Berangkat dari tujuan diatas dalam tahap ini terdapat tiga kegiatan utama yang
dilakukan oleh siswa, yaitu :
a. Diskusi kelas
Siswa dirangsang oleh guru untuk membaca dan mendiskusikan kebijakan-
kebijakan publik yang ditemukan disekolah dan sekitar tempat tinggalnya.
b. Diskusi kelompok
Jenis masalah yang ditemukannya kelompok itu (1) dianggap penting oleh
siswa dan orang lain (2) pihak-pihak mana saja yang paling bertanggungjawab
untuk menangani masalah tersebut, (3) jika ada, kebijakan apa saja yang diambil
Kepala Sekola dan Pemerintah setempat saat ini untuk menanggulangi masalah
tersebut.
c. Tugas pekerjaan rumah
Tugas pekerjaan rumah ini antara lain :
1). Tugas wawancara
2). Tugas mencari informasi dari media cetak
3). Tugas mencari informasi melalui radio dan televisi
Tata ruangan yang sesuai dengan keperluan show case adalah sebagai berikut:
Denah Penyajian Model Pembelajaran Praktik Belajar Pengetahuan Sosial
Berbasis Portofolio
TAMU UNDANGAN
CCE yang dikutif oleh Dasim Budimansyah (2002: 62) mengemukakan tujuan
pokok dari kegiatan show case yaitu :
1. Untuk menginformasikan kepada hadirin tentang pentingnya masalah yang
diidentifikasi di masyarakat.
2. Untuk menjelaskan dan mengevaluasi kebijakan alternatif untuk mengatasi
masalah sehingga hadirin dapat memahami keuntungan dan kerugiaan dari
setiap kebijakan tersebut
3. Untuk mendiskusikan kebijakan yang dipilih kelas sebagai kebijakan terbaik
untuk mengatasi masalah
4. Untuk membuktikan bagaimana kelas dapat menumbuhkan dukungan dalam
masyarakat, lembaga legislatif dan eksekutif yang terkait dengan penyusunan
kebijakan politik.
b. Pelaksanaan
1) Pembukaan
2) Pembawa acara mengundi peserta
3) Pembawa acara mempersilahkan pengatur waktu
4) Pembawa acara mengenalkan juri
Warga yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga negara ,sebab
warga negara yang cerdas mesti memenuhi sejumlah kompetensi serta mampu
mengaplikasikannya dalam praktik kehidupan sehari-hari. Kompetensi merupakan
sejumlah kemampuan yang di refleksikan dalam prilaku atau perbuatan sehari-
hari.
Terkait dengan kompetensi warga negara ,seorang ahli yang bernama Ricey
mengemukakan ada enam kompetensi dasar (basic competencies) warga negara
,yaitu :
1. Kemampuan Memperoleh Informasi Dan Menggunakan Informasi
Seorang peramal masa depan ,yakni Alfin Toffler mengatakan bahwa era
kehidupan manusia dewasa ini adalah masyarakat informasi sebagai
perkembangan dari era kehidupan masyarakat sebelum nya yakni masyarkat
industri . masyarakat informasi di tandai dengan kemajuan yang cukup pesat
dalam bidang teknologi informasi atau di kenal pula information technology
(IT),yang memberikan peluang dan kemudahan bagi setiap orang untuk
memperoleh informasi sepert internet saat ini telah menjadi media yang sangat
membantu setiap dalam mengakses informasi dari berbagai penjuru dunia.
Disinilah kita perlu adanya proses filterisasi atau penyaringan terhadap informasi
yang masuk dan kita terima tersebut, dengan merujuk kepada nilai nilai agama
serta ideologi yang kita pegang .agar informasi tersebut pada tataran
implementasinya tidak menimbulkan berbagai pertentangan dengan nilai dan
moral yang di junjung oleh bangsa indonesia .
setiap warga negara mampu mencari informasi serta menggunakan informasi
tersebut maka akan banyak memperoleh kemanfaatan nya yaitu :
a. Memperluas wawasan pemikiran nya
b. Mengetahui perkembangan informasi yang terjadi sehingga ia tidak
digolongkan sebagai orang yang tidak ketinggalan informasi.
c. Meningkatkan keterampilan mengambil keputusan atas masalah-masalah
yang di hadapi dalam kehidupan nya.
d. Mendorong keterampilan berpikir kritis dan kreatif.
3. Membuat Keputusan
Warga negara yang cerdas adalah warga negara yang mampu mengambil
keputusan secara cerdas .keputusan yang didasari pikiran dan spirit yang rasional
,sistematis, dan logis akan menjadikan keputusan tersebut memiliki kebermaknaan
bagi diri sendiri maupun bagi wara masyarkat lainnya.
4. Kemampuan Berkomunikasi
Dalam berkomunikasi ,wujud komunikasi baik lisan maupun tulisan yang di
ekspresikan warga negara yang cerdas bukan sekedar informasi yang tanpa makna
melainkan berisikan pesan-pesan informasi yang memiliki atau berbobot makna
.dalam teori komunikasi kita mengenal adanya unsur-unsur komunikasi yaitu,
pembicara, pesan,media dan penerima pesan . dalam menjalin komunikasi maka
penghargaan tentang pentingnya ide dan perasaan orang yang di ajak
berkomunikasi itu sangat penting dan tak dapat diabaikan untuk dapat
memperoleh kemanfaatan dari komunikasi tersebut.
Dengan kemampuan berkomunikasi ini, warga negara dapat menyampaikan
aspirasinya serat ekspektasi atau harapan-harapan nya kepada pemerintah untuk
mencapai kehidupan yang lebih baik.
Perwujudan komunikasi efektif yang harus di kembangkan waga negara yang
cerdas ,antara lain di lakukan dengan cara-cara berikut ini :
a. Menyampaikan ide-ide kritis kepada pemerintah baik dalam menyampaikan
program tertentu maupun dalam memecahkan masalah yang di hadapi.
b. Ikut serta mengkomunikasikan berbagai program pemerintah sesuai dengan
kemampuan yang di miliki masing-masing sebagai bagian dari partisipasi
bagi kehidupan bangsa dan negara.
c. Menggunakan atau memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang benar
dalam menyampaikan berbagai tuntunan ,harapan ,keinginan ,maupun
apresiasi terhadap pemerintahan nya.
d. Mengembangkan etika komunikasi baik sesama warga negara maupun
dengan negara dan pemerintahannya.
5. Kerja Sama
Warga negara yang cerdas mesti menyadari bahwa keberadaan atau
eksistensinya tidak dapat dilepaskan dengan keberadaan anggota masyarakat yang
lain. Oleh karenanya sikap yang di kembangkan dari kesadaran tersebut adalah
menjalin kerja sama yang baik sesama warga masyarakat ,dengan cara
menghindari sikap-sikap yag egostik ,matrealistik ,liberalistik ,dan otoriter
.sebaliknya sikap yang harus di kembangkan adalah sikap-sikap yang di
konsepsikan oleh Bal Tal sebagai prosocial ,yakni bentuk-bentuk positif dari
prilaku masyarakat kepada masyarakat lain atau kepada dirinya .
Sikap prososial yang harus di miliki dan di laksanakan oleh warga negara yang
cerdas di antaranya (sumantri 1999) berikut ini .
a. Mendahulukan kepentingan umum
b. Saling menolong
c. Menjunjung hak asasi manusia
d. Bersikap demokratis yang sehat dan beragama
e. Saling memberi
f. Saling memnjam dengan jujur
1. Minat
Minat secara singkat di artikan sebagai keinginan atau kehendak terhadap
sesuatu. Betapa pentingnya minat atau keinginan ini sebagai salah satu potensi
dasar manusia, ada sebuah pepatah inggris mengatakan ‘orang yan tidak
mempunyai keinginan di ibaratkan sebagai seekor burung tanpa sayap. Maka
pepatah tersebut menunjukan betapa minat merupakan hak yang tak terpisahkan
dalam individu manusia.
2. Dorongan ingin tahu
Rasa ingin tahu terhadap sesuatu atau objek yang ada dalam kehidupan kita
merupakan bagian tak terpisahkan dari keberadaan kita sebagai mahluk yang di
karuniai akal pikiran untuk merenungkan atau berbagai ‘Teka-teki’ dalam arena
kehidupan ini
A. Pengerian Partisipasi
Partisipasi yang dapat di berikan bervariasi bentuknya ,seperti partisipasi
secara fisik maupun secara non fisik . tentu saja partisipasi yang terbaik adalah
partisipasi yang bersifat otonom. Ada 3 bentuk partisipasi menurut
Koentjaraningrat (1994) yaitu ,(1) berbentuk tenaga ,(2) berbentuk pikiran ,(3)
berbentuk materi (benda).
Partisipasi merupakan salah satu ciri warga negara yang baik .tidak ada alasan
bagi seorang warga negara untuk tidak berpartisipasi karena partisipasi merupakan
suatu keharusan bagi warga negara, sebagai pemilik kedaulatan. Tanpa adanya
partisipasi warga masyarakat maka kehidupan demokrasi akan terhambat dalam
perkembangan nya.
Secara umum berpartisipasi dapat di rumuskan sebagai keikutsertaan atau
keterlibatan warga negara dalam proses bernegara ,berpemerintah,dan
bermasyarakat. Ada 3 unsur yang harus di penuhi untuk dapat di katakan warga
negara berpartisipasi dlam kegiatan berbangsa ,bernegara dan berpemerintah
(Wasistiono ,2003) yaitu(1) ada rasa kesukarelaan (2) ada keterlibatan secara
emosional (3) memperoleh manfaat secara langsung maupun tidak langsung dari
keterlibatan nya.
B. Partisipasi Politik
Rush dan Althoff (1993) yang mendefinisikan partisipasi politik sebagai
keterlibatan atau keikutsertaan individu warga negara dalam sistem poltik.
Hungtinton dan Nelson (1990) mengartikan partisipasi dalam konteks politik yang
selanjutnya di konsepsikan partisipasi poltik yaitu kegiatan warga negara preman
(private citizen ) yang bertujuan mempengaruhi pengambilan keputusan oleh
pemerintah lebih lanjut Hungtinton dan Nelson menekankan 3 hal yang
terkandung dalam pengertian partisipasi politik tersebut, yakni pertama partisipasi
mencakup kegiatan-kegiatan poltik yang objektik,akan tetapi tidak sika-sikap
politik yang subjektif, kedua ,yang di maksud warga negara preman adalah warga
negara sebagai perorangan-perorangan dalam berhadapan dengan masalah politik.
Ketiga ,kegiatan dalam partisipasi itu di fokuskan untuk mempengaruhi
pengambilan keputusan pemerintah.
Dapat disimpulkan bahwa partisipasi poltik adalah keterlibatan warga negara
dalam kehidupan sistem politik ,yang mana di sesuaikan dengan kemampuan yang
di miliki masing-masing warga negara.
Banyak contoh lain partisipasi politik yang dapat di lakukan oleh warga negara
sesuai dengan kemampuan masing-masing ,berikut di kemukakan beberapa
contoh perwujudan atau manifestasi partisipasi politik.
4. Diskusi politik
Proses diskusi inilah yang merupakan bentuk pendidikan politik yang efektif
guna meningkatkan kemelekan politik dan kedewasaan politik warga
masyarakat.Agar partisipasi politik warga negara sebagaimana di kemukakan di
atas dapat dilaksanakan dengan baik maka ada beberapa sikap yang harus di
hindari ,yaitu ;
a. Apatisme
Apati dapat di artikan sebagai tidak punya minat atau tidak punya perhatian
terhadap orang lain
b. Sinisme
Merupakan perasaan yang menghayati tindakan dan motif orang lain dengan rasa
kecurigaan .
c. Alienasi
Menurut Lane (dalam athoff,1993) merupakan sebagai perasaan keterasingan
seseorang dari politik dan pemerintahan masyarakat ,dan kecendrungan berpikir
mengenai pemerintahan dan politik bangsa di lakukan oleh orang lain dan untuk
orang lain ,mengikuti sekumpulan aturan-aturan yang tidak adil
d. Anomie
Merupakan perasaan kehilangan nilai dan ketidakan arah ,dimana individu
mengalami perasaan tidak efektif dan perasaan di pedulikan oleh para penguasa
negara,yang mengakibatkan hilangnya urgensi untuk bertindak dan tidak
terarahnya tujuan –tujuan nya.
C. Partisipasi Sosial
Partisipasi sosial warga negara erat kaitan nya dengan kegiatan atau aktivitas
warga negara sebagai anggota masyarakat untuk terlibat atau ikut serta dalam
kehidupan sosial kemasyarakatan . untuk memiliki dan melaksanakan partisipasi
sosial tersebut yang di wujudkan antara lain :
1. Membantu anggota masyarakat yang membutuhkan baik bantuan moril
maupun materil sesuai dengan kemampuan yang di miliki.
2. Turut serta membantu jalan keluar atas permasalahan yang di hadapi
dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Tidak menjadi beban masayarakat lainnya
4. Berpartisipasi dalam setiap kegiatan yang ada di masyarakat
5. Turut menjaga keamanan
6. Menjaga persatuan ,kesatuan dan keutuhan masyarakat.
Kebebasan kita dalam menggunakan hak ,sesugguhnya di batasi oleh hak orang
lain ,demikian juga sebaliknya.
Dalam melaksanakan kewajiban maka aspek-aspek yang perlu di perhatikan
adalah :
1. Aspek kemungkinan dalam arti bahwa pihak yang berkewajiban itu
sungguh mungkin dan mampu untuk mengemban kewajibannya dengan
sebagaimana mestinya.
2. Aspek perlindungan hukum yang melegalisir atau mensahkan kedudukan
pihak yang telah melaksanakan kewajibannya sebagai orang atau pihak
yang harus di lindungi dari adanya tuntutan atau gugatan terhadapnya
,apabila ia telah melaksanakan kewajibannya dengan baik.
3. Aspek pembatasan hukum yang membatasi dan menjaga agar pelaksanaan
kewajiban oleh setiap pihak yang bersangkutan jangan sampai kurang dari
batas minimalnya sehingga menimbulkan kerugian bagi pihak lain.
4. Aspek pengecualian hukum yang merupakan suatu aspek yang memuat
pertimbangan ‘jiwa hukum’ dalam menghadapi pelaksanaan kewajiban
oleh seseorang atau suatu pihak yang tidak memadai.
B. Tanggung Jawab Warga Negara Terhadap Tuhan Yang Maha Esa
Tanggung jawab warga negara terhadap tuhannya di wuhudkan dengan
beribadah sesuai dengan keyakinan masing-masing yang di manifestsikan dalam
bentuk prilaku yang di pancari keimanan dan ketaqwaan terhadapnya, seperti
dalam berhubungan atau berinteraksi sesama warga negara dalam kehidupan
bermasyarakat.
Dengan demikian perwujudan tanggung jawab warga negara terhadap Tuhan
YME antara lain dengan cara sebagai berkut ;
1. Mensyukuri nikmat yang telah tuhan berikan
2. Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan
yang di anut
masing-masing
3. Melaksanakan segala perintahnya
4. Menuntut ilmu dan menggunakan nya untuk kebaikan
5. Menjalin tali silaturahmi
Brown & Brown (1975) perihal penting nya manusia mengendalikan dan
menguasai teknologi agar teknologi tersebut memberikan kemudahan bagi
manusia untuk kelangsungan kehidupan manusia.