PEMBUATAN AMONIA
Laporan Penelitian
Oleh:
Samuel Andrean Yahya (2013620055)
Pembimbing:
Ir. Yudi Samyudia, Ph.D.
i
LEMBAR PENGESAHAN
CATATAN:
Pembimbing
ii
SURAT PERNYATAAN
adalah hasil pekerjaan saya dan seluruh ide, pendapat, materi atau sumber lain telah dikutip
dengan cara penulisan referensi yang sesuai.
Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan jika tidak sesuai dengan pernyataan
maka saya bersedia menanggung sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
2013620055
iii
LEMBAR REVISI
CATATAN:
Penguji 1 Penguji 2
Herri Santoso, S.T., M.T.M., Ph.D. I Gede Pandega Wiratama, S.T., M.T.
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat
dan anugerah-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian ini dengan baik dan tepat
waktu.
Laporan penelitian yang berjudul “Analisis Sustainability untuk Proses Pembuatan
Amonia” dibuat demi memenuhi tugas akhir guna mendapat gelar sarjana. Penulis sangat
berterima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dukungan dan masukan
selama proses pembuatan laporan penelitian ini. Oleh karena itu penulis hendak
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ir. Yudi Samyudia, Ph.D., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu
memberikan bimbingan, pengetahuan, dan masukan selama proses penyusunan laporan
penelitian ini di tengah kesibukan Beliau.
2. Orang tua dan keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam penyusunan
laporan penelitian ini.
3. Teman-teman seperjuangan yang telah mendukung dan memberi semangat selama
penyusunan laporan penelitian ini.
4. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu, yang telah memberi dukungan
sehingga penyelesaian laporan penelitian tepat waktu.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan penelitian ini jauh dari sempurna dan
memiliki banyak kekurangan. Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan dan pengembangan penelitian ini. Akhir kata, semoga laporan
penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi setiap pembaca.
Penulis
v
DAFTAR ISI
vi
2.6.3 Secondary Reformer ................................................................................. 19
2.6.4 Shift Conversion ........................................................................................ 19
2.6.5 Penghilangan CO2 ..................................................................................... 20
2.4.6 Metanasi .................................................................................................... 20
2.4.7 Sintesis Amonia ........................................................................................ 20
2.4.8 Sustainability dalam Industri Amonia ...................................................... 21
BAB III METODE PENELITIAN.................................................................................. 22
3.1 Prosedur Penelitan ............................................................................................... 22
3.1.1 Pemilihan Proses Kimia ............................................................................ 23
3.1.2 Simulasi dan Ekstraksi Data ..................................................................... 24
3.1.2.1 Desulfurisasi ................................................................................ 25
3.1.2.2 Primary Reforming dan Secondary Reforming ............................ 26
3.1.2.3 Shift Conversion ........................................................................... 27
3.1.2.4 Penghilangan CO2 ........................................................................ 28
3.1.2.5 Metanasi ....................................................................................... 28
3.1.2.6 Sintesis Amonia ........................................................................... 29
3.1.3 Analisis Indikator Sustainability ............................................................... 30
3.1.4 Strategi Perbaikan Proses.......................................................................... 31
3.2 Rencana Kerja Penelitian .................................................................................... 31
BAB IV ANALISIS SUSTAINABILITY DALAM PEMBUATAN AMONIA .......... 32
4.1 Analisis Menggunakan Indikator Sustainability ................................................. 32
4.1.1 Intensitas Bahan ........................................................................................ 33
4.1.2 Intensitas Energi ....................................................................................... 33
4.1.3 Konsumsi Air ............................................................................................ 34
4.1.4 Jumlah Zat Toksik .................................................................................... 34
4.1.5 Jumlah Polutan .......................................................................................... 35
4.2 Hasil Analisis Menggunakan Indikator Sustainability ........................................ 36
4.3 Pengurangan Intensitas Bahan dan Jumlah Polutan ............................................ 38
BAB V PERBAIKAN DALAM PROSES PEMBUATAN AMONIA ......................... 39
5.1 Strategi Mengefisienkan Kebutuhan Energi ....................................................... 41
5.2 Analisis Pinch...................................................................................................... 43
5.3 Integrasi Panas..................................................................................................... 45
5.4 Hasil Analisis Pinch ............................................................................................ 47
vii
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................................... 48
6.1 Kesimpulan.......................................................................................................... 48
6.2 Saran .................................................................................................................... 48
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 53
LAMPIRAN A .................................................................................................................. 56
LAMPIRAN B .................................................................................................................. 80
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR GAMBAR
x
INTISARI
Saat ini, industri kimia terus mengalami perkembangan dan kemajuan pesat
secara global, dan semakin banyak industri melakukan perumusan sustainability
dalam industri kimia. Sustainability dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan
ketika proses industri yang dilangsungkan dapat memenuhi aspek lingkungan,
sosial, dan ekonomi sehingga proses yang dilangsungkan menjadi lebih efisien,
ramah lingkungan, dan produknya dapat dimanfaatkan semua orang secara
berkelanjutan.
Salah satu industri yang mengalami kemajuan secara global adalah amonia,
yang banyak dimanfaatkan sebagai pupuk, gas refrigeran, bahan plastik, bahan
peledak, dan lain-lain. Ada banyak masalah terjadi dalam proses industri amonia,
misalnya banyaknya reaksi kesetimbangan yang menyebabkan yield amonia sedikit
proses berlangsung lambat, kebutuhan energi dan biaya investasi yang besar, serta
adanya emisi polutan dihasilkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian
analisis sustainability dalam proses pembuatan amonia, untuk mengetahui apakah
proses produksi amonia telah memenuhi prinsip sustainability atau belum sehingga
dapat dilakukan perbaikan proses yang memenuhi sustainability.
Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama-tama, dilakukan
pemilihan proses kimia dan spesifikasi bahan baku dan kondisi operasi proses.
Kemudian dilakukan simulasi menggunakan contoh dari ASPEN Plus sehingga
didapatkan data intensitas bahan, energi, dan jumlah emisi limbah dari proses
tersebut secara lengkap. Hasil simulasi dianalisis menggunakan 5 indikator
sustainability, Setelah semua proses dianalisis, dapat dibuat strategi perbaikan
proses supaya proses produksi amonia tersebut memenuhi prinsip sustainability.
Setelah dianalisis menggunakan kelima indikator sustainability, proses
pembuatan amonia memiliki nilai intensitas energi yang besar, dan jumlah polutan
dan intensitas bahan yang cukup besar. Hal ini menunjukkan proses pembuatan
amonia belum memenuhi aspek lingkungan dan aspek ekonomi, sehingga perlu
dilakukan strategi perbaikan proses pengurangan energi untuk memenuhi prinsip
sustainability.
Integrasi panas menggunakan analisis pinch dapat menjadi solusi untuk
mengurangi intensitas energi. Analisis pinch terdiri dari beberapa tahap: ekstraksi
data termal, pembuatan kurva komposit, dan desain integrasi panas menggunakan
diagram grid. Berdasarkan analisis pinch, % penghematan energi yang dapat
dilakukan sebesar 84,27 %. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa integrasi
panas merupakan langkah perbaikan proses yang baik supaya proses pembuatan
amonia dapat memenuhi sustainability dan eco-efficiency.
Penulis
xi
ABSTRACT
Author
xii
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini, industri kimia terus mengalami perkembangan secara global akibat jumlah
populasi manusia yang semakin meningkat dan tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap
produk-produk pendukung kehidupan yang semakin tinggi. Pertumbuhan industri kimia yang
pesat seringkali menimbulkan dampak buruk terhadap lingkungan akibat emisi limbah dan
polutan yang dikeluarkan saat proses produksi. Hal tersebut mendorong banyak industri
melakukan perumusan sustainability dalam industri kimia. Sustainability dapat didefinisikan
sebagai suatu keadaan ketika proses industri yang terjadi dapat mengalami terpenuhinya aspek
lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan menjalankan proses industri yang berdasarkan prinsip
sustainability, proses yang dilangsungkan dapat menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan
produknya dapat dimanfaatkan semua orang secara berkelanjutan.
Industri amonia merupakan salah satu industri kimia yang saat ini terus mengalami
pertumbuhan secara global. Sekitar 100 juta ton amonia dapat diproduksi setiap hari untuk
memenuhi kebutuhan manusia, misalnya kebutuhan terhadap pupuk. Amonia juga
dimanfaatkan sebagai gas refrigeran, bahan pembuatan plastik, bahan peledak, pestisida, tekstil,
pembersih, dan lain-lain. Sebagian besar industri amonia menggunakan gas alam sebagai bahan
baku pembuatan amonia melalui proses steam reforming. (Makhlouf et al, 2014). Namun, ada
banyak masalah terjadi dalam proses industri amonia. Reaksi kesetimbangan yang terjadi dalam
proses industri menyebabkan yield amonia menjadi sedikit dan proses kimia cenderung
berlangsung lambat, yang membutuhkan energi, biaya kapital, dan investasi yang cukup besar
untuk menjalankan industri amonia. Total energi yang diperlukan dapat mencapai 41500 MJ
setiap 1 ton amonia diproduksi. (Kool et al, 2012) Di samping itu, semakin banyak amonia yang
diproduksi, semakin banyak emisi limbah yang dihasilkan. Industri amonia telah menjadi
penyumbang gas CO2 penyebab efek rumah kaca sebesar 0,93 % dari total emisi global. Sekitar
1,5 ton CO2 dilepaskan ke atmosfer setiap produksi 1 ton amonia. Selain itu, terdapat limbah
1
2
dan polutan lain seperti CO, SOx, NOx, serta amonia cair dapat menimbulkan efek buruk
terhadap lingkungan dan membahayakan kelangsungan hidup organisme. Oleh karena itu, perlu
dilakukan penelitian analisis sustainability dalam industri amonia, untuk mengetahui apakah
proses produksi dalam industri amonia tersebut telah memenuhi prinsip sustainability atau
belum. Analisis sustainability dapat menjadi panduan untuk melakukan perbaikan proses
supaya proses industri amonia berlangsung lebih efisien, ramah lingkungan dengan jumlah
limbah yang diemisikan sedikit, dan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan.
Manfaat bagi industri amonia adalah industri amonia dapat menggunakan proses kimia
yang yang lebih ramah lingkungan dan lebih efisien dalam penggunaan bahan baku atau
energi.
2. Manfaat bagi masyarakat
Manfaat bagi masyarakat adalah masyarakat dapat memanfaatkan produk amonia secara
berkelanjutan, dengan tidak membahayakan kesehatan lingkungan sekitar.
3. Manfaat bagi peneliti
Manfaat bagi peneliti adalah peneliti mendapat wawasan baru mengenai kondisi proses
yang baik dalam pembuatan amonia yang ramah lingkungan, efisien, dan memenuhi
kaidah sustainability.