Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

ANATOMI DAN FISIOLOGI TUBUH MANUSIA


Widia Ulan Putri
Kelompok 4
NIM. 4162141006

RINGKASAN

Pada praktikum mengenai pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf yaitu praktikum ini
membuktikan adanya pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf, hal ini di sebabkan karena
adanya perbedaan cepat tanggap saraf ketika sebelum dan sesudah minum zat stimulant tersebut, hal ini si
sebabkan oleh zat stimulant yang berfungsi sebagai menaikan kegiatan system saraf simpatetik dan system
saraf pusat. Saraf simpatetik adalah bagian dari sistem saraf otonom yang cenderung bertindak berlawanan
terhadap sistem saraf parasimpatetik dan umumnya berfungsi untuk memacu dan mempercepat kerja organ-
organ tubuh manusia. Sedangkan sistem saraf pusat meliputi otat dan sum-sum tulang belakang. Jadi dengan
adanya praktikum mengenai pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf ini kita sebagai pelajar
dan masyarakat umum agar tau efek mengkonsumsi minuman energy terhadap ketelitian dan kewaspadaan.

Kata Kunci: pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap saraf

Praktikum I
Pengaruh Zat Stimulan Terhadap Kecepatan Tanggap Saraf

Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui pengaruh zat stimulan yang terdapat pada berbagai minuman
kemasan terhadap kecepatan tanggap saraf
2. Untuk mengetahui zat- zat stimulan yang terkandung di masing- masing minuman
berstimulan
3. Untuk mengamati respon tubuh berupa perilaku yang timbul akibat konsumsi zat
stimulant
4. Mengetahui pengaruh zat stimulan terhadap konsentrasi
5. Mengetahui pengaruh konsumsi minuman zat stimulan secara berlebihan

Landasan Teori

Stimulan adalah zat yang merangsang sistim saraf pusat sehingga mempercepat proses
proses dalam tubuh, seperti meningkatnya detak jantung, pernapasan dan tekanan darah.
Stimulan dapat membuat orang lebih siaga dan menyembunyikan kelelahan. Stimulan
menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik, sistem saraf pusat (CNS) atau keduanya sekaligus.
Beberapa stimulan meghasilkan sensasi kegirangan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis
yang memberi pengaruh pada CNS. Stimulan digunakan dalam terapi untuk menaikkan atau
memelihara kewaspadaan, menjadi penawar rasa lelah juga memperbaiki kemampuan
berkonsentrasi bagi orang- orang yang didiagnosus sulit memusatkan perhatian (terutama
ADHD). Stimulan adalah zat yang dapat meningkatkan kerja organ-organ tubuh manusia
namun juga dapat menimbulkan efek negatif jika digunakan secara berlebihan. Misalnya
penurunan berat badan, kerusakan syaraf hingga kematian,Pemakaian zat ini (Kokain dan
Amfetamin). Stimulant biasanya menaikan efek samping dengan menaikan efektifitas,
beberapa stimulant menghasilkan sensasi kegembiraan yang berlebihan, khususnya jenis-jenis
yang memberi pengaruh terhadap CNS. (Sunaryo, 1987)
Energi Drink (minuman berenergi) termasuk salah satu suplemen makanan yang terdiri
dari komponen multivitamin, makronutrien (karbohidrat, protein), taurin dengan atau tanpa
kafein dan biasanya ditambahkan herbal seperti ginseng, jahe, dan sebagainya dengan bentuk
sediaan cairan Obat Dalam (COD) dalam kemasan botol bervolume 150 mL, 250 mL atau
serbuk dan tablet yang dilarutkan menjadi minuman, yang dalam setiap kemasannya
mengandung energi minimal 100 kkal, serta indikasinya adalah untuk menambah tenaga,
kesegaran, stimulasi metabolisme, memelihara kesehatan dan stamina tubuh, yang diminum
pada saat bekerja keras atau setelah berolahraga. (Kimball, 1994)
Minuman berenergi mengandung sumber energi dari sukrosa (gula) atau maltodextrin.
Minuman berenergi juga mengandung vitamin-vitamin yang terlibat dalam metabolisme tubuh
guna menghasilkanenergi. Vitamin yang populer pada minuman berenergi adalah vitamin B
atau tiamin (Vitamin B1, aneurin) berfungsi sebagai koenzim atau membantu kerja enzim,
penting dalam metabolisme tubuh untuk menghasilkan energi dari karbohidrat, lemak dan
protein, mengatur sirkulasi darah dan fungsi darah, memelihara fungsi saraf. Vitamin B3
(niasin, asam nikotinat) berhubungan dengan aktivitas saraf dan sebagai koenzim dari NAD,
dan NADP yang berperan dalam reaksi metabolisme karbohidrat, lemak dan protein. Vitamin
B5 (asam pantotenat) berperan dalam sistem imun dan proses pencernaan. Vitamin B5 berperan
sebagai koenzim A yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, lemak, protein dan khususnya
produksi energi. Vitamin B5 juga berperan dalam produksi hormon adrenalin dan sel-sel darah
merah. Vitamin B6 (piridoksin), berperan dalam pembentukan protein tubuh, sel-sel darah
merah, prostaglandin, dan senyawa struktural yang berfungsi sebagai transmiter kimia pada
sistem saraf, selain itu berperan sebagai koenzim dan terlibat dalam metabolisme asam amino,
karbohidrat, lemak dan protein dan berperan dalamsistemimun. (Rizal, 2013)
Vitamin B12 (sianokobalamin), berperan dalam mengatur pembentukan sel darah merah,
memelihara sistem saraf, sintesa DNA, mengubah karbohidrat lemak dan protein
menjadienergi. Adanya asam amino seperti taurin berperan dalam membantu meningkatkan
toleransi terhadap glukosa, dan terlibat dalam proses metabolisme. Taurin merupakan senyawa
tidak esensial bagi nutrien manusia karena secara internal dapat disintesis dari asam amino
metionin atau sistein dan piridoksin (vitamin B6). Taurin ditemukan dalam jumlah banyak pada
susu murni, selain itu juga ditemukan di telur, daging dan ikan. Kebanyakan taurin didapatkan
dari isolasi empedu sapi jantan. (Rizal, 2013)

Taurin memiliki dua mekanisme kerja yaitu : sebagai penghambat neurotransmiter dan sebagai
bagian dari pengemulsi asam empedu. Pada proses metabolisme, taurin berkonjugasi dengan
asam empedu yang dapat menghambat pembentukan kolesterol dan meningkatkan
ekskresinya. Minuman berenergi ada yang mengandung kafein, Kafein adalah isolat yang
biasanya berasal dari tanaman kopi (Coffea sp), teh (Camelia sinensis), dan biji kakao (Cacao
sp), Kafein bekerja sebagai stimulan susunan saraf pusat (SSP), jantung dan pernapasan.
Penggunaan kafein yang berlebihan dapat menimbulkan efek samping antara lain peningkatan
denyut jantung, tekanan darah, dan aliran darah ke otot. Efek menyegarkan pada minuman
berenergi sebenarnya lebih disebabkan adanya kandungan kafein, sehingga minuman berenergi
selain memberikan efek menyegarkan juga diklaim dapat mengurangi kelelahan pada saat
bekerja keras dan berolahraga. Minuman berenergi di formulasikan dalam bentuk tablet
atauserbuk effervescent (serbuk/tablet buih). Formula effervescent mengandung : natrium
bikarbonat (soda) dan asam sitrat. Campuran keduanya dengan adanya air akan menghasilkan
gelembung CO2 dan meningkatkan kelarutannya. Natrium bikarbonat memberikan efek
karminatif (mengeluarkan gas) sekaligus sebagai antasid sistemik. Yang membedakan
minuman berenergi dengan minuman biasa, selain memiliki khasiat kegunaan tambahan seperti
memelihara stamina tubuh, minuman berenergi mempunyai aturan pakai, yang tercantum pada
etiket. Pada etiket juga mencantumkan : cara pakai, peringatan/perhatian, dan keterangan-
keteranganlain. (Rizal, 2013)
Alat dan Bahan
Alat Ukuran Bahan Jumlah
Penggaris 30 cm Exra joss 1 buah
plastik
Alat tulis 1 set kopi 1 buah
Coca-cola 1 buah
Air mineral 1 buah

Prosedur Kerja

Praktikan meletakkan
Kondisikan subjek uji praktikan menjatuhkan
penggaris dengan posisi
duduk rilek, duduk peggaris tanpa aba- aba
angka 0 tegak lurus ibu
berhadapan dengan dan subjek menangkap
jari dan jari telunjuk
praktikan sejauh +/- 50 cm penggaris
tangan kanan praktikan

Praktikan menulis skala


berapa kedua jari Ulangi langkah ke 4 Mintalah subjek uji minum
menempel pada dengan menggunakan zat stimulah, dan tunggu
penggaris, lakukan 5 kali tangan kiri 30 menit
repetisi

Bandingkan hasil
Lakukan kembali langkah
pengamatan dengan
1 sampai 4
kelompok lain

Hasil dan Pembahasan

Hasil
Cantumkan tabel hasil pengamatan

No Nama sebelum Sesudah


Kanan (cm) Kiri (cm) Kanan (cm) Kiri (cm)
1 Sartika Romauli 21.5 20 22 11
(Coca Cola) 12 21 9 19
22 - 29 13
26 12 18 9
19 10 9 11
Rata-rata 20.1 15.75 17.4 12.6
2 Sarmina Khofifah 26 7 20 10
(Air Mineral) 20 5 22 9
26 13 19 22
18 19 10 16
20 7 20 12
Rata-rata 22 10.2 18.2 13.8
3 Nida Andzar S - 29 18 5
(Extrajoss) 28 21 9 10
- 12 15 16
10 - 10 20
14 9.5 16 9
Rata-rata 17.3 17.8 13.6 12
4 Widia Ulan 3 13 12 10
(Kopi Hitam) 17 19 23 7
10 16 - 15
21 11 12 10
- 6 16 -
Rata-rata 12.75 13 15.75 10.5

Berdasarkan analisis praktikum kami tentang pengaruh zat stimulant terhadap kecepatan tanggap
saraf, zat stimulant dapat membuat respon pemakaian meningkat. Seperti pada percobaan kami,
setelah meminum zat stimulant tingkat kewaspadaan dan daya tanggap terhadap penggaris yang
di jatukan ke pada si penangkap. Namun, dari 3 zat stimulant dari bahan yang kami gunakan
terdapat perbedaan adapun zat stimulant yang paling meningkatkan tanggap saraf adalah
minuman ekstra joss (dengan rata-rata 12,8), lalu minuman kopi (dengan rata-rata 13. 12), lalu
minuman coca-cola (dengan rata-rata 15) lalu air mineral yang menjadi control dalam praktikum
ini.

Pembahasan
Jelaskan jawabanmu dengan menggunakan literatur
1. Samakah kecepatan merespon antara tangan kiri dengan tangan kanan
Jawab :Kecepatan merespon antara tangan kanan dan tangan kiri yaiu berbeda, biasanya tangan
yang lebih dominan dipakai atau lebih kuat yaitu tanga kanan memiliki kecepatan merespon
yang baik disbanding tangan kiri.
2. Samakah kecepatan merespon antara sebelum minum stimulan dengan setelah minum stimulant
Jawab: Kecepatan merespon sistem saraf sebelum meminum zat stimulan yaitu respon yang
dihasilkan baik, ini dikarenakan belum ada pengaruh dari zat stimulan yang bekerja pada sistem
saraf. Sedangkan kecepatan respon saraf yang dihasilkan sesudah meminum zat stimulan yaitu
respon yang dihasilkan ialah lebih bertambah dari keadaan normal, ini diakibatkan bahwa
pengaruh zat stimulan dapat menaikkan tingkat kewaspadaan dalam rentang waktu yang
singkat.
3. Bagaimana respon zat stimulan terhadap respon kecepatan secara umum
Jawab: Respon yang dihasilkan dari zat stimulan yaitu dengan adanya gerakan yang cepat,
karena zat stimulan dapat menaikkan kegiatan sistem saraf simpatetik dan sistem saraf pusat
yang keduanya dapat mengakibatkan kecepatan respon menjadi meningkat.
4. Setelah mendapat data dari kelompok lain, apakah jenis zat stimulan memberikan
Kesimpulan
Kesimpulan kel 1

Berdasarkan praktikum yang dilakukan didapatkan bahwa subjek uji coba yang meminum minuman
stimulan kemasan berupa : kratingdaeng dan hemaviton mengalami perubahan yang cukup signifikan
setelah diberi perlakuan. Dimana, skala rata-rata yang berhasil didapatkan oleh kedua subjek uji coba
setelah meminum stimulan semakin rendah baik pada saat menggunakan tangan kanan , maupun tangan
kiri. Hal ini berarti subjek uji coba tersebut semakin tanggap dalam merespon perlakuan yang diberikan
oleh praktikan penguji. Sementara subjek uji coba yang meminum stimulan berupa M-150
mendapatakan skala rata-rata yang lebih besar setelah diberi perlakuan pada saat menggunakan tangan
kiri. Sedangkan dengan menggunakan tangan kanan , subjek uji coba mendapatkan skala rata-rata yang
sama. Meskipun demikian, subjek uji coba berhasil menangkap lebih banyak penggaris yang dijatuhkan
secara tiba-tiba setelah diberi minuman stimulan.

Kesimpulan kel 2
Respon yang diberikan zat stimulan sangat mempengaruhi kecepatan tanggap rabgsang saraf yang
ditunjukkan dari percobaan yaitu menggunakan zat stimulan m150 denga peningkatan refleks sebesar
4,6 pada tangan kiri. Kemudian oleh zat stimulan hemaviton jreng dengan peningkatan refleks sebesar
3 pada tangan kanan dan 0,15 pada tangan kiri. Lalu oleh air mineral sebesar 2,2 pada tangan kanan dan
1,6 pada tangan kiri. Dan yang terakhir oleh zat stimulan kratingdaeng yang mengalami penurunan
refleks sebesar 6,8 pada tangab kanan dan peningkatan sebesar 0,4 pada tangan kiri.
Kesimpulan kel 3
Dari 4 minuman yang diberikan 3 minuman mengandung zat stimulan yang memperlihatkan tingkat
kepekaan pada subjek uji dan minuman yang dapat meningkatkan kecepatan saraf salam merespon
rangsang tercepat adala pada m-150. Hal ini dapat diketahui dari rata-rata terkecil subjek uji pada tangan
kanan yaitu 15cm. Semakin pendek jarak penggaris yang ditangkap maka semakin cepat saraf merespon
rangsangan. Namun oernyataan ini tidak bisa dijadikan acuan bahwa M-150 adalah minuman yang
paling baik untuk mempengaruhi kecepatan tanggap saraf karena bisa saja kegiatan ini dipengaruhi juga
oleh kondisi subjek uji
Kesimpulan kel 5
Adapun hasil dari kegiatan yang kami lakukan dengan menggunakan 4 orang subjek uji dan 4 jenis
minuman berenergi sebagai zat stimulan yaitu air minum( mineral), kopi, ekstra joss dan coca cola.
Dari keempat jenis minuman itu , didaptkaan bahwa repon dari subjek yang diuji lebih cepat saat
meminum Extra joss serbuk yang dilarutkan.
Referensi
Sunaryo. 1987 . Perangsangan Susunan Syaraf Pusat. Dalam : Farmakologi dan Terapi (Edisi
3). Jakarta : Bagian Farmakologi Fakultas Kedokteran.
Kimball, John W. 1994. Biologi Jilid 2. Jakarta : Erlangga
Rizal, Z et al. 2013. Kajian Efek Stimulan Dari Beberapa Minuman Energi Kemasan Sachet
Yang Beredar Di Pasar. Jurnal Farmasi Higea. Padang : Unand dan STIFARM

--------------------------Semoga Bermanfaat----------------------------

Anda mungkin juga menyukai