T.Austenisasi ( 850°C )
Kurva Pendingin
temperatur
Temperatur
dan waktu
konstan
Time
Gambar 4-1 Kurva pemanasan dan pendinginan
Beberapa pendinginan yang cepat (quenching) dapat dilakukan dengan media
pendingin (air, oli, air garam, udara dll)
4.3.1 Tempering
Tempering dapat dilakukan pada tungku tersendiri atau disebut tungku temper.
Tujuan dari tempering ini adalah untuk memperbaiki sifat mekanik hasil proses
quenching, yang terlalu keras. Dengan tempering diharapkan kekerasan logam
menurun.
Proses lain yang melengkapi perlakuan panas antara lain normalizing, annealing,
spherodizing dll. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan tungku yang sama
dengan mengatur suhu pemanasan, holding time, dan pendinginan. Untuk annealing
pendinginan dapat dilakukan di dalam tungku.
4.4 Alat dan Bahan Yang Digunakan
Alat dan bahan yang digunakan untuk pelaksanaan praktikum heat treatment adalah
sebagai berikut:
1. Tungku pemanas dan peralatan
2. Universal Hardness Test
3. Tang potong
4. Kawat beton
5. Spesimen baja karbon St.60
6. Kertas ampelas
7. Media pendingin (oli dan air)
4.5 Langkah Kerja
1. Spesimen pengujian telah dipersiapkan
2. Masukkan spesimen ke dalam tungku
3. Hidupkan mesin/tungku pemanas
4. Lakukan proses pemanasan dan holding time pada suhu yang ditetapkan ( ikuti
petunjuk sistem control yang digunakan pada tungku)
5. Tunggu watu proses sampai pada suhu yang ditetapkan
6. Apabila point 5 telah diselesaikan, buka tungku dan lakukan pendingin sesuai
dengan media pendingin
7. Spesimen yang sudah dingin dapat diambi dari tempat pendinginan dan
lakukan pengamplasan
8. Lakukan pengujian kekerasan dan bandingkan hasil kekerasannya
4.6 Lembar pengisian
Tabel 11. Lembar kerja perlakuan panas
4.8 Evaluasi
1. Jelaskan proses heat treatment annealing, normalizing,dan hardening!
Jawab :
a. Annealing
Annealing bertujuan untuk melunakkan logam dan mengembalikan
ketegangan logam yang terjadi selama proses pengerjaan. Proses
pengerjaan yang dimaksud antara lain tekuk,bubut,las,punching,dan
potong.
Proses tersebut biasanya dilakukan dengan cara memanaskan logam
hingga temperatur mendekati titik lumer logam, kemudian dilakukan
penahanan dengan selang waktu tertentu sebelum dilakukan
pendinginan.
b. Normalizing
Normalizing dapat diartikan sebagai proses untuk mengembalikan sifat
logam kembali ke sifat kondisi sebelumnya. Dalam proses tersebut,
susunan crystal dalam logam dikembalikan ke sifat aslinya dari kondisi
setelah logam tersebut mengalami perubahan akibat pengerjaan logam.
Proses tersebut dilakukan dengan memanaskan logam hingga mencapai
beberapa derajat dibawah titik lumer, kemudian logam tersebut kembali
didinginkan pada suhu ruang hingga mencapai suhu ruang.
c. Hardening