A. Pengertian
B. Tujuan
Secara umum antenatal care bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat
melalui masa kehamilan, persalinan, dan nifas dengan baik dan selamat serta
menghasilkan bayi yang sehat. Secara rinci tujuan antenatal care adalah:
1. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
2. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu.
3. Mengenali dan mengurangi sedini mungkin adanya penyulit/komplikasi yang
dapat muncul selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan.
4. Mempersiapkan persalinan cukup builan dan persalinan yang aman dengan
trauma seminimal mungkin.
5. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan dengan normal dan mempersiapkan ibu
agar dapat memberi asi secara eksklusif.
6. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar
tumbuh kembang secara normal
7. Mengurangi angka kematian bayi prematur, kelahirran mati dan kematian
neonatal. (Bobak, 2004).
1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan ibu
harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga harus
naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan ibu harus
naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat badan meningkat
sekitar 8 kg selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan darah
yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi
ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum. Imunisasi TT
diberikan pada kunjungan antenatal I, TT2 deberikan empat minggu setelah
TT1, TT3 diberikan setelah enam bulan TT2, TT4 diberikan 1 Tahun setelah
TT3, dan TT5 diberikan setelah setahun TT4.
4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,
dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada pemeriksaan
ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk kemudian disesuaikan
dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya rahim tidak sesuai dengan
umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan lanjutan.
5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas
di Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan
keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan
manajemen rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan
memperoleh pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga
membantu menurunkan angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih
diutamakan pada tempat pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses
transfortasi yang memadai.
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang
sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit
menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya (Bobak, 2004).
D. Fisiologi Kehamilan
Pelepasan ovum hanya terjadi satu kali setiap bulan, sekitar hari ke-14 pada
siklus mentruasi 28 hari. Siklus menstruasi bervariasi pada setiap individu. Untuk
menentukan masa subur dapat digunakan beberapa cara seperti :
1. Berdasarkan hari mentruasi pertama ditambah 12 dan berlangsung tujuh hari,
contoh : mentruasi hari pertama tanggal 5, maka perhitungan minggu suburnya
adalah tanggal 17-24 dengan rrumus (5+12) sampai (5+12)+7=24
2. Melakukan pemeriksaan suhu basal, karena pada siklus menstruasi terjadi
pelepasan telur dan terjadi penurunan diikuti dengan kenaikan suhu 1\2 derajat
celcius
3. Kemungkinan keinginan seks meningkat pada saat pelepasan ovum
4. Kemungkinan terasa nyeri karena pelepasan ovum
Saat ejakulasi, sperma akan ditampung di liang vagina bagian dalam.
Bentuk sperma yang menyerupai kecebong dengan kepala yang lonjong dan ekor
yang panjang seperti cambuk memungkinkan sperma untuk bergerak masuk
melalui kanalis cervikalis dan kavum uteri kemudian berada dalam tuba untuk
menunggu kedatangan sel telur. Bila pada saat itu terjadi ovulasi, maka
kemungkinan besar akan terjadi fertilisasi.
Setelah masuknya kepala sperma ke dalm ovum dengan meninggalkan
ekornya, terjadilah pertemuan inti masing-masing dengan kromosom mencari
pasangannya. Mula-mula terjadilah pembelahan inti menjadi dua dan seterusnya
hingga seluruh ruangan ovum penuh dengan hasil pembelahan sel, yang disebut
morula. Pembelahan berlangsung terus hingga bagian dalam terbentuk ruangan
yang mengandung cairan disebut blastokist. Sementara itu bagian luar dinding
telur timbul rumbai-rumbai yang disebut villi yang akan berguna untuk
menanamkan diri pada lapisan dalam rahim, yang telah siap menerima dalam
bentuk reaksi decidua.
Jika ditemukan hanya salah satu dari tanda-tanda ini, maka diagnosa kehamilan
dapat dibuat dengan pasti. Sayang sekali, tanda-tanda pasti kehamilan baru
dapat diketahui pada usia kehamilan di tas empat bulan, tetapi dengan
menggunakan USG kantong kehamilan sudah nampak pada kehamilan 10
minggu dan bunyi jantung janin sudah dapat didengar pada kehamilan 12
minggu (Purwaningsih dkk, 2010).
2. Tanda-tanda mungkin
Tanda-tanda mungkin sudah dapat ditentukan pada kehamilan trisemester I,
tetapi dengan tanda-tanda mungkin kehamilan hanya boleh diduga. Makin
banyak tanda-tanda mungkin yang ditemukan, makin besar kemungkinan
hamil.
Tanda-tanda mungkin dibagi menjadi :
a. Tanda-tanda objektif
Pembesaran, perubahan bentuk, dan konsistensi rahim
Pada pemeriksaan dalam dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin
lama makin bundar bentuknya. Kadang-kadang pembesaran tidak rata tetapi
di daerah telur bernidasi lebih cepat tumbuhnya (tanda piskacek).
Konsistensi rahim dalam kehamilan juga berubah menjadi lunak, terutama
daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, hingga jika kita letakkan 2 jari
dalam fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas
symphyse pubis, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri
sama sekali terpisah dari cervix (tanda hegar).
Perubahan pada serviks
Di luar kehamilan, konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita meraba
ujung hidung. Dalam kehamilan, serviks menjadi lebih lunak selunak bibir
atau ujung daun telinga.
Kontraksi braxton hicks
Waktu palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak sekonyong-konyong
menjadi keras karena berkontraksi.
Ballottement
Pada bulan ke-4 dan ke-5 janin lebih kecil dibandingkan dengan cairan
ketuban, maka bila rahim didorong dengan sekonyong-konyong atau
digoyangkan, makan anakan akan melenting di dalam rahim.
Ballottement dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar maupun
pemeriksaan dalam.
Meraba bagian anak
Dapat dilakukan jika janin sudah agak besar, hanya kadang-kadang tumor
yang padat seperti myoma, fibroma, dan lain-lain dapat menyerupai bentuk
janin.
Pemeriksaan biologis
Tidak dimasukkan dalam tanda pasti karena keadaan lain dapat
menimbulkan reaksi yang positif.
Pembesaran perut
Setelah bulan ke-3 rahim dapat diraba dari luar dan mulai membesarkan
perut.
Keluarnya colostrums
Hyperpigmentasi
Terjadi pada kulit wajah disebut chloasma gravidarum (topeng kehamilan),
areola dan papilla mammae, linea alba (putih) menjadi linea fusca (coklat)
atau linea nigra (hitam).
Tanda-tanda chadwicks
Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu.
b. Tanda-tanda subjektif
1) Adanya amenorrhoe
2) Mual dan muntah
3) Ibu merasa pergerakan anak
4) Sering kencing akibat pembesaran rahim yang menekan kandung
kencing
5) Perasaan dada berisi dan agak nyeri. (Kusmiyati, et al, 2008).
F. Adaptasi Fisiologi
1. Perubahan fisiologis
a. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi
1000 gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka
belakang 22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh
di daerah implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran
ini disebabkann oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada
kehamilan muda juga terbentuk sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri.
Juga saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat
meraba bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak
dapat menjadi keras dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
b. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan
adalah menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapat ditemukan
sebulan setelah konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix
bertambah dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia
kelenjar-kelenjar servix.
c. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya
regangnya bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina
biasanya bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH
3,5-6,0. reaksi asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai
hasil penghancuran glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh
basil-basil doderlein. Reaksi asam ini mempunyai sifat bekterisida.
d. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum
graviditatis, teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
e. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae
gravidarum. Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada
dan paha. Pada seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae
lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga
garis-garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie
gravidarum yang disebut strie albicans.
f. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla
mammae, papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus,
gejala hyperpigmentasi ini akan menghilang.
g. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli.
Di bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena
yang meluas. Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan
acapkali mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara
disebabkan karena pengaruh hormonal.
h. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein
sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada
ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk
pembuatan tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan
Hb janin.
i. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih
menonjol hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
1) Hb 10 gr%
2) erytrosyt 3,5 juta per mm3
3) leucocyt 8.000-10.000 per mm3
Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume
darah, perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan adanya
placenta, lagipula jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya berubah.
Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk mencukupi
kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan janin akan 02.
j. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut
mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan.
Tonus usus kurang, yang menimbulkan obstipasi.
k. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga
mengeluarkan racun-racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini
disebabkan karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada
juga factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas
karena desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh
kepala janin yang yang turun ke dalam rongga panggul.
l. Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan
kelenjar suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
m. Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama
bagian kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium
dalam darah diatur oleh kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal
mensekresi epinephrin, hormon yang sangat penting. Kehamilan tidak
mengubah ukuran atau fungsi bagian medula.
b. Perubahan Psikologis
Konsepsi dan implantasi sebagai titik awal kehamilan menimbulkan
perubahan status emosional seorang calon ibu.
Bagi pasangan dengan perkawinan yang dilandasi oleh rasa cinta dan
saling mencintai, keterlambatan datang bulan merupakan salah satu tanda
yang menggembirakan, karena ikatan batin antara keduanya semakin kokoh
dengan adanya kehamilan yang didambakan.
3. Komplikasi Kehamilan
Ada beberapa komplikasi pada kehamilan, antara lain (Masriroh, 2013) :
a. Hiperemisis gravidarum.
b. Hipertensi dalam kehamilan.
c. Perdarahan trimester I (abortus).
d. Perdarahan antepartum.
e. Kehamilan ektopik.
f. Kehamilan kembar.
g. Molahydatidosa.
h. Inkompatibilitas darah.
i. Kelainan dalam lamanya kehamilan.
j. Penyakit serta kelainan plasenta dan selaput janin. (Bobak, 2004).
4. Tanda bahaya kehamilan
a. Tanda bahaya kehamila secara umum
1) Perdarahan yang keluar dari jalan lahir
a) Abortus
Abortus adalah pengakhiran kehamilan dengan cara apapun sebelum
janin cukup berkembang untuk dapat hidup diluar kandungan. Bila
abortus terjadi secara spontan dikenal dengan sebutan keguguran. Ada
beberapa bentuk abortus yang perlu diwaspadai yaitu abortus iminens
yang ditandai dengan perdarahan pervagina, ada atau tidak disertai
mules, masih ada tanda-tanda kehamilan; abortus adalah perdarahan dari
uterus yang terjadi pada kehamilan kurang dari 28 minggu dengan
dilatasi serviks yang meningkat dengan hail konsepsi masih dalam
uterus, ditandai adanya perdarahan pervagina, mules, tanda kehamilan
positif; abortus inkomplitus yaitu pengeluaran sebagian hasil konsepsi
pada kehamilan kurang dari 28 minggu dengan masih ada sisa tertinggal
dalam uterus, ditandai dengan rasa nyeri, perdarahan pervagina banyak,
tanda syok.
b) Plasenta previa
Plasenta previa adalah keadaan ketika plasenta terletak ditempat yang
tidak normal yakni di segmen bawah uterus sehingga menutupi sebagian
atau seluruh ostium uteri internum. Penyebab plasenta previa adalah
terjadinya pertumbuhan plasenta di segmen bawah uterus yang tidak
selalu dapat diterangkan dengan jelas, sehingga penyebab yang pasti
tidak dapat ditentukan. Beberapa hal dianggap faktor predisposisi antara
lain paritas tinggi dan usia. Gejalanya meliputi perdarahan yang timbul
tanpa mules atau nyeri dan darah yang keluar berwarna merah segar.
c) Solusio plasenta
Solusio plasenta adalah peristiwa terlepasnya plasenta dari tempatnya
yang normal sebelum anak lahir. Sebab terjadinya solusio plasenta
antara lain trauma, tali pusat pendek, hipertensi menahun, umur yang
telah tua dan multi paritas tinggi. Gejala solusio plasenta.
o Penderita mengeluh sakit perut terus menerus
o Terjadi perdarahan pervaginam yang berwarna kehitaman, kadang-
kadang jumlah darah yang keluar tidak sesuai dengan keadaan umur
pasien.
o Pada palpasi uterus tegang dan bagian anak sulit diraba.
o Pucat, sesak nafas, anemia, kadang-kadang sampai syok.
o Bunyi jantung janin negative
Kesimpulan setiap perdarahan yang keluar dari jalan lahir pada
kehamilan adalah patologis dan harus mendapat perhatian serius agar
segera mendapat pertolongan.
2) Hiperemesis gravidarum
Rasa mual dan muntah biasanya dialami oleh ibu hamil dimulai antara
periode pertama dan kedua terlambat haid. Kejadiannya mencapai 50-70%.
Jika keadaan tersebut berlebihan disebut hiperemesis. Penyebabnya tidak
diketahui dengan jelas, mungkin diakibatkan oleh perubahan hormon,
kemungkinan Heg, mungkin sebagian psikologis, refleks kebahagiaan, atau
penolakan terhadap kehamilan.
Diagnosis hiperemesis, pada umumnya tidak sulit: jika muntah dalam
kehamilan 1-4 bulan, pada setiap makan atau minum ibu menglami
muntah. Gejalanya bergantung pada ringan atau beratnya kelainan
hiperemesis.
a) Hiperemesis ringan
o Berat bada menurun
o Badan lemas dan lemah
o Nafsu makan berkurang
o Perasaan nyeri ulu hati
b) Hiperemesis berat
o Badan menjadi kurus
o Kulit keriput, kering, kadang-kadang ada kekuningan atau ada tanda
dehidrasi
o Lidah kering dan kotor
o Mulut berbau
o Nadi cepat
o Suhu meningkat
o Urin berkurang dan pekat
o Albuminaria dan asetonuria
c) Hiperemesis sangat berat
o Gangguan kesadaran, gelisah, koma
o Nadi kecil dan cepat
o Suhu meningkat
o Pada hiperemesis sangat berat penderita pada umumnya tidak
tertolong lagi.
Asuhan bersifat koreksi, dehidrasi dan ketidakseimmbangan elektrolit.
Bila dengan cara diatas keluhan dan gejala tidak mengurangi harus
dirujuk ke rumah sakit untuk mendapat pengobatan lebih lanjut.
3) Preeklampsia dan eklampsia
Preeklampsi adalah penyulit kehamilan yang ditimbulkan oleh kehamilan
itu sendiri. Preeklamsi yang masih ringan hanya menunjukan gejala
hipertensi yaitu adanya kenaikan tekanan darah diastolik lebih dari 90/110
mmhg dalam 2 pengukuran berjarak 1 jam pada kehamilan lebih dari 20
minggu. Dengan disertai proteinuria 1+.
Preeklampsi berat dapat diketahui dengan adanya kenaikan tekanan darah
diastolik lebih dari 110 mmhg protienuria 2+, oliguria, hiperfleksia,
gangguan penglihatan dan nyeri epigastrium. Eklamsi dapat diketahui
dengan adanya tanda dan gejala seperti preeklamsi berat disertai kejang.
4) Ketuban pecah dini
Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal seperti :
a) Cairan berupa air dari vagina setelah kehamilan 22 minggu.
b) Ketuban pecah dini terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
c) Pecahnya selaput ketuban dapat terjadi pada kehamilan preterm 37
minggu maupun kehamilan aterm.
5) Gerakan janin tidak dirasakan
Gerak janin sudah dirasakan oleh ibu pada kehamilan minggu ke 10. jika
ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu,
kemungkinan dibawah ini akan terjadi
5. Fisiologi (Rohmah, 2009).
Kehamilan
Trimester I
Trimester II
Mual/muntah kapasitas VU
Trimester III
Perubahan nutrisi Perubahan pola
kurang dari kebutuhan eliminasi
Uterus semakin Perubahan tubuh
membesar semakin tampak
membesar
Diafragma
terdorong ke atas Penekanan pada
saluran kemih
Body image
(ureter)
Distensi paru-paru
Urin terhambat
Resiko infeksi
6. Pemeriksaan Penunjang
1. LABORATORIUM
a. Darah ( Hb, Gol darah, Glukosa, VDRL).
b. Urine (Tes kehamilan, protein, glukosa, analisis).
c. Pemeriksaan Swab (Lendir vagina & servik).
2. U S G
a) Jenis kelamin.
b) Taksiran kelahiran, TBJ, Jumlah cairan amnion. (Masriroh, 2013).
Leopold I:
Untuk menentukan bagian janin yang terdapat di fundus uteri dan menentukan usia
kehamilan dengan mengukur tinggi fundus uteri (TFU).
Caranya :
1) Asam folat.
Asam folat dikonsumsi sebelum hamil dan selama hamil melindungi dari
gangguan saraf janin (anansefali, spina bifida). Wanita hamil dianjurkan
mengkonsumsi asam folat 400 µg/hari selama 12 minggu kehamilan.
2) Zat besi.
Zat besi adalah komponen utama dari hemoglobin yang bekerja
mengangkut oksigen di dalam darah. Selama hamil, suplai darah
meningkat untuk kebutuhan janin. Kebutuhan zat besi adalah 30 – 50
mg/hari. Suplemen besi sebaiknya dikonsumsi diantara waktu makan
dengan perut yang kosong atau diikuti jus jeruk utnuk meningkatkan
penyerapan.
3) Kalsium.
Kalsium penting dalam mengatur kekuatan tulang wanita hamil dan
pertumbuhan tulang bagi janin. Kalsium yang disarankan sebanyak 1200
mg/hari. Kalsium sebaiknya dikonsumsi ketika sedang makan, diikuti
dengan jus buah yang kaya akan vitamin C untuk meningkatkan
penyerapan.
b. Obat-obatan selama kehamilan
Dianjurkan kepada ibu hamil sebaimanapun keamanan suatu obat untuk
ibu hamil, disarankan untuk mengkonsumsi obat sesedikit mungkin untuk
mengurangi risiko efek samping obat terhadap janin.
c. Olah raga selama kehamilan
Tips olah raga untuk wanita hamil hamil:
1) Berjalan kaki adalah olah raga terbaik untuk wanita hamil
2) Aerobic low impact
3) Dianjurkan latihan ringan sampai sedang 3 kali seminggu
4) Jangan melakukan olah raga yang mengakibatkan kelelahan atau
kehabisan napas dan hentikan olah raga bila mengalami gejala lelah,
pusing.
5) Pakailah sepatu olah raga yang nyaman
6) Lakukan istirahat secara teratur
7) Hindari olah raga yang melakukan gerakan berbaring dengan punggung
sebagai dasarnya terutama pada triwulan kedua dan ketiga.
8) Asupan makanan sebaiknya ditingkatkan dengan komposisi sesuai
dengan energi yang dikeluarkan ketika berolahraga
9) Hindari mengangkat beban berat di atas kepala dan melakukan gerakan
yang mengakibatkan peregangan dari otot punggung.
c. Trimester III
1) Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang berhubungan dengan reaksi
hormon dan pembesaran uterus.
a) Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan rasa nyaman pasien
terpenuhi. dengan kriteria :
- Pasien dapat melakukan aktifitas yang tepat untuk mengurangi
ketidaknyamanan.
b) Intervensi :
1. Lakukan Pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi non verbal dari ketidaknyamanan
3. Monitor vital sign
4. Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dalam dan
relaksasi
5. Anjurkan pasien tidak menggunakan pakaian dan perhiasan yang
ketat.
2) Gangguan eliminasi BAK dan BAB berhubungan dengan pembesaran
uterus
a) Hasil yang di harapkan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan, eliminasi BAK dan BAB
tidak terganggu dengan kriteria:
- Pasien mengonsumsi cairan cukup BAK dan BAB lancar
- Pasien mengerti cara dan kondisi untuk mencegah
b) Intervensi :
1. Berikan informasi tentang perubahan berkemih dan BAB saat
Trimester III.
2. Anjurkan pasien membatasi minum saat malam hari.
3. Anjurkan pasien untuk menghindari posisi tegak/supine dalam
waktu lama.
4. Berikan informasi mengenai berbagai bahaya meningkatnya
diuretik dan mengurangi Na dalam diit.
5. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas
sehari dan diet rendah garam.
6. Berikan diet tinggi serat.
3) Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan.
a) Hasil yang di harapkan :
- Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas
pada trimester III.
- Mengekspresikan kepuasan bersama dengan hubungan seksual.
b) Intervensi :
1. Kaji persepsi pasangan terhadap hubungan seksual.
2. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap
satu sama lain tentang perasaan dan masalah yang berhubungan
dengan perubahan pada hubungan seksual, berikan informasi
tentang kenormalan perubahan.
3. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk
mencapai kepuasan seksual dalam pemenuhan kebutuhan
keintiman.
4. Anjurkan pilihan posisi untuk koitus selain dari posisi diatas.
5. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat
menurunkan hasrat untuk koitus.
4) Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi.
a) Hasil yang di harapkan :
- Mendiskusikan perubahan fisik/psikologis berkenaan dengan
persalinan.
- Mengidentifikasikan sumber-sumber yang dapat untuk
mendapatkan informasi tentang perawatan bayi. Mengungkapkan
kesiapan untuk persalinan/kelahiran bayi
b) Intervensi :
1. Berikan informasi tentang perubahan fisik/fisiologis normal
berkenaan persalinan.
2. Berikan informasi tertulis/verbal tentang tanda-tanda awitan
persalinan, bedakan antara persalinan palsu dan benar, diskusikan
tahap-tahap persalinan.
3. Berikan informasi verbal/tertulis tentang perawatan bayi,
perkembangan dan pemberian makanan, kaji keyakinan budaya.
4. Lakukan orientasi terhadap rumah sakit dan rumah bersalin.
Daftar Pustaka
EGC: Jakarta.
Nuha Medika.
Rohmah, Nikmatur dkk. 2009. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi. Jogjakarta
: Ar-ruzz Media.
6. Diagnosa dan Intervensi Keperawatan
(Doengoes, 2002)
Trisemester I
a. Nutrisi; Perubahan, kurang dari kebutuhan tubuh, resiko tinggi terhadap b/d
mual muntah
Tujuan: Mengikuti diet yang dianjurkan
Mengkonsumsi suplemen zat besi/vitamin sesuai resep.
Tindakan:
1) Tentukan keadekuatan kebiasaan asupan nutrisi dulu atau sekarang dengan
menggunakan batasan 24 jam. Perhatikan kondisi rambut, kuku, dan kulit,
Rasional: Kesejahteraan janin/ibu tergantung pada nutrisi selama
kehamilan sebagaimana selama 2 tahun sebelum kehamilan
2) Dapatkan riwayat kesehatan: catat usia (khususnya kurang dari 17 tahun
atau lebih dari 35 tahun), Rasional: Remaja dapat cenderung
malnutrisi/anemia dan pasien lansia mungkin cenderung obesitas/DM
3) Berikan informasi tertulis dan verbal yang tepat tentang diet, Rasional:
Materi referensi yang dapat dipelajari di rumah, meningkatkan
kemungkinan pasien memilih diet seimbang
4) Timbang berat badan, pastikan berat badan pregravid biasanya, Rasional:
Ketidakadekuatan penambahan BB prenatal dan atau di bawah berat badan
normal masa kehamilan, meningkatkan resiko retardasi –pertumbuhan
intraurine (IUGR) pada janin dengan berat badan lahir rendah
5) Pantau kadar hemoglobin (Hb) / Ht, Rasional: Mengidentifikasi adanya
anemia dan potensial penurunan kapasitas pembawa oksigen ibu
b. Diagnosa; Resiko kekurangan volume cairan b/d muntah
Tujuan: Pasien mengkonsumsi cairan dengan jumlah yang sesuai setiap hari
Tindakan:
1) Auskultrasi denyut jantung janin
Rasional: Adanya denyut jantung memastikan adanya janin bukan
mola hidatidosa
2) Tentukan frekuensi/beratnya mual atau muntah
Rasional: Memberikan data berkenaan dengan semua kondisi.
Peningkatan kadar Hormon Gonadotropin Korionik
(HCG), perubahan matabolisme karbohidrat dan
penurunan motilitas gastric memperberat mual dan
muntah pada trisemester pertama.
3) Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain. (Misalnya
uklus, peptikum, gastritis, kolesistisis)
Rasional: Membantu dalam mengenyampingkan penyebab lain.
Untuk mengatasi masalah khusus dalam
mengidentifikasi intervensi
4) Kaji suhu dan turgor kulit, membran mukosa, TD, suhu, masukan
haluaran dan berat jenis urine.
Rasional: Indikator dalam membantu untuk mengevaluasi
tingkat/kebutuhan hidrasi
5) Anjurkan peningkatan masukan minuman bikarbonat makan enam
kali sehari dengan jumlah yang sedikit dan makanan tinggi
karbohidrat
Rasional: Membantu dalam meminimalkan mual/muntah dengan
menurunkan keasaman lambung.
c. Diagnosa: Kurang pengetahuan b/d kurang pemahaman terhadap kehamilan.
Tujuan: Pasien menunjukkan perilaku perawatan diri sendiri
Tindakan:
1) Buat hubungan saling percaya antara perawat – pasien
Rasional: Memberikan informasi dan meningkatkan hubungan
saling percaya
2) Klarifikasi kesalah pahaman
Rasional: Ketakutan biasanya timbul dari kesalahpahaman
informasi dan dapat mengganggu pembelajaran
selanjutnya.
3) Tentukan derajat motivasi untuk belajar
Rasional: Pasien dapat mengalami kesulitan dalam belajar tersebut
jelas.
4) Pertahankan sikap terbuka terhadap keyakinan pasangan
Rasional: Penerimaan penting untuk mengembangkan dan
mempertahankan hubungan.
5) Jelaskan rutinitas kunjungan kantor dan rasional dari intervensi
Rasional: Menguatkan hubungan antara pengkajian kesehatan dan
hasil positif ibu/bayi.
d. Diagnosa: Cedera; resti terhadap janin
Tujuan: Pasien menunjukkan prilaku yang meningkatkan kesehatan diri sendiri
dan janin.
Tindakan:
1) Diskusikan pentingnya kesejahteraan ibu
Rasional: Kesejahteraan janin secara langsung berhubungan dengan
kesejahteraan ibu, khususnya selama trisemester
pertama..
2) Anjurkan pasien untuk melakukan latihan secukupnya
Rasional: Karena aktivitas keras dapat menurunkan aliran darah ke
uterus. Takikardia sementara, kemungkinan hiperkemia
janin.
3) Anjurkan pasien untuk melakukan hubungan seks yang lebih aman
seperti pemakaian kondom
Rasional: Untuk mengurangi terjadinya penyakit hubungan seksual.
4) Catat masukan protein
Rasional: Masukan protein penting untuk perkembangan jaringan
otak janin
5) Berikan informasi untuk menghindari kontak dengan orang yang
diketahui mengalami infeksi Rubella
Rasional: Pemajanan dapat mempunyai efek negative pada
perkembangan janin, khususnya pada trisemester I
6) Anjurkan penghentian penggunaan tembakau
Rasional: Merokok mempengaruhi sirkulasi plasenta
Trisemester II
1. Diagnosa; Gangguan citra tubuh b/d persepsi perubahan biotik
Tujuan: Pasien mengungkapkan penerimaan/adaptasi bertahap untuk mengubah
konsep diri.
Tindakan:
1) Kaji sikap terhadap kehamilan
Rasional: Pada trisemester II perubahan bentuk tubuh telah tampak
efek-efek yang tampak, kloasma, strial, jerawat,
perubahan emosi
2) Berikan informasi tentang kenormalan perubahan
A. Definisi Kehamilan
b. Tujuan Khusus
a. Mengenali dan mengobati penyakit-penyakit yang mungkin diderita sedini
mungkin.
b. Menurunkan angka morbilitas ibu dan anak.
c. Memberikan nasihat-nasihat tentang cara hidup sehari-hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.
3. Hiperemesis Gravidarum
Mual dan muntah di masa kehamilan dengan frekuensi serta gejala yang jauh lebih parah
daripada morning sickness. Pada morning sickness, mual dan muntah biasanya hanya
berlangsung dalam 14 minggu pertama periode kehamilan dan umumnya dialami di pagi
hari.
- Karena hormon progesterone meningkat lebih tinggi, berdampak pada pergerakan usus
menjadi lebih lambat karena otot pada usus menjadi lebih rileks akibat tingginya hormone
progesteron.
5. Sukar Tidur
6. Rasa Gatal
- Terutama pada area sekitar alat kelamin eksterna, payudara, dan abdomen.
8. Varises.
9. Kaki Kram
11. Edema
12. Haemoroid
E. Usia Kehamilan
d. Akhir bulan V (20 Minggu) : 3 jari dibawah pusat (Pinggir bawah pusat.
g. Akhir bulan VIII (32 Minggu) : Pertengahan pusat dan Prosesus Xiphoideus.
i. Akhir bulan X (40 Minggu) : Pertengahan antara Prosesus Xiphoideus dan Pusat.
2. Mc. Donald
3. HPHT
Naegele’s Rules
Prinsip :
Naegele’s Rules menganggap pada siklus 28 hari fertilisasi terjadi pada hari ke - 14.
a. Perubahan/Adaptasi Fisik
1. Uterus
Ukuran untuk memodifikasi pertumbuhan janin, rahim membesar akibat hipertropi otot
polos rahim.
Berat : Uterus naik drastic dari 30 gr menjadi 1000 gr pada akhir kehamilan.
Bentuk dan konsistensi : pada bulan pertama kehamilan bentuk rahim seperti buah alpukat,
kehamilan usia 7 minggu sebesar telur angsa, pada kehamilan usia 10 minggu sebesar 2x
uterus normal pada keadaan tidak hamil.
Leopold I
a. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus uteri, sehingga
perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan tanggal haid terakhir.
Leopold II
a. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian apa yang
terletak di bagian samping.
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata dengan tulang iga
seperti papan cuci.
f. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan dinding perut
Leopold III
b. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras dan tidak
bulat.Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.
Leopold IV
a. Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk menetapkan
bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
b. Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya, maka tangan
yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila lingkaran terbesarnya belum masuk
PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
2. Ovarium (Indung Telur)
Ovulasi terhenti, massa terdapat korpus luteum gravidarum sampai terbentuknya, yang
mengambil alih pengeluaran estrogen dan progesterone.
Karena pengaruh estrogen terjadi perubahan pada vagina dan vulva akibat
hipervaskularisasi, vagina dan vulva terlihat lebih merah atau kebiruan yang disebut tanda
chadwik. PH sekret vagina jadi lebih asam (3,5-6) karena peningkatan produksi asam
laktat oleh Lactobacillus acidovilius dalam glikogen epitel vagina juga akibat peningkatan
kadar estrogen.
4. Dinding Abdomen
5. Sistem Hematologi
a) Volume darah total dan volume plasma darah naik pesat sejak akhirtrimester pertama,
volume darah akan bertambah sebanyak kira-kira 25% dengan puncaknya pada kehamilan
32 minggu, diikuti curah jantung yang meningkat sebanyak 30-50%.
b) Protein darah, gambaran protein dalam serum berubah, jumlah protein albumin dan
gama globulin menurun dalam triwulan pertama dan meningkat secara bertahap pada akhir
kehamilan. Hitung jenis volume plasma darah, jumlah eritrosit cenderung meningkat untuk
memenuhi kebutuhan transportasi O2 yang sangat diperlukan selama kehamilan.
c) Nadi dan Tekanan darah cenderung menurun terutama selama trimester kedua dan
kemudian akan meningkat lagi seperti pada pra-hamil.
d) Jantung, pompa jantung mulai naik kira-kira 30 % setelah kehamilan 3 bulan menurun
lagi, pada minggu-minggu akhir kehamilan.
4. Sistem Pernafasan
Wanita hamil kadang-kadang mengeluh sesak nafas dan pendek. Hal ini disebabkan oleh
usus yang tertekan kearah diafragma akibat pembesaran uterus.
5. Saluran Pencernaan
Saliva meningkat pada trimester pertama, mengeluh mual dan muntah, tonus otot-otot
saluran pencernaan melemah sehingga motilitas dan makanan lebih lama berada dalam
saluran pencernaan. Absorbsi makanan baik namun akan menimbulkan obstipasi, gejala
muntah.
Persendian panggul akan terasa longgar, karena ligamen-ligamen melunak. Juga terjadi
sedikit pelebaran pada ruang sendi. Apabila pemberian makanan tidak dapat memenuhi
kebutuhan kalsium janin, kalsium maternal pada tulang-tulang panjang akan berkurang
untuk memenuhi kebutuhan ini. Bila konsumsi kalsium cukup tinggi tidak akan
kekurangan kalsium. Ginggivitis kehamilan dapat terjadi karena hal ini tapi gangguan ini
dapat juga disebabkan oleh faktor lain seperti hygiene yang buruk di sekitar mulut.
7. Kulit
Pada kulit terdapat hiperpigmentasi :
8. Kalenjar Endokrin
9. Metabolisme
Umumnya kehamilan mempunyai efek pada metabolisme, karena itu wanita hamil perlu
mendapat makanan yang bergizi :
o Tingkat metabolisme basal (BMR) pada wanita hamil meningkat 10-20 %, terutama pada
trimester akhir
o Keseimbangan asam alkali sedikit mengalami perubahan konsentrasi alkali.
b. Reaksi Psikologis
o TRIMESTER I
Umumnya wanita hamil pada periode ini mengalami reaksi psikologis dan emosional.
Wanita yang pertama hamil ditunjukan adanya rasa kecemasan dan kegusaran.
o TRIMESTER II
Sudah menerima kehamilan dengan baik, perasaan cemas kembali muncul kembali kertika
melihat keadaan perut yang semakin membesar.
o TRIMESTER III
1. Trimester I :
c. Mual muntah, morning sikness,Ptyalism (saliva berlebih) terjadi mulai 2-3 mg setelah
menstruasi berhenti.
2. Trimester I I :
b. Spider nevi muncul pada trimester ke 2 atu 3 pada leher, dada, muka dan tangan.
c. Kemerahan pada telapak tangan terjadi pada 50 % ibu hamil; mungkin bersamaan
dengan spider nevy.
i. Nyeri persendian.
H. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan Utama
a. Riwayat Menstruasi
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, Usia suami / istri pada saat menikah, status perkawinan.
c. Riwayat KB
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC, tempat persalinan, yang memeriksa keluhan saat
hamil.
e. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penyulit, persalinan bayi lahir, persalinan
yang lalu, keadaan saat lahir.
Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan tidur, hygiene prenatal,
aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK
g. Psikologis
1. Keadaan Umum
TM I : 1,5 – 2 kg
TM II : 6 – 7 kg
TM III : 4 – 5 kg
3. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak, palpasi tekstur, ada
massa/tidak, rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
4. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya nyeri tekan/tidak,
reflek kornea dan pupil.
5. Hidung
Bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada massa atau tidak.
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor, adanya
caries atau tidak, kelengkapan gigi.
7. Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas, bunyi jantung,
8. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada massa / tidak.
9. Abdomen
Bentuk simetris / tidak, ada lesi/tidak, Striae Gravidarum(+), TFU, Leopold I, II, III, dan
IV.
11. Ektremitas
Jumlah jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, reflek patella, Homan sign.
J. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan PP test
b. USG
c. Amniocentencis
d. Fetoscopy
f. Maternal serum analisis untuk mendeteksi kelainan pada neural tube pada trimester II
g. Pemeriksaan urin
1. Trimester I
d. Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan perubahan hormonal pada awal
kehamilan.
2. Trimester II
a. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pendesakan diafragma karena pembesaran
uterus.
d. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan
higienis buruk.
3. Trimester III
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang berhubungan dengan reaksi hormon dan
pembesaran uterus.
Trimester 1
Intervensi :
b. Hindari makanan berlemak atau makanan yang merangsang terutama sebelum tidur.
e. Anjurkan pasien menyiapkan biskuit yang tidak asin (karbohidrat) di samping tempat
tidur, makan sedikit biskuit saat bangun tidur sebelum turun dari tempat tidur.
f. Jika muntah berat instruksikan ibu untuk segera menghubungi petugas kesehatan
terdekat.
Intervensi :
- RR normal (16-20x/menit)
Intervensi :
a. Anjurkan pasien untuk menggunakan BH yang menyangga payudara dan tidak
menekan.
e. Anjurkan pasien untuk memeriksa payudara, apakah ada benjolan atau tidak.
d. Perubahan pola eliminasi BAK berhubungan dengan perubahan hormonal pada awal
kehamilan.
Intervensi :
dengan kriteria:
- Pasien menemukan cara untuk menurunkan frekuensi dan keparahan mual muntah.
Intervensi :
b. Tinjau ulang riwayat kemungkinan masalah medis lain seperti ulkus peptikum, gastritis,
kolesistisis.
Intervensi :
c. Intruksikan penggunaan kompres es, panas atau anestesi lokal ajari cara untuk
memasukkan kembali hemoroid dengan penggunaan jari yang di beri pelumas. Anjurkan
diet tinggi serat buah dan sayuran. Anjurkan mandi. Anjurkan secara perodik meninggikan
bokong dengan bantal
Trimester II
1. Pola napas tidak efektif berhubungan dengan pendesakan diafragma karena pembesaran
uterus.
Hasil yang di harapkan :
kriteria :
RR normal (16-20x/menit)
Intervensi :
b. Berikan informasi tentang kesulitan pernapasan dan aktivitas serta anjurkan sering
istirahat jika pasien kelelahan.
terganggu.
dengan kriteria :
diri.
Intervensi :
a. Diskusikan dengan pasien perubahan aspek fisiologis dan respon pasien terhadap
perubahan.
Terjadi.
Dengan kriteria :
- Pasien bebas dari hipertensi, hpoalbumin, retensi air dan edema wajah.
Intervensi :
a. Pantau BB secara teratur, edema selama TM II, total cairan meningkat 1000 ml.
b. Berikan informasi tentang diet peningkatan protein, rendah garam, hindari makanan dan
minuman tinggi Na.
4. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis urinarius dan
higienis buruk.
Intervensi :
a. Berikan informasi tentang tanda infeksi saluran kemih. Tekankan perlunya melaporkan
tanda-tanda infeksi pada pemberi pelayanan kesehatan serta tidak minum obat sampai
pemberitahuan selanjutnya.
f. Kolaborasi :Sample urin untuk pemeriksaan mikroskopik Ph. Dan leukosit, kultur dan
sensitifitas.
Trimester III
1. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang berhubungan dengan reaksi hormon dan
pembesaran uterus.
terpenuhi.
dengan kriteria :
Ketidaknyamanan.
Intervensi :
a. Perhatikan adanya keluhan pada punggung dan perubahan cara jalan, anjurkan
menggunkan sepatu/sandal berhak rendah, gunakan kompres hangat.
b. Anjurkan pasien meluruskan kaki bagian dalam pada posisi dorsofleksi, menurunkan
suhu, sering berganti posisi, hindari duduk dan berdiri lama.
Intervensi :
e. Berikan informasi mengenai perlunya masukan cairan 6-8 gelas sehari dan diet rendah
garam.
- Mendiskusikan masalah yang dengan hubungan isu-isu seksualitas pada trimester III.
Intervensi :
b. Anjurkan pasangan untuk berdiskusi secara terpisah dan terhadap satu sama lain tentang
perasaan dan masalah yang berhubungan dengan perubahan pada hubungan seksual,
berikan informasi tentang kenormalan perubahan.
c. Berikan informasi tentang metode-metode alternative untuk mencapai kepuasan seksual
dalam pemenuhan kebutuhan keintiman.
e. Anjurkan pasien untuk mengungkapkan rasa takut yang dapat menurunkan hasrat untuk
koitus.
Intervensi :
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. 2000. Obstetri Fisiology. Bandung: Elemen.
Pengikut
Arsip Blog
Mengenai Saya
baiti jannati
Lihat profil lengkapku
Langganan
Postingan
Komentar