Anda di halaman 1dari 24

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Komunikasi merupakan aktifitas manusia yang sangat penting. Bukan hanya dalam

kehidupan berorganisasi saja, tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan yang lainnya.

Tiada hari tanpa komunikasi, bahkan manusia sudah berkomunikasi sebelum dilahirkan ke

dunia. Orang yang melakukan meditasi pun sudah dikategorikan berkomunikasi, sama halnya

dengan orang yang melakukan pertapaan di suatu tempat tertentu yang dikeramatkan atau

mengandung daya magis.

Komunikasi merupakan hal yang esensial dalam kehidupan. Kita semua berinteraksi

dengan sesama dengan cara melakukan komunikasi. Komunikasi bisa dilakukan dengan cara

yang sederhana, sampai dengan cara yang paling kompleks. Namun saat ini seiring dengan

berkembang pesatnya teknologi telah merubah manusia dalam berkomunkasi.

Komunikasi tidak terbatas dengan kata-kata yang terucap saja, melainkan dengan

berbagai bentuk interkasi seperti , senyuman, anggukan kepala yang membenarkan maksud

hati, sikap badan, ungkap minat, perhatian yang mendukung diterimanya pengertian, dan

perasaan yang sama. Diterimanya pengertian yang sama merupakan kunci dari keberhasilan

sebuah komunikasi. Tanpa penerimaan sesuatu dengan pengertian yang sama, maka yang

terjadi adalah “dialog antara satu orang”.

Kemunculan kecanggihan teknologi untuk berkomunikasi akhir-akhir ini

mengakibatkan munculnya dampak postif dan juga negatif, terhadap tata kehidupan

masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan realitas yang ada seluruh

negara kini kehidupannya ditopang oleh kemajuan teknologi informasi. Kemajuan tersebut
ditandai dengan penggunaan alat-alat telekomunikasi seperti jaringan nirkabel, televisi, dan

juga pesawat telepon.

Munculnya beraneka ragam teknologi baru memberikan wawasan dan juga

kemudahan dari beberapa aspek kehidupan termasuk dalam berkomunikasi, sehingga

masyarakat tidak perlu bertatap muka atau menempuh jarak yang jauh untuk bertemu secara

langsung. Cukup dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi tersebut, maka komunikasi

yang terbentang puluhan ribu kilometer dapat dijangkau secara mudah. Perubahan bentuk

masyarakat menjadi suatu masyarakat informasi memicu perkembangan teknologi informasi

yang dilengkapi dengan perangkat canggih dan informasi beragam sesuai dengan kebutuhan.

Keberadaan suatu informasi menjadi sangat penting di era milenial ini, sehingga tidak

heran jika banyak sekali teknologi pendukung yang mampu menyajikan informasi kepada

khalayak yang tepat dan cepat, mengingat informasi mempunyai peranan penting diseluruh

aspek kehidupan, sehingga ketergantungan akan tersedianya informasi semakin meningkat.

Dalam castells Manuel,2001 halaman 10 dikemukakan bahwa Kemajuan-kemajuan

dalam teknologi informasi diiringi munculnya internet sebagai media dalam mengakses

segala bentuk informasi. Internet sendiri muncul dan diciptakan pada tahun 1960 yang

bernama ARPANET oleh Profesor di Univeristas Of California, Los Angles. Sementara

dalam portal sejarah perkembangan internet di Indonesia, internet baru dimulai pada tahun

1994 dan diprakarsai oleh Indonet. Hadirnya internet menjadi terobosan baru yang

dampaknya memudahkan segala akitifitas yang dilakukan manusia. Munculnya internet

didukung pula dengan aplikasi-aplikasi yang perlahan dapat membantu serta memenuhi

kebutuhan manusia. Secara global kecanggihan internet kini sudah mempengaruhi berbagai

bidang, bukan hanya di bidang teknologi itu sendiri, melainkan meluas hingga ke bidang

pendidikan, ekonomi, sosial budaya serta bidang politik. Di bidang pendidikan di era ini
misalnya, bimbingan belajar bisa dilakukan tanpa harus menggunakan jasa guru les privat,

kini bimbingan belajar bisa dilakukan di rumah mauapun dimana saja dengan waktu kapan

saja menggunakan aplikasi online yang bernama “Ruang Guru” sehingga pihak orang tua pun

bisa mengawasi dan menemani. Lalu di bidang pemerintahan internet dimanfaatkan sebagai

jembatan antara pihak pemerintahan dengan rakyat untuk menampung aspirasi-aspirasi rakyat

di seluruh pelosok daerah. Sedangkan di sektor sosial budaya, penggunaan internet dijadikan

media untuk mempromosikan destinasi wisata sebuah negara, yang nantinya akan berdampak

pada perekonomian suatu negara tersebut dapat berkembang pesat. Perkembangan internet

juga memberikan manfaat sendiri pada media, khususnya media massa.

Dulu media massa menjadi sumber kebutuhan informasi yang diandalkan oleh

manusia. Media massa sendiri terbagi menjadi dua yaitu media cetak dan elektronik. Namun

dengan berkembang pesatnya internet maka kini muncul media baru. John steve dalam

ensiclopedia new media menjelaskan dalam artian luas bahwa media baru atau new media ini

adalah istilah yang memayungi penjelasan mengenai kondisi teknologi digital dan internet

teraktual, serta dampaknya terhadap budaya di sekitarnya (revolusi digital). New media

sendiri memiliki karakteristik seperti dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, interaktif,

dan tidak memihak. Media baru bukanlah televisi, film, majalah, buku, atau publikasi

berbasis kertas, namun media baru berbentuk website, komputer multimedia, CD-ROMS,

DAN DVD.

Media baru tercipta dari kebutuhan para penggunanya untuk saling terhubung satu

sama lain yang tidak terbatas, contohnya saja jejaring sosial yang kian marak digunakan

sebagai media berkomunkasi antar sesama. Saat ini jejaring sosial seperti Instagram dan

Youtube lah yang sedang digemari oleh masyarakat. Menurut data statistik Hootsuite tahun

2019 platform media yang paling aktif adalah Youtube sebanyak 88% , disusul dengan

Whatsapp 83% , Facebook 81% dan Instagram 80% .


Dilansil dari https://m.youtube.com Youtube sendiri merupakan media sosial penyedia

segala informasi dalam bentuk tayangan video, yang mana artinya Youtube merupakan media

baru yang berupa audio-visual. Memiliki slogan “Broadcast Yourself” Youtube kini menjadi

sasaran utama khalayak untuk mendapatkan informasi. Dilansir dari data statistik dari

situsnya sendiri, lebih dari satu miliar pengguna internet secara keseluruhan. Youtube

merupakan platform online paling populer saat ini. Bahkan lembaga riset pasar Statista

memprediksi bahwa jumlah penggunanya akan terus mencapai angka 1,8 miliar orang pada

tahun 2021 mendatang

Sebagai salah satu situs yang dikususkan dalam pencarian informasi audio visual,

pengguna internet diselurh dunia dengan mudah dan bebas mampu mengakses ya bahkan

membuat akun youtube dan mengunggah beberapa video untuk dibagikan dkeseluruh dunia.

Pengguna internet mengunjungi Youtube bukan sekadar untuk mencari hiburan

semata, tetapi juga untuk belajar atau mendapatkan informasi baru. Peran Youtube di

Indonesia sebagai sarana publikasi konten video terus meningkat. Jumlah konten yang di

unggah di Indonesia meningkat lebih dari dua kali lipat dari tahun ke tahun. Menurut hasil

riset, 92% pengguna Indonesia menyatakan Youtube adalah tujuan pertama mereka ketika

mencari konten video, secara umum pengguna di Indonesia berpendapat bahwa Youtube

memudahkan mereka dalam mencari konten yang menarik dengan topik yang beragam. Kini

yang bisa mengakses Youtube bukan lagi masyarakat ubran, warganet Indonesia yang tinggal

di wilayah rural juga semakin banyak mengakses Youtube. ada beberapa faktor yang

mempengaruhi masyarakat rural mengakses Youtube seperti :

 Insfraktuktur penyedia internet yang semakin baik, dan koneksi lebih

berkualitas.
 Harga sarana mengakses internet yang semakin terjangkau seperti paket data

ataupun jaringan WiFi.

 Konten yang menarik minat warganet rural.

Meski kedua masyarakat ini sama-sama menikmati Youtube, namun ada perbedaan dalam

mengakses konten yang terdapat di Youtube. Seperti pengguna urban misalnya, mereka

cenderung mengakses konten Youtube yang sekiranya mampu menunjang kehidupan sehari-

hari, seperti konten travel, gaya hidup, atau trend terbaru yang sedang diminati. Sedangkan

pengguna rural secara umum lebih tertarik dengan konten yang memberikan hiburan secara

langsung seperti musik, komedi, atau sepak bola.

Youtube kini menjadi lahan bisnis bagi sebagian penggunanya, bahkan penghasilan

yang didapatkan dari Youtube cukup besar, yaitu sekitar 550 USD atau Rp. 7000.000,- jika

ada sebanyak 1 juta viewers. Di dalam Youtube terdapat istilah subscriber, subscriber

merupakan sebutan pagi pengguna Youtube yang berlangganan tayangan tertentu, hal tersebut

berfungsi agar pelanggan atau subscriber ini selalu mendapatkan notifikasi video baru dari

tayangan yang diikutinya. Youtube juga mendukung para pelaku konten kreatif dengan

beberapa penghargaan, seperti :

 Silver Creator Awards diberikan jika subscriber mampu mencapai 100.000 .

 Gold Creator Awards diberikan jika subscriber mampu mencapai 1 juta.

 Diamond Creator Awards diberikan jika subscriber mampu mencapai 10

juta1.

Keberhasilan Raditya Dika sebagai konten kreator di Youtube menginspirasi banyak generasi

milenial untuk menuangkan bakat dan minatnya. Hingga munculnya konten kreator beragam

dari seluruh daerah di Indonesia.

1
ibid
Salah satunya berada di wilayah Surabaya, Jatim Timur. Dia adalah Dave Jepchott

konten kreator atau Youtuber asli negara kanguru yang sekarang menetap di Surabaya ini

berhasil menarik jutaan pasang mata di Youtube dengan channelnya yang berjudul

“londokampung”2. Cak dave panggilan akrabnya menyajikan konten Youtube dengan tema

budaya lokal, budaya lokal tersebut tentulah segala sesuatu yang bersangkutan dengan

Surabaya, mulai dari bahasa Suroboyan yang sudah menjadi bahasa ibu arek-arek Suroboyo,

kemudian tempat-tempat wisata di Surabaya, hingga makanan khas Surabaya pun menjadi

topik yang diangkat di channel youtube londo kampung. Namun, yang menarik adalah Cak

Dave merupakan pemuda berdarah Australia yang tumbuh dan besar di Surabaya.

Kecintaannya terhadap budaya lokal ini membuatnya tergerak untuk membuat konten

youtube tersebut.

Bagi Cak Dave kemajuaan zaman yang makin tidak terkendali membuat sebagain

orang lupa diri, darimana dirinya berasal, kemudian terkikisnya rasa bangga terhadap budaya

dan bahasa sendiri. Menurut Cak Dave bahasa Jawa merupakan bahasa yang sangat unik,

untuk itu pada konten Youtubenya Cak Dave selalu menggunakan bahasa Jawa (Suroboyoan)

dalam penyampaiannya. Cak dave mulai mengunggah video pertamanya pada tanggal 12

september 2016 dengan judul “Bule Nyanyi Diobok-Obok Versi Jawa” yang mendapatkan

307,648 subscriber. Melihat ketertarikan para warganet akan konten youtubenya kemudian

membuat Cak Dave terus berkarya, hingga sampai tahun 2019 saat ini video

“londokampung” mampu meraih 1.5M Subscriber dengan total video sebanyak 179.

Melihat begitu banyaknya antusiasme penonton channel “londokampung” tentunya

tidak lepas dari motivasi para penonton maupun subscriber memilih channel Youtube Cak

Dave. Dari paparan diatas kemudian peneliti tertarik mengangkat penelitian tentang motif

subscriber dalam mengakses channel Youtube “londokampung”.

2
Youtube Channel LondoKampung
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis ingin mengerucutkan rumusan masalah

terkait dengan akses internet youtube channel londo kampung oleh para viewer disurabaya.

“ Bagaimana channel youtube londo kampung mampu menarik minat jutaan viewer

terutama diarea Surabaya?”

“apa yang membuat para viewer di area Surabaya tersebut memutuskan untuk

menonton channel youtube londo kampung?

“Apa motif subscriber dalam mengakses channel Youtube “londokampung” ? “

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1 Tujuan

Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah

1. Untuk mengetahui dengan menganalisa motif subscriber menonton channel

Youtube “londo kampung” khususnya bagi masyarakat Surabaya.

2. Untuk mengetahui bagaimana cara creator channel londo kampung mampu

mempengaruhi para viewer untuk menjadi subscriber dan mengunjungi situs nya.

3. Untuk mengetahui lasan para viewer atau subscriber suka menonton channel

londo kampung

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan yang bermanfaat,

antara lain sebagai berikut :

Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan informasi atau masukan bagi ilmu

pengetahuan, terutama di bidang komunikasi. Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat

bermanfaat sebagai tambahan informasi dan juga dapat membawa wawasan dan pengetahuan

tentang Teori Motif dalam ilmu komunikasi sebegai referensi untuk melaksanakan penelitian

selanjutnya mengenai action para pengguna internet khususnya platform Youtube. yang

dipengaruhi motif menonton suatau tayangan.

Serta bagaimana konten creator mampu membuat kreatifitas dalam situs youtube mereka

dengan motif menimbulkan action bagi para viewers mengunjungi bahkan menjadi pelanggan

situs mereka.

Manfaat Praktis

Penelitian ini secara praktis dapat menjadi sebuah komparasi antara teori yang

didapatkan dari hasil tatap muka dengan dosen dikelas dengan realitas yang ada, khususnya

pada kajian teori motif dalam lingkup psikologi komunikasi dalam penggunaan media baru.

1.4 Kajian Pustaka

1.4.1 Komunikasi

1.4.1.1 Definisi Komunikasi

Mengenai pengertian komunikasi secara paradigmatik ini, banyak dikemukakan oleh

para ahli, tetapi dapat disimpulkan secara lengkap yaitu komunikasi adalah proses

penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah
sikap, pendapat, atau perilaku, baik langsung secara lisan maupun tidak langsung melalui

media3.

Apabila dua orang terlibat dalam komunikasi, misalnya dalam bentuk percakapan,

komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai sesuatu

yang diperbincangkan. Kesamaan bahasa yang digunakan dalam percakapan belum tentu

menimbulkan kesamaan makna. Dengan kata lain, hanya dengan bahasa belum tentu

mengerti makna yang dibawakan oleh bahasa tersebut.

Percakapan dua orang dapat dikatakan komunikatif apabila keduaanya mengerti

bahasa yang dipergunakan dan mengerti makna dari bahan atau pesan yang dipercakapkan.

Komunikasi dapat dilakukan secara langsung maupun tidak langsung, misalnya melalui

media tertentu. Semakin pesat kemajuan teknologi komunikasi akan memberikan pengaruh

terhadap cara manusia melakukan komunikasi. Komunikasi telah memperpendek jarak,

penghematan biaya, dan menembus ruang dan waktu. Komunikasi merupakan jembatan

anatar pikiran, perasaan, kebutuhan seseorang dengan dunia luar, oleh karenanya sebagai

manusia harus mampu melakukan komunikasi yang baik dan benar agar tujuan dapat

tercapai4.

A. Komunikasi Massa

(Uraikan lebih banyak tentang komunikasi massa ndok ) teorinya Morissan klo

g salah atau jalaludin rahmad, little john.

3
Suryanto : 2015, p 48
4
Ibid
Komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak maupun elektronik, yang di

kelola oleh suatu lembaga yang ditujukan kepada sejumlah besar orang yang tersebar di

banyak tempat. Pesan-pesan yang disampaikan bersifat umum, cepat, serentak dan sekilas5.

1.4.2 Komunikasi Digital

Dengan perkembangan zaman , komunikasi yang dilakukan tidak hanya bincang-

bincang, tetapi mengalami perkembangan dengan ditemukannya alat-alat teknologi.

Muncullah komunikasi digital, untuk melakukan interaksi dan penyampaian pesan melalui

beberapa perangkat tambahan, seperti komputer, handphone, internet dan sebagainya.

Komunikasi digital akan terus berkembang sesuai dengan perubahan zaman yang dipengaruhi

dengan penemuan alat-alat berbasis teknologi yang perkembangannya terus mengimbangi.

Manfaat dari sistem komunikasi seperti ini dengan cepat dapat dipahami dan ditangkap oleh

masyarakat karena dapat diakses dimana saja dan kapan saja, kemudian tidak terbatas ruang

dan waktu, dan bisa melakukan komunikasi dua arah serta interaktif6.

1.4.4 Media Online

Media online merupakan saran komunikasi yang tersaji secara online di situs

website internet. Semua jenis channel komunikasi yang ada di intenet atau hanya bisa

diakses dengan koneksi internet, itu artinya jika tidak ada saluran internet yang

terhubung maka, media online tersebut tidak dapat menjalankan fungsinya.

Dalam konteks komunikasi massa, media online merupakan media massa ,

media jurnalistiik yang tersaji di internet secara online. Adapun karakteristik media

online yang menjadi kelebihan dibandingkan dengan media konvensional, antara lain;

5
Suryanto : 2015, p 101- 133
6
Ibid. P, 382
1. Cepat (immediacy)

Kejadian atau peristiwa dapat langsung di unggah dalam hitungan detik. Sehingga

mempercepat distribusi informasi ke publik dengan jangkaun global dalam waktu

bersamaan.

2. Pembaruan (update)

Pembaruan informasi dapat dilakukan dengan cepat dan mudah, baik berupa

koreksi subsitansi (isi,data) atau redaksional (tata bahasa), maupun berupa

perkembangan terbaru sebuah isu atau peristiwa. Informasi yang bersifat realtime ini

menyebabkan tidak adanya waktu yang diistitimewakan (prime time) dan tidak ada

istilah deadline, karena informasi berlangsung tanpa putus, hanya tergantung kapan

pengguna mengaksesnya.

3. Interkativitas

Inilah perbedaan yang cukup menonjol dari media online dan media konvensional,

karena adanya interaksi natara redaksi dengan pembaca dan antar pembaca.

Tersedianya berbagai fitur seperti kolom komentar, chatroom dan social share

memungkinkan pembaca dapat menyampaikan secara langsung korekis, keluhan,

saran, kritik, atau tanggapan yang memungkinkan dibalas langsung.

4. Personalisasi (audience control)

Pengguna semakin otonom dalam menentukan informasi mana yang dibutuhkan.

Media online memberikan peluang kepada setiap pengguna yang hanya membutuhkan

informasi yang relevan baginya dan dapat menghapus informasi yang tidak

dibutuhkan. Selektivitas informasi dan sensor ada ditangan pengguna (self control).

Dalam media online juga pengguna bebas mencari informasi melalui search engine.
5. Kapasitas tidak terbatas (unlimited storange and retrieval)

Media online tidak dibatasi halaman atau durasi seperti di media cetak dan meida

penyiaran. Berita yang tersaji juga selalu tersimpan atau terdokumentasi dengan baik

dan dapat diakses kapan saja melalui search engine. Bahkan berita yang sudah

dihapus pihak redaksi masih bisa diakses atau tersimpan jika berita itu ingin diposting

ulang oleh pengguna.

6. Terhubung dengan sumber lain (hyperlink)

Setiap data informasi yang disajikan dapat dihubungkan dengan sumber lain yang

juga berkaitan dengan informasi tersebut, atau disambungkan ke bank data yang

dimiliki media tersebut atau sumber-sumber luar.

7. Kapabilitas multimedia

Media onilne dapat menyajikan berita berupa teks, suara, gambar / foto dan video

sekaligus.

TAMBAHKAN PENJELASAN MENGENAI YOUTUBE.

1.4.5 Teori Yang Terkait Dengan Penggunaan Media Online

1.4.5.1 Teori Motif ABRAHAM MASLOW

Motif penggunaan media didasari atas semua tingkah laku manusia, pada

hakikatnya mempunyai motif tertentu. Motif merupakan suatu pengertian yang

meliputi semua penggerak, alasan-alasan, atau dorongan dalam diri manusia

menyebabkan manusia berbuat sesuatu.


Motivasi adalah sebab, alasan dasar , pikiran dasar, dorongan bagi seseorang

untuk berbuat atau ide pokok yang selalu berpengaruh besar terhadapa tingkah laku

manusia. Dengan kata lain motivasi adalah dorongan terhadap seseorang agar mau

melaksanakan sesuatu, dalam hal ini dorongan yang dimaksud adalah desakan alami

untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup.

Adanya definnisi tersebut jika dihubungkan dengan konsumsi media berarti

segala alasan dan dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan seseorang

menggunakan media dan tujuannya menggunakan media tersebut. Seleksi terhadap

media yang dilakukan oleh khalayak disesuaikan kebutuhan dan motif.

Kemudian motif ini dibagi menjadi empat kelompok sesuai dengan

penggunaan media oleh individu, yakni ;

1) Motif Informasi

Adalah motif yang berkaitan dengan kebutuhan individu akan informasi dan

eksplorasi sosial misalnya , mencari berita tentang kondisi dilingkungan terdekat.

2) Motif Mencari Identitas Pribadi

Adalah motif yang berhubungan dengan refrensi diri, eksplorasi, realitas,

penguatan nilai, motif yang ditujukan untuk memperkuat atau menonjolkan sesuatu

yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak yang bersangkut misalnya,

meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri dengan cara mengasah minat dan

bakat.
3) Motif Integrasi Dan Interaksi Sosial

Adalah motif yang meliputi integrasi dan interaksi sosial, merujuk pada

kelamgsungan hubungan individu tersebut dengan orang lain, persahabatan, dan

kegunaan sosial misalnya, aktif di karang taruna untuk menjalankan peran sosial.

4) Motif Hiburan

Adalah motif yang meliputi kebutuhan untuk melepaskan diri dari rutinitas,

tekanan dan sebagai sarana pelepasan emosi serta pemenuhan kebutuhan akan hiburan

misalnya , pergi berlibur .

1.4.5.2 Kepuasan Penggunaan Media

Penggunaan media adalah untuk menciptakan dan memelihara perilaku rutin,

juga untuk membantu memelihara ritme dan suasana hati. Sejauh orang

menjadwalkan penggunaan media sehari-hari, interaksi dengan media membutuhkan

ritme dan tempo tersendiri. misalnya menonton tayangan berita di pagi hari,

mendengarkan laporan cuaca di jam tertentu dari stasiun radio tertentu, bagi sebagian

orang kegiatan harian ditata berdasarkan interkasinya dengan media.

Sedangkan, sebagian orang menggunakan media untuk memudahkan aktifitas

nonmedia. Dalam keadaan ini, suasana hati yang diciptkan ritme internal dan ritme

medium menjadi sangat penting. Kita dapat mendengarkan musik ketika belajar, dan

mendengarkan acara berbincang-bincang ketika mengendarai mobil.

Penyebab penggunaan media terletak dalam lingkungan sosial atau psikologi

yang dirasakan sebagai masalah dan media digunakan menanggulangi masalah itu

(pemuas kebutuhan). Sejumlah masalah dan kebutuhan khas yang berkaitan dengan

informasi, hubungan sosial, hiburan, pemebelajaran, dan pembangunan sosial.


Apabila penggunaan media hampir seluruhnya tidak selektif, maka ia tidak

menyandang arti yang terkait pemakai dan dalam kadar apapun yang signifkan

sehingaa tidak dianggap sebagai alat pemecah masalah.

Kebutuhan individu ditentukan oleh lingkungan sosial. lingkkungan sosial

tersebut meliputi ciri-ciri afiliasi kelompok dan ciri-ciri kepribadian, dikategorikan

dalam kebutuhan individual yakni ;

1. Cognitive

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan informasi, pengetahuan, dan

permintaan melalui lingkungan. Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat untuk

memahami dan menguasi lingkungan, juga memuaskan rasa penasaran kita dan

dorongan untuk penyelidiikan kita.

2. Affactive

Kebutuhan berkaitan dengan peneguhan pengalaman-pengalaman yang estetis,

menyenangkan, dan emosional.

3. Personal Integrative

Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan keluarga, teman

dan dunia, hal tersebut berdasarkan hasrat untuk berafiliasi.

4. Sosial Integrative

Kebutuhan yang berkaitan dengan penuguhan kontak dengan keluarga, teman,

dan dunia. Hal-hal tersebut berdasarkan hasrat untuk berafiliasi.

5. Escapist
Kebutuhan yang berkaitan dengan menghindarkan tekanan, ketegangan, dan

hasrat keanekaragaman. Kepuasan atau pemenuhan yang didapat audiens merupakan

efek dari penggunaan media. Efek media dapat dioperasional sebagai evaluasi

kemampuan media untuk memberikan kepuasa

1.5 Kerangka Pikiran

Motif subscriber mengakses channel Youtube “londokampung”


(studi kuantitatif deskriptif)

Kebutuhan individu dalam penggunaan media :


Kognitif, Afektif, Integratif Personal, Integratif Sosial

Subscriber masyarakat Surabaya

Motif menggunakan media :


Motif informasi, Motif identitas diri, Motif integrasi dan interaksi sosial

Metode penelitian deskriptif kuantitatif dengan purposive sampling, penyajian data


menggunakan tabel frekuensi dan diagram pie chart.
1.6 Metode Penelitian

1.6.1 Metode Riset

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan

survei. Metode survei adalah metode riset dengan menggunakan kuesioner sebagai

instrumen pengumpulan datanya.

Tujuannya adalah untuk memperoleh informasi dari sejumlah subjek yang

dianggap mewakili populasi tertentu. Dalma survei, proses pengumpulan data dan

analisis bersifat terstruktur melalui kuesioner sebagai instrumen utama untuk

mendapatkan informasi dari sejumlah subjek.

1.6.2 Variabel Penelitian Dan Definisi Operasional

Pada penelitian ini, peneliti tidak membicarakan hubungan antara varibel

sehingga tidak ada pengukuran variabel x dan y. Penelitian ini difokuskan pada motif

subscriber channel youtube “londokampung” dalam mengakses akun ini, sehingga

peneliti menggunakan metode penelitian survei dengan tipe analisis deskriptif untuk

menggambarkan dan menjelaskan motif subscriber tersebut.

Dalam hal ini motif dapat diopersionalkan semua penggerak alasan-alasan

atau dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan berbuat sesuatu.

Motif yang digunakan dalam penelitian ini adalah motif yang dikemukakan

oleh McQuail yaitu, motif informasi, motif identitas diri, motif integrasi dan motifn

interaksi sosial. adapun indikator dari keempat motif tersebut dapat dijelaskan sebagai

berikut :
1. Motif informasi (keinginan untuk mencari informasi atau berita)

Individu dalam mengakses channel Youtube londokampung bertujuan untuk

mencari informasi, antara lain :

a) Ingin mengetahui konten yang digunakan channel youtube londokampung

b) Ingin mengetahui latar belakang pemilik akun

c) Ingin mengetahui budaya lokal yang diangkat dalam channel youtube

londokampung

d) Ingin mengetahui video-video baru dari channel youtube londokampung

2. Motif indentitas personal (keinginan untuk memperkuat atau menonjolkan

sesuatu yang penting dalam diri sendiri) antara lain :

a) Ingin menunjukkan video peristiwa terkini kepada subscriber ataupun

viewers channel londokampung pada platform youtube

b) Ingin berbagi informasi tentang budaya lokal surabaya kepada sesama

etnis jawa di seluruh wilayah di jawa timur, khususnya utuk subscriber

akun londokampung

c) Ingin memberikan komentar pada postingan dari subscriber akun

londokampung

d) Hanya ikut-ikutan teman yang sudah jadi subscriber.

3. Motif integrasi dan interaksi sosial. (keinginan untuk berhubungan dengan

orang lain), antara lain :

a) Ingin mencari teman baru di akun londokampung

b) Ingin mencari teman-teman lama yang juga mensubscribe akun

londokampung

c) Ingin memberikan komentar pada postingan teman yang juga

mensubscribe akun londokampung


1.6.3 Pengukuran Variabel

Pengukuran motif ini diukur melalui pemberian skor dengan menggunakan modifikasi

model skala Likert (skala sikap). Metode ini merupakan metode pengskalaan pernyataan

sikap dengan menggunakan distribusi responden sebagai dasar penentuan skalanya. Untuk

melakukan pengskalaan dengan menggunakan model ini, responden diberi daftar pernyataan

mengenai motif dan setiap pernyataan akan disediakan jawaban yang harus dipilih oleh

responden untuk menyatakan ketidak setujuannya 7. Pilihan jawaban masing-masing

pernyataan golongan dalam emoat kategori yaitu “Sangat Tidak Setuju (STS) , Tidak Setuju

(TS), Setuju (S), Sangat Setuju (SS)”

Dalam penelitian ini tidak digunakan alternatif jawaban ragu-ragu (undecided) ,

alasannya adalah sebagai berikut8 :

a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan

jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda ini tidak

diharapkan dalam instrumen.

b. Terjadinya jawaban di tengah mennimbulkan kecenderungan menjawab ketengah,

terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan menjawabnya.

c. Disediakan jawaban di tengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian

hingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden.

Pada tahap selanjutnya, empat kategori jawaban diatas akan diberi nilai sesuai dengan

jawaban yang dipilih oleh responden. Sedangkan pemberian nilainya adalah sebagai berikut :

7
Singarimbuan : 1995, p.111
8
Hadi : 2004 p.20
Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi skor 1

Tidak setuju (TS) : diberi skor 2

Setuju (S) : diberi skor 3

Sangat Setuju (SS) : diberi skor 4

Skoring dilakukan dengan cara menjumlahkan skor dari setiap item dari setiap angket,

sehingga diperoleh skor total dari setiap pernyataannya tersebut untuk masing-masing

individu. Selnajutnya, setiap indikator untuk motif diukur melalui jawaban yang terdapat

pada angket.

Kemudian jawaban yang telah dipilih, diberi skor dan ditotal. Total skor dari setiap

kategori, dikategorikan kedalam 3 interval, yaitu rendah, sedang, dan tinggi. Penentuan

interval dilakukan dengan menggunakan range.

Range masing-masing kategori ditentukan dengan :

R (Range) = Skor Tertinggi – Skor Terendah

Jenjang yang diinginkan

Keterangan : batasan dari tiap tingkatan.

Skor tertinggi : perkalian antara nilai tertinggi dengan jumlah item pertanyaan.

Skor terendah : perkalianan antara nilai terendah dengan jumlah item pertanyaan.

Jenjang : 3
1.6.4 Populasi

Populasi adalah sekumpulan etnisitas yang lengkap yang terdiri dari orang, kejadian,

atau benda, yang memiliki sejumlah karakteristik yang umum9. Populasi dalam penelitian

adalah subscriber akun Youtube londokampung sebanyak 1.6 M subscriber.

1.6.5 Teknik Sampling

Teknik dalam pengambilan sample, yang digunakan dalam penelitian ini adalah

purposive sampling yaitu penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu10, mengambil

sejumlah subscriber akun Youtube “londokampung” yang sesuai dengan kriteria yang telah

ditentukan oleh peneliti yaitu individu yang bertempat tinggal di Surabaya, individu yang

berusia 17-35 tahun, individu yang aktif menggunakan internet, dan yang mengakses akun

Youtube “londokampung”.

1.6.6 Sampel

Sample adalah bagian dari populasi11. Sampel dalam penelitian ini adalah subscriber

akun Youtube londokampung yang bertempat tinggal di Surabaya, penarikan sampel dari situs

: https://www.youtube.com/channel/UCADZVxC_4omYiNDLcsDoCeg dengan jumlah 100

responden. Jumlah 100 orang yang ada akan diberi kuesioner ini ditentukan peneliti dari

keaktifannya merespon dan berpartisipasi dalam akun Youtube londokampung. Dari

pengamatan selama kurang lebih dua minggu, maka peneliti sudah menentukan beberapa

orang yang akan dimintai pendapat melalui kuesioner. Kemudian, peneliti melakukan

pendekatan melalui kuesioner online kepada subscriber untuk meminta kesediaanya mengisi

kuesioner. Selanjutnya dinyatakan bahwa sampel sebagai sumber data atau sebagai subjek

sebaiknya memenuhi kriteria sebagai berikut :

9
Wibisono : 2004, p.40
10
Sugiono : 2003, p.61
11
Ibid
a) Individu yang berdomisili di Surabaya.

b) Individu berusia 17 -30 tahun.

c) Individu yang aktif menggunakna internet, minimal 1 kali sehari.

d) Individu yang mempunyai akun youtube dan menjadi subscriber channel youtube

londokampung.

Adapun untuk mengetahui jumlah sampel maka digunakan rumuas Yamane, untuk selang

kepercayaan 90% dengan presisi 10%, rumus yang digunakan untuk populasi besar yang

didapat dari pendugaan proposi populasi12 :

Keterangan

N = populasi

n = jumlah sampel

d = presisi (derajat ketelitian 10%)

1 = angka konstan

1.600.000
n= = 99 Ω 100
1.600.000 (0,1)2 +1

12
Kriyantono : 2007, p.94
Berdasarkan dari hasil perhitungan di atas didapatkan hasil sebanyak 99 orang, namun

peneliti membulatkannya menjadi 100 orang, dipilihnya 100 responden karena dinilai

representatif mewakili subscriber akun Youtube londokampung.

1.6.7 Instrumen Penelitian

1.6.7.1 Wawancara Damn Kuesioner

Metode wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau

orang yang diwawancara, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara.

Ada pula alat bantu lain yang akan diterapkan oleh peneliti dan dapat digunakan

adalah kuesioner. Yaitu kegiatan pengumpulan data agar kegiatan itu menjadi sistematis dan

dipermudah13. Dalam penelitian ini, peneliti mengumpulkan data menggunakan angket atau

kuesioner untuk mengukur motif subscriber akun youtube londokampung.

1.6.8 Analisa Data

Dalam penelitian ini untuk menganalisi data, amka digunakan teknik analisis yaitu uji

validitas dan dsitribusi frekuensi.

1.6.8.1 Uji Validitas

Uji validitas digukana untuk mengetahui sejauh mana alat pengukur tersebut

(kuesioner) mampu mengukur apa yang diinginkan. Valid atau tidaknya alat ukur tersebut

dapat diuji dengan mengkolerasikan antara skor total yang diperoleh dari penjumlahan semua

skor pertanyaan. Apabila kolerasi antara skor total denga skor masing-masing pertanyaan

signifikan, maka dapat dikatakan alat tersebut memiliki validitas.

13
Arikunto : 1995, p.134
1.6.8.2 Distribusi Frekuensi

Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan tabel frekuensi yang

digunakan untuk menggambarkan data yang diperoleh dari hasil wawancara berdasarkan

penyebaran keusioner yang diisi oleh responden.

Data yang diperoleh dari hasil kuesioner selanjutnya akan diolah untuk

mendeskripsikan, pengolahan data yang diperoleh dari hasil kuesioner terdiri dari :

Mengedit, mengkode, dan memasukkan tersebut ke dalam tabulasi data untuk

selanjutnya dianalisis secara deskriptif setiap pertanyaan yang diajukan. Data yang didapat

dianalisa secara kuantitif dengan menggunakan rumus14 sebagai berikut :

P = F/N X 100%

Keterangan :

P : presentase responden

F : frekuensi responden

N : Jumlah responden

Dengan menggunakan rumus tersebut maka diperoleh apa yang diinginkan peneliti

dengan kategori tertentu. Hasil perhitungan selnajutnya dilampirkan dalam tabel yang disebut

tabulasi agar mudah dipresentasikan.

14
Kriyantono : 2006, p.160

Anda mungkin juga menyukai