Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Disusun oleh:
Nama : Mustika Fajarwati Muslikah, S.Pd
NIP : 19891120 201902 2 001
Angkatan : XI
No. Urut : 026
Jabatan : Guru TIK Ahli Pertama
Gol/Ruang : III/a
Unit Kerja : SMP Negeri 1 Sukoharjo
Coach : Arif Efendy, S.H., M.M.
Mentor : Dra. Indiah Dewi Murni, M.Pd.
i
HALAMAN PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Menyetujui
Coach, Mentor,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR
PEGAWAI NEGERI SIPIL (PNS)
Narasumber,
…………………….
Widyaiswara Ahli Pertama
NIP…………………..
iii
PRAKATA
iv
6. ……………selaku narasumber yang memberikan masukan dan
bimbingan.
7. Seluruh Widyaiswara yang telah membimbing dalam perkuliahan dan
memberikan pengarahan terkait materi ANEKA untuk dapat
diinternalisasikan dan diaktualisasikan di instansi.
8. Peltu Sunardi dan Serma Moh. Ma’sum selaku Binsuh yang telah
membantu dan menfasilitasi kegiatan latsar.
9. Keluarga Besar peserta Latsar Golongan III Angkatan XI Tahun 2019.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ................................................................................ 59
B. Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ...................................... 60
1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dilaksanakan ............. 60
2. Dampak Apabila Rancangan Aktualisasi Tidak Dilaksanakan
............................................................................................ 61
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………… 64
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... 65
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN) menekankan bahwa dalam rangka perwujudan cita-cita
bangsa dan merealisasikan tujuan negara sebagaimana tercantum
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945, perlu dibentuk Aparatur Sipil Negara yang memiliki nilai-
nilai pribadi seperti integritas, professional, netral dan bebas dari
intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme. ASN
dituntut cakap menyelenggarakan pelayanan publik yang baik bagi
masyarakat yang sanggup berperan sebagai perekat persatuan dan
kesatuan bangsa sebagaimana cita-cita dalam Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Untuk mewujudkan ASN yang profesional, Bersih dan melayani,
perlu diselengarakan Pendidikan Latihan Dasar seperti yang telah
diatur dalam PERLAN Nomor 12 tahun 2018 tentang pelatihan dasar
calon pegawai negeri sipil. LATSAR CPNS merupakan salah satu
kegiatan wajib yang harus ditempuh cpns agar nantinya dapat menjadi
ASN yang profesional dan memiliki nilai-nilai dasar PNS. Diklat ini
bertujuan untuk membentuk nilai-nilai dasar profesi PNS agar dapat
melaksanakan fungsi dan perannya sebagai pelaksana kebijakan
publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa. Nilai-nilai
dasar profesi PNS tersebut yang biasa dikenal dengan ANEKA, yaitu
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik dan anti korupsi sehingga ASN
dapat memiliki kinerja yang mumpuni. Kurikulum pelatihan dasar CPNS
Golongan III terdiri atas:
1) Agenda sikap dan perilaku disiplin ASN
2) Agenda nilai-nilai dasar ASN yang terdiri atas nilai ANEKA
1
3) Agenda kedudukan dan peran ASN dalam NKRI yang terdiri atas
manajemen ASN, pelayanan publik, dan whole of government.
4) Agenda habituasi, yaitu aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap
kompetensi yang telah diperoleh melalui berbagai mata pelatihan
yang dipelajari.
Pelaksanaan agenda habituasi ini dapat menciptakan suatu
situasi atau kondisi tertentu yang memungkinan peserta pelatihan
membiasakan diri untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dasar
ASN sehingga terbentuk karakter yang ideal.
Dalam melaksanakan tugas dan jabatan sebagai guru tik ahli
pertama, guru belum optimal dalam memanfaatkan penggunaan
teknologi , sehingga evaluasi pembelajaran masih dilakukan secara
konvensional. Lemahnya penguasaan teknologi menjadi salah satu
faktor yang mendorong pembelajaran masih dilakukan secara
konvensional. Di dukung oleh faktor kurangnya tenaga ahli dalam
pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK. Terbatasnya tenaga guru
yang menguasai komputer menyebabkan guru mapel lain kurang
termotivasi untuk menggunakan aplikasi pembelajaran berbasis TIK.
Hal tersebut juga berdampak dari kurangnya sosialisasi pembelajaran
berbasis TIK untuk guru dan siswa. Peran Sosialisasi menjadi penting
karena dengan sosialisasi kesulitan yang dihadapi bisa
dikomunikasikan untuk dicarikan solusi pemecahannya. Kurang
optimalnya pembimbingan pembelajaran berbasis TIK untuk guru dan
siswa menjadi isu terakhir yang juga memberikan dampak terhadap
kegiatan optimalisasi Computer Based Test yang akan dilakukan.
Dengan dilaksanakannya Computer Based Test akan memberikan
manfaat lebih dibandingkan dengan tes secara konvensional, dilihat
dari segi penghematan kertas (paperless), ke-efektif dan efisiensi
waktu, serta meningkatkan daya saing siswa secara global dalam
penggunaan teknologi.
2
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Isu
Rancangan aktualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi
beberapa isu atau problematika yang ditemukan dalam
melaksanakan tugas sebagai Guru TIK Ahli Pertama di instansi
tempat bekerja, yaitu di SMP Negeri 1 Sukoharjo. Sumber isu yang
diangkat dapat berasal dari individu, unit kerja, maupun organisasi.
Isu-isu yang menjadi dasar rancangan aktualisasi ini bersumber
dari aspek:
a. whole of government (WoG),
b. pelayanan publik, dan
c. manajemen ASN.
Telah dipetakan beberapa isu atau problematika, antara lain:
a. Kurang optimalnya penggunaan teknologi untuk evaluasi
pembelajaran ;
b. Lemahnya penguasaan teknologi untuk inovasi pembelajaran ;
c. Kurangnya tenaga ahli dalam pelaksanaan pembelajaran
berbasis TIK ;
d. Belum optimalnya sosialisasi pembelajaran berbasis TIK secara
menyeluruh untuk guru dan siswa;
e. Belum optimalnya pembimbingan pembelajaran berbasis TIK
untuk guru dan siswa ;
Kurang optimalnya penggunaan teknologi untuk evaluasi
pembelajaran disebabkan karena kegiatan evaluasi pembelajaran
masih menggunakan metode konvensional, tes dilakukan secara
paper based test , sedangkan harapan pendidikan ke depan sesuai
tuntutan revolusi industri 4.0, pembelajaran sudah berbasis
komputer. Hal ini mencerminkan pelayanan publik masih kurang
berperan, sehingga guru belum mengoptimalkan penggunaan
teknologi untuk evaluasi pembelajaran.
Lemahnya penguasaan teknologi untuk inovasi
pembelajaran terjadi karena tidak semua guru dan siswa mahir
3
mengoperasikan komputer. Hal ini mencerminkan penerapan
manajemen ASN perlu ditingkatkan agar penguasaan teknologi
diperoleh secara merata baik untuk guru maupun siswa.
Kurangnya tenaga ahli dalam pembelajaran berbasis TIK
terjadi karena tidak semua guru mampu menyiapkan pembelajaran
menggunakan komputer dan jaringan , sehingga kurangnya tenaga
ahli dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis TIK menjadi faktor
pendukung belum terlaksananya evaluasi pembelajaran berbasis
komputer.
Selanjutnya, Belum optimalnya sosialisasi pembelajaran
berbasis TIK secara menyeluruh untuk guru dan siswa disebabkan
oleh masing-masing guru masih mempertahankan jalannya
pembelajaran dan melakukan evaluasi secara konvensional karena
belum optimalnya sosialisasi mengenai pembelajaran berbasis TIK
yang dapat dilakukan oleh semua guru tanpa terkecuali. Hal ini
mencerminkan peran WOG kurang berperan.
Belum optimalnya pembimbingan pembelajaran berbasis TIK
untuk guru dan siswa terjadi karena pembimbingan berbasis
teknologi hanya dilakukan ketika guru menginginkan untuk
melakukan pembelajaran dan evaluasi menggunakan komputer,
sehingga tidak ada pembimbingan yang dilakukan secara kontinyu
baik untuk guru maupun siswa. Hal ini mencerminkan bahwa
pelayanan publik masih harus ditingkatkan.
Berdasarkan prinsip-prinsip kedudukan dan Peran Pegawai
Negeri Sipil dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia, dapat di
identifikasi isu-isu sebagai berikut:
4
pembelajaran konvensional, tes test, agar lebih
dilakukan secara paperless,
paper based test menghemat waktu
Sedangkan harapan dan memiliki daya
pendidikan ke saing secara
depan sesuai global.
tuntutan revolusi
industri 4.0,
pembelajaran sudah
berbasis komputer.
Hal ini
mencerminkan
pelayanan publik
masih kurang
berperan, sehingga
guru belum
mengoptimalkan
penggunaan
teknologi untuk
evaluasi
pembelajaran
2. Lemahnya Manajemen Lemahnya Semua guru dapat
penguasaan ASN penguasaan mengoperasikan
teknologi untuk teknologi terjadi dan menguasai
inovasi karena tidak semua teknologi berbasis
pembelajaran guru dan siswa komputer
mahir
mengoperasikan
komputer. Hal ini
mencerminkan
penerapan
manajemen ASN
perlu ditingkatkan
agar penguasaan
teknologi diperoleh
secara merata baik
untuk guru maupun
siswa.
3. Kurangnya Manajemen Tidak semua guru Semua guru
tenaga ahli dalam ASN mampu menyiapkan diharapkan mampu
pelaksanaan pembelajaran menyiapkan
pembelajaran menggunakan pembelajaran
berbasis TIK komputer dan computer dan
jaringan, sehingga jaringan berbasis
kurangnya tenaga komputer agar
ahli dalam setiap guru
pelaksanaan mempunyai daya
pembelajaran saing secara global
berbasis TIK
menjadi faktor
pendukung belum
terlaksananya
5
evaluasi
pembelajaran
berbasis komputer.
4. Belum optimalnya Whole of Masing-masing guru Diadakan
sosialisasi Government masih sosialisasi secara
pembelajaran mempertahankan menyeluruh
berbasis TIK jalannya kepada guru dan
secara pembelajaran dan siswa agar
menyeluruh untuk melakukan evaluasi pengetahuan
guru dan siswa secara mengenai teknologi
konvensional, dalam
karena belum pembelajaran
optimalnya mampu dikuasai
sosialisasi dengan baik oleh
mengenai guru dan siswa
pembelajaran
berbasis TIK yang
dapat dilakukan oleh
semua guru tanpa
terkecuali. Hal ini
mencerminkan
peran WOG kurang
berperan
5. Belum optimalnya Pelayanan Pembimbingan Adanya
pembimbingan Publik berbasis teknologi pembimbingan
pembelajaran hanya dilakukan mengenai
berbasis TIK untuk ketika guru pembelajaran
guru dan siswa menginginkan untuk berbasis teknologi
melakukan komputer secara
pembelajaran dan kontinyu untuk
evaluasi guru dan siswa.
menggunakan
komputer, sehingga
tidak ada
pembimbingan yang
dilakukan secara
kontinyu baik untuk
guru maupun siswa.
Hal ini
mencerminkan
pelayanan publik
yang masih harus
ditingkatkan.
(Sumber: Data dielaborasi penulis, 2019)
6
Berdasarkan pemetaan dan identifikasi isu yang telah
dipaparkan, perlu dilakukan proses analisis isu untuk menentukan
isu mana yang merupakan prioritas yang dapat dicarikan solusi
oleh penulis. Proses tersebut menggunakan dua alat bantu
penetapan kriteria kualitas isu yakni berupa:
a. APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan)
APKL memiliki 4 kriteria penilaian yaitu Aktual,
Problematik, Kekhalayakan, dan Kelayakan.
1) Aktual artinya benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan di kalangan masyarakat.
2) Problematik artinya isu yang memiliki dimensi masalah
yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya.
3) Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup
orang banyak. Sedangkan
4) Kelayakan artinya isu yang masuk akal, logis, realistis,
serta relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan
masalahnya.
b. USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
Analisis USG (Urgency, Seriousness, dan Growth)
mempertimbangkan tingkat kepentingan, keseriusan, dan
perkembangan setiap variabel dengan rentang skor 1-5.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.
2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah
tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.
7
Tabel 1.2. Analisis Isu Strategis
Kriteria A Kriteria B
Prinsip ASN Identifikasi Isu
A P K L Ket U S G ∑
8
Dampak dari isu terpilih yang telah dianalisis menggunakan
metode USG jika tidak diselesaikan dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Tabel 1.3 Dampak Isu Tidak Terselesaikan
No No Sumber Identifikasi Isu Dampak
Isu
9
C. Tujuan
Berdasarkan identifikasi isu dan rumusan masalah yang telah
ditemukan, tujuan yang akan dicapai dari dilaksanakannya
aktualisasi ini adalah sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan pemanfaatan aplikasi Computer Based Test di
SMP Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo
2. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS ke dalam setiap
kegiatan yang dilakukan di satuan kerja.
D. Manfaat
Manfaat kegiatan pengaktualisasian nilai-nilai dasar PNS
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Satuan Kerja
Membantu mengoptimalisasi pemanfaatan aplikasi Computer
Based Test untuk mewujudkan visi dan misi sekolah.
10
BAB II
LANDASAN TEORI
11
kemampuan berpikir kritis. Dengan begitu PNS dapat mengambil
keputusan yang terbaik dalam tindakan profesionalnya.
3. Kesiapsiagaan Bela Negara
Pasal 27 dan Pasal 30 UUD Negara RI 1945
mengamanatkan kepada semua komponen bangsa berhak dan
wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara dan syarat-syarat
tentang pembelan negara. Dalam hal ini setiap PNS sebagai
bagian dari warga masyarakat tertentu memiliki hak dan kewajiban
yang sama untuk melakukan bela negara sebagaimana
diamanatkan dalam UUD Negara RI 1945 tersebut.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan aktualisasi nilai-nilai
bela negara dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara sesuai peran dan profesi warga negara, demi menjaga
kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap
bangsa dari segala bentuk ancaman.
Kesiapsiagaan bela negara merupakan kondisi warga
negara yang secara fisik memiliki kondisi kesehatan, keterampilan
dan jasmani yang prima serta secara kondisi psikis yang memiliki
kecerdasan intelektual, dan spiritual yang baik, senantiasa
memelihara jiwa dan raganya, memiliki sifat-sifat disiplin, ulet,
kerja keras, dan tahan uji, merupakan sikap mental dan perilaku
warga negara yang dijiwai oleh kecintaan kepada NKRI yang
berdasarkan Pancasila dan UUD NRI 1945 dalam menjamin
kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Oleh sebab tiu
dalam pelaksanaan latihan dasar bagi CPNS dibekali dengan
latihan-latihan seperti :
1. Kegiatan olah raga dan kesehatan fisik;
2. Kesiapsiagaan dan kecerdasan mental;
3. Kegiatan baris-berbaris, apel, dan tata upacara;
4. Keprotokolan;
5. Fungsi-fungsi Intelijen dan Badan Pengumpul Keterangan;
6. Kegiatan ketangkasan dan permainan.
12
B. Nilai Dasar CPNS
Aparatur Sipil Negara (ASN) dituntut untuk memiliki nilai-nilai
dasar sebagai seperangkat prinsip yang menjadi landasan dalam
menjalankan profesi dan tugasnya sebagai ASN. Adapun nilai-nilai
dasar yang dimaksud adalah Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA).
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik komitmen mutu dan Anti
korupsi yang harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu di
ketahui indikator-indikator dari kelima kata tersebut, yaitu:
1. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kata yang seudah tidak asing lagi
kita dengar, namun seringkali kita susah untuk
membedakannya dengan responsibilitas. Namun dua konsep
tersebut memiliki arti yang berbeda. Responsibilitas adalah
kewajiban untuk bertanggung jawab, sedangkan akuntabilitas
adalah kewajiban pertanggungjawaban yang harus dicapai.
Lebih lanjut akuntabilitas merujuk pada kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung
jawab yang menjadi amanahnya. Indikator dari nilai
akuntabilitas adalah:
a Kepemimpinan
Lingkungan yang akuntabel tercipta dari atas ke bawah
dimana pimpinan memainkan peranan yang penting dalam
menciptakan hal tersebut.
b Transparansi
Transparansi dapat diartikan sebagai keterbukaan atas
semua tindakan dan kebijakan yang dilakukan oleh individu
maupun kelompok / institusi
13
c Integritas
Integritas mempunyai makna konsistensi dan keteguhan
yang tak tergoyahkan dalam menjunjung tinggi nilai-nilai
luhur dan keyakinan.
d Tanggungjawab
Tanggungjawab merupakan kesadaran manusia akan
tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun
yang tidak disengaja. Tanggungjawab juga dapat berarti
berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
e Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral
mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda maupun
orang.
f Kepercayaan
Rasa keadilan membawa pada sebuah kepercayaan.
Kepercayaan ini akan melahirkan akuntabilitas.
g Keseimbangan
Pencapaian akuntabilitas dalam lingkungan kerja,
diperlukan adanya keseimbangan antara akuntabilitas dan
kewenangan, serta harapan dan kapasitas. Selain itu,
adanya harapan dalam mewujudkan kinerja yang baik juga
harus disertai dengan keseimbangan kapasitas sumber daya
dan keahlian (skill) yang dimiliki.
h Kejelasan
Fokus utama untuk kejelasan adalah mengetahui
kewenangan, peran dan tanggungjawab, misi organisasi,
kinerja yang diharapkan organisasi, dan sistem pelaporan
kinerja baik individu maupun organisasi.
i Konsistensi
Konsistensi adalah sebuah usaha untuk terus dan terus
melakukan sesuatu sampai pada tercapainya tujuan akhir.
14
2. Nasionalisme
Nasionalisme dalam arti sempit adalah suatu sikap yang
meninggikan bangsanya sendiri, sekaligus tidak menghargai
bangsa lain sebagaimana mestinya. Sikap seperti ini jelas
mencerai beraikan bangsa yang satu dengan bangsa yang lain.
Sedang dalam arti luas, nasionalisme merupakan pandangan
tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara,
dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Prinsip nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-
nilai Pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia
senantiasa: menempatkan persatuan kesatuan, kepentingan
dan keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan
pribadi atau kepentingan golongan; menunjukkan sikap rela
berkorban demi kepentingan bangsa dan negara; bangga
sebagai bangsa Indonesia dan bertanah air Indonesia serta
tidak merasa rendah diri; mengakui persamaan derajat,
persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan
sesama bangsa; menumbuhkan sikap saling mencintai sesama
manusia; mengembangkan sikap tenggang rasa.
3. Etika Publik
Etika lebih dipahami sebagai refleksi atas baik/buruk,
benar/salah yang harus dilakukan atau bagaimana melakukan
yang baik atau benar, sedangkan moral mengacu pada
kewajiban untuk melakukan yang baik atau apa yang
seharusnya dilakukan. Dalam kaitannya dengan pelayanan
publik, etika publik adalah refleksi tentang standar/norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku, tindakan dan
keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka
menjalankan tanggung jawab pelayanan publik.
15
Nilai-nilai dasar etika publik sebagaimana tercantum
dalam Undang-Undang ASN, yakni sebagai berikut:
a. memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Pancasila;
b. setia dalam mempertahankan UUD 1945;
c. mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia;
d. menjalankan tugas secara profesional dan tidak memihak;
e. membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;
f. menciptakan lingkungan kerja yang nondiskriminatif;
g. memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
h. mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik;
i. memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dari
program pemerintah;
j. memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun;
k. mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi;
l. menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerja sama;
m. mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai;
n. mendorong kesetaraan dalam pekerjaan; dan
o. meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang
demokratis sebagai perangkat sistem karier.
4. Komitmen Mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan
publik dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-
nilai komitmen mutu antara lain:
a. efektif, yaitu berhasil guna dapat mencapai hasil sesuai
dengan target;
b. efisien, yaitu berdaya guna, dapat menjalankan tugas dan
mencapai hasil tanpa menimbulkan pemborosan;
16
c. inovasi, yaitu penemuan sesuatu yang baru atau
mengandung kebaruan;
d. berorientasi mutu, yaitu ukuran baik buruk yang di persepsi
individu terhadap produk atau jasa.
5. Anti Korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang
dilakukan untuk memberantas segala tingkah laku atau
tindakan yang melawan norma–norma dengan tujuan
memperoleh keuntungan pribadi, merugikan negara atau
masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung.
Tindak pidana korupsi yang terdiri dari kerugian keuangan
negara, suap-menyuap, pemerasan, perbuatan curang,
penggelapan dalam jabatan, benturan kepentingan dalam
pengadaan dan gratifikasi.
Indikator yang ada pada nilai dasar anti korupsi meliputi:
a. mandiri yang dapat membentuk karakter yang kuat pada
diri seseorang sehingga menjadi tidak bergantung terlalu
banyak pada orang lain. Pribadi yang mandiri tidak akan
menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat;
b. kerja keras merupakan hal yang penting dalam rangka
tercapainya target dari suatu pekerjaan. Jika target dapat
tercapai, peluang untuk korupsi secara materiil maupun non
materiil (waktu) menjadi lebih kecil;
c. berani untuk mengatakan atau melaporkan pada atasan
atau pihak yang berwenang jika mengetahui ada pegawai
yang melakukan kesalahan;
d. disiplin berkegiatan dalam aturan bekerja sesuai dengan
undang-undung yang mengatur;
e. peduli yang berarti ikut merasakan dan menolong apa yang
dirasakan orang lain;
17
f. jujur yaitu berkata dan bertindak sesuai dengan kebenaran
(dharma);
g. tanggung jawab yaitu berani dalam menanggung resiko
atas apa yang kita kerjakan dalam bentuk apapun;
h. sederhana yang dapat diartikan menerima dengan tulus
dan iklas terhadap apa yang telah ada dan diberikan oleh
Tuhan kepada kita;
i. adil yaitu memandang kebenaran sebagai tindakan dalam
perkataan maupun perbuatan saat memutuskan peristiwa
yang terjadi.
18
Adapun asas-asas manajemen ASN, antara lain:
a. kepastian hukum;
b. profesionalitas;
c. proporsionalitas;
d. keterpaduan;
e. delegasi;
f. netralitas;
g. akuntabilitas;
h. efektif dan efisien;
i. keterbukaan;
j. non diskriminatif;
k. persatuan;
l. kesetaraan;
m. keadilan;
n. kesejahteraan.
2. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik menurut Lembaga Administrasi
Negara adalah segala bentuk pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi Pemerintah di pusat dan daerah dan
dilingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang atau jasa baik
dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Adapun prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah:
a. Partisipatif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik yang dibutuhkan
masyarakat pemerintah perlu melibatkan masyarakat dalam
merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi hasilnya.
b. Transparan
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik, pemerintah
sebagai penyelenggara pelayanan publik harus
menyediakan akses bagi warga negara untuk mengetahui
19
segala hal yang terkait dengan pelayanan publik yang
diselenggarakan tersebut.
c. Responsif
Dalam penyelenggaraan pelayanan publik pemerintah wajib
mendengar dan memenuhi tuntutan kebutuhan warga
negaranya terkait dengan bentuk dan jenis pelayanan publik
yang mereka butuhkan, mekanisme penyelenggaraan
layanan, jam pelayanan, prosedur, dan biaya
penyelenggaraan pelayanan.
d. Tidak Diskriminatif
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
tidak boleh dibedakan antara satu warga negara dengan
warga negara yang lain atas dasar perbedaan identitas
warga negara.
e. Mudah dan Murah
Penyelenggaraan pelayanan publik dimana masyarakat
harus memenuhi berbagai persyaratan dan membayar fee
untuk memperoleh layanan yang mereka butuhkan harus
diterapkan prinsip mudah dan murah. Hal ini perlu
ditekankan karena pelayanan publik yang diselenggarakan
oleh pemerintah tidak dimaksudkan untuk mencari
keuntungan melainkan untuk memenuhi mandat konstitusi.
f. Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan pelayan publik harus mampu mewujudkan
tujuan-tujuan yang hendak dicapainya dan cara mewujudkan
tujuan tersebut dilakukan dengan prosedur yang sederhana,
tenaga kerja yang sedikit, dan biaya yang murah.
g. Aksesibel
Pelayanan publik yang diselenggarakan oleh pemerintah
harus dapat dijangkau oleh warga negara yang
membutuhkan dalam arti fisik dan dapat dijangkau dalam arti
non-fisik yang terkait dengan biaya dan persyaratan yang
20
harus dipenuhi oleh masyarakat untuk mendapatkan layanan
tersebut.
h. Akuntabel
Semua bentuk penyelenggaraan pelayanan publik harus
dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada
masyarakat. Pertanggungjawaban di sini tidak hanya secara
formal kepada atasan akan tetapi yang lebih penting harus
dipertanggungjawabkan secara terbuka kepada masyarakat
luas melalui media publik.
i. Berkeadilan
Penyelenggaraan pelayanan publik harus dapat dijadikan
sebagai alat melindungi kelompok rentan dan mampu
menghadirkan rasa keadilan bagi kelompok lemah ketika
berhadapan dengan kelompok yang kuat.
3. Whole Of Government
Whole of government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-
upaya kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam
ruang lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-
tujuan pembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik.
Pendekatan WoG dapat dilihat dan dibedakan
berdasarkan perbedaan kategori hubungan antara
kelembagaan yang terlibat sebagai berikut:
a. Koordinasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi
menjadi:
penyertaan, yaitu pengembangan strategi dengan
mempertimbangkan dampak;
dialog atau pertukaran informasi;
joint planning, yaitu perencanaan bersama untuk
kerjasama sementara.
21
b. Integrasi, yang tipe hubungannya dapat dibagi lagi menjadi:
joint working, atau kolaborasi sementara;
joint ventrure, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada pekerjaan besar yang menjadi urusan
utama salah satu peserta kerjasama;
satelit, yaitu entitas yang terpisah, dimiliki bersama,
dibentuk sebagai mekanisme integratif.
c. Kedekatan dan pelibatan, yang tipe hubungannya dapat
dibagi lagi menjadi:
aliansi strategis, yaitu perencanaan jangka panjang,
kerjasama pada isu besar yang menjadi urusan utama
salah satu peserta kerjasama;
union, berupa Unifikasi resmi, identitas masing-masing
masih nampak; merger, yaitu penggabungan ke dalam
struktur baru.
22
BAB III
TUGAS UNIT KERJA DAN TUGAS PESERTA
A. Profil Organisasi
1. Dasar Hukum Pembentukan Organisasi
23
2. Visi, Misi dan Nilai Organisasi
a. Visi SMP Negeri 1 Sukoharjo
SMP Negeri 1 Sukoharjo adalah sekolah yang
mempunyai visi : menjadi sekolah yang unggul dalam prestasi,
luhur budi pekerti, sehat jasmani rohani, mampu bersaing
secara global, berwawasan kebangsaan, serta berwawasan
lingkungan hidup.
b. Misi SMP Negeri 1 Sukoharjo
Misi berfungsi untuk menjelaskan mengapa suatu
organisasi harus ada, apa yang harus dilakukannya dan
bagaimana melakukannya untuk mewujudkan visi tersebut.
Adapun misi dari SMP Negeri 1 Sukoharjo untuk
mencapai visi tersebut adalah :
1) Menumbuhkembangkan penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama sebagai cermin keimanan dan
ketaqwaan yang mengaitkan semua pelajaran dengan
imtaq
2) Menyiapkan siswa yang cerdas, kompetitif dan mampu
bersaing dan berkolaborasi secara global serta menjadi
pelopor pelestarian lingkungan hidup
3) Menyelenggarakan pendidikan yang bermutu, kompeten
dan terjangkau masyarakat
4) Menyiapkan lulusan yang bermartabat, berbudi pekerti
luhur, kreatif dan senantiasa berguna bagi masyarakat,
bangsa dan negara
5) Menyiapkan warga sekolah yang sehat jasmani dan
rohani, sejahtera lahir dan batin, senantiasa bersifat
religius, bersikap demokratis dan bertindak professional
6) Menyiapkan warga sekolah yang mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan hidup dalam upaya pencegahan
kerusakan serta pengelolaannya
24
7) Menumbuhkembangkan semangat kebangsaan,
nasionalisme, serta cinta tanah air.
8) Menumbuhkembangkan bakat, minat, dan kemampuan
peserta didik untuk memasuki jenjang pendidikan lebih
tinggi
9) Membangun lingkungan yang bersih, sehat, rindang dan
indah.
c. Nilai-Nilai Organisasi
Merujuk kepada nilai dan tujuan pendidikan nasional, maka
dirumuskan nilai – nilai yang dicapai oleh SMP Negeri 1
Sukoharjo yaitu :
a. Memiliki Integritas
Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan
b. Kreatif dan Inovatif
Memiliki daya cipta, memiliki kemampuan untuk
menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah ada
atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode,
atau alat).
c. Inisiatif
Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi yang
dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan
d. Pembelajar
Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi
dan profesionalisme
e. Menjunjung Meritrokasi
Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian
penghargaan bagi karyawan yang kompeten.
f. Terlibat Aktif
Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan
g. Tanpa Pamrih
Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi.
25
3. Struktur Organisasi dan Job Deskripsi
a. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sukoharjo
Gambar 3.1. Struktur Organisasi SMP Negeri 1 Sukoharjo Tahun 2018/2019
KEPALA SEKOLAH
KOMITE Dra. Indiah Dewi Murni,
SEKOLAH M.Pd
KOORDINATOR TAS
Sri Werdiningrum
WALI KELAS
GURU MATA PELAJARAN BIMBINGAN KONSELING
7A 8A 9A
KOORDINATOR : Dra. Tri Sarwosri
7B 8B 9B
ANGGOTA : Semua Guru BK
7C 8C 9C
7D 8D 9D
7E 8E 9E
7F 8F 9F
7G 8G 9G
7H 8H 9H
7I 8I 9I
7J 8J 9J
PESERTA DIDIK
26
b. Job Deskripsi
1) Kepala Sekolah
Tugas pokok dan fungsi Kepala Sekolah berkenaan dengan
kinerja Kepala Sekolah dalam transparansi manajemen
mengacu pada konsep Panduan Kerja Kepala Sekolah yang
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada April
2017
a) Tugas pokok Kepala Sekolah dalam usaha
mengembangkan sekolah, yaitu :
b) Tugas pokok Kepala Sekolah dalam usaha peningkatan
mutu sekolah
c) Tugas pokok Kepala Sekolah dalam penerapan
kepemimpinan dan kewirausahaan
d) Tugas pokok Kepala Sekolah dalam usaha pengawasan
pengelolaan pembelajaran dan pengembangan
profesionalisme
2) Wakil Kepala Sekolah
a) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum
Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah
dalam menyusun program pembelajaran, menyusun dan
menjabarkan kalender pendidikan, menyusun pembagian
tugas guru dan jadwal pelajaran, menyusun jadwal evaluasi
belajar dan pelaksanaan ujian akhir, menerapkan kriteria
persyaratan kenaikan kelas dan kelulusan, mengatur jadwal
penerimaan rapor dan ijazah, melakukan supervise
administrasi akademis, melakukan pengarsipan program
kurikulum.
b) Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah
dalam menyusun program pembinaan OSIS meliputi PMR,
KIR,UKS,Paskibra, Kegiatan keagamaan seperti pesantren
27
kilat bagi siswa yang beragama Islam dan kegiatan
ketaqwaan bagi siswa yang beragama Kristen,
melaksanakan bimbingan pengarahan dan pengendalian
kegiatan kesiswaan /OSIS dalam rangka menegakkan
disiplin dan tata tertib sekolah serta pemilihan pengurus
OSIS, Membina dan Melaksanakan kegiatan
ekstrakurikuler, menyusun jadwal pembinaan secara
berkala dan incidental, membina dan melaksanakan
koordinasi 8 H.
c) Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana dan Prasarana
Membantu dan bertanggungjawab kepada Kepala Sekolah
dalam menyusun program pengadaan sarana dan
prasarana, mengkoordinasikan penggunaan sarana dan
prasarana, mengelola pembiayaan alat-alat pembelajaran,
mengelola perawatan dan perbaikan sarana dan prasarana,
melaksanakan pembukuan sarana prasarana secara rutin,
menyusun laporan secara berkala, melaksanakan tugas
lain yang diberikan atasan.
3) Kepala Laboratorium
Membantu Kepala Sekolah dan Waka III dalam perencanaan
pengadaan alat dan bahan laboratorium, menyusun jadwal dan
tata tertib penggunaan laboratorium, mengatur penyimpanan
dan pemeliharaan serta perbaikan alat-alat laboratorium,
inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat laboratorium,
bertanggung jawab dalam bidang pengembangan laboratorium.
4) Kepala Perpustakaan
Membantu Kepala Sekolah dan Waka III dalam perencanaan
pengadaan alat dan bahan perpustakaan, menyusun jadwal dan
tata tertib penggunaan perpustakaan, mengatur penyimpanan
dan pemeliharaan serta perbaikan alat-alat perpustakaan,
inventarisasi dan pengadministrasian alat-alat dan bahan
28
perpustakaan, bertanggung jawab dalam bidang
pengembangan perpustakaan.
5) Tenaga Administrasi Sekolah (Tata Usaha)
Menyusun program tata administrasi sekolah, menyusun
struktur organisasi dan tata kelola tata administrasi sekolah,
menggerakkan dan mengoptimalkan sumber daya tata
administrasi sekolah, merencanakan pengembangan
kewirausahaan sekolah, melaksanakan pengembangan
kewirausahaan sekolah bersama tata administrasi sekolah.
6) Guru Mata Pelajaran
Merencanakan dan melaksanakan pembelajaran,
mengevaluasi dan menilai pembelajaran, menganalisis hasil
penilaian pembelajaran, melaksanakan tindak lanjut hasil
penilaian, menyusun dan melaksanakan program perbaikan
dan pengayaan, menyiapkan alat/media pembelajaran,
mengembangkan menghayati menguasai dan
mengaktualisasikan kompetensi dalam melaksanakan tugas
keprofesionalan secara berkelanjutan
7) Guru Bimbingan Konseling
Memasyarakatkan kegiatan bimbingan dan konseling kepada
peserta didik, orangtua dan warga sekolah, merencanakan
program bimbingan dan konseling bersama koordinator BK,
merumuskan persiapan kegiatan bimbingan dan konseling,
mengadministrasikan kegiatan bimbingan dan konseling,
menampilkan pribadi sebagai figur moral yang berakhlak mulia
(seperti : taat beribadah, jujur, bertanggungjawab, sabar,
disiplin, respek terhadap pemimpin, kolega dan peserta didik.
29
4. Deskripsi SDM, Sarpras dan Sumber Daya Lain
SMP Negeri 1 Sukoharjo terletak di Jalan Pemuda No.36
Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. SMP Negeri 1
Sukoharjo merupakan sebuah lembaga yang terdiri atas beberapa
aspek yang saling berkaitan satu sama lain. Penjelasannya adalah
sebagai berikut :
a. Data Siswa
Tabel 3.1 Jumlah Siswa Tahun Ajaran 2018/2019
b. Data Guru
Tabel 3.2 Jumlah Guru
No Status SMA D3 S1 S2 Jml
Kepegawaian
1. Guru Tetap / - - 43 12 55
PNS
2. GTT - - 5 - 5
3. Guru Bantu - - - - 60
30
Sedang
4. Multimedia 1 13 x 11 Baik
5. Kesenian 2 11 x 7 / 15 x Baik
7
6. Lab Bahasa 1 7 x 15 Baik
7. Lab Komputer 3 12 x 8 / Baik
2(7x9)
8. Aula 1 27 x 13 Rusak
Sedang
9. Lab Matematika 1 12 x 10 Rusak
Ringan
10. Research 1 12 x 10 Baik
Development
11. Ruang Kepala Sekolah 1 7 x 6,5 Baik
12. Ruang Wakasek 1 7x9 Baik
13. Ruang Guru 1 17 x 13 Baik
14. Ruang TU 1 13 x 7 Baik
15. Gudang OR 1 7x9 Rusak Berat
16. Dapur 1 11 x 4 Rusak
Ringan
17. KM / WC Guru 2 4x3 Baik
18. KM / WC Siswa 17 / 4 2 x 1,5 Rusak
Ringan/ Baik
19. BP/BK 1 7x9 Baik
20. UKS 1 7x9 Baik
21. Pramuka 1 7x9 Rusak
Ringan
22. OSIS 1 7x9 Rusak
Ringan
31
B. Tugas Jabatan Peserta Diklat
32
C. Role Model
Tokoh yang menjadi role model penulis yaitu Prof. Dr. Muhajir
Effendy, M.A.P. Beliau adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Republik Indonesia pada Kabinet Kerja yang menjabat sejak 27 Juli
2016. Bapak kelahiran Madiun, Jawa Timur, 29 Juli 1956 ini
sebelumnya menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah
Malang selama tiga periode yaitu tahun 2000 – 2016. Beliau juga
Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bidang Pendidikan dan
Kebudayaan. Sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
(Mendikbud), Beliau mempunyai program andalan yang menjadi
inspirasi penulis sebagai guru, diantaranya :
1. Peningkatan profesionalisme guru
Menurut beliau jika profesionalisme guru tercapai, maka separuh
permasalahan pendidikan Indonesia bisa dikatakan selesai
2. Mempercepat dan memaksimalkan penerapan Kartu Indonesia
Pintar (KIP)
Menurut beliau, KIP harus segera dimaksimalkan. Jika hal itu
berjalan maka aka nada banyak siswa yang terbantu.
3. Memperkuat program pendidikan vokasi
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk memecahkan
problem tenaga kerja di Indonesia
4. Mempersempit kesenjangan pendidikan di Indonesia.
Selama ini ketimpangan pendidikan di Indonesia sangat jauh, maka
pendidikan di Indonesia harus merata.
33
BAB IV
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
34
Tabel 4.1. Rancangan Kegiatan Aktualisasi
Judul : Optimalisasi Penerapan Aplikasi Computer Based Test Berbasis Web Server
di SMP Negeri 1 Sukoharjo Kecamatan Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo
Isu yang Diangkat : Kurang optimalnya penggunaan teknologi untuk evaluasi pembelajaran
Gagasan yang
Diangkat : Optimalisasi pemanfaatan aplikasi Computer Based Test Berbasis Web Server
di SMP Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo
35
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Instalasi aplikasi 1. Konsultasi Tersedianya data 1. Akuntabilitas Kontribusi kegiatan ini Integritas,
Computer Based dengan guru TIK dan informasi serta Diwujudkan dengan diskusi adalah sebagai kreatif dan
Test berbasis Web yang lebih senior sumber daya yang untuk mendapatkan data perwujudan Visi SMP inovatif,
Server dan Kepala dibutuhkan sesuai dan informasi yang Negeri 1 Sukoharjo pembelajar,
Sekolah kebutuhan yang dibutuhkan secara menjunjung
Sumber : SKP “Menjadi sekolah yang
mengenai Data terangkum dalam transparansi dan tinggi
unggul dalam prestasi,
dan Informasi notulen akuntabel meritrokrasi,
luhur budi pekerti, sehat
serta sumber 2. Nasionalisme aktif tanpa
jasmani rohani, mampu
daya yang Diwujudkan dengan saling pamrih.
bersaing secara global,
dibutuhkan bekerja sama dalam
berwawasan
penyediaan informasi, data,
kebangsaan serta
dan sumberdaya yang
berwawasan lingkungan
dibutuhkan
hidup”
(Sila ke-4)
Dan kontribusi terhadap
2. Instalasi Aplikasi CBT 3. Etika Publik
Program terpasang di Diwujudkan dengan MIsi SMP Negeri 1
CBT semua komputer menjalankan tugas Sukoharjo yang ke-3
secara profesional dan
tidak memihak
36
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Setting Pengaturan 4. Komitmen Mutu “Menyelenggarakan
Jaringan Jaringan Server Diwujudkan dengan
pendidikan yang
Server yang sudah melakukan pengaturan
terintegrasi antara jaringan secara efektif bermulti, kompeten, dan
computer client dan efisien
terjangkau masyarakat “
dengan server
4. Tes Jaringan dan 5. Anti Korupsi
Koneksi aplikasi yang Diwujudkan dengan
Jaringan terhubung dengan
baik melaksanakan tugas secara
disiplin dan kerja keras
agar koneksi jaringan
berhasil
Pembuatan 1. Pendataan siswa Draft data siswa 1. Akuntabilitas Kontribusi kegiatan ini Integritas,
2. peserta tes cbt Diwujudkan dengan
database server adalah sebagai kreatif dan
Daftar nama-nama melakukan penginputan
2. Input database perwujudan Visi SMP inovatif,
siswa pada data, (baik data siswa,
siswa
37
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
Sumber : SKP aplikasi cbt guru, maupun data soal) Negeri 1 Sukoharjo pembelajar,
dengan tanggungjawab menjunjung
3. Input database dan integritas “Menjadi sekolah yang
guru Daftar nama-nama tinggi
unggul dalam prestasi,
guru pada aplikasi 2. Nasionalisme meritrokrasi,
cbt luhur budi pekerti, sehat
Diwujudkan dengan aktif tanpa
4. Input bank soal jasmani rohani, mampu
melakukan kegiatan dalam pamrih.
Soft file Soal – rangka mewujudkan bersaing secara global,
soal yang akan kemajuan yang merata berwawasan
diujikan pada dan berkeadilan sosial
aplikasi cbt kebangsaan serta
(sila ke 5)
berwawasan lingkungan
3. Etika Publik hidup“
Diwujudkan dengan
mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya
kepada publik
4. Komitmen Mutu
Diwujudkan dengan
melakukan penginputan
data secara efektif dan
38
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
efisien
5. Anti Korupsi
Diwujudkan dengan
melakukan input data secara
jujur dan mandiri
3 Pembuatan 1. Konsultasi Kepala Adanya Lembar 1. Akuntabilitas Kontribusi kegiatan ini Integritas,
manual book Sekolah hasil konsultasi Kepemimpinan yang adalah sebagai kreatif dan
petunjuk mengenai diwujudkan dengan perwujudan Visi SMP inovatif,
penggunaan pembuatan memberikan arahan demi Negeri 1 Sukoharjo pembelajar,
aplikasi Computer manual book yang tersedianya manual book menjunjung
“Menjadi sekolah yang
Based Test akan dibuat yang diharapkan tinggi
unggul dalam prestasi,
berbasis Web 2. Pembuatan Draft meritrokrasi,
Adanya draft buku luhur budi pekerti, sehat
Server Buku 2. Komitmen Mutu aktif tanpa
yang akan jasmani rohani, mampu
Diwujudkan dengan cara pamrih.
dikonsultasikan bersaing secara global,
Sumber : Inovasi menyediakan buku
kepada Kepala berwawasan
manual book yang efektif
Sekolah kebangsaan serta
3. Revisi Draft buku dan efisien untuk
berwawasan lingkungan
Kepala Sekolah Draft buku yang mempermudah
hidup”
telah direvisi penggunaan aplikasi
39
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
sesuai arahan 3. Nasionalisme Dan kontribusi terhadap
4. Pencetakan buku Kepala Sekolah Pembuatan manual book Misi SMP Negeri 1
secara teliti dan kerja Sukoharjo yang ke 2
Buku petunjuk
keras
(manual book)
(sila ke-5) “Menyiapkan peserta
penggunaan
4. Etika Publik didik cerdas, kompetitif
aplikasi CBT
dan mampu bersaing
Diwujudkan dengan
dan berkolaborasi
menghargai komunikasi, secara global serta
konsultasi, dan kerja menjadi pelopor
sama pelestarian lingkungan
4 Sosialisasi 1. Konsultasi Kepala Adanya dukungan 1. Etika Publik Kontribusi kegiatan ini Integritas,
aplikasi Computer Sekolah mengenai dan arahan dari Diwujudkan dengan adalah sebagai kreatif dan
Based Test untuk jadwal sosialisasi Kepala Sekolah menciptakan lingkungan perwujudan Visi SMP inovatif,
40
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
semua guru tentang kegiatan kerja yang nondiskriminatif Negeri 1 Sukoharjo pembelajar,
sosialisasi menjunjung
“Menjadi sekolah yang
Sumber : Inovasi 2. Akuntabilitas tinggi
Undangan unggul dalam prestasi,
2. Pembuatan Diwujudkan dengan meritrokrasi,
Sosialisasi luhur budi pekerti, sehat
undangan guru keseimbangan antara aktif tanpa
jasmani rohani, mampu
kapasitas sumber daya dan pamrih.
bersaing secara global,
3. Informasi ke keahlian yang dimiliki
berwawasan
seluruh guru
Adanya materi kebangsaan serta
3. Nasionalisme
sosialisasi berwawasan lingkungan
Diwujudkan dalam
hidup”
4. Menerima saran mengembangkan perbuatan
Adanya testimoni
dan masukan dari luhur yang mencerminkan Dan kontribusi terhadap
peserta sosialisasi
guru sikap dan suasana Misi SMP Negeri 1
berupa Kritik dan
kekeluargaan dan
Saran yang Sukoharjo yang ke 5
kegotongroyongan (sila ke-5)
membangun “menyiapkan warga
4. Komitmen Mutu sekolah yang sehat
Diwujudkan dengan jasmani dan rohani,
melakukan sosialisasi secara sejahtera lahir
efektif dan efisien
batin,senantiasa bersifat
41
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Anti Korupsi religius, bersikap
Diwujudkan dengan demokratis dan
melaksanakan tugas bertindak profesional.
secara mandiri dan
tanggungjawab
5 Penerapan 1. Konsultasi Kepala Adanya Lembar 1. Etika publik Kontribusi kegiatan ini Integritas,
Sekolah jadwal
aplikasi Computer konsultasi Diwujudkan dengan adalah sebagai kreatif dan
ujicoba
Based Test untuk memberikan layanan perwujudan Visi SMP inovatif,
2. Pembuatan jadwal
siswa kepada siswa secara Negeri 1 Sukoharjo pembelajar,
ujicoba
Sumber : Inovasi Tersedianya jujur, tanggap, cepat, menjunjung
“Menjadi sekolah yang
jadwal ujicoba tepat, akurat, berdaya tinggi
3. Pengumpulan unggul dalam prestasi,
siswa di lab untuk siswa guna, berhasil guna, dan meritrokrasi,
luhur budi pekerti, sehat
santun aktif tanpa
jasmani rohani, mampu
2. Akuntabilitas pamrih.
Daftar presensi bersaing secara global,
Diwujudkan dengan
siswa sesuai berwawasan
melaksanakan kegiatan
pembagian lab kebangsaan serta
4. Siswa login ke secara transparan
system sesuai jadwal berwawasan lingkungan
hidup”
Akun dan
5. Siswa
42
Penguatan
Output/Hasil Keterkaitan Substansi Mata Kontribusi terhadap
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Nilai
Kegiatan Pelatihan Visi Misi Organisasi
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
mengerjakan soal password masing- 3. Komitmen Mutu Dan kontribusi terhadap
masing siswa Diwujudkan dengan Misi SMP Negeri 1
6. Siswa mengakhiri
CBT dengan do’a melaksanakan kegiatan Sukoharjo yang ke 8
Tampilan soal
sesuai prinsip efektif dan
untuk masing-
efisien “menumbuhkembangkan
masing siswa
4. Anti Korupsi bakat, minat, dan
Tampilan hasil nilai Diwujudkan dengan kemampuan peserta
ujicoba memberitahukan hasil tes didik untuk memasuki
5. Nasionalisme
Diwujudkan dengan sikap
syukur dan kepercayaan
terhadap Tuhan Yang
Maha Esa (sila ke-1)
43
B. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di SMP Negeri 1 Sukoharjo tanggal 26 April 2018 sampai dengan 10 Juni
2019. Kegiatan-kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline kegiatan pada tabel 3.4. Jadwal Pelaksanaan
Aktualisasi
Tabel 3.4 Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi
2. Pembuatan database server Draft nama siswa, guru, dan soal dalam bentuk soft
file
3. Pembuatan manual book petunjuk Lembar konsultasi mentor, draft Manual Book
penggunaan aplikasi Computer penggunaan aplikasi cbt
Based Test berbasis web server
44
April Mei 2019 Juni 2019
N
Kegiatan Porto folio/ Bukti kegiatan
o 4 1 2 3 4 1
5. Penerapan aplikasi Computer Daftar presensi siswa, lembar hasil ujicoba, foto/video
Based Test untuk siswa kegiatan
45
C. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
Dalam pelaksanaan 5 kegiatan aktualisasi dan habituasi ANEKA,
terdapat kemungkinan kegiatan-kegiatan tersebut mengalami kendala
sehingga rancangan kegiatan ini tidak dapat direalisasikan secara
optimal atau tidak tercapai aktualisasinya. Oleh karena itu perlu
disampaikan kendala-kendala yang mungkin terjadi, langkah-langkah
antisipasi menghadapi kendala tersebut, dan perlu dicari secara
cermat strategi untuk menghadapi kendala tersebut. Kendala, resiko
dan solusi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.
49
pembimbingan
(Sumber: data dielaborasi penulis, 2019)
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Rancangan aktualisasi melalui habituasi di unit kerja
merupakan rancangan kegiatan utuk menyelesaikan isu dengan
identifikasi isu yang telah dirumuskan melaui analisa APKL dan
analisa USG. Identifikasi isu yang ada dapat berasal dari individu,
unit kerja maupun dari organisasi, dari sana beberapa isu telah dapat
diidentifikasi. Dari beberapa isu tersebut kemudian dilakukan
identifikasi dengan metode USG. Isu yang diangkat yaitu kurang
optimalnya pemanfaatan aplikasi computer based test berbasis
web server di SMP Negeri 1 Sukoharjo Kabupaten Sukoharjo.
Dari isu tersebut muncul gagasan pemecahan isu yang tertuang
dalam 5 kegiatan yang terdiri dari 5 kegiatan bersumber dari SKP
dan Inovasi. Adapun kegiatan tersebut sebagai berikut:
1. Instalasi aplikasi Computer Based Test berbasis Web Server
2. Pembuatan database server
3. Pembuatan manual book petunjuk penggunaan aplikasi
Computer Based Test berbasis Web Server
4. Sosialisasi aplikasi Computer Based Test untuk semua guru
5. Penerapan aplikasi Computer Based Test untuk siswa
50
B. Pentingnya Rancangan Aktualisasi
1. Pentingnya Rancangan Aktualisasi Dibuat
Pentingnya Rancangan Aktualisasi dibuat karena menjadi
pedoman dan panduan untuk menyelesaikan isu melalui gagasan
pemecahan isu yang tertuang dalam kegiatan yang dirancang.
Dengan adanya pembuatan Rancangan Aktualisasi, diharapkan
pelaksanaan kegiatan aktualisasi dapat menghasilkan output yang
sesuai dengan perencanaan. Selain itu dengan membuat
Rancangan Aktualisasi, penulis juga dapat lebih memahami nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik,
Komitmen Mutu dan Anti Korupsi) yang dapat diimplementasikan
dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan aktualisasi maupun
dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya. Penulis juga lebih paham
mengenai sikap dan perilaku yang dapat memberikan kontribusi
terhadap visi dan misi organisasi serta menguatkan nilai organisasi.
51
DAFTAR PUSTAKA
52
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Alamat Rumah : Siring, Rt 1/ RW 6, Sugihan,
Bendosari, Sukoharjo
No.Hp : 08126026023
Jabatan : Guru TIK Ahli Pertama
Instansi : SMP Negeri 1 Sukoharjo
Alamat Instansi : Jalan Pemuda No.36, Sukoharjo
Riwayat Pendidikan :
44