LPJ Seni
LPJ Seni
C. Predisposisi
a. Faktor yang mempengaruhi harga diri
Meliputi penolakan orang tua, harapan orang tua tidak realistis, kegagalan
yang berulang, kurang mempunyai tanggung jawab personal, ketergantungan
pada orang lain dan ideal diri yang tidak realistis.
b. Faktor yang mempengaruhi peran.
Dimasyarakat umunya peran seseorang disesuai dengan jenis kelaminnya.
Misalnya seseorang wanita dianggap kurang mampu, kurang mandiri, kurang
obyektif dan rasional sedangkan pria dianggap kurang sensitive, kurang
hangat, kurang ekspresif dibandingkan wanita. Sesuai dengan standar tersebut,
jika wanita atau pria berperan tidak sesuai lazimnya maka dapat menimbulkan
konflik diri maupun hubungan sosial.
c. Faktor yang mempengaruhi identitas diri.
Meliputi ketidak percayaan, tekanan dari teman sebaya dan perubahan
struktur sosial. Orang tua yang selalu curiga pada anak akan menyebabkan
anak menjadi kurang percaya diri, ragu dalam mengambil keputusan dan
dihantui rasa bersalah ketika akan melakukan sesuatu. Control orang yang
berat pada anak remaja akan menimbulkan perasaan benci kepada orang tua.
Teman sebaya merupakan faktor lain yang berpengaruh pada identitas.
Remaja ingin diterima, dibutuhkan dan diakui oleh kelompoknya,
d. Faktor biologis
Adanya kondisi sakit fisik yang dapat mempengaruhi kerja hormon secara
umum, yang dapat pula berdampak pada keseimbangan neurotransmitter di
otak, contoh kadar serotonin yang menurun dapat mengakibatkan klien
mengalami depresi dan pada pasien depresi kecenderungan harga diri dikuasai
oleh pikiran-pikiran negatif dan tidak berdaya.
D. Presipitasi
Masalah khusus tentang konsep diri disebabkan oleh setiap situasi yang
dihadapi individu dan ia tidak mampu menyesuaikan. Situasi atas stressor dapat
mempengaruhi komponen.
Stressor yang dapat mempengaruhi gambaran diri adalah hilangnya bagian
tubuuh, tindakan operasi, proses patologi penyakit, perubahan struktur dan fungsi
tubuh, proses tumbuh kembang prosedur tindakan dan pengobatan. Sedangkan
stressor yang dapat mempengaruhi harga diri dan ideal diri adalah penolakan dan
kurang penghargaan diri dari orang tua dan orang yang berarti, pola asuh yang
tidak tepat, misalnya selalu dituntut, dituruti, persaingan dengan saudara,
kesalahan dan kegagalan berulang, cita-cita tidak terpenuhi dan kegagalan
bertanggung jawab sendiri. Stressor pencetus dapat berasal dari internal dan
eksternal:
a. Trauma seperti penganiayaan seksual dan psikologis atau menyaksikan
peristiwa yang mengancam kehidupan.
b. Ketegangan peran berhubungan dengan peran atau posisi yang diharapkan dan
individu mengalaminya sebagai frustasi.
E. Rentang Respon
Keterangan:
F. Pohon Masalah
Pohon masalah yang muncul menurut Fajariyah (2012) :
Iolasi sosial
Effect
G. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan citra tubuh
2. Kesiapan meningkatkan konsep diri
3. Harga diri rendah (kronis, situasional dan resiko situasional)
4. Ketidakefektifan performa peran
5. Gangguan identitas pribadi
H. MEKANISME KOPING
Mekanisme koping menurut Deden (2013) :
Jangka pendek :
1. Kegiatan yang dilakukan untuk lari sementara dari krisis : pemakaian obat-
obatan, kerja keras, nonoton tv terus menerus.
2. Kegiatan mengganti identitas sementara: ikut kelompok sosial, keagamaan,
politik.
3. Kegiatan yang memberi dukungan sementara : kompetisi olah raga kontes
popularitas.
4. Kegiatan mencoba menghilangkan anti identitas sementara : penyalahgunaan
obat-obatan.
Jangka Panjang :
SPIP SPIK
1. Identifikasi kemampuan melakukan kegiatan dan Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat
askep positif pasien (buat daftar kegiatan) pasien
2. Bantu pasien menilai kegiatan yang dapat dilakukan Jelaskamn pengertian,tana &gejala dan proses
saat ini ( pilih dari daftar kegiatan): buat daftar terjadinya harga diri rendah ( gunalkan booklet)
kegiatan yang dapat dilakukan saat ini
3. Bantu pasien memilih salah satu kegiatan yang dapat Diskusikan kemampuan aspek positif Pasien yang
dilakukan saat ini untuk dilatih pernah dimiliki sebelumdan setelah sakit
4. Latih kegiatan yang dipilih(alat dan cara Jelaskan cara merawat harga diri rendah teruma
melakukannya) memberikan pujian semua hal yang positif pada
pasien
5. Masukan pada jadwal kegiatan untuk latiahn dua kali Latih keluarga memberi tanggung jawab kegiatan
perhari pertama yang dipilih pasien : bimmbing dan beri
pujoian
SPII SPII
1. Evaluasi kegiatan pertama yang telah dilatih dan Evaluasi kegiatan keluarga dalam bimbingan pasien
berikan pujian melaksanakan kegiatan pertama yang dipilih dan
dilatihpasien.beri pujian.
2. Bantu pasien memilih kegiatan kedua yang akan Bersama keluarga melatih pasien dalam melakukan
dilatih kegiatan kedua yang dipilih pasien
3. Latihkegiatan kedua (alat dan cara) Anjurkan membantu pasien jadwal dan memberi
pujan
1. Evaluasi kegiatan pertama dan kedua yang telah Evaluasi kegiatan keluarga membimbiing pasien
dillatih dan berikan pujuian melaksanakan kegiatan pertama dan kedua yang
dillatih.beri pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan ketiga yang akan Bersama keluarga melayih pasien melakukan
dipilih kegiatan ketiga yamg dipilih
3. Latih kegiatan ketiga( alat dn cara) Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan
berikan pujian
1. Evaluasi kegiatan pertama,kedua dan ketia yang telah Evaluasi kegiatan keluarga dalam membimbing
dilatih dan berikan pujian pasien melaksanakan kegiatan pertama,kedua dan
ketiga.beri pujian
2. Bantu pasien memilih kegiatan keempat yang akan Bersama keluarga melatih pasien melakukan
dilatih krgiatan keempat yamng dipilih rujukamn
3. Latih kegiatan keempat ( alat dan cara) Jelaskan follow up ke RSJ/PKM,tanda kambuh
4. Masukan pada bjadwal kegiatan untuk latihan; empat Anjurkan membantui pasien sesuai jadwal dan
kegiatan masing-masing dua kali perhari memberikan pujian
DAFTAR PUSTAKA
Stuart, W. Gail. (2016). Keperawatan Kesehatan Jiwa. Singapore: Elsevier
Yusuf, Ah, Rizky Fitryasari PK dan Hanik Endang Nihayati. (2015). Buku Ajar
Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Medika