1. Permasalahan
pada Tahun 2015 Pendapatan Asli Daerah sebesar 90,84% dan pada
daerah tahun 2016 dan realisasi retribusi daerah tahun 2017 yang tidak
pajak dan retribusi juga salah satu hal yang menyebabkan PAD yang
Sumba Barat Daya dikategorikan sangat tinggi karena masih berada pada
2. Pemecahan Masalah
jumlah yang dianggarkan, maka hal itu dinilai kurang baik. Apabila
Tetapi jika target pendapatan tidak tercapai, hal ini butuh penelaahan
Tabel IV.11
Varians Anggaran Pendapatan Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba
Barat Daya
Tahun 2015-2017
Persentase
Tahun Anggaran Realisasi Selisih (-/+)
(%)
2015 Rp.922.131.818.275,31 Rp.837.653.147.107,30 (Rp.84.478.671.168,01) 90,84%
2016 Rp.922.131.818.275,31 Rp.721.629.396.753,00 Rp.200.502.421.522,31 78,26%
2017 Rp.925.333.207.133,63 Rp.910.142.795.284,10 Rp.15.190.411.849,53 98,36%
Sumber data: BKAD Kabupaten SBD (data yang diolah)
Analisis Varians (Selisih) Anggaran Pendapatan pada tahun 2015
Sumba Barat Daya dinilai kurang baik dan tidak efektif karena
mencakup dana bagi hasil pajak/bagi hasil bukan pajak dan dana
Barat Daya dinilai baik dan efektif karena pada tahun 2017
kurang dari jumlah yang dianggarkan yaitu sebesar 90,84% dari total
dari jumlah yang dianggarkan yaitu sebesar 78,26% dari total APBD.
b. Derajat Desentralisasi
Barat Daya masih sangat kurang karena masih berada pada kategori
5%-10%.
bawah ini:
Tabel IV.13
Ketergantungan Keuangan Daerah Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2015-2017
2015 sampai dengan 2017 terdiri atas bantuan pemerintah pusat atau
kategori >50%.
d. Rasio Efektivitas Pendapatan Asli Daerah
Rasio Efektivitas PAD dapat dilihat pada tabel IV.14 di bawah ini:
Tabel IV.14
Rasio Efektifitas Pendapatan Asli daerah Kabupaten Sumba Barat
Daya
Tahun 2015-2017
Realisasi
Target Penerimaan Efektivitas Kategori
Penerimaan
Tahun
Efektivitas
PAD PAD PAD
PAD
2015 44.191.272.752,00 42.315.217.104,31 104% Sangat Efektif
2016 43.884.633.957,30 42.315.217.104,31 104% Sangat Efektif
2017 95.909.572.743,00 94.572.873.937,53 101% Sangat Efektif
Sumber data: BKAD Kabupaten SBD (data yang diolah)
Efektivitas Keuangan Pemerintah Kabupaten Belu pada tahun
Barat Daya pada tahun 2015, 2016 dan 2017 sangat efektif karena
sebagai berikut:
bawah ini:
Tabel IV.15
Rasio Efisiensi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Sumba Barat
Daya
Tahun 2015-2017
BULZIT
Tabel IV.16
Varians Anggaran Belanja Pemerintah Daerah Kabupaten Sumba
Barat Daya
Tahun 2015-2017
Persentase
Tahun Anggaran Realisasi Selisih (-/+)
(%)
2015 860.760.096.463,24 668.432.400.338,00 (Rp192.327.696.125) 78%
2016 860.760.096.463,24 676.265.061.292,00 (Rp184.495.035.171) 79%
2017 844.391.138.336,63 749.052.178.913,00 (Rp95.338.959.424) 89%
Sumber data: BKAD Kabupaten SBD (data yang diolah)
Belanja daerah terdapat ketentuan bahwa anggaran belanja
BULZIT
Realisasi Belanja
Rasio Efisiensi Belanja = x 100%
Anggaran Belanja
efisiensinya kurang dari 100%, sebaliknya jika lebih dari 100% maka
bawah ini:
Tabel IV.17
Rasio Efisiensi Belanja Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2015-2017
Kriteria
Efisiensi
Tahun Realisasi Belanja Anggaran Belanja Efisiensi
Belanja
Belanja
668.432.400.338,00 860.760.096.463,24
2015 Efisien
78%
676.265.061.292,00 860.760.096.463,24
2016 Efisien
79%
749.052.178.913,00 844.391.138.336,63
2017 Efisien
89%
Sumber data: BKAD Kabupaten SBD (data yang diolah)
Rasio efisiensi belanja Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya
pada tahun 2015, 2016 dan 2017 sudah efisien. Hal ini dapat dilihat
tidak langsung berupa belanja pegawai, belanja barang dan jasa serta
daerah.
pada belanja tak terduga sebesar 100 %, dan belanja hibah sebesar
70% dari total keseluruhan anggaran belanja. Hal ini dapat dilihat
Barat Daya dimana belanja besar terdapat pada belanja tak terduga
(PDRB)
halaman 73.
Tabel IV.18
Rasio Belanja Daerah terhadap Product Domestic Regional Bruto
(PDRB) Kabupaten Sumba Barat Daya
Tahun 2015-2017