MINI C-EX
Oleh:
Ivena (130110150100)
Kelompok Majalaya
Penguji:
Diah Asri Wulandari, dr., Sp.A(K)
10. Apa saja pemeriksaan penunjang yang dpaat digunakan untuk mendiagnosis tifoid,
beserta indikasi dilakukannya dan kapan pengambilan sampelnya? (Gold standard)
a. Biakkan darah: dibiakkan pada agar MacConkey dan dilihat adanya pertumbuhan bakteri
yang tidak memfermentasikan laktosa, gram negative dan menunjukkan gerak positif.
Membutuhkan waktu 5-7 hari. Spesimen diambil pada minggu 1 sakit saat demam
tinggi.
b. Biakkan bekuan darah
c. Biakkan cairan empedu, penting untuk mendeteksi adanya karier dan pada stadium lanjut
penyakit.
d. Biakkan tinja. Positif selama masa sakit, namun biasanya diperiksa pada minggu ke 2
dan minggu-minggu selanjutnya. Biakkan tinja lebih berguna pada penderita yang
sedang diobati dengan kloramfenikol terutama untuk mendeteksi karier
e. Biakkan air kemih. Kurang berguna dibandingkan dengan biakkan darah dan tinja.
Biakkan air kemih positif pada minggu sakit ke 2 dan 3.
f. Serologis widal. Melihat reaksi antigen dengan agglutinin yang merupakan antibody
spesifik terhadap komponen basil Salmonella di dalam darah manusia (saat sakit, karier,
atau pasca vaksinasi). Prinsip test ini adalah terjadinya reaksi aglutiansi antara antigen
dan agglutinin yang dideteksi yakni agglutinin O dan H. Aglutinin O mulai dibentuk
pada akhir minggu pertama demam sampai puncaknya pada minggu ke 3 sampai ke 5.
Agglutinin ini dapat bertahan sampai 6-12 bulan. Agglutinin H mencapai puncak lebih
lambat minggu ke 4-6 dan menetap dalam wkatu lebih lama, sampai 2 tahun kemudian.
g. Pemeriksaan lain:
- Pemeriksaan pelacak DNA S. typhi dengan PCR (Polymerase Chain Reaction)
DNA basil diidentifikasikan dnegannteknik hibridasi asam nukleat atau amplifikasi
DNA. Tidak dapat menunjukkan infeksi akut, karena PCR tidak dapat membedakan
basil yang hidup dengan yang mati. Oleh karena biaya yang mahal, test ini tidak
dianjurkan untuk pelayanan rutin.
- Typhi Dot EIA (immunoblotting)
- Serologi IgM
11. Perbedaan masing pemeriksaan penunjang tifoid? Apa yang dicari dari masing
pemeriksaan?
12. Kapan pemeriksaan tifoid melalui sampel urin dan feses diperlukan?
13. Apa saja komplikasi dari demam tifoid? Apakah dapat menyebabkan komplikais
pneumonia?
a. Tifoid toksik, penderita dengan sindrom demam tifoid dengan panas tinggi yang disertai
dengan kekacauan mental hebat, penurunan kesadaran, mulai dari delirium sampai koma
b. Syok septik, penderitan dengan sindrom tifoid, panas tinggi serta gejala-gejala toksemia
berat. Didapatkan gejala hemodinamik seperti tensi turun, nadi halus dan cepat,
keringatan dan akral yang dingin.
c. Perdarahan. Kmplikasi perdarahan ini ditandai dengan hematoshezia, tapi dapat juga
diketahui dengan pemeriksaan laboratorium terhadap feses (occult blood test).
d. Perforasi. Komplikasi perforasi ini ditandai dengan gejala gejala akut abdomen dan
peritonitis. Didapatkan gas bebas dalam rongga perut yang dibantu dengan pemeriksaan
klinis bedah dan foto polos abdomen 3 sisi.
e. Hepatitis tifosa, adalah diagnosis klinis dimana didapatkan kelainan yakni icterus,
hepatomegali dan kelainan test fungsi hati.
f. Pankreatitis tifosa, adalah diagnosis klinis dimana didapatkan petada pankreatitis akut
dengan peningkatan enzim amilase dan lipase. Dapat dibantu dengan USG atau CT scan
g. Pneumonia
Untuk anak >5 th, sebagai pembanding digunakan referensi kurva pertumbuhan WHO 2007
dan menggunakan indeks antropometri BMI untuk usia (BMI/U) sebagai pengganti BB/TB.