Penelitian Ilmiah
Adalah menggunakan metode & prinsip2 science, yaitu sistematis & eksak, atau
menggunakan metode penelitian di mana suatu hipotesis yg dirumuskan stlh dikumpulkan
data obyektif scr sistematis, dites scr empiris. Science sll empiris; didsrkan atas data yg
diperoleh melalui observasi. Sceince bersifat sistematis & mencoba melihat sejlh observasi
yg kompleks dlm hubungan yg logis.
Science itu obyektif, menjauhi aspek2 yg subyektif. Krn itu perlu kegiatan ilmiah itu
sendr tdk mencampurkannya sgn nilai2 etis. Ilmu pengetahuan/science hanya mencoba utk
memahaminya& menjlskannya dgn meneliti prinsip2 & hakikat obyek penyelidikannya.
Sceince/Ilmu Pengetahuan
Sering dipandang sbg akumulasi pengetahuan yg sistematis. Memang science dpt &
hrs memperluas pengetahuan. Akan ttpi hakikat science yg utama adalah sbg suatu metode
pendekatan thdp keseluruhan dunia empiris, yaitu dunia kenyataan yg dpt dikenal manusia
melalui pengalamannya.
Sceince tdk bertujuan utk menemukan kebenaran mutlak. Bg science sgl pengetahuan
bersifat sementara/ tentatif yg dpt berubah bila ditemukan data baru misalnya dgn
menggunakan alat2 baru. Science tdk mulai dgn kebenaran mutlak seperti aksioma &
kemudian mencari hal2 tertentu melalui deduksi. Sceince adalah suatu metode analisis &
mengemukakan penemuannya dgn hati2 dlm bentuk “jika-, maka”.
Tujuan sceine sebenarnya : utk memahami dunia ini, yg merupakan persoalan adalah
apa yg dimaksud dgn “memahami”. Dlm science, teori memegang peranan yg penting sekali.
Teori sangat pokok & merupakan dsr bg science. Dlm percakapan sehari2 bila dikatakan “itu
teori belaka”, mk teori diartikan sbg spekulasi, sesuatu yg belum terbukti kebenarannya. Teori
dianggap baru akan menjd fakta, stlh terbukti kebenarannya. Dianggap bhw fakta itu dgn
sendirinya benar & tdk perlu dibuktikan lg.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 1
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
observasi, bkn scr acakan, akan ttpi relevan & bertalian dgn teori. Mk, teori & fakta saling
berhub. Perkmbgan ilmu pgthuan terjd berkat interaksi antara fakta & teori.
Peranan Teori
1. Teori mengarahkan perhatian
Teori memberi orientasi/arah kpd pnlitian & dgn dmkian membatasi fakta2 yg hrs dipljari
dr dunia kenyataan yg luas. Tiap ilmu pgthuan & tiap spesialisasi membatasi gejala2
bidang pnlitiannya shg dpt dikuasai. Teori dpt membantu menemukan fakta2 mana yg
relevan bg suatu pnltian.
Peranan Fakta
Teori & fakta saling berhub. Teori dpt member ptnjuk utk mgungkapkan fakta2 baru.
Sbliknya fakta dpt memberi dorongan utk myusun teori baru/mengubah & mggantikan teori
lama. Peranan fakta antara lain:
1. Fakta dpt mrpakan alasan utk menolak teori yg ada.
Tiap teori hrs cocok dgn fakta. Bila fakta tdk sesuai dgn teori yg berlaku, mk teori itu hrs
ditolak/ dirumuskan kembali dgn memprhtungkan fakta yg tdnya blm tercakup oleh teori
itu.
2. Fakta menyebabkan lahirnya teori baru.
Ada kalanya suatu fakta yg diamati scr kbtulan menimbulkan teori baru sprit penemuan
penelitian. Kadang2 fakta2 yg biasa, dipandang dr segi baru, misalnya mimpi dr segi
pandangan Freud.
3. Fakta dpt jg memberi dorongan utk mempertajam/ memperhalus rumusan teori yg tlh ada.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 2
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Ilmu pgthuan didsrkan atas aumsi2 yg tdk dpt dibuktikan kebenarannya. Asumsi ini
terletak dlm bidang filsafat, khususnya epistemologi. Asumsi inilah menentukan validitas
pgthuan umat manusia. Asumsi2 dasar itu adlh:
1. Dunia ini ada.
Emmanuel Kant, mencoba membuktikan adanya dunia ini, namun tak berhsl. Kalau dunia
tak ada, mk tak mgkin ada pgthuan ttg yg tak ada itu. Ilmu pgthuan menerima bhw dunia
itu ada.
2. Kita dapat mengenal dunia ini.
Asumsi ini tdk dpt dibuktikan. Kita menerimanya sbg suatu yg benar utk kpntngan kita.
3. Kita kenal dunia melalui alat indra kita.
Alat indra kitalah satu2 nya jln utk mengenal dunia ini. Tanpa alat indra/ alat2 utk
mempertajam & memperluas pengamatan, pgtahuan tak akan ada.
4. Gejala2 mempunyai hubungan kausal, atau dlm bhsa yg lbh hati2, dlm keadaan tertentu
kita amati gejala A stlh terjdnya B. mk kita duga adanya hub antara gejala A & B, atau kita
duga bhw A disebabkan oleh B.
Antara pnlitian kuantitatif & kualitatif tdpt perbedaan yg sifatnya mendsr, meskipun
bbrapa hal jg memiliki persamaan. Berikut ini disajikan perbanding singkat & scra garis besar
yg sifatnya umum antara kedua jenis pnlitian, utk sekafar memberikan pgntar & gambaran ttg
dua jenis pnlitian tsb. Pnjlsan ttg bagian2 yg dipandang perlu, diberikan scr terpisah dlm
uraian yg lbh panjang.
Jenis2 pnlitian kuantitatif dpt dibedakan dr keradaan dat yg diteliti, sdh tersedia atau
baru akan ditimbulkan. Jk data sdh ada (dlm arti tdk sengaja ditimbulkan), & pnliti tggal
merekam, mk pnlitiannya bukan eksperimen. Sbalikny jk pnliti ingin mgtahui gambaran ttg
data yg scr sengaja ditimbulkan, mk pnlitiannya berbentuk eksperimen.
Pnlitian non-eksperimen yg byk dilakukan berbentuk antara lain: (1) pnlitian
deskripsi, (2) eksploratif, (3) survei, & (4) pnlitian evaluasi. Pnlitian eksperimen dpt
berbentuk eksperimen dlm berbagai desain, & pnlitian. Analisis data pnlitian non-eksperimen
dpt dilakukan menggunakan rumus statistik, dpt jg hanya statistik sdrhana dlm bentuk rerata,
simpangan baku, simpangan baku, tabulasi silang, & disajikan dlm bentuk tabel, bagan atau
grafik. Dr analisis & tampilan data tsb pnliti membuat interpretasi dlm bentuk narasi yg
menunjukkan kualitas dr gejala atau fenomena yg menjd objek pnlitian.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 6
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
c. Manusia bertindak dipengaruhi oleh genomena lain yg muncul lbh dulu atau
bersamaan.
3. Kebudayaan, sbg sesuatu yg mrpakan hsl budi daya manusia yg mewujud dlm tgkah
laku atau benda, bahasa, simbol,dll.
4. Antropologi yaitu dasar f ilosofis yg fokus pembahasannya berkaitan erat dgn kgiatan
manusia, baik scr normatif maupun historis. Itulah sebabnya pnliti perlu sekali peduli
thdp tindakan manusia di masa lalu & berkelanjutan.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 8
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
SAS BANGKA BELITUNG
METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN
METODE PENELITIAN KUALITATIF
BY: ALOI KAMARASYID, SH.,M.SI
A. Pengantar
Dalam penelitian sosial, masalah penelitian, tema, topik, dan judul penelitian berbeda
secara kualitatif maupun kuantitatif. Baik substansial maupun materil kedua penelitian itu
berbeda berdasarkan filosofis dan metodologis. Masalah kuantitatif lebih umum memiliki
wilayah yang luas, tingkat variasi yang kompleks namun berlokasi dipermukaan. Akan tetapi
masalah-masalah kualitatif berwilayah pada ruang yang sempit dengan tingkat variasi yang
rendah namun memiliki kedalaman bahasan yang tak terbatas.
Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan
pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata-kata, laporan
terinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami (Creswell,
1998:15). Bogdan dan Taylor (Moleong, 2007:3) mengemukakan bahwa metodologi kualitatif
merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
maupun lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat penemuan. Dalam
penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu, peneliti harus memiliki
bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya, menganalisis, dan mengkonstruksi
obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian ini lebih menekankan pada makna dan
terikat nilai. Penelitian kualitatif digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengetahui
makna yang tersembunyi, untuk memahami interaksi sosial, untuk mengembangkan teori,
untuk memastikan kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 9
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Judul
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Bab I Pendahuluan
Konteks Penelitian
Fokus Kajian Penelitian
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Bab II Perspektif Teoritis dan Kajian Pustaka
Bab III Metode Penelitian
Pendekatan
Batasan Istilah
Unit Analisis
Deskripsi Setting Penelitian
Pengumpulan Data
Analisis Data
Keabsahan data
Bab IV Hasil dan pembahasan
Bab VKesimpulan dan saran
Daftar pustaka
Lampiran
Penjelasan secara ringkas keseluruhan unsur yang ada dalam penelitian kualitatif,
yaitu:
1. Judul, singkat dan jelas serta mengisyaratkan fenomena dan fokus kajian penelitian.
Penulisan judul sedapat mungkin menghindari berbagai tafsiran yang bermacam-macam
dan tidak bias makna.
2. Abstrak, ditulis sesingkat mungkin tetapi mencakup keseluruhan apa yang tertulis di dalam
laporan penelitian. Abstrak penelitian selain sangat berguna untuk membantu pembaca
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 10
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
memahami dengancepat hasil penelitian, juga dapat merangsang minat dan selera orang
lain untuk membacanya.
3. Perspektif teoritis dan kajian pustaka, perspektif teori menyajikan tentang teori yang
digunakan sebagai perpektif baik dalam membantumerumuskan fokus kajian penelitian
maupun dalam melakukan analisis data atau membahas temuan-temuan penelitian.
Sementara kajian pustaka menyajikan tentang studi-studi terdahulu dalam konteks
fenomena dan masalah yang sama atau serupa.
4. Metode yang digunakan, menyajikan secara rinci metode yang digunakan dalam proses
penelitian.
5. Temuan–temauan penelitian, menyajikan seluruh temuan penelitian yang diorganisasikan
secara rinci dan sistematis sesuai urutan pokok masalah atau fokus kajian penelitian.
Temuan-temuan penelitian yang disajikan dalam laporan penelitian merupakan serangkaian
fakta yang sudah direduksi secara cermat dan sistematis, dan bukan kesan selintas peneliti
apalagi hasil karangan atau manipulasi peneliti itu sendiri.
6. Analisis temuan–temuan penelitian. Hasil temuanmemrlukan pembahasan lebih lanjut dan
penafsiran lebih dalam untuk menemukan makna di balik fakta. Dalam melakukan
pembahasan terhadap temuan-temuan penelitian, peneliti harus kembali mencermati secara
kritis dan hati-hati terhadap perspektif teoritis yang digunakan.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 12
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
saat melakukan wawancara adalah mulai dengan pertanyaan yang mudah, mulai
dengan informasi fakta, hindari pertanyaan multiple, jangan menanyakan pertanyaan
pribadi sebelum building raport, ulang kembali jawaban untuk klarifikasi, berikan
kesan positif, dan kontrol emosi negatif.
2. Observasi
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat), pelaku,
kegiatan, objek, perbuatan, kejadian atau peristiwa, waktu, dan perasaan. Alasan
peneliti melakukan observasi adalah untuk menyajikan gambaran realistik perilaku
atau kejadian, untuk menjawab pertanyaan, untuk membantu mengerti perilaku
manusia, dan untuk evaluasi yaitu melakukan pengukuran terhadap aspek tertentu
melakukan umpan balik terhadap pengukuran tersebut.
Bungin (2007: 115) mengemukakan beberapa bentuk observasi yang dapat digunakan
dalam penelitian kualitatif, yaitu observasi partisipasi, observasi tidak terstruktur, dan
observasi kelompok tidak terstruktur.
Observasi partisipasi (participant observation) adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan pengindraan
dimana observer atau peneliti benar-benar terlibat dalam keseharian responden.
Observasi tidak berstruktur adalah observasi yang dilakukan tanpa menggunakan
guide observasi. Pada observasi ini peneliti atau pengamat harus mampu
mengembangkan daya pengamatannya dalam mengamati suatu objek.
Observasi kelompok adalah observasi yang dilakukan secara berkelompok terhadap
suatu atau beberapa objek sekaligus.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam observasi adalah topografi, jumlah dan durasi,
intensitas atau kekuatan respon, stimulus kontrol (kondisi dimana perilaku muncul), dan
kualitas perilaku.
1. Dokumen
Sejumlah besar fakta dan data tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi.
Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-surat, catatan harian,
cenderamata, laporan, artefak, foto, dan sebagainya. Sifat utama data ini tak terbatas pada
ruang dan waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui hal-hal
yang pernah terjadi di waktu silam. Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa
macam, yaitu otobiografi, surat-surat pribadi, buku atau catatan harian, memorial, klipping,
dokumen pemerintah atau swasta, data di server dan flashdisk, data tersimpan di website,
dan lain-lain.
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 13
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
2. Focus Group Discussion (FGD)
Focus Group Discussion (FGD) adalah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan
pada penelitian kualitatif dengan tujuan menemukan makna sebuah tema menurut
pemahaman sebuah kelompok. Teknik ini digunakan untuk mengungkap pemaknaan dari
suatu kalompok berdasarkan hasil diskusi yang terpusat pada suatu permasalahan tertentu.
FGD juga dimaksudkan untuk menghindari pemaknaan yang salah dari seorang peneliti
terhadap fokus masalah yang sedang diteliti.
2. Fenomenologi
Langkah-langkah analisis data pada studi fenomenologi, yaitu:
a. Peneliti memulai mengorganisasikan semua data atau gambaran menyeluruh tentang
fenomena pengalaman yang telah dikumpulkan.
b. Membaca data secara keseluruhan dan membuat catatan pinggir mengenai data
yang dianggap penting kemudian melakukan pengkodean data.
c. Menemukan dan mengelompokkan makna pernyataan yang dirasakan oleh
responden dengan melakukan horizonaliting yaitu setiap pernyataan pada awalnya
diperlakukan memiliki nilai yang sama. Selanjutnya, pernyataan yang tidak relevan
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 14
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
dengan topik dan pertanyaan maupun pernyataan yang bersifat repetitif atau
tumpang tindih dihilangkan, sehingga yang tersisa hanya horizons (arti tekstural
dan unsur pembentuk atau penyusun dari phenomenon yang tidak mengalami
penyimpangan).
d. Pernyataan tersebut kemudian di kumpulkan ke dalam unit makna lalu ditulis
gambaran tentang bagaimana pengalaman tersebut terjadi.
e. Selanjutnya peneliti mengembangkan uraian secara keseluruhan dari fenomena
tersebut sehingga menemukan esensi dari fenomena tersebut. Kemudian
mengembangkan textural description (mengenai fenomena yang terjadi pada
responden) dan structural description (yang menjelaskan bagaimana fenomena itu
terjadi).
f. Peneliti kemudian memberikan penjelasan secara naratif mengenai esensi dari
fenomena yang diteliti dan mendapatkan makna pengalaman responden mengenai
fenomena tersebut.
g. Membuat laporan pengalaman setiap partisipan. Setelah itu, gabungan dari
gambaran tersebut ditulis.
3. Grounded theory
Langkah-langkah analisis data pada studi grounded theory, yaitu:
a. Mengorganisir data
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Open coding, peneliti membentuk kategori informasi tentang peristiwa dipelajari.
d. Axial coding, peneliti mengidentifikasi suatu peristiwa, menyelidiki kondisi-
kondisi yang menyebabkannya, mengidentifikasi setiap kondisi-kondisi, dan
menggambarkan peristiwa tersebut.
e. Selective coding, peneliti mengidentifikasi suatu jalan cerita dan mengintegrasikan
kategori di dalam model axial coding.
Selanjutnya peneliti boleh mengembangkan dan menggambarkan suatu acuan
yang menerangkan keadaan sosial, sejarah, dan kondisi ekonomi yang
mempengaruhi peristiwa.
4. Etnografi
Langkah-langkah analisis data pada studi etnografi, yaitu:
a. Mengorganisir file.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c. Menguraikan setting sosial dan peristiwa yang diteliti.
d. Menginterpretasi penemuan.
e. Menyajikan presentasi baratif berupa tabel, gambar, atau uraian.
5. Studi kasus
Langkah-langkah analisis data pada studi kasus, yaitu:
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 15
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
a. Mengorganisir informasi.
b. Membaca keseluruhan informasi dan memberi kode.
c.Membuat suatu uraian terperinci mengenai kasus dan konteksnya.
d. Peneliti menetapkan pola dan mencari hubungan antara beberapa kategori.
e. Selanjutnya peneliti melakukan interpretasi dan mengembangkan generalisasi
natural dari kasus baik untuk peneliti maupun untuk penerapannya pada kasus yang
lain.
f. Menyajikan secara naratif.
F. Keabsahan Data
Banyak hasil penelitian kualitatif diragukan kebenarannya karena beberapa hal, yaitu
subjektivitas peneliti merupakan hal yang dominan dalam penelitian kualitatif, alat
penelitian yang diandalkan adalah wawancara dan observasi mengandung banyak
kelemahan ketika dilakukan secara terbuka dan apalagi tanpa kontrol, dan sumber data
kualitatif yang kurang credible akan mempengaruhi hasil akurasi penelitian. Oleh karena
itu, dibutuhkan beberapa cara menentukan keabsahan data, yaitu:
1. Kredibilitas
Apakah proses dan hasil penelitian dapat diterima atau dipercaya. Beberapa kriteria
dalam menilai adalah lama penelitian, observasi yang detail, triangulasi, per
debriefing, analisis kasus negatif, membandingkan dengan hasil penelitian lain, dan
member check. Cara memperoleh tingkat kepercayaan hasil penelitian, yaitu:
a. Memperpanjang masa pengamatan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan
data yang dikumpulkan, bisa mempelajari kebudayaan dan dapat menguji informasi
dari responden, dan untuk membangun kepercayaan para responden terhadap peneliti
dan juga kepercayaan diri peneliti sendiri.
b. Pengamatan yang terus menerus, untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam
situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang diteliti, serta
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
c. Triangulasi, pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu
yang lain diluar data untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap
data tersebut.
d. Peer debriefing (membicarakannya dengan orang lain) yaitu mengekspos hasil
sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi analitik dengan
rekan-rekan sejawat.
e. Mengadakan member check yaitu dengan menguji kemungkinan dugaan-dugaan
yang berbeda dan mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis,
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 16
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
dengan mengaplikasikannya pada data, serta denganmengajukan pertanyaan-
pertanyaan tentang data.
2. Transferabilitas yaitu apakah hasil penelitian ini dapat diterapkan pada situasi yang lain.
3. Dependability yaitu apakah hasil penelitian mengacu pada kekonsistenan peneliti dalam
mengumpulkan data, membentuk, dan menggunakan konsep-konsep ketika membuat
interpretasi untuk menarik kesimpulan.
4. Konfirmabilitas yaitu apakah hasil penelitian dapat dibuktikan kebenarannya dimana
hasil penelitian sesuai dengan data yang dikumpulkan dan dicantumkan dalam laporan
lapangan. Hal ini dilakukan dengan membicarakan hasil penelitian dengan orang yang
tidak ikut dan tidak berkepentingan dalam penelitian dengan tujuan agar hasil dapat
lebih objektif.
G. Reliabilitas
Reliabilitas penelitian kualitatif dipengaruhi oleh definisi konsep yaitu suatu konsep dan
definisi yang dirumuskan berbeda-beda menurut pengetahuan peneliti, metode
pengumpulan dan analisis data, situasi dan kondisi sosial, status dan kedudukan peneliti
dihadapan responden, serta hubungan peneliti dengan responden.(IAHS)
Daftar Pustaka
Bungin, B. 2007. Penelitian Kualitatif. Prenada Media Group: Jakarta.
Bungin, B. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta.
Creswell, J. W. 1998. Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc:
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 17
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara
Metode Penelitian I. STAIN SAS BABEL. Februari 2011. BY. Aloi Kamarasyid, S.H.,M.Si (Revisi Maret 2015) 18
*Dosen: UT KBM Toboali, Akbid Bunga Bangsaku Pangkalpinang, STISIPOL P 12, STAIN SAS, UBB, Akbid-Akper Permata Nusantara