PENDAHULUAN
hukum yang mengatur hubungan hukum antara orang yang satu dengan orang
disebut “hukum perdata formal”. Hukum perdata formal lazim disebut hukum
acara perdata.2
pertama kali menentukan dan mengatur siapakah yang dimaksud dengan orang
1
C.S.T.Kansil, 1986, Pengantar ilmu Hukum dan Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka,
hal. 214.
2
Abdulkadir Muhammad, 2000, Hukum Perdata Indonesia, Bandung: PT Citra Aditya Bakti, hal.
3-4.
3
Ibid.
1
2
mengenai:4
sendiri. 5
yang disebut hukum formil atau hukum acara. Hukum perdata formil atau
tertentu. 6
4
Ibid., hlm. 3-4.
5
Ibid.
6
Sri Wardah dan Bambang Sutiyoso, 2007, Hukum Acara Perdata dan Perkembangannya di
Indonesia, Yogyakarta: Gama Media, hal. 8.
3
kewajiban yang telah diatur dalam hukum perdata materiil itu dapat berjalan
sebagaimana mestinya.7
7
Ibid., hlm. 9.
8
Ibid., hlm. 10.
4
(eigenrichting). Tuntutan hak ini dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu
tersebut”.
berikut ini : 10
Salah satu saja dari unsur-unsur ini tidak terpenuhi, maka perbuatan itu
dan bangunan secara tidak sah tanpa seijin pemilik yang menimbulkan
dan selalu ada di mana-mana di muka bumi. Oleh karena itu, konflik yang
9
Ibid., hlm. 30.
10
Abdulkadir Muhammad, Op.Cit., hal. 251-252.
5
adalah luas tanah yang tetap, sementara jumlah penduduk yang memerlukan
terus.11
terjadi antara dua pihak atau lebih yang merasa atau dirugikan pihak-pihak
mengenai: 12
11
Sarjita, 2005, Teknik dan Strategi Penyelesaian Sengketa Pertanahan, Yogyakarta: Tugujogja
Pustaka, hal. 1.
12
Ibid., hal. 8-9.
6
kasus pihak yang kalah tidak mau menerima putusan pengadilan lalu
Surakarta yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II, Tergugat III yang
menghuni tanah dan bangunan secara tidak sah tanpa seijin penggugat.
bahwa perolehan hak milik atas tanah yang di peroleh penggugat adalah tidak
sah atau cacat hukum dengan demikian penggugat bukan orang yang punya
adalah sah milik penggugat. Tidak terima dengan putusan itu Tergugat I,
menolak permohonan Kasasi Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat III. Pada
akhirnya Tergugat I, Tergugat II, dan tergugat III mengajukan upaya hukum
B. Perumusan Masalah
No.91/Pdt.G/2009/PN.Ska?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam penelitian ini
Perkara No.91/Pdt.G/2009/PN.Ska.
D. Manfaat Penelitian
berikut:
1. Manfaat Teoritis
tanah.
2. Manfaat Praktis
di Pengadilan.
E. Kerangka Pemikiran
13
Ibid.,
9
oleh Hakim dalam memeriksa dan memutus perkara apakah sudah sesuai
memberikan unsur keadilan kepada kedua belah pihak yang berperkara. Kedua
bersengketa, dan upaya hukum yang bisa ditempuh oleh penggugat jika
SENGKETA PENGADILAN
TANAH NEGERI
PROSES
PERSIDANGAN
PEMBUKTIAN
PERTIMBANGAN
HAKIM
UPAYA PUTUSAN
HUKUM PENGADILAN
BANDING
PENINJAUAN PELAKSANAAN
KASASI PUTUSAN
KEMBALI
F. Metode Penelitian
norma dalam hukum positif.14 Dalam penelitian ini penulis akan menganalisis
kaidah-kaidah hukum yang hidup dalam masyarakat atau hukum positif yang
14
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, 2006. Penelitian Hukum Normatif, Suatu Tinjauan
Singkat, Jakarta: Raja Grafindo Persada. Hal. 13
11
hukum.
sebagai berikut:
1. Metode Pendekatan
ini, acap kali hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertulis dalam
hukum yang hidup dalam masyarakat atau hukum positif yang tertulis
2. Jenis Penelitian
15
Amiruddin dan Zainal Asikin, 2012, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, hal. 118.
16
Beni Ahmad Saebani, 2009, Metode Penelitian Hukum, Bandung: CV Pustaka Setia, hal. 57.
12
3. Sumber Data
berikut:
a. Data Primer
b. Data Sekunder
kekuatan mengikat.17
Pokok Agraria.
Tanah.
17
Khudzaifah Dimyati dan Kelik Wardiono, 2004, Metode Penelitian Hukum, Surakarta: Fakultas
Hukum UMS, Hal. 18.
13
penelitian ini.
18
Ibid., hlm. 19.
19
Ibid.,
14
melawan hukum.
1) Studi Kepustakaan
penelitian ini.
2) Wawancara (Interview)
Negeri Surakarta.
data yang diperoleh penulis dari studi lapangan yang berupa hasil
15
serta penjabaran isi dari penelitian ini, maka penulis menyusun sistematika
dalam penulisan ini, maka penulis menyusun sistematika dalam penulisan ini
sebagai berikut:
Perbuatan Melawan Hukum, Tinjauan Umum Tentang Hak Atas Tanah, Hak-
Hak Atas Tanah, Pengertian Hak Milik, Tinjauan Umum Tentang Pendaftaran
Pertanahan.
16