Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Hari ini kita berada dalam suasana bahagia, Suasana hari raya Idul Fitri. Para penduduk langit, para
malaikat menamakan hari ini dengan sebutan Yaumul Jawaiz atau Yaumul Jaizah (hari pemberian hadiah).
Kaum muslimin jamaah Shalat Id yang dimuliakan Allah SWT
Mengapa hari ini dinamakan Yaumul Jawaiz, hari pemberian hadiah? Jawabannya tak lain adalah karena
Allah SWT pada hari ini berkenan akan memberikan paket istimewa, hadiah yang sangat berharga, anugerah dan
penghargaan khusus buat hamba-hamba-NYA yang dengan tulus dan ikhlas melakukan amal ibadah selama
bulan suci Ramadhan.
Lalu apakah hadiah istimewa itu?apakah anugerah dan penghargaan angung itu? Maka jawabannya dapat
kita temukan didalam beberapa hadis shahih, yang mana hadiah istimewa dan berharga itu tak lain adalah
berupa “Idul Fitri”. Id itu artinya kembali, dan Fitri artinya Suci, Jadi kembali kepada kesucian.
Idul Fitri berarti kembali kepada kesucian laksana bayi yang baru terlahir dari rahim seorang ibu.
Allahu akbar 3X
Kaum muslimin jamaah shalat Id yang dimuliakan Allah SWT.
Oleh karena itu, berbahagialah pada hari ini orang-orang yang telah menghormati datangnya bulan suci
Ramadhan. Merak berusaha keras, rela bersusah payah melawan haus dan lapar, berpuasa demi perintah Allah,
mereka rela melawan rasa malas untuk melaksanakan shalat Tarawih, Tadarrus Al-quran, serta amal ibadah dan
amal kebaikan lainnya.
Sungguh beruntung dan berbahagialah mereka pada hari ini. Karena mereka akan pulang dari masjid yang
mulia ini dengan membawa oleh-oleh, sebuah kado dan hadiah istimewa yang diterima langsung saat ini berupa
Idul Fitri, kebali kepada kesucian, bersih dari dosa dan noda laksana bayi yang baru terlahir dari ibunya.
Bahkan lebih dari itu mereka akan mendapatkan celaan dari Rasulullah SAW;
“sungguh rugi dan celaka sesorang yang memasuki bulan Ramadhan kemudian bulan Ramadhan pergi
meninggalkannya, tetapi dia masih belum mendapatkan ampunan dari Allah SWT (karena tidak menggunakan
Ramadhan dengan sebaik-baiknya)”.
Kaum muslimin jamaah shalat Id yang dimuliakan Allah SWT.
Oleh karena itu, sebagai hamba yang beriman, kiranya ada tiga hal yang penting yang perlu kita tanamkan
dan kita renungkan di hari raya Idul Fitri ini.
Pertama ﺍﻠﺮﱠﺠﺎﺀ: yaitu selalu berharap kepada Allah SWT, mudah-mudahan puasa, Tarawih, tadarrus Al-Quran
serta amal ibadah lain yang kita laksanakan selama bulan Ramadhan, diterima oleh Allah SWT, sekalipun kita
menyadari masih penuh kekurangan dan kelalaian di sana-sini, sehingga kita layak dan berhak mendapatkan
hadiah istimewa Allah berupa ‘Idul Fitri’. Kita layak untuk merayakan hari raya Idul Fitri dengan sebenarnya
seraya berucap; Minal ‘aidin wal faizin mohon maaf lahir batin.
Kedua, melakukan muhasabah al-nafsi, melakukan evaluasi diri dan merenungkan diri kita masing-masing.
Apakah kita sudah memaksimalkan dan bersungguh-sungguh menggunakan kesempatan bulan Ramadhan
dengan sebaik-baiknya atau biasa-biasa saja, atau justru menyia-nyiakan bahkan menodai kehormatan bulan
suci Ramadhan?.
Jika hati kita yang terdalam menjawab sudah maksimal, maka pada hari ini sepantasnya kita berbahagia
dan bersyukur kepada Allah atas anugerah, ‘inayah serta bimbingan-NYA kepada kita. Namun jika sebaliknya,
maka selayaknya kita pada hari ini merasa bersedih dan menyesal seraya memperbanyak beristighfar,
memohon ampunan kepada Allah atas kelalaian kita dibulan Ramadhan. Dengan harapan semoga Allah SWT
yang Maha Pemurah berkenan mempertemukan kembali dengan bulan Ramadhan dan kita bertekad dan
berjanji pada diri kita sendiri untuk berusaha menjadi lebih baik dari Ramadhan yang kita lewati saat ini.