Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH JOMBLOISME

Sejak dulu, sebuah paham merupakan pedoman bagi para penganutnya dalam
menjalankan aktivitas kehidupan bermasyarakat di dunia ini. Salah satu sumbangsih yang
paling fenomenal dalam perkembangan peradaban adalah Karl Marx dengan Marxisme-nya,
Lenin dengan Leninisme-nya, Konfusius dengan Konfusianisme-nya, Lao Tse dengan
Taoisme-nya, dan lain-lain.
Pada zaman paleozombloikum, seorang filsuf yang merangkap sebagai presiden
negara Bangusorum bernama Presiden Vauzieres Nuridikus, meneliti fenomena kehidupan
masyarakat di negara Bangusorum, yang terutama, terkonsentrasi pada fenomena sulitnya
move on dan menjalani hidup dengan semangat dalam kubangan kenangan dan kesendirian.
Pada saat itu, muncullah ide-ide dan rumusan masalah yang melatarbelakangi pengembangan
penelitian Presiden Vauzieres Nuridikus sebagai suatu usaha jalan keluar bagi para jomblo
yang dikoyak-koyak masa lalunya.
Pada awal zaman mesozombloikum, Presiden Vauzieres Nuridikus tidak bekerja
sendiri untuk mencari jalan keluar bagi permasalahan yang selama bertahun-tahun ia teliti. Ia
memiliki dua murid, pertama Candrielli Adhitolemy dari Distrik Cinizorum (di dalam buku
ini menjadi tokoh sentral jombloisme dan neo-jombloisme sebagai ‘aku’), dan kedua
Ronaldikus Yeguere Micinicelles dari Distrik Rambatanorum.
Selama awal zaman mesozombloikum, Candrielli Adhitolemy dan Ronaldikus
Yeguere Micinicelles berguru pada Presiden Vauzieres Nuridikus hingga beliau
dikebumikan. Sebelum bertemu ajal pada zaman pertengahan mesozombloikum, Presiden
Vauzieres Nuridikus meninggalkan 10 Ajaran Presiden yang ditinggalkan kepada kedua
muridnya, dengan harapan kedua muridnya tersebut dapat memahami dan mengamalkannya
sehingga kehidupan para jomblo menemukan titik keseimbangan dalam strata sosial. Pada
zaman awal mesozombloikumlah, dicetuskan pencarian jalan keluar melalui kearifan perilaku
para jomblo dinamai sebagai Jombloisme.
10 Ajaran Presiden yang diwariskan kepada Candrielli Adhitolemy dan Ronaldikus
Yeguere Micinicelles antara lain:
1. Merapatkan barisan para jomblo dengan segenap kekuatan untuk memerjuangkan
haknya atas kesetaraan, dengan beratribut sarung sebagai lambang wibawa
Jombloisme
2. Tidak mem-bully sesama jomblo
3. Tugas yang diwajibkan bagi para jomblo adalah ngopi
4. Tidak serta merta menggadaikan harga diri untuk melepas kejombloan
5. Memupuk persatuan dan demokrasi sesama jomblo dalam merumuskan kebijakan
6. Tidak membantah bangus dari pimpinan umat (Presiden, dan lain-lain)
7. Tidak suka mencela
8. Umat diwajibkan udunan seikhlasnya ketika ritual ngopi dimulai tanpa harus meminta
tambahan kepada pimpinan umat (Presiden, dan lain-lain)
9. Tidak sombong atas kemampuannya move on dari mantan kekasih
10. Menjalankan kewajiban menolong sesama, baik itu sesama jomblo maupun non-
jomblo
Jombloisme dibagi ke dalam tiga fase:
1. Fase Kuno (zaman Paleozombloikum) – ketika Jombloisme masih berupa ide-ide dan
rumusan masalah yang diteliti oleh Presiden Vauzieres Nuridikus.
2. Fase Klasik (zaman Mesozombloikum) – ketika Jombloisme sudah disepakati
sebagai paham serta dikembangkan oleh Candrielli Adhitolemy dan Ronaldikus
Yeguere Micinicelles menjadi dua mazhab: Jombloisme Illuminasi dan Jombloisme
Radikal.
3. Fase Modern (zaman Neozombloikum) – ketika kedua mazhab Jombloisme bersatu
dan menyatukan persepsi pada 10 ajaran Presiden yang dinamai Neo-jombloikum. Di
fase ini pula kitab Bangusorum diselesaikan.

Setelah kematian Presiden Vauzieres Nuridikus pada zaman pertengahan


mesozombloikum, Candrielli Adhitolemy dan Ronaldikus Yeguere Micinicelles kembali ke
Distrik masing-masing dan mengembangkan ajaran Jombloisme. Namun karena adanya
kesalahan tafsir 10 Ajaran Presiden dari Ronaldikus Yeguere Micinicelles, ia akhirnya keluar
dari ajaran Jombloisme yang sebenarnya. Ronaldikus Yeguere Micinicelles lebih
mengutamakan pada penyetaraan strata fisik, yang mengakibatkannya menciptakan sebuah
Camprungorum (kitab Jombloisme Radikal) yang di dalamnya berisi praktik-praktik keras
dan mengganggu keamanan para pengelana zina (non-jomblo) dan menciptakan umat
Jombloisme Radikal yang saat ini dikenal dengan nama Jombi (Jomblo Biadab). Ia mendapat
gelar “Raden” dari umatnya dan menetap di Distrik Rambatanorum tanpa pernah
mengunjungi Bangusorum, sebagai tempat Jombloisme dilahirkan. Ronaldikus Yeguere
Micinicelles juga membentuk Badan Ketahanan Jombloisme (BKJ) yang difungsikan untuk
melaksanakan operasi penggangguan sampai perusakan hubungan ilegal kaum non-jomblo.
Berbeda dengan Ronaldikus Yeguere Micinicelles, Candrielli Adhitolemy
mengembangkan ajaran Jombloisme sesuai dengan 10 Ajaran Presiden tanpa ada kesalahan
tafsir, sehingga Jombloisme yang dikembangkan oleh Candrielli Adhitolemy terkesan lebih
konservatif namun murni dan tidak menyela kaidah-kaidah Jombloisme itu sendiri, yang
menekankan pada jalan keluar secara batiniah (kesetaraan kebahagiaan). Paham Jombloisme
yang dikembangkan Candrielli Adhitolemy di Distrik Cinizorum dikenal sebagai Jombloisme
Illuminasi dan mendapat gelar “Vaduka” dari umatnya yang dikenal sebagai Jompo (Jomblo
Penuh Optimisme). Ia pun menciptakan sebuah kitab Bangusorum yang berisi praktik-praktik
pencarian ketenangan batin dalam kejombloan. Masing-masing pemimpin mazhab
Jombloisme memiliki sebuah ajarannya masing-masing. Jombloisme Illuminasi dengan kitab
Bangusorum yang berisi 10 Ajaran Presiden dan bangus Candrielli Adhitolemy yang disebut
Pasal Candrielli. Jombloisme Radikal dengan ajaran Camprungorum yang berisi camprung
Ronaldikus Yeguere Micinicelles.

Pada akhir zaman mesozombloikum, terjadi sebuah pertemuan besar antara “Vaduka”
Candrielli Adhitolemy dan “Raden” Ronaldikus Yeguere Micinicelles di Bangusorum.
Terjadi perdebatan hebat tentang ajaran Jombloisme yang berpangkal pada 10 Ajaran
Presiden dan pengembangan yang telah mereka lakukan. Dan pada akhirnya, “Raden”
Ronaldikus Yeguere Micinicelles mengakui kesesatannya dalam mentafsirkan 10 Ajaran
Presiden sehingga kembali pada ajaran Jombloisme yang sebenarnya. Pada awal zaman
neozombloikum, lahirlah persatuan Jombloisme Illuminasi dan Jombloisme Radikal sebagai
Neo-jombloisme seperti yang diajarkan oleh Presiden Vauzieres Nuridikus.

Negara Bangusorum sebagai tempat lahirnya paham Jombloisme resmi diubah menjadi
negara Jombloisme dalam kongres Jombloisme dan tetap membiarkan Bangusroum sebagai
pusat pemerintahan. Jombloisme selain dijadikan nama negara, dijadikan pula ideologi
negara tersebut dengan landasan hukum 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
KONGRES JOMBLOISME DI BANGUSORUM
Revolusi Jombloisme. Awal Zaman Neozombloikum

Setelah persetujuan dari kedua pimpinan mazhab Jombloisme, maka akan diadakan
kongres Neo-jombloisme di altar Ruang Hening, Bangusorum. Kongres tersebut dihadiri oleh
pimpinan Jombloisme Illuminasi beserta umatnya, dan pimpinan Jombloisme Radikal beserta
umatnya. Kongres tersebut dilaksanakan selama empat hari empat malam dan menghabiskan
seratus tiga puluh delapan gelas kopi Fireship. Dari seluruh umat Jombloisme, baik itu
Jombloisme Illuminasi maupun Jombloisme Radikal yang setelah diakumulasi berjumlah
14.678 jiwa, yang menghadiri kongres tersebut hanya sebagian kecil, yaitu pimpinan dan
umat-umat penting yang kemudian mengisi posisi kabinet Neo-jombloisme sebagai paham di
negara Bangusorum, di antaranya:
Dari mahzab Jombloisme Illuminasi
1. “Vaduka” Candrielli Adhitolemy (Pimpinan Jombloisme Illuminasi)
2. Vazaya Dionimbus
3. Yogaskov Yudisarakov II
4. Pengkusta Muharamusta
5. Rezantoro Sibutarbutar
6. Atakurus
7. Nizarium Hanuerectum
Dari mahzab Jombloisme Radikal
1. “Raden” Ronaldikus Yeguere Micinicelles (Pimpinan Jombloisme Radikal)
2. Nanasta Miadotus (yang berperan sebagai pemandu kongres Jombloisme di
Bangusorum)
3. Andrianus Tetanusky
4. Apipszky Gustinovic III
5. Dudion Apreheleon IV

Dari kongres tersebut diputuskan revisi 10 Ajaran Presiden oleh Presiden Candrielli
Adhitolemy, antara lain:

1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Merapatkan barisan para jomblo dengan segenap kekuatan untuk memerjuangkan
haknya atas kesetaraan, dengan beratribut sarung sebagai lambang wibawa
Jombloisme
3. Tidak mencela sesama jomblo
4. Tugas yang diwajibkan bagi para jomblo adalah ngopi
5. Tidak serta merta menggadaikan harga diri untuk melepas kejombloan
6. Memupuk persatuan dan demokrasi sesama jomblo dalam merumuskan kebijakan
7. Tidak membantah bangus dari pimpinan umat (Presiden, dan lain-lain)
8. Umat diwajibkan udunan seikhlasnya ketika ritual ngopi dimulai tanpa harus meminta
tambahan kepada pimpinan umat (Presiden, dan lain-lain)
9. Tidak sombong atas kemampuannya move on dari mantan kekasih
10. Menjalankan kewajiban menolong sesama, baik itu sesama jomblo maupun non-
jomblo, serta menjunjung tinggi toleransi

Dari kongres tersebut juga diputuskan:


1. Jombloisme Illuminasi dan Jombloisme Radikal secara aklamasi bersatu menjadi
Jombloisme (Neo-jombloisme) pada awal zaman Neozombloikum.
2. Diubahnya negara Bangusorum menjadi negara Jombloisme sesuai dengan paham
Jombloisme yang mayoritas dianut umat negara Jombloisme, serta menetapkan
Bangusorum sebagai pusat pemerintahan negara Jombloisme.
3. Menetapkan paham Jombloisme sebagai ideologi negara Jombloisme.
4. Mengubah kemasan Bangusorum dari kitab menjadi Undang-Undang (UU) yang
disusun atas Pasal Candrielli (dari kitab Bangusorum) dan camprung Ronaldikus
Yeguere Micinicelles dalam Camprungorum sebagai Pasal Ronaldikus.
5. Diangkatnya Vaduka Candrielli Adhitolemy sebagai Presiden Jombloisme dan secara
resmi diganti gelarnya menjadi Presiden Candrielli Adhitolemy.
6. Diangkatnya Raden Ronaldikus Yeguere Micinicelles sebagai Panglima Jombloisme
dan secara resmi diganti gelanya menjadi Panglima Ronaldikus Yeguere Micinicelles.
7. Menyepakati 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum (yang terdiri dari Pasal
Candrielli dan Pasal Ronaldikus) sebagai pedoman umat Jombloisme.
8. Memberikan wewenang penuh kepada Presiden Jombloisme untuk merevisi, baik itu
mengubah, menambah, atau mengurangi isi dari 10 Ajaran Presiden dan UU
Bangusorum dengan tetap berpangkal pada apa yang diwarisi dari Presiden terdahulu
dan norma-norma Jombloisme.
9. Membentuk kabinet dan diisi sesuai dengan demokrasi atas persetujuan Presiden.
10. Mengubah fungsi Badan Ketahanan Jombloisme menjadi badan yang melindungi
keutuhan dan kedaulatan Jombloisme.

Selain daripada putusan di atas, maka dirumuskan pula hak dan kewajiban umat Jombloisme
serta fungsi dari masing-masing divisi kabinet, di antaranya:
a. Hak dan Kewajiban Jombloisme

1. Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa


2. Memegang teguh dan menjalankan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum
3. Melaksanakan tugas negara, ngopi.
4. Berkelakuan baik terhadap sesama jomblo maupun non-jomblo.
5. Tidak suka mem-bully sesama jomblo.
6. Memupuk persatuan dan demokrasi sebagai sesama jomblo dalam
merumuskan kebijakan sesuai dengan persetujuan Presiden.
7. Tidak mengkhianati kedaulatan Jombloisme dengan ngabekur dengan
pasangan ilegal.
8. Tidak berbicara hal-hal yang bisa menyakiti sesama jomblo maupun non-
jomblo.
9. Beratribut sebagaimana mestinya; sarungan, sebagai bukti menjunjung tinggi
wibawa Jombloisme.
10. Tidak menyombongkan kemampuannya dalam move on dari mantan
kekasihnya.
11. Tidak suka meminta sumbangan untuk menjalankan ritual kepada pimpinan
umat (Presiden, Panglima, dan lain-lain).
12. Tidak suka membantah bangus dari pimpinan umat (Presiden, Panglima, dan
lain-lain).
13. Akan mendapatkan gelar Purnawirawan Jombloisme apabila telah melepas
kejombloan dengan cara terhormat (menikah yang sah secara agama maupun
negara).

b. Struktur Kepemimpinan, serta Hak dan Kewajiban dari Masing-Masing


Divisi Kabinet

1. Struktur Kepemimpinan

 Presiden Jombloisme – Presiden Candrielli Adhitolemy


 Panglima Jombloisme – Panglima Ronaldikus Yeguere Micinicelles
 Menteri Keuangan Jombloisme – Apipszy Gustinovic III
 Menteri Sekretaris Kabinet Jombloisme – Vazaya Dionimbus
 Menteri Pertahanan Jombloisme – Nanasta Miadotus
 Menteri Pendidikan Jombloisme – Nizarium Hanuerectum
 Menteri Kesadaran Jombloisme - Atakurus
 Menteri Informasi dan Komunikasi – Pengkusta Muharamusta
 Menteri Politik, Hukum, dan HAM Jombloisme – Rezantoro
Sibutarbutar
 Menteri Riset dan Pengembangan – Dudion Apreheleon IV
 Menteri Hubungan Luar Paham (Non-jomblo) – Yogaskov
Yudisarakov II
 Menteri Ritual Jombloisme – Andrianus Tetanusky

2. Hak dan Kewajiban

a. Presiden

 Presiden wajib beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Presiden wajib berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka
menolong.
 Presiden memiliki posisi tertinggi di Jombloisme.
 Presiden berhak menentukan kebijakan.
 Presiden berhak merevisi, baik itu mengubah, menambah, maupun
mengurangi isi UU Bangusorum dan 10 Ajaran Presiden.
 Pimpinan tertinggi Badan Ketahanan Jombloisme (BKJ).
 Presiden berhak mengatur semua aktivitas umat Jombloisme.
 Presiden berhak untuk tidak udunan ketika ritual ngopi
dilaksanakan.

b. Panglima

 Panglima wajib beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Panglima wajib berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka
menolong.
 Panglima memiliki keududukan tertinggi dalam monitoring
stabilitas Jombloisme di bawah naungan Presiden.
 Memimpin Badan Ketahanan Jombloisme (BKJ) di bawah di
bawah naungan Presiden.
 Panglima wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU
Bangusorum.
 Panglima berhak mengusulkan revisi, baik itu mengubah,
menambah, maupun mengurangi isi kitab Bangusorum dan 10
Ajaran Presiden sesuai izin dari Presiden.
 Panglima berhak untuk udunan dengan nominal minimum
ketika ritual ngopi dilaksanakan.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

c. Menteri Keuangan Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Berhak menagih pajak ritual kepada umat Jombloisme untuk
kepentingan Jombloisme.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Berhak untuk menambah maupun mengurangi jumlah nominal
pajak ritual kepada umat Jombloisme.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

d. Menteri Sekretaris Kabinet Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki hak untuk mengatur, mencopot, memilih kabinet
Jombloisme seizin Presiden.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Mengoptimalkan fungsi dari tiap-tiap menteri Jombloisme.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

e. Menteri Pertahanan Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memimpin Badan Ketahanan Jombloisme (BKJ) di bawah di
bawah naungan Presiden dan Panglima Jombloisme.
 Memiliki fungsi untuk melindungi segenap kesatuan
Jombloisme.
 Memupuk persatuan dan kesatuan dalam menjaga stabilitas
Jombloisme.
 Melindungi kedaulatan Jombloisme dari intervensi pihak non-
jomblo.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

f. Menteri Pendidikan Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk meningkatkan kemampuan umat
Jombloisme untuk berdiplomasi ketika mendapat intervensi
dari kaum non-jomblo.
 Meningkatkan kemampuan move on umat Jombloisme.
 Memberi bimbingan menuju tingkatan tertinggi dari
Jombloisme, yaitu Purnawirawan Jombloisme (melepas
kejombloan yang sah secara agama dan negara).
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

g. Menteri Kesadaran Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk menyadarkan umat Jombloisme bahwa
status jomblo adalah kebaikan.
 Meningkatkan kesadaran umat Jombloisme untuk kembali
ngabekur dengan pasangan ilegalnya.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

h. Menteri Komunikasi dan Informasi

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk memberi informasi seputar hikmah-
hikmah kejombloan.
 Mengumpulkan seakurat-akuratnya perkembangan kaum non-
jomblo dan jomblo yang tersesat.
 Mengoptimalkan komunikasi dan silaturahmi antar jomblo.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

i. Menteri Politik, Hukum, dan HAM Jombloisme


 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk melindungi struktur Jombloisme dari
intervensi intern maupun ekstern yang mengancam kedaulatan
Jombloisme.
 Menegakkan 10 Ajaran Presiden, kitab Bangusorum, dan
bangus Presiden Jombloisme.
 Melindungi segenap hak dan kewajiban umat Jombloisme.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

j. Menteri Riset dan Pengembangan

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk mengembangkan hal-hal bermanfaat
yang bisa dilakukan umat Jombloisme.
 Membantu pimpinan umat untuk mengembangkan kitab
Bangusorum dan kebijakan-kebijakan lainnya.
 Mengumpukan data dari hikmah-hikmah kejombloan.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

k. Menteri Luar Paham (Non-jomblo)

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi sebagai pemantau mobilitas kaum non-jomblo
dan melaporkannya secara berkala kepada pimpinan umat.
 Memperkuat diplomasi ketika kedaulatan Jombloisme
diganggu oleh pihak non-jomblo.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

l. Menteri Ritual Jombloisme

 Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa.


 Berbudi pekerti luhur, suka ngopi, dan suka menolong.
 Memiliki fungsi untuk menjaga stabilitas ritual ngopi harian,
mingguan, bulanan, maupun tahunan Jombloisme.
 Wajib menerapkan 10 Ajaran Presiden dan UU Bangusorum.
 Tunduk pada bangus Presiden Jombloisme.

Setelah itu, kongres ini menyepakati rumusan definisi jomblo dan Jombloisme serta
klasifikasi jomblo yang berhak menganut Jombloisme, di antaranya:
A. Definisi Jomblo dan Jombloisme
1. Menurut Presiden Vauzieres Nuridikus

a. Jomblo adalah suatu statmen yang mengarah kepada manusia yang


memiliki kelainan terhadap suatu ikatan sebagai objeknya, namun
memiliki ketegaran dan berprinsip bahwa hidup terlalu luas untuk hanya
terpaku pada cinta yang palsu karena dunia ini tidak hampir sepenuhnya
tentang sebuah rasa yang berkecimpung dalam nafsu.

b. Jombloisme adalah sebuah paham liberal yang dalam paham ini setiap
jomblo mampu mengekspresikan diri dan berpegang teguh pada kebebasan
hakiki serta menolak intervensi dari pihak kaum hawa yang ilegal.

2. Menurut Presiden Candrielli Adhitolemy

a. Jomblo adalah sekumpulan manusia tanpa pasangan yang dirundung


kesepian, dihantui masa lalu, dikoyak-koyak kenangan, dan menjalankan
ritual ngopi untuk membasuh kesendirian.

b. Jombloisme adalah suatu gerakan yang berusaha membebaskan jomblo


dari intimidasi kenangan dan masa lalu serta mengokohkan jiwa yang
rapuh dari tiap-tiap jomblo sehingga mendapatkan ketenangan paripurna
hingga pada saat yang tepat melepaskan kejombloannya secara terpuji,
yaitu menikah.

3. Menurut Panglima Ronaldikus Yeguere Micinicelles

a. Jomblo adalah kaum yang selalu menyendiri dalam kesendirian namun


tidak pernah merasa sepi karena mereka punya kawan yang saling
menguatkan.

b. Jombloisme adalah paham yang menerapkan penyetaraan di mana setiap


kaum yang memiliki pasangan ilegal harus dihapuskan karena tidak sesuai
dengan prikejombloan dan prikesepian.

B. Klasifikasi Jomblo yang Berhak Menganut Jombloisme

1. Pria/wanita yang berusia minimal 18 tahun dan maksimal tidak ditentukan.


2. Tidak memiliki pasangan ilegal.
3. Sering ditolak oleh gebetan.
4. Sering di-PHP-kan gebetan.
5. Sering ditikung teman.
6. Sering disakiti mantan/gebetan.
7. Sulit move on dari mantan.
8. Selalu dikoyak-koyak masa lalu.
9. Selalu dihantui kenangan.
10. Suka ngopi (diwajibkan apabila telah resmi menjadi umat Jombloisme).

Anda mungkin juga menyukai