MATERNITAS II
Di Susun Oleh :
170103016
PURWOKERTO
2019
LEMBAR KERJA MAHASISWA (LKM) 2
2. Apa saja kebijakan pemerintah dalam mengatur angka kelahiran bayi melalui
program keluarga berencana?
Besarnya jumlah penduduk, cepatnya laju pertumbuhan penduduk, jumlah
kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk.
bernama Perkumpulan Keluarga Berencana (PKB) pada tahun 1957. Program KB saat
itu masih termasuk dalam program kesehatan, bukan kependudukan. Pemerintah belum
punya political will terhadap program tersebut.
Seiring berjalannya waktu, pemerintah mulai merasa bahwa KB sangat terkait
dengan perkembangan ekonomi negara. Pada tahun 1970, program KB mulai diresmikan
menjadi program skala nasional.Selama kurun waktu 30 tahun (1970-2000), masyarakat
Indonesia sudah bisa melek terhadap KB dan menerimanya sebagai sebuah lifestyle.
Sudah terpupuk dalam pikiran masyarakat bahwa program KB bisa membuat keluarga
menjadi berkualitas, program KB bukan membunuh calon anak, program KB hanya
memberikan space kosong yang cukup diantara satu anak dan anak yang lain agar
jaraknya tidak terlalu berdekatan.Pada periode yang sama (1970-2000), angka kelahiran
menjadi lebih menurun. Jika pada tahun 1970 rata-rata satu rahim bisa melahirkan bayi
5-6 jiwa dalam masa suburnya, maka pada tahun 2000 rahim wanita rata-rata hanya
mampu meahirkan 2-3 bayi saja. Pemerintah juga mengklaim bahwa pada tahun 1970
jumlah penduduk adalah 110 juta jiwa. Setelah adanya program KB, pada tahun 2000
jumlah penduduk hanya 203 juta jiwa. Menurut mereka, jika tidak ada program KB,
maka di tahun 2000 harusnya penduduk telah berjumlah 282 juta jiwa.
4. Apa yang dimaksud dengan keluarga berencana alami (KB alami)? Sebutkan dan
jelaskan!
Kontrasepsi Alamiah adalah suatu upaya mencegah /mengahalangi pembuahan atau
pertemuan antara sel telur dengan sperma dengan menggunakan metode-metode yang
tidak membutuhkan alat ataupun bahan kimia (yang menjadi cirri khas metode perintang)
juga tidak memerlukan obat-obatan.
JENIS METODE KONTRASEPSI ALAMI
Ada dua jenis metode kontrasepsi alami yang banyak digunakan yaitu:
1. Metode Irama Tubuh
Suhu basal adalah suhu yang diukur waktu pagi segera setelah bangun tidur dan
sebelum melakukan aktivitas apa-apa. Tujuan pencatatan suhu basal untuk
mengetahui kapan terjadinya masa subur/ovulasi. Suhu basal tubuh diukur dengan
alat yang berupa termometer basal. Termometer basal ini dapat digunakan secara
oral, per vagina, atau melalui dubur dan ditempatkan pada lokasi serta waktu yang
sama selama 5 menit.
Suhu normal tubuh sekitar 35,5-36 derajat Celcius. Pada waktu ovulasi, suhu akan
turun terlebih dahulu dan naik menjadi 37-38 derajat kemudian tidak akan
kembali pada suhu 35 derajat Celcius. Pada saat itulah terjadi masa subur/ovulasi.
Kondisi kenaikan suhu tubuh ini akan terjadi sekitar 3-4 hari, kemudian akan
turun kembali sekitar 2 derajat dan akhirnya kembali pada suhu tubuh normal
sebelum menstruasi. Hal ini terjadi karena produksi progesteron menurun.
Apabila grafik (hasil catatan suhu tubuh) tidak terjadi kenaikan suhu tubuh,
kemungkinan tidak terjadi masa subur/ovulasi sehingga tidak terjadi kenaikan
suhu tubuh. Hal ini terjadi dikarenakan tidak adanya korpus luteum yang
memproduksi progesteron. Begitu sebaliknya, jika terjadi kenaikan suhu tubuh
dan terus berlangsung setelah masa subur/ovulasi kemungkinan terjadi kehamilan.
Karena, bila sel telur/ovum berhasil dibuahi, maka korpus luteum akan terus
memproduksi hormon progesteron. Akibatnya suhu tubuh tetap tinggi.
Jika salah satu dari 3 suhu tersebut di bawah garis pelindung (cover line ) selama
perhitungan 3 hari, ini mungkin tanda bahwa ovulasi belum terjadi. Untuk
menghindari kehamilan menunggu sampai 3 hari berturu-turut suhu tersebut di
atas garis pelindung sebelum memulai senggama.
Ketika mulai masa tak subur, tidak perlu untuk mencatat suhu basal ibu. Ibu dapat
berhenti mencatat sampai haid berikut mulai dan bersenggama sampai hari
pertama haid berikutnya.
3. Kerugian
Membutuhkan motivasi
Suhu tubuh basal dipengaruhi oleh penyakit, ganggiuan tidur, stress, alcohol dan obat-
obatan, misalnya aspirin
Apabila suhu tubuh tidak diukur pada sekitar waktu yang sama setiap hari akan
menyebabkan ketidakakuratan suhu tubuh basal
Membutuhkan masa pantang yang lama, karena ini hanyalah mendeteksi pasca
ovulasi.
4. Keuntungan
Membantu wanita yang mengalami siklus tidak teratur dengan cara mendeteksi
ovulasi.
Sang istri sedang sakit atau demam, sehingga suhu basalnya tidak bisa diketahui
secara tepat.
6. Indikasi
7. Efek Samping
Pantang yang terlampau lama dapat menimbulkan stress atau frustasi. Hal ini
dapat diatasi dengan pemakaian kondom atau tablet wanita sewaktu senggama.
8. Efektifitas
Daya guna teoritis adalah 15 kehamilan per 100 wanita pertahun. Daya guna
pemakaian adalah 20 – 30 kehamilan per 100 wanita/tahun. Daya guna dapat
ditingkatkan dengan menggunakan pula cara rintangan, misalnya kondom atau obat
spermisida di samping pantang berkala.
b). Metode Lendir Serviks/ Metode Ovulasi Billings (MOB)
1) Pengertian
Metode lendir serviks adalah metode mengamati kualitas dan kuantitas lendir
serviks setiap hari. Periode subur ditandai dengan lendir yang jernih, encer, dan licin.
Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual) diperlukan selama menstruasi, setiap
hari selama periode preovulasi (berdasarkan lendir serviks), dan sampai waktu lendir
masa subur muncul sampai 3 hari setelah lendir masa subur itu berhenti.
2) Cara kerja
Menjelang ovulasi lendir ini akan mengandung banyak air (encer) sehingga
mudah dilalui sperma. Setelah ovulasi lendir kembali menjadi lebih padat. Jika lendir
mulai keluar atau bagi wanita yang mengalami keputihan (sering mengeluarkan lendir)
lendir mengencer, bergumpal-gumpal dan lengket, hal ini menunjukan akan terjadi
ovulasi. Sehingga senggama harus dihindari dengan menggunakan alat kontrasepsi.
Pada puncak masa subur, yaitu menjelang dan pada saat ovulasi lendir akan
keluar dalam jumlah lebih banyak menjadi transparan, encer dan bening seperti putih
telur dan dapat ditarik diantara dua jari seperti benang. Tiga hari setelah puncak masa
subur dapat dilakukan senggama tanpa alat kontrasepsi.Lendir dari servirks tidak dapat
diamati pada saat sedang terangsang dan beberapa jam setelah senggama, karena dinding
vagina juga akan mengeluarkan lendir yang akan memalsukan lendir servik.
3) Manfaat
4) Kelebihan
Mudah digunakan.
Metode mukosa serviks merupakan metode keluarga berencana alami lain yang
mengamati tanda-tanda kesuburan.
5) Kekurangan
Tidak cocok untuk wanita yang tidak menyukai menyentuh alat kelaminnya.
6) Indikasi
Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur,
tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu pada setiap siklus haid
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala kesuburan.
7) Kontraindikasi
Perempuan yang dari segi umur, paritas atau masalah kesehatannya membuat
kehamilan menjadi suatu kondisi risiko tinggi.
Perempuan sebelum mendapat haid (menyusui, segera setelah abortus), kecuali MOB.
8) Efek samping
1) Pengertian
Metode Amenorea Laktasi (MAL) atau Lactational Amenorrhea Method (LAM)
adalah metode kontrasepsi sementara yang mengandalkan pemberian Air Susu Ibu (ASI)
secara eksklusif, artinya hanya diberikan ASI saja tanpa tambahan makanan dan
minuman lainnya.
Pada periode menyusui sering wanita menjadi tidak haid akibat hormon laktasi.
Ternyata disamping haid, ovulasi juga ikut terhambat. Supaya methode ini bekerja
dengan baik, ibu-ibu harus memberikan ASI saja (eksklusif). Interval menyusui pada
malam hari tidak melebihi 6 jam dan interval siang tidak lebih 4 jam. Semakin sering dan
lama bayi menyusui maka semakin kecil ovulasi akan timbul
Metode amenorea laktasi (MAL) dapat dipakai sebagai alat kontrasepsi, apabila:
Menyusui secara penuh, lebih efektif bila diberikan minimal 8 kali sehari
Belum mendapat haid
Umur bayi kurang dari 6 bulan
2) Cara kerja
Ini adalah metode yang efektif bila kriteria terpenuhi : menyusui setiap 4 jam
pada siang hari, dan setiap 6 jam pada malam hari. Makanan tambahan hanya diberikan
5-10% dari total.
3) Manfaat
Metode amenorea laktrasi (MAL) memberikan manfaat kontrasepsi maupun non
kontrasepsi
Efektifitas tinggi (98%) apabila digunakan selama 6bulan pertama setelah
melahirkan, belum mendapat haid dan menyusui eksklusif
Tidak memperlukan prosedur khusus alat maupun obat
Mudah digunakan dan ekonomis
Tidak bertentangan dengan agama maupun budaya
Manfaat non kontrasepsi untuk bayi :
Mendapat kekebalan pasif
Peningkatan gizi
Mengurangi resiko penyakit menular
Terhindar dari keterpaparan terhadap kontaminasi air, susu formula atau alat minum
yang dipakai
Untuk ibu:
Mengurangi perdarahan postpartum atau setelah melahirkan
Membantu proses involusi uteri (uterus kembali normal)
Mengurangi resiko anemia
Meningkatkan hubungan psikologi antara ibu dan bayi
4) Indikasi
Metode Amenorea Laktasi (MAL) dapat digunakan oleh wanita yang ingin
menghindari kehamilan dan memenuhi kriteria sebagai berikut:
Wanita yang bekerja dan terpisah dari bayinya lebih dari 6 jam.
6) Efek samping
Efektifitas tinggi hanya sampai kembalinya haid atau sampai dengan 6 bulan
Tidak melindungi terhadap IMS termasuk virus hepatitis B/HBV dan HIV/AIDS
d. Sistem Kalender
1) Pengertian
2) Cara kerja
Metode kalender atau pantang berkala dapat bermanfaat sebagai kontrasepsi maupun
konsepsi. Sebagai alat pengendalian kelahiran atau mencegah kehamilan. Dapat
digunakan oleh para pasangan untuk mengharapkan bayi dengan melakukan hubungan
seksual saat masa subur/ovulasi untuk meningkatkan kesempatan bisa hamil.
4) Keuntungan
5) Keterbatasan/kekurangan
Sebagai metode sederhana dan alami, metode kalender atau pantang berkala ini juga
memiliki keterbatasan, antara lain:
Pasangan suami istri harus tahu masa subur dan masa tidak subur.
6) Indikasi
Semua perempuan semasa reproduksi, baik siklus haid teratur maupun tidak teratur,
tidak haid baik karena menyusui maupun pramenopause.
Perempuan dengan alasan kesehatan tertentu antara lain hipertensi sedang, varises,
disminorea sakit kepala sedang atau hebat, mioma uteri, endometritis, kista ovarii,
anemia defisiensi besi, hepatitis virus, malaria, trombosis vena dalam, atau emboli
paru.
Pasangan dengan alasan agama atau filosofi untuk tidak menggunakan metode lain.
Pasangan yang ingin pantang senggama lebih dari seminggu setiap siklus haid.
Pasangan yang ingin dan termotivasi untuk mengobservasi, mencatat, dan menilai
tanda dan gejala kesuburan
7) Kontraindikasi
Perempuan dengan umur, paritas atau masalah kesehatan yang membuat kehamilan
menjadi suatu kondisi resiko tinggi.
Perempuan sebelum mendapat haid(menyusui, segera setelah abortus)
Perempuan yang pasangannya tidak mau bekerja sama (berpantang) selama waktu
tertentu dalam siklus haid
1. Pengertian
Metode simptothermal merupakan metode keluarga berencana alamiah (KBA)
yang mengidentifikasi masa subur dari siklus menstruasi wanita. Metode
simptothermal mengkombinasikan metode suhu basal tubuh dan mukosa serviks.
Tetapi ada teori lain yang menyatakan bahwa metode ini mengamati tiga
indikator kesuburan yaitu perubahan suhu basal tubuh, perubahan mukosa/lendir
serviks dan perhitungan masa subur melalui metode kalender.
2. Manfaat
Metode simptothermal digunakan sebagai alat kontrasepsi atau menghindari
kehamilan dengan tidak melakukan hubungan seksual ketika berpotensi subur
(pantang saat masa subur).
Metode simptothermal digunakan sebagai konsepsi atau menginginkan kehamilan
3. Kontraindikasi
Tidak ada komitmen antara pasangan suami istri untuk menggunakan
metode simptothermal.
Wanita yang tidak dapat mengamati hari suburnya karena sifat wanita itu
sendiri atau alasan lain.
Wanita yang ragu apakah dia mampu tidak melakukan hubungan seksual
tanpa alat kontrasepsi barier minimal 10 hari setiap bulan atau
menerapkan metode kontrasepsi lain di hari tidak amannya.
Wanita yang mempunyai resiko kesehatan/medis tertentu yang
membahayakan jika dia hamil.
Wanita yang mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat
mempengaruhi suhu basal tubuh, keteraturan menstruasi maupun produksi
lendir serviks.
4. Keuntungan
Tidak ada efek fisik seperti obat-obatan, alat, bahan kimia atau operasi
yang dibutuhkan.
Aman.
Ekonomis.
Meningkatkan hubungan kerjasama antar pasangan.
Dapat langsung dihentikan apabila pasangan menginginkan kehamilan.
Tidak memerlukan tindak lanjut atau alat kontrasepsi lain setelah belajar
metode simptothermal dengan benar.
5. Keterbatasan
Tidak cocok digunakan oleh wanita yang mempunyai bayi, berpenyakit,
pasca perjalanan maupun konsumsi alkohol.
Metode simptothermal kurang efektif karena pengguna harus mengamati
dan mencatat suhu basal tubuh maupun perubahan lendir serviks.
Metode simptothermal memerlukan kerjasama antara pasangan suami
istri.
Pengguna harus mendapatkan pelatihan atau instruksi yang benar.
6. Efek samping\
Komplikasi yang langsung tidak ada.
Persoalan timbul bila terjadi kegagalan kehamilan karena data-data yang
menunjukan timbulnya kelainan-kelainan janin sehubungan dengan
terjadinya fertilisasi oleh spermatozoa dan ovum yang berumur tua/
terlalu matang.
e. Senggama terputus (coitus Interuptus)
Pengertian dan cara kerja senggama terputus
Cara ini merupakan cara kontrasepsi tertua yang dikenal manusia, dan
sampai sekarang masih digunakan oleh manusia. Senggama terputus adalah
penarikan penis dari vagina sebelum terjadi ejakulasi. Hal ini berdasarkan
kenyataan bahwa pria menyadari sebelumnya akan ada terjadi ejakulasi, dan
dalam waktu kira-kira 1 detik sebelum ejakulasi terjadi digunakan untuk
menarik penis keluar dari vagina.
Cara Kerja Alat kelamin (penis) dikeluarkan sebelum ejakulasi sehingga
sperma tidak masuk ke dalam vagina sehingga kehamilan dapat dicegah.
Keuntungan dari cara ini adalah tidak membutuhkan biaya, alat maupun
persiapan. kekurangannya adalah dibutuhkan pengendalian diri yang besar
dari pria dan penggunaan cara ini dapat menimbulkan neurasteni.
Manfaat Kontrasepsi
- Efektif bila digunakan dengan benar
- Tidak mengganggu produksi ASI ·
- Dapat digunakan sebagai pendukung metode KB lainnya
- Tidak Ada efek samping
- Dapat digunakan setiap waktu
- Tidak membutuhkan biaya Non Kontrasepsi
- Meningkatkan keterlibatan pria dalam keluarga berencana
- Untuk pasangan memungkinkan hubungan lebih dekat dan pengertian
yang sangat dalam.
- EFEKTIF : Bagi wanita yang suami atau pasangannya mampu mengontrol
waktu ejakulasi.
Indikasi
- Pria yang ingin berpartisipasi aktif dalam keluarga berencana
- Pasangan yang tidak ingin memakai metode KB lainnya
- Pasangan yang memerlukan kontrasepsi dengan segera
- Pasangan yang memerlukan metode sementara, sambil menunggu
metode yang lainnya
- Pasangan yang memerlukan metode pendukung
- Pasangan yang melakukan hubungan seksual tidak teratur.
Kontraindikasi
- Pria dengan pengalaman ejakulasi dini
- Pria yang sulit melakukan sanggama terputus
- Pria yang memiliki kelainan fisik atau psikologis ·
- Perempuan yang mempunyai pasangan yang sulit bekerja sama
- Pasangan yang kurang dapat saling berkomunikasi
- Pasangan yang tidak bersedia melakukan sanggama terputus.