PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu materi yang cukup sulit bagi para siswa yaitu materi trigonometri,
1
khususnya nilai sin, cos, dan tan dari sudut-sudut istimewa, siswa sering
siswa hanya menghafal nilai-nilai tersebut. Hal ini disebabkan karena metode
metode ceramah dan latihan soal serta tidak pernah menggunakan alat peraga
masih kurang memadai. Siswa merasa bosan dengan metode ceramah karena
pembelajaran terpusat pada guru, sedangkan siswa menjadi pasif. Hal ini
adalah guru langsung menginformasikan nilai dari sinus, cosinus dan tangen
pada sudut-sudut istimewa yang akan diajarkan. Siswa jarang sekali, bahkan
istimewa selama ini adalah tidak adanya dan juga ketidaktahuan guru tentang
2
Menurut Lily (2010, 24), Efektivitas Pembelajaran Matematika Dengan
Media Animasi Dan Lks Pada Pokok Bahasan Bangun Datar Terhadap Hasil
kembangkan daya nalar dan kreaktivitas siswa dalam pembelajaran, dan juga
dari setiap siklus yakni siklus I dengan presentase ketuntasan mencapai 62, 5
siswa yang diajarkan dengan menggunakan media animasi lebih baik dari
memberikan peluang lebih luas kepada siswa untuk terlibat aktif dalam
Dasar adalah dengan menggunakan alat peraga dan media animasi sebagai
3
media pembelajaran, masih belum banyak dilakukan. Guru dan calon guru
guru berperan sebagai fasilitator. Dengan demikian peranan alat peraga dan
kepada siswa.
B. Perumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa
Untuk membantu siswa dalam memahami konsep nilai sinus, cosinus, dan
2. Bagi guru
3. Bagi sekolah
4. Bagi peneliti
dengan multimedia.
5
E. Defenisi Operasional
siswa dalam menyampaikan materi tentang nilai-nilai sin, cos, dan tan dari
sudut-sudut istimewa.
Berupa alat peraga dan slide presentation tentang nilai-nilai sin, cos, dan
4. Animasi berarti film yang seolah hidup, terbuat dari fotografi, gambaran,
Dictionary 19).
6
Dalam hal ini berupa gambar gerak dalam slide presentation yang dibuat
untuk menyampaikan materi tentang nilai-nilai sin, cos, dan tan dari sudut-
sudut istimewa.
7
BAB II
KAJIAN TEORI
Metode berasal dari bahasa Yunani “Greek atau Metha yang berarti
melalui dan “Hadas” artinya cara, jalan, alat atau gaya. Dengan kata lain,
metode artinya jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
tertentu.
bahwa metode adalah cara yang teratur dan berpikir baik-baik untuk mencapai
penyajian materi pelajaran secara teratur dan tidak saling bertentangan dan
metode adalah salah satu alat atau cara untuk mencapai tujuan yang telah
sebelum seorang guru menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat.
8
Untuk mencapai hasil yang diharapkan, hendaknya guru dalam menerapkan
metode terlebih dahulu melihat situasi dan kondisi yang paling tepat untuk
dapat diterapkannya suatu metode tertentu, agar dalam situasi dan kondisi
tersebut dapat tercapai hasil proses pembelajaran dan membawa peserta didik
Untuk itu dalam memilih metode yang baik guru harus memperhatikan
e. Kesanggupan guru
Pengertian pengajaran itu sendiri dapat ditinjau dari segi bahasa dan
istilah. Secara bahasa kata pengajaran adalah bentuk kata kejadian dari dasar
ajar dengan mendapat konfiks pen-an yang berarti barang apa yang dikatakan
pengajaran berasal dari kata ajar di tambah awalan pe- dan akhiran -an.
Sehingga menjadi kata pengajaran yang berarti proses penyajian atau bahan
9
Dari pengertian di atas, terdapat unsur-unsur subtansial kegiatan
Jadi pengajaran secara bahasa yaitu hal apa yang dikatakan orang supaya
pengertian antara pengajaran dan pendidikan itu sama dan ada pula yang
mencakup segala usaha dan perbuatan dari suatu generasi yang tua untuk
10
demikian pendidikan adalah sebagai bimbingan terhadap perkembangan
jasmani dan rohani anak menuju kedewasaan. Selanjutnya Sidi Gazabla (1996:
terpelajar.
Sidi Gazabla (1996: 76) membedakan antara pengajaran dan pendidikan, pada
menjadi adat, adat membentuk sifat-sifat tertentu dalam berfikir, sifat ini
Dilihat dari segi ini pengajaran adalah juga pendidikan, tetapi tidak dapat
dari pengajaran. Seperti sapi dan hewan, sapi adalah hewan, tetapi hewan
pengajaran adalah suatu usaha atau cara yang dilakukan oleh guru (pendidik)
11
dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa yang bertujuan agar
mudah secara efektif dan efisien, sehingga apa yang menjadi tujuan dari
Agar proses belajar mengajar dapat terlaksana dengan baik dan mencapai
sasaran, maka salah satu faktor penting yang harus diperhatikan adalah
faktor-faktor lain.
pengajaran yaitu: Metode ceramah, tanya jawab, diskusi, pemberian tugas dan
penelitian, dalam hal ini penulis hanya akan menjelaskan lebih rinci macam
12
C. Metode Pembelajaran Matematika
peserta didik tentang matematika yang amat beragam agar terjadi interaksi
optimal antara guru dengan peserta didik serta antara peserta didik dengan
2004:2).
terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang
beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara guru dengan peserta didik
serta antara peserta didik dengan peserta didik (Amin Suyitno, 2004:2).
definisi matematika yang tampak berlainan, tetapi dapat ditarik ciri-ciri yang
sama yaitu :
13
a. Matematika memiliki objek kajian yang abstrak
D. Metode Demonstrasi
dengan Pendekatan Baru, adalah bahwa: Metode secara harfiah berarti cara
(1999: 41), Pengertian metode adalah cara, bukan langkah atau prosedur. Kata
Menurut W.J.S Poerwadarminta (1991: 81), metode adalah cara yang telah
umum adalah cara yang tepat dan cepat dalam melakukan sesuatu hal, seperti
barang, kejadian, aturan dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung
14
maupun melalui penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok
sesuatu di hadapan murid di kelas atau di luar kelas. Dari uraian dan definisi di
atas, dapat dipahami bahwa metode demonstrasi adalah dimana seorang guru
memperagakan langsung suatu hal yang kemudian diikuti oleh murid sehingga
beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan oleh guru, yang terdiri
dari perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid
15
Adapun langkah tersebut adalah sebagai berikut:
seperlunya.
16
Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa. Sering perlu
coba terlebih dahulu agar penerapannya dapat dilaksanakan dengan efektif dan
tercapai tujuan belajar mengajar yang telah ditentukan dengan mengadakan uji
coba dapat diketahui kekurangan dan kesalahan praktek secara lebih dini dan
Langkah selanjutnya dari metode ini adalah realisasinya yaitu saat guru
emosi, intelegensi, tingkah laku serta indera mereka, pengalaman langsung itu
Pada hakikatnya, semua metode itu baik. Tidak ada yang paling baik dan
paling efektif, karena hal itu tergantung kepada penempatan dan penggunaan
metode terhadap materi yang sedang dibahas. Yang paling penting, guru
17
Metode demonstrasi ini tepat digunakan apabila bertujuan untuk:
anak dalam memahami dengan jelas jalannya suatu proses dengan penuh
Belajar Mengajar
b. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari
diri siswa
d. Metode demonstrasi menjadi tidak efektif jika siswa tidak turut aktif dan
suasana gaduh
18
E. Alat Peraga
kalau perlu membuat sendiri alat-alat peraga itu. Juga kita perlu memahami
Alat peraga adalah alat bantu untuk mendidik atau mengajar supaya apa
yang diajarkan mudah dimengerti oleh peserta didik. Alat peraga juga dapat
anak itu lebih banyak mengerti dan mengikuti pelajaran matematika dengan
akan lebih besar minatnya dalam matematika bila pelajaran itu disajikan
dengan baik dan menarik. Dengan dipergunakan alat peraga maka anak-anak
akan lebih tertarik dalam matematika. Disamping itu tidak sedikit anak-anak
geometri terutama bentuk geometri ruang. Hal ini dapat kita sadari, selain
daripada bakat dan kemampuan yang dimiliki oleh anak-anak, secara gradual
kemampuan belajar melaui telinga, mata, dan gerak itu berbeda-beda. Alat
peraga ini akan sangat membantu anak-anak yang daya tilik ruangnya (tanpa
19
benda real) dan belajar melalui telinganya kurang. Mereka yang demikian itu
akan lebih berhasil belajarnya bila melalui gambar dan benda-benda real.
Pula sangat penting adanya hubungan antara pengajaran itu sendiri dengan
pameran. Jadi secara singkat gunanya alat peraga matematika itu ialah:
2) Supaya anak-anak dapat dibantu daya tiliknya sehingga lebih mengerti dan
F. Media Animasi
secara digital. Media animasi adalah hasil teknologi moderen yang membuka
20
sejumlah kegiatan untuk membantu guru. Media animasi dapat
siswa.
Lee (Ena, 2007) merumuskan paling sedikit ada delapan alasan pemakaian
lebih luas, lebih pribadi, tidak terpaku pada sumber tunggal, dan pemahaman
merupakan salah satu program aplikasi di bawah Microsoft Office (Ena, 2007).
yang bukan hanya berlaku pada teks saja tetapi juga pada gambar bangun,
garis dan sebagainya sehingga merupakan program yang interaktif. Inilah yang
animasi ini tentu akan menarik perhatian siswa (Skripsi, Revilla Ardi, 2007: 5)
G. Trigonometri
Trigonometri berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari dua kata, “
trigon “ yang berarti segitiga dan ”metron” yang berarti ukuran. Menurut
21
asalnya, trigonometri adalah cabang dari ilmu yang mencoba menyelidiki
gerak benda ruang angkasa, seperti matahari, bulan, bintang serta menghitung
lainnya (dari sudut pandang α) adalah sisi siku-siku dihadapan α dan sisi
siku-siku
dihadapan α yang mengapit α.
nama atau istilah tersendiri seperti misalnya sinus, cosinus, dan tangen,
α
B c A
Gambar 2.
22
Sinus suatu sudut misalnya α secara singkat dapat ditulis sin α.
a c
Pada gambar 2 sin α = dan sin β =
b b
c a
Pada gambar 2 cos α = dan cos β =
b b
panjang sisi siku-siku dihadapan sudut tersebut dengan sisi siku-siku yang
a c
Pada gambar 2 tan α = dan tan β =
c a
Sudut 450
Karena sudut BAC = 450, maka sudut ABC = 450. Sehingga ΔABC
c 450
a
450
A C
b
Gambar 3.
23
c2 = a2 + b2
= a2 + a2
= 2a2
c= 2a 2 = a 2
kita peroleh :
a b a
sin 450 = cos 450 = tan 450 =
c c b
a a a
= = =
a 2 a 2 a
1 1
= 2 = 2 =1
2 2
Nilai 300
300, dan sudut ABC = 600. ΔADC merupakan pencerminan dari ΔABC
ABC = sudut ADC, sudut BAC = sudut DAC, dan sudut ACB = sudut
ACD.
D
Gambar 4.
24
Karena setiap sudut pada ΔABD = 600, maka ΔABC adalah segitiga
c2 = a2 + b2
B
0
1 2 60
c2 c 1
=( c ) + b2 c
2 2
A 300
1 C
c 3
2
1 2
b2 = c2 - c Gambar 5
4
3 2
b = c
4
1
b = c 3
2
kita peroleh:
a b a
sin 300 = cos 300 = tan 300 =
c c b
1 1 1
c c 3 c
2 2 2
= = =
c c 1
c 3
2
1 1
= = 3 =
2 2
1
3
3
25
Nilai 600
b a b
Sin 600 = cos 600 = tan 600 =
c c a
1 1 1
c 3 c c 3
2
= 2 = 2 =
c c 1
c
2
1 1
= 3 = = 3
2 2
Nilai 00
y
y x α
x
Sin α = = y cos α = = x x N 1
1 1
Gambar 6
26
y
tan α =
x
Sin 00 = y = 0
Cos 00 = x = 1,
y 0
Tan 00 = 0.
x 1
Nilai 900
Sin 900 = y = 1,
Cos 900 = x = 0,
y 1
Tan 900 = ttd (tidak terdifinisi)
x 0
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa sudut-sudut: 00, 300, 450,
tabel berikut.
27
Tabel 2.1
Perbandingan Trigonometri
1 1 1
Sin α 0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
Cos α 1 3 2 0
2 2 2
1
Tan α 0 3 1 3 -
3
pada materi nilai sin, cos dan tan dari sudut-sudut istimewa yang efektif, ada
beberapa langkah yang harus dipahami dan digunakan, yang terdiri dari
perencanaan, uji coba dan pelaksanaan oleh guru lalu diikuti oleh murid dan
berupa alat peraga dan media animasi tentang materi nilai sin, cos dan tan
28
2. Guru mendemonstrasikan materi pembelajaran dengan media animasi
tentang materi nilai sin, cos dan tan dari sudut-sudut istimewa secara baik
sampai siswa memahami dengan baik apa yang disampaikan oleh guru
3. Guru menyiapkan alat peraga manual tentang materi nilai sin, cos dan tan
untuk memperagakan dengan alat peraga manual apa yang siswa sudah
sin, cos dan tan dari sudut-sudut istimewa kemudian siswa menjawab
pertanyaan guru dengan alat peraga manual tentang nilai sin, cos dan tan
materi nilai sin, cos dan tan dari sudut-sudut istimewa yang dilakukan
dengan media animasi tentang materi nilai sin, cos dan tan dari sudut-
I. Hipotesis Tindakan
29
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
B. Lokasi Penelitian
C. Subyek Penelitian
Yang menjadi subyek penelitian ini adalah Siswa Kelas XI SMK N 6 Kupang
D. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan PTK dilakukan dalam dua siklus atau lebih. Apabila dua
pelaksanaan tindakan pada siklus kedua, dan begitu pula dengan siklus-siklus
selanjutnya. Secara keseluruhan dalam setiap siklus terdapat empat tahap yang
harus ditempuh, yaitu : 1). Perencanaan; 2). Tindakan; 3). Observasi; 4).
Refleksi.
30
a. Perencanaan
Demonstrasi
b. Tindakan
dengan baik
c. Pengamatan
d. Refleksi
untuk diperbaiki
Siklus II
31
a. Perencanaan
b. Tindakan
dengan baik
c. Pengamatan
d. Refleksi
untuk diperbaiki
32
Siklus-siklus selanjutnya akan dilaksanakan tergantung pada hasil
selanjutnya
1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa SMK N 6 Kupang dan guru
2. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data kualitatif dan data kuantitatif.
1. Data Kualitatif
a. Perkembangan siswa
33
o Kemampuan guru dalam mengadakan variasi sesuai kondisi dan
2. Data Kuantitatif
G. Analisis Data
a. Data kualitatif
begitu aktif dan menunggu untuk dipandu oleh guru, hal ini menyebabkan
b. Data kuantitatif
Data tes dari setiap awal dan akhir siklus berupa skor yang dianalisis
__
Jumlah skor yang diperoleh
X 100
skor maksimum
34
b. Menghitung banyaknya siswa yang tuntas belajar, dimana dikatakan tuntas
belajar secara individu jika siswa memperoleh nilai lebih besar atau sama
dengan 60. Dan tuntas secara kelompok jika rata-rata kelas lebih besar atau
__
x i
100 %
X n
Tabel 3.1
60 ≤ x < 70 Sedang
kualitatif yang dilihat dari setiap siklus yaitu tentang pengetahuan awal
melakukan penelitian.
35
n
fx i i
x i
100 %
r n
Keterangan :
xi = nilai ke-i
fi = frekuensi dari xi
r = banyak observer
Tabel 3.2
x Kriteria
36
H. Indikator Keberhasilan
ke siklus
b. Siswa dikatakan tuntas belajar jika mencapai skor minimal 60 dari skor
maksimal 100.
c. Kelas dikatakan tuntas apabila terdapat minimal 60% siswa yang tuntas
belajar.
37
BAB IV
secara historis SDN Kelapa Lima didirikan pada tanggal 1 oktober tahun
2003. Jumlah siswa pada SDN Kelapa Lima adalah berjumlah 643 orang,
yang tersebar pada 21 kelas yaitu kelas I sebanyak 6 kelas, kelas II sebanyak
dilakukan pada pagi hari pada pukul 07.00 sampai dengan pukul 12.00 dan
siang hari pada pukul 12.15 sampai dengan pukul 15.00. Jumlah guru pada
sekolah ini sebanyak 59 orang, 35 orang guru PNS, 1 orang guru kontrak, 13
orang guru tidak tetap (Honor), 8 orang tenaga administrasi, 1 orang tenaga
diketahui melalui hasil ulangan harian dan tugas-tugas dari guru yang tidak
38
dapat diselesaikan siswa dengan benar, sedangkan minat siswa terhadap
matematika diketahui dari kurang antusias dan acuh tak acuh siswa dalam
mengerjakan pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru, dan dalam proses
pembelajaran.
dalam mata pelajaran matematika. Salah satu materi yang cukup sulit bagi
ketersediaan sarana dan prasarana yang kurang memadai. Siswa merasa bosan
siswa menjadi pasif. Hal ini mengakibatkan hasil belajar siswa sering tidak
39
Siswa mengikuti tes secara berturut-turut dari tes siklus 1 sampai tes
akhir.
Bagi siswa yang tidak mengikuti salah satu tes maka tidak dianalisis.
Bagi siswa yang mengikuti proses belajar mengajar pada setiap kali
Bagi siswa yang mengikuti tes secara berturut-turut dan tidak hadir pada
salah satu dari pelasanaan tindakan maka hasil tes siswa tersebut dapat
dianalisis.
orang tidak semua siswa hadir dalam kegiatan tersebut. Untuk lebih jelasnya
Tabel 4.1
Daftar Hadir Siswa Dalam Kegiatan Penelitian
40
Materi penelitian dibagi dalam dua siklus yang mencakup 2 indikator
Tes awal dilaksanakan pada hari Selasa, 06 november 2012. Tes awal yang
diberikan terdiri dari 5 soal (soal terlampir). Dimana ke-5 soal tersebut,
terdapat 2 nomor soal yang merupakan pengantar untuk materi segitiga siku-
penjelasan materi. Dalam pelaksanaan tes awal ini siswa bekerja secara
mandiri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui tigkat kemampuan awal siswa
sudut-sudut istimewa. Persentasi hasil tes awal ini dapat dilihat pada table
berikut.
41
Tabel 4.2
Hasil Tes Awal
Tingkat Jumlah skor
No Skor
Penguasaan Frekuensi %
70 ≤ x < 80 Tinggi - 0%
adalah 10,71% atau terdapat 3 orang siswa yang memperoleh nilai lebih besar
atau sama dengan 60 tetapi kurang dari 70 dan siswa yang belum tuntas
bahwa siswa kurang mengerti materi yang telah mereka pelajari. Peneliti
yang masih ingat dan dapat menyelesaikan soal tes dengan benar.
Analisis hasil pekerjaan siswa pada tes awal adalah sebagai berikut:
42
Soal 1 (skor 10)
A
1. Tentukan nilai x pada gambar berikut:
12 cm x
C B
9 cm
Penyelesaian:
diketahui: AC = 12 cm dan BC = 9 cm
x2 = AC2 + BC2
= 122 + 92 A
= 144 + 81
12 cm x
= 225
x= 225
C B
= 15 9 cm
Jadi, nilai x = 15 cm
Diketahui: AC = 12 , BC = 9 dalam
43
Jawaban B 5 17,24 Siswa belum
AB = AC + BC memahami soal
= 12 + 9
yang diberikan
= 21
Nilai x = 21 cm
yang diberikan
α
C 3 cm B
Penyelesaian
AB BC AB
Sin α = Cos α = Tan α =
AC AC BC
4 3 4
= = =
5 5 3
Dari soal yang diberikan tidak ada yang menjawab dengan benar,
44
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 2 7,14 Siswa belum
= 52 + 42 + 32 perbandingan
= 16 + 25 + 9 trigonometri.
= 50
Penyelesaian
C B AB2 = 289
8 cm
AB = 289
AB = 17
BC AC BC
Sin α = Cos α = Tan α =
AB AB AC
8 15 8
= = =
17 17 15
45
Dari soal yang diberikan tidak ada siswa yang menjawab dengan
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 2 7,14 Siswa belum
BC x AC memahami
= 8 x 15 perbandingan
= 120 cm trigonometri.
Carilah nilai perbandingan trigonometri sudut α (α sudut lancip) yang lain jika
1
diketahui sin 0
2
Penyelesaian
1
Diketahui sin 0 .
2
x2 = 22 – 12 3 1
cos 0 tan 0
2 =4–1 2 3
1
=3 1
= 3 3
α
3 2
x x= 3
Dari soal yang diberikan, tidak ada satupun siswa yang memberikan
46
Soal 5 (skor 20)
Penyelesaian
Dari soal yang diberikan tidak ada siswa yang menjawab dengan
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 1 3,57 Siswa belum
trigonometri.
47
Dari analisis hasil tes awal, ada beberapa hal yang mempengaruhi
seharusnya diperoleh.
matematika belum tergolong baik. Oleh karena itu peneliti perlu menerapkan
Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk membantu siswa lebih berpikir mandiri dan
48
D. Deskripsi Pelaksanaan Tindakan Siklus I
1. Rencana Tindakan
pelajaran). Berdasarkan hasil yang diperoleh pada tes awal, maka materi
siku-siku.
2. Pelaksanaan Tindakan
Waktu : 4 x 45 menit
siku- siku
metode demonstrasi.
49
Adapun kegiatan pembelajaran sebagai berikut:
A B
A
A
A B
C B C
C B
Gbr 1 Gbr 4
Gbr 2 Gbr 3 C
yang merupakan sisi depan, sisi samping, dan sisi miring ? sementara itu
salah satu siswa menjawab : sisi AB. Peneliti memberikan pujian, “Ok
50
bagus”, kemudian melanjutkan pertanyaan, kalau pada gambar 2 ?. siswa
lain menjawab : sisi BC. Kalau gambar 3 ? siswa lain lagi menjawab : sisi
BC. Peneliti: pada gambar 4? Ada siswa yang menjawab : sisi BC.
lagi yang mau mencoba ? salah satu siswa menjawab : sisi AB. Peneliti :
tepat sekali. Silahkan mengisi LKS yang ada pada kalian dengan jawaban
yang sudah ada. siswa kemudian mengisi LKS yang diberikan, dengan
menjawab : sisi BC. Kegiatan yang sama seperti diatas terus berlanjut
disamping: A 900
b C
51
trigonometri adalah perbandingan atau rasio antar sisi pada segitiga siku-
mempunyai nama atau istilah tersendiri seperti misalnya sinus, cosinus dan
tangen.
sisi siku-siku dihadapan sudut tersebut atau sisi depan dengan sisi miring,
bertanya, siapa yang bisa menunjukan dari gambar yang ada Sin A sama
dengan …?, salah satu siswa mengangkat tangan dan menjawab, Sin A =
a/c. tepat sekali, kalau Sin B ?, siswa lain menjawab: b/c. peneliti
segitiga siku-siku ada juga istilah cosinus, cosinus suatu sudut adalah
atau sisi samping dengan sisi miring. Cosinus suatu sudut A secara singkat
ditulis Cos A . Pada gambar tersebut cos A = …?, ada siswa yang
menjawab: Cos B = a/c. Ok tepat sekali. Adalagi satu istilah yaitu tangen,
peneliti mencoba bertanya, mungkin ada yang tahu apa itu tangen ? siswa
terdiam sejenak, tak lama kemudian ada ssatu siswa yang mencoba
menjawab, sisi samping per sisi depan. Oh, nyaris benar, tangen suatu
52
atau sisi depan dengan sisi siku-siku yang mengapit sudut tersebut atau sisi
samping. Tangen biasa disingkat Tan atau Tg, dari gambar tangent sudut
pembelajaran dan hasil observasi aktivitas siswa, terdapat juga hasil tes
siklus. Hasil tes siklus I menunjukan bahwa 50,00% yang tuntas secara
secara individu dapat dilihat pada lampiran. Hasil tes pada siklus I dapat
53
Tabel 4.3
Hasil Tes Siklus I
dari jumlah siswa yang belum tuntas belajar. Hal ini disebabkan oleh hal-
kosong.
54
4. Analisis hasil tes siklus I
t p
a
α0 c
s
q
α0 α 0
b
u r
b. Sisi samping
c. Sisi depan.
Penyelesaian
b. Sisi samping
55
Dari soal yang diberikan 8 siswa telah mampu member jawaban yang
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 2 6,90 Siswa belum
b. Sisi samping
Gambar I adalah ac
Gambar II adalah su
c. Sisi depan
Gambar I adalah ab
Gambar II adalah st
56
Soal 2 (skor 20)
Perbandingannya adalah:
c a c
Sin α = Cos α = Tan α =
b b a
Dari soal yang diberikan 15 siswa telah mampu memberikan jawaban
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 4 14,28 Siswa kurang teliti
c dalam
Sin C =
b
mengerjakan soal
a
Cos C =
b
a
Tan C =
c
Jawaban B 1 3,58 Siswa kurang
b memahami dan
Sin C =
c
kurang teliti
a
Cos C =
b dalam
a mengerjakan soal
Tan C =
c
57
Jawaban C 8 28,57 Siswa belum
B memahami sisi-
Sin C =
A
sisi segitiga siku-
C
Cos C =
A siku
B
Tan C =
C
α
C 6 cm B
Penyelesaian
AB BC AB
Sin α = Cos α = Tan α =
AC AC BC
8 4 6 3 8 4
= = =
10 5 10 5 6 3
Dari soal yang diberikan 9 siswa telah mampu memberikan jawaban yang
58
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 13 46,43 Siswa memahami
AB 8 perbandingan
Sin α = =
AC 10
trigonometri,
BC 6
Cos α = =
AC 10 namun lupa
AB 8
Tan α = = menyederhanakan
BC 6
pecahan.
AB 8 perbandingan
Sin α = =
AC 10
trigonometri,
BC 6
Cos α = =
AC 10 namun kurang
AB 6
Tan α = = teliti dalam
BC 8
mengerjakan soal
Sin C = 8 cm 4 memahami
10 cm 5
perbandingan
trigonometri
59
Penyelesaian
3
Diketahui sin 0 .
5
x2 = 52 – 32
5 = 25 – 9
3
= 16
α
x x = 16 4
4 3
cos 0 tan 0
5 4
Dari soal yang diberikan 6 siswa telah mampu memberikan jawaban yang
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 5 46,43 perbandingan
3 trigonometri,
Diketahui sin 0 .
5
namun lupa
Sisi samping = 52 – 32
= 25 – 9 menyederhanakan
x = 16 pecahan. = 25 – 9 = x
16 3
cos 0 tan 0
5 16
3 perbandingan
Diketahui sin 0 .
5
trigonometri,
Sisi samping = 52+ 32
= 25 + 9 namun kurang
x = 34 teliti dalam
34 3
cos 0 tan 0 mengerjakan soal
5 34
60
Jawaban C 12 42,86 Siswa kurang
perbandingan
trigonometri
Dari analisis hasil tes siklus I, ada beberapa hal yang mempengaruhi
yang diberikan.
seharusnya diperoleh.
5. Observasi
aktivitas siswa pada siklus I mencapai skor 2,63 dengan kategori baik.
Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel analisis aktivitas siswa dalam
61
Hasil pengamatan didasarkan pada kecenderungan yang Nampak
Tabel 4.4
Analisis Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus I
Skor
Pengamat
1 2 3 4
1 0 2 1 1
2 0 2 2 0
fi 0 4 3 1
fi.Xi 0 8 9 4
Skor 2,63
Interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru
62
Masih ada beberapa siswa yang kurang disiplin tetapi masih dapat
Tabel 4.5
Skor
Pengamat
1 2 3 4
1 0 2 1 2
2 0 2 2 1
fi 0 4 3 3
fi.Xi 0 8 9 12
Skor 3,62
63
Berdasarkan hasil analisis observasi kemampuan guru dalam
baik, akan tetapi ada beberapa hal penting yang menjadi perhatian peneliti
tes yang ditunjukan pada tabel sebelumnya, ada beberapa hal yang perlu
dipelajari.
mengerjakan LKS.
64
Berdasarkan hasil refleksi di atas maka rencana tindak lanjut yang
mengalami kesulitan.
d. Mendorong atau memotivai siswa agar lebih aktif dan tidak malu
menemui kesulitan.
1. Rencana Tindakan
kegiatan ini adalah peningkatan prestasi belajar siswa, untuk itu guna
65
2. Pelaksanaan Tindakan
Waktu : 4 x 35 menit
metode demonstrasi.
66
Dari pertanyaan yang peneliti berikan, ada siswa yang bisa menjawab
depan dengan sisi miring, cosinus adalah perbandingan antara sisi samping
dengan sisi miring dan tangen adalah perbandingan antara sisi depan
pp' Y
y
1. Sin α0 = = =y
op 1
P
op' x
2. Cos α0 = = =x 1
y
op 1
α0 X
0 x P’
pp ' y
3. Tan α0 = =
op ' x
67
diatas diagram tersebut yang seolah-olah digambar oleh seseorang, lalu
sudut siku-siku di P’, dan x sebagai panjang OP’ dan y sebagai panjang
PP’. seperti nampak pada gambar diatas. Dari segitiga siku-siku tersebut
maka diperoleh
pp' y
1. Sin α0 = = =y
op 1
op' x
2. Cos α0 = = =x
op 1
pp ' y
3. Tan α0 = =
op ' x
Sudut 00
Y
Koordinat Titk p adalah (0,1)
Cos 00 = … = …
Tan 00 = … = …
dengan sumbu –x, dengan demikian posisi P adalah (1,0) akibatnya, nilai
x = 1 dan y = 1 sehingga:
68
Sin 00 = y = 0
Cos 00 = x = 1
y
Tan 00 = =0
x
akibat segitiga OPQ merupakan segitiga sama sisi dengan panjang sisi OP
hubungan:
3
2
1
(OP’) = 12 – =
2
Y
2 4
1 P
(OP’) = 3
2 1
½
300 X
1 O 300 x P’
OP’ = x = 3 ½
2 1
Q
1 1
Jadi, Koordinat Titik p adalah 3,
2 2
1 1
Maka x = 3 dan y =
2 2
Sin 300 = …
Cos 300 = …
69
Tan 300 = …
slide.
1 1
Pythagoras maka diperoleh nilai x = 3 dan y =
2 2
Sehingga:
1
Sin 300 = y =
2
1
Cos 300 = x = 3
2
1
0 2 1 1
Tan 30 = = = 3
1 3 3 3
2
dan sama kaki dengan panjang sisi OP’ = PP’ atau x = y. Perhatikan
70
Y
x2 + y2 = 1
P
2x2 = 1 1
y
450 X
1 O x P’
x2 =
2
x = 1 1 2
2 2
1 1
Jadi, Koordinat Titik p adalah 2, 2
2 2
1 1
Maka x = 2 dan y = 2
2 2
Sin 450 = …
Cos 450 = …
Tan 450 = …
diperoleh seperti pada LKS yang ada pada siswa dengan bantuan
1
Siswa 2 : Cos 450 = x = 2
2
71
Peneliti: jawaban yang bagus. Kalau Tan 450= ?
1
2
0 y 2
Siswa 3 : Tan 45 = = = 1
x 1
2
2
materi ini.
berikut:
Jika α0 = 600, maka segitiga OPQ merupakan segitiga sama sisi dengan
3
2 P
1
y =1 – =
2 2
2 4 1
y
1 600 X
y= 3 O ½ P’ Q(1,0)
2
1
OP’ = x =
2
1 1
Jadi, Koordinat Titik P adalah , 3
2 2
1 1
Maka x = dan y = 3
2 2
Sin 600 = …
72
Cos 600 = …
Tan 600 = …
untuk mengisi nilai perbandingan sinus, cosinus, dan tangen yang ada pada
tempat duduk mereka untuk membaca apa yang sudah ditulis tersebut, dan
1 1
pertama: Sin 600 = y = 3 Siswa kedua: Cos 600 = x = ,Dan Siswa
2 , 2
1
3
y
ketiga: Tan 600 = = 2 = 3
x 1
2
berikut:
Y
P (0,1)
Koordinat Titk p adalah (1,0)
Maka x = 0 dan y = 1
900
X
0
Sin 900 = …
Cos 900 = …
Tan 900 = …
73
Peneliti menjelaskan bahwa, Jika α = 900, maka garis OP berimpit
dengan sumbu –y, dengan demikian posisi P adalah (0,1) akibatnya, nilai
x = 0 dan y = 1 sehingga:
Sin 900 = y = 1
Cos 900 = x = 0
y 1
Tan 900 = = = ttd (tidak terdefinisi)
x 0
semua siswa untuk bertanya. Namun tidak ada siswa yang bertanya.
1 1 1
Sin α 0 2 3 1
2 2 2
1 1 1
Cos α 1 3 2 0
2 2 2
1
Tan α 0 3 1 3 ttd
3
74
3. Hasil tes siklus II
hasil tes siklus. Sebagaimana hasil tes siklus II menunjukan bahwa 92,86
% siswa yang tuntas secara klasikal atau 26 orang yang tuntas secara
Tabel 4.6
Analisis Hasil Tes Siklus II
2 60 ≤ x < 70 Sedang - 0%
prestasi belajar siswa jika dibandingkan dengan hasil tes pada siklus I.
75
4. Analisis Hasil Tes Siklus II
C b A
Penyelesaian
diketahui : a = 40 cm
sudut A = 300
a
a Tan A =
Sin A = b
c
40 40
sin 30 0 Tan300
c b
40 40
c b
sin 300 Tan 30 0
40
40 b
c 1 3
1 3
2
c = 80 b 40 3
76
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 22 78,57 Siswa bisa
40 menentukan
c
1
2 perbandingan
c = 80 trigonometri.
b
Cos A =
80
Cos 300
b
80
1
b 2 3
80
b 160 3
77
Penyelesaian
diketahui q = 10 cm
sudut R = 300
Sin R = r Cos R = p
q q
r p
Sin 300 = Cos 300 =
10 10
r = 10 sin 300 p = 10 Cos 300
1 1
r = 10 p 10 3
2 2
r =5 p5 3
Dari soal yang diberikan 6 siswa telah mampu memberikan jawaban yang
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 6 21,43 Siswa memahami
Diketahui q = 10 cm perbandingan
Sudut R = 300
trigonometri
r
Sin R =
q dengan baik
r
Sin 300 =
10
r = 10 sin 300
1
r = 10
2
r =5
78
p
Cos A =
q
p
Cos 300 =
10
p = 10 Cos 300
1
p 10 3
2
p5 3
r perbandingan
Sin R =
q
trigonometri,
r
Sin 300 = namun masih
10
kurang teliti
10
r=
Sin 300 dalam
10 menentukan nilai
r =
1
2 perbandingan
r = 20 tersebut dengan
p tepat
Cos A =
q
p
Cos 300 =
10
p = 10 Cos 300
1
p 10 3
2
p5 3
79
Jawaban C 5 21,42 Siswa masih
r kurang teliti
Sin R =
q
dalam
r
Sin 300 = menentukan
10
perbandingan
10
r=
Sin 300 yang tepat
10
r =
1
2
r = 20
Penyelesaian
Sketsa gambar
Diketahui : AC = 3,6 m
Sudut A = 300
80
BC
Sin A =
AC
h
sin 30 0 C
3,6
3,6 m
h
h 3,6 sin 30 0
1 A 300
B
h 3,6
2
h = 1,8 m
Jadi, ketinggian ujung papan yang lain dari permukaan tanah adalah 1,8 meter.
Dari soal yang diberikan 26 siswa telah mampu memberikan jawaban yang
tepat, dan 2 siswa lainya tidak memberikan jawaban, guru berpendapat bahwa 2
Penyelesaian
a. cos 300 cos 600 + sin 300 + cos 600 c. cos2 300 + sin2 300
1 1 1 1
= 3 1
2
1
2
2 2 2 2 = 3
2 2
1
= 3 1 3 1
4 = =1
4 4
1
=1 3
4
81
b. 2 cos 300 sin 300
1 1
= 2 3
2 2
1
= 3
2
Dari soal yang diberikan 7 siswa telah mampu memberikan jawaban yang
Banyak Persentase
Alternatif Jawaban Komentar Guru
Siswa (%)
Jawaban A 12 42,88 Siswa memahami
a. cos 300 cos 600 + sin 300 +
cos 600 soal, namun
1 1 1 1
= 3 kurang teliti
2 2 2 2
1
= 3 1 dalam
4
1 menyelesaikannya
=1 3
4
b. 2 cos 300 sin 300
1 1
= 2 3
2 2
1
= 3
2
c. cos2 300 + sin2 300
2 2
1 1
= 3
2 2
3 1
= =2
2 2
Jawaban B 5 17,88 Siswa memahami
a. cos 300 cos 600 + sin 300 +
cos 600 soal, namun
1 1 1 1
= 3 kurang teliti
2 2 2 2
1
= 3 1 dalam
4
1 menyelesaikannya
=1 3
4
b. 2 cos 300 sin 300
82
1 1
= 2 3
2 2
2
= 3
2
3
83
Penyelesaian
sin2 450 + cos2 450 =1
2 2
1 1
2 2 = 1
2 2
2 2
=1
4 4
5. Observasi
Tabel 4.7
Analisis Aktivitas Siswa Dalam Kegiatan Pembelajaran Siklus II
Skor
Pengamat
1 2 3 4
1 0 0 2 2
2 0 0 1 3
fi 0 0 3 5
fi.Xi 0 0 9 20
Skor 3,63
84
Aktivitas belajar siswa pada siklus ini mengalami perubahan yang
positif. Dari tabel terlihat bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa sudah
kearah yang lebih baik. Hal ini terbukti pada saat siswa mengisi LKS,
saat ada yang tidak dipahami siswa langsung mengangkat tangan dan
pembelajaran demonstrasi
85
Tabel 4.8
Analisis Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Pada Siklus II
Pertemuan
Pengamat
1 2 3 4
1 0 0 1 4
2 0 0 1 4
fi 0 0 2 8
fi.Xi 0 0 6 32
Skor 4,75
media animasi.
6. Refleksi
86
dilihat dari ketuntasan belajar siswa secara klasikal pada siklus II yakni
mencapai 92,86 % atau 26 orang siswa, sudah lebih dari ketuntasan secara
siswa dalam siklus II juga sudah mengalami kemajuan. Oleh karena itu,
F. Pembahasan
Pada bagian ini akan dibahas hasil penelitian yang dilakukan dimana
setelah pengumpulan data, pengolahan data dan analisis data maka dapat
matematika.
konsep dasar matematika yang abstrak. Hal ini dibuktikan dimana aktivitas
87
Berikut beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil penelitian
adalah untuk siklus I mencapai skor 3,62 dengan kategori baik, dan
mencapai skor 2,63 dengan kategori baik, dan untuk siklus II meningkat
peningkatan.
adalah paling sedikit 60% dari jumlah siswa mencapai total skor
hasil analisis ketuntasan belajar siswa secara klasikal adalah untuk siklus I
88
sebanyak 14 orang atau 50 % dengan kategori tuntas dan 14 orang atau 50 %
dengan kategori belum tuntas, untuk siklus II sebanyak 26 orang atau 92,86
belum tuntas.
89
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
siswa meningkat dari skor 2,63 pada siklus I menjadi 3,63 pada siklus II
B. Saran
berikut:
2. Bagi siswa agar mencoba membuat animasi dari materi yang diberikan
90
3. Disarankan kepada guru mata pelajaran matematika maupun yang lain
91