Anda di halaman 1dari 11

PAPER MKA SOSIOLOGI PERDESAAN

PROSES PEMBANGUNAN

PADA MASYARAKAT DESA SARIHARJO

Disusun Oleh :

ARDIANSYAH SANJAYA, NIM : 134170049

Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta

2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunianya saya dapat menyelesaikan Paper MKA Sosiologi Perdesaan dengan
sebaik−baiknya. Dalam paper ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada
pihak−pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan paper, khususnya kepada :

1. Bapak Dr. Eko Murdiyanto, S.P., M.Si. selaku Dosen Pembimbing Mata
Kuliah Sosiologi Perdesaan
2. Semua pihak yang telah memebantu menyelesaikan Paper MKA
Sosiologi Perdesaan.

Penyusun menyadari bahwa paper ini masih banyak terdapat kekurangan. Baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun dari semua pihak penulis harapkan demi
penyempurnaan paper ini.

Yogyakarta, November 2017

Penulis
DAFTAR ISI

Sampul luar

Kata Pengantar

Daftar Isi

I. Pendahuluan
1. Kondisi alam : geografis, topografis dll
2. Kondisi Budaya masyarakat

II. Aspek Ekonomi Desa


1. Mata pencaharian masyarakat
2. Kondisi ekonomi masyarakat

III. Proses perubahan yang terjadi:


1. Perubahan bidang Pertanian
2. Perubahan bidang Teknologi
3. Perubahan bidang Sosial
4. Perubahan bidang Ekonomi
5. Perubahan bidang Pendidikan

IV. Pembahasan.
1. Apakah proses perubahan yang terjadi berupa perubahan Kecil atau besar?
2. Apakah proses perubahan yang terjadi merubah kultur atau struktur atau
interaksi?

V. Kesimpulan

Proses perubahan yang terjadi pada tempat tersebut menimbulkan


pembangunan ataukah modernisai / westernisasi
BAB 1

PENDAHULUAN

Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik adalah wilayah yang masih terus berkembang,
dengan banyaknya pembangunan-pembangunan perumahan baru yang ada dan masih
masuk di peta wilayah Desa Sariharjo Kecamatan Ngaglik. Sampai bulan September 2013
Desa Sariharjo memiliki 16 Pedukuhan yang terdiri dari 39 RW. Untuk melihat secara utuh
desa Sariharjo dapat dilihat melalui kondisi alam dan kondisi budaya masyarakatnya.

1. Kondisi Alam Desa Sariharjo


Luas Wilayah Desa Sariharjo 829,75 Ha, sesuai rencana tata ruang dan
wilayah, secara umum Kecamatan Ngaglik adalah wilayah penghijauan,
perumahan dan pendidikan. Secara geografis Wilayah Kecamatan Ngaglik terbagi
dalam 2 ( dua ) kawasan, yaitu kawasan Timur dan kawasan Barat, dan Wilayah
Desa Sariharjo terletak di kawasan barat Kecamatan Ngaglik, dengan batas – batas
wilayah sebagai berikut :
o Sebelah Utara : Desa Donoharjo
o Sebelah Timur : Desa Sinduharjo
o Sebelah Selatan : Desa Sinduadi
o Sebelah Barat : Desa Sendangadi
Desa Sariharjo memiliki jumlah penduduk sebesar 15.999 jiwa dengan
pertumbuhan penduduk pertahun mencapai 1,01 %. Secara Topografi, wilayah
desa Sariharjo terletak di wilayah lereng terbawah bagian selatan gunung Merapi.
Ketinggian tanahnya berkisara antara 100 mdpl hingga 499 mdpl, dengan struktur
wilayah miring dengan dataran lebih rendah di bagian selatan.

2. Kondisi Budaya Masyarakat


Kebudayaan yang ada di desa Sariharjo dipengaruhi oleh faktor Religi,
karena mayoritas masyarakat di desa Sariharjo beragama Islam. Seperti halnya
“kenduri”, “selametan”, “sadranan” dan kegiatan yang bersifat melestarikan
budaya seperti kegiatan “bergodo”.
Kenduri biasa dilakukan untuk acara acara tasyakuran, misalnya saat
menjelang hari raya Idul Fitri. Kenduri memiliki tujuan untuk meminta berkah dari
Tuhan Yang Maha Esa atas kewjiban yang telah dilakukan. Untuk selametan biasa
dilakukan oleh keluarga yang punya hajat, misalnya saat ada yang melahirkan.
Selametan memiliki tujuan untuk meminta berkah atas sesuatu yang telah di terima
dari Tuhan Yang Maha Esa. Selanjutnya ada kegiatan “sadranan” yang merupakan
kegiatan rutin menjelang bulan ramadhan. Sebelum kegiatan dimulai biasanya para
warga bekerja bakti membersihkan makam sehari sebelumnya. Sadranan sendiri di
lakukan di area makam yang bertujuan untuk mendoakan para jenazah yang telah
dimakamkan dan untuk memepererat tali silaturahmi.
Untuk kegiatan kesenian seperti “bergodo” biasa dilakukan pada acara
pagelaran terbuka, acara tersebut merupakan acara dari kecamatan yang di
selenggarakan dalam rangka melestarikan kebudayaan yang mana disana sebagai
ajang unjuk prestasi tiap dusun.
BAB II

ASPEK EKONOMI DESA

Aspek ekonomi desa berdampak pada kegiatan sosial dan kegiatan lainnya yang
bersifat kebersamaan. Aspek ekonomi desa Sariharjo berdasarkan pada mata pencaharian
dan kegiatan masyarakat di bidang ekonomi.

1. Mata Pencahariaan Masyarakat


Karena dahulu desa Sariharjo merupakan daerah pedesaan maka
sebelumnya mayoritas penduduk bermata pencaharian sebagai petani. Sampai
sekarang pun jumlah petani di desa Sariharjo masih ada walaupun jumlahnya
hanya 500 orang atau 3,125 % dari total jumlah penduduk di Desa Sariharjo.
Saat ini desa Sariharjo menjadi wilayah perkotaan sehingga banyak yang
berprofesi menjadi karywan swasta. Hal tersebut dikarenakan menurut masyarakat
pekerjaan sebagai petani kurang menjanjikan sehingga banyak yang beralih profesi
menjadi karyawan swasta. Data saat ini menunjukan jumlah karyawan swasta
mencapai 3.880 orang atau 24,25 % dai total jumlah penduduk di Desa Sariharjo.

2. Kondisi Ekonomi Masyarakat

Berdasarkan mata pencaharaian yang bermacam macam pendapatan rata


rata masyarakat desa Sariharjo berkisar antara Rp.1.600.000,00 sampai
Rp.2.000.000,00 per orangnya. Besarnya pendapatan tersebut terbilang sudah
mampu mencukupi kebutuhan hidup masyarakat desa Sariharjo, mengingat biaya
hidup di kota Jogja yang rendah ini. Pendapatan tersebut sudah masuk dalam UMK
dan UMP kabupaten Sleman, besarnya UMK dan UMP kabupaten Sleman sabesar
Rp. 1.574.550,00.

Tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun terbilang sudah merata,


walaupun masih ada beberapa keluarga yang tidak mampu. Namun hal tersebut
dapat diatasi dengan adanya bantuan khusus untuk keluarga tidak mampu sehingga
kebutuhan hidup seluruh warga masyarakat desa Sariahrjo dapat terpenuhi.
BAB III

PROSES PERUBAHAN YANG TERJADI

Seiring dengan perkembangan zaman desa Sariharjo mengalami perkembangan


pula menyesuaikan dengan kemajuan IPTEK. Dengan masuknya teknologi di desa
Sariharjo, memiliki dampak pada berbagai bidang diantaranya bidang Pertanian, bidang
Teknologi, Bidang Sosial, bidang Ekonomi, dan bidang Pendidikan.

1. Perubahan Bidang Pertanian


Sebelum adanya teknologi di bidang pertanian masyarakat desa Saiharjo
bertani dengan cara tradisional dan secara gotong royong. Seperti saat musim
tanam padi, masyarakat saling gotong royong dalam menanam begitu pula pada
saat musim panen, namun sebagai gantinya masyarakat yang membantu menanam
dan memanen tersebut mendapat upah berupa padi dalam jumlah sesuai
kesepakatan dengan pemilik lahan. Pengolahan hasil pertanian pun masih minim
dan belum terkoordinir dengan baik.
Namun setelah adanya teknologi di bidang pertanian masyarakat
cenderung lebih memilih dengan alat alat sistem pertanian karena dinilai lebih
efektif dan efisien. Dengan adanya teknologi di bidang pertanian tersebut,
membuat masyarakat yang dulunya melakukan kegiatan bertani dengan dilakukan
bersama sama, kini lebih memilih menggunakan alat alat sistem pertanian karena
dinilai lebih sedikit biaya yang diperlukan dan jauh lebih efektif baik dari segi
waktu maupun tenaga. Sudah ada perkembang dalam pengolahan hasil pertanian
dan sudah terkoordinir dengan baik.

2. Perubahan Bidang Teknologi


Sebelum masuknya teknologi, dulu masyarakat Desa Sariharjo
menggunakan alat berupa “kentongan” untuk komunikasi, seperti untuk
mengumpulkan warga dalam kegiatan tertentu. Namun setelah masuknya
teknologi kini masyarakat desa Sariharjo lebih memilih menggunkan Handphone
dan Smartphone untuk komunikasi satu sama lain.
Untuk teknologi bidang transportasi pun mengalami perkembangan, dari
yang dulu minim kendaraan bermotor namun kini setiap warga sudah memiliki
kendaraan bermotor. Sehingga mempermudah dalam berpergian.

3. Perubahan Bidang Sosial


Dahulu desa Sariharjo merupakan wilayah pedesaan, namun pada awal
tahun 2017 desa Sriharjo sudah merupakan desa bertajuk perkotaan. Hal tersebut
dikarenakan jumlah perumahan lebih mendominasi dari pada lahan pertaniannya.
Masyarakatnya pun sudah bersifat “Redistribusi” dari yang dulunya
“Resiprositas”, di buktikan dengan sudah adanya sistem “upah” atau pembayaran.
Akibat dari kemajuan teknologi bidang komunikasi yaitu berkurangnya
komunikasi secara langsung antar warga. Berkurangnya disini dalam hal
komunikasi jarak jauh sehingga komunikasi saat ini lebih mendekatkan. Namun,
kebudayaan seperti saling tegur sapa dan tersenyum apabila berpapasan masih
menjadi kebiasaan warga desanya. Perkumpulan warga pun masih sering
dilakukan secara rutin untuk menjalin kerukunan antar warga.

4. Perubahan Bidang Ekonomi


Dari yang dulu bermata pencaharian sebagai petani sudah mulai beralih ke
karyawan swasta. Masyarakatnya sudah beralih dari Resiprositas ke masyarakat
yang Redistribusi, hal tersebut karena tuntutan kehidupan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

5. Perubahan Bidang Pendidikan


Sebelum masuknya internet, warga desa Sariharjo mendapat wawasan
hanya dari media masa seperti koran, televisi dan radio. Namun setelah jaringan
Internet masuk, wawasan masyarakat pun bertambah karena akses informasi yang
mudah lewat internet dan media sosial.
LAMPIRAN BAGAN

1. Manual 1. Alat alat modern


2. Lebih Banyak 2. Sedikit Tenaga
Tenaga Kerja BIDANG Kerja
3. Sistem bagi hasil PERTANIAN 3. Sistem pembayaran
4. Belum mengenal 4. Sudah ada
pengolahan pengolahan
5. Belum terkoordinir 5. Sudah terkoordinir

1. Komunikasi secara 1. Komunikasi lewat


langsung BIDANG media sosial
2. Tradisional TEKNOLOGI 2. Modern
3. Manual 3. Menggunakan alat

1. Komunikasi secara 1. Komunikasi lewat


langsung media sosial
2. Dilakukan dengan BIDANG 2. Ada upah di
ikhlas SOSIAL baliknya
3. Masyarakat 3. Masyarakat
pedesaan perkotaan

1. Petani BIDANG 1. Karyawan Swasta


2. Resiprositas EKONOMI 2. Redistribusi

1. Wawasan terbatas BIDANG 1. Internet menambah


media masa PENDIDIKAN wawasan
BAB IV

PEMBAHASAN

Proses perubahan yang terjadi merubah sebagian besar masyarakat desa Sariaharjo
menuju ke arah yang lebih maju. Hal tersebut dibuktikan dengan masuknya teknologi
membuat perubahan positif di berbagai bidang, diantaranya bidang Pertanian, bidang
Teknologi, bidang Sosial, bidang Ekonomi, dan bidang Pendidikan. Untuk perubahan
dibidang pertanian menyebabkan sistem pertanian yang meningkat ke arah modern dan
efisien. Begitu pula pada bidang teknologi yang menuju pada era modern yang mampu
memudahkan kegiatan manusia. Untuk bidang sosial mendapat pengaruh dari bidang
teknologi pada hal komunikasinya, yaitu pola interaksi yang mendekatkan jarak yang jauh
dengan adanya media sosial tanpa mengurangi interaksi jarak dekat. Pada perubahan
bidang ekonomi menyebabkan kenaikan kesejahteraan masyarakat karena sudah
menggunakan sistem “upah” atau pembayaran untuk tenaga kerjanya. Sedangkan pada
bidang pendidikan terjadi perubahan yang lebih menambah wawasan masyarakat desa
Sariharjo dengan adanya internet. Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa perubahan
yang terjadi termasuk perubahan kecil yang merubah ke arah yang lebih maju.

Walaupun sudah ada alat komunikasi berupa handphone dan smartphone,


kebudayaan dan kebiasaan seperti budaya salam dan sapa serta tersenyum bila berpapasan
satu sama lain masih lestari. Tidak hanya itu, kegiatan pertemuan rutin pun masih berjalan
guna memepererat kerukunan antar warga. Kegiatan kebersamaan seperti kerja bakti juga
masih dilestarikan. Dengan begitu dapat kita ketahui bahwa perubahan yang terjadi di Desa
Sariharjo tidak merubah kebudayaan yang ada baik dari segi kulturnya, pola interaksi,
maupun strukturnya.
BAB V

KESIMPULAN

Proses perubahan yang terjadi pada Desa Sariharjo, kecamatan Ngaglik, kabupaten
Sleman, provinsi D.I.Yogyakarta merupakan perubahan yang berorientasi pada arah
“PEMBANGUNAN”.

Anda mungkin juga menyukai