Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
NIM : 2173311056
MEDAN, 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah Yang Maha Esa, atas segala kebesaran dan
Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra Indonesia. Saya menyadari bahwa banyak
kekurangan dari CJR ini, baik dari materi maupun teknik penyajiannya, mengingat masih
kurangnya pengetahuan dan pengalaman saya. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan
Harapan saya dari penyusunan CJR Pengembangan Bahan Ajar Bahasa dan Sastra
Indonesia ini adalah, mudah-mudahan apa yang saya susunan ini penuh manfaat baik untuk
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..................................................................................................................ii
Kesimpuan .....................................................................................................................7
Saran ..............................................................................................................................7
JURNAL UTAMA
JURNAL PEMBANDING
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Saya akan membandingkan 2 Jurnal yang berbeda, dalam membuat CJR ini
sehingga mengetahui perbedaan antara buku utama dan buku pembanding dengan judul
yang berbeda tetapi saling berkaitan.
Jurnal ini dapat dimanfaatkan oleh para Mahasiswa dan dapat dibaca oleh siapa saja
yang ingin memperluas wawasan pengetahuan mereka. Semoga jurnal ini dapat bermanfaat
kiranya bagi para pembacanya dan kepada penerbit penulis saya mengucapkan banyak
terima kasih atas kesediaannya untuk mebagikan jurnal ini dengan tata susunan dan tata
rancangannya.
IDENTITAS JURNAL UTAMA
Judul Artikel : Peningkatan Kemampuan Berbahasa Indonesia Melalui Metode
Volume :3
Jumlah Halaman : 15
Volume :2
Tahun : 2013
Jumlah Halaman : 11
Nomor ISSN :-
1
BAB II
RINGKASAN JURNAL
JURNAL UTAMA
Metode Drama
Metode bermain peran (drama) adalah berperan atau memainkan peranan dalam
dramatisasi masalah sosial atau psikologis. Adapun tujuan dalam bermain peran yaitu dapat
memerankan tokoh tertentu dengan ucapan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan
berbicaranya sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang baik dan benar. Seseorang
menirukan gaya tokoh yang diidentifikasikan dengan ucapan yang mirip atau sama. Menurut
Purnomo (2011) metode drama adalah cara menyajikan bahan pelajaran dengan
mempertunjukan atau mempertontonkan atau mendemonstrasikan cara tingkah laku pada
kehidupan manusia baik secara resmi dan tidak resmi. Proses interaksi antara siswa dengan
guru dalam kegiatan pembelajaran dengan metode drama akan lebih aktif, komunikasi
berjalan dua arah dari guru ke siswa dan dari siswa ke guru. Siswa tidak hanya menerima
penjelasan materi secara teoritis tetapi juga ikut mengamati dan menganalisa masalah yang
yang merupakan ilustrasi dari materi yang akan disampaikan. Metode drama memiliki tujuan
dan manfaat bagi siswa. Tujuan metode drama bagi siswa adalah (1) siswa berani
2
mengungkapkan pendapat secara lisan, (2) memupuk kerja sama diantara para siswa, (3)
siswa menunjukkan sikap berani dalam memerankan tokoh yang diperankan, (4) siswa
menjiwai tokoh yang diperankan, (5) siswa memberikan tanggapan terhadap jalnnya
pelaksanaan metode drama yang telah dilakukan, (6) melatih cara berinteraksi dengan orang
lain. Manfaat metode drama bagi siswa adalah (1) siswa tidak hanya mengerti persoalan-
persoalan psikologis, tetapi mereka juga ikut merasakan perasaan dan pikiran orang lain bila
berhubungan dengan sesama manusia, (2) siswa dapat menempatkan diri pada tempat orang
lain dan memperdalam pengertian mereka tentang orang lain.
Melalui metode drama siswa diajak untuk belajar memecahkan masalah pribadi,
dengan bantuan kelompok social yang anggotanya teman-temannya sendiri. Dengan kata lain
metode ini berupaya membantu individu melalui proses kelompok sosial. Melalui bermain
peran, para siswa mencoba mengeksploitasi masalah-masalah hubungan antar manusia
dengan cara memperagakannya hasilnya didiskusikan dalam kelas. Adapun faktor-faktor
yang menyebabkan kesalahan dalam berbahasa Indonesia pada responden sebagai berikut. (1)
Faktor penyebab kesalahan pertama adalah responden lebih cenderung menggunakan bahasa
campuran, (2) sebagian besar responden tidak terlalu menyukai pelajaran bahasa Indonesia di
sekolah, (3) kurangnya keberanian responden dalam berbicara di depan umum pada saat pada
saat guru menunjuknya ke depan kelas, dalam hal tersebut dikarenakan guru kurang
melibatkan responden dalam proses belajar mengajar (4) responden belum memahami
pemakaian berbahasa Indonesia yang relevan, hal itu disebabkan oleh sedikitnya informasi
tentang berbahasa Indonesia yang relevan didapatkan responden dari guru, sehingga
responden hanya menggunakan bahasa Indonesia pergaulan. Dan responden hanya
memahami bahasa Indonesia pergaulan saja.
3
JURNAL PEMBANDING
4
tertentu. Tujuan penelitian: (a) untuk mengembangkan bahan ajar membaca sastra Indonesia
yang layak dan dapat diaplikasikan, dan (b) untuk mengembangkan perangkat penilaian yang
bercirikan penilaian autentik. Penelitian pengembangan ini menggunakan langkah-langkah
penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall (1983) yang dimodifikasi: analisis
kebutuhan, mengembangkan desain, mengembangkan bahan ajar, uji awal, revisi, produk uji
awal, uji ulang, revisi, uji akhir, dan produk akhir. Bahan ajar yang dikembangkan telah
layak dan dapat diaplikasikan, karena sesuai dengan kebutuhan siswa. Demikian juga
penilaian yang dikembangkan telah bercirikan penilaian autentik, karena penilaian telah
mampu digunakan untuk mengungkap kompetensi yang diinginkan atau sesuai dengan
indikator. Pengembangan bahan ajar membaca sastra ini telah terbukti dapat meningkatkan
kemampuan membaca sastra pada siswa kelas VII semester 1 SMP Negeri 8 Denpasar.
5
BAB III
PEMBAHASAN
Pada jurnal utama ini kelebihanya ISNN nya ada, lalu jurnalnya resmi, struktur
penulisan sesuai, tulisannya rapi kanan dan kiri, daftar pustakanya didukung oleh para ahli
yang berbeda, Bahasa yang digunakan mudah dipahami atau dimengerti. Kekurangannya
yaitu tidak tercantumkan hasil penelitian di dalam jurnal tersebut.
Kelebihannya memiliki abstrak yang berbahasa Indonesia dan Bahasa Inggris, isi jurnal
mudah untuk dipahami lalu saling berkesinambungan. Kekurangannya tidak memiliki ISNN,
Tidak Memiliki Volume, Model pembuatan jurnalnya tidak menarik seperti pada jurnal
Utama. Tulisannya terlalu rapat tanpa ada jarak lalu huruf tulisanya terlalu kecil.
Jadi judul jurnal Utama dan Jurnal Pembanding saling berkaitan karena membahas pada
jurnal utama peningkatan kemampuan berbahasa Indonesia sedangkan jurnal pembanding
membahas pengembangan bahan ajar bahasa Indonesia. Kedua jurnal tersebut di lakukan
pada tingkat SMP dan kedua jurnal ini sama – sama berhasil melakukan penelitiannya.
6
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Hasil berbahasa Indonesia responden setelah menerapkan metode drama menjadi lebih
baik dari sebelumnya. Hal tersebut terbukti pada penilaian akhir sebesar 93% responden
mengalami peningkatan sekaligus melebihi nilai KKM yaitu 76, jumlah responden yang
mendapat nilai 100 yaitu 33 siswa dengan predikat sangat baik, sedangkan jumlah responden
yang mendapat nilai 66 yaitu 2 orang dengan predikat cukup, dan jumlah responden yang
mendapat nilai 38 yaitu 1 orang dengan predikat kurang.
Responden yang melakukan kesalahan di bagian diksi pada saat penilaian akhir yaitu
berjumlah 1 orang, sedangkan responden yang melakukan kesalahan di bagian tata bahasa
yaitu berjumlah 2 orang. Berdasarkan hasil peningkatan responden pada penilaian akhir
dapatlah disimpulkan bahwa metode drama dengan cerita formal dapat meningkatkan
kemampuan berbahasa Indonesia pada siswa kelas VIIC SMP Dharma Praja.
Bahan ajar yang dikembangkan telah layak dan dapat diaplikasikan, karena sesuai
dengan kebutuhan siswa. Demikian juga penilaian yang dikembangkan telah bercirikan
penilaian autentik, karena penilaian telah mampu digunakan untuk mengungkap kompetensi
yang diinginkan atau sesuai dengan indikator. Pengembangan bahan ajar membaca sastra ini
telah terbukti dapat meningkatkan kemampuan membaca sastra pada siswa kelas VII
semester 1 SMP Negeri 8 Denpasar.
SARAN
Sebaiknya pada jurnal yang ke pembanding identitasnya harus lengkap seperti pada jurnal
utama agar tidak membuat pembaca bingung apakah ini jurnal resmi atau tidak.
7
DAFTAR PUSTAKA
8
LAMPIRAN
JURNAL