Anda di halaman 1dari 14

AUDIT SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

BAB I

PENDAHULUAN

Siklus penggajian dan personalia (payroll and personnel cycle) melibatkan pekerjaan dan pembayaran
kepada semua karyawan. Tenaga kerja adalah pertimbangan yang penting dalam penilaian persediaan
perusahaan manufaktur, perusahaan konstruksi, dan industry lainnya. Penilaian dan pengalokasian
tenaga kerja yang tidak tepat dapat menimbulkan salah saji laba bersih yang material. Penggajian juga
merupakan bidang dimana sumber daya perusahaan dapat terbuang akibat ketidak efisienan atau
pencurian melalui kecurangan.

Seperti dalam siklus penjualan dan penagihan, audit atas siklus penggajian dan personalia juga mencakup
pemahaman tentang pengendalian internal, penilaian risiko pengendalian, pengujianpengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi, prosedur analisis, serta pengujian atas rincian saldo. Dalam audit
yang umum, perbedaan utama antara siklus penggajian dan personalia serta siklus lainnya meliputi:

Hanya ada satu siklus transaksi untuk penggajian. Sebagian besar siklus lainnya memasukkan setidaknya
dua kelas transaksi. Sebagai contoh siklus penjualan dan penagihan memasukkan baik transaksi penjualan
maupun penerimaan kas, dan sering kali melibatkan retur penjualan serta penghapusan piutangtak
tertagih. Penggajian hanya memiliki satu kelas karena penerimaan jasa dari karyawan dan pembayaran
jasa tersebut melalui penggajian biasanya terjadi dalam periode waktu yang singkat.

Transaksi pada umumnya jauh lebih signifikan ketimbang akun neraca terkait. Akun akun yang terkait
dalam penggajian seperti misalnya penggajian akrualdan potongan pajak biasanya bernilai kecil
dibandingkan dengan total transaksi selama tahun bersangkutan.

Pengendalian internal terhadap penggajian sudah efektif bagi hamper semua perusahaa, bahkan
perusahaan kecil sekalipun. Penalty yang tinggi yang dikenakan pemerintah Negara bagian federal telah
mendorong efektifnya pengendalian atas pemotongan dan pembayaran pajak penggajian. Selain itu,
masalah moral karyawan juga dapat mengemuka jika karyawan tidak diberi gaji atau diberi gaji yang kecil.

Karena ketiga karakteristik tersebut, maka ketika mengaudit penggajian, biasanya auditor menekankan
pengujian pengendalian, pengujian substantive atas transaksi, dan proseduranalitis.pengujian atas rincian
saldo hanya memerlukan beberapa menit bagi sebagian besar akun yang berhubungan dengan
penggajian.
BAB II

PEMBAHASAN

TUJUAN I.

Mengidentifikasi akun dan transaksi dalam siklus penggajian dan prsonalia

AKUN DAN TRANSAKSI DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA

Tujuan keseluruhan dari audit siklus penggajian dan personalia adalah untuk mengevaluasi apakah saldo
akun yang terpengaruh oleh siklus tersebut telah dinyatakan secara wajar sesuai denganprinsip prinsip
akuntansi yang diterima umum.

Akun yang umum dalam siklus penggajian dan personalia akan digunakan untuk mengilustrasikan cara
informasi akuntansi mengalir melalui berbagai akun dalam siklus penggajian dan personalia. Dalam
sebagian besar system, akun gaji dan upah akrual hanya akan diguakan pada akhir periode akuntansi.
Selama periode berjalan, beban baru akan dicatat apabila karyawan telah benar benar dibayar dan bukan
ketika biaya tenaga kerja terjadi. Akrual untuk tenaga kerja dicatat dengan ayat jurnal penyesuaian pada
akhir periode bagi setiap biaya tenaga kerja yang dihasilkan tetapi belum dibayar.

TUJUAN II

Menguraikan fungsi bisnis dan dokumenserta catatan terkait dalam siklus penggajian dan personalia

FUNGSI BISNIS DALAM SIKLUS PENGGAJIAN DAN PERSONALIA SERTA DOKUMEN DAN CATATAN
TERKAIT

Siklus penggajian dan personalia dimulai dengan merekrut karyawan dan diakhiri dengan membayar
karyawan tersebut atas jasa yang mereka laksanakan dan pemotongan pajak oleh pemerintah serta
institusi lain dan pajak gaji serta manfaat akrual. Jadi, siklus tersebut melibatkan perolehan jasa dari
karyawan yang konsisten dengan tujuan perusahaan, dan akuntansi yang tepat untuk jasa tersebut.

Departemen sumber daya manusian menyediakan sumber yang independen untuk mewawancarai dan
merekrut personel yang memenuhi kualifikasi. Departemen tersebut juga merupakan sumber catatan
yang independen bagi verifikasi internal atas informasi upah. Termasuk penambahan dan penghapusan
gajiserta perubahan upah dan pengurangan.

Catatan personalia (personel records) meliputi data seperti tanggal mulai bekerja, investigasi personil,
tingkat pembayaran, pengurangan yang diotorisasi, evaluasi kinerja dan tanggal berhenti bekerja.
Formulir otorisasi pengurangan. Formulir ini digunakan untuk mengotorisasi pengurangan gaji, termasuk
jumblah pembebasan untuk pemotongan pajak pengasilan, 401(K) dan program tabungan pension
lainnya, obligasi tabungan A.S. serta iuran serikat pekerja.

Formulir otorisasi tingkat pembayaran.formulir ini digunakan untk mengotorisasi tingkat pembayaran.
Sumber informasinya adalah kontrak tenaga kerja, otorisasi oleh manajemen, atau dlam kasus pejabat
perusahaan, otorisasi dari dewan direksi.

Pencatatan waktu (timekeeping) dan persiapan penggajian merupakan hal yang penting dalam audit
penggajian karena mempengaruhi secara langsung beban peggajian dalam setiap periode. Untuk
mencegah salah saji dalam epat aktivitas berikut diperlukan pengendalian yang memadai:

1. Penyiapan kartu waktu oleh karyawan


2. Pengikhtisaran dan penghitungan pembayaran kotor, pengurangan dan pembayaran bersih
3. Penyiapan cek gaji
4. Penyiapan catatan gaji

Kartu waktu (time card). Adalah dokumen yang mengidentifikasi waktu per jam karyawan mulai dan
berhenti bekerja setiap hari serta jumlah jam kerja karyawa. Kartu waktu ini dapat berupa formulir kertas
atau electronic, dan dapat disiapkan secara otomatis oleh jam waktu atau pembaca kartu identifikasi.
Kartu waktu ini biasanya diserahkan setiap minggu.

Karyawan yang menerima gaji tetap atau pembebasan biasanya tidak mengisi kartu waktu. Mereka hanya
diharuskan mengisi laporan waktu untuk mengklaim upah lembur, cutih libur atau sakit.

Tiket waktu pekerjaan. Tiket waktu pekerjan adalah formulir yang menunjukkan pekerjaan mana yang
dikerjakan karyawan selama periode waktu tertentu. Formulir ini hanya digunakan oleh seorang
karyawanmelakukan pekerjaan berbeda atau bekerja dalam departemen yang berbeda. Tiket waktu
pekerjan seringkali diakukan secra electronic dengan system pelaporan waktu dan beban

File transaksi penggajian. File yang dibuat oleh computer ini mencantumkan semua transaksi penggajian
yang diproses aoleh system akuntansi selama satu periode, seperti satu hari, satu minggu, satu bulan, satu
tahun. File tersebut berisi semua informasi yang dimasukkankedalam system dan informasi tentang setiap
transaksi seperti nama karyawan, dan nomer identifikasi, tanggal, pembayaran kotor dan bersih, berbagai
jumlah pemotongan pajak dan klasifikasi akun atau klasifikasi. Tergantung pada kebutuhan perusahaan,
informasi mengenai penggajian digunakan untuk berbagai catatan, daftar dan laporan, seperti jurnal
penggajian file induk penggajian, dan rekonsiliasi bank penggajian.

Jurnal atau data penggajian. Laporan inidibuat dari file transaksi penggajian dan umumnya
mencantumkan nama karyawan, jumlah penggajian kotor dan bersih, jumlsh pemotongan, serta klasifikasi
akun atau klasifikasi transaksi. Transaksi yang sama dimasukkan kedalam jurnal atau daftar juga diposting
secara simultan kebuku besar umum dank e file besar induk penggajian.

File induk penggajian (payroll master file).adalah file computer yang digunakan untuk mencatat transaksi
penggajian bagisetiap karyawan dan mempertahankan total upah karyawan yang dibayar selama tahun
tersebut hingga tanggal saat ini. Catatansetiap karyawan mencantumkan pembayaran kotor selama setiap
periode penggajian, pengurangan dari pembayaran kotor, pembayaran bersih, nomer cek, dan tanggal.
File induk ini diperbaharui dari file transaksi peggajian. Total penghasilan setiap karyawan dalam file induk
sama dengan saldo penggajian kotor dalam berbagai akun buku besar umum

Cek gaji. Cek gaji ditulis untuk selanjutnya diserahkan kepada karyawan sebagai pertukaran atas jasa yang
dilakasanakannya. Jumlah cek tersebut merupakan pembayaran kotor dikurangi pajak dan potongan
lainnya. Cek itu disimpan sebagai bagian dari fungsi penyiapan penggajian, tetapi tanda tangan yang
diotorisasi telahmembuat cek tersebut sebagai aktiva. Setelah cek gaji dicairkanoleh karyawan, cek yang
dibatalkan lalu dikembalikan keperusahaan dari bank. Cek gaji seringkali disetorkan secara langsung dari
rekening bank setiap karyawan.

Rekonsiliasi rekening bank penggajian. Rekonsiliasi bank independen merupakan hal yang penting bagi
semua akun kas, termasuk penggajian, untuk menemukan kesalahan dan kecurangan. Akun oenggajian
impress (imprest payroll account) adalah akun penggajian terpisah dimana saldo bernilai kecil
dipertahankan. Jimlah setiap gaji bersih yang ditransfer berdasarkan cek atau transferdna elektronik dari
akun umum kevakun impress segera sebelum distribusi penggajian.

Formulir W-2 adalah formulir yang dikirim kesetiap karyawan untuk mengikhtisarkan setiap menghasilan
karyawan slama tahun kalender, termasuk pembayaran kotor, dan potongan FICA (jaminan sosial).
Informasi yang sama juga diserahkan kepada internal revenue service dan komisi pajak Negara bagian
serta local jika dapat diberlakukan. Informasi ini disiapkan dari file induk penggajian dan biasanya dibuat
oleh koputer.

SPT pajak penghasilan. Adalah formulir yang diserahkan ke unit pemerintah local, Negara bagian, dan
federal untuk menunjukkan pembayaran pajak yang dipotong dan pajak perusahaan. Sifat dan tanggal
jatuh tempo formulir tersebut bervariasi tergantung pada jenis pajaknya. Formulir trsebut disiapkan dari
informasi yang ada pada induk file penggajian dan biasanya dibuat oleh computer.pembayaran
pemotongan pajak federal dan jaminan social akan jatuh tempo secara setengah mingguan atau bulanan,
tergantung pada julah pemotongan pajaknya.sebagian besar pajak pengangguran negaara bagian jatuh
tempo secara kuartalan.

Table 18-1 Kelas transaksi akun, fungsi bissnis, dan dokumen serta catatan trkait untuk siklus
penggajian dan personalia

Kelas transaksi Akun Fungsi bisnis Dokumen dan catatan

Penggajian Kas penggajian Personalia dan kesempatan Catatan personalia formulir


semua akun beban kerja otorisasi pengurangan
gaji semua akun formulir otorisasi tingkat
pemotongan pajak pembayaran
gaji semua akun gaji
akrual Pencatatan waktu dan Kartu waktu tiket waktu
persiapan kerja, file transaksi
penggajian, file induk
penggajian

Pembayaran gaji Cek gaji, rekonsiliasi atau


bankpenggajian
Penyusunan SPT pajak gaji Formlir w2SPT pajak gaji
dan pembayaran pajak

TUJUAN III.

Memahami pengendalian internal dan merancang serta melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian substantive atas transaksi untuk siklus penggajian dan personalia

METODOLOGI UNTUK MERANCANG PENGUJIAN PENGENDALIAN DAN PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS


TRANSAKSI

Pengendalian internal untuk penggajian biasanya sangan tersruktur dan terkendali dengan baik untuk
mengelola pengeluaran kas, meminimalkan keluhandan ketidak puasan para karyawan, serta
miminimalkan kecurangan penggajian. Cek gaji dan semua jurnal yang terkait serta catatan penggajian
biasanya diproses oleh computer. Karena perihal pembayaran gaji relative umum dari perusahaan
keperusahaan, maka harus tersedia system computer yang berkualitas tinggi.

Karena memproses penggajian serupa pada sebagian besar organisasi, dan program harus dimodifikasi
setiap tahun terhadap perubahan skedul pemotongan pajak, umumnya perusahaan menggunakan jasa
penggajian dari luar untuk pemproses penggajian. Auditor juga dapat mengandalkan pada pengendalian
internal organisasi jasa. Hal ini bias diterima jika auditor organisasi jasa menerbitkan laporan (yang sering
kali disebut sebagailaporan SAS 70) Mengenai pengendalian internal organisasi jasa.

Walaupun pengujian pengendalian dan pengujian substantive atatransaksi merupakan bagian yang paling
penting dalam menguji penggajian, pengujian dalam bidang ini biasanya tidak bersifat ekstensif. Banyak
audit menghadapi riiko salah saji yang material yang rendah atau minimal, wlaupun penggajian sering kali
menjadi bagian yang signifikan dari total beban. Ada tiga alas an atas hal ini:

Karyawan kemungkinan besar akan mengajkan keluhan kepada manajemen jika mereka dibayar terlalu
rendah. Semua transaksi penggajian tipikal seragam dan tidak rumit

Transaksi penggajian merupakan subjek audit pemerintah Negara bagian dan federal menyangkut
pemotongan pajak penghasilan, jaminan social, dan pajak pegangguran.

Untuk pengujian transaksi penjualan dan penerimaan kas, pengendalian internal, pengujianpengendalian,
dan pengujian substantive atas transaksi bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
diikhtisarkan.

Pengendalian internal bervariasi dari perusahaan keperusahaan. Karena itu, auditor harus
mengidentifikasi pengendalian, defisiensi yang signifikan, dan kelemahan yang merial untuk setiap
organisasi.

Pengendalian yang akan digunakan oleh auditor untuk mengurangi peniaian risiko pengendalian harus
diuji dengan pengujian pngendalian.
Jika klien merupakan sebuah perusahaan public, tingkat pemahaman pengendalian dan luas pengujian
pengendalian harus mencukupi untuk menerbitkan opini tentang keefektifan pengendalian internal
terhadap laporan keuangan.

Pengujian substantive atas transaksi berfariasi tergantung pada risiko pengendalian yang dinilai dan
pertimbangan audit lainnya, seperti pengaruh pengendalian terhadap persediaan.

Pengujian pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi akan digabungkan jika memungkinkan
dan dilaksanakan dengan cara senyaman mungkin, dengan menggunakan programaudit format kinerja.

Pemisahan tugas yang memadai. Pemisahan tugas merupakan hal yang penting dalam siklus penggajian
dan personalia, terutama untuk mencegah pembayaran berlebihan dan pembayaran kepada karyawan
yang tidak ada atau fiktif. Fungsi penggajian harus tetap independen dari departemen sumber daya
manusia, yang pengendalian aktivitas penggajian kunci, seperti menambahkan dan menghapus karyawan.
Pemrosesan penggajian harus terpisah dari penyimpanan cek gaji yang telah ditandatangani.

Otorisasi yang tepat. Hanya departemen sumbe daya manusia yang boleh mengotorisasi untuk
menambah dan menghapus karyawan dari daftar penggajian atau mengubah tingkat upah serta
pemotongan. Jumlah jam kerja setiap karyawan, terutama lembur, harus diotorisasi leh penelia karyawan.
Persetujuan dapat dibubuhkan pada semua kartu waktu atau dilakukan atas pengecualian hanya untuk
jam lembur saja.

Dokumen dan catatan yang memadai. Dokumen dan atatan yang memadai tergantung pada sifat system
penggajian. Kartu waktu atau catatan memang diperlukan untuk karyawan perjam atau paruh waktu
tetapi tidak untuk karyawan tetap. Untuk karyawan yang dibayarkan berdasarkan tingkat potongan atau
system intensif lainnya, diperlukan catatan yang berbeda.

Pengendalian fisik terhadap aktiva dan catatan. Akses ke cek gaji yang belum ditandatangani harus
dibatasi. Cek harus ditandatangini oleh karyawan yang bertanggung jawab, dan penggajian harus
didistribusikan oleh seorang yang independen dari fungsi pengendalian dan pencatatan waktu. Setiap cek
yang idak diklaim atau dicairkan harus dikembalikan untuk disetor ulang. Jika cek ditandatangani oleh
mesin tandatangan, akses kemesin tersebut harus dibatasi.

Pengecekan yang independen atas kinerja. Penghitungan penggajian harus diverifikasi secara
independen, termasuk perbandingan total batch dengan laporan ikhtisar. Seorang anggota
manajemenatau karyawan lain yang bertanggung jawab harus mereview output penggajian untuk melihat
salah saji atau jumlah yang tidak biasa. Jika tenagakerja manufaktur mempengaruhi peniaian persediaan
atau jika diperlukan untuk mengakumulasi buaya berdasarkan pekerjaan, akan dibutuhkan pengendalian
yang memadai untuk memverifikasi pembebanan yang tepat.

Penyipan formulir pajak penggjian. Sebagai bagian dari pemahaman atas pengendalian internal, auditor
haru mereview penghasilan dari setidaknya salah saji satu jenis formulir pajak penggajian yang merupakan
tanggung jawab klien. Potensi kewajiban berupa pajak yangbelum dibayar, denda, dan bunga akan muncul
jika klien lalai menyiapkan formulir pajaksecara benar. Formulir pajak penggajian adalah untuk pajak
seperti pajak penghasilan pemerintah federal dan pemotongan pajak FICA, pemotongan pajak pemerintah
bagian dan kota, serta pajak pengangguran pemerintah federal dan Negara again.
Pembayaran potogan pajak penggajian dan pemotongan lainya secara tepat waktu. Auditor harus menguji
apakah klien telah memenuhi kewajiban hukmnya untuk menyerahkan pembayaran semua pemotongan
pajak penggajian sebagai bagian dari pengujian penggajian walaupun pembayaran biasanya dilakukan dari
pengeluaran kas umum.

Hubungan antara penggajian dan penilaian persediaan. Jika penggajian merupakan bagian yang signifikan
dari persediaan, yang merupakan hal yang umum agi perusahaan manufaktur dan konstruksi, klasifikasi
akun penggajian yang tidak tepat dapat mempengaruhi penilaian aktiva material untuk akun akun seperti
barang dalam proses, barang jadi, atau konstruksidalam proses.

Pengujian atas karyawan yang tidak ada. mengeluarkan cek gaji kepada individu yang tidak bekerja lagi
untuk perusahaan (karyawan yang tidak ada) seringkali diakibatkan oleh masih dibayarnya cek karyawan
padahal dia sudah berhenti bekerja. Biasanya orang yang melakukan jenis penggelapan ini adalah klerk
penggajian, mandor, rekan karyawan, atau mungkin mantan karyawan itu sendiri. Untuk mendeteksi
penggelapan, auditor dapat membandingkan nama pada cek yang dibatalkan dengan kartu waktu dan
catatan lainnya ntuk mengetahui tanda tangan yang diotorisasi dan kelayakan odorsemen. Memeriksa
cek yang telah dicatat sebagai tidak berlaku juga dapat dilakukan untuk memastikan bahwa cek tersebut
tidak disalah gunakan. Untuk menguji karyawan yang tidak ada, auditor dapat menelusuri transaksi yang
dicatat dalam jurnal penggaian kedepartemen sumber daya manusia untuk menentukan apakah
karyawan telah benar benar bekerja selama periode penggajian. Prosedur yang menguji apakah karyawan
yang telah berhenti ditandatangani dengan layak adalah memilih beberapa file karyawan yang telah
berhenti itu pada tahun berjalandari catatan personalia untuk menentukan apakah masing masing
menerima pesangon yang konsisten dengan kebijakan perusahaan.

Pengujian atas kecurangan waktu. kecurangan waktu terjadi apabila seorang karyawan melaporkan waktu
lebih banyak dari yang sebenarnya dikerjakan. Karena kurangnya bukti yang tersedia, biasanya sulit bagi
auditor untuk mengungkapkan kecurangan waktu. Salah satu prosdurnya adalah merekonsilisasi total jam
yang dibayar menurut catatan penggajian dengan catatanjam kerja yang indepeden, seperti yang
seringkali diselenggarakan oleh pengendalian produksi.

Table 18-2 mengikhtisar tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi, pengendalian kunci, pengujian
pengendalian, danpengendalian substantive atas transak sipenggajian.

Tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi Pengendalian internal kunci Pengujian pengendalian
umum Pengujian substantive atas transaksiumum

Pembayaranpenggajian yang tecatat adalah untuk pekerjaan yang dilakasanakan oleh karyawan yang
benar benar ada (keterjadian)

 Kartu waktu yang disetujui oleh penyelia-Jam waktu digunakan untukmencatat waktu-
Mempertahankan file personil yang memadai
 Perekrutan tenaga kerja diotorisasi
 Ada pemisahan tugasdiantara personalia, pencatat waktu, dan pengeluaran gaji
 Hanya karyawan yang ada dalamfile data koputer yang diterimaketika mereka dimasukkan
 Cek otorisasi sebelum mereka dikeluarkan
 memeriksa kartu untuk indikasi persetujuan-memeriksa kartu waktu-mereviewkebijakan
personalia
 memeriksa file personalia
 mereview bagian organisasi, membahasnya dengan karyawan, dan mengamati tugas yang sdang
dilaksanakan
 memeriksa printout transaksi yang dotolak oleh computer karena memiliki nomer karyawan yang
tidak ada
 memeriksa catatan penggajian menyangkut indikasi persetujuan
 Mereview jurnal penggajian, buku besar umum, dan atatangaji yang diperoleh menyangkut
jumlah yang besar atau tiak biasa*-membandingkan cek yang dibatalkandengan jurnal
menyangkut nama, jumlah, dan tanggal-memeriksa cekyang dibatalkan untuk endorsemen yang
tepat
 membandingkan cek yang telah dibatalkan dengan catatan personalia*

Transaksi penggajian yang ada telah dicatat (kelengkapan)

 -cek gaji telah dipranomori dan diperhitungkan-akun bank telah direkonsiliasi secara independe
 -memperhitungkan urutan cek gaji-membaha dengan karyawan danmengamati rekonsilisasi
 -merekonsiliasi pengeluaran dalam jurnal penggajian dengan pengeluaran pada rekening bank
penggajian
 -membuktikan rekonsiliasi bank

Transksi penggajianyang dicatat adalah untuk jumblah waktu yang benar benar dikerjalan dan pada
tingkat upah yang sesuai pemotonganpajak telah dihitung dengan benar (keakuratan )

 -perhitungan dan jumlah telah diverifikasi secara internal- total batch dibandingkan dengan
laporan ikhtisar computer-tingkat upah, gaji, atau tingkat komisi diotorisasi secara layak
 -pemotongan, temasuk jumlah untuk asuransi dan tabungan penggajian, telah diotorisasi
secaralayak
 -memerksa verifikasi indikasi internal-memeriksa file total batch untuk melihat tandatangan klerk
pengendali data ; membandingkat totalnya dengan laporan ikhtisar-memeriksa catatan
penggajian menyangkut indikasi otorisasi
 -memeriksa otorisasi dalam file personalia
 -menghitung ulang jam yang digunakan dari kartu waktu-membandingkan tingkat upah dengan
kontak serikat pekerja, persetujian oleh dewan direksi, atau sumber lainnya-menghitung ulang
pembayaran kotor

Mengecek pemotongan dengan mengacu pada tebel pajak dan formulir otorisasi dalam file personalia

 -menghitung ulang pembayaran bersih


 -membandingkan cek yang dibatalkan dengan jurnal penggajian menyangkut jumlahnya*
Transaksi penggajian telah dimasukkan dengan benar dalam file induk peggajian dan diikhtisarkan dengan
benar (posting dan pengikhtisaran)

 -isi file induk penggajian telah diverifikasi secarainternal


 -total file induk penggajian telah dibandingkan dengan total buku besar umum -memeriksa
indikasi verifikasi internal
 -memeriksa laporan total ikhtisar awal yang menunjukkan bahwa perbandingan telah dilakukan
 -menguji keakuratan klerikal dengan memfooting jurnal penggajian danmenelusuri posting
kebuku besar umum serta file induk penggajian

Transaksi penggajiantelah diklasifikasikan dengan benar (klasifikasi)

 -bagan akunyang memadai telah diguanakan-klasifikasi akun telah diverifikasi secara internal
 -mereview bagan akun-memeriksaindikasi verifikasi internal
 -membandingkan klasifikasi bagan akun atau prosedur manual-mereview kartu karyawan
departemen dan tiket pekerjaan penugasan pekerjaan serta menelusurike distribusi tenaga kerja

Transaksi penggajian telah dicatata pada tanggalyang benar (tepatwaktu)

 -prosedur memerlukanpencatatan transaksi sesegera mungkin setelah penggajian dibayarkan


 -tanggal telah diverifikasi secara internal
 -memeriksa prosedur manual dan mengamati kapan pencatatan dilakukan-memeriksa indikasi
verifikasi internal
 -membandingkan tanggal cek yang tercatat dalam jurnal penggajian dengan tanggal pada cek
yang dibatalkan dan kartu waktu
 -membandingkan tanggal pada cek dengan tanggal cek tersebut dicairkan bank*

*prosedur analitis juga dapat diterapkan untuk tujuan lainnya, trmasuk kelengkapan, keakuratan,
danpenetapan waktu.

*jika cek adalah setoran langsung, prosedurlainnya akandigunakan untuk memverifikasi eksistensi atau
keberadaan, keakuratan, danpenetapan waktu pembayaran.

METODOLOGI UNTUNG MERANCANG PENGUJIAN ATAS RINCIAN SALDO

TUJUAN 18-4

Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk siklus penggajian danpersonalia

Auditor menilai risiko pengendalian dan pelaksanaan pengujian pengendalian serta pengujiansubstantif
atas transaksi. Setelah menyelesaikan pengujian tersebut dan menilai kemungkinan salahsaji akunlaporan
keuangan dalam siklus penggajian dan personalia, auditor akanmengikuti metodologi untuk merancang
pengujian atas rincian saldo.
Selain potensi kecurangan, risiko inheren umumnya juga rendah bagi semua tujuan audit yang berkaitan
dengan saldo.jika sebagian besr transaksi melibatkan kas, ada risiko inheren berupa kecurangan
penggajian. Karena itu, auditor seringkali mempertimbangkan pentingnya tujuan audit yan berkaitan
dengan tranaksi keterjadian.

Verifikasi akun kewajiban yang berkaitan dengan penggajian, yang seringkali disebut dengan beban
penggjian akrual (accured payroll expenses), biasanya bersifat langsung jika pengendalian internal telah
beroperasi secara efektif. Jika auditor merasa puas bahwa transaksi penggajian telah dicatat dengan benar
dalam jurnalpenggajian dan formulir pajak penggajian terkait telah dipersiapkan secara akurat serta pajak
dibayar tepat waktu, pengujian atas rincian saldo tidak akan menghabiskan banyak waktu.

Ada dua tujuan audit yang berkaitan dengan saldo yang utama dalam menguji kewajiban penggajian
adalah :

Akrual dalamneraca saldo telah dinyatakan pada jumlah yang benar (keakuratan)

Transaksi dalam siklus penggajian dan personalia telah dicatat dengan benar (pisah batas)

Jumlah potongan gaji karyawan. Pajak penggajian yang dipotong tetapi belum dibayar kepada pemerintah
dapat diuji dengan membandingkan saldonya dengan jumlah penggajian, formulir pajak penggajian yang
dibuat pada periode selanjutnya, dan pengeluaran kas periode selanjutnya.pos pos yang dipotong lainnya
seperti tabunganpensiun, iuran serikat pekerja, obligasi tabungan dan asuransi dapat diverifikasi dengan
cara yang sama. Jika pengendalian internalsudah beroperasi secara efektif, pisah batas dengan keakuratan
dapat dengan mudah diuji pada saat yang bersamaan dengan prosedur tersebut.

Gaji dan upah akrual. Gaji dan upah akrual terjadi setiap kali karyawan belum menerima upah yang
menjadi haknya selama beberapa hari atau jam kerja terkhir hingga periode selanjutnya. Biasanya gaji
personil akan diberian semuanya kcuali lembur pada hari terekhir bulan tersebut, sementara upah
karyawan per jam selama beberapa hari sering kali beluam akan dibayarkan pada akhir tahun.

Komisi akrual.konsep yang sama yang diterapkan dalam memverifikasi gaji dan upah akrual juga dapat
diterapkan dalam komisi akrual, meskipun akrual ini pada umumnya lebih sulit diverifikasi karena
perusahaan sering kali memiliki beberapa jenis perjanjian yang berbeda dengan wiraniaga dan karyawan
dengankomisi lainnya.

Bonus akrual. Pada banyak prusahaan, bonus akhir tahun yang dibayar kepada para pejabat dan karyawan
merupakan pos yang sangat besar sehingga kelalaian untuk mencatatnya akan menimbulkan salah saji
yang material. Verifikasi atas akrual yang tercatat biasanya dapat dicapai dengan membandingkannya
dengan jumlah yang diotorisasi pada risalahrapat dewan direksi.
Pembayaran cuti libur, cuti sakit, atau tunjangan akrual lainnya. Akrual dari kewajiban kewajiban tersebut
yang relative konsisten dengan tahun sebelumnya merupkan pertimbangan yang paling penting ketika
mengevaluasi kewajaran jumlahnya. Kebijakanperusahaan untuk mencatat kewajibannya harus
ditentukan pertama kali, baru kemudian harus dicatat harus dihitung ulang.

Pajak penggajian akrual. Pajak penggajian seperti FICA dan pajak pengangguran Negara bagian federal,
dapat diverifikasi dengan memeriksa fprmulir pajak yang disiapkan pada periode selanjutnya untuk
menentukanjumlah yang sudah harus dicatat sebagai kewajiban pada tanggal neraca.

Penggajian atas rincian saldo untuk akun beban.beberapa akun pada aporan laba rugi dipengaruhi oleh
transaksi penggajian. Disini pos yang paling penting adalah gaji dan bonus pejabat, gaji kotor, gaji dan
komisi penjualan, serta tenaga kerja manufaktur langsung. Seringkali iaya dapat dipecah lebih lanjut
menurut devisi, produk, atau cabang.

Konpensasi pejabat. Auditor harus memverifikasi apakah total kompensasi pejabat merupakan jumlah
yang diotorisasi oleh dewan direksi, karena gaji dan bonusnya harus dimasukkan dalam laporan K-10 SEC,
dan SPT pajak penghasilan federal. Verifikasi konfensasi pajak juga dijamin karena beberapa individu
mungkin saja mampu membayardirinya sendiri dngan jumlah yang lebih besar dari jumlah yang
diotorisasi. Pengujian audit yang biasa adalah untuk memperoleh gaji setiap pejabat yang diotorisasi dari
risalah rapat dewan direksi dan membandingkannya dengan catatan pendapatan yang terhubung.

Komisi. Auditor dapat memverifikasi beban komisi dengan relative mudah jika tingkat komisi sama untuk
setiap jenis penjualan daninformasi penjualan yang diperlukan tersedia dalam catatan akuntansi.beban
koisi total dapat diverifikasi dengan mengendalikan tingkat komisi untuk setiap jenispenjualan dengan
jumlah penjualan dalam kategoro tersebut. Jika informasi yang diinginkan tidak tersedia, mungkin perlu
untuk menguji pembayaran komisi tahunan atau bulanan untuk tenaga penjualan terpilih dan menelusuri
total pembayaran komisi.

Beban pajak penggajian. Beban pajak penggajian untuk tahun berjalan dapat diuji dengan merekonsiliasi
total penggajian disetiap formulir pajak penggajian dengan total penggajian dngan seluruh tahun. Total
pajak penggajian kemudian dapat dihitung ulang dengan mengalikan tingkat yang sesuai dengan
penggajian yang dikenakan pajak. Perhitungan tersebut seringkali menghaiskan waktu karena pajak
biasanya hanya diterapkan pada suatu bagian dari penggaian dan tingkat tersebut mungkin berubah
ditengah tengah tahun jika laporan keuangan tidak mengikuti dasar tahun kalender.
Total penggajian. Penggajian yang berhubunganerat dengan pengujian pajak penggajian adalah
rekonsilisasi total beban penggajian dalam buku besar umum dengan SPT pajak penggajian dan formulir
W-2. Tujuan dari pengujian tersebut adalah untuk menentukan apakah transaksi penggajian dibebankan
ke akun non penggajian atau sama sekali tidak dicatat dalam jurnal penggajian.

Tenaga kerja kontrak. Untuk mengurangi biaya, banyak organisasi melakukan kontrak dengan organisasi
luar untuk menyediakan staf. Individu yang menyediakan jasa dipekerjakan oleh organisasi luar.
Perusahaan seringkali melakukan kontrak dengan perusahaan jasa teknologi informasi untuk menangani
manajemen teknologi informasi perusahaan dan fungsi staf. Biaya yang dibayarkan ke organisasi luar diuji
dengan membandingkan jumlahdengan kesepakatan kontrak yang ditandatangani antara perusahaan dan
erusahaan jasa luar.

Tujuan penyajian dan pengungkapan. Pengungkapan yang diperlukan untuk transaksi siklus penggajian
dan personalia tidaklah dalam. Akan tetapi, beberapa transaksi yang kompleks, seperti obsi saham dan
rencana konpensasi pejabat eksekutif lainnya mungkin memerlukan pengungkapan catatan kaki.

Tabel 18-3 : prosedur analitis untuk siklus penggajian dan personalia

Prosedur analitis Salah saji yang mungkin

Membandingkan saldo akun beban penggajian dengan tahun tahun sebelumnya (disesuaikan dengan
tingkat kenaikan upah dankenaikan volume) Salah saji akun beban penggajian

Membandingkan tenaga kerja langsung sebagai persentase daripenjualan dengan tahun taun sebelumnya
Salah saji tenaga kerjalangsung dan persediaan

Mebandingkan beban komisi sebagai persentase dari penjualan dengan tahun tahun sebelumnya
Salah saji beban komisi dan kewajiban komisi

Membandingkan beban pajak penggajian sebagai persentase dari gaji dan upah dengan tahun tahun
sebelumnya ( disesuaikan dengan perubahan tariff pajak) Salah saji beban pajak penggajian
dankewajiban pajak penggajian

Membandingkan akun pajak penggajian dengan tahun tahun sebelumnya Salah saji pajak
penggajian akrual danbeban pajak penggajian.

BAB III

PENUTUP
KESIMPULAN

Bab ini menggambarkan audit tentang siklus penggajian dan personalia. Dalam siklus penggajian dan
personalia serta jenis pengujian audit yang digunakan untuk mengaudit akun akun tersebut. Pengujian
pengendalian dan pengujian substantive atas transaksi ditekankan karena signifikan dari transaksi karena
kualitas pengendalian yang tinggi di sebagian perusahaan. Pengujian atas rincian saldo umumnya terbatas
pada prosedur analitis dan verifikasi kewajiban akrual yang berhubungan dengan penggajian.

Tujuan Audit terhadap Siklus Gaji dan Personalia

1. Asersi Keberadaan / Keterjadian


 Apakah saldo biaya gaji dan upah dan ekening yang terkait benar-benar eksis pada tanggal neraca
 Apakah seluruh transaksi gaji dan upah benar-benar terjadi dan tidak ada transaksi fiktif
2. Asersi Kelengkapan
 Apakah seluruh transaksi dan saldo yang semestinya tercantum dalam Laporan Keuangan sudah
dicatat atau disajikan
 Apakah ada transaksi pembayaran gaji yang beum dicatat
3. Asersi Hak dan Kewajiban
 Apakah perusahaan mempunyai kewajiban legal atas biaya gaji dan upah dan rekening terkait
pada tanggal neraca.
4. Asersi penilaian dan pengalokasian
 Apakah saldo biaya gaji, upah dan rekening terkait telah disajiakn pada jumlah yang tepat.
 Apakah saldo biaya gaji, upah dan rekening terkait telah disajikan pada jumlah yang tepat.
5. Asersi Pelaporan dan pengungkapan
 Apakah transaksi dan saldo yang tercatat telah tepat diklasifikasikan, dijelaskan dan diungkapkan
dalam neraca.

Program Audit

1. Pengujian pengendalian
a. Pengujian pengendalian biaya gaji dan upah
· Minta register gaji dan upah, pilih sampel karyawan dan periksa kebenarannya.
· Himpun arsip personalia, periksa kelengkapan arsip karyawan dan lakukan perbandingan
informasi pengurangan gaji/ upah dengan catatan personalia.
b. Pengujian pengendalian pendistribusian cek dan gaji
· Pilih dan minta sampel gaji yang sudah di cancelled
· Bandingkan tanda-tangan cek penerima dengan tanda tangan dalam catatan.
· Mengamati pendistribusian cek secara langsung
·
2. Pengujian Substantif
a. Program audit awal
· Buat top schedue
· Minta rincian biaya gaji, upah dan rekening terkait
· Lakukan tes matematis
· Cocokkan
c. Prosedur analitis
· Bandingkan saldo gaji, upah dan rekening terkait dengan saldo tahun sebelumnya
· Bandingkan saldo dan anggaran
· Hitung rasio

d. Detail transaksi
· Telusuri nama dan tarif gaji dan upah untuk dasar pencatatannya
· Telusuri waktu yang tampak pada kartu hadir dan pulang serta laporan yang ditandatangani
mandor
· Tentukan dasar pengurangan dan penggajian dan bandingkan dengan catatan pengurangan
yang telah diotorisasi
· Bandingkan total gaji dan upah dan rekening terkait dari data yang dibuat
· Adakan observasi pengadaan mesin absensi dan kartu absensi yang tidak digunakan

e. Detail Sado
· Buat ringkasan daftar kompensasi staff atau pimpinan dan telusuri ke kontrolnya
· Periksa daftar gaji untuk satu atau beberapa bulan dan tes perhitungan PPh apakah sesuai
Undang-undang
· Bandingkan total biaya gaji, upah dan rekening terkait dalam laporan Laba Rugi dan SPT
· Bandingkan data yang ada dalam daftar gaji dan upah dengan catatan personal.
· Lakukan observasi pada saat pembayaran gaji dan upah.
f. Penyajian dan Pengungkapan
· Periksa penyajian dan pengungkapan dalam neraca dan Laporan laba Rugi apakah sudah
tepat.

E. BAGIAN PERSONALIA

1. Struktur organisasi dan uraian tugas belum menggambarkan secara lengkap, fungsi/bagian
tertentu dalam perusahaan, contoh: Internal audit. Akibatnya fungsi tersebut menjadi tidak
efektif karena belum diakui keberadaannya.
2. Hasil inventarisasi fisik aktiva tetap menunjukkan bahwa perlengkapan / mesin kantor milik PT.
Kelana Tunggal belum diberi kode inventaris secara khusus pada fisik barang. Akibatnya dapat
menimbulkan masalah dalam identifikasi kepemilikan antara PT. Kelana Tunggal dalam satu
kelompok.
3. Belum ada bagian legal untuk menghadapi persoalan yang menyangkut aspek hukum. Akibatnya
dapat mengganggu aktivitas suatu bagian lain serta penanganan yang tidak konsisten /
terkoordinasi untuk masalah yang sama.

Anda mungkin juga menyukai