Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Judul Praktikum : Bandul


1.2 Tanggal Praktikum : 17 Desember 2018
1.3 Nama/Nim anggota : 1. Prista Adrin (170140061)
2. Santri Diana (170140071)
3. Rika Shanti S T (170140079)
4. Reza Abdillah H (170140080)
5. Deswita Putri (170140124)
1.4 Tujuan Praktikum : 1. Mempelajari osilasi bandul matematis.
2. Menghitung percepatan gravitasi bumi
dengan bandul matematis.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Bandul


Bandul adalah benda yang terikat pada sebuah tali dan dapat terayun
secara bebas dan periodik yang menjadi dasar kerja dari sebuah jam dinding kuno
dan mempunyai ayunan. Dalam bidang fisika, prinsip ini pertama kali di temukan
pada tahun 1602 oleh Galileo Galilie, bahwa periode (lama gerak osilasi suatu
ayunan) di pengaruhi oleh panjang tali dan percepatan gravitasi.
Gerak osilasi (getaran) yang populer adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Pendulum sederhana terdiri dari seutas tali ringan dan sebuah bola kecil
(bola pendulum) bermassa m yang digantungkan pada ujung tali, gaya gesekan
udara kita abaikan dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan relatif
terhadap bola. Dengan bandul pun kita dapat mengetahui gravitasi di tempat
bandul tersebut diuji.
Bandul sederhana adalah bandul sebuah benda kecil, biasanya benda
berupa bola pejal, digantungkan pada seutas tali yang massanya dapat diabaikan
dibandingkan dengan massa benda bola dan panjang bandul sangat panjang
dibandingkan dengan jari–jari bola. Ujung lain tali digantungkan pada suatu
penggantung yang tetap. Jika bandul diberi simpangan kecil dan kemudian
dilepaskan, bandul akan berosilasi (bergerak) diantara dua titik, misalnya titik A
dan B dengan periode T yang tetap. Seperti pada getaran, satu getaran (1 osilasi)
didefinisikan sebagai gerak bola dari A ke B dan kembali ke A atau dari B ke A
kembali ke B. Ada beberapa parameter (variabel) pada bandul, yaitu periode (T),
massa bandul (m) dan simpangan sudut (o) (Giancoli,2007).
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau
satu putar frekuensi gerak adalah V=1/T. Satuan SI untuk frekuensi adalah
putaran periodik hert posisi pada saat tidak ada gaya netro yang bekerja pada
partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. Partikel yang mengalami gerak
harmonik bergerak bolak balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum
(setimbang). Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dan
kembali lagi ketitik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik. Contohnya
bandul berayun (Daniel, 1980).
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan
disebut bandul. Bandul matematis adalah salah satu matematis yang bergerak
mengikuti gerak harmonik sederhana. Bandul matematis merupakan benda ideal
yang terdiri dari sebuah titik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak
bermassa. Jika bandul disimpangkan dengan sudut dari posisi setimbangnya lalu
dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari
gaya gravitasinya.

2.2 Gerak Osilasi


Gerak osilasi yang sering digunakan adalah gerak osilasi pendulum
(bandul). Dalam menganalisis bandul sederhana, gaya gesekan udara diabiakan
dan massa tali sangat kecil sehingga dapat diabaikan terhadap bola. Gaya yang
bekerja pada bola adalah gaya berat (W=m.g) dan gaya tegangan tali. Gaya berat
memiliki komponen m.g cos θ yang searah tali dan m.g sin θ yang tegak lurus
dengan tali. Periode bandul itu yang sederhana adalah dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan :

l
T = 2π√g....................................................................(2.1)

Dimana :
T : Periode (s)
l : Panjang tali (m)
g : Gravitasi bumi (m/s2) (Halliday, 1984).
Berdasarkan persamaan diatas, tampak bahwa periode dan frekuensi
getaran pendulum sederhana bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi, karena percepatan gravitasi bernilai tetap maka periode sepenuhnya
hanya bergantung pada panjang tali (l). Dengan kata lain, periode dan frekuensi
pendulum tidak bergantung pada massa beban atau bola pendulum (Mariani,
2007).
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan
disebut bandul. Bandul matematis adalah salah satu matematis yang bergerak
mengikuti gerak harmonik sederhana. Bandul matematis merupakan benda ideal
yang terdiri dari sebuahtitik massa yang digantungkan pada tali ringan yang tidak
bermassa. Jika bandul disimpangkan dengan sudut dari posisi setimbangnya lalu
dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena pengaruh dari
gaya gravitasinya. Osilasi adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak
bolak balik melalui lintasan yang sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak
yang berulang-ulang dalam selang waktu yang sama. Bandul matematis adalah
benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa, yang digantungkan pada tali
ringan yang tidak dapat maju, jika bandul ditarik kesamping dari posisi
seimbangnya (Tripler, 1991).

2.3 Gerak Harmonik Sederhana


Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu
titik keseimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon
selalu konstan. Gerak harmonik sederhana dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu :
1. Gerak harmonik sederhana (GHS) linier, misalnya penghisap dalam
selinder gas, gerak osilasi air raksa atau air dalam pipa U, gerak horizontal
dan vertikal dari pegas dan sebagainya.
2. Gerak Harmonik Sederhana (GHS) angular, misalnya gerak bandul atau
bandul fisis, ayunan torsi dan sebagainya.
Contoh gerak harmonik sederhana yaitu sebagai berikut :
a. Gerak Harmonik Pada Bandul
Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberi gaya, maka
benda akan diam di titik keseimbangan B. jika beban ditarik ke titik A dan
dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B, C dan kemudian kembali ke A.
gerakan beban akan berulang secara periodik, dengan kata lain beban pada
ayunan diatur melakukan gerak harmonik sederhana.
b. Gerak Harmonik Pada Pegas
Semua pegas memiliki panjang alami. Ketika dihubungkan ke sebuah
pegas, maka pegas akan meregang (bertambah panjang) sejauh Y. Pegas akan
mencapai titik kesetimbangan jika tidak diberikan gaya luar (ditarik atau
digoyang).
Syarat sebuah benda melakukan gerak harmonik sederhana adalah apabila
gaya pemulih sebanding dengan simpangannya. Apabila gaya pemulih sebanding
dengan simpangan x atau sudut θ maka pendulum melakukan gerak harmonik
sederhana. Gaya pemulih pada sebuah ayunan menyebabkan selalu bergerak ke
titik setimbangnya. Periode ayunan tidak berhubungan dengan amplitudo, akan
tetapi ditentukan oleh parameterinternal yang berkaitan dengan gaya pemulih
pada ayunan tersebut.
Periode adalah selang waktu yang diperlukan oleh suatu benda untuk
melakukan suatu getaran lengkap. Getaran adalah gerakan bolak balik yang ada di
sekitar titik keseimbangan, dimana kuat lemahnya dipengaruhi besar kecilnya
energi yang diberikan. Satu getaran frekuensi adalah satu kali gerak bolak-balik
penuh. Satu getaran lengkap adalah gerakan dari A-B-C-B-A. Periode juga dapat
dicari dengan menggunakan rumus (T=1/f). Frekuensi adalah banyaknya getaran
yang terjadi dalam kurun waktu satu detik, dengan satuan Hertz (Hz) (Wibawa
dan I Made Satria, 2007).
Periode dapat dihitung sampai tingkat ketelitian yang diinginkan dengan
mengambil suku secukupnya dalam deret itu. Bila θ=15o, perida sejati akan
berbeda, bedanya kurang dari 0,5%. Ayunan matematis atau bandul matematis
adalah suatu metode yang teliti yang mudah untuk mengukur percepatan gaya
berat g tanpa memanfaatkan benda jatuh bebas, karena l dan T adalah dapat
mudah diukur. Ayunan yang dibuat lebih seksama banyak dipakai dalam bidang
geofisika endapan biji besi atau minyak di suatu tempat(Zemansky,1982).
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk
menempuh suatu lintasan langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau
satu putar frekuensi gerak adalah V=1/T. Satuan SI untuk frekuensi adalah
putaran periodik hert posisi pada saat tidak ada gaya netro yang bekerja pada
partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. Partikel yang mengalami gerak
harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum
(setimbang) benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dan
kembali lagi ketitik tersebut. Satuan periode adalah sekon atau detik. Contohnya
bandul berayun (Daniel, 1980).

2.4 Gaya Gesekan


Gaya gesekan adalah sebanding dengan kecepatan benda dan mempunyai
arah yang berlawanan dengan kecepatan. Persamaan gerak dari suatu osilator
harmonik teredam dapat diperoleh dari hukum II newton yaitu F=m.a dimana f
adalah jumlah dari gaya balik–kx dan gaya redam yaitu -bdx/dt,b adalah suatu
tetapan positif. Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak balik tidak tepat
sama karena gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Periode T suatu gerak
harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuhkan suatu lintasan
langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekuensi gerak
adalah V=1/T. Satuan SI untuk frekuensi adalah putaran periodik hertz. Posisi
pada saat tidak ada gaya netto yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah
posisi setimbang. Partikel yang mengalami gerak harmonik bergerak bolak balik
melalui titik yang tenaga potensialnya minimum(setimbang). Contoh bandul
berayun (Osa Pauliza, 2006).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan adalah :
1. Stopwatch
2. Mistar
3. Statif
4. Busur
5. Tali pengikat
3.1.2 Bahan-Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah :
1. Bandul matematis dan perlengkapannya

3.2 Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Diatur bandul matematis dengan panjang tali 50 cm, kemudian diusahakan
bandul berada dalam keadaan setimbang.
2. Beri simpangan kecil pada bandul sebesar 30° kemudian lepaskan,
Usahakan agar ayunan mempunyai lintasan dalam bidang tidak berputar.
3. Dicatat waktu yang dilakukan untuk 8 kali getaran. Diulangi sebanyak 5
kali.
4. Diulangi dengan panjang tali yang berbeda yaitu 10cm,20cm, 30cm dan
40cm.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Tabel 4.1 Hasil Percobaan Bandul
Panjang Sudut Waktu (s) Rata- Periode
Tali (0) t1 t2 t3 t4 t5 Rata (T)
(cm) (s)
50 30 11,50 11,59 11,62 11,84 11,49 11,608 1,413
40 30 10,46 10,56 10,52 10,42 10,32 10,456 1,256
30 30 9,19 9,12 9,25 9,46 9,05 9,214 1,086
20 30 7,48 7,56 7,47 7,38 7,38 7,526 0,885
10 30 5,78 5,84 5,68 5,60 5,61 5,702 0,628

4.2 Pembahasan
Pada percobaan bandul, disediakan 5 bandul dengan panjang tiap tali yang
berbeda yaitu 50 cm, 40 cm, 30 cm, 20 cm, dan 10 cm. Untuk kelima bandul
diambil sudut untuk simpangan kecil dengan besar sudut yang sama yaitu sebesar
30o. Percobaan diulangi sebanyak 5 kali untuk tiap-tiap bandul. Untuk bandul
dengan panjang tali 50 cm, waktu yang dibutuhkan untuk delapan kali getaran
yaitu sebesar 11,50 detik, 11,59 detik, 11,62 detik, 11,84 detik, 11,49 detik. Rata-
rata waktunya adalah sebesar 11,608 detik dengan periode sebesar 1,413 detik.
Untuk bandul dengan panjang tali 40 cm, waktu yang dibutuhkan untuk delapan
kali getaran yaitu sebesar 10,46 detik, 10,56 detik, 10,52 detik, 10,42 detik, 11,32
detik. Rata-rata waktunya adalah sebesar 10,456 detik dengan periode sebesar
1,256 detik. Untuk bandul dengan panjang tali 30 cm, waktu yang dibutuhkan
untuk delapan kali getaran yaitu sebesar 9,19 detik, 9,12 detik, 9,25 detik, 9,46
detik, 9,05 detik. Rata-rata waktunya adalah sebesar 9,214 detik dengan periode
sebesar 1,086 detik. Untuk bandul dengan panjang tali 20 cm, waktu yang
dibutuhkan untuk delapan kali getaran yaitu sebesar 7,48 detik, 7,56 detik, 7,47
detik, 7,74 detik, 7,38 detik. Rata-rata waktunya adalah sebesar 7,526 detik
dengan periode sebesar 0,885 detik. Untuk bandul dengan panjang tali 10 cm,
waktu yang dibutuhkan untuk delapan kali getaran yaitu sebesar 5,78 detik, 5,84
detik, 5,68 detik, 5,60 detik, 5,61 detik. Rata-rata waktunya adalah sebesar 5,702
detik dengan periode sebesar 0,628 detik. Dari percobaan kelima bandul yang
sudah dilakukan, dapat dilihat bahwa semakin panjang tali bandul, maka semakin
lambat atau lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali periode dan perioda yang
diperoleh semakin lama atau panjang. Sebaliknya semakin pendek tali pada
bandul maka semakin singkat waktu yang dibutuhkan untuk 1 periode pada
percobaan ini dapat dilihat bahwa periode dan getaran pada setiap panjang tali
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan gerakan bandul dipengaruhi oleh panjang tali
pada bandul dan juga dipengaruhi gaya gravitasi. Dimana periode atau waktu
ayunan berbanding lurus dengan panjang tali. Selain itu ayunan pada bandul
mengalami rolasi pada beban yang dipengaruhi oleh gaya gravitasi yang bekerja.

Grafik Hubungan Panjang Tali Dengan


Periode
1.6
1.4
1.2 1.413
1.256
Periode (s)

1 1.086
0.8 0.885
0.6 0.628
Periode
0.4
0.2
0
10 20 30 40 50
Panjang Tali (cm)

Grafik 4.2 Hubungan Panjang Tali Dengan Periode


Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin panjang tali bandul, maka
semakin lambat atau lama waktu yang dibutuhkan untuk satu kali perioda yang
diperoleh semain lama atau panjang, sebaliknya semakin pendek tali pada bandul
maka semakin singkat singkat waktu yang dibutuhkan untuk L perioda, pada
grafik ini dapat dilihat bahwasanya periode dan getaran pada setiap panjang tali
berbeda-beda. Hal ini dikarenakan gerakan bandul dipengaruhi oleh panjang tali
pada bandul dan juga dipegaruhi oleh gaya gravitasi.
Pada grafik dapat dilihat pada tali pada panjang tali 50 cm didapat
waktunya 11,608 detik dengan periode sebesar 1,413 detik, dimana perioda atau
waktunya lebih lama panjang dari panjang tali 10 cm, 20 cm, 30 cm dan 40 cm.
Kemudian pada tali dengan panjang tali 40 cm didapat waktunya 10,456 dengan
periode sebesar 1,256 detik, dimana perioda atau waktu lebih lama dari panjang
tali 10 cm, 20 cm dan 30 cm. Kemudian pada tali 30 cm didapat waktunya 9.214
detik dengan periode sebesar 1,086 detik, dimana perioda atau lebih lama dari
panjang tali 10 cm dan 20 cm. Kemudian pada panjang tali 20 cm didapat
waktunya 7,526 detik dengan periode sebesar 0,885 detik, dimana perioda atau
waktunya lebih lama dari pada tali yang panjangnya 10 cm. Kemudian panjang
tali 10 cm waktunya adalah sebesar 5,702 detik dengan periode sebesar 0,628
detik, dengan demikian dapat dikatakan semakin panjang tali maka semakin lama
perioda atau waktu yang didapat dan semakin pendek tali yang digunakan maka
semakin cepat perioda atau waktu yang didapatkan.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1. Pada bandul dengan panjang tali terpanjang memiliki waktu rata-rata yang
terbesar. Dengan kata lain, semakin panjang tali bandul yang digunakan
maka waktu yang diperoleh pada osilasi juga akan semakin lama dan
sebaliknya
2. Bandul mengalami gerak harmonik sederhana karena bandul dengan
panjang tali yang sama meskipun dilakukan beberapa kali pengulangan
gerak periodenya dengan lintasan yang ditempuh selalu sama atau tetap
3. Pada panjang tali senilai 50 cm, nilai perioda yang dihasilkan 1,413 s
Pada panjang tali senilai 40 cm,nilai perioda yang dihasilkan 1,256 s
Pada panjang tali senilai 30 cm, nilai perioda yang dihasilkan 1,086 s
Pada panjang tali senilai 20 cm, nilai perioda yang dihasilkan 0,885 s
Pada panjang tali senilai 10 cm, nilai perioda yang dihasilkan 0,628 s
4. Perioda terhadap panjang tali dalam sebuah bandul itu berbanding lurus
dan tidak berbanding terbalik.
5.2 Saran
Dari praktikum tentang bandul yang telah dilakukan, praktikan disarankan
untuk mengubah satuan panjang tali menjadi meter untuk mencari harga
periodenya.

Anda mungkin juga menyukai