Wahidah Wahyuni
Mahasiswa Pasca Sarjana Jurusan Pendidikan Teknologi Kejuruan UNM
E-mail: wawa_alif@yahoo.co.id
Abstrak
1
bahwa produk dihasilkan praktis dan mudah dalam penggunaannya, (3) model
pelatihan guru Sekolah Menengah Kejuruan berbasis soft skills yang telah
dikembangkan memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif, (4) hasil uji validitas
menyatakan bahwa produk yang dihasilkan sangat valid/layak untuk digunakan,
(5) hasil uji kepraktisan menyatakan bahwa produk model pelatihan yang
dihasilkan sangat praktis/sangat baik, (6) hasil uji efektifitas menyatakan bahwa
hasil belajar peserta pelatihan menjadi lebih meningkat setelah mengikuti
pelatihan berbasis soft skills.
2
kepribadian dan sosial sehingga guru pelatihan guru SMK berbasis soft skills
diharapkan dapat secara utuh memiliki dapat digambarkan sebagai berikut :
kemampuan profesional yang baik.
Peningkatan kompetensi guru MODEL PELATIHAN BERBASIS SOFT SKILLS
merupakan salah satu alternatif
berkualitasnya suatu pendidikan dan
soft skills adalah suatu penentu ANALISIS KEBUTUHAN
PELATIHAN
keberhasilan seseorang untuk
memperoleh pekerjaan yang layak DESAIN MODEL
sesuai dengan hard skills yang PELATIHAN MODEL AWAL
1. Peserta Teori-teori
4.8
Kompon pelatihan pada materi Analysis 4.6
en (analisis pelatihan
(analisis 4.4
Model kinerja)
2. Fasilitator kebutuhan) 4.2
4
3.8 V1
3.6
V2
Perancangan Instrumen
Model Evaluasi
Pelatihan: proses
a. Buku pelatihan:
Panduan Instrumen
Isi Model kevalidan, Design
Model b. Modul keefektifan &
Pelatihan dan Develop
c. Silabus kepraktisan Gambar 4.3. Hasil Validasi Produk
d. Skenario model
Kegiatan pelatihan
dan Perangkat Evaluasi pada Model
Pembelajar
an
guru SMK
berbasis soft
Pelatihan Guru SMK berbasis soft
skills skills
4. Tahap Implementation
Pelaksanaan Evaluasi Tahap ini bertujuan untuk
pelatihan: program
Proses a. Teori pelatihan:
Impleme merealisasikan desain pengembangan
ntation
model b. Praktek Tes Objektif,
Melakukan
& model pelatihan yang telah dibuat
Evaluati
peer-teaching
on dalam situasi nyata. Adapun langkah-
langkah dalam tahap implementation
sebagai berikut:
Tujuan
Model pelatihan Guru SMK berbasis a) Tahap Uji Coba
soft skills memenuhi kriteria valid,
praktis dan efektif 1) Uji Coba Perorangan (one to one)
Setelah melakukan beberapa
Gambar 4.2 Model empirik Pelatihan Guru Sekolah Menengah Kejuruan Berbasis perbaikan sesuai saran dan penilaian
Soft Skills
para validator, maka uji coba
perorangan dilakukan dengan
Rancangan awal yang telah melibatkan 3 orang guru sebagai subjek
dilakukan berupa buku panduan model, coba. Uji coba dilakukan untuk melihat
silabus serta skenario kegiatan
respon guru (subjek coba) terhadap
pembelajaran yang kemudian menjadi modul model pelatihan yang
acuan dalam melaksanakan pelatihan dikembangkan. Hasil uji coba
guru Sekolah Menengah Kejuruan perorangan menunjukkan bahwa
berbasis soft skills. Muatan materi penilaian guru terhadap modul model
pelatihan yang diintegrasikan kedalam pelatihan guru SMK berbasis soft skills
pelatihan adalah analisis makna soft memenuhi kriteria baik, dan hasil
skills, soft skills bagi profesi guru yang penilaian modul pelatihan memperoleh
profesional dan mengintegrasikan soft total rata-rata 4 yang menunjukkan
skills dalam pembelajaran yakni: bahwa memenuhi kriteria baik. Pada
komunikasi, kerja sama, kejujuran, aspek format teori pendukung modul
percaya diri, motivasi dan inspirasi, yang mempunyai empat kriteria
kemudian dimasukkan dalam silabus penilaian memperoleh nilai rata-rata 3,8
model pelatihan dan skenario kegiatan
6
yang menunjukkan bahwa aspek dan hasil revisi yang digunakan untuk
tersebut berada pada kategori baik, pada keperluan uji coba terbatas.
aspek struktur modul dengan 9 kriteria 3) Tahap Uji Coba Lapangan
penilaian mendapatkan nilai rata-rata Tahap uji coba lapangan
4,2 yang menunjukkan bahwa aspek merupakan tahap terakhir penelitian
tersebut berada pada kategori baik. Pada model pelatihan guru SMK berbasis soft
uji coba perorangan (one to one) masih skills, oleh karena itu terlebih dahulu
perlu diadakan revisi kecil terhadap dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap
aspek-aspek yang skor penilaiannya kekurangan yang diperoleh pada model
masih relatif rendah, dengan cara pelatihan berbasis soft skills pada saat
menelaah kembali dan menyesuaikan uji coba kelompok kecil. Pada tahap uji
dengan hasil penilaian guru dan ahli coba lapangan, dilibatkan sebanyak 30
materi. Hasil perbaikan tersebut orang guru yang kemudian menjadi
selanjutnya digunakan untuk uji coba
peserta pelatihan, guru yang
pada subjek coba yang lebih banyak diprioritaskan mengikuti pelatihan
yaitu pada ujicoba kelompok kecil. adalah guru produktif dari masing-
2) Tahap Uji Coba Kelompok Kecil masing Sekolah Menengah Kejuruan
Sebelum dilakukan tahap uji coba Negeri di Kabupaten Bantaeng untuk
kelompok kecil, terlebih dahulu mengevaluasi model pelatihan berbasis
dilakukan perbaikan-perbaikan terhadap soft skills yang telah dibuat. Penilaian
kekurangan yang diperoleh pada respon peserta pelatihan dilakukan pada
perangkat produk model pelatihan guru akhir pembelajaran. Evaluasi dari
SMK berbasis soft skills saat uji coba peserta pelatihan menyangkut aspek
perorangan. Pada tahap uji coba dari modul dan buku panduan model
kelompok kecil dilibatkan 6 orang guru pelatihan. Adapun hasil uji coba
sebagai subjek coba untuk
lapangan disajikan dalam bentuk grafik
mengevaluasi aspek modul pelatihan.
berikut ini:
Aspek modul pelatihan guru SMK
berbasis soft skills.
120%
Penilaian respon subjek coba pada 100%
aspek ini bertujuan untuk mengetahui 80%
nilai ketertarikan guru terhadap model 60%