Anda di halaman 1dari 14

Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Sekolah Kota Malang

(Presentasi Hasil Studi Lapang)

Novalia Eka Nur Nazila1, Azizah Nurlaila Yusuf2, Eka Wahyudyawati3


Program Studi Pendidikan Biologi,
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Malang
Jl. Tlogomas 246 Malang Telp 464318

ABSTRACT

PHBS stands for Clean and Healthy Behavior, which is an attempt to


deceive the public, especially children in school age. PHBS an effort to instill
a clean and healthy lifestyle through positive habits, such as: washing hands
before eating, brushing teeth before and wake up, dispose of waste in place,
clean the bathroom regularly, measure the height and weight, and so on.
Implementation of PHBS in the school environment, especially in early
childhood education should be supported or supported by various facilities
PHBS example: washtafel, healthy cafeteria and infirmary. Extension of
PHBS behavior in school-aged children is very important, because by
knowing indicators PHBs in their school environment can know various
diseases, prevention, and treatment.
Keywords: PHBS, School Age Children, Health and Health, Prevention and
Treatment.

ABSTRAK
PHBS adalah singkatan dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat, yaitu
upaya untuk memberdayakan masyarakat terutama anak-anak dalam usia
sekolah. PHBS merupakan upaya untuk menanamkan perilaku hidup bersih
dan sehat melalui kebiasaan positif, seperti : mencuci tangan sebelum
makan, menggosok gigi sebelum dan bangun tidur, membuang sampah pada
tempatnya, membersihkan kamar mandi secara rutin, mengukur tinggi dan
berat badan, dan sebagainya. Implementasi PHBS pada lingkungan sekolah
terutama pada pendidikan anak usia dini haruslah ditunjang atau didukung
dengan berbagai fasilitas PHBS misalnya : washtafel, kantin sehat dan UKS.
Penyuluhan tentang perilaku PHBS pada anak usia sekolah sangat penting,
karena dengan mengetahui indikator-indikator PHBS di lingkungan sekolah
mereka bisa tahu berbagai penyakit, cara pencegahannya, serta
pengobatannya.
Kata kunci : PHBS, Anak Usia Sekolah, Kebersihan dan Kesehatan,
Pencegahan dan Pengobatan.
Pendahuluan dengan meningkatkan perilaku
Jumlah anak di Indonesia hidup bersih dan sehat serta
rata-rata 30% dari total penduduk derajat kesehatan peserta didik
Indonesia atau sekitar 237.556.363 sehingga memungkinkan adanya
orang dan usia sekolah dimana pertumbuhan dan perkembangan
merupakan masa keemasan untuk yang harmonis dan optimal dalam
menanamkan nilai-nilai perilaku rangka pembentukan manusia
hidup bersih dan sehat (PHBS) indonesia seutuhnya. Usaha
sehingga berpotensi sebagai Kesehatan Sekolah juga bertujuan
pelopor perubahaan untuk untuk memupuk kebiasaan hidup
mempromosikan PHBS, baik bersih dan sehat serta dapat
dilingkungan sekolah, keluarga dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat. Lingkungan sekolah peserta didik dan menciptakan
selain berfungsi sebagai tempat lingkungan yang sehat, sehingga
pembelajaran juga dapat menjadi memungkinkan pertumbuhan dan
ancaman penularan penyakit jika perkembangan yang harmonis dan
tidak dikelola dengan baik. Lebih optimal bagi peserta didik dan
dari itu, usia sekolah bagi anak seluruh komponen sekolah.
juga merupakan masa rawan (Notoadmodjo, 2007)
terserang berbagai penyakit. Kota malang termasuk salah
(Proverawati, 2012) satu kota pendidikan di Indonesia
PHBS di sekolah adalah karena terdapat banyak instansi
upaya untuk memberdayakan dan yayasan pendidikan, mulai dari
siswa, guru, dan masyarakat tingkat pendidikan anak usia dini
lingkungan sekolah agar tahu, sampai pendidikan tingkat tinggi,
mau, dan mampu mempraktikkan hal inilah yang mendasari
PHBS dan berperan aktif dalam pentingnya penyuluhan dan
mewujudkan sekolah bersih dan penerapan Perilaku Hidup Bersih
sehat. Munculnya berbagai dan Sehat di tatanan sekolah kota
penyakit yang sering menyerang malang. (Anonymous, 2014)
anak usia sekolah (usia 6-10),
ternyata umumnya berkaitan
dengan PHBS. Oleh karena itu,
penanaman nilai-nilai PHBS
disekolah merupakan kebutuhan
mutlak dan dapat dilakukan melalui
pedekatan usaha kesehatan
Sekolah (UKS). (Depkes RI, 2007).
Tujuan Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS) adalah untuk
meningkatkan mutu pendidikan
dan perestasi belajar peserta didik
(from:promkesbangli.wordpress.co orang luar atau pengamat, dengan
m/apa-itu-PHBS/) tujuan untuk lebih memahami dan
mendalami masalah-masalah yang
Metode Survei terjadi dalam kehidupan sosial dan
Metode pengumpulan data dokumen lainnya yang berkaitan
yaitu dengan studi wawancara dengan proses penelitian.
mendalam, angket terbuka, dan (Budiyanto, 2005)
observasi. Wawancara mendalam Ada beberapa indikator yang
(Indepth Interview) dilakukan dipakai sebagai ukuran untuk
kepada Kepala Sekolah di menilai PHBS di sekolah dan
lingkungan sekolah Kota Malang dijadikan pertanyaan dalam
untuk menggali data / informasi wawancara, yaitu :
tentang kebijakan dan program 1. Mencuci tangan dengan air
PHBS. Selain itu dokumentasi foto mengalir dan menggunakan
dan video yang diambil pada saat sabun.
dilakukan observasi digunakan 2. Mengkonsumsi jajanan sehat
untuk menggali data dan informasi di kantin sekolah.
tentang hasil implementasi 3. Menggunakan jamban yang
program PHBS dan faktor bersih dan sehat.
pencetusnya. (Budiyanto, 2005) 4. Olahraga yang teratur dan
Sekolah sasaran survei untuk terukur.
wawancara Perilaku Hidup Bersih 5. Memberantas jentik nyamuk.
dan Sehat (PHBS) adalah Taman 6. Tidak merokok di sekolah.
Bermain Laskar Bintang, TK-KB 7. Menimbang berat badan dan
Siti Hajar, TK Al-Istiqomah, TK mengukur tinggi badan setiap
Dharmawanita Tegalgondo, TK 6 bulan.
Dharmawanita Landungsari, MI 8. Membuang sampah pada
Mambaul Ulum, SDN Dinoyo 1, tempatnya.
SDN Dinoyo 4, SDN Tlogomas 1, (Anonymous,2012)
SDN Landungsari 1. Analisis data yang digunakan
Observasi adalah mengadakan dalam studi ini adalah
pengamatan terhadap obyek yang 1. persentase
diteliti. Observasi dilakukan untuk 2. analisis kualitatif dengan cara
memperoleh informasi tentang analisis isi (content analysis).
kelakuan manusia seperti yang Analisis isi adalah suatu teknik
terjadi dalam kenyataan. Dengan sistematik untuk menganalisis
observasi dapat kita peroleh makna pesan dan cara
gambaran yang lebih jelas tentang mengungkapkan pesan. Langkah
kehidupan sosial, yang sukar yang dilakukan pada analisis isi
diperoleh dengan metode lain. dalam penelitian ini menggunakan
(Anonymous, 2012) Interactive Model dari Miles dan
Observasi ini dilakukan oleh Huberman (Miles & Huberman,
peneliti yang bertindak sebagai 1994).
Model ini mengandung 4 pendekatan pimpinan (advocacy),
komponen yang saling berkaitan, bina suasana (social support), dan
yaitu: (1) pengumpulan data, (2) pemberdayaan bagi masyarakat
penyederhanaan atau reduksi (empowerment). Dengan demikian
data, (3) penyajian data, (4) masyarakat dapat mengenali dan
penarikan dan pengujian atau mengatasi masalahnya sendiri
verifikasi simpulan (Miles & terutama pada tatanannya masing-
Huberman, 1994). masing (Depkes RI, 2002).
Perilaku Hidup Bersih dan
Pengertian PHBS Sehat adalah sekumpulan perilaku
Perilaku Hidup Bersih dan yang dipraktikkan atas dasar
Sehat (PHBS) merupakan salah kesadaran dan sebagai hasil
satu strategi yang dicanangkan pembelajaran yang menjadikan
oleh Departemen Kesehatan untuk individu/kelompok dapat menolong
mencapai tujuan pembangunan dirinya sendiri dalam bidang
Millenium 2015 melalui rumusan kesehatan dan berperan aktif
visi dan misi Indonesia Sehat, dalam mewujudkan derajat
sebagaimana yang dicita-citakan kesehatan masyarakat (Dinkes
oleh seluruh masyarakat Indonesia Jabar, 2010).
dalam menyongsong Milenium PHBS di Sekolah adalah
Development Goals (MDGs). sekumpulan perilaku yang
(Dinkes Jabar, 2010 ). dipraktikkan oleh peserta didik,
Perilaku Hidup Bersih dan guru dan masyarakat lingkungan
Sehat (PHBS) adalah bentuk sekolah atas dasar kesadaran
perwujudan paradigma sehat sebagai hasil pembelajaran,
dalam budaya perorangan, sehingga secara mandiri mampu
keluarga, dan masyarakat yang mencegah penyakit, meningkatkan
berorientasi sehat, bertujuan untuk kesehatannya, serta berperan aktif
meningkatkan, memelihara, dan dalam mewujudkan lingkungan
melindungi kesehatannya baik sehat. (Diana, 2006)
fisik, mental, spiritual, maupun Pengertian perilaku hidup
sosial. Selain itu program perilaku bersih dan sehat di sekolah
hidup bersih dan sehat (PHBS) (PHBS) di sekolah adalah upaya
bertujuan untuk menciptakan suatu untuk memberdayakan siswa,
kondisi bagi perorangan, guru, dan masyarakat lingkungan
kelompok, keluarga, dengan sekolah agar tahu, mau, dan
membuka jalur komunikasi, mampu mempraktikkan perilaku
informasi, dan edukasi untuk hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan pengetahuan, sikap, berperan aktif dalam mewujudkan
dan perilaku sehingga masyarakat sekolah sehat. Sekolah sehat
sadar, mau, serta mampu adalah sekolah yang mampu
mempraktikkan perilaku hidup menjaga dan meningkatkan
bersih dan sehat melalui kesehatan masyarakat sekolah
dan untuk pertumbuhan fisik dan Manfaat bagi warga sekolah :
perkembangan kecerdasan anak 1. Terciptanya sekolah yang
sekolah melalui berbagai upaya bersih dan sehat sehingga
kesehatan (Sya’roni, RS 2007). siswa, guru, dan masyarakat
lingkungan sekolah terlindung
Tujuan dan Manfaat PHBS di dari berbagai ancaman dan
Tatanan Sekolah gangguan penyakit.
Adapun Tujuan PHBS di Sekolah : 2. Meningkatnya semangat
Tujuan Umum: belajar siswa berdampak
Memperdayakan setiap siswa, positif terhadap pencapaian
guru, dan masyarakat lingkungan target dan tujuan.
sekolah agar tau, mau, dan 3. Menurunnya biaya kesehatan
mampu menolong diri sendiri di yang harus dikeluarkan oleh
bidang kesehatan dengan orangtua.
menerapkan PHBS dan berperan 4. Meningkatnya citra sekolah
aktif dalam mewujudkan sekolah yang positif.
sehat. (Notoadmojo, 2007) (Notoadmojo, 2007)
Tujuan Khusus: Manfaat bagi sekolah :
1. Meningkatkan pengetahuan 1. Adanya bimbingan teknis
tentang PHBS bagi setiap pelaksanaan pembinaan
siswa, guru, dan masyarakat PHBS di sekolah.
lingkungan sekolah. 2. Adanya dukungan buku
2. Meningkatkan peran serta aktif pedoman dan media promosi
setiap siswa, guru, dan PHBS di sekolah.
masyarakat lingkungan 3. Citra sekolah sebagai institusi
sekolah ber PHBS di sekolah. pendidikan semakin meningkat
3. Memandirikan setiap siswa, sehingga mampu menarik
guru, dan masyarakat minat orang tua.
lingkungan sekolah ber PHBS. Manfaat bagi masyarakat
(Proverawati,2007) 1. Mempunyai lingkungan
Manfaat PHBS di Sekolah sekolah yang sehat.
Manfaat bagi siswa : 2. Dapat mencontoh perilaku
1. Meningkatkan kesehatannya hidup bersih dan sehat yang
dan tidak mudah sakit diterapkan oleh sekolah.
2. Meningkatnya semangat 3. Menjadi percontohan sekolah
proses belajar mengajar yang sehat bagi daerah lain.
berdampak pada prestasi Manfaat bagi pemerintah
belajar siswa. provinsi/kabupaten/kota
3. Meningkatkan produktivitas 1. Sekolah yang sehat
belajar menunjukkan kinerja dan
4. Menurunkan angka absensi meningkatkan citra pemerintah
karena sakit. provinsi/kabupaten/kota yang
baik di bidang kesehatan.
2. Dapat dijadikan pusat 3. Penghematan sumberdaya
pembelajaran bagi daerah lain alam (listrik, air, dan ATK).
dalam pembinaan PHBS di 4. Peningkatan kualitas
sekolah. pelayanan makanan sehat.
(Notoadmojo, 2007). 5. Pengembangan sistem
Program adiwiyata adalah pengelolaan sampah.
salah satu program pemerintah (Soemitrat, 2004)
yang erat hubungannya dengan Pada dasarnya program
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Adiwiyata tidak ditujukan sebagai
(PHBS). Program Adiwiyata adalah suatu kompetisi atau lomba.
tempat yang baik dan ideal dimana Penghargaan Adiwiyata diberikan
dapat diperoleh segala ilmu sebagai bentuk apresiasi kepada
pengetahuan dan berbagai norma sekolah yang mampu
serta etika yang dapat menjadi melaksanakan upaya peningkatan
dasar manusia menuju terciptanya pendidikan lingkungan hidup
kesejahteraan hidup dan menuju secara benar, sesuai dengan
kepada cita-cita pembangunan kriteria yang telah ditetapkan.
berkelanjutan. (Soemirat, 2004) Penghargaan diberikan pada
Tujuan program Adiwiyata tahapan pemberdayaan (selama
yaitu menciptakan kondisi yang kurun waktu kurang dari 3 tahun)
baik bagi sekolah untuk menjadi dan tahap kemandirian (selama
tempat pembelajaran dan kurun waktu lebih dari 3 tahun).
penyadaran warga sekolah, (Mukono, 2000)
sehingga di kemudian hari warga
sekolah tersebut dapat turut Indikator PHBS Di Tatanan
bertanggung jawab dalam upaya- Sekolah
upaya penyelamatan lingkungan Menurut Notoatmojo (2007)
hidup dan pembangunan indikator PHBS dapat dijabarkan
berkelanjutan. (Sumidjatun, 2005) sebagai berikut:
Dalam mewujudkan sekolah a. Memelihara rambut agar bersih
yang peduli dan berbudaya dan rapi
lingkungan perlu didukung sarana Mencuci rambut secara
dan prasarana yang teratur dan menyisirnya
mencerminkan upaya pengelolaan sehingga terlihat rapih. Rambut
lingkungan hidup, antara lain yang bersih adalah rambut
meliputi: yang tidak kusam, tidak
1. Pengembangan fungsi sarana berbau, dan tidak berkutu.
pendukung sekolah yang ada b. Memakai baju bersih dan rapi
untuk pendidikan lingkungan Memakai baju yang tidak
hidup. ada kotorannya, tidak berbau,
2. Peningkatan kualitas penge- dan rapi. Pakaian yang bersih
lolaan lingkungan di dalam dan dan rapih diperoleh dengan
di luar kawasan sekolah.
mencuci baju setelah dipakai dilarang merokok di sekolah.
dan dirapikan dengan disetrika. Merokok berbahaya bagi
c. Memelihara kuku agar selalu kesehatan perokok dan orang
pendek dan bersih yang berada di sekitar perokok.
Memotong kuku sebatas Dalam satu batang rokok yang
ujung jari secara teratur dan diisap akan dikeluarkan 4000
membersihkannya sehingga bahan kimia berbahaya.
tidak hitam/kotor. Sekolah diharapkan membuat
d. Memakai sepatu bersih dan peraturan dilarang merokok di
rapi lingkungan sekolah.
Memakai sepatu yang tidak Diharapkan mengembangkan
ada kotoran menempel pada kawasan tanpa rokok/kawasan
sepatu, rapi misalnya ditalikan bebas asap rokok.
bagi sepatu yang bertali. g. Tidak menggunakan NAPZA
Sepatu bersih diperoleh bila Warga sekolah tidak boleh
sepatu dibersihkan setiap kali menggunakan Narkotika
sepatu kotor. Psikotropika Zat Adiktif).
e. Berolahraga teratur dan terukur Penggunaan NAPZA tersebut
Semua warga sekolah dapat membahayakan kesehatan
melakukan olahraga/aktivitas fisik maupun psikis
fisik secara teratur minimal tiga pemakainya.
kali seminggu selang sehari. h. Memberantas jentik nyamuk
Olahraga teratur dapat Upaya untuk memberantas
memelihara kesehatan fisik jentik di lingkungan sekolah
dan mental serta meningkatkan yang dibuktikan dengan tidak
kebugaran tubuh sehingga ditemukan jentik nyamuk pada:
tubuh tetap sehat dan tidak tempat-tempat penampungan
mudah jatuh sakit. Olahraga air, bak mandi, gentong air, vas
dapat dilakukan di halaman bunga, pot bunga/alas pot
secara bersama-sama, di bunga, wadah pembuangan air
ruangan olahraga khusus (bila dispenser, dan barang-barang
tersedia), dan juga di ruangan bekas/tempat yang bisa
kerja bagi guru/ karayawan menampung air yang ada di
sekolah berupa senam ringan sekolah. Memberantas jentik di
dikala istirahat sejenak dari lingkungan sekolah dilakukan
kesibukan kerja. Sekolah dengan pemberantasan sarang
diharapkan membuat jadwal nyamuk (PSN) melalui
teratur untuk berolahraga kegiatan: menguras dan
bersama serta menyediakan menutup tempat-tempat
alat/sarana untuk berolahraga. penampungan air, mengubur
f. Tidak merokok di sekolah barang-barang bekas, dan
Semua orang yang berada menghindari gigitan nyamuk.
pada lingkungan sekolah
i. Menggunakan jamban yang makan, sesudah buang air
bersih dan sehat besar/sesudah buang air kecil,
Warga sekolah sesudah beraktivitas, dan atau
menggunakan jamban leher setiap kali tangan kotor dengan
angsa dengan tangki septic memakai sabun dan air bersih
atau lubang penampungan yang mengalir. Air bersih yang
kotoran sebagai pembuangan mengalir akan membuang
akhir saat buang air besar dan kuman-kuman yang ada pada
buang air kecil. Menggunakan tangan yang kotor, sedangkan
jamban yang bersih setiap sabun selain membersihkan
buang air kecil ataupun buang kotoran juga dapat membunuh
air besar dapat menjaga kuman yang ada di tangan.
lingkungan di sekitar sekolah Diharapkan tangan menjadi
menjadi bersih, sehat, dan bersih dan bebas dari kuman
tidak berbau. Disamping itu serta dapat mencegah
tidak mencemari sumber air terjadinya penularan penyakit
yang ada disekitar lingkungan seperti: diare, disentri, kolera,
sekolah serta menghindari tipus, kecacingan, penyakit
datangnya lalat atau serangga kulit, infeksi saluran
yang dapat menularkan pernapasan akut (ISPA), dan
penyakit seperti: diare, disentri, flu burung.
tipus, kecacingan, dan penyakit l. Membuang sampah ke tempat
lainnya. sampah yang terpilah
j. Menggunakan air bersih Seluruh masyarakat sekolah
Anak sekolah, guru, dan membuang sampah ke tempat
masyarakat sekolah sampah yang tersedia.
menggunakan air bersih untuk Diharapkan tersedia tempat
kebutuhan sehari-hari di sampah yang terpilah antara
lingkungan sekolah. Sekolah sampah organik, non-organik,
diharapkan menyediakan dan sampah bahan berbahaya.
sumber air yang bisa berasal Sampah selain kotor dan tidak
dari air sumur terlindung, air sedap dipandang juga
pompa, mata air terlindung, mengandung berbagai kuman
penampungan air hujan, air penyakit. Membiasakan
ledeng, dan air dalam kemasan membuang sampah pada
Air diharapkan tersedia dalam tempat sampah yang tersedia
jumlah yang memenuhi akan sangat membantu anak
kebutuhan dan tersedia setiap sekolah/guru/masyarakat
saat. sekolah terhindar dari berbagai
k. Mencuci tangan dengan air kuman penyakit.
mengalir dan memakai sabun m. Mengkonsumsi jajanan sehat
Warga sekolah selalu dari kantin sekolah
mencuci tangan sebelum
masyarakat sekolah dianjurkan lingkungan hidup sehat sehingga
mengkonsumsi jajanan sehat peserta didik dapat belajar, tumbuh
dari kantin/warung sekolah dan berkembang secara harmonis
atau bekal yang dibawa dari dan optimal sehingga diharapkan
rumah. Sebaiknya sekolah dapat menjadikan sumberdaya
menyediakan warung sekolah manusia yang berkualitas
sehat dengan makanan yang (Delawati, 2007).
mengandung gizi seimbang Pada tahun 2004 keputusan
dan bervariasi, sehingga tersebut diperbaharui oleh Menteri
membuat tubuh sehat dan Pendidikan Nasional, Menteri
kuat, angka absensi anak Kesehatan, Menteri Agama, dan
sekolah menurun, dan proses Menteri Dalam Negeri, tentang
belajar berjalan dengan baik. UKS yang bertujuan untuk
n. Menimbang berat badan dan meningkatkan mutu pendidikan
mengukur tinggi badan setiap dan prestasi belajar peserta didik
bulan dengan meningkatkan perilaku
Siswa ditimbang berat hidup bersih sehat dan derajat
badan dan diukur tinggi badan kesehatan peserta didik maupun
setiap bulan agar diketahui warga belajar serta menciptakan
tingkat pertumbuhannya. Hasil lingkungan yang sehat, sehingga
penimbangan dan pengukuran memungkinkan pertumbuhan yang
dibandingkan dengan standar harmonis dan optimal dalam
berat badan dan tinggi badan rangka pembentukan manusia
sehingga diketahui apakah Indonesia seutuhnya (Depdagri,
pertumbuhan siswa normal 2003).
atau tidak normal. Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan menyatakan bahwa,
Implementasi PHBS di Sekolah Usaha Kesehatan Sekolah adalah
Bentuk implementasi Perilaku upaya untuk membina dan
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) mengembangkan kebiasaan hidup
ditatanan sekolah akan terwujud sehat yang dilakukan secara
dan terlaksana dengan baik bersama dan terpadu melalui
apabila dalam penerapannya program pendidikan dan pelayanan
didukung oleh fasilitas-fasilitas kesehatan di sekolah, perguruan
yang menunjang, yaitu: agama serta usaha yang dilakukan
1. Usaha Kesehatan Sekolah dalam rangka pembinaan dan
Berdasarkan UU No.23 pemeliharaan kesehatan pada
tahun 1992 pasal 45 tentang lingkungan sekolah (Effendi, 1998).
Kesehatan disebutkan bahwa Menurut Depkes, Usaha
usaha kesehatan sekolah Kesehatan Sekolah adalah usaha
diselenggarakan bertujuan untuk kesehatan masyarakat yang
meningkatkan kemampuan hidup dijalankan di sekolah-sekolah
sehat peserta didik dalam dengan anak didik beserta
lingkungan hidupnya sebagai Hambatan Pelaksanaan PHBS di
sasaran utama. UKS merupakan Tatanan Sekolah
wahana untuk meningkatkan Menurut Ibu Sulistyowati
kemampuan hidup sehat yang selaku kepala sekolah SDN 01
pada gilirannya menghasilkan Landungsari “Adapun hal-hal yang
derajat kesehatan yang optimal dapat menjadi kendala dalam
(Effendi, 1998). penerapan dan pelaksanaan
Fasilitas penujang lain: program Perilaku Hidup Bersih dan
1. Membuat fasilitas/tempat cuci Sehat (PHBS) adalah:
tangan di depan masing- 1. kurangnya kesadaran anak
masing ruang kelas. dalam menjaga kebersihan dan
2. Membuat taman obat kesehatan
dihalaman sekolah dilengkapi 2. kurangnya fasilitas yang tersedia
nama tanaman dan keguanaan di dalam sekolah
3. Fasilitas MCK yang bersih dan 3. kurangnya pengetahuan dan
sehat, tersedia air bersih, penyuluhan tentang PHBS
sabun dan bahan pembersih. 4. terbatasnya anggaran dana
4. Adanya “Kantin SEHAT” yang dalam pembinaan program PHBS
bersih dan bebas gangguan 5. faktor dari luar sekolah seperti
serangga. pedagang, dll.”
5. Penataan kelas, kebersihan
kelas, pencahayaan dan Hubungan PHBS dengan
sirkulasi udara yang baik. Mikrobiologi
6. Drainas (saluran pembuangan Menurut Bapak Teguh. W
air) selah yang baik sehingga selaku kepala sekolah SDN 04
tidak menimbulkan genangan Dinoyo, “faktor yang meningkatkan
air. resiko terjadinya diare adalah
7. Pemilahan dan pengolahan lingkungan, makanan yang tidak
sampah, tempat sampah hygienis, air yang tidak bersih, dan
ditempat yang memadai. tidak membuang sampah pada
(Diana, 2006) tempatnya”.
Menurut Ibu Musliah selaku Diare dapat menyebar
Kepala Sekolah SDN 01 salah satunya melalui praktik-
Tlogomas, “adapun salah satu hal praktik yang tidak hygienis
penunjang dalam pelaksanaan misalnya menyiapkan makanan
PHBS di tatanan sekolah yakni dengan tangan yang belum dicuci,
dengan adanya sosialisasi dan setelah buang air besar atau
penyuluhan dari pihak sekolah membersihkan tinja seseorang
maupun pihak luar sekolah”. anak serta membiarkan seseorang
anak bermain di daerah dimana
ada tinja yang terkontaminasi
bakteri bakteri penyebab diare
(Depkes, 2008).
Personal hygiene dan yang umumnya tidak menyehatkan
sanitasi lingkungan sekolah yang dan tidak terjamin kebersihannya”.
baik bisa terwujud apabila Diare tersebut disebabkan
didukung oleh perilaku murid oleh beberapa faktor diantaranya
sekolah yang baik atau perilaku adalah faktor lingkungan, gizi,
yang mendukung terhadap kependudukan, serta pendidikan,
program-program pembangunan keadaan sosial ekonomi dan
kesehatan termasuk program perilaku masyarakat yang secara
pemberantasan dan program langsung atau tidak langsung
penanggulangan penyakit diare memperngaruhi penyakit diare.
(Sanusi, 2011). Berdasarkan pada penelitian yang
Menurut Soemirat (2004) banyak berhubungan dengan kejadian
faktor yang menyebabkan diare diare adalah : 1) faktor lingkungan
pada anak, yaitu: yang terdiri dari jenis sumber air,
1. Keracunan Makanan kualitas air, mikrobiologi air, jenis
Keracunan makanan dapat jamban keluarga, jarak jamban
menjadi penyebab diare. Daging kurang dari 10 meter, kepadatan
mentah, buah-buahan dan sayuran hunian, 2) faktor perilaku higiene
yang tidak dicuci mungkin menjadi yang terdiri dari praktek cuci
biang keladi diare. tangan sebelum makan, dan berak
2. Bakteri sembarang tempat, 3) faktor
Diare adalah penyakit yang biologis, cara memasak/merebus
disebabkan oleh bakteri. Beberapa air sebelum dihidangkan atau
bakteri yang menyebabkan diare diminum, 4) faktor individu, tidak
diantaranya adalah Shigella, tahan terhadap jenis makanan
Eschericia coli, Salmonella, atau tertentu, 5) faktor psikis, stress
Campylobacter jejuni, serta bakteri mental, panik, dan lain-lain.
penyebab iritasi usus seperti (Soemirat, 2004)
Staphylococcus aureus.
3. Parasit Pandangan Islam
Parasit juga menyebabkan Kesehatan adalah sesuatu
diare. Parasit penyebab diare yang yang sangat vital sekali bagi
paling paling umum adalah Giardia kehidupan manusia, disamping
lamblia, Cryptosporidium, dan kebutuhan sandang, pangan dan
Entamoeba hisolytica. papan, hal ini disebabkan karena
Menurut Ibu Wiwik selaku kesehatan merupakan sarana
kepala sekolah TK-KB Siti Hajar, dalam mencapai kehidupan yang
“penyakit yang sering diderita oleh bahagia. Kebutuhan hidup yang
murid-murid pada umumnya tersedia tidak akan berguna dan
adalah penyakit diare, hal tersebut menjadi hambar apabila tidak
dikarenakan karena masih banyak diiringi dengan kesehatan badan.
pedagang makanan di luar sekolah Bahkan Islam meenganjurkan
kepada setiap muslim yang sakit
untuk berobat kepada ahlinya dan melaksanakan ibadah kepada
perbuatan tersebut juga bernilai ALLAH SWT.
ibadah sebagaimana yang pernah Selain merupakan rahmat
disabdakan oleh Nabi saw. dan karunia Allah Swt kesehatan
"Berobatlah wahai hamba-hamba merupakan amanah yang wajib
Allah, karena sesungguhnya Allah kita syukuri dengan cara menjaga,
tidaklah menurunkan suatu memellihara, merawat dan harus
penyakit, kecuali telah diturunkan dapat dimanfaatkan sebaik-
pula obatnya, selain penyakit yang baiknya untuk hal-hal yang diridhoi
satu, yaitu penyakit tua (pikun)." Allah Swt. Mensyukuri nikmat
(HR.Ahmad, Ibnu Hibban dan Al- kesehatan berarti menjadikan
Hakim). Didalam Agama Islam kesehatan sebagai modal utama
mengajarkan tentang prinsip- manusia dalam melaksankan serta
prinsip kesehatan, kebersihan dan meningkatkan amal shaleh dan
kesucian lahir dan batin. Antara ketaatan kepada Allah Swt.
kesehatan jasmani dan dengan Kesehatan merupakan kebutuhan
kesehatan rohani merupakan pokok bagi kehidupan manusia,
kesatuan sistem yang terpadu, mendapat perhang besar dalam
sebab kesehatan jasmani dan Islam. Islam mengnjukrkan untuk
rohani menjadi syarat bagi hidup serba sehat, didahului oleh
tercapainya suatu kehidupan yang perintah mewujudkan kesucian dan
mulia dan sejahtera di dunia dan kebersihan. Oleh karena itu
kebahagiaan kelak di akhirat. pembahasan dalam kitab Fiqih
Sebagaimana sabda Rasulullah diawali pembahsan mengenai
SAW yang berbunyi: “thaharah” artinya “kebersihan”.
Sebagaimana sabda HR.Tirmidzi
Artinya: “Kebersihan adalah yang berbunyi:

“Kebersihan sebagian dari Iman”


Kesehatan merupakan
salah satu rahmat dan krunia Allah
yang sangat besar yang diberikan
kepada umat manusia, karena
kesehatan adalah modal pertama
dan utama dalam kehidupan dan
kehidupan manusia. Tanpa
kesehatan manusia tidak dapat
melakukan kegiatan yang menjadi Artinya : “Diriwayatkan dari Sa’ad
tugas serta kewajibannya yang bin Abi Waqas dari bapaknya, dari
menyangkut kepentingan diri Rasulullah saw. : Sesungguhnya
sendiri, kelurga dan masyarakat Allah SWT itu suci yang menyukai
mapun tugas dan kewajiban hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih
yang menyukai kebersihan, Dia
Mahamulia yang menyukai
kemuliaan, Dia Maha Indah yang Daftar Pustaka
menyukai keindahan, karena itu Anonymous. 2012. Perilaku Hidup
bersihkanlah tempat-tempatmu” Bersih Sehat di Lingkungan
(HR. Tirmizi)”. Sekolah (online) for
Selain itu, berhubungan http://www.catatansekolah.bl
dengan alquran ayat: ogspot.com/perilaku-hidup-
bersih-dan-sehat-di-
lingkungan-sekolah/.
Diakses pada 5 Desember
2014.
Artinya: “Hai sekalian manusia, Anonymous. 2014. Lomba PHBS
makanlah yang halal lagi baik dari (online) for http://media
apa yang terdapat di bumi, dan centermalangkota.go.id/tag/l
janganlah kamu mengikuti omba-phbs/. Diakses 10
langkah-langkah syaitan; karena Desember 2014
sesungguhnya syaitan itu adalah Budiyanto MAK. 2005. Mikrobiologi
musuh yang nyata bagimu.” (Al- Umum. Malang:UMM Press.
Baqarah [2:168]) Depkes. (2004). Pedoman
Pengolahan Dan Penyajian
Informasi Perilaku Hidup
Bersih Dan Sehat Tatanan
Kesimpulan Rumah Tangga. Jakarta:
Berdasarkan hasil wawancara Pusat Promosi Kesehatan.
pada 10 sekolah di Kota Malang Effendi, (1998). Tabel Angka
tentang Perilaku Hidup Bersih dan Kebutuhan Gizi. Jakarta:
Sehat, kami dapat menyimpulkan Depkes RI.
bahwa PHBS di lingkungan Depkes. (2008). Pedoman
sekolah di Kota Malang sebagian Pelatihan Pembinaan
besar sudah berjalan sesuai Perilaku Hidup Bersih Dan
dengan indikator PHBS. Fasilitas Sehat Di Rumah Tangga.
penunjang program PHBS sudah Jakarta: Pusat Promosi
tersedia seperti kantin sehat, dan Kesehatan.
UKS namun terdapat beberapa Depkes. (2008). Modul C Pelatihan
sekolah yang fasilitas penunjannya Penilaian Pertumbuhan
masih terbatas, hal ini Anak Interpretasi Indikator
dikarenakan kurangnya dana dan Pertumbuhan. Jakarta :
SDM di sekolah tersebut. Direktorat Bina Gizi
kebersihan dan kesehatan Masyarakat Bekerjasama
merupakan program prioritas yang Dengan WHO
dijalankan oleh sekolah dalam Depkes. (2011). Panduan
rangka menunjang proses belajar Pembinaan dan Penilaian
mengajar. Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat di Rumah Tangga tent&view=article&id=201:da
melalui Tim Penggerak ta-angka-diare-diindonesia&
PKK. Jakarta: Pusat catid=40:data&Itemid=54
Promosi Kesehatan. Puskesmas batu putih kabupaten
Diana, F M. (2006). Hubungan berau Kalimantan timur.
Pola Asuh dengan Status 2012. Prilaku Hidup Bersih
Gizi Anak Batita di Dan Sehat Di
Kecamatan Kuranji Sekolah.(Online).
Kelurahan Pasar Ambacang http://puskesmasbatuputihb
Kota Padang Tahun 2004. erau.wordpress.com/promke
Jurnal Kesehatan s/infokesehatan/perilakuhidu
Masyarakat Unand p- bersih-dan-sehat-phbs-di-
September 2006 (1). ISSN: sekolah/
1978-3833. Soemirat, Juli. 2004. Kesehatan
Dinas kesehatan kota malang Lingkungan.Yogyakarta :
(2012) Prilaku Hidup Bersih Gajah Mada University Pres
Dan Sehat (online). Sumijatun,et al.2005. Konsep
http://dinkes.malangkota.go.i Dasar Keperawatan
d/index.php/artikel- Komunitas. Jakarta:EGC
kesehatan/119-perilaku- Sanusi, 2011. Standart Kebersihan
hidup-bersih-dan-sehat di Sekolah. Bandung :
Ferreira, A. A. et al. (2012). Wijaya Cipta Press.
Nutritional Status and
Growth of Indigenous
Xavante Children, Central
Brazil. Nutrition Journal
Volume 11 2012. ISSN:
1475-2891.
Mukono. 2000. Prinsip Dasar
Kesehatan Lingkungan. Surabaya:
Cipta Reksa
Notoatmodjo, S. 2007. Promosi
Kesehatan dan Ilmu
Perilaku. PT. Rhineka Cipta
: Jakarta.
Proverawati,A, dan Rahmawati,E,
Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat, Nuha Medika,
Yogyakarta. Infodokterku
(2012) Data (Angka) Diare
Di Indonesia ( online).
http://www.infodokterku.com
/index.php?option=com_con

Anda mungkin juga menyukai