Bronkopneumonia
Penyusun :
Elma Cita Maghfira
Indah Wirta Deslina
Ivena
ANAMNESIS
Keluhan Utama :
Sesak nafas dan batuk
Sejak 1 hari sebelum masuk rumah sakit, penderita tampak sesak nafas
yang makin lama semakin bertambah sesak. Sesak tidak berhubungan dengan
aktivitas. Keluhan sesak nafas tidak disertai dengan adanya suara mengi, namun
disertai dengan mengorok. Keluhan ini juga tidak disertai dengan adanya bengkak
pada kedua kelopak mata atau kedua tungkai serta kebiruan pada ujung-ujung jari
maupun sekitar mulut. Penderita masih dapat tidur dengan satu bantal. Keluhan
sesak didahului oleh panas badan yang mendadak tinggi, terus menerus, siang
sama dengan malam dan batuk pilek sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan sesak tidak disertai dengan muntah, kejang ataupun penurunan
kesadaran. BAB dan BAK tidak ada keluhan.
Karena keluhan panas badannya, 2 hari sebelum masuk rumah sakit
penderita dibawa berobat ke bidan dan diberi sirup obat penurun panas 3 x ½
sendok teh. Tetapi karena tidak ada perbaikan, dan tampak sesak penderita dibawa
ke IGD RSUD Majalaya.
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini. Pasien diketahui memiliki
riwayat tersedak beberapa minggu sebelumnya saat meminum susu melalui botol
saat berbaring. Riwayat kontak dengan penderita dewasa batuk lama atau berdarah
disangkal. Riwayat batuk, pilek lama dan berulang disangkal. Rumah penderita
permanen, lantai keramik, ukuran 8x10 m, ventilasi cukup, sinar matahari masuk
ke dalam ruangan, terdapat kaca. Rumah keluarga pasien dihuni oleh 5 orang
anggota keluarga. Ayah pasien merupakan seorang perokok aktif, jarang
mengganti baju sebelum menggendong pasien. Pendapatan orangtua tidak tetap,
ayah pasien adalah seorang supir dengan penghasilan Rp. 3.000.000/bln.
Pasien merupakan anak pertama dari ibu P1A2, lahir spontan, letak kepala,
cukup bulan, dibantu oleh bidan, langsung menangis, berat badan lahir cukup.
Selama kehamilan ibu pasien rutin kontrol ke bidan dan tidak mengalami sakit
apapun dan tidak mengonsumsi obat yang dibeli sendiri tanpa resep dokter.
Riwayat imunisasi lengkap sesuai usia, riwayat tumbuh kembang sesuai usia.
Pasien saat ini sudah bisa berdiri sendiri, dan mengatakan beberapa kata seperti
”papa”, ”mama”.
PEMERIKSAAN FISIK
● Keadaan Umum
○ Compos mentis, tampak sakit sedang
● Tanda-tanda Vital
○ Tekanan Darah: (tidak dilakukan)
○ Nadi: 138x/menit
○ Respirasi: 42x/menit
○ Suhu: 38.3 o C
○ SpO2: 90% Room Air
● Antropometri
• BB= 7,8 kg
• PB= 76 cm
• BMI= 13,5 kg/m2
• Status Gizi
• BB/U= di bawah -1 SD
• PB/U= di atas garis median (normal)
• BMI/U= di bawah -2 SD
● Kepala
• Mata: Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, palpebral
edema (-)
• Hidung: pernapasan cuping hidung (-/-); Cavum Nasi +/+ secret
serous
• Mulut: tidak ada perioral sianosis
● Leher
• Tidak ada pembesaran KGB
• Kelenjar tiroid tidak teraba membesar
• Retraksi suprasternal (-)
● Thoraks
• Bentuk dan Gerak simetris
• Retraksi intercostal -/-; Retraksi substernal -/-
• Pulmo: VBS kanan=kiri, Slem +/+, Crakcles +/+, Wheezing -/-
• Cor : bunyi jantung S1 S2 reguler, tidak ada murmur
● Abdomen
• Datar, lembut, retraksi epigastrium (-)
• Bising Usus (+), normal
• Hepar dan lien tidak teraba
● Ekstremitas
• Akral hangat, akrosianosis (-)
• Capillary refill time <2 detik
• Genitalia dan Anus
• Perempuan; dalam batas normal
• Pemeriksaan Neurologis:
• dalam batas normal
Pemeriksaan Laboratorium
Hematologi rutin:
• Hb 9,8 g/dL
• Leukosit 7200/mm3
• Hematokrit 32%
Kimia darah
• GDS 86 g/dL
Diagnosis Banding
○ Bronkopneumonia
○ TBC paru aktif
Diagnosis Kerja
Bronkopneumonia
Usulan pemeriksaan
Rontgent Thorax
Kultur darah dan tes resistensi antibiotic
Tata Laksana
PEMBAHASAN
DEFINISI
Penyakit peradangan akut pada paru yang disebabkan oleh infeksi mikroorganisme dan
sebagian kecil disebabkan oleh penyebab non-infeksi yang akan menimbulkan
konsolidasi jaringan paru dan gangguan pertukaran gas setempat.
KLASIFIKASI
a. Pneumonia bakteri
b. Pneumonia virus
c. Pneumonia mikoplasma
d. Pneumonia jamur
a. Pneumonia tipikal
b. Pneumonia atipikal
a. Pneumonia akut
b. Pneumonia persisten
ETIOLOGI
MANIFESTASI KLINIS
● Gambaran klinis pneumonia pada bayi dan anak bergantung pada berat ringan
infeksi
● Gejala infeksi umum: demam, sakit kepala, gelisah, malaise, nafsu makan ↓,
keluhan gastrointestinal seperti mual, muntah atau diare.
● Bayi yang lebih besar: jarang ditemukan grunting. Gejala lain yang sering
terlihat adalah batuk, panas, dan iritabel
● Anak sekolah dan remaja: dapat dijumpai nyeri dada, nyeri kepala, dehidrasi,
dan letargi
a) Radiologi
tetapi tidak penting untuk diagnosis pada pasien rawat jalan yang terlihat sehat.
utama pneumonia. Foto lateral dibuat bila diperlukan informasi tambahan (tidak
rutin dilakukan).
Foto Rontgen toraks tidak dapat membedakan antara pneumonia bakteri dan
pneumonia virus.
pneumatokel.
b) Laboratorium
dari paru, cairan pleura, atau darah. Pengambilan spesimen dari paru
c) Pemeriksaan mikrobiologis
d) Pemeriksaan sputum
sensitivitas rendah. Saat ini di RSHS tidak tersedia dan tidak dilakukan.
Tatalaksana
Pemberian antibiotik
Terapi demam
Perawatan Umum di Rumah Sakit
Terapi oksigen
Bayi dan anak yang mengalami hipoksia mungkin tidak tampak sianosis
Analgetik antipiretik
Anak yang terkena infeksi saluran respiratori bagian bawah akut umumnya
Terapi Cairan
Anak yang tidak mampu mempertahankan asupan cairan akibat sesak atau
dihindari pada anak yang sakit berat, terutama bayi dengan lubang hidung
yang kecil
Bila diperlukan, cairan i.v. diberikan 80% dari kebutuhan basal dan perlu
Pneumonia
selama 5 hari
selama 3 hari
selama 5 hari
IM atau IV setiap 6 jam selama min 5 hari dan gentamicin 7.5 mg/kg IM
o Gagal terapi lini pertama: ceftriaxone (80 mg/kg IM atau IV 1 kali sehari)
selama 30 menit
minggu
stabil,
(tanpa O2),
antibiotik oral
Pencegahan
influenza
Komplikasi