Sejarah I PDF
Sejarah I PDF
2
PAKET HAPALAN SEJARAH (1)
Zaman Kerajaan & Penjajahan
Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang
dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur
Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para
musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru
atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Agama Budha disebarluaskan ke Indonesia oleh para bhiksu yakni Darmaduta, pada abad 5M,
sedangkan mengenai pembawa agama Hindu ke Indonesia terdapat 4 teori sebagai berikut :
Teori ksatria (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para ksatria)
Teori waisya (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para pedagang yang berkasta waisya)
Teori brahmana (masuknya agama Hindu disebarkan oleh para brahmana)
Teori campuran (masuknya agama Hindu disebarkan oleh ksatria, brahmana, maupun
waisya)
3
Kerajaan Tarumanegara (HinduTahun 358 – 669 M)
Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah
barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M.
3. Prasasti :
i. Prasasti Kebon Kopi, dibuat sekitar 400 M (H Kern 1917), ditemukan di perkebunan kopi
milik Jonathan Rig, Ciampea, Bogor
ii. Prasasti Tugu, ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu, Kecamatan Tarumajaya,
Kabupaten Bekasi, sekarang disimpan di museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya
menerangkan penggalian Sungai Candrabaga oleh Rajadirajaguru dan penggalian Sungai
Gomati sepanjang 6112 tombak atau 12km oleh Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan untuk menghindari
bencana alam berupa banjir yang sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman,
dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
iii. Prasasti Cidanghiyang atau Prasasti Munjul, ditemukan di aliran Sungai Cidanghiyang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul, Kabupaten Pandeglang, Banten, berisi pujian
kepada Raja Purnawarman.
iv. Prasasti Ciaruteun, Ciampea, Bogor
v. Prasasti Muara Cianten, Ciampea, Bogor
vi. Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
vii. Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
4
vi. Ligor
vii. Nalanda
4. Sebab Keruntuhan
i. Serangan kerajaan Cholamandala dari India. Sri Sanggrama Wijayatumangan ditahan
ii. Pembangkangan Kerajaan Melayu
iii. Berdirinya Kerajaan Majapahit dengan ekspedisi Srimelayu. Sehingga perdagangan di
Sriwijaya menurun
2. Prasasti
i. Prasasti Kalasan
ii. Prasasti Kelurak
iii. Prasasti Ratu Boko
iv. Prasasti Nalanda
2. Prasasti
i. Prasasti Canggal
ii. Prasasti Balining
iii. Kitab Parahyangan
5
Kerajaan Medang Kamulan
1. Raja
a. Mpu Sindok, Sebagai pengganti Mataram Lama, Mpu sindok memindahkan kerajaan ke Jawa
Timur yang dikenal dengan Kerajaan Medang Kamulan dengan Dinasti Isana.
b. Dharmawangsa Teguh, di masanya dikenal Pralaya Medang, yang menyerang kerajaan
Sriwijaya. Namun Sriwijaya balas menyerang dan menghancurkan Medang Kamulan.
c. Airlangga, merupakan menantu dari Dharmawangsa Teguh. Airlangga memulihkan kembali
nama kerajaan dengan menaklukkan Kerajaan kecil. Hal ini terdapat pada Kitab
Arjunawiwaha oleh Mpu Kanwa. Setelah ini Kerajaan dibagi dua karena adanya perebutan
antara Putra Airlangga (Mapanji) dan Putra Dharmawangsa Teguh (Samarawijaya)
2. Kerajaan Janggala
a. Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra
Airlangga, Mapanji Garasakan.
b. Pada masa Raja Jayabaya (raja dari Kerajaan Panjalu / Kediri) Kerajaan Janggala ditaklukkan
dan dikuasai oleh Kerajaan Panjalu/Kediri
3. Kerajaan Kediri (Kerajaan Panjalu)
a. Merupakan kerajaan hasil pembelahan dari Medang Kamulan. Dipimpin oleh Putra
Dharmawangsa, Samarawijaya.
b. Raja
i. Samarawijaya
ii. Sri Bameswara
iii. Jayabaya, Kediri mencapai puncak kejayaan di Raja Jayabaya, karena pertentangan
dengan Kerajaan Janggala berhasil diselesaikan. Hal ini terdapat dalam Kitab
Bharatayudha oleh Mpu Sedan dan mpu Panuluh
iv. Kertajaya, merupakan raja terakhir. Kertajaya dianggap melanggar agama oleh para
Brahmana. Brahmana pun meminta bantuan kepada Ken Arok. Kertajaya dikalahkan
oleh Ken Arok, dan runtuhlah kerajaan Kediri
c. Prasasti
i. Sirah Kering
ii. Ngantang
iii. Jarring
iv. Kamulan
Kerajaan Singhasari
Kerajaan Singhasari berasal dari sebuah daerah bernama Tumapel, setelah Ken Arok
membunuh Tunggul Ametung (pemimpin Tumapel), Ken Arok mendirikan kerajaan Singhasari.
1. Raja
a. Ken Arok, Ken Arok berakhir karena dibunuh oleh Anusapati, yang merupakan anak dari
Tunggul Ametung oleh Keris yang sama yang digunakan oleh Ken Arok untuk membunuh
Tunggul Ametung
b. Anusapati, Anusapati mempunyai hobi menyabung ayam. Ia dibunuh oleh Tohjaya, anak
dari Ken Arok dan Ken Umang juga dengan keris yang sama. Dengan sebuah keris. Menurut
Kitab pararaton oleh Mpu Gandring. Peristiwa bunuh membunuh ini adalah sumpah dari
Mpu Gandring yang juga dibunuh oleh Ken Arok.
6
c. Tohjaya, Tohjaya pun mengalami hal yang sama, yaitu dibunuh oleh Wisnuwardhana yang
merupakan anak dari Anusapati.
d. Wisnuwardhana / Ranggawuni, bersama Mahisa Cempaka ia memerintah Kerajaan
e. Kertanegara, merupakan Raja terakhir Singhasari dan anak dari Wisnuwardhana. Ia mengirim
ekspedisi Pamalayu untuk menyerang Kerajaan Melayu dan Sriwijaya.
2. Keruntuhan Kerajaan Singhasari.
Adanya pemberontakan Jayakatwang (dari Kediri). Namun salah seorang panglima, Raden
Wijaya berhasil menyelamatkan diri. Disaat yang sama muncul Pasukan Mongol yang awalnya
juga ingin menghancurkan Singhasari, namun dengan tipu daya Raden Wijaya, pasukan mongol
berhasil membantunya mengalahkan Jayakatwang.
Kerajaan Majapahit
Setelah mengalahkan Jayakatwang dan juga mengusir pasukan mongol, Raden Wijaya mendirikan
Kerajaan Majapahit
1. Raja
a. Raden Wijaya / Kertarajasa Jayawardhana, Raden Wijaya mempunyai empat istri. Didalam
tubuh kerajaan banyak pergolakan yang didalangi oleh mahapatinya karena ketidakpuasan
jabatan.
b. Jayanegara, merupakan kemenakan dari Raden Wijaya. Dalam pergolakan, Jayanegara
sempat berseteru dengan Pasukan Kuti namun diselamatkan oleh Bhayangkara Gajah Mada.
Namun setelah itu Jayanegara dibunuh oleh Tanca, tabib Istana.
c. Tribhuanattunggadewi, juga merupakan anak dari Raden wijaya bersama istrinya, Gayatri.
Pada saat pemerintahannya, Gajah Mada diangkat menjadi patih dan bersumpah bahwa ia
tidak akan berhenti sampai nusantara bersatu dibawah panji majapahit, Sumpah ini dikenal
dengan nama Sumpah Palapa.
d. Hayam Wuruk (Gelar : Sri Rajasanegara) pelopor jaman keemasan Majapahit. Namun
keruntuhan Majapahit juga disebabkan oleh Hayam Wuruk yang ingin memperistri Dyah
Pitaloka (Kerajaan Sunda) yang dikenal dengan peristiwa Bubat. Setelah Hayam Wuruk
wafat, tidak ada lagi pemimpin yang cakap dalam Majapahit, sehingga Majapahit runtuh.
2. Prasasti
a. Prasasti Butak
b. Kitab Harsawijya
c. Kitab Pararaton
d. Kitab Negarakertagama
b. Kerajaan Islam
Setelah keraajaan-kerajaan Hindu-Buddha surut, mulai berdiri kerajaan-kerajaan Islam di tanah
air kita. Agama Islam mulai masuk ke Indonesia pada abad ke-13 M. Agama dan kebudayaan Islam
masuk Indonesia melalui para pedagang yang berasal dari Arab, Persia, dan Gujarat (India), dan Cina.
Agama Islam berkembang dengan pesat di tanah air. Hal ini dapat dilihat dengan berdirinya
kerajaan-kerajaan Islam Berikut ini beberapa contoh kerajaan Islam yang pernah berdiri di Indonesia.
7
Kerajaan Samudera Pasai
Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia. Letaknya di daerah
Lhokseumawe, pantai timur Aceh. Raja-rajanya adalah Sultan Malik as-Saleh, Sultan Muhammad
yang bergelar Malik Al-Tahir (1297-1326), Sultan Akhmad yang bergelar Malik Az Zahir (1326-1348)
dan Zainal Abidin. Pada pertengahan abad ke-15 Samudra Pasai mengalami kemunduran karena
diserang oleh Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh
Kerajaan Aceh didirikan oleh Sultan Ibrahim pada tahun 1514. Aceh bekembang pesat setelah
Malaka dikuasai Portugis. Para pedagang Islam memindahkan kegiatan berdagang dari Malaka ke
Aceh. Aceh mencapai kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1635).
Karena menjadi pusat agama Islam, Aceh sering disebut Serambi Mekah.
Kerajaan Demak
Kerajaan Demak terletak di pantai utara Jawa Tengah, didirikan Raden Patah pada tahun 1478.
Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Demak menjadi pusat kegiatan Wali
Songo. Raden Patah mempunyai putera bernama Adipati Unus yang mendapat julukan Pangeran
Sabrang Lor. Pada masa pemerintahan Sultan Trenggono, Demak menyerang Sunda Kelapa, Banten,
dan Cirebon. Ketiga daerah dapat direbut tahun 1526. Ketika menyerang Panarukan, Sultan
Trenggono tewas dalam pertempuran.
Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Agung. Beliau banyak berjasa
dalam bidang kebudayaan dan agama. Beliau mengarang Serat Sastra Gending yang berisi filsafat
Jawa, menciptakan penanggalan tahun Jawa, dan memadukan unsur Jawa dan Islam, seperti
penggunaan gamelan dalam perayaan Sekaten untuk memperingati Maulud Nabi.
Kerajaan Banten
Banten dikuasai Demak setelah direbut Falatehan. Kerajaan Banten dipimpin putra Falatehan
yang bernama Hasanuddin. Dia berhasil mengusir Portugis dari Sunda Kelapa pada tahun 1527. Di
bawah pemerintahannya, Banten menyebarkan agama Islam ke pedalaman Jawa Barat. Selain itu,
Banten berhasil menguasai Lampung. Kerajaan Banten mencapai puncak kejayaan pada masa
pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682).
8
Abidin (1486-1500), Sultan Baabullah, Sultan Hairun, dan Sultan Nuku. Kerajaan-kerajaan lain di
sekitar Ternate seperti kerajaan Tidore, Bacan, dan Jailolo mengikuti Ternate memeluk agama Islam.
Raja-rajanya memakai gelar sultan dan nama-nama Arab.
Zaman Penjajahan
Pengertian Kolonialisme dan Imperialisme
Kolonialisme adalah suatu usaha untuk melakukan sistem permukiman warga dari suatu Negara
diluar wilayah Negara induknya atau Negara asalnya.
Imperialisme adalah usaha memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan
imperium atau kekaisaran.
Bangsa Portugis dan Spanyol
Bangsa Spanyol mulai menjelajahi samudera kea rah Timur pada abad 15-16.
a. Vasco da Gama (1497-1498)
b. Bartholomeus Diaz (1486)
c. Pedro Alvares Cabrel (1500)
d. Alfonso d’Albuquerque (1505)
e. Franciscus Xaverius (1550)
f. Cristophorus Columbus(1492)
g. Magellan – del Cano (1519)
h. Ferdinand Cortez (1519)
i. Francisco Pizarro (1522-1532)
Bangsa Inggris
Pada masa pemerintahan Ratu Elizabeth I, sekitar tahun 1607, telah terjadi perpindahan
penduduk secara besar-besaran dari Inggris ke Amerika Utara. Pelaut Inggris yang terkenal adalah Sir
Francis Drake (1577-1580)
Bangsa Belanda
Pelaut Belanda, yang dipimpin oleh Cornelis de Houtman, mengikuti jejak pelaut Eropa lainnya
dalam menelusuri daerah-daerah sepanjang pantai barat Afrika dan Asia Selatan, serta berhasil
mendarat di pelabuhan Banten pada tahun 1596. VOC berdiri pada tahun 1602.
Bangsa Perancis
Beberapa alasan penjelajahan samudera yang dilakukan oleh bangsa adalah sebagai berikut.
a. Mencari daerah penghasil rempah-rempah secara langsung.
b. Mencari harta, serta mencari emas dan perak (gold).
c. Menyebarkan agama Nasrani (gospel).
d. Mencari keharuman nama, kejayaan, dan kekuasaan (glory).
9
1. Bangsa Portugis Menjajah Indonesia
Pada tahun 1512, bangsa Portugis yang dipimpin oleh Fransisco Serrao mulai berlayar menuju
Kepulauan Maluku. Bahkan pada tahun 1521, Antonio de Brito diberi kesempatan untuk
mendirikan kantor dagang dan beneng Santo Paolo di Ternate sebagai tempat berlindung dari
serangan musuh. Orang-orang Portugis yang semula dianggap sebagai sahabat rakyat ternate
berubah menjadi pemeras dan musuh.
10
Masa Deandels (1808-1811)
Belanda pada saat itu, mengangkat Herman Willem Daendels (1808) sebagai gubernur jenderal
Hindia Belanda. Daendels dikenal sebagai penguasa yang disiplin dan keras sehingga mendapatkan
sebutan “Marsekal Besi” atau “jenderal Guntur”. Langkah-langkah yang ditempuh Daendels
Melakukan pembangunan fisik
o Membangun pabrik senjata.
o Membangun benteng pertahanan.
o Menarik penduduk pribumi untuk menjadi tentara.
o Membangun pangkalan armada laut di Anyer dan Ujung Kulon.
o Membangun jalan raya dari Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang
1.000 km, yang kemudian terkenal dengan sebutan “Jalan Raya Daendels”.
Melakukan pembangunan ekonomi
o Memungut pajak hasil bumi dari rakyat (contingenten).
o Menjual tanah negara kepada pihak swasta asing.
o Mewajibkan rakyat Priangan untuk menanam kopi (Preanger Stelsel).
o Mewajibkan rakyat pribumi untuk menjual hasil panennya kepada Belanda dengan harga
murah (verplichte leverentie).
Akhirnya, pada tahun 1811, Herman Willem Daendels digantikan oleh Gubernur Jenderal
Janssens.
Masa Janssens
Tugas sebagai Gubernur Jenderal, Janssens ternyata tidak secakap Daendels (baik dalam
memerintah maupun dalam mempertahankan wilayah Indonesia). Janssens ternyata tidak siap
untuk mengimbangi kekuatan dan serangan Inggris, sehingga Janssens menyerah pada 18
September 1811 dan dipaksa untuk menandatangani perjanjian di Tuntang (Salatiga).
11
Pembebasan tanah yang disediakan untuk cultuurstelsel dari pajak, karena hasil tanamannya
dianggap sebagai pembayaran pajak.
Rakyat yang tidak memiliki tanah pertanian dapat menggantinya dengan bekerja di
perkebunan milik pemerintah Belanda atau dipabrik milik pemerintah Belanda selama 66
hari atau seperlima tahun.
Waktu untuk mengerjakan tanaman pada tanah pertanian untuk Culturstelsel tidak boleh
melebihi waktu tanam padi atau kurang lebih 3 (tiga) bulan
Kelebihan hasil produksi pertanian dari ketentuan akan dikembalikan kepada rakyat
Kerusakan atau kerugian sebagai akibat gagal panen yang bukan karena kesalahan petani
seperti bencana alam dan terserang hama, akan di tanggung pemerintah Belanda
Penyerahan teknik pelaksanaan aturan tanam paksa kepada kepala desa
Pelaksanaan Aturan Tanam Paksa
Tanam paksa sudah dimulai pada tahun 1830 dan mencapai puncak perkembangannya hingga
tahun 1850. Pada tahun 1860, penanaman lada dihapuskan. Pada tahun 1865 dihapuskan untuk
menanam nila dan teh. Tahun 1870, hampir semua jenis tanaman yang ditanam untuk tanam paksa
dihapuskan, kecuali tanaman kopi. Pada tahun 1917, tanaman kopi yang diwajibkan didaerah
Priangan juga dihapuskan.
Masa Liberalisme
Politik Pintu Terbuka di Indonesia berlangsung antara tahun 1870 hingga tahun 1900, periode
ini disebut sebagai zaman berpaham kebebasan (liberalisme). Pemerintah Hindia Belanda
memberlakukan peraturan seperti Undang-undang Agraria (Agrarische Wet) dan Undang-undang
Gula (Suiker Wet).
Undang-undang Agraria (Agrarische Wet)
Undang Agraria berisi pernyataan bahwa semua tanah yang terdapat di Indonesia adalah milik
pemerintah Hindia Belanda.
Undang-Undang Gula (Suiker wet)
Undang-undang gula berisi pernyataan bahwa hasil tanaman tebu tidak boleh diangkut ke luar
wilayah Indonesia dan hasil panen tanaman tebu harus di proses di pabrik-pabrik gula dalam negeri.
Pada akhir abad ke-19, ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia semakin maju, termasuk
kemajuan dibidang kesehatan.
12
Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan
perintah dari negaranya untuk berdagang.
a. Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan
Malaka. Untuk menyerang kolonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami
kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada
Demak di bawah pimpinan Falatehan dapat menguasai Banten, Sunda Kelapa, dan Cirebon.
Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda
Kelapa menjadi Jayakarta (Jakarta)
b. Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis
mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa,
Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1629.
c. Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis kali pertama mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis
berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Tertnate merasa dirugikan oleh Portugis karena
keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan
rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk
mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan
Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat
diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam
Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin olehSultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis
diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
13
Mayor De Clerx, dapat dihancurkan. Perlawanan Mangkubumi dan Mas Said diakhiri dengan
Perjanjian Giyanti (tahun 1755) dan Perjanjian Salatiga (tahun 1757).
14
Reaksi-reaksi Rakyat Indonesia Terhadap Kolonialisme Belanda dalam Bentuk Perang
Besar
b. Perang Diponegoro
Di lingkungan istana terdapat golongan yang memihak Belanda, banyak juga yang menentang
Kolonial Belanda, seperti Pangeran Diponegoro (putra Sultan Hamengku Buwono III). Kecurigaan
yang berlebihan ini pada akhirnya menimbulkan permusuhan dan peperangan yang disebut perang
Diponegoro.
1) Penyebab Umum Perang Diponegoro
Semakin menderitanya rakyat akibat kerja rodi dan berbagai macam pajak
Semakin sempitnya wilayah Kerajaan Mataram akibat dikuasai Belanda.
Selalu ikut campurnya Belanda dalam urusan pemerintahan Kerajaan Mataram.
Masuknya budaya barat ke dalam keraton yang bertentangan dengan ajaran agama.
Kecewanya kaum bangsawan akan aturan Van der Capellen yang melarang usaha
perkebunan swasta di wilayah Kerajaan Mataram.
Munculnya pejabat Kerajaan Mataram yang membantu pihak Belanda demi keuntungan
pribadi.
2) Penyebab Khusus Perang Diponegoro
15
Dipengaruhi oleh persoalan pribadi. Terjadi pada tahun 1825, tindakan sewenang-wenang
Belanda yang telah memasang tonggak untuk membangun jalan raya yang melintasi makam leluhur
Pangeran Diponegoro tanpa izin. Perang antara Pangeran Diponegoro dengan Belanda dibantu oleh
Kasunanan Surakarta, Mangkunegaran, dan Kesultanan Yogyakarta.
Menggunakan strategi atau siasat perang gerilya, pusat pertahanan yang selalu berpindah-
pindah seperti di Gua Selarong, Dekso, lereng Gunung Merapi, dan Bagelan(Purworejo). Terbukti
bahwa pada tahun 1825 sampai 1826, pasukan diponegoro memperoleh kemenangan hingga dapat
merebut daerah Pacitan, Purwodadi, dan Klaten.
Penggunaan sistem Benteng Stelsel oleh Belanda mempersulit pergerakan pasukan Diponegoro
dan hubungan komunikasi antar pasukan. Pada tahun 1828, Kiai Mojo bersedia untuk diajak
berunding oleh pihak Belanda namun gagal dan justru ia ditangkap dan diasingkan ke Minahasa
sampai wafat pada tahun 1849. Jendral De Kock mengajak berunding Sentot Alibasa
Prawirodirjo, Tetapi selalu mengalami kegagalan. Pada tahun 1829, Sentot Alibasa Prawirodirjo
menyerah, ia dituduh memihak kaum Padri sehingga akhirnya ia diasingkan ke Cianjur dan
kemudian dipindahkan ke Bengkulu hingga wafat pada tahun 1855.
Pangeran Mangkubumi menyerah pada tahun 1829 dan putranya sendiri yang bernama
Dipokusumo beserta patihnya menyerah pula pada tahun 1830. Jendral de kock ditanggapi positif
oleh Pangeran Diponegoro dan disepakati bersama bahwa perundingan akan dilaksanakan pada
tanggal 28 Maret 1830 di kota Magelang. Pangeran Diponegoro dibawa ke Semarang dan Batavia
kemudian diasingkan lagi ke Manado. Ia kembali dipindahkan ke Makassar hingga wafat pada
tanggal 8 januari 1855
16
semua pemimpin dan ulama yang tertangkap harus menandatangani perjanjian
setelah melakukan operasi militer, Belanda mengikuti kegiatan perdamaian rehabilitasi
(pasifikasi)
bersikap lunak terhadap para bangsawan.
Atas usulan Dr. Snock Hurgronje, pemerintah Belanda memberi tugas kepada Jendral militer
Van Heutsz. Pada tahun 1899, pasukan gerak cepat pimpinan Van Heutsz melakukan penyerangan.
Belanda menyandera keluarga raja dan keluarga Panglima Polim. Perlawanan Aceh berikutnya
dilanjutkan oleh Cut Meutia, tetapi perlawanan ini dapat dipadamkan dan pada tahun 1904 perang
Aceh dinyatakan berakhir.
d. Perlawanan rakyat Bali
Keinginan Belanda untuk menguasai Bali dimulai sejak tahun 1841 dan seluruh raja di Bali
dipaksa menandatangani perjanjian yang isinya agar raja di Bali mengakui dan tunduk kepada
pemerintah Belanda.
Keinginan Belanda untuk menguasai Bali selalu tidak berhasil karena Bali masih bersifat
konservatif (masih berlaku adat/ tradisi). Pada tahun 1844, kapal Belanda terdampar di pantai
Buleleng dan dikenakan hukum tawan karang, yaitu setiap kapal yang terdampar di pantai
kekuasaan kerajaan akan menjadi hak milik kerajaan tersebut. Belanda turut campur urusan
kerajaan di Bali dengan mengajukan tuntutan dengan isi sebagai berikut.
Membebaskan Belanda dari hukum Tawan Karang.
Kerajaan Bali mengakui pemerintahan Hindia Belanda.
Kerajaan Bali melindungi perdagangan milik pemerintah Belanda.
Semua raja di Bali harus tunduk terhadap semua perintah colonial Belanda.
Sehingga pada tahun 1846 Belanda menyerang wilayah Bali Utara dan memaksa Raja
Buleleng untuk menandatangani perjanjian perdamaian
Benteng Kerajaan Buleleng agar dibongkar.
Pasukan Belanda ditempatkan di Buleleng.
Biaya perang harus ditanggung oleh Raja Buleleng.
Pada tahun 1848, raja-raja di Bali tidak lagi mematuhi kehendak Belanda. Pos-pos pertahanan
Belanda di Bali diserbu dan semua senjata dirampas oleh gusti Jelantik. Pada tahun 1849, pasukan
belanda datang dari Batavia untuk menyerbu dan menguasai seluruh pantai Buleleng dan menyerbu
benteng Jagaraga. Sejak runtuhnya Kerajaan Buleleng, perjuangan rakyat Bali mulai lemah.
Meskipun demikian, Kerajaan Karangasem dan Klungkung masih berusaha melakukan perlawanan
terhadap Belanda.
e. Perlawanan Rakyat Palembang (1819-1825)
Sultan Badaruddin dahulu pernah menjadi Sultan Palembang dan kemudian diturunkan secara
paksa oleh pemerintah Inggris ketika masih berkuasa di Indonesia yaitu digantikan oleh Sultan
Najamuddin. Tahun 1819 Sultan Badaruddin selalu menghalangi setiap kapal Belanda yang
memasuki sungai Musi. Pada tahun 1821, Belanda dapat menguasai ibukota Palembang dan
menangkap Sultan Badaruddin. Sultan Badaruddin diasingkan ke Ternate. Perlawanan rakyat
Palembang sering terjadi pada tahun 1825.
f. Perlawanan Rakyat Banjar (1859-1863)
Yang menjadi daya tarik Belanda untuk menguasai Kalimantan Selatan yang saat itu diperintah
oleh Sultan Hidayat. Untuk menguasai Banjarmasin adalah dengan melakukan operasi militer pada
tahun 1859. Dalam pertempuran itu, Sultan Hidayat tertangkap oleh Belanda dan diasingkan ke
17
Cianjur, Jawa Barat. Upaya Belanda untuk menguasai Banjamasin mengalami kesulitan rakyat berupa
untuk mempertahankan wilayahnya dan setiap kapal Belanda yang memasuki pedalaman
Banjarmasin (melalui Sungai Barito) akan dibakar oleh rakyat setempat. Pada tahun 1863, pasukan
Belanda melancarkan serangan bertubi-tubi ke seluruh wilayah Banjarmasin, sehingga Pangeran
Antasari gugur.
g. Perlawanan Rakyat Tapanuli (1878-1907)
Sekitar tahun 1873, bangsa Belanda mulai memasuki daerah Tapanuli Utara dengan alasan
memadamkan aktivitas pejuang-pejuang Padri dan para pemimpin dari Aceh. Pada tahun 1878,
Belanda mulai melancarkan gerakan militernya untuk menyerang daerah Tapanuli, sampai pada
akhirnya meletuslah Perang Tapanuli. Perang Tapanuli yang diawali dengan operasi militer yang
dilakukan oleh Jenderal Van Daalen di pedalaman Aceh tahun 1903-1904. Serdadu Belanda yang
mulai berdatangan di daerah di Sumatera Utara dibendung oleh rakyat Tapanuli yang dipimpin
oleh Raja Sisingamangaraja XII.
Politik Etis
Pencetus politik etis (politik balas budi) ini adalah Van Deventer. Van Deventer
memperjuangkan nasib bangsa Indonesia dengan menulis karangan dalam majalah De Gids yang
berjudul Eeu Eereschuld (Hutang Budi).
Menurut Van Deventer, ada tiga cara untuk memperbaiki nasib rakyat tersebut yaitu
memajukan ;
Edukasi (pendidikan)
Irigasi (pengairan)
Emigrasi (perpindahan penduduk)
Usulan Van Deventer tersebut mendapat perhatian besar dari pemerintah Belanda. Dalam
bidang irigasi (pengairan) diadakan pembangunan dan perbaikan. Emigrasi juga dilaksanakan oleh
Pemerintah Belanda bukan untuk memberikan penghidupan yang layak serta pemerataan
penduduk. Jelaslah bahwa pemerintah Belanda telah menyelewangkan politik etis. Usaha-usaha
yang dilaksanakan baik edukasi, irigasi dan emigrasi dan kemiskinan rakyat Indonesia dapat
memperbaiki jika bangsa Indonesia bebas merdeka dan berdaulat.
18
Muhammadiyah 18- Yogyakarta K.H. Ahmad dahlan Bergerak di bidang
Nov- Pendidikan, Sosial Budaya
12
Indische Partij 25-Des Bandung Tiga serangkai (E.F.E. Suwardi Suryadiningrat
1912 (Jawa Douwes dekker/Dr. sempat membuat tulisan
Barat) Danudirja Setiabudi, Raden yang menggemparkan
Mas Suwardi dengan judul "Alks Ik Een
Suryaningrat/Ki Hajar Nederlander Was / Jika aku
Dewantara, Dr. Cipto seorang Belanda"
Mangunkusumo)
Indische Okt- Belanda Noto Suroto Merupakan cikal bakal dari
Vereeniging 1908 Perhimpunan Indonesia
Perhimpunan Tahun Drs. Mohammad Hatta, Mr. Majalah : Hindia Putra, lalu
Indonesia (PI) 1925 Ahmad Subardjo, Sukiman, menjadi Indonesia
Ali Sastroamijoyo, Sunaryo, merdeka
Sartono, Iwa
Kusumasumantri
Pemuda 20-Feb
Bandung Sartono, Sunaryo, Sutan
Indonesia 1927(Jawa Syahrir, Suwiryo
Barat)
Partai Nasional 4 Juli Bandung Ir. Sukarno Berasal dari Aglemen
Indonesia (PNI) 1927 (Jawa Studies Club. Karena
Barat) dianggap berbahaya para
pemimpinnya sempat
ditangkap, disaat itu
Ir.Soekarno menyuarakan
pidatonya yang berjudul
"Indonesia Menggugat"
Partai Indonesia 30- Mr. Sartono, Ir. Sukarno Sebagai pengganti dari PNI
(Partindo) Apr-31 yang telah bubar
Pendidikan Tahun Drs. Mohammad Hatta, Pemimpin yang tidak
Nasional 1931 Sutan Syahrir setuju PNI bubar,
Indonesia (PNI kemudian mendirikan PNI
Baru) Baru
Taman Siswa 3 Juli Yogyakarta R.M. Suwardi
1922 Suryaningrat/Ki Hajar
Dewantara
Partai Indonesia TahunSurabaya Sutomo
Raya (Parindra) 1935 (Jawa
Timur)
Gerakan Rakyat 24 Mei Jakarta Dr. Adnan Kapau Gani, Mr.
Indonesia 1937 Sartono, Mr. Wilopo, Mr.
(Gerindo) Mohammad Husni Thamri,
Amir Syarifuddin
19
Gabungan Tahun Jakarta Sutarjo Kartohadikusumo Gabungan antara Parindra,
Politik Indonesia 1939 Gerindo, PSII dan
(GAPI) Pasundan. Membentuk
Kongres Rakyat Indonesia
yang menuntut adanya
Indonesia Berparlemen
Trikoro Dharmo 7
Maret
1915
Perhimpunan Tahun
Pelajar-Pelajar 1926
Indonesia (PPPI)
Kongres 30 Jakarta Muhammad Tabrani, Hasil : Menanamkan
Pemuda I April – Sumarto, Muhammad semangat persatuan,
2 Mei Yamin, bahder Djohan, namun antara organisasi
1926 Pinintoan pemuda belum bisa
dibentuk persatuan karena
masih kedaerahan.
Menyetujui diadakannya
Koongres Pemuda II
Kongres 27, 28 Jakarta Sugondo Joyopuspito, Joko Hasil : Sumpah Pemuda.
Pemuda II Okt Marsaid, Muhammad Pertama kalinya lagu
1928 Yamin, Amir Syarifuddin Indonesia Raya
dikumandangkan didepan
publik
Kongres 22-25 Yogyakarta
Perempuan Des
Indonesia I 1928
Partai Tahun
Perempuan 1928
Indonesia (PPI)
Partai Tahun
Perhimpunan 1929
Istri Indonesia
(PPII)
20
PENDUDUKAN JEPANG DI INDONESIA
Perang Pasifik meletus setelah Jepang mengebom pangkalan laut Amerika Serikat di Pearl
Harbour. Terjadilah Perang Pasifik atau Perang Asia Timur Raya. Serangan ini terjadi pada 8
Desember 1941. Kemudian, negara-negara dalam Blok Sekutu menyatakan perang terhadap Jepang.
Perang ini disebut dengan perang Asia Timur Raya. Dengan cepat Jepang menyerbu dan menduduki
Daerah yang dikuasai Inggris, Perancis, dan Amerika Serikat. Yakni Indochina, Myanmar, Filipina, dan
Malaysia. Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun.
Pada 8 Maret 1942, Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang di Kalijati, Subang (Jawa
Barat). Penyerahan kekuasaan dari Belanda kepada Jepang dilakukan oleh Letnan Jenderal N.
Terpoorten kepada Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Dengan demikian, berakhirlah kekuasaan
Belanda di Indonesia.
Setelah menguasai Indonesia, Jepang membagi wilayah Indonesia menjadi tiga wilayah
pertahanan. Wilayah I (Jawa dan Madura), wilayah II (Sumatra dan kepulauan di sekitarnya), dan
wilayah III (Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Bali, dan Nusa Tenggara).
Sebab dan akibat pengerahan tenaga romusha oleh jepang terhadap penduduk indonesia
a. Sebab-sebab Pengerahan Tenaga Romusha
Pada Perang Dunia II, Jepang berada di bawah pemerintahan militer. Semua kebijakan politik,
ekonomi, dan sosial, ditujukan untuk kepentingan perang melawan sekutu. Untuk kepentingan itu
Jepang memerlukan banyak sumber daya alam dan tenaga manusia. Untuk memenuhi tenaga
manusia, Jepang menerapkan sistem kerja paksa di negara jajahannya. Orang-orang dipaksa bekerja
untuk kepentingan Jepang yang dinamakan romusha.
b. Majelis A’la Indonesia (MIAI) dan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi)
Majelis A’la Indonesia (MIAI) dan Majelis Syura Muslimin Indonesia (Masyumi) adalah
organisasi-organisasi Islam yang didirikan oleh Jepang.
21
c. Pusat Tenaga Rakyat (Putera)
Pusat Tenaga Rakyat (Putera) didirikan pada 16 April 1943. Organisasi ini dipimpin oleh empat
serangkai, yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Ki Hajar Dewantara, dan K.H. Mas Mansyur.
Tujuan pembentukan organisasi ini adalah untuk mengajak tokoh-tokoh Indonesia membantu
Jepang dalam berperang dengan sekutu. Bantuan tersebut dapat berupa tenaga atau pemikiran.
22
Organisasi dan Gerakan di Masa Pendudukan Jepang
Organisasi/Gerakan Dibentuk Tokoh Tujuan
23
PERLAWANAN DAERAH-DAERAH TERHADAP JEPANG
a. Perjuangan Melawan Jepang di Aceh
Perlawanan rakyat Aceh terjadi di Cot Plieng. Perlawanan ini dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil. Ia
adalah seorang guru mengaji. Peristiwa ini berawal dari sikap tentara Jepang yang bertindak
sewenang-wenang. Rakyat diperas dan ditindas. Jepang berusaha membujuk Teuku Abdul Jalil untuk
berdamai. Namun, Teuku Abdul Jalil menolaknya. Akhirnya, pada 10 November 1942 Jepang
menyerang Cot Plieng.
24
25
26