Anda di halaman 1dari 9

Spesifikasi IC dan Pengantarmukaan Sederhana

Bagian 1 Tingkat Logika dan Batas Derau


Pada bagian ini, hanya karakteristik tegangan dari TTL dan IC CMOS yang akan dipelajari.
Pada gambar 5-1 menunjukan pembalik dari logika TTL bipolar. Pabrik menentukan bahwa
untuk operasi yang benar, masukkan RENDAH harus mempunyai jangkauan dari GND sampai
0,8 V. Juga masukan TINGGI harus berada pada jangkauan 2,0 sampai 5,5 V. Bagian yang
tidak termasuk dalam bidang masukan atau dari 0,8 sampai 2,0 V adalah daerah yang tidak
terdefinisikan atau daerah yang tidak bisa ditentukan. Untuk itu, masukan 3,2 adalah masukan
TINGGI, masukkan 0,5 dianggap masukan RENDAH. Masukkan 1,6 pada daerah yang tidak
terdefinisikan harus dihilangkan karena masukan pada daerah tidak terdefinisi akan
memberikan hasil pada keluaran yang tidak dapat diperkirakan.

Tegangan yang diberikan untuk tingkat logika RENDAH dan TINGGI pada gambar 5-1 untuk
komponen TTL. Tegangan ini berbeda untuk kelompok logika yang lain seperti kelompok
logika IC CMOS seri 4000 dan 74C00 yang populer beroperasi pada jangkauan catu daya yang
luas ( dari +3 sampai +15 V). Definisi tingkat logika TINGGI dan RENDAH untuk bentuk
pembalik CMOS diilustrasikan pada gambar 5-2(a).
CMOS pembalik akan memberikan respon tegangan masukan antara 70-100% Vdd sebagai
TINGGI. Demikian juga tegangan antara 0-30% Vdd dianggap RENDAH untuk IC seri 4000
dan 74COO. Bentuk tegangan keluaran untuk IC CMOS ditunjukan pada gambar 5-2(a).
Tegangan masukan biasanya hampir berada pada jalur tegangan catu daya.
IC CMOS seri 74HCOO modern beroperasi pada catu daya tegangan rendah (dari +2 sampai
6 V). Karakteristik tegangan masukan dan keluaran dringkas dalam diagram tegangan pada
Gambar 5-2(b). Definisi untuk TINGGI dan RENDAH untuk masukan dan keluaran pada seri
74COO mendekati kesamaan dengan IC CMOS yang lain.
Diagram profil tegangan untuk IC CMOS seri 74HCTOO digambarkan pada Gambar 5-2(c).
Definisi RENDAH dan TINGGI untuk masukkan seri ini seperti masukan pada TTL. Ini dapat
dilihat dengan membandingkan sis masukan dari profil tegangan TTL dan seri 74HCTOO.
Keluaran profil tegangan untuk 74HCTOO sejenis dengan IC CMOS yang lain. Ini dapat
diselidiki dengan membandingkan profil tegangan keluaran pada gambar 5-2(a),(b), dan (c).
Secara ringkas, seri 74HCT00 mempunyai bentuk profil tegangan masukan TTL dengan
keluaran CMOS.

Interface dalam bahasa sehari-hari sering disebut sebagai antarmuka atau perantara elektronik
adalah suatu rangkaian yang menghubungkan antara keluaran (output) dari suatu sistem digital
atau analog dengan suatu masukan (input) dari suatu sistem digital atau analog yang lain
berikutnya. Yang dimaksud sistem digital atau analog yang lain berikutnya adalah bila sitem
tersebut sebagai keluaran dan merupakan beban yang dikendalikan, dan membutuhkan
konsumsi daya atau tegangan dan arus yang lebih besar dari sistem rangkaian sebelumnya,
maka diperlukan rangkaian interface. Fungsi lain dari rangkaian interface selain sebagai
penghubung/perantara, juga sebagai pendorong/penggerak (driver). Namun jika sistem yang
lain berikutnya hanya sebagai keluaran dan tidak merupakan beban yang membutuhkan arus
yang lebih besar/daya yang besar dari sistem rangkaian sebelumnya, maka fungsi rangkaian
interface hanya sebagai penghubung/perantara, yaitu menyesuaikan fungsi keluaran sistem
rangkaian sebelumnya dengan sistem rangkaian berikutnya, terutama data sinyal yang akurat
dan sesuai dengan input dan output peralatan yang disambungkan antara output dengan input
alat sebelumnya atau sebaliknya antara output dengan input alat selanjutnya. Dari hasil
perencanaan, hitungan dan simulasi pembuatan rangkaian interface digital selalu
menggunakan komponen analog dan digital, sehingga seorang perencana rangkaian interface
harus memahami sifat dan karakteristik komponen-komponen elektronik tersebut.
RANGKAIAN INTERFACE

Rangkaian interface elektronik adalah suatu rangkaian yang menghubungkan antara keluaran
(output) dari suatu sistem digital atau analog dengan suatu masukan (input) dari suatu sistem
digital atau analog yang lain berikutnya. Adapun yang dimaksud sistem yang lain berikutnya
adalah bila sitem alat tersebut sebagai keluaran dan merupakan beban yang dikendalikan, dan
membutuhkan konsumsi daya atau arus yang lebih besar dari sistem rangkaian sebelumnya,
maka fungsi rangkaian interface selain sebagai penghubung/perantara, juga sebagai
pendorong/penggerak (driver). Namun jika sistem alat yang lain berikutnya hanya sebagai
keluaran dan bukan merupakan beban yang membutuhkan arus yang lebih besar/daya yang
besar dari sistem rangkaian sebelumnya, maka fungsi rangkaian interface hanya sebagai
penghubung/perantara, yaitu menyesuaikan fungsi keluaran sistem rangkaian sebelumnya
dengan sistem rangkaian berikutnya.
Rangkaian interface atau antarmuka berfungsi untuk mengkomunikasikan 2 (dua) sistem
elektronika yang bekerja pada level tegangan berbeda. Sistem TTL menggunakan tegangan
kerja +5 volt DC sedangkan CMOS menggunakan tegangan kerja yang tidak pasti mulai dari
+3 volt sampai +15 volt DC. Perbedaan tegangan kerja ini akan mengakibatkan kegagalan
komunikasi data, apabila rangkaian TTL dihubungkan ke rangkaian CMOS secara langsung.
Interface optic sistem TTL ke CMOS adalah rangkaian yang berfungsi mengkomunikasin data
antara sistem TTL dan CMOS agar dapat saling dimengerti oleh kedua sistem tersebut dengan
baik. teknik interface antara sistem TTL dan sistem CMOS dapat dilakukan secara optic.
Teknik interface tersebut dapat dilakukan menggunakan rangkaian interface optic sistem TTL
ke CMOS berikut.
Rangkaian Inteface Optic Sistem TTL Ke CMOS

Rangkaian interface sistem TTL dan CMOS diatas menggunakan optocoupler sebagai
komponen utamanya. Pada rangkaian interface optic diatas rangkaian TTL adalah sebagai input
rangkaian CMOS, untuk konfigurasi tersebut maka bagian input optocoupler (dioda photo)
dioperasikan menggunakan sumber tegangan + 5 volt DC dan di kendalikan oleh rangkaian
TTL (gerbang NOT / inverter TTL). Kemudian bagian output optocoupler (photo transistor)
sebagai kontrol logika input untuk sistem CMOS yanag akan memberikan logika input untuk
gerbang NOT / inverter CMOS.

R1 (680 Ohm) berfungsi sebagai pembatas arus photo dioda agar tidak melebihi 20 mA pada
bagian TTL optocoupler. Kemudian fungsi R2 (4,7 KOhm) adalah sebagai pull up tegangan
input sistem CMOS agar dapat dibaca sebagai logika 1 (high) pada saat sinyal TTL logika 1
diberikan ke bagian input rangkaian interface tersebut.

Rangkaian interface menggunakan sistem optic ini selain dapat menghubungkan dua buah
sistem yang berbeda level tegangan kerjanya juga dapat mengisolir secara elektrik antara kedua
rangkaian agar tidak saling memperngaruhi.

Untuk memahami , berikut diberikan gambar blok diagram contoh struktur dari rangkaian
interface seperti gambar berikut.

Untuk merealisasikan blok diagram di atas dapat dibuat representasi rangkaian sistem kontrol
sederhana misalkan sebagai EX-OR, kemudian dibuat sistem interface, dan sistem beban yang
dikontrol secara sederhana seperti gambar perencanaan (seperti gambar 1.2).

Suatu misal, jika suatu rangkaian kontrol digital sederhana pada output TTL
compatible digunakan gerbang pembalik atau NOT sistem open collector “OC” (seperti
gambar berikut ), tegangan output waktu “high” maksimum 5V TTL, dengan kemampuan arus
dari sistem digital hanya 20 mA, dan tegangan waktu “low” adalah ekstrim 0 V. Bila komponen
utama untuk penggerak Motor DC 12V/1A disediakan Relay 12V/ dengan resistansi lilitan
300Ω. Maka rangkaian interface untuk penggerak Motor DC 12V/ 1A, adalah dengan
menggunakan komponen tambahan: transistor NPN dengan arus Collector maksimum ( IC
maksimum) adalah transistor tersebut pada Collector-nya mampu dibebani liltan Relay hingga
dapat bekerja normal, yaitu IC saat kerja sekitar: (12V/300Ω) = 40mA. Berarti IC maksimum
dari transistor yang digunakan harus dicari yang lebih besar dari nilai 40mA. Dari pengalaman
nilai nominalnya kurang lebih sekitar 2 (dua) kali dari arus saat kerja (yaitu sekitar 100mA).
Karena sistem output kontrol digital diberikan gerbang NOT open collector (NOT-gate sistem
OC), maka pada gambar blok yang bertanda tanya (question mark) harus diberikan tahanan
“pull-up” agar gerbang NOT bekerja sempurna sesuai dengan fungsi gerbang NOT.

REALISASI DAN SIMULASI RANGKAIAN INTERFACE

Realisasi rangkaian interface sebenarnya sangat kompleks, karena harus memahami kedua
rangkaian yang akan dihubungkan interface-nya. Berikutnya juga harus memahami sifat dan
karakteristik dari berbagai komponen elektronik, baik yang bersifat analog, maupun digital.
Komponen analog bisa berupa komponen pasif dan aktif yang berupa komponen
semikonduktor (diode, transistor, IC) dan lain-lain. Sedangkan komponen digital bisa berupa
IC digital jenis TTL dan jenis CMOS.

Interface Digital menggunakan Transistor

Jika suatu rangkaian kontrol digital sederhana pada output TTL compatible digunakan gerbang
pembalik atau NOT sistem open collector “OC” (seperti gambar berikut ), tegangan output
waktu “high” maksimum 5V TTL, dengan kemampuan arus dari sistem digital hanya 20 mA,
dan tegangan waktu “low” adalah ekstrim 0 V. Bila komponen utama untuk penggerak Motor
DC 12V/1A disediakan Relay 12V/ dengan resistansi lilitan 300Ω. Maka rangkaian interface
untuk penggerak Motor DC 12V/ 1A, adalah dengan menggunakan komponen tambahan:
transistor NPN dengan arus Collector maksimum ( IC maksimum) adalah transistor tersebut
pada Collector-nya mampu dibebani liltan Relay hingga dapat bekerja normal, yaitu IC saat
kerja sekitar: (12V/300Ω) = 40mA. Berarti IC maksimum dari transistor yang digunakan harus
dicari yang lebih besar dari nilai 40mA. Dari pengalaman nilai nominalnya kurang lebih sekitar
2 (dua) kali dari arus saat kerja (yaitu sekitar 100mA). Karena sistem output kontrol digital
diberikan gerbang NOT open collector (NOT-gate sistem OC), maka pada gambar blok yang
bertanda tanya (question mark) harus diberikan tahanan “pull-up” agar gerbang NOT bekerja
sempurna sesuai dengan fungsi gerbang NOT.
Untuk itu, hasil perancangan dapat disimulasikan dan direalisasi-kan, serta dilakukan
eksperimen dengan hitungan-hitungan sederhana menggunakan rumus-rumus yang telah
dipelajari pada Elektronika Dasar sebelumnya. Sehingga perancangan rangkaian interface
elektroniknya dapat digambar dan dihitung dengan persamaan berikut.
Karena, tegangan lilitan relay (VRL) =12V, dan resistansi lilitan relay (RRL)= 300Ω, maka arus
kerja relay dihitung sama dengan arus collektor saat transistor kerja ( arus collector riil, karena
lilitan relay dihubungkan pada kolektor transistor). Secara hitungan sederhana, arus pada lilitan
relay agar relay dapat bekerja Jika transistor NPN ditentukan/dipilih hFE=B=50, dengan
bahan Silikon (VBE=0,7V), makadapat ditentukan dengan persamaan berikut:

Dari standar E12 didapat nilai resistor yang ada dipasaran yaitu 5,6 kOhm atau 4,7 kOhm

Setiap beban yang bersifat induktif, bila dihubungkan dengan Transistor sebagai penggerak
(driver) dari system interface, maka harus dipasang dengan diode reverse terhadap tengangan
sumber, untuk mengamankan rangkaian driver interface transistor terhadap ggl (gaya gerak
listrik) induksi balik yang berupa tegangan “spike” induktip (UL) yang sangat tinggi, yang
biasanya melebihi VCE maksimum dari transistor sebagai driver-nya.sebesar:
Dari standar E12 didapat nilai resistor yang ada dipasaran yaitu 5,6 kOhm atau 4,7 kOhm

Setiap beban yang bersifat induktif, bila dihubungkan dengan Transistor sebagai penggerak
(driver) dari system interface, maka harus dipasang dengan diode reverse terhadap tengangan
sumber, untuk mengamankan rangkaian driver interface transistor terhadap ggl (gaya gerak
listrik) induksi balik yang berupa tegangan “spike” induktip (UL) yang sangat tinggi, yang
biasanya melebihi VCE maksimum dari transistor sebagai driver-nya.sebesar:

Dengan diberikan diode reverse, maka tegangan yang terjadi pada induktip VL maksimum
sebesar tegangan sumbernya.
Interface Digital menggunakan IC TTL Compatible

Namun saat ini sudah banyak diciptan komponen elektronik sebagai interface driver dari
output rangkaian digital yang compatible terhadap tegangan TTL, seperti IC interface dan
driver dengan system TTL compatible input, yaitu serie ULN 2803, ULN2004, ULN2003 dan
lain-lainya. IC ULN2803 ini selain TTL compatible input, output didesain system open
collector, sehingga sangat cocok untuk beban dengan tegangan yang lebih besar dari
rangkaian kontrol digita-nya. Dalam prakteknya bisa digunakan menggerakkan beban dengan
tegangan dan arus sampai sekitar 24VDC, 0,5 Ampere untuk masing-masing gerbang. Berikut
gambar simulasi interface dengan TTL compatible input dari IC Counter 74LS93 sebagai
control penggerak Motor DC 24V. Karena IC ULN 2803 ini system output adalah
open collector, maka pemasangan beban ditarik langsung ke tegangan sumber sebagai
pengganti resistor pull-up.

Pengembangan Rangkaian Interface Digital


Rangkaian counter digital diaplikasikan untuk mengontrol operasi kerjanya Motor DC 12V
dengan indicator LED. Misalkan dalam kasus ini Motor DC dan LED sebagai indicator akan
ON mulai dari angka 5 sampai dengan angka 7, sedangkan penghitung menghitung sampai
dengan 9. Maka berdasarkan table fungsi Reset 74LS90 dan system interface output control
counter, maka diperlukan decoder dengan menggunakan gerbang logika dasar. Sehingga
gambar rangkaian interface dapat disusun dari gerbang logika dasar sebagai decoder dan
transistor sebagai penggerak/driver dari Motor DC 12V sebagai penggerak beban besar, dan
LED serta 7-segment sebagai display/ indikator.

Dari rangkaian dibawah ini dapat dijelaskan bahwa, blok system control dikerjakan oleh
counter 74LS90, interface display 7-segment adalah IC74LS47, sedangkan interface dan
decoder dari Motor DC dan indicator LED adalag gerbang dasar NOT, AND dan OR, serta
transistor sebagai driver.

DAFTAR PUSTAKA

1. Ball, A.M. 1984. Semiconductor Data Book. Characteristics of approx. 10 000 Transistors,
FETs, UJTs, Diodes, Rectifiers, Optical Semiconductors, Triacs, and SCRs. London:
Butterworth & Co. (Publishers), Ltd.
2. Leonhardt, Erich. 1984.Grundlagen der Digitaltechnik. Berlin: VEB Verlag
Technik, Berlin,Deutschland.
3. Marston, R.M. 1990. 110 Integrated Circuit Projects for the Home Constructor. USA: A.
Newnes Technical Book.
4. Texas Instruments. 1973. Das TTL-Kochbuch-herausgegeben von Texas Instruments:
Aplikationslabor. Deutschland: Texas Instruments Deutschland, GmbH.
5. Texas Instruments. 1985. The TTL Data Book for EngineersVolume 1. Standard TTL,
LowPower Schottky, Schottky. USA: Texas Instruments.

Anda mungkin juga menyukai