Anda di halaman 1dari 4

Laporan FOME

(Family Oriented Medical Student Education)

Analisis Masalah Keluarga Binaan dan Family Wellness Plan

AISHA SAVANNAH
1610311010
11B

Pembina : Dra. Yustini Alioes Msi, Apt


KELUARGA PAK BUDI DARWIS
 Pak Budi, 32 tahun, seorang buruh pekerja lepas dan perokok, jarang berolahraga,
tidak mempunyai riwayat penyakit keluarga, tidak mempunyai riwayat penyakit
dahulu.
 Bu Rika Lindasari, 28 tahun, merupakan istri Pak Budi seorang ibu rumah tangga dan
jarang berolahraga, tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, tidak mempunyai
riwayat penyakit dahulu. Alergi pada suhu dingin sehingga kadang flu di malam hari.
 Alhamdi Akbar, laki-laki, usia 7 tahun, merupakan anak pertama dari Pak Budi dan
Bu Rika yang sedang mengikuti pendidikan SD. Tidak memiliki riwayat penyakit
keluarga, tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu, tidak memiliki riwayat penyakit
sekarang. Alergi pada suhu dingin sehingga kadang flu di malam hari.
 Rezan Alhamdi, laki-laki, usia 5 tahun, merupakan anak kedua dari Pak Budi dan Bu
Rika yang sedang mengikuti pendidikan TK. Tidak memiliki riwayat penyakit
keluarga, tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu, tidak memiliki riwayat penyakit
sekarang.
 Alhamdi Fariz, laki-laki, usia 3 tahun, merupakan anak ketiga dari Pak Budi dan Bu
Rika. Tidak memiliki riwayat penyakit keluarga, tidak mempunyai riwayat penyakit
dahulu, tidak memiliki riwayat penyakit sekarang.

IDENTIFIKASI MASALAH KESEHATAN


1. Lifestyle
LATAR BELAKANG : Kebiasaan gaya hidup yang tidak baik seperti suka merokok, jarang
berolahraga,pola makan tidak baik dapat mempengaruhi kualitas kesehatan seseorang. Selain
itu lingkungan sekitar kita baik dari lingkungan pekerjaan atau rumah dapat mempengaruhi
gaya hidup sehari hari yang nantinya juga dapat mempengaruhi kualitas kesehatan.
Gaya hidup yang salah dapat mempengaruhi kesehatan, sehingga dapat menimbulkan berbagai
penyakit degeneratif seperti sakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker dan penyakit tidak
menular lainnya. Dalam kenyataannya Kabupaten Bangka Selatan Prevelansi penyakit asma
4,8%, jantung 8,3%, diabetes 1,6% dan tumor 5,1%. Pada umumnya prevelansi penyakit asma,
jantung, diabetes dan tumor meningkat dengan bertambahnya umur seseorang berdasarkan
RISKESDAS Provinsi Bangka Belitung.
Sumber : http://repository.upi.edu/13680/3/S_IKOR_1006640_Chapter1.pdf

PERMASALAHAN
 Budi Darwis , 32 th, seorang buruh lepas memiliki kebiasaan merokok sejak muda dan
minum kopi. Beliau dapat menghabiskan ½ bungkus rokok dalam sehari, beliau juga
jarang berolahraga. Karena faktor pekerjaan beliau yang sibuk menyebabkan beliau
memiliki pola makan yang tidak seimbang dan tidak teratur.
 Rika, 28 th, ibu rumah tangga, memiliki kebiasaan jarang berolahraga karena
kesibukannya sehari-hari. Rika memiliki sensitifitas pada suhu dingin sehingga ia
kadang sering mangalami flu pada malam hari.
2. Sanitasi Diri dan Lingkungan
LATAR BELAKANG : Sanitasi dan perilaku kebersihan yang buruk serta air minum yang
tidak aman berkontribusi terhadap 88 % kematian anak akibat diare di seluruh dunia. Bagi
anak-anak yang bertahan hidup, seringnya menderita diare berkontribusi terhadap masalah gizi,
sehingga menghalangi anak-anak untuk dapat mencapai potensi maksimal mereka. Kondisi ini
selanjutnya menimbulkan implikasi serius terhadap kualitas SDM dan kemampuan produktif
manusia.
Sumber : unicef,2012

PERMASALAHAN
 Kondisi rumah yang hanya berukuran 13x5 m2 dengan lantai semen, pintu kayu,
ventilasi dan jendela minimal, keadaan dalam rumah yang kurang bersih, berdebu, agak
berantakan serta tidak tertata rapih dapat menjadi faktor timbulnya penyakit
 Kondisi rumah yang seperti itu ditinggali oleh 5 orang anggota keluarga, dengan 1
kamar tidur yang didalamnya terdapat 1 tempat tidur menyebabkan kurangnya aliran
sirkulasi udara sehingga memudahkan apabila adanya penularan penyakit antar
keluarga.
 Kondisi rumah yang memiliki ruangan yang minimal sehingga tidak ada pembatas
antara ruangan penyimpanan barang, dapur dan tempat tidur bisa menimbulkan adanya
resiko timbulnya penyakit saluran pernafasan.
 Kebiasaan anak-anak yang kadang jarang mencuci tangan setelah bermain dari
lingkungan sekitar rumah.

3. Kepedulian terhadap Kesehatan


LATAR BELAKANG : Medical checkup adalah pemeriksaan kesehatan yang bertujuan untuk
mengetahui status kesehatan pasien, bukan untuk mendiagnosis gejala atau mengobati
penyakit. Medical checkup mencakup serangkaian wawancara dan pemeriksaan kesehatan.
Jenis-jenis dan lingkup pemeriksaan kesehatan dalam medical checkup bervariasi, tergantung
keperluan dan permintaannya. Pada umumnya medical checkup bertujuan untuk mendeteksi
secara dini bila ada masalah kesehatan tersembunyi yang belum menunjukkan gejala, terutama
penyakit-penyakit kardiovaskular, penyakit ginjal, penyakit liver dan diabetes mellitus,
pemeriksaan deteksi dini adanya tumor. Selain mendeteksi dini penyakit, medical checkup juga
menentukan tingkat kebugaran dan kesehatan umum.
Sumber : http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t42651.pdf

PERMASALAHAN
 Anggota keluarga jarang melakukan check up rutin untuk memeriksaan keadaan
kesehatannya. Anggota keluarga segera pergi ke puskesmas ketika ada anggota
keluarga yang sakit, hanya saja untuk melakukan control rutin atau pemeriksaan
kesehatan mengenai deteksi dini penyakit anggota keluarga jarang.
FAMILY WELLNESS PLAN UNTUK KELUARGA PAK BUDI DARWIS
Family Member Lifestyle Modification Screening Immunization Chemoprofhilaxis
Pak Budi Darwis Kurangi dan hentikan Pemeriksaan Pemberian vaksin
(32th) merokok, olahraga teratur, Kesehatan Lengkap tetanus untuk kasus
manajemen faktor stress, (Tekanan Darah, Luka tusuk paku
diet seimbang dan makan Gula Darah, dan luka kotor.
teratur, menjaga kebersihan Kolesterol), P.
diri dan lingkungan. Fungsi Jantung, P.
Deteksi Dini
Kanker Paru.
Ibu Rika Lindasari Olahraga teratur, diet Pemeriksaan
(28th) seimbang dan makan Kesehatan Lengkap
teratur, menjaga kebersihan (Tekanan Darah,
diri dan lingkungan. Gula Darah,
Kolesterol, Asam
Urat), SADARI, P.
papsmear
Akbar (7th) Diet seimbang dan makan Skrinning Infeksi Pemberian vaksin
teratur, menjaga kebersihan Cacing difteri
diri dan lingkungan dengan
cara;
-mengunting kuku
-Membuang sampah pada
tempatnya
Rezan (5th) Diet seimbang dan makan Skrinning infeksi Pemberian Vaksin
teratur, menjaga kebersihan cacing difteri
diri dan lingkungan dengan
cara;
-membiasakan memakai
sendal saat keluar rumah
-mengunting kuku
-Membuang sampah pada
tempatnya
Fariz (3th) Diet seimbang dan makan Skrinning Infeksi Pemberian Vaksin
teratur, menjaga kebersihan Cacing difteri
diri dan lingkungan dengan
cara;
-membiasakan mencuci
tangan sebelum dan sesudah
makan, sesudah BAK dan
BAB
-membiasakan memakai
sendal saat keluar rumah
-mengunting kuku
-Membuang sampah pada
tempatnya

Anda mungkin juga menyukai