Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS (PPK)

TATA LAKSANA KASUS


RSU AN NI’MAH
WANGON
2016

PRE-EKLAMSI
1. Pengertian (Definisi) Pre-eklampsia merupakan kondisi spesifik pada kehamilan di
atas 20 minggu yang ditandai dengan adanya disfungsi
plasenta dan respon maternal terhadap adanya inflamasi
spesifik dengan aktivasi endotel dan koagulasi.
2. Anamnesis Keluhan
1. Pusing dan nyeri kepala
2. Nyeri ulu hati
3. Pandangan kurang jelas
4. Mual hingga muntah
3. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
1. Pada pre-eklampsia ringan:
a. Tekanan darah ≥ 140/90 mmHg pada usia
kehamilan > 20 minggu
b. Tes celup urin menunjukkan proteinuria +1 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil
> 300 mg/24 jam
2. Pada pre-eklampsia berat:
a. Tekanan darah > 160/110 mmHg pada usia kehamilan
> 20 minggu
b. Tes celup urin menunjukkan proteinuria +2 atau
pemeriksaan protein kuantitatif menunjukkan hasil >
5g/24 jam
c. Atau disertai keterlibatan organ lain:
 Trombositopenia (<100.000 sel/uL), hemolisis
mikroangiopati
 Peningkatan SGOT/SGPT, nyeri abdomen
kuadran kanan atas
 Sakit kepala, skotoma penglihatan
 Pertumbuhan janin terhambat, oligohidroamnion
 Edema paru atau gagal jantung kongestif
 Oligouria (<500cc/24 jam), kreatinin > 1.2 mg/dl
4. Kriteria Diagnosis
5. Diagnosis Kerja Diagnosis ditegakkan berdasar anamnesis, gejala klinis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang telah
dilakukan.
6. Diagnosis Banding Hipertensi gestasional, Hipertensi Kronik, Hipertensi Kronik
dengan superimposed preeklampsia
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Terapi Non Medikamentosa
1. Pre-eklampsia ringan
a. Dapat di rawat jalan dengan pengawasan dan
kunjungan antenatal yang lebih sering.
b. Dianjurkan untuk banyak istirhat dengan baring
atau tidur miring. Namun tidak mutlak selalu tirah
baring
c. Diet dengan cukup protein dengan rendah
karbohidar, lemak dan garam secukupnya.
d. Pemantuan fungsi ginjal, fungsi hati, dan protenuria
berkala
2. Pre-eklampsia berat
Segera melakukan perencanaan untuk rujukan segera ke
Rumah Sakit dan menghindari terjadi kejang dengan
pemberian MgSO4.
Medikamentosa
1. Pantau keadaan klinis ibu tiap kunjungan antenatal:
tekanan darah, berat badan, tinggi badan, indeks masa
tubuh, ukuran uterus dan gerakan janin.
Obat Antihipertensi untuk ibu hamil
Nama Obat Dosis Keterangan
Nifedipine 4 x 10-30 mg peroral (short acting) Dapat meyebabkan
hipotensi pada ibu
dan janin, bila
diperlukan diberikan
sublingual
Nikardipin 5 mg/jam, dapat dinitarsi 2,5
mg/jam tiap 5 menit hingga
maksimun 10 mg/jam
Metildopa 2 x 250 – 500 mg peroral (dosis
maksimal 2000 mg/hari)
1. Rawat Rumah Sakit
2. Berikan MgSO4 40% 12gr dalam dextrose 5% 500cc 25 tpm
3. Berikan nifedipin 3 x 10 mg sampai tekanan darah kurang dari 160/95

Kehamilan 20 - 34 minggu:
4. Diberikan pematangan paru dexametason 12 mg/hari selama 3 hari.
5. Bila membaik atau normal dapat pulang untuk pengawasan rawat jalan.
6. Bila tidak terkontrol, lakukan terminasi:
a. Induksi 1 x 24 jam bila gagal: SC
b. Sectio Caesarea
Kehamilan diatas 34 minggu:
7. Terminasi pada usia kehamilan 34 minggu.
a. Induksi 1 x 24 jam bila gagal SC
b. Sectio Caesarea

Rawat jalan (ambulatoir)


a. Ibu hamil banyak istirahat (berbaring/tidur miring)
b. Konsumsi susu dan air buah
c. Antihipertensi

 Ibu dengan hipertensi berat selama kehailan perlu


 mendapatkan terapi antihipertensi.
 Pilihan antihipertensi didasarkan terutama pada pengalaman dokter dan ketersediaan
obat
9. Edukasi 1. Memberikan informasi mengenai keadaan kesehatan ibu
(Hospital Health Promotion) hamil dengan tekanan darah yang tinggi.
2. Melakukan edukasi terhadapa pasien, suami dan keluarga
jika menemukan gejala atau keluhan dari ibu hamil segera
memberitahu petugas kesehatan atau langsung ke
pelayanan kesehatan
3. Sebelum pemberian MgSO4, pasien terlebih dulu
diberitahu akan mengalami rasa panas dengan pemberian
obat tersebut.
4. Suami dan keluarga pasien tetap diberi motivasi untuk
melakukan pendampingan terhadap ibu hamil selama
proses rujukan
10. Prognosis dubia ad bonam
11. Tingkat Evidens IV
12. Tingkat Rekomendasi C
13. Penelaah Kritis dr. Sp.OG
14. Indikator Medis Preeklamsi berat dirawat selama 5 hari dengan tanpa
komplikasi.

Target:
80% .Preeklamsi berat dirawat selama 5 hari dengan tanpa
komplikasi
15. Kepustakaan Buku Besar Panduan Praktek Klinis Bagi dokter Di fasilitas
Pelayanan Primer. Edisi Revisi 2014.

Anda mungkin juga menyukai