Anda di halaman 1dari 4

KESIMPULAN DARI HASIL MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD) 1

A. Rencana Tindak Lanjut Dari Masalah Tingginya Kebiasaan Merokok Dalam Masyarakat
1. Membuat kelompok anti rokok yang anggotanya berasal dari masyarakat itu sendiri

seperti dari sekeha teruna, ibu-ibu PKK dan anggota masyarakat lain guna

menyukseskan program pemerintah dalam penganganan Indonesia bebas asap rokok.


2. Membuat dan memberikan himbauan kepada masyarakat seperti membuat tandaa

larangan merokok pada setiap banjar atau fasilitas umum di desa.


3. Mengadakan penyuluhan kepada masyarakat tentang dampak merokok dalam

kesehatan, baik itu berupa kegiatan penyebaran brosur, penyuluhan dan drama-drama

yang nantinya diharapkan dapat menurunkan angka kejadian merokok di Indonesia.

B. Rencana Tindak Lanjut Dari Masalah Kurangnya Pengetahuan Tentang Kanker Payudara
1. Memberikan pendidikan dan penyuluhan pada kader mengenai kanker payudara yang

dilakukan oleh mahasiswa STIKES BALI yang nantiny agar pesan tersebut dapat

diteruskan dan dilaksanankan oleh masyarakat.


2. Memberikan penyampaian informasi berupa brosur, leaflet, dll yang berguna untuk

memberikan informasi tentang kanker payudara.


3. Melakukan sosialisasi langsung ke setiap banjar pada waktu waktu dimana

masyarakat berkumpul sehingga informasi yang disampaikan dapat terserap secara

maksimal.

C. Rencana Tindak Lanjut Dari Masalah Kurangnya Pengetahuan Tentang SADARI


1. Membentuk kelompok sadari dari masyarakat seperti dari kader, STT, dan ibu PKK

yang nantinya dapat memberikan informasi kepada para wanita di wilayah banjar

masing-masing tentang pentingnya melakukan SADARI sebagai langkah awal untuk

mendeteksi kelainan yang terjadi pada payudara.


2. Memberikan informasi tentang cara penanganan apabila ditemukaan kelainan pada

pemeriksaan SADARI yang nantinya kelainan tersebut bisa mendapatkan penanganan

lebih dini.
3. Melakukaan penyuluhan tentang deteksi dini kanker payudra melalui SADARI di

setiap banjar dengan media video dan penyebaran brosur.

D. Rencana Tindak Lanjut Untuk Mengoptimalkan Pemberian ASI Ekslusif


1. Memberikan penyuluhan kepada ibu menyusui tentang ASI ekslusif seperti

memberikan pengertian tentang ASI ekslusif, memberikan penegtahuan tentang

seberapa pentingnya pemberian ASI ekslusif, dan menjelaskan perbedaan antara bayi

yang mendapatkan ASI secara ekslusif dengan bayi yang mendapatkan susu formula.
2. Memberikan pengetahuan atau informasi tentang metode lain pemberian ASI ekslusif

kepada ibu-ibu menyusui yang tidak bisa memberikan ASI nya secara langsung yaitu

misalnya dengan cara memberikan ASI perah yang nantinya bisa disimpan dalam

lemari es.
3. Memotivasi pemberian ASI ekslusif kepada ibu menyusui dan keluarganya untuk

mendukung serta ibu untuk menyusui secara ekslusif dengan memberitahuan

keuntungan dari pemberian ASI ekslusif.


4. Memberikan penyuluhan tentang perawatan payudara kepada ibu-ibu menyusui di

setiap banjar sehingga bayi-bayi bisa mendapatkan ASI ekslusif langsung secara

optimal.
5. Membentuk kelompok pendukung ASI yang berjumlah 3 orang yang diambil dari 1

pengurus PKK banjar, 1 perwakilan PKK desa pada masing-masing banjar dan 1

orang kader dasa wisma untuk mengajak serta membina ibu menyusui untuk

memberikan ASI secara ekslusif guna mencerdaskan generasi penerus bangsa.


6. Menyebarkan brosur tentang ASI ekslusif kepada ibu menyusui tentang cara

menyusui yang benar dan cara penyimpanan ASI.

E. Rencana Tindak Lanjut Dari Masalah


1. Melakukan pelatihan kader untuk senam lansia.
2. Membentuk struktur organisasi di masing-masing banjar yang anggotanya para lansia

tersebut.
3. Melengkapi sarana dan prasarana dalam kegiatan senam lansia sehingga program

yang direncanakan dapat berjalan sesuai dengan rencana.


4. Memberikan sosialisasi tentang pentingnya senam lansia melalui penyuluhan dengan

melibatkan lansia dan keluarga.

Dari penyelesaian masalah diatas dapat disimpulkan bahwa keberhasilan dari

tindakan atas masalah kesehatan yang ditemukan memerlukaan kerjasama dari

masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan dalam bidang kesehatan. selain

masalah kesehatan yang dipaparkan didiskusikan bersama, masalah kesehatan yang

lain perlu tingkatkan seperti perilaku hidup sehat dimana sasarannnya yang paling

utama adalah anak-anak usia sekolah, contohnya tentang masalah gizi dan kesehatan

gigi. dengan mengadakan penyuluhan ke setiap sekolah. Dalam mengadakan

penyuluhan tentang perilaku hidup sehat ini, tidak hanya masayarakat sendiri yang

berperan tetapi perlu diadakan kerjasama dengan tenaga kesehatan seperti tenaga

kesehatan di puskesmas. Diharapkan dengan adanya penyuluhan tentang PHBS

tersebut mampu mengurangi masalah yang akan muncul seperti merokok , masalah

kesehatan gigi dan gizi.


Untuk mendukung pelaksanaan kegiatan tersebut membutuhkan pendanaan untuk

merealisasikan program-program yang telah direncanakan untuk meningkatkan

kesehtan sehingga masalah kesehatan yang paling utama seperti maslah pada lansia

perlu diprioritaskan.
Cemagi, 17 April 2014
Mengetahui, Koordinator Desa
Penanggung Jawab PKL

Ni Luh Dina Pariani


NIM. 11E20916
Komang Ayu Purnama D, S.Si.T.,M.Kes
NIR.05056

Menyetujui,
Kepala Puskesmas Mengwi II

Dr. Indira Pudi Asri


NIP.

Anda mungkin juga menyukai