1. Bagaimana anatomi dari bola mata dan organ sekitar mata? Dan jaras-jaras pada penglihatan?
Adapun fungsi palpebra, yaitu :
- Melindungi bola mata terhadap trauma dari luar yang bersifat fisik atau kimiawi
- Memberi jalan masuk sinar ke dalam bola mata yang dibutuhkan untuk penglihatan
- Pembasahan dan pelicinan seluruuh permukaan bola amta terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi
berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata
- Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang terdapat pada permukaan bola mata
Ilmu Penyakir Mata. Perhimpunan dokter spesialis mata indonesia. Edisi 2. Sagung Seto
A. Konjungtiva
Terdiri dari 3 bagian :
Kornea
Kelenjar lakrimalis
Kelenjar asini
Bentuk dan ukuran bervariasi, mirip jenis serosa tapi lumennya besar. Ada yang menampakkan
kantung2 tak teratur dengan sel di dalamnya. Sel2 asinar lebih silindris daripada piramidal
mengandung granul sekresi dan tetes lipid besar dan terpulas lemah.
Duktus eksekretorius intralobular
Saluran yang terletak di dalam sebuah lobus dan diantara kantung2 asini. Duktus intralobular yang
kecil dilapisi epitel selapis kuboid atau silindris. Duktus intralobular yang lebih besar terdiri dari dua
lapis sel silindris rendah atau epitel bertingkat semu.
Duktus interlobular
Saluran yang terletak diantara lobus dan diantara kantung2 asini. Terdiri dari dua lapis sel silindris
rendah atau epitel bertingkat semu.
Sel mioepitel : mengelilingi tiap2 asini
Kornea
Epitel anterior
Epitel berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk dan tanpa papil.
Membran limitans anterior (membran BOWMAN)
Di bawah epitel kornea berasal dari stroma kornea di bawahnya.
Stroma kornea (substansia propria)
Membentuk badan kornea terdiri atas serat kolagen paralel yang membentuk lamela tipis dan
lapisan2 fibroblas gepeng bercabang yaitu keratosit diantara serat kolagen.
Membran limitans posterior (membran DESCEMENT)
Membran basal yang berada di posterior dari stroma kornea.
Endotel
Menutupi permukaan posterior kornea tersusun dari epitel kuboid rendah.
Retina, koroid, dan sklera
Dinding bola mata terdiri atas sclera, koroid, dan retina. Retina mengandung sel – sel reseptor
fotosensitif. Di antara berkas kolagen terdapat anyaman serat elastin halus. Fibroblast gepeng atau
memanjang terdapat di seluruh sclera dan melanosit terdapat di lap paling dalam
1. Fisiologi
a. fungsi mata (umum) : untuk melihat
b. Fungsi bagian2 mata :
Konjungtiva : palpebra, bulbaris, dan forniks
Palpebra : menghindari dari trauma fisik maupun kimia.
Sklera dan episklera : memberi bentuk pada mata
Kornea : meneruskan cahaya yang masuk ke bola mata
Iris : memberi pigmentasi pada mata, mengatur besar kecilnya pupil
Korpus siliaris :tempat menempelnya zonula siliaris yang berfungsi untuk fiksasi lensa, menghasilkan
humor aquous
Koroid : memberi nutrisi retina bagian luar
Pupil : mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk
Lensa : memfokuskan cahaya yang masuk dan akomodasi mata
Retina : menangkap cahaya yang masuk melalui pupil
Humor Vitreus : mediarefrakta, membentuk bola mata
Humor Aquous : mempengaruhi tekanan intra okuler
a. Mekanisme pengaliran air mata (mengapa saat membuka mata tidak tumpah keluar)
Lacrima(air mata) dibentuk supaya melindungi cornea dari kekeringan dan untuk membersihkan cornea.
GL.Lacrimalis ini terletak pada sudut atas lateral cavum orbita.
Pengaliran air mata dari glandula lacrimalis setelah membasahi cornea akan mengalir ke punctum lacrimalis
– canaliculi lacrimalis – saccus lacrimalis – ductus nasolacrimalis – meatus nasi inferior.
a. Lipid, lapisan paling superficial yang dihasilkan oleh kelenjar Meibom yang terdapat di palpebra
superior dan inferior. Tebal lapisan ini 0,1 um
b. Akuos, lapisan tengah (paling tebal) yang dihasilkan oleh kelenjar Lakrimalis utama dan kelenjar
lakrimalis asesorius (kelenjar Krause dan Wolfring). Tebal lapisan ini 7 um. Selain air sebagai
komponen utama, juga terdiri dari elektrolit, glukosa, oksigen, protein (termesuk imunoglobulin A),
enzim dan komponen lainnya.
c. Mucin, lapisan paling profunda yang dihasilkan oleh sel Goblet conjunctiva. Tebal lapisan ini 0,02 –
0,05 um. Selain dihasilkan oleh sel Goblet, mucin juga diproduksi oleh epitel permukaan conjunctiva
dan kornea yang disebut dengan N-linked mucin. Sedangkan mucin yang dihasilkan oleh sel Goblet
disebut dengan O-linked mucin.
bola mata dapat bergerak karena adanya 6 otot penggerak bola mata (otot ekstraokuler), yaitu: m. rektus
superior, m. rektus lateral, m. rektus inferior, m. rektus medial, m. oblikus superior, dan m. oblikus inferior.
Otot ekstra okuler masing-masing memainkan peran dalam menentukan kedudukan bola mata karena
adanya 3 (tiga) sumbu rotasi (yaitu sumbu vertikal, transversal, dan sagital), dan keseimbangan posisi
tarikan keenam otot tersebut.
Pada arah pandang (direction of gaze) tertentu, otot agonis berkontraksi dan menggulir mata kearah
tersebut, sedangkan otot antagonisnya mengendor. Gerak horizontal pada sumbu vertikal meliputi gerak
adduksi dan abduksi. Gerak vertikal pada sumbu transversal meliputi gerak elevasi dan depresi, sedangkan
gerak pada sumbu sagital menyebabkan siklorotasi bola mata berupa insikloduksi dan eksikloduksi.
Gerak bola mata berfungsi untuk menempatkan stimuli visual dari lapang pandangan perifer (retina perifer)
ke titik pusat yang mempunyai tajam penglihatan paling baik (fovea), dan juga mempertahankan fiksasi
fovea pada obyek yang bergerak. Fungsi ini bersama dengan fungsi mempertahankan bayangan obyek di
fovea serta stabilisasi bayangan di fovea selama gerakan kepala adalah merupakan fungsi dasar gerakan
mata pada manusia.
Gerak bola mata dikendalikan lewat pengaturan supranuklear yang berpusat di korteks frontalis, korteks
oksipitoparietalis, jalur dari kedua korteks tadi ke batang otak, formatio retikularis paramedian pontis
(FRPP) di batang otak, dan fasikulus longitudinalis medialis (FLM) di batang otak. FLM menghubungkan
nukleus ketiga saraf penggerak bola mata (N III, IV dan VI) baik antara nuklei homolateral maupun kontra
lateral, sehingga gerakan bola mata dapat terkoordinasi dengan baik dan maksud gerak bola mata seperti
tersebut diatas dapat terlaksana.
Nama otot Origo Insersio Persarafan Fungsi
m. rectus lateralis Annulus tendineus Permukaan lateral n. abduscens (VI) Memutar bola
communis pada bola mata tepat mata sehingga
dinding posterior posterior terhadap cornea menghadap
orbita taut corneo-scleral ke lateral
Otot-otot palpebra
m. orbicularis
oculi
pembentukan suatu gerakan sakadik melibatkan suatu pulsa peningkatan persarafan untuk menggerakkan mata
sesuai arah yang diinginkan dan suatu peningkatan bertahap dalam persarafan tonik untuk mempertahankan posisi
baru dalam orbita dengan melawan gaya-gaya viskoelastis yang bekerja untuk mengembalikan mata ke posisi
primer
dihasilkan oleh rangsangan vestibulum adalah respon langsung terhadap deteksi gerakan oleh kanalis semisirkularis.
Kanalis-kanalis tersebut merupakan detector, tetapi sinyal mereka di integrasikan untuk menghasilkan sinyal
kecepatan kemudian disampaikan ke nucleus motorik okuler