KESEHATAN JIWA
A. Pengkajian
Ruang rawat : Bangsal Kenanga
Tanggal dirawat : 11 Desember 2018
1. Identitas Klien
Nama : Ny. K
Umur : 51 Tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Tgl pengkajian : 18 Maret 2019
RM No : 019229
Informan : Klien dan rekam medik
2. Alasan Masuk
Klien masuk RSKD Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 11 Desember
2018 diantar oleh keluarganya ( kemenakannya) dengan keluhan gelisah.
Klien terganggu dengan suara – suara keras yang terus menerus terdengar.
Klien sering mondar-mandir di rumah, klien mengurung dirinya di kamar.
Klien masuk RS sudah lebih dari sepuluh kali diantar oleh kemenakannya
karena penyakitnya sering kambuh.
Keluhan saat ini : Klien sering mendengar suara ribut – ribut yang tidak
jelas yang mengakibatkan klien gelisah dan susah tidur dan klien juga sering
mendengar suara perempuan yang menyebut dirinya tidak berguna sehingga
klien merasa terganggu dengan suara tersebut.
3. Faktor Predisposisi
a. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu? “Klien mengatakan
pernah dirawat di rumah sakit jiwa sebelumnya dan sudah lebih dari
sepuluh kali “
b. Pengobatan sebelumnya kurang berhasil karena klien kembali mengalami
gangguan jiwa
c. Klien mengatakan tidak pernah mengalami penganiayaan fisik,
d. Apakah ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa? Klien
mengatakan memiliki keluarga dengan penyakit yang sama dengan klien
yaitu om ( saudara laki-laki dari Bapak ) dan kakak klien tapi tidak
pernah di rawat di Rumah Sakit Jiwa.
e. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan? Klien mengatakan
memiliki pengalaman yang tidak menyenangkan pada masa lalunya,
yaitu perceraian dengan suami pada saat anaknya berusia 6 tahun dan
sekarang anaknya sudah berumur 18 tahun. Bercerai dengan suami
karena sakit jiwa yang dideritanya. Klien mengatakan merasa kecewa
dengan suaminya atas perceraiannya, karena sebelumnya suaminya sudah
mengetahui penyakitnya sebelum menikah.
4. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda vital : TD : 120 / 80 mmHg
N : 86 x/mnt S : 36,80C P : 20 x/mnt
b. Ukuran
Berat Badan (BB) : 58 Kg Tinggi Badan (TB) : 154 cm
c. Keluhan Fisik
Klien tidak memiliki keluhan pada tubuhnya
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah
5. Psikososial
a. Genogram
X X X X
x x X x x x x x
X
x X
X X x ? ? x
51 55
? x
18
? ? ? ? ?
Ket :
: laki -laki : perempuan
X : meninggal : bercerai
: tinggal serumah : Klien
: menikah : garis keturunan
? : umur tidak diketahui : orang terdekat
x : menderita penyakit yang sama dengan klien
Penjelasan:
- Klien mengatakan klien anak ke delapan dari delapan bersaudara.
- Om ( saudara laki-laki dari Ibu ) dan kakak klien juga menderita
penyakit yang sama dengan klien tapi tidak pernah di rawat di Rumah
Sakit Jiwa.
- Klien mengatakan setelah kedua orang tuanya meninggal klien diasuh
oleh saudara laki-lakinya
- Jika klien mengalami masalah klien hanya bercerita kepada
kemenakan yang paling dekat dengannya yang tinggal serumah
- Klien mengatakan yang mengambil keputusan di rumah dan yang
merawat klien adalah kemenakan yang paling dekat dengannya
b. Konsep diri
1) Citra tubuh :
Klien mengatakan “ saya menyukai seluruh anggota tubuh saya dan
tidak ada yang saya tidak suka.”
2) Identitas diri :
Sebelum masuk rumah sakit klien adalah ibu rumah tangga dengan
satu orang anak dan sadar bahwa kondisi kejiwannya berbeda dengan
orang lain
3) Peran :
Klien mengatakan tidak mempunyai peran berarti di rumahnya.
4) Ideal diri :
“Saya ingin cepat pulang karena saya kangen dengan anak saya dan
ingin kembali berkumpul dengan keluarga saya”
5) Harga diri :
Klien mengatakan malas bergaul dengan orang lain karena orang lain
selalu menganggap dirinya adalah orang gila, klien mengatakan malu
berinteraksi dengan orang lain. Klien mengatakan merasa malu dan
minder dengan keadaanya sekarang.
Masalah Keperawatan : Harga diri rendah
c. Hubungan Sosial
1) Orang yang berarti :
“Orang yang paling berarti bagi saya adalah anak dan kemenakan
saya”
2) Peran serta kegiatan kelompok/masyarakat : “semenjak sakit saya
tidak pernah mengikuti kegiatan kelompok /masyarakat di lingkungan
tempat tinggal saya. Selain itu, selama saya di RS saya jarang
berbincang-bincang dengan teman-teman saya, saya lebih suka
menyendiri di tempat tidur
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien mengatakan
malas berinteraksi dengan orang lain. Klien lebih suka tidur, melamun
dan menyendiri. Klien nampak menyendiri, lebih banyak tidur, klien
nampak menunduk.
Masalah Keperawatan : Isolasi sosial : menarik diri
d. Spiritual
1) Nilai dan keyakinan : Klien beragama kristen dan yakin dengan
kepercayaannya
2) Kegiatan ibadah : klien mengatakan sering berdoa, selama di Rumah
Sakit klien sering melakukan kegiatan ibadah bersama teman-teman
dan perawat RS.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
6. Status Mental
a. Penampilan
Pakaian rapi, penggunaan pakaian sesuai, cara berpakaian seperti
biasanya, rajin untuk membersihkan diri, mulut tidak berbau, rambut
bersih.
b. Pembicaraan
Klien berbicara dengan jelas dan memberikan jawaban sesuai dengan
yang ditanyakan
Aktivitas Motorik
Klien kurang aktif , klien nampak melamun, kadang terdiam dan
menunduk.
Afek dan Emosi
1) Afek
Afek klien tumpul klien berespon bila diberi stimulus kuat
2) Alam perasaan (emosi)
Klien mengatakan sering merasa minder. Klien mengatakan merasa
sedih karena jarang dijenguk oleh keluarganya.
3) Interaksi Selama Wawancara :
Saat berbicara kontak mata kurang, sering menunduk, secara umum
respon klien baik dan tidak mudah tersinggung
c. Persepsi Sensori
1) Apakah ada gangguan? Ada Tidak ada
2) Halusinasi : V Pendengaran Penglihatan
Pengecapan Penghidu Perabaan
3) Ilusi :
Ada Tidak ada
Penjelasan : “Klien mengatakan sering mendengar suara ribut – ribut yang
tidak jelas yang mengakibatkan klien gelisah dan susah tidur. Selain itu
klien juga sering mendengar suara perempuan yang menyebut dirinya tidak
berguna sehingga klien merasa terganggu dengan suara tersebut. Klien
mengatakan suara-suara itu didengar pada saat pagi dan malam hari, kadang
pagi saja atau malam hari saja. Frekuensi munculnya tidak teratur, lamanya
terdengar ± 3-5 menit. Klien mengatakan suara itu muncul saat klien sendiri,
mau tidur atau sedang melamun.
Masalah Keperawatan : Halusinasi Pendengaran
d. Proses Pikir
1) Proses Pikir (Arus dan Bentuk Pikir)
Tidak ada masalah. Klien berbicara sesuai dengan topik yang dibahas,
tidak berbelit-belit, klien menjawab sesuai dengan apa yang
ditanyakan.
2) Isi Pikir
Tidak ada masalah
Obsesi Hipokondria Depersonalisasi
Pikiran magis Ide terkait
Waham : tidak ada masalah
Agama Somatik Kebesaran Curiga
Nihilistik Sisip pikir Siar pikir Kontrol pikir
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
e. Tingkat Kesadaran
1) Orientasi waktu : Klien tidak mengalami gangguan orientasi waktu
dibuktikan dengan saat ditanya sekarang jam berapa Klien mampu
menjawab dengan benar.
2) Orientasi tempat : Klien tidak mengalami gangguan orientasi tempat
dibuktikan dengan saat ditanya sekarang ada dimana Klien mampu
menjawab dengan benar (berada di rumah sakit jiwa)
3) Orientasi orang : Klien tidak mengalami gangguan orientasi orang
dibuktikan dengan saat ditanya siapa nama ibu, Ibu, dan perawat (saya
dan teman mahasiswa lain) Klien mampu menyebutkan dengan benar.
Penjelasan : tidak ada gangguan orientasi
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
f. Memori
Gangguan daya ingat jangka panjang
Gangguan daya ingat jangka pendek
Gangguan daya ingat saat ini
Koafabulasi
Penjelasan : Klien masih ingat kenapa dibawa kesini, serta Klien dapat
menyebutkan aktivitas yang dilakukan sejak Klien bangun tidur.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
g. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung
Mudah beralih
Tidak mampu berkonsentrasi
Tidak mampu berhitung sederhana
Lain-lain
Penjelasan : Klien mampu berhitung mundur dari 20 sampai 1.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
h. Kemampuan Penilaian
Gangguan ringan Gangguan bermakna
Penjelasan: Kalau bangun pagi itu mandi dulu atau sarapan dulu Klien
menjawab mandi dulu.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
i. Daya Tilik Diri
Mengingkari penyakit yang diderita
Menyalahkan hal-hal diluar dirinya
Penjelasan: Klien mengalami/mengetahui tentang kondisi dirinya saat ini.
klien mengatakan “ saya sekarang berada di Rumah Sakit Dadi. Saya
disini karena sering gelisah di rumah dan sering mendengar suara ribut-
ribut, saya juga biasa lupa minum obat sehingga penyakit saya datang
lagi. Sekarang saya ingin pulang dan berkumpul dengan keluarga saya.
Kebutuhan Perencanaan Pulang
b. Kegiatan Hidup Sehari-hari (ADL)
1) Perawatan Diri
Kegiatan hidup sehari-hari Bantuan Bantuan Bantuan
minimal partial total
Makan √
Buang air kecil (BAK) √
Buang air besar (BAB) √
Mandi √
BerBuain/berhias √
Istirahat/ Tidur √
Penggunaan Obat √
Pemeliharaan kesehatan : ya
Kegiatan di dalam rumah : tidak
Kegiatan di luar rumah : tidak
Penjelasan : Klien mampu makan, BAB/BAK, mandi, berpakaian
dan isturahat sendiri, kecuali minum obat masih dibantu oleh
perawat.
Masalah Keperawatan : tidak ada masalah keperawatan
7. Mekanisme Koping
a. Adaptif
Klien kurang mampu berbicara dengan orang lain. Belum mampu
menyelesaikan masalah sendiri, mampu melakukan aktivitas di rumah
dan saat di RSJ.
b. Maladaptif
Tidak ada reaksi maladaptif yang berlebihan, tidak mengkonsumsi
alkohol, reaksi baik namun masih labil.
8. Masalah Psikososial Dan Lingkungan
a. Masalah dengan dukungan kelompok, spesifiknya Klien dibantu oleh
keluarga dan terapis untuk proses penyembuhannya
b. Masalah berhubungan dengan lingkungan, spesifiknya Klien kurang aktif
dalam kegiatan kelompok dan kurang berinteraksi dengan orang lain
c. Masalah dengan pekerjaan, spesifiknya Klien dibantu oleh
kemenakannya untuk memenuhi kebutuhan hidup klien karena klien
tidak bekerja.
d. Masalah dengan perumahan, spesifiknya Klien mengatakan tinggal
bersama dengan anak dan kemenakannya
e. Masalah dengan ekonomi, spesifiknya Klien berasal dari keluarga yang
kurang mampu
f. Masalah dengan pelayanan kesehatan, ketikaklien sakit, klien dibawa ke
rumah sakit untuk berobat.
9. Pengetahuan kurang tentang
Apakah Klien mempunyai masalah yang berkaitan dengan pengetahuan
yang kurang tentang suatu hal? Penyakit jiwa
Masalah Keperawatan : kurang pengetahuan
10. Aspek Medis
Diagnosa medis : skizofrenia tak terinci
Terapi Medis :
- Haloperidol 5 mg 3x1
- Chlorpromazine 100 mg 0-0-1
- Trihexyphenidil 2 mg 2x1 ( jika ada gejala ekstrapiramidal)
Masalah Keperawatan : Efek Terapi Obat-obatan
11. Pohon maslah
2. DS : Isolasi Sosial
- Klien mengatakan semenjak sakit tidak
pernah mengikuti kegiatan kelompok/
masyarakat di lingkungan tempat
tinggalnya
- Klien mengatakan malas berinteraksi
dengan orang lain.
- Klien mengatakan selama di RS klien
jarang berbincang-bincang dengan
teman-temannya, klien lebih suka sendiri
dan Klien lebih suka menyendiri di
tempat tidur
DO :
- Klien nampak melamun
- Klien nampak menyendiri di tempat
tidur
- Klien nampak sering menunduk
- Kontak mata kurang
4 DS : Harga diri rendah
- Klien mengatakan tidak mempunyai
peran berarti di rumahnya
- Klien mengatakan malu berinteraksi
dengan orang lain karena orang lain
selalu beranggapan dirinya adalah orang
gila
- Klien mengatakan merasa malu dan
minder dengan keadannya sekarang
DO :
- Klien nampak sering menunduk
- Klien nampak menyendiri
- Klien nampak sering tidur
FORMAT PERENCANAAN KEPERAWATAN
A. Proses Keperawatan
Masalah : Halusinasi Pendengaran
Pertemuan ke : 2 (dua)
Nama Klien : Ny. K
1. Kondisi klien
a. Data subyektif :
b. Data objektif :
2. Diagnosa Keperawatan
Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan SP 2
a. Klien dapat menvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
b. Melatih Klien cara mengontrol halusinasi dengan berbincang
dengan orang lain
c. Klien dapat memasukkan kegiatan yang akan dilatih ke dalam
jadwal kegiatan harian
4. Waktu : Tanggal 20 Maret 2019 Jam 09.00 sampai dengan jam 09.20
5. Rencana Tindakan Keperawatan SP 2:
a. Menvalidasi masalah dan latihan sebelumnya
1) Membantu klien mengingat kembali pembahasan tentang
Halusinasi dan latihan menghardik halusinasi
2) Beri pujian yang realistik/nyata
b. Melatih mengobrol dengan orang lain yang dipilih Klien
1) Mendiskusikan dengan Klien untuk mengobrol dengan orang
lain
2) Bersama Klien memperagakan mengobrol dengan orang lain
3) memberikan dukungan dan pujian pada mengobrol dengan
orang lain
c. Membantu menyusun jadwal kegiatan yang dilatih
1) Memberi kesempatan pada Klien untuk mencoba kegiatan yang
telah dilatihkan
2) memberi pujian atas kegiatan/kegiatan yang dapat dilakukan
Klien setiap hari
3) meningkatkan kegiatan sesuai dengan tingkat toleransi dan
perubahan setiap kegiatan
4) menyusun jadwal untuk melaksanakan kegiatan yang telah
dilatih
B. Stategi Komunikasi
1. Fase orientasi
a. Salam Terapeutik
“Selamat pagi Ibu K ??? Apakah Ibu K masih ingat dengan saya?
wah, ingatan Ibu K bagus sekali. Iya benar saya perawat Widi”
b. Evaluasi/Validasi
Bagaimana perasaan Ibu K hari ini ? Apakah sudah bisa
mempraktekkan “menghardik halusinasi dengan menutup telinga
dan bilang pergi-pergi kamu tidak nyata, kamu suara palsu” yang
kemarin saya ajarkan?
c. Kontrak
1) Topik : Ibu K sekarang kita akan mendiskusikan tentang cara
selanjutnya yaitu dengan berbincang-bincang dengan orang
lain, sebelumnya kita akan membahas kembali apa yang sudah
kita bicarakan kemarin lalu belajar berbincang-bincang dengan
orang lain dan memasukkan dalam jadwal harian Ibu”
2) Tempat : Menurut Ibu K dimana kita mau berbincang-bincang?
Bagaimana kalau di ruangan ini?
3) Waktu : Mau berapa lama? Bagaimana kalau 20 menit?
2. Fase Kerja
a. SP 2 : Menvalidasi masalah dan latihan sebelumnya, Melatih Klien
cara mengontrol halusinasi dengan berbincang dengan orang lain
dan memasukkan kegiatan yang akan dilatih ke dalam jadwal
kegiatan harian.
“Ibu K masih ingat apa yang telah kemarin kita pelajari? Iya bagus
Ibu masih ingat dan bagaimana dengan cara tersebut apakah Ibu
sudah memperaktekkannya jika suara-suara itu datang lagi? Bagus
Ibu sudah bisa menggunakannya. Baik Ibu sekarang kita akan
mencoba belajar kembali yaitu dengan berbincang-bincang dengan
orang lain, jadi ketika suara-suara itu datang Ibu coba untuk
mengajak bicara teman yang ada di sekitar Ibu, bagaimana Ibu
bersedia? Baik kita coba ya Bu, dengan Bu H, yak benar begitu Bu
nah sekarang Ibu akan melakukan hal tersebut kapan saja? Kita
akan masukkan dalam jadwal harian Ibu. Bagus Ibu K setelah dari
rehat, sore dan malam. Iya boleh seperti itu ya Bu.
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi subyektif
“Ibu K, sekarang kita telah selesai belajar tentang cara berbincang-
bincang dengan teman ketika timbul suara-suara itu. Bagaimana,
apakah Ibu senang berbincang-bincang dengan saya dan
mendiskusikan topik hari ini? Wah, terima kasih. Saya juga senang
bisa membahas topik ini bersama Ibu.”
b. Evaluasi objektif
“Tadi kita sudah mendiskusikan banyak hal ya? Sekarang, saya
akan menanyakan beberapa hal agar Ibu K tetap ingat akan topik
kita hari ini dan mampu menerapkannya. Apakah Ibu K setuju?”
“Baik kalau begitu saya ingin Ibu menceritakan kembali kepada
saya tentang apa yang sudah kita pelajari kemarin dan hari ini? Ya
baik, lalu sesuai jadwal yang tadi kita buat, kapan saja Ibu K akan
melakukannya?”
“Wah, ternyata Ibu masih ingat dan jawabannya sangat benar.”
c. Rencana tindak lanjut
"Mulai saat ini coba Ibu K melakukan apa yang telah kita pelajari
itu ketika suara-suara muncul lagi seperti tadi ya Bu,.”
d. Kontrak
1) Topik
“Ibu K untuk pertemuan selanjutnya kita akan mengevaluasi
apa yang sudah diajarkan kembali, selain itu kita juga akan
belajar cara selanjutnya yaitu dengan mengisi kegiatan dan
memasukkan dalam jadwal kembali. Bagaimana Ibu K setuju?”
2) Waktu
“Kira-kira Ibu K mau mulai jam berapa ya? Bagaimana kalau
jam 09.00 seperti hari ini?”
3) Tempat
“Ibu K besok ingin bertemu dimana? Bagaimana kalau kita
besok ngobrol di ruang ini saja seperti hari ini? Oke, sampai
bertemu besok Bu”
ANALISA PROSES INTERAKSI
K: “Iya saya masih K: menjawab dengan Ada keinginan banyak Daya ingat Klien
ingat, tenang dan kontak mata untuk mengungkapkan dapat dikaji dengan
kurang. perasaan menanyakan data-data
Klien yang sederhana.
P: Memperhatikan tingkah Berharap Klien
laku Klien. mengungkapkan
perasaannya sesuai
dengan yang dialami.
P: “Bu, masih ingat cara P: Kontak mata Menanyakan kegiatan memotivasi Klien
yang kemarin kita dipertahankan yang sudah diajarkan untuk mengingat yang
pelajari? Lalu apakah kemarin telah diajarkan
sudah dipraktekkan ?” K : Tersenyum Bersedia berbincang-
bincang dengan
perawat
K: “Saya menutup K: Kontak mata lama, Memperagakan yang Klien mampu
telinga lalu bilang bicara pelan. telah diajarkan memperagakan apa
pergi-pergi kamu tidak yang sudah diajarkan.
nyata aku tidak mau P: Mengamati non verbal Menilai kemampuan
berbicara dan Klien yang kemarin sudah
mendengarkan lalu diajarkan pada Klien
berdoa, saya lakukan
ketika suara datang.”
P: “betul sekali, P: Kontak mata, Mengajarkan cara Kemampuan positif
sekarang kita belajar tersenyum selanjutnya : mengobrol yang dimiliki dapat
mengobrol dengan dengan orang lain meningkatkan harga
teman ya Bu, mau?” K: Diam menunduk Melihat apa yang diri seseorang
sedang diajarkan
perawat mengobrol
dengan yang lain
K: “mau....” K: Bicara lancar kontak Klien mengungkapkan Kegiatan yang
mata cukup. keinginanya untuk dilakukan Klien dapat
belajar cara lain untuk meningkatkan
mengusir suara-suara kemampuan Klien
P: Mengamati non verbal Senang Klien mau untuk dalam mengusir
Klien. belajar kembali suara-suara
P: “ayo kita contohkan P : Kontak mata hangat Melihat Klien Memberikan contoh
ngobrol dengan Ny. H sambil mempersilahkan untuk mempermudah
tentang hoby atau yang mencontohkan ngobrol Klien melakukannya
lainnya bisa?” dengan Ny. H