atau baja
mengandung:
Sularso,Hal.330
Ft
b Sularso, hal.240
F1'
27818
b
124,31
b 223,77 mm
Pada mesin double screw press ini terdapat dua poros yang saling berputar
poros satu dan dua yang berlawanan didistribusikan oleh roda gigi perantara.Jadi
ukuran dan gaya-gaya yang bekerja atau tejadi pada poros satu dan dua adalah
sama.
pertimbangan baja krom niikel ini mampu meneruskan putaran tinggi dan beban
1.Berat Poros
Wp = A . L . ρ.g
L = Panjang poros
Wp =A.L.ρ.g
= 860 N
= 87,5 kg
Wg =A.b.ρ.g
Wg =A.b.ρ.g
Wg = 8,69 N
Wg = 0,9 kg
3. Berat Ulir
Ws =A.L.ρ.g
Ws =A.l.ρ.g
Ws = 9,71 N
Ws = 1 kg
54
Universitas Sumatera Utara
BAB V
karena jarak yang jauh antara dua poros yang sejajar yang sudah tidak
sabuk transmisi dipergunakan juga rantai untuk dua buah poros yang jauh,tetapi
karena rantai memiliki kelemahan yaitu dipergunakan hanya dengan putaran yang
y
Pd = fc .P ……………………………(Sularso,hal.7)
Dimana:
fc = Faktor koreksi
Sularso,Halaman 7
Maka:
Pd = fc . P
Pd = 2,0 .30 Kw
Pd = 60 Kw
Dari perhitungan diatas maka ukuran dan tipe sabuk dapat diketahui
pulli penggerak dan diameter pulli yang digerakkan dapat dicari dengan rumus:
n1
Dp dp . Sularso, Hal : 166
n2
Dimana:
Harga diameter pulli penggerak (dp) untuk sabuk V tipe C dapat dilihat
Penampang A B C D E
dianjurkan
Sularso,hal.169
Maka:
n1
Dp dp . Sularso, Hal : 166
n2
1475
Dp 225 mm .
970
Dp 342 mm
1
L 2 C π ( Dp dp ) (( Dp dp ) 2 Sularso,hal.170
2 4C
Harga C dapat dicari dari ketentuan yang ada yaitu bahwa C adalah diantara 1,5
Maka:
C 1,9 .342
C 649,8 mm
1
L 2 C π ( Dp dp ) ( Dp dp ) 2
2 4C
1
L 2 . 649,8 π ( 342 225 ) (342 225 ) 2
2 4 . 649,8
L 1299,2 890,19 5,26
L 2195,05 mm
mm.Karena panjang sabuk dari perhitungan tidak ada tersedia dipasaran maka
2148 mm (lampiran 4).Karena panjang sabuk berubah maka C (jarak antar poros)
b b 2 8 ( Dp dp) 2
C Sularso hal.170
8
Dimana:
b = 4368 – 367,38
b = 4010,62 mm
Maka:
b b 2 (Dp dp ) 2
C Sularso hal.270
8
4010,62 (4010,62) 2 8 (342 225 ) 2
C
8
4010,62 15895448,38
C
8
C 998,44
C 998 mm
Pd
N s Sularso, hal.173
Po . kθ
N = Jumlah sabuk
kθ = Faktor koreksi
57 (Dp dp )
θ 180 Sularso, hal.173
C
57 (342 22,5 )
θ 180
998.
θ 173,.31 (Lampiran)
0
θ 174 0
Fc . V
Po Sularso, Hal,171
102
Dimana:
Po = 1,98
dp . n
V m/s
60 .1000
225 .1475
V m/s
60 .1000
V 5,5 m/s
n
n Sularso, hal .171
1000
1475
n
1000
n 1,475 rpm
Dari persamaan :
Fc .V
Po Sularso, hal 182
102
Fc .5,5
1,98
102
Fc 36,72 kg
Pd
N
Po .k
60
N
36,72 . 0,99
N 1,797
N 2 buah (diambil )
pulli dibuat dari besi cor kelabu (FC 20) atau (FC 30).Bentuk dan ukuran pulli
harus sama dengan bentuk sabuk yang dingunakan seperti gambar yang terlihat di
dengan tipe sabuk-V yang dingunakan adalah sesuai dengan tipe-C yang dipilih
a
Sularso, hal.16
W =21,18 mm
L0 = 16,9 mm
K0 = 12,0 mm
e = 25,5 mm
af = 34 mm
dp dp
t 2
300 300
225 225
t 2
300 300
t 2,0 mm
Lengan pulli sering juga disebut dengan nozzle pulli atau ruji-ruji pulli
1
Z Dp
6
1
Z 342
6
Z 3,08
Z 3
Fe .D
Mb
Z
Dimana:
D = Diameter pulli
Z = Jumlah lengan
Dimana:
Pd = Fe . V
60 .Pd
Fe
. Dp . n
60 .60
Fe
3,14 . 0,342 . 1475
Fe 2,272 N
Fe .D
Mb
Z
2,272 .342
Mb
3
Mb 259,008 N
perancangan ini diambil besi cor tuang BE 12 dengan tegangan bengkok izin 50
N/mm2.
Wb .a 2
32
Dimana:
a =2b
Mb
Wb =
Tb
259,008 N / mm 2
Wb =
50 N / mm 2
Wb = 5,18
Maka:
Wb . b . a2
32
3,14
5,18 . b . (2b) 2
32
3,14
5,18 . b . 4b 2
32
b3 13,1974
b 2,36 mm
a 2 . 2,36
a 4,72 mm
Db1 5 ds1 10
3
Db1 5 32,17 10
3
Db1 63,61 mm
Ln = ds1
2
3,14
Ln = 32,17
2
Ln = 50,50 mm
Fr
Ft
Dari gambar diatas gaya horizontal adalah gaya efektif dan gaya vertikal
Pd
T1 9,74 .10 5
n1
60
T1 9,74 .10 5
1475
T1 39620,33 kg.mm
Pd
T1 9,74 .10 5
n1
60
T1 9,74 .10 5
970
T1 60247,42 kg.mm
b
a
Sf1 .Sf 2
Dimana:
Sf1 = Faktor keamanan yang didasarkan pada bahan poros = 6,0 untuk S-C
b
a
Sf1 . Sf 2
93 kg / mm 2
a
6,0 .2,0
a 7,75 kg / mm 2
kalanya terjadi tumbukan atau kejutan.Maka harganya dapat diambil dari tabel.
Jenis Pembebanan Kt
1
5,1 3
dp1 Kt . Cb . T
a
1
5,1 3
dp1 2 . 2 . 29620,33
7,75
dp1 42,72 mm
1
5,1 3
dp 2 Kt . Cb . T
a
1
5,1 3
dp 2 2 . 2 . 60247,42
7,75
dp 2 54,12 mm
Pasak adalah elemen mesin yang dipakai untuk menetapkan elemen mesin
lainnya pada suatu poros yang mana berfungsi untuk meneruskan momen putaran.
Pasak yang digunakan dalam perencanaan ini adalah pasak benam, untuk
menetapkan pulli.
T
F
ds
2
Dimana:
ds=Diameter poros
60247,42 kg.mm
F
54,12 mm
2
F 2226,43 kg
Dari lampiran untuk ukuran standard pasak pada diameter poros pulli
b = lebar pasak
= 15mm
h = Tinggi pasak
= 10 mm
= 5.0 mm
=5,0 mm
bidang, perlu diperhitungkan gaya yang bekerja pada luas permukaan samping
F
l
pa .t1
Dimana:
F = Gaya tangensial
1113,21 kg
l
10 kg / mm 2 . 5,0 mm
l 22,26 mm
F
P
l .t2
1113,21 kg
P
22,26 mm . 5,0 mm
P 10 kg
Besarnya tegangan geser yang terjadi pada pasak (τk) dapat dihitung dengan
persamaan:
F
k
b .l
1113,21 kg
k
10 mm . 22,26 mm
k 3,33 kg / mm 2
B
ka
Sf1 .Sf 2
Dimana:
σB = 79 kg/mm2
Maka:
B
ka
Sf1 . Sf 2
79 kg / mm 2
ka
6,0 . 2,0
ka 6,58 kg / mm 2
Dari perhitungan diatas tegangan geser yang terjadi lebih kecil dari
tegangan geser yang diijinkan atau k < ka yaitu: 3,33 kg/mm2 < 6,58
daya dan putaran dengan cara menghubungkan dua poros yaitu poros penggerak
Kopling dirancang pada screw press adalah kopling tetap dengan jenis
D =2d
D1 = 3 d
ne = 0,5 n
8 .T
dl
. g . ne . D1
Dimana:
T = Torsi (mm)
ditransmisikan pada mesin screw press adalah dengan daya (P)=30 Kw dan
Pd = P . fc
Dimana:
Fc = Faktor koreksi
Sularso,Halaman 7
Maka: Pd = P . fc
Pd = 30 . 1,2
Pd = 36 Kw
Pn
T 9,74 .10 5 Sularso hal.37
n
30
T 9,74 .10 5
12
T 2435000 kg / mm
b
g
Sf 1 . Sf 2
Dimana:
b
g
1
SF . SF2
93 kg / mm 2
g
6,0 .1,6
g 9,69 kg / mm 2
kalanya terjadi tumbukan atau kejutan.Maka harganya dapat diambil dari tabel
Jenis Pembebanan Kt
Dalam hal ini digunakan faktor koreksi,dimana untuk beban dan kejutan
dan tumbukan yang tidak terlalu besar,maka diambil (Kt) = 1,3 dan harga Cb
diambil = 1,2.
1
5,1 3
dp Kt . Cb . T
a
1
5,1 3
dp 2 . 2 . 2435000
7,75
dp 1,26 mm
Maka diambil diameter poros = 126 mm.Dalam hal ini diameter poros penggerak
A = ( 3 ÷ 5,8 )
= diambil 3,5
A = 3,5 . 126
A = 441 mm
Diameter pitch kopling (G) diambil dari diameter luar kopling (A) pada
G = 335
2 L = ( 2,5 ÷ 5 ).D
2 L =2,5 . D
2,5 . 126
L=
2
L = 157,5 mm
C = (1,4 ÷ 2 ) .D
= diambil 1,6
C = 1,6 . D
C = 1,6 . 126
C = 201,6 mm
B = 2,3 . D
B = 2,3 . 126
B = 289,8 mm
F = 0,35 . D
F = 4,41 mm
n = 6 buah (direncanakan)
Mp
p
Wp
Wp (d ) 3
16
3,14
Wp (126) 3
16
Wp 392573,79 mm
Mp = T
Mp = 2435000 mm/kg
Maka diperoleh:
Mp
p
Wp
2435000
p
392573,97
p 6,20 kg / mm 2
r
p
1,73 . 0
Dimana:
Maka diperoleh:
b
r
V
93 kg / mm 2
r
8
r 11,625 kg / mm 2
r
p
1,73 . 0
11,625
p
1,73 .1
p 6,71 kg / mm 2
Jadi poros aman terhadap tegangan yang timbul karena σp > σp dimana
2.T
g
. A2 . F
2.(2435000)
g
3,14 . (441) 2 . 44,1
g 0,18 kg / mm 2
Bahan flens diambil adalah baja cor kelabu FC 30 dengan tegangan tarik
sebesar 3.
b
g
Sf1 .Sf 2
30
g
6 .3
g 1,66kg / mm 2
Karena τp > τp dimana 1,66 kg/mm2 > 0,18 kg/mm2,maka bahan dan
baja karbon SS50 dengan kekuatan tarik (σb) = 60 kg/mm2.Faktor keamanan baut
(Sf1) = 6 dan factor koreksi bahan baut (Sf2) diambil 3,0.Jadi tegangan geser ijin
b
g
Sf 1 . Sf 2
60
g
6.3
g 3,33 kg / mm 2
Biasanya hanya 50% saja dari seluruh baut yang berjumlah (n) buah yang
menerima beban secara merata.Jika jumlah baut yang efektif yang menanggung
Ne = 0,5 .n …………………………….Sularso,hal.40
Maka:
ne = 0,5 . 6
ne = 3 buah
8 .T
dl Sularso , hal .40
.g . ne . Dl
8 .( 2435000 )
dl
3,14 . 3,33 . 3 . 441
dl 35 mm
kopling pada pasak agar tidak terjadi slip.Pasak pada koplin ini direncanakan baja
b
g Sularso, hal.40
Sf 1 . Sf 2
75
g
6.3
g 4,16 kg / mm 2
B = Lebar pasak
= 32 mm
h = Tinggi pasak
= 18 mm
= 7,4 mm
= 11,0 mm
dengan tangensial.
F
l
pa .t 2
Dimana:
l = Panjang sabuk
F = Gaya tagensial
T
F
dp
2
2435000
F
126
2
F 38650,79 kg
F
l
pa . t
38650,79 kg
l
10 kg / mm 2 .11 mm
l 351,37 mm
F
g
b .l
351,37 mm
g
32 . (351,37)
g 0,03 kg / mm 2
Dari data diatas disimpulkan bahan dan ukuran aman digunkan dimana g > g
84
Universitas Sumatera Utara