Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tumbuhan adalah makhluk hidup yang mempunyai ciri sebagaimana makhluk
hidup lainnya. Salah satu ciri tumbuhan adalah mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Pertumbuhan pada tanaman dapat dilihat dari makin besarnya
suatu tanaman yang disebabkan oleh jumlah sel yang bertambah banyak dan
bertambah besar.dan bersifat tidak dapat balik (irreversible). Selain tumbuh,
tanaman juga mengalami perkembangan. Perkembangan adalah peristiwa biologis
menuju kedewasaan tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.

Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan


secara stimultan (pada waktu yang bersamaan). Perbedaannya terletak pada
faktor kuantitatif karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran.
Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena
perubahannya bersifat fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih hidup
dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan kecambah
(plantula). Awalperkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa dormansi. Masa
dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan dikarenakan kondisi
lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi ditandai dengan
masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan proses imbibisi.
Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial air yang
rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji mengembang
dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu perubahan metabolik
pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan pertumbuhan. Enzim-
enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan pada endosperma atau
kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian embrio yang sedang
tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga


tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga
(kaulikulus).

Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman,


salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan petunjuk
utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita dapat
menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam kegelapan.
Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau didua tempat berbeda yaitu di tempat
gelap dan terang. Pemilihan tempat ini sudah melalui pertimbangan pada
beberapa faktor. Untuk itu kami membuktikannya dengan melakukan pengamatan
seperti yang tercantum pada laporan ini.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari praktikum ini adalah sebagai berikut.


1. Apakah cahaya dapat mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau ?
2. Adakah perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat, yaitu di tempat
terang dan dtempat gelap ?
3. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan kacang hijau yang
diletakkan didua tempat?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah sebagai berikut.


1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau di
dua tempat.

D. Manfaat Praktikum

Beberapa manfaat yang bisa kita peroleh dari percobaan/penelitian yang


kita lakukan yaitu sebagai berikut.
 Bagi siswa → Manfaat bagi siswa dengan adanya praktikum ini yaitu pengetahuan
siswa tentang faktor cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman
khususnya kacang hijau.
 Bagi guru → Manfaat bagi guru melalui praktikum ini yaitu guru dapat
mengetahui tingkat pemahaman siswa yang akan cara melakukan uji praktek
dalam hal ini mengenai pertumbuhan biji kacang hijau.

BAB II

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS


A. Landasan Teori
Ada 2 teori yang menjadi landasan dalam praktikum, yakni :
1. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran
atau volume serta jumlah sel secara irreversible, atau tidak dapat kembali ke
bentuk semula. Sedangkan Perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis
menuju kedewasaanm tidak dapat dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan
perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat kedewasaan.
Pada proses pertumbuhan selalu terjadi peningkatan volume dan bobot
tubuh peningkatan jumlah sel dan protoplasma. Berbeda dengan pertumbuhan,
perkembangan bukan merupakan besaran sehingga tidak dapat diukur.
Perkembangan pada tumbuhan diawalai sejak terjadi fertilisasi. Calon Tumbuhan
akan berubah bentuk dari sebuah telur yang dibuahi menjadi zigot, embrio, dan
akhirnya menjadi sebatang pohon. Proses pertumbuhan dan perkembangan pada
tumbuhan diawali dengan aktivitas sintetis bahan mentah (bahan baku) berupa
molekul sederhana dan molekul kompleks. Tahapan yang dilalui selama
melangsungkan proses tersebut adalah sebagai berikut :
a. Tahap pembelahan sel, yaitu sel induk membelah menjadi beberapa sel anak.
b. Tahap pembentangan, yaitu pembesaran atau peningkatan volume sel anak. Pada
sel tumbuhan, peningkatan tersebut biasanya disebabkanoleh penyerapan air
kedalam vakuola.
c. Tahap pematangan, yaitu perkembangan sel anak yang telah mencapai ukuran
tertentu menjadi bentuk khusus (terspesialisasi) melalui proses diferensiasi.
Pada akhirnya terbentuk jaringan, organ, dan individu.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan


Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman :

a. Faktor Internal

 Gen
Setiap jenis tumbuhan membawa gen untuk sifat-sifat tertentu, seperti
berbatang tinggi atau berbatang rendah. Tumbuhan yang mengandung gen
‘baik’ dan didukung oleh lingkungan yang sesuai akan.memperlihatkan
pertumbuhan yang baik.
 Hormon
Hormon pada tumbuhan juga memegang peranan penting dalam proses
perkembangan dan pertumbuhan.
Auksin : untuk membantu perpanjangan sel
Giberelin :untuk pemanjangan dan pembelahan sel
sitokinin : untuk menggiatkan pembelahan sel
etilen :untuk mempercepat buah menjadi matang
Asam traumalin : Merangsang pemebelahan sel di bagian tumbuhan yang
luka
Kalin : Merangsang pembentukan organ tumbuhan sbb :
- Rizokalin : Untuk pembentukan akar
- Aulokalin : Untuk pembentukan batang
- Filokalin : Untuk pembentukan daun
- Antokalin : Untuk pembentukan bunga

b. Faktor Eksternal

 Air
Fungsi air antara lain :
- Untuk Fotosintesis
- Mengaktifkan reaksi-reaksi enzim
- Membantu proses perkecambahan biji
- Menjaga (mempertahankan) kelembapan
- Untuk transpirasi
- Meningkatkan tekanan turgor sehingga merangsang pemebelahan sel
- Menghilangkan asam asbisat

 Suhu / Temperatur Lingkungan


Tinggi rendah suhu menjadi salah satu faktor yang menentukan tumbuh
kembang, reproduksi dan kelangsungan hidup dari tanaman. Suhu yang baik
bagi tumbuhan adalah antara 22°C-37°C. Temperatur yang lebih atau kurang dari
batas normal tersebut dapat mengakibatkan pertumbuhan yang lambat atau
berhenti.
 Kelembaban Udara
Kadar air dalam udara dapat mempengaruhi pertumbuhan serta perkembangan
tumbuhan. Tempat yang lembab menguntungkan bagi tumbuhan di mana
tumbuhan dapat mendapatkan air lebih mudah serta berkurangnya penguapan
yang akan berdampak pada pembentukan sel yang lebih cepat.
 Cahaya Matahari
Sinar matahari sangat dibutuhkan oleh tanaman untuk dapat melakukan
fotosintesis (khususnya tumbuhan hijau). Jika suatu tanaman kekurangan cahaya
matahari, maka tanaman itu bisa tampak pucat dan warna tanaman itu kekuning-
kuningan (etiolasi). Pada kecambah, justru sinar matahari dapat menghambat
proses pertumbuhan.
 Nutrien
Tumbuhan memerlukan nutrien untuk kelangsungan hidupnya. Nutrien yang
dibutuhkan dalam jumlah banyak disebut unsur makro (makronutrien). Unsur
makro misalnya karbon, oksigen, hidrogen, nitrogen, sulfur, kalium, kalsium,
fosfor, dan magnesium. Sedangkan nutrien yang dibutuhkan tumbuhan dalam
jumlah sedikit disebut unsur mikro (Mikronutrien). Contoh unsur mikro adalah
klor, besi, boron, mangan, seng, tembaga, dan molibdenum.
Kekurangan nutrien di tanah atau media tempat tumbuhan hidup menyebabakan
tumbuhan mengalami defisiensi. Defisiensi mengakibatkan tumbuhan menjadi
tumbuh dan berkembang dengan tidak sempurna.
 Kelembapan
Kelembapan ada kaitannya dengan laju transpirasi melalui daun, karena
transpirasi akan terkait dengan laju pengangkutan air dan unsur hara terlarut.
Jika kondisi lembap dapat dipertahankan, akan banyak air yang diserap dan lebih
sedikit yang diuapkan. Kondisi ini mendukung aktivitas pemanjangan sel sehingga
sel-sel lebih cepat mencapai ukuran maksimum dan tumbuhan membesar.

B. Hipotesis

Biji kacang hijau yang tumbuh di tempat gelap akan tumbuh lebih cepat
dibandingkan biji kacang hijau yang tumbuh di tempat yang terkena matahari.

BAB III
METODE PRAKTIKUM

Metode penelitian dilakukan dengan cara eksperimen, antara lain

A. Alat dan Bahan

1. Alat-alat
 Gelas (2 buah)

 Cetok (1 buah)
 Kertas, pen, penghapus, penggaris, gunting (masing-masing 1 buah)
 Kamera (1 buah)
2. Bahan-bahan
 Kacang hijau secukupnya (30 butir)

 Toples sebagai wadah (2 buah)

 Tanah secukupnya
 Lidi secukupnya

 Air secukupnya

B. Langkah Kerja

1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan

2. Merendam kacang hijau yang akan ditanam selama 8 jam


3. Memasukkan tanah kedalam dua toples menggunakan cetok.
4. Menanam 10 biji kacang hijau di masing-masing toples
5. Menandai masing-masing kacang hijau dengan lidi yang telah diberi label nomor.
6. Menaruh satu toples di tempat terang.
7. Menaruh toples lainnya di dalam kardus sebagai tempat gelap.
8. Menyiram biji-biji kacang hijau pada masing-masing toples dengan air
secukupnya. Penyiraman ini dilakukan dengan frekuensi 1 kali sehari.
9. Mengukur batang kacang hijau, ketika muncul daun pertama pada tumbuhan
kacang hijau.
10. Memotret setiap perkembangan pada tumbuhan kacang hijau.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Tabel Hasil Pengamatan



 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat gelap

Tana Hari ke- Keteran


man 1 2 3 4 5 6 gan
1 2 3 7 15,5 28 30,5 Berhasil
2 0,5 1 2 9,5 18 21 Berhasil
3 0,5 1 5 17 21 23 Berhasil
4 1 2 5,5 17 26 26,2 Berhasil
5 0,4 0,8 1 4 15 16 Berhasil
6 1 1,5 3 7 21 25 Berhasil
7 0,4 0,8 1 2 5 7 Berhasil
8 1,5 2,5 11 23 30, 32,5 Berhasil
5
9 1 1,5 3,5 11 23 28 Berhasil
10 2 3 612 23 24,5 Berhasil
Rat 1, 1, 4 1 21,0 23,
a-rata 03 71 ,5 2,1 5 32
 Data hasil pengamatan pertumbuhan biji kacang hijau di tempat terang
Tana Hari ke- Keter
man 1 2 3 4 5 6 angan
1 0,1 0,3 8 11 16 17 Berhas
il
2 0,2 0,5 7,5 10 14 14,5 Berhas
il
3 0,2 0,5 8 10 13, 14 Berhas
5 il
4 0,2 0,5 8 11 16 19 Berhas
il
5 0,1 0,3 3 5 9 10 Berhas
il
6 0,2 0,5 4,5 6 10 11,5 Berhasi
l
7 0,3 0,7 6,5 10 13, 15 Berhas
5 il
8 0,1 0,4 5 8 11 12 Berhas
il
9 0,1 0,3 0,8 3 6,5 7,5 Berhas
il
10 0,1 0,3 0,8 3 7 11 Berhas
il
Rata- 0,16 0 5 11, 13
rata ,43 ,21 7,7 65 .15

Keterangan pengamatan:

 Pada hari pertama penelitian, tumbuhyan mulai berkecambah.


 Hari kedua akar dan batang mulai bertambah panjang.
 Hari ketiga daun mulai menunjukkan wujudnya.
 Hari keempat-terakhir (6) kacang hijau sudah menjadi tumbuhan yang utuh.

B. Gambar Hasil Pengamatan


 Tumbuhan kacang hijau ditempat gelap
Hari ke 1

Hari ke 2

Hari ke 4
Hari ke 5

Hari ke - 6

 Tumbuhan kacang hijau di tempat terang

Hari ke 1
Hari ke 2

Hari ke 4

Hari ke 5
Hari ke 6

C. Pertanyaan
1. Bagaiman kecepatan pertumbuhan kacang hijau di tempat gelap dan di tempat
terang ?
2. Mengapa batang tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat gelap warnanya
lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah?
3. Bagaimana dengan warna daun pada tanaman kacang hijau yang ditanamdi tempat
terang jika dibandingkan daun tanaman kacang hijau yang ditanam di tempat
gelap?
4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan
tumbuhan yang ditanam ditempat terang. Apakah istilah yang berkaitan dengan
pertanyaan diatas ?
5. Apakah yang akan terjadi sesungguhnya, jika pertumbuhan tanaman kacang hijau
di tempat gelap dilanjutkan ? Jelaskan jawabanmu !
6. Rumuskan kesimpulanmu tentang percobaan ini !
Jawaban :
1. Kecepatan pertumbuhan kacang hijau ditempat gelap lebih cepat dibandingkan
dengan pertumbuhan kacang hijau di tempat terang. Tanaman kacang hijau di
tempat gelap lebih tinggi, dari tanaman kacang hijau di tempat terang, namun
dengan kondisi pucat, kurus, dan daunnya tidak berkembang. Sebaliknya, tanaman
kacang hijau yang diletakkan di tempat terang, tumbuh lebih lambat dengan
kondisi relatif pendek, daun berkembang baik, dan berwarna hijau.

2. Tanaman kacang hijau yang tumbuh ditempat gelap (tidak terkena cahaya)
warnanya lebih pucat, diameter batang kecil dan lemah. Hal ini terjadi karena
tanaman yamg ditanam di tempat yang tidak terkena cahaya, proses fotosintesis
yang sangat memerlukan cahaya itu akan terhambat. Proses fotosintesis adalah
proses dasar tumbuhan untuk menghasilkan makanan. Jika proses fotosintesis
terhambat, ketersediaan energi berkurang, maka tanaman yang dihasilkan pun
mempunyai diameter yang kecil, lemah, dan daunnya pucat karena kekurangan
klorofil akibat tidak tersedianya cahaya.

3. Warna daun pada tanaman kacang hijau yang di tanam di tempat terang berwarna
hijau dan berkembang lebih baik dibandingkan tanaman kacang hijau yang
ditanam di tempat gelap. Hal ini terjadi karena intensitas cahaya yang baik,
tanaman memiliki cukup klorofil, sehingga proses fotosintesis berlangsung secara
maksimal.

4. Secara umum tumbuhan yang hidup di tempat gelap lebih tinggi dibandingkan
tumbuhan yang hidup di tempat terang. Istilah yang berkaitan dengan hal
tersebut adalah ETIOLASI. Etiolasi adalah istilah bagi pertumbuhan tanaman
yang tidak normal yang ditandai dengan tanaman yang tumbuh sangat
cepat, batang tinggi, kurus, dan lemah, serta warna daun yang pucat (tidak
berwarna hijau) dan tidak berkembang dengan baik.

5. Jika pertumbuhan tanaman kacang hijau di tempat gelap dilanjutkan, yang akan
terjadi adalah tanaman akan tumbuh semakin cepat, dan menghasilkan tanaman
dengan batang yang tinggi, pucat, lemah, dan daunnya tidak berkembang dengan
baik atau dengan kata lain terjadi Etiolasi. Hal ini disebabkan karena hormon
auksin bekerja secara maksimal. Hormon auksin adalah hormon yang berperan
dalam pertumbuhan. Auksin yang diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan
mempengaruhi pemanjangan, pembelahan, dan diferensiasi. Pada tempat gelap,
konsentrasi auksin lebih tinggi sehingga sel akan memanjang lebih cepat
dibandingkan kecepatan pemanjangan sel di daerah yang lebih terang. Selain itu,
Proses fotosintesis yang memerlukan cahaya matahari, sangat menentukan
kualitas tanaman yang baik. Jika di tempat gelap, tidak terkena cahaya maka
tanaman yang dihasilkan pun kurang baik, karena proses fotosintesis terhambat.

6. Kesimpulan dari praktikum ini adalah Tanaman yang hidup di tempat gelap akan
tumbuh lebih cepat, namun dengan kondisi pucat, kurus dan daunnya tidak
berkembang (Etiolasi) jika dibandingkan dengan tanaman yang hidup ditempat
terang dengan intensitas cahaya yang cukup, menyebabkan tanaman dapat
tumbuh dengan baik, sehat, segar, batang terlihat gemuk, tidak pucat, dan
memiliki cukup klorofil, meskipun membutuhkan waktu yang relatif lama dari
tanaman yang ditanam di tempat gelap.

D. Pembahasan
Jika dilihat tabel hasil pengamatan pada praktikum ini di dapatkan hasil yaitu:
- Tanaman satu dengan tanaman lainnya di dalam media tanam yang sama ada
yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada yang lambat. Ini dikarenakan adanya
kompetisi antara tanaman kacang hijau satu dengan yang lainnya yang disebabkan
karena peletakkan biji satu yang berdekatan dengan biji lainnya pada saat
penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi hal tersebut, karena tidak
semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada tanaman yang lebih cepat
pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.

- Tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat tanaman kacang hijau


tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai
pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang
meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila
terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang
gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat
yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang
banyak dan lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun
pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning. Peristiwa ini
disebut etiolasi.

- Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih


pendek daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena
pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di
atas, hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk,
daun terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara


tumbuhan-tumbuhan tersebut yaitu :
1. Faktor Cahaya
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang nantinya
digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan dalam proses
pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat sebagai penghambat
(inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini terjadi karena cahaya dapat memacu
difusi auksin ke bagian yang tidak terkena cahaya. Sehingga, pada proses
perkecambahan yang diletakkan di tempat yang gelap akan menyebabkan
terjadinya etiolasi dimana kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.

2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal) tumbuhan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas atau dingin suhu ruangan maka
hormon tumbuhan semakin tidak bekerja.

3. Faktor Air dan Nutrisi


Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi
kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut.
1. Tumbuhan dalam hal percobaan kali ini adalah kacang hijau yang tumbuh di daerah
gelap tumbuh lebih optimal dan cepat karena peristiwa etiolasi dan tidak
terurainya hormon auksin, sehingga akan terus memacu pertumbuhan batang
kacang hijau. Meskipun tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih tinggi, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang kurang baik, batang terlihat kurus tidak
sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
terlihat pucat.

2. Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat terang tumbuh lebih pendek
karena hormon auksin ini akan terurai dan terhambat karena terkena cahaya dan
rusak sehingga laju pertambahan tinggi tanaman tidak terlalu cepat. Meskipun
tanaman kacang hijau ini tumbuh lebih pendek, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun terlihat segar dan
berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

B. Saran

 Dalam melakukan suatu percobaan, lebih baik melakukan percobaan di tempat yang
sekiranya tidak ada sesuatu yang mengganggu seperti hama tanaman, hewan,
sehingga percobaan akan aman dan berhasil.

 Dalam mengukur tinggi kecambah, harus dilakukan secara teliti.

 Dalam melakukan percobaan, hendaknya memperhatikan kualitas kacang hijau yang


akan ditanam dan memperhatikan kondisi lingkungan yang sesuai dengan apa yang
ingin diteliti sehingga hasil percobaan itu baik dan valid.
Pertumbuhan kecambah di tempat yang gelap lebih cepat pertumbuhannya
dibandingkan tanaman yang ditempatkan pada tempat terang. Adapun yang mempengaruhi
perbedaan tersebut yakni cahaya. Cahaya merupakan salah satu faktor yang sangat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan fotosintesis. Cahaya merupakan faktor yang
menghambat proses pertumbuhan, sedangkan ditempat yang gelap terjadi etiolasi dimana
pertumbuhan terjadi dengan sangat cepat.
Tanaman yang diletakkan ditempat gelap dapat tumbuh dengan cepat karena
disebabkan oleh adanya aktivitas hormon auksin yang lebih besar dibandingkan pada tempat
yang terang. Aktivitas hormon auksin dipengaruhi oleh intensitas cahaya matahari. Semakin
sedikit cahaya matahari maka aktivitas hormon auksin akan semakin besar, dan sebaliknya
semakin banyak cahaya matahari maka aktivitas hormon auksin akan semakin sedikit. Hal ini
disebabkan karena cahaya matahari dapat merusak hormon auksin. Hormon auksin berfungsi
untuk memacu pemanjangan sel. Jadi semakin banyak aktivitas hormon auksin maka
pertumbuhan tanaman akan semakin cepat dan sebaliknya. Hal inilah yang menyebabkan
pertumbuhan tanaman yang ditempatkan di daerah gelap lebih cepat dibandingkan di daerah
terang. Namun, tumbuhan di tempat gelap akan tampak kuning, pucat, kurus, daunnya tidak
berkembang, dan lama-lama akan mati.
Perbedaan warna pada pertumbuhan di tempat gelap dan terang dikarenakan tanaman
pada tempat yang gelap tidak dapat memproduksi makanannya sehingga tanaman menjadi
layu dan mati. Pada awalnya tanaman memiliki suatu bagian pada tubuhnya sebagai tempat
cadangan makanan tetapi ketika cadangan itu habis maka tanaman akan menjadi layu karena
tidak adanya sinar matahari.
Pertumbuhan kecambah yang berada pada tempat gelap menyebabkan hormon auksin
tidak terhambat oleh cahaya matahari, sehingga pertumbuhannya cepat namun tidak
mempunyai cukup cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis sehingga pertumbuhannya
akan menurun. Pertumbuhan kecambah yang berada pada tempat teduh menyebabkan
sebagian hormon auksin terurai oleh cahaya matahari sehingga pertumbuhannya tidak secepat
di tempat gelap, namun tumbuhan ini mempunyai cukup cahaya untuk fotosintesis sehingga
pertumbuhannya stabil. Pertumbuhan kecambah yang berada pada tempat
terang menyebabkan sebagian besar hormon auksin terurai oleh cahaya matahari jadi
pertumbuhannya paling lama namun banyak mengandung nutrisi yang dihasilkan dari
fotosintesis. Maka percepatan tumbuhan yang baik adalah kecambah yang berada di tempat
teduh.
Karena pertumbuhan perkecambahan tersebut lebih baik, stabil dan normal.
Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan diantaranya
faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar nya yaitu ,makanan adalah sumber energy juga
sumber materi untuk menyintesis berbagai komponen sel, air adalah senyawa yang penting
dalam tumbuhan dan sangat dibutuhkan, suhu tumbuhan memerlukan suhu tertentu untuk
dapat berkembang dengan baik yang di sebu tsuhu optimum , kelembapan,pengaruh
kelembapan pada tiap tumbuhan berbeda-beda tergantung jenis tanaman, cahaya,tumbuhan
memerlukan cahaya untuk dapat memproses fotosistesis dalam reaksi tersebut cahaya sangat
berperan penting.

BAB V
PENUTUP

Kesimpulan
Tanaman kacang hijau yang diletakkan di tempat gelap tumbuh lebih cepat panjang,

namun dengan kondisi kekuningan karena kekurangan klorofil , kurus, dan daunnya tidak

berkembang. Kacang hijau dengan pengaruh cahaya lebih banyak akan tumbuh lebih kokoh,

daun berkembang sempurna, dan berwarna hijau namun batang lebih pendek. Sehingga

Intensitas cahaya matahari memiliki pengaruh dalam pertumbuhan tanaman.

Anda mungkin juga menyukai