*)
Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia
**)
Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin
Email : izukaahmad@yahoo.com
ABSTRACT
32
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant
HASIL PENELITIAN
A. Pemeriksaan kualitatif Bahan Baku
Tabel 1. Hasil Pengukuran indeks bias dan rotasi optik bahan baku
Rotasi Optik Indeks Bias
No Bahan Baku
Hasil Pustaka Hasil Pustaka
1 Minyak Kayu Putih +1,95 -4 sampai +1 1,4545 1,464 – 1,472
2 Minyak Cengkeh -1,2 0 sampai -1,5 1,5362 1,528 – 1,537
3 Minyak Sereh +2,56 -5 sampai +2 1,4611 1,468 – 1,473
4 Minyak Gandapura +0,56 - 1,5312 1,535 – 1,538
5 Minyak Terpentin +29,05 +32 1,4620 1,464 – 1,478
6 Minyak Permen -22,95 -30 sampai -16 1,4550 1,460 – 1,470
35
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714
Keterangan,
+ : Hasil Sesuai dengan Pustaka
36
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant
Keterangan,
- : Tidak Mengandung logam berbahaya
37
As-Syifaa Vol 04 (01) : Hal. 42-57, Juli 2012
ISSN : 2085-4714
38
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant
Banker, G.S, and Rhodes, C.T, 1995, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
Modern Pharmaceutics. Third dan Makanan, [1995],”
Edition, Marcel Dekker, Inc., Farmakope Indonesia “, Edisi
New York. IV, Departemen Kesehatan
Republik Indonesia, Jakarta
Depkes. 1985. Swamedikasi. Jakarta : 167, 529, 791, 796, 822.
82, 84
Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
Wasitaatmajaya, S. M., 1997, dan Makanan.,[1979],”
Penuntun Ilmu Kosmetik Kodeks Makanan Indonesia”,
Medik, UI Press, Jakarta, 11, Departemen Kesehatan
27 Republik Indonesia, Jakarta
311.
Balsam, M. S., 1972, Cosmetic
Science and Technology, Kibbe H., Arthur., [2000],” Hand Book
Edisi 1, Interscience, London, of Pharmaceutical
205, 224, 226. Excipients”, Third edition,
University School of
Depkes, 1985, Tanaman Obat Pharmacy Wilkes-Barre,
Indonesia, Direktorat Pensylvania, Washington.
Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan, Jakarta : 63, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
118, 223. dan Makanan.,[1979],”
Kodeks Kosmetika
Ditjen POM, 1979, Farmakope Indonesia”, Departemen
Indonesia, Edisi III. Direktorat Kesehatan Republik
Jenderal Pengawasan Obat Indonesia, Jakarta 158
dan Makanan. Jakarta : 130,
362, 379, 453, 454, 455, 458, Reynolds, J.E.F., [1999],”Martindale:
633. The Complete Drug
th
Reference”, 32 Edition, The
Tjitrosoepomo, G., 1989, Taksonomi Pharmaceutical Press,
Tumbuhan Obat-Obatan, London 1127, 1367, 1527,
UGM Press, Yogyakarta. 1578.
Heyne, K., 1987, Tumbuhan Berguna Guether, E, 1972, Minyak Atsiri, Jilid
Indonesia, Jilid I, IV A. Terjemahan dari The
Departemen Kehutanan, Essential Oil oleh R. S.
Jakarta, 186, 1234. Ketaren dan R. Mulyono J,
1990, Penerbit Universitas
Wijaya, K., 1998, Tanaman Berkhasiat Indonesia, Jakarta, 39-40,
Obat di Indonesia, Jilid IV, 74-76, 112-114.
Pustaka Kartini, Jakarta.
Sasmitha, D. K., 1997, Card System
Boyland, J. C., et All., 1986, Hand dan Reaksi Warna, edisi
book of Pharmaceutical revisi, Penerbit ITB Bandung,
Exipients, American 14.
Pharmaceutical Association,
New York, 3, 195, 241.
40
Formulasi Minyak-Minyak Menguap Menjadi Sediaan Balsem Counterirritant
Windhalz, M., Budavari, S., [1976] “ Svehla, G., [1990],”Vogel : Buku teks
The Merck Index : An Analisis Anorganik Kualitatif
Enxyclopedia Of Chemicals Makro dan Semimikro”, Edisi
and Drugs”, 9th Edition, kelima, PT. Kalman Media
Merck & Co, Inc, New Jersey Pustaka, Jakarta. 207, 212,
1734. 223, 229.
41