Anda di halaman 1dari 18

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAS BANGKA BELITUNG

METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN


PENILITIAN ILMIAH
Oleh:
ALOI KAMARASYID,S.H., M.SI*

Penelitian Ilmiah
Adalah menggunakan metode & prinsip2 science, yaitu sistematis & eksak, atau
menggunakan metode penelitian di mana suatu hipotesis yg dirumuskan stlh dikumpulkan
data obyektif scr sistematis, dites scr empiris. Science sll empiris; didsrkan atas data yg
diperoleh melalui observasi. Sceince bersifat sistematis & mencoba melihat sejlh observasi
yg kompleks dlm hubungan yg logis.
Science itu obyektif, menjauhi aspek2 yg subyektif. Krn itu perlu kegiatan ilmiah itu
sendr tdk mencampurkannya sgn nilai2 etis. Ilmu pengetahuan/science hanya mencoba utk
memahaminya& menjlskannya dgn meneliti prinsip2 & hakikat obyek penyelidikannya.

Sceince/Ilmu Pengetahuan
Sering dipandang sbg akumulasi pengetahuan yg sistematis. Memang science dpt &
hrs memperluas pengetahuan. Akan ttpi hakikat science yg utama adalah sbg suatu metode
pendekatan thdp keseluruhan dunia empiris, yaitu dunia kenyataan yg dpt dikenal manusia
melalui pengalamannya.
Sceince tdk bertujuan utk menemukan kebenaran mutlak. Bg science sgl pengetahuan
bersifat sementara/ tentatif yg dpt berubah bila ditemukan data baru misalnya dgn
menggunakan alat2 baru. Science tdk mulai dgn kebenaran mutlak seperti aksioma &
kemudian mencari hal2 tertentu melalui deduksi. Sceince adalah suatu metode analisis &
mengemukakan penemuannya dgn hati2 dlm bentuk “jika-, maka”.
Tujuan sceine sebenarnya : utk memahami dunia ini, yg merupakan persoalan adalah
apa yg dimaksud dgn “memahami”. Dlm science, teori memegang peranan yg penting sekali.
Teori sangat pokok & merupakan dsr bg science. Dlm percakapan sehari2 bila dikatakan “itu
teori belaka”, mk teori diartikan sbg spekulasi, sesuatu yg belum terbukti kebenarannya. Teori
dianggap baru akan menjd fakta, stlh terbukti kebenarannya. Dianggap bhw fakta itu dgn
sendirinya benar & tdk perlu dibuktikan lg.

Fakta dan Toeri


Science mempyai konsep tersendr ttg teori & fakta serta hub antara keduanya. Fakta
adlh observasi yg dpt dibuktikan scr empiris. Teori menunjuk hub antara fakta2. Teori
menyusun fakta2 dlm bentuk yg sistematis shg dpt dipahami. Tanpa fakta tdk dpt
mgmbangkan ilmu pgthuan jk dikumpulkan tanpa sistem. Sistem disusun berdsrkan teori.
Tanpa sistem, tanpa teori, science tdk dpt mengadakan ramalan atau prediksi ttg apa yg akan
terjd dlm kondisi tertentu (jika……..maka…….). jd fakta dlm ilmu pgthuan adlh hsl

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 1
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
observasi, bkn scr acakan, akan ttpi relevan & bertalian dgn teori. Mk, teori & fakta saling
berhub. Perkmbgan ilmu pgthuan terjd berkat interaksi antara fakta & teori.

Peranan Teori
1. Teori mengarahkan perhatian
Teori memberi orientasi/arah kpd pnlitian & dgn dmkian membatasi fakta2 yg hrs dipljari
dr dunia kenyataan yg luas. Tiap ilmu pgthuan & tiap spesialisasi membatasi gejala2
bidang pnlitiannya shg dpt dikuasai. Teori dpt membantu menemukan fakta2 mana yg
relevan bg suatu pnltian.

2. Teori merangkum pengetahuan


Teori mrgkum fakta2 dlm bentuk gnralisasi & prinsip2, shg fakta2 mudah dipahami dlm
rangka gnralisasi itu. Teori jg mencoba mlhat hub antara gnralisasi2 yg serba kompleks
dgn membentuk sistem2 pmkiran ilmiah.

3. Teori meramalkan fakta


Teori dicoba meramalkan kjdian yg akan dtg dgn mempljri kondisi2 yg menuju kpd kjdian
itu. Majunya teknologi modern di negara2 yg berkmbang diramalkan akan menimbulkan
hal2 yg bersamaan. Namun ilmu2 sosial blm cukup berkmbang utk mgdakan ramalan/
prediksi sprit yg dpt dilakukan dlm ilmu2 pgthuan alam.

Peranan Fakta
Teori & fakta saling berhub. Teori dpt member ptnjuk utk mgungkapkan fakta2 baru.
Sbliknya fakta dpt memberi dorongan utk myusun teori baru/mengubah & mggantikan teori
lama. Peranan fakta antara lain:
1. Fakta dpt mrpakan alasan utk menolak teori yg ada.
Tiap teori hrs cocok dgn fakta. Bila fakta tdk sesuai dgn teori yg berlaku, mk teori itu hrs
ditolak/ dirumuskan kembali dgn memprhtungkan fakta yg tdnya blm tercakup oleh teori
itu.
2. Fakta menyebabkan lahirnya teori baru.
Ada kalanya suatu fakta yg diamati scr kbtulan menimbulkan teori baru sprit penemuan
penelitian. Kadang2 fakta2 yg biasa, dipandang dr segi baru, misalnya mimpi dr segi
pandangan Freud.
3. Fakta dpt jg memberi dorongan utk mempertajam/ memperhalus rumusan teori yg tlh ada.

Ilmu Pengetahuan dan Nilai-Nilai


Ilmu pgthuan tdk bertanya apakah pnlitian mghslkan sesuatu yg indah, bagus, layak,
atau baik dlm arti etis. Ilmu pgthuan lepas dr pnlaian etis. Tujuannya adlh utk mencari
menunjukkan atau membuktikan adanya hub antara fakta & teori.
Ilmu pgthuan hrs bersikap obyektif, lepas dr norma2. Namun dlm kenyataan sukar
dikesampingkan pertimbangan2 etika/ moral.

Asumsi Dasar Ilmu Pengetahuan

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 2
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Ilmu pgthuan didsrkan atas aumsi2 yg tdk dpt dibuktikan kebenarannya. Asumsi ini
terletak dlm bidang filsafat, khususnya epistemologi. Asumsi inilah menentukan validitas
pgthuan umat manusia. Asumsi2 dasar itu adlh:
1. Dunia ini ada.
Emmanuel Kant, mencoba membuktikan adanya dunia ini, namun tak berhsl. Kalau dunia
tak ada, mk tak mgkin ada pgthuan ttg yg tak ada itu. Ilmu pgthuan menerima bhw dunia
itu ada.
2. Kita dapat mengenal dunia ini.
Asumsi ini tdk dpt dibuktikan. Kita menerimanya sbg suatu yg benar utk kpntngan kita.
3. Kita kenal dunia melalui alat indra kita.
Alat indra kitalah satu2 nya jln utk mengenal dunia ini. Tanpa alat indra/ alat2 utk
mempertajam & memperluas pengamatan, pgtahuan tak akan ada.
4. Gejala2 mempunyai hubungan kausal, atau dlm bhsa yg lbh hati2, dlm keadaan tertentu
kita amati gejala A stlh terjdnya B. mk kita duga adanya hub antara gejala A & B, atau kita
duga bhw A disebabkan oleh B.

Nilai-Nilai Dalam Ilmu Pengetahuan


Ilmu pgthuan berpendirian bhw ilmu itu sndr baik. krn itu sgla rintangan utk mencari &
memperoleh ilmu membahayakan kedudukan ilmu pgtahuan. Ilmu pgthuan scr jujur mencari
kebenaran berdsrkan bukti2 empiris. Seorg ilmuwan hrs mengalah kpd bukti empiris yg nyata.
Ia hrs rela utk menyampingkan pendirian bila ternyata tdk benar. Jk tdk, ia akan jatuh sndr,
krn ilmu pgthuan bkrja scr terbuka & kebenaran ilmu dpt diuji oleh sarjana2 di sluruh dunia.
Jd sbg nilai2 yg terkandung dlm ilmu pgthuan dpt kita sebut: kejujuran, kesediaan
mengakui yg salah, mengutamakan kbnaran di atas harga diri, mencari ilmu utk
dipersembangkan kpd umum, tanpa keuntungan pribadi, kebebasan dlm meneliti &
menyebarkan ilmu agar manusia lbh byk tahu ttg dirinya & dunia tempat ia hidup.
Ada kemgkinan bhw nilai2 ilmu pgthuan bertentangan dgn nilai2 msyrakat. Pd
hakikatnya ilmu pgthuan mencari kebenaran dgn data empiris. Nilai2 msyrakat yg didsrkan
atas takhayul, tradisi atau prasangka mgkin dibantah oleh hsl pnlitian ilmiah.

Ilmu Murni Dan Ilmu Terapan


Pgtahuan prkatis adlh hsl pemikiran yg “wajar”, yg “masuk akal”. Bhw siang panas adlh
wajar. Akan ttpi utk mengusahakan agar ruangan tetap sejuk sewaktu hr panas memerlukan
teori ttg panas. Utk itu diperlukan pnltian teoritis.
Namun pnlitian teoritis tdk selalu dimaksud utk tujuan yg praktis, bhkan senantiasa
melebihinya. Sklipun mslah praktis tlh dipecahkan, pnlitian ilmiah teoritis msh dpt
melanjutkannya bila ditentukan mslah2 baru yg lahir dr pnlitian semula.
Pnlitian ilmiah tdk berhenti dgn menjlskan/ memecahkan mslah praktis akan ttpi
mencoba menggali dasar2 teoritis yg lbh mendlm utk mencapai gnralisasi2 yg lbh umum.
Adanya hub erat antara pnlitian murni teoritis & pnlitian terapan antara lain terbukti
bhw pnlitian murni mghslkan prinsip2 umum yg dpt digunakan utk memecahkan berbagai
mslah2 praktis. Ada kalanya pnlitian murni yg teoritis pd saat diadakannya pnlitian
tampaknya tdk mempunyai nilai praktis, kmdian ternyata mempunyai nilai terapan yg sangat
subur. Sebaliknya pnlitian terapan dpt mengungkapkan fakta2 br yg mendukung teori/ yg
menguji keampuhan teori.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 3
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SAS BANGKA BELITUNG
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
RAGAM PENELITIAN
By: ALOI KAMARASYID, SH.,M.Si

A. Penelitian Ditinjau dari Tujuan


Seorg peneliti ingn menggali scr luas ttg sebab2 atau hal2 yg mempengaruhi terjdnya
sesuatu. Sbg contoh di suatu desa scr berturut2 terjd kematian penduduk, terutama anak2 di
bwh umur 5 thn. Kjdian tsb kelihatannya misterius shg menarik perhatian para dokter. Mk
dibentuklah sebuah tim utk mengadakan penelitian dgn maksud utk menemukan sebab
musabab terjdnya musibah tsb. Pnlitian semacam ini dinamakan pnlitian eksploratif.
Smua kjdian yg berhub dgn proses bljar-mengajar dicatat, diteliti, & diadakan
pympurnaan sprlunya shg akhirnya diharapkan ditemukannya prototipe metode pympaian dgn
menggunakan buku berprograma. Mengadakan percobaan & pympurnaan inilah yg
digolongkan sbg pnlitian developmental atau pnlitian pengembangan. Hampir di smua pabrik
tdpt sebuah seksi yg bertgs mengadakan pnlitian ttg hsl, mencoba meningkatkan mutu dlm
skala kecil, & kalau ternyata hslnya labh baik lalu dikenakan dlm skala luas. Seksi ini disebut
Research and Developmend (R & D). Pd saat ini hampir di smua departemen tdpt bagian R &
D ini yg dikenal sbg bagian Litbang (Penelitian & Pengembangan). Jk dikaitkan dgn kegiatan
pnlitian, mk pnlitian ini termasuk operation research.
Pd thn 1970 pernah diadakan pnlitian ttg rasa solidaritas rakyat pedesaan, & dihslkan
suatu kesimpulan. Dua thn kmdian seorg pnliti lain mengadakan pnlitian yg sama dgn tujuan
utk mengecek kbnaran hsl pnlitian tlh dilakukan terdhlu. Pnlitian yg bertujuan utk mengecek
kebnran hsl pnlitian lain inilah: pnlitian verfikatif.
Sbuah lmbga pmrintah mengadakan upaya utk meningkatkan disiplin karyawan. Stlah
dikemukakan strategi yg diperkirakan paling tepat, lmbaga tsb mybarkan angker kpd para
karyawan utk menanyakan usul2 guna mengefektifkan strategi dimaksud. Hsl yg diperoleh dr
pglahan data angket digunakan utk menentukan kebijakan yg diambil oleh lmbaga pmrintah
tsb sbg upaya meningkatkan disiplin karyawan. Pnlitian ini: penelitian kebijakan, krn
menyangkut tindakan yg diambil oleh pmrintah & diberlakukan scr luas.

B. Penelitian Ditinjau dari Pendekatan


Apabila seorg pnliti ingin mgtahui prkmbangan kemampuan berpikir anak SD kls 1 –
VI, mk dpt dilakukan dua cara atau pendekatan, yaitu pendekatan bujur & pendekatan silang.
1) Pendekatan Longitudinal (Pendekatan Bujur)
Pnlitian ini mencatat kemampuan berpikir sjak anak duduk di kls 1. Stiap thn
perkmgngan anak ini dicatat yaitu di kls II, III, IV, V. VI. Yg perlu diperhatikan di sini
adlh waktu pencatatan dilakukan. Misalnya pnltian I dilakukan bln Juni, mk slnjutnya jg
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 4
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
bln Juni pd thn berikutnya shg kondisinya sama. Pndktan ini ada kebaikannya krn subjek
yg diamatinya sama, shg faktor2 intern individu tdk berpgruh thdp hasil. Kelemahannya,
waktu pnlitiannya lama & dikhawatirkan dlm jangka waktu yg lama ini tlh byk prbahan
kondisi krn perkmbgan zaman.
2) Pendekatan Cross-Sectional (Pendekatan Silang)
Pndkatan silang tdk menggunakan subjek yg sama. Dlm waktu yg bersamaan, pnliti
mengadakan pencatatan ttg perkmbngan berpikir anak2 SD scra serentak, yaitu kls I-VI.
Jls satu hal yg menguntungkan adlh bhw datanya dgn cepat dpt terkumpul. Datanya tdk
dipengaruhi oleh waktu krn pnlitiannya dilakukan pd waktu yg sama. Ttpi subjeknya yg
berbeda utk itu mendptkan perhatian & pertimbangan krn prkmbngan seseorg atau
klmpok satu thn yg akan dtg, mgkin ada perbedaan, atau bhkan sangat berlawanan
keadaanya dgn prkmbngan klmpok yg satu thn lbh tua.

C. Penelitian Ditinjau dari Bidang Ilmu


Berkenaan dgn jenis spesialisasi & interes, mk tentu saja bidang ilmu yg diteliti byk skali
ragamnya menurut siapa yg mgdakan pnlitian. Ragam pnlitian ditinjau dr bidangnya adlh:
pendidikan, ekonomi, kesehatan, teknik, pertanian, perbankan, olehraga, dll.

D. Penelitian Ditinjau dari Tempatnya


Pnlitian byk dilakukan di laboratorium, di perpustakaan, di lapangan, di kantor/
organisasi, dll.

E. Penelitian Ditinjau dari Hadirnya Variabel


Variabel adlh hal2 yg menjd objek pnlitian, yg ditatap dlm suatu kgiatan pnltian yg
menunjukkan variasi, baik scr kuantitatif maupun kualitatif. Variabel itu mgndung makna
“variasi”. Variabel jg disebut dgn istilah “Ubahan”, krn dpt berubah2, bervariasi.
Contoh: usia, tgkat kecerdasan, tgkat kedisiplinan, kekayaan, dll.

F. Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif


No Penelitian Kuantitatif Penelitian Kualitatif
1 Kejelasan unsur: tujuan, pendekatan Kejelasan Unsur: subjek sampel,
subjek, sampel, sumber data sdh mantap, sumber data tdk mantap & rinci,
& rinci sjak awal. masih fleksibel, timbul &
berkembangnya sambil jln (emergent)
2 Langkah penelitian: sgla sesuatu Langkah penelitian: baru diketahui
direncanakan sampai matang ktika dgn mantap & jls stlah penelitian
persiapan disusun. slasai.
3 Hipotesis: (jika memang perlu) Hipotesis:
a. Mengajukan hipotesis yg akan diuji a. Tdk mengemukakan hipotesis
dlm pnlitian sblumnya, ttpi dpt lahir selama
b. Hipotesis menentukan hsl yg pnlitian berlgsg ....tentatif.
diramalkan..... a priori. Hasil penelitian terbuka.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 5
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
4 Desain: dlm desain jlas langkah2 pnlitian Desain: desain pnlitiannya adlh
& hsl yg diharapkan. fleksibel dgn langkah & hsl yg tdk dpt
dipastikan sblumnya.
5 Pengumpulan data: kegiatan dlm Pengumpulan data: kegiatan
pengumpulan data memungkinkan utk pengumpulan data slalu hrs dilakukan
diwakilkan. sndri oleh peneliti.
6 Analisis data: dilakukan sesudah semua Analisis data: dilakukan bersamaan
data terkumpul. dgn pengumpulan data.

Antara pnlitian kuantitatif & kualitatif tdpt perbedaan yg sifatnya mendsr, meskipun
bbrapa hal jg memiliki persamaan. Berikut ini disajikan perbanding singkat & scra garis besar
yg sifatnya umum antara kedua jenis pnlitian, utk sekafar memberikan pgntar & gambaran ttg
dua jenis pnlitian tsb. Pnjlsan ttg bagian2 yg dipandang perlu, diberikan scr terpisah dlm
uraian yg lbh panjang.
Jenis2 pnlitian kuantitatif dpt dibedakan dr keradaan dat yg diteliti, sdh tersedia atau
baru akan ditimbulkan. Jk data sdh ada (dlm arti tdk sengaja ditimbulkan), & pnliti tggal
merekam, mk pnlitiannya bukan eksperimen. Sbalikny jk pnliti ingin mgtahui gambaran ttg
data yg scr sengaja ditimbulkan, mk pnlitiannya berbentuk eksperimen.
Pnlitian non-eksperimen yg byk dilakukan berbentuk antara lain: (1) pnlitian
deskripsi, (2) eksploratif, (3) survei, & (4) pnlitian evaluasi. Pnlitian eksperimen dpt
berbentuk eksperimen dlm berbagai desain, & pnlitian. Analisis data pnlitian non-eksperimen
dpt dilakukan menggunakan rumus statistik, dpt jg hanya statistik sdrhana dlm bentuk rerata,
simpangan baku, simpangan baku, tabulasi silang, & disajikan dlm bentuk tabel, bagan atau
grafik. Dr analisis & tampilan data tsb pnliti membuat interpretasi dlm bentuk narasi yg
menunjukkan kualitas dr gejala atau fenomena yg menjd objek pnlitian.

DASAR FILOSOFIS DARI PENELITIAN KUALITATIF:


1. Fenomenologis, yg berpendpt bhw kebenaran sesuatu itu dpt diperoleh dgn cara
menangkap fenomena atau gejala yg memancar dr objek yg diteliti. Apabl pnliti
melakukan penangkapan scr profesional, maksimal, & bertggjwb mk akan dpt
diperoleh variasi refleksi dr objek.
2. Interaksi simbolik, yg mrpakan dsr kajian sosial yg sangat berpengaruh & digunakan
dlm pnlitian kualitatif. John Dewey & Blumer H, keduanya tlh menyempurnakan
pandangan interaksi simbolik dgn membagi tiga prinsip arti simbol yg diberikan oleh
responden. Ketiga prinsip atau premis dimaksud adlh:
a. Dasar manusia bertindak utk memenuhi kpntingannya.
b. Prosese suatu tindakan seseorg pd prinsipnya mrpakan produk atau hsl proses
sosial ketika org tsb berinteraksi dgn org lain.

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 6
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
c. Manusia bertindak dipengaruhi oleh genomena lain yg muncul lbh dulu atau
bersamaan.
3. Kebudayaan, sbg sesuatu yg mrpakan hsl budi daya manusia yg mewujud dlm tgkah
laku atau benda, bahasa, simbol,dll.
4. Antropologi yaitu dasar f ilosofis yg fokus pembahasannya berkaitan erat dgn kgiatan
manusia, baik scr normatif maupun historis. Itulah sebabnya pnliti perlu sekali peduli
thdp tindakan manusia di masa lalu & berkelanjutan.

CIRI-CIRI PENELITIAN KUALITATIF NATURALISTIK:


1. Mempunyai sifat induktif; pgmbangan konsep yg di dsrkan atas data yg ada,
mengikuti desain pnlitian yg fleksibel sesuai dgn konteksnya. Desain itu tdk kaku
sifatnya shg member peluang kpd pnliti utk mysuaikan diri dgn konteks yg ada di
lapangan.
2. Melihat setting & respons scr kslruhan/ holistik. Pnliti berinteraksi dgn responden
dlm konteks yg alami, shg tdk memunculkan kondisi yg seolah2 dikendalikan oleh
pnliti.
3. Memahami responden dr titik tolak pandangan responden sndri hal2 yg dialami oleh
pnliti ttg responden mygkut lima komponen, yaitu: jati diri, tindakan, interaksi
sosialnya, aspek yg berpengaruh, dan interaksi tindakan.
4. Menekankan validitas pnlitian ditekankan pd kemampuan pnliti.
5. Menekankan pd setting alami. Pnlitian kualitatif sngat menekankan pd perolehan data
asli/ natural conditions.
6. Mengutamakan proses drpd hasil. Perhatian pnlitian kualitatif lbh ditekankan pd
bgmana gejala tsb muncul. Dgn kata lain pnliti bkn mencari jwb atas pertanyaan
“apa” ttpi “mengapa”.
7. Menggunakan non-probabilitas sampling. Hal ini disebabkan krn pnliti tdk
bermaksud menarik generalisasi atas hsl yg diperoleh ttpi menelusurinya scr mendlm.
Teknik sampling yg digunakan dlm pnlitian kualitatif adlh teknik2 yg kurang
disarankan dlm pnlitian kuantitatif-krn kurang representatif. Ada 4 teknik sampling yg
disarankan, yaitu:
a. Accidential sampling, yaitu mengambil sampel dgn pertimbangan tertentu yg tdk
dirancang pertemuannya terlbh dhlu.
b. Purposive sampling, yaitu menentukan sampel dgn pertimbangan tertentu yg
dipandang dpt memberikan data scr maksimal.
c. Cluster-quota sampling, yaitu memilih sejlh responden dr wlyah tertentu sampai
batas data yg diinginkan terpenuhi.
d. Snow-ball sampling, yaitu pnliti memilih responden scr berantai.
8. Pnliti sbg instrumen. Makna dr kalimat tsb adlh bhw pnliti tsb:
a. Memiliki daya responsive yg tinggi; mampu merespons sambil memberikan
interpretasi trs-menerus pd gejala yg dihadapi.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 7
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
b. Memiliki sifat adaptable; mampu mysuaikan diri, mengubah taknik atau strategi
mengikuti kondisi lapangan yg dihadapi.
c. Memiliki kemampuan utk memandang objek pnlitiannya scr holistic, mengaitkan
gejala dgn konteks saat itu, mengaitkan dgn masa lalu, & dgn kondisi lain yg
relevan.
d. Sanggup trs-menerus menambah pgtahuan utk bekal dlm melakukan interpretasi
thdp gejala.
e. Memiliki kemampuan utk melakukan klasifikasi agar dgn cpat menginterpretasi.
f. Memiliki kemampuan utk mengeksplor &merumuskan informasi shg menjd
bahan masukan bg pengayaan konsep ilmu.
9. Menganjurkan penggunaan triangulasi; mylangkan informasi yg diperoleh dr sumber
shg pd akhirnya hanya data yg abash saja yg digunakan utk mencapai hsl pnlitian.
Ada 4 macam triangulasi dlm pnlitian kualitatif, yaitu:
a. Triangulasi data-manambah atau memperkaya data sampai mantap skali.
b. Peneliti-mengadakan pengecekan dgn pnliti lain.
c. Teori-mencocokkan dgn teori terdhlu.
d. Triangulasi metodologi-mengumpulkan data dgn metode lain.
10. Menguntungkan diri pd teknik dasar studi lapangan.
11. Mengadakan analisis data sejak awal. Berbeda dgn analisis data pd pnlitian kuantitatif
yg dilakukan stlah smua data terkumpul, pnliti kualitatif naturalistik diharapkan sjak
awal pgmpulan data sdh lgsg menganalisis data dgn mengadakan interpretasi utk
memecahkan mslah yg dihadapi. (Arikunto, Suharsini.2002: 6-16).

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 8
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SAS BANGKA BELITUNG
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
METODE PENELITIAN KUALITATIF
BY: ALOI KAMARASYID, SH.,M.SI

A. Pengantar

Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda
secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu
berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi
masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang
rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,
1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui
makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

B. Sistematika Penelitian Kualitatif

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 9
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar

Bab I Pendahuluan
Konteks Penelitian
Fokus Kajian Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Pendekatan
Batasan Istilah
Unit Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab VKesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran

Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif,
yaitu:
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.
Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam
dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 10
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang
lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian
maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian.
Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan
secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian
fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan–temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan
penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan
pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.

C. Jenis-jenis Penelitian Kualitatif


Penelitian kualitatif memiliki 5 jenis penelitian, yaitu:
1. Biografi
Penelitian biografi adalah studi tentang individu dan pengalamannya yang dituliskan
kembali dengan mengumpulkan dokumen dan arsip-arsip. Tujuan penelitian ini adalah
mengungkap turning point moment atau epipani yaitu pengalaman menarik yang sangat
mempengaruhi atau mengubah hidup seseorang. Peneliti menginterpretasi subjek seperti
subjek tersebut memposisikan dirinya sendiri.
2. Fenomenologi
Penelitian fenomenologi mencoba menjelaskan atau mengungkap makna konsep atau
fenomena pengalaman yang didasari oleh kesadaran yang terjadi pada beberapa
individu. Penelitian ini dilakukan dalam situasi yang alami, sehingga tidak ada batasan
dalam memaknai atau memahami fenomena yang dikaji. Menurut Creswell (1998:54),
Pendekatan fenomenologi menunda semua penilaian tentang sikap yang alami sampai
ditemukan dasar tertentu. Penundaan ini biasa disebut epoche (jangka waktu). Konsep
epoche adalah membedakan wilayah data (subjek) dengan interpretasi peneliti. Konsep
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 11
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
epoche menjadi pusat dimana peneliti menyusun dan mengelompokkan dugaan awal
tentang fenomena untuk mengerti tentang apa yang dikatakan oleh responden.
3. Grounded theory
Walaupun suatu studi pendekatan menekankan arti dari suatu pengalaman untuk
sejumlah individu, tujuan pendekatan grounded theory adalah untuk menghasilkan atau
menemukan suatu teori yang berhubungan dengan situasi tertentu . Situasi di mana
individu saling berhubungan, bertindak, atau terlibat dalam suatu proses sebagai respon
terhadap suatu peristiwa. Inti dari pendekatan grounded theory adalah pengembangan
suatu teori yang berhubungan erat kepada konteks peristiwa dipelajari.
4. Etnografi
Etnografi adalah uraian dan penafsiran suatu budaya atau sistem kelompok sosial.
peneliti menguji kelompok tersebut dan mempelajari pola perilaku, kebiasaan, dan cara
hidup. Etnografi adalah sebuah proses dan hasil dari sebuah penelitian. Sebagai proses,
etnografi melibatkan pengamatan yang cukup panjang terhadap suatu kelompok, dimana
dalam pengamatan tersebut peneliti terlibat dalam keseharian hidup responden atau
melalui wawancara satu per satu dengan anggota kelompok tersebut. Peneliti
mempelajari arti atau makna dari setiap perilaku, bahasa, dan interaksi dalam kelompok.
5. Studi kasus
Penelitian studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi suatu masalah dengan batasan
terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam, dan menyertakan berbagai
sumber informasi. Penelitian ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang
dipelajari berupa program, peristiwa, aktivitas, atau individu.

D. Metode Pengumpulan Data


Beberapa metode pengumpulan data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Wawancara
Wawancara merupakan alat re-cheking atau pembuktian terhadap informasi atau
keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam
penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam (in–depth
interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang
yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakan pedoman (guide) wawancara, di
mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan seorang peneliti saat mewawancarai responden
adalah intonasi suara, kecepatan berbicara, sensitifitas pertanyaan, kontak mata, dan
kepekaan nonverbal. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan dua jenis
wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek atau
responden) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga responden). Beberapa tips

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 12
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai
dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan
pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan
kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu
melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.
 Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
 Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
 Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap
suatu atau beberapa objek sekaligus.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan
kualitas perilaku.
1. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal
yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa
macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website,
dan lain-lain.

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 13
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
2. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan
pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut
pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari
suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.
FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti
terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.

E. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian kualitatif di dasarkan pada pendekatan yang
digunakan. Beberapa bentuk analisis data dalam penelitian kualitatif, yaitu:
1. Biografi
Langkah-langkah analisis data pada studi biografi, yaitu:
a. Mengorganisir file pengalaman objektif tentang hidup responden seperti tahap
perjalanan hidup dan pengalaman. Tahap tersebut berupa tahap kanak-kanak,
remaja, dewasa dan lansia yang ditulis secara kronologis atau seperti pengalaman
pendidikan, pernikahan, dan pekerjaan.
b. Membaca keseluruhan kisah kemudian direduksi dan diberi kode.
c. Kisah yang didapatkan kemudian diatur secara kronologis.
d. Selanjutnya peneliti mengidentifikasi dan mengkaji makna kisah yang dipaparkan,
serta mencari epipani dari kisah tersebut.
e. Peneliti juga melihat struktur untuk menjelaskan makna, seperti interaksi sosial
didalam sebuah kelompok, budaya, ideologi, dan konteks sejarah, kemudian
memberi interpretasi pada pengalaman hidup individu.
f. Kemudian, riwayat hidup responden di tulis dengan berbentuk narasi yang berfokus
pada proses dalam hidup individu, teori yang berhubungan dengan pengalaman
hidupnya dan keunikan hidup individu tersebut.

2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh
responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya
diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 14
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau
tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural
dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami
penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis
gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena
tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada
responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari
fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai
fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari
gambaran tersebut ditulis.

3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-
kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan
menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan
kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan
yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang
mempengaruhi peristiwa.

4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.

5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 15
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c.Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi
natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang
lain.
f. Menyajikan secara naratif.

F. Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu
subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena
itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria
dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per
debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan
member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan
data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi
dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti
dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan
yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis,

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 16
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam
mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat
interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana
hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan
lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang
tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat
lebih objektif.

G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan
definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode
pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti
dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)

Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:

Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 17
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 18
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara

Anda mungkin juga menyukai