4.1 Pendahuluan
Dalam ikatan kimia berkembang teori ikatan yaitu teori ikatan valensi
atau Valence Bond Theori (VBT), teori orbital molekul atau Molecular
Orbital Theory (MOT) dan teori medan kristal atau Crystal Field Theory
(CFT). Teori ikatan valensi merupakan yang paling luas digunakan
karena lebih mudah diaplikasikan pada berbagai senyawa. Sementara
MOT sering direpotkan oleh persamaan-persamaan gelombang dan
simbul-simbul simetri orbital. Demikian juga CFT hanya lazim
digunakan untuk menjelaskan ikatan dalam senyawa koordinasi. Teori
ikatan ini akan diperkenalkan dan pokok bahasan ini dimulai dengan
VBT.
4.2 Ikatan Kovalen
Senyawa-senyawa organik seperti gas metana dalam LNG (liquid
natural gas), ammonia (bahan kimia dalam mesin kulkas dan bahan baku
pupuk), polivenil klorida (PVC, bahan baku pipa plastik) merupakan
contoh senyawa berikatan kovalen. Ikatan kovalen biasanya dijelaskan
dengan teori MOT dan VBT.
MOT (Molecular Orbital Theory, atau teori orbital molekul) dapat
memberikan informasi yang lebih akurat pada molekul yang kecil dan
sederhana namun teori ikatan tersebut semakin sukar digunakan untuk
menerangkan ikatan pada molekul yang besar dan kompleks. Pada teori
VBT dianggap bahwa elektron yang berperan dalam pembentukan
ikatan kimia ialah elektron valensi. Elektron valensi atau elektron pada
kulit Adlim, Kimia Anorganik,
44
terluar dari suatu atom dapat dilukiskan sebagai titik atau garis yang
mengelilingi simbol atom. Teknis penulisan ini dikenal dengan Struktur
Lewis karena G.N. Lewis sebagai pelopor dalam sistem penulisan
tersebut.
Telah diketahui sejak lama bahwa gas mulia adalah unsur-unsur yang
stabil. Kesetabilan unsur ini ditandai dengan tidak ditemukan
senyawanya di alam karena sukar bereaksi dengan unsur lain. Saat ini
dengan kemajuan teknologi beberapa senyawa gas mulia telah berhasil
disintesis. Para ahli kimia telah sependapat bahwa ksetabilan gas mulia
berhubungan dengan konfigurasi elektron valensi yang seragam yaitu 2
atau 8 seperti pada Tabel 4.1. Fenomena ini dihubungkan dengan
konfigurasi elektron valensi unsur lain yang dikenal tidak setabil.
Ternyata unsur yang tidak stabil tersebut tidak menyerupai konfigurasi
elektron valensi gas mulia. Dengan demikian disimpulkan bahwa atom
cenderung mencapai stabil jika elektron valensinya mencapai dua
(doublet) atau delapan (octed) sebagaimana konfigurasi gas mulia.
Namun teori ini terdapat banyak pengecualian atau disebut
penyimpangan aturan okted.
Struktur Lewis
Sebelum membahas struktur Lewis, konsep konfigurasi elektron,
elektron valensi harus dikuasai. Konsep ini sudah banyak dibahas dalam
kuliah kimia dasar mapun ikatan kimia. Elektron valensi golongan
alkali, alkali tanah serta blok p, sesuai dengan nomor golonganya.
Misalnya fosfor mempunyai 5 elektron valensi maka struktur Lewis
fosfor ditulis sebagai berikut :
Untuk senyawa poliatomik, garis sering digunakan untuk melukiskan
pasangan elektron ikatan dan titik atau silang untuk elektron bebas.
Ilustrasi struktur hidrogen florida ditulis sebagai berikut :
Dari struktur Lewis ini dapat dilihat bahwa ada satu pasang elektron
ikatan dan tiga pasang elektron bebas.
Prinsip utama dalam penulisan struktur Lewis ialah kecenderungan
atom mencapai elektron valensi 2 (doblet ) atau delapan (oktet)
mengikuti struktur gas mulya yang terkenal stabil. Dalam kuliah ikatan
kimia telah dijelaskan kestabilan gas mulia berhubungan dengan orbital
valensinya yang sudah penuh yaitu 2 atau 8. Hidrogen hanya
mempunyai satu elektron dan berusaha agar elektron valensi menjadi
dua dengan cara bergabung dengan sesama atom hidrogen atau atom
yang lain. Karena itu kita kenal adanya gas H2 yang stabil dan tidak ada
gas H3. Demikian juga gas O2 yang sangat stabil dibandingkan dengan
ozon (O3). Kebanyakan unsur utama yang mempunyai empat orbital
valensi (satu type s dan 3 tipe p) cenderung mencapai oktet (delapan
elektron valensi). Sebagai contoh oksigen yang mempunyai 6 elektron
valensi cenderung membentuk dua ikatan misalnya dengan dua atom
Flour untuk menghasilkan senyawa yang stabil, OF2.
Dengan pemakaian elektron bersama maka terbentuk ikatan sehingga
elektron velensi masing-masing atom sudah mencapai delapan.
Elektron ikatan adalah elektron yang dimiliki bersama oleh kedua atom.
Menurut kretaria muatan formal struktur (b) yang paling stabil dan
ternyata juga sesuai hasil eksperimen, topologi yang benar adalah
struktur (b).
Soal-Soal latihan
1. Tuliskan konfigurasi elektron O, P, Ne, Ar, Xe dan menentukan
elektron valensinya.
2. Tuliskan struktur Lewis senyawa kovalen NHF2, HCN dan SiBr4
3. Terangkan konsep resonansi dalam struktur benzena
4. Tuliskan struktur Lewis yang paling stabil berdasarkan konsep
muatan formal untuk OCS, CNO- dan NCO
Dari struktur Lewis SF4 (contoh soal 2.1) dapat terlihat bahwa terdapat
4 ligand dan 1 pasang elektron bebas di atom pusat. Maka sistem yang
sesuai iaitu AB4E dan memiliki hibridisasi atom pusat dsp3. Geometri
molekul sesuai dengan hibridisasinya dapat dilihat pada Tabel 5.4 dan
ilustrasi geometri molekulnya digambarkan pada Gambar 5.2 dan 5.3.
Jika terdapat ikatan rangkap maka dihitung sebagai ikatan tunggal ;
contoh : X=M=Y, jumlah ikatan = 2
Pada kolom sistem;
A adalah simbol untuk atom pusat, B ; simbol ligand,
E adalah simbol pasangan elektron bebas di atom pusat.
Indek x, dan y menunjukkan jumlah pasangan elektron ikatan dan
jumlah pasangan elektron bebas di atom pusat.
Sesuai dengan Tabel 5.4 sudut ikatannya < 120o untuk bidang
horizontal dan < 90o untuk bidang vertikal. Bentuk geometri molekul
adalah tetraderal terdistorsi. Sebenarnya posisi elektron bebas dapat
saja di posisi atas atau bawah bidang datar namun posisi tersebut tidak
menyebabkan tolakan yang berimbang seperti gambar berikut ini.
Lain halnya dengan molekul air (H2O) yang simetris tetapi tidak
mempunyai titik pusat simetri. Tarikan terhadap elektron menjadi tidak
berimbang sehingga O cenderung bersifat elektronegatif dan H
cenderung bermuatan positif. Sehingga terdapat momen dipole dan
senyawa ini bersifat polar.
Contoh soal :
Nilai elektronegatifitas F, Cl, Br dan I masing-masing 4,0; 3,0; 2,8 dan
2,5 tentukan di antara senyawa halogen ini IBr, BrCl, ICl, BrF Mana yang
paling polar ?
Senyawa ionik yang bersifat polar biasanya tersusun dari unsur-unsur
yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan yang tinggi. Banyak
molekul yang tersusun dari unsur yang mempunyai perbedaan
keelektronegatifan tinggi namun bersifat non polar seperti yang terlihat
dalam Tabel 5.5 berikut ini:
Penyebab ketidakpolaran molekul-molekul tersebab ialah karena
tolakan elektron yang berimbang sehingga tidak terdapat kutup yang
lebih positif atau lebih negatif melainkan sama atau berimbang
sehingga momen dipolenya cenderung nol.
Latihan:
Lukiskan struktur Lewis dan geometri molekul CO2, N+(CH3)4, CO32-,
NO2-, H2CO, COCl2, COF2, PH3, PCl3, H2S, H2O.
Soal-Soal Latihan
1. Jelaskan konsep hibridisasi.
2. Jelaskan mengapa ikatan tunggal lebih panjang dibandingkan dengan
ikatan rangkap.
3. Terangkan teori VSEPR.
4. Menuliskan struktur molekul COF2 berdasarkan konsep VSEPR.
5. Jelaskan mengapa CCl4 bersifat non polar berdasarkan teori VSEPR
6. Bagaimana kofigurasi elektron : Pb2+, Pb4+, Mn2+, Mn3+, Sb3+,
Sc3+, Ti2+.
7. Gambarkan struktur Lewis yang memenuhi aturan okted untuk
molekul H2S, C3H8 dan CO, Cl2, SO2, SO2, OF2, SnH4, C2H4, SCl2, Cl-,
S2-, ClO-, ClO4-, SO32- & SeO42-, NO3-, NO+, NO2-, CO32-.
8. Gambarkan struktur Lewis : ICl3, AsCl5, ICl2-, ICl4- dan XeF4.
Adlim, Kimia
9. Mana berikut ini tidak memenuhi aturan okted ditinjau dari muatan
formal
ClF3, OF2, SF4, SO2, IF7, NO2, BCl3 ?
5.4 Gaya Antar Molekul
Gaya van der Waals
Senyawa kovalen terdiri dari molekul-molekul dan ikatan antara atom-
atom dalam molekul tersebut diikat oleh ikatan kovalen. Ikatan antar
molekul-molekul senyawa kovalen diikat oleh gaya yang disebut gaya
van der Waals. Johannes Diderik (1837-1923) van der Waas dari
belanda menemukan gaya antar molekul yang lemah dan kemudian
disebut Gaya Van der Waals.
Ada beberapa macam gaya van der Waals tetapi yang terpenting ialah :
(a) Gaya antardipol, yaitu tarik menarik antar molekul dalam senyawa
kovalen polar,
(b) Gaya London, yaitu gaya tarik menarik antarmolekul dalam senyawa
kovalen non polar.
IKATAN HIDROGEN
Ikatan antarmolekul berupa gaya tarik-menarik oleh atom yang
elektronegatifitas sangat besar (F, O atau N) terhadap atom H dari
molekul lain disebut ikatan hidrogen.
Ikatan hidrogen ada yang bersifat intramolekul (terjadi dalam satu
molekulnya sendiri) dan intermolekul (terjadi antar dua molekul atau
lebih). Ikatan hidrogen pada orto-nitrofenol merupakan contoh ikatan
koven intramolekul.