Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat allah swt karena kita
masih diberi kesempatan untuk menyelesaiakan makalah yang
berjudul “KELUARGA SEBAGAI PROSES PEMBENTUKAN
KARAKTER”.
Shalawat dan salam tak lupa kita haturkan kepada junjungan kita
nabi besar muhammad SAW yang telah membawa kita dari alam
kegelapan ke alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan makalah ini kami sadar bahwa masih banyak
kekurangan oleh sebab itu kami meminta kritik dan saran untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Penyusun
Kelompok I
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan dunia saat ini tidak dapat dibendung. Dunia seolah telah
berubah fase menjadi semakin modern. Perkembangan ini telah banyak
menberikan dampak positif dan dampak negatif. Perkembangan ini telah
banyak mempengaruhi banyak aspek,salah satunya mempengaruhi
pembentukan karakter.
Dalam proses pembentukan karakter ini ada agen yang sangat besar dan
penting sekali pengaruhnya. Agen ini dapat membawa seorang individu dapat
diterima dengan baik dikalangan masyarakat.agen yang dimaksud adalah
keluarga.
Para pakar meyakini bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dimana jiwa
dan raga anak akan mengalami pertumbuhan dan kesempurnaan. Untuk itulah
ia memainkan peran yang amat mendasar dalam menciptakan kesehatan
kepribadian anak dan remaja. Tentu saja pada status sosial dan ekonomi
keluarga di tengah masyarakat, berpengaruh pula pada berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan anak.
Oleh karena itu, keluarga merupakan modal utama agar kepribadian anak
menjadi baik. Keluarga yang harmonis atau tidak harmonis pun menjadi salah
satu penyebabnya,karena bisa dilihat saat ini anak-anak yang hidup dan
berkembang dikalangan keluarga yang disharmonis akan berbeda jauh
dengan keluarga harmonis lainnya.
1.2 Tujuan
Untuk mengetahui apa itu keluarga
Untuk mengetahui agen keluarga dalam proses pembentukan
kepribadian
Untuk mengetahui apa itu keluarga disharmonis
Untuk mampu mengetahui akibat dari keluarga disharmonis
Untuk mampu mengaplkasikan karakter yang baik dalam kehidupan
sehari-hari
1.3 Permasalahan
1. Bagaimana peran keluarga dalam pembentukan kepribadian indiidu?
2. Adakah hubungan antara keluarga yang tidak harmois dengan
pembentukan kepribadian anak yang baik?
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Peran keluarga dalam pembentukan kepribadian individu
Keluarga merupakan bagian dari sebuah masyarakat. Unsur-unsur yang ada
dalam sebuah keluarga baik budaya, mazhab, ekonomi bahkan jumlah anggota
keluarga sangat mempengaruhi perlakuan dan pemikiran anak khususnya ayah
dan ibu.
Peran kedua orang tua dalam mewujudkan kepribadian anak antara lain:
3. Saling menghormati antara kedua orang tua dan anak-anak. Hormat di sini
bukan berarti bersikap sopan secara lahir akan tetapi selain ketegasan kedua orang
tua, mereka harus memperhatikan keinginan dan permintaan alami dan fitri anak-
anak. Saling menghormati artinya dengan mengurangi kritik dan pembicaraan
negatif sekaitan dengan kepribadian dan perilaku mereka serta menciptakan iklim
kasih sayang dan keakraban, dan pada waktu yang bersamaan kedua orang tua
harus menjaga hak-hak hukum mereka yang terkait dengan diri mereka dan orang
lain. Kedua orang tua harus bersikap tegas supaya mereka juga mau menghormati
sesamanya.
5. Mengadakan perkumpulan dan rapat keluarga (kedua orang tua dan anak).
Dengan melihat keingintahuan fitrah dan kebutuhan jiwa anak, mereka selalu
ingin tahu tentang dirinya sendiri. Tugas kedua orang tua adalah memberikan
informasi tentang susunan badan dan perubahan serta pertumbuhan anak-anaknya
terhadap mereka.
Selain itu kedua orang tua harus mengenalkan mereka tentang masalah
keyakinan, akhlak dan hukum-hukum fikih serta kehidupan manusia. Jika kedua
orang tua bukan sebagai tempat rujukan yang baik dan cukup bagi anak-anaknya
maka anak-anak akan mencari contoh lain; baik atau baik dan hal ini akan
menyiapkan sarana penyelewengan anak.
Yang paling penting adalah bahwa ayah dan ibu adalah satu-satunya teladan
yang pertama bagi anak-anaknya dalam pembentukan kepribadian, begitu juga
anak secara tidak sadar mereka akan terpengaruh.
2.2 Hubungan antara keluarga yang tidak harmonis dengan
pembentukan kepribadian anak yang baik
.
2. Ketidak dewasaan sikap orang tua
Ketidakdewasaan sikap orang tua salah satunya dilihat dari sikap egoisme
dan egosentrime. Egoisme adalah suatu sifat buruk manusia yang
mementingkan dirinya sendiri. Sedangkan egosentrisme adalah sikap yang
menjadikan dirinya pusat perhatian yang diusahakan oleh seseorang dengan
segala cara.
3. Orang tua yang kurang memiliki rasa tanggung jawab
Tidak bertanggungjawabnya orang tua salah satunya masalah kesibukan.
Kesibukan adalah satu kata yang telah melekat pada masyarakat modern di
kota-kota. Kesibukannya terfokus pada pencarian materi yaitu harta dan
uang.
4. Jauh dari Tuhan
Segala sesuatu keburukan perilaku manusia disebabkan karena dia jauh dari
Tuhan. Sebab Tuhan mengajarkan agar manusia berbuat baik. Jika keluarga
jauh dari Tuhan dan mengutamakan materi dunia semata maka kehancuran
dalam keluarga itu akan terjadi.
5. Adanya masalah ekonomi
Dalam suatu keluarga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan
rumah tangga. Istri banyak menuntut hal-hal di luar makan dan minum.
Padahal dengan penghasilan suami sebagai buruh lepas, hanya dapat
memberi makan dan rumah petak tempat berlindung yang sewanya
terjangkau.
6. Kehilangan kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak
Kurang atau putus komunikasi diantara anggota keluarga menyebabkan
hilangnya kehangatan di dalam keluarga antara orang tua dan anak. Faktor
kesibukan biasanya sering dianggap penyebab utama dari kurangnya
komunikasi.
7. Adanya masalah pendidikan
Masalah pendidikan sering menjadi penyebab terjadinya broken home. Jika
pendidikan agak lumayan pada suami istri maka wawasan tentang kehidupan
keluarga dapat dipahami oleh mereka.
1. Perkembangan Emosi
Menurut Hather Sall (dalam Elida Prayitno 2006: 96) “Emosi merupakan
situasi psikologi yang merupakan pengalaman subjektif yang dapat dilihat
dari reaksi wajah dan tubuh”. Perceraian adalah suatu hal yang harus
dihindarkan, agar emosi anak tidak menjadi terganggu. Perceraian adalah
suatu penderitaan atau pengalaman traumatis bagi anak (Singgih,1995:
166).
2. Perkembangan Sosial Remaja
Menurut Brim (dalam Elida Prayitno. 2006: 81) “Tingkah laku sosial
kelompok yang memungkinkan seseorang berpartisipasi secara efektif
dalam kelompok atau masyarakat. Dampak keluarga Broken Home
terhadap perkembangan sosial remaja menurut Sunggih D Gunawan 1995:
108 adalah: Perceraian orang tua menyebabkan tumbuh pograan infenority
terhadap kemampaun dan kedudukannya, dia merasa rendah diri menjadi
takut untuk meluarkan pergaualannya dengan teman-teman.
3. Perkembangan Kepribadian
Perceraian ternyata memberikan dampak kurang baik terhadap
perkembangan kepribadian remaja. Menurut Westima dan Haller (dalam
Syamsyu Yusuf 2001: 99) yaitu bahwa remaja yang orang tuanya bercerai
cenderung menunjukkan ciri-ciri :
a. Berpilaku nakal.
b. Mengalami depresi.
Dari semuanya diatas tidak semua anak yang menjadi korban keluarga
yang tidak harmonis dapat berkepribadian buruk. Bahkan ada anak yang
berpikir bahwa suatu saat nanti jika mereka telah dewasa semoga hal
yang serupa terjadi pada orang tua mereka tidak terjadi pada mereka dan
bahkan ingin menunjukan kepada khalayak umum bahwa mereka bisa
lebih baik dari anak yang berada dikalangan keluarga harmonis.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keluarga merupakan unit terkecil dalam masyarakat
terbentuk berdasarkan sukarela dan cinta yang asasi antara
dua subyek manusia (suami-istri).
Keluarga merupakan agen sosialisasi utama dalam
pembentukan kepribadian idividu
Karakter atau kepribadian seorang anak merupakan gambaran
dari kedua orang tuanya
Anak yang lahir dikalangan keluarga yang tidak harmonis
akan bebeda dengan anak yang lahir dikeluarga harmonis
Perceraian sangat besar pengaruhnya terhadap karakter
seorang anak
3.2 Saran
Orang tua dalam mengambil keputusan untuk becerai
sebaiknya dipikir berulang-ulang karena dampak buruk dari
perceraian ini ada di anak.
Setiap anak yang ada dikalangan keluarga tidak harmonis
hendaknya tidak ikut terjerumus kedalamnya malah
menunjukkan bahwa kelak dia bisa lebih baik daripada kedua
orang tuanya
Jika ada kriti dan saran mohon diberitahu,untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya
DAFTAR PUSTAKA
http://rizkyfauzi19.blogspot.com/2011/11/pengaruh-keluarga-broken-home-
pada-anak.html
http://bbawor.blogspot.com/2009/03/pengaruh-broken-home.html
http://ditaariska.blogspot.com/2011/11/efek-keluarga-broken-home-
terhadap_10.html
http://rizkyfauzi19.blogspot.com/2011/11/pengaruh-keluarga-broken-home-
pada-anak.html
1.2.Tujuan ............................................................................................................(3)
1.3.Permasalahan..................................................................................................(3)
3.1Kesimpulan ...................................................................................................(10)
3.2Saran .............................................................................................................(10)