Anda di halaman 1dari 11

KISI-KISI DAN SOAL

Nama Sekolah : SMK SMAK PADANG


Bidang Keahlian : Teknologi dan Rekayasa
Program keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Analisis (038)
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Mata Pelajaran : Analisis Titrimetri dan Gravimetri
Kelas/Semester : XI / 1-2
Tahun Pelajaran : 2019/2020

A. Penilaian Pengetahuan
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
3.1 Menerapkan 3.1.1 Mendeskripsikan prinsip titrasi 1. Pembagian titrasi 1. Mendeskripsikan prinsip titrasi penetralan Essay 1
titrasi penetralan penetralan volumetri berdasarkan 2. Menentukan pH larutan garam Essay 2
3.1.2 Menentukan pH larutan garam reaksi: 3. Menjelaskan larutan penyangga Essay 3
Essay 4
3.1.3 Menjelaskan larutan penyangga  Asam basa 4. Menentukan pH larutan penyangga
5
3.1.4 Menentukan pH larutan  Redoks 5. Membuat kurva titrasi penetralan 6
penyangga  Pengendapan 6. Menerapkan titrasi penetralan metode 7
3.1.5 Membuat kurva titrasi penetralan  Pembentukan senyawa asidimetri
3.1.6 Menerapkan titrasi penetralan kompleks 7. Menerapkan titrasi penetralan metode
metode asidimetri 2. Larutan standar (primer, alkalimetri
3.1.7 Menerapkan titrasi penetralan sekunder dan tersier) 8. Menentukan konsentrasi larutan standar primer dan
metode alkalimetri 3. Syarat-syarat larutan standar sekunder titrasi penetralan metode
standar primer asidimetri
4. Titik akhir, titik ekivalen
9. Menentukan konsentrasi larutan standar primer dan
5. Pembagian indikator dan
standar sekunder titrasi penetralan metode
perubahan warnanya
alkalimetri
6. Konsep asidimetri dan
alkalimetr 10. Membedakan prinsip titrasi penetralan metode
7. Kegunaan masing-masing asidimetri dan gravimetri
pereaksi 11. Menentukan kadar suatu sampel berdasarkan
8. Prinsip penetapan sampel titrasi penetralan metode asidimetri dan alkalimetri
12. Mengecek data hasil penentuan kadar suatu
sampel berdasarkan titrasi penetralan metode
asidimetri dan alkalimetri
13. Mengevaluasi kadar unsur dalam sampel pada
titrasi penetralan metode asidimetri dan alkalimetri

3.2 Mengevaluasi 3.2.1 Menentukan konsentrasi larutan


data hasil standar primer dan standar sekunder
penentuan kadar titrasi penetralan metode asidimetri
suatu sampel
3.2.2 Menentukan konsentrasi larutan
berdasarkan titrasi
asam basa standar primer dan standar sekunder
titrasi penetralan metode alkalimetri
3.2.3 Membedakan prinsip titrasi
penetralan metode asidimetri dan
gravimetri
3.2.4 Menentukan kadar suatu sampel
berdasarkan titrasi penetralan metode
asidimetri dan alkalimetri
3.2.5 Mengecek data hasil penentuan
kadar suatu sampel berdasarkan
titrasi penetralan metode asidimetri
dan alkalimetri
3.2.6 Mengevaluasi kadar unsur dalam
sampel pada titrasi penetralan
metode asidimetri dan alkalimetri
Instrumen Soal Pengetahuan:

No Soal Kunci Jawaban Skor


1 Jelaskan apa itu titrasi penetralan? Titrasi penetralan adalah penentuan konsentrasi suatu senyawa 20
berdasarkan reaksi penetralan.

2 Jelaskan larutan larutan standar primer dan sekunder Larutan standar primer adalah larutan yang diketahui konsentrasinya 20
beserta contohnya? secara teliti dan tepat melalui pelarutan dan penimbangan yang teliti.

Contoh: larutan asam oksalat, natrium boraks

Larutan standar sekunder adalah larutan yang konsentrasi diketahui


dengan menggunakan larutan standar primer.

Contoh: NaOH, HCl

3 Berapa gramkah asam oksalat yang diperlukan untuk Gram H2C2O4.2H2O = N x BE x V(L) 30
membuat asam oksalat 0,1 N sebanyak 1 liter? = 0,1 moleq/L x 63 gr/moleq x 1 L
= 6,3 gram
4 Jelaskan bagaimana prosedur menstandarisasi NaOH? Prosedur Kerja Standarisasi NaOH 30

a. Siapkan semua alat dalam keadaan bersih dan kering.


b. Timbang asam oksalat ± 0,63 gram dengan menggunakan
neraca analitik.
c. Kemudian larutkan asam oksalat dengan aquadest dalam
labu ukur 100 mL.
d. Kemudian paskan dengan aquadest sampai tanda skala.
e. Kemudian homogenkan.
f. Pipet 10 mL asam oksalat dengan menggunakan pipet
gondok.
g. Tambahkan 30 mL aquadest dan 1-3 tetes indikator PP.
h. Kemudian titar dengan NaOH samapi TAT pink seulas.

7
B. Penilaian Keterampilan
Bentuk No
Kompetensi Dasar IPK Materi Indikator Soal
Soal Soal
4.1 Menerapkan 4.1.1 Membuat larutan standar primer dan 1. Pembagian titrasi 1. Membuat larutan standar primer dan larutan Tes Praktik 1
titrasi penetralan larutan standar sekunder yang volumetri berdasarkan standar sekunder yang digunakan untuk titrasi
digunakan untuk titrasi penetralan reaksi: penetralan metode asidimetri dan alkalimetri
metode asidimetri dan alkalimetri  Asam basa 2. Melaksanakan standarisasi larutan standar
 Redoks
4.1.2 Melaksanakan standarisasi larutan sekunder titrasi penetralan metode asidimetri dan
 Pengendapan
standar sekunder titrasi penetralan alkalimetri
 Pembentukan senyawa
metode asidimetri dan alkalimetri 3. Melaksanakan analisis titrasi penetralan metode
kompleks
4.1.3 Melaksanakan analisis titrasi 2. Larutan standar (primer, asidimetri dan alkalimetri pada sampel
penetralan metode asidimetri dan sekunder dan tersier)
alkalimetri pada sampel 3. Syarat-syarat larutan
standar primer
4. Titik akhir, titik ekivalen
5. Pembagian indikator dan
perubahan warnanya
4.2 Membuat laporan 4.2.1 Menggeneralisasikan data hasil 6. Konsep asidimetri dan 1. Menggeneralisasikan data hasil penentuan suatu Tes Praktik 2
hasil evaluasi data penentuan suatu sampel alkalimetr sampel berdasarkan titrasi penetralan metode
titrasi asam basa berdasarkan titrasi penetralan 7. Kegunaan masing-masing asidimetri dan alkalimetri
metode asidimetri dan alkalimetri pereaksi 2. Menyajikan data hasil penentuan suatu sampel
4.2.2 Menyajikan data hasil penentuan 8. Prinsip penetapan sampel berdasarkan titrasi penetralan metode asidimetri
suatu sampel berdasarkan titrasi dan alkalimetri dalam bentuk laporan
penetralan metode asidimetri dan 3. Mengkomunikasikan laporan hasil evaluasi data
alkalimetri dalam bentuk laporan titrasi penetralan metode asidimetri dan
4.2.3 Mengkomunikasikan laporan hasil alkalimetri
evaluasi data titrasi penetralan
metode asidimetri dan alkalimetri

SOAL KETERAMPILAN :
1. Analisislah salah satu cuka makanan yang ada di pasaran, terlebih dahulu standarisasi NaOH dengan Asam Oksalat, kemudian hitunglah konsentrasi NaOH dengan tepat.
Kemudian Analisis kadar cuka makanan dengan menggunakan metode alkalimetri. Dan hitunglah kadar asam asetat dalam cuka makanan.
2. Setelah melakukan analisis kadar asam salisilat dalam bedak tabur yang beredar di pasaran. Buatlah laporan dari analisis yang telah dilakukan
Rubrik dan pedoman penskoran :

Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
1 Persiapan Kerja
a. BON alat dan bahan BON alat dan bahan sesuai prosedur 91 - 100
BON alat dan bahan kurang sesuai
80 - 90
prosedur
BON alat dan bahan tidak sesuai
70 - 79
prosedur
b. Ketersediaan alat dan Ketersediaan alat dan bahan
91 - 100
bahan lengkap
Ketersediaan alat dan bahan cukup
80 - 90
lengkap
Ketersediaan alat dan bahan kurang
70 - 79
lengkap
2 Proses dan Hasil Kerja
a. Kemampuan Kemampuan menimbang zat tinggi 91 - 100
menimbang zat Kemampuan menimbang zat cukup 80 - 90
Kemampuan menimbang zat kurang 70 - 79
b. Kemampuan Kemampuan melarutkan zat tinggi 91 - 100
melarutkan zat Kemampuan melarutkan zat cukup 80 - 90
Kemampuan melarutkan zat kurang 70 - 79
c. Kemampuan Kemampuan mempaskan labu ukur
91 - 100
mempaskan labu ukur dengan pipet gondok tinggi
dengan pipet gondok Kemampuan mempaskan labu ukur
80 - 90
dengan pipet gondok cukup
Kemampuan mempaskan labu ukur
70 - 79
dengan pipet gondok kurang
d. Kemampuan memipet Kemampuan memipet gondok tinggi 91 - 100
gondok Kemampuan memipet gondok cukup 80 - 90
Kemampuan memipet gondok
70 - 79
kurang
e. Kemampuan menitar Kemampuan menitar tinggi 91 - 100
Kemampuan menitar cukup 80 - 90
Kemampuan menitar kurang 70 - 79
Kemampuan menghitung kadar
91 - 100
sampel tinggi
f. Kemampuan
Kemampuan menghitung kadar
menghitung kadar 80 - 90
sampel cukup
sampel
Kemampuan menghitung kadar
70 - 79
sampel kurang
3 Sikap kerja
a. Kedisiplinan dalam Bekerja dengan disiplin 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup disiplin 80 - 90
Bekerja dengan kurang disiplin 70 - 79
b. Tanggung jawab Bertanggung jawab 91 - 100
dalam bekerja Cukup bertanggung-jawab 80 - 90
Komponen/Sub
No Indikator Skor
Komponen Penilaian
Kurang bertanggung-jawab 70 - 79
c. Konsentrasi dalam Bekerja dengan konsentrasi 91 - 100
bekerja Bekerja dengan cukup konsentrasi 80 - 90
Bekerja dengan kurang konsentrasi 70 - 79
4 Waktu
Penyelesaian pekerjaan Selesai sebelum waktu berakhir 91 - 100
Selesai tepat waktu 80 - 90
Selesai setelah waktu berakhir 70 - 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

NilaiPraktik (NP)
Proses dan
Persiapan SikapKerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6
SkorPerolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = Nilai Komponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi
skor maksimal

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐊 = × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

 NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari NK


Rubrik dan pedoman penskoran :

No Komponen/Sub Indikator Skor


Komponen Penilaian
1 Metode analisis Metode analisis yang digunakan 91 – 100
tepat
Metode analisis yang digunakan 80 – 90
cukup
Metode analisis yang digunakan 70 – 79
kurang
2 Tujuan analisis Tujuan analisis tepat 91 – 100
Tujuan analisis cukup 80 – 90
Tujuan analisis kurang 70 – 79
3 Teori dasar Teori dasar tepat 91 – 100
Teori dasar cukup 80 – 90
Teori dasar kurang 70 – 79
4 Alat dan Bahan Alat dan Bahan tepat 91 – 100
Alat dan Bahan cukup 80 – 90
Alat dan Bahan kurang 70 – 79
5 Prosedur kerja Prosedur kerja tepat 91 – 100
Prosedur kerja cukup 80 – 90
Prosedur kerja kurang 70 – 79
6 Skema kerja Skema kerja tepat 91 – 100
Skema kerja cukup 80 – 90
Skema kerja kurang 70 – 79
7 Data analisis Data analisis tepat 91 – 100
Data analisis cukup 80 – 90
Data analisis kurang 70 – 79
8 Pengamatan Pengamatan tepat 91 – 100
Pengamatan cukup 80 – 90
Pengamatan kurang 70 – 79
9 Reaksi yang terjadi Reaksi yang terjadi tepat 91 – 100
Reaksi yang terjadi cukup 80 – 90
Reaksi yang terjadi kurang 70 – 79
10 Perhitungan Pehitungan tepat 91 – 100
Pehitungan cukup 80 – 90
Pehitungan kurang 70 – 79
11 Pembahasan Pembahasan tepat 91 – 100
Pembahasan cukup 80 – 90
Pembahasan kurang 70 – 79
12 Kesimpulan Kesimpulan tepat 91 – 100
Kesimpulan cukup 80 – 90
Kesimpulan kurang 70 – 79
13 Daftar Pustaka Daftar pustaka tepat 91 – 100
Daftar pustaka cukup 80 – 90
Daftar pustaka kurang 70 – 79

Pengolahan Nilai Keterampilan :

NilaiPraktik (NP)
Proses dan
Persiapan SikapKerja Waktu ∑ NK
Hasil Kerja
1 2 3 5 6
SkorPerolehan

Skor Maksimal

Bobot 10% 60% 20% 10%

NK

Keterangan:
 Skor Perolehan merupakan penjumlahan skor per komponen penilaian
 Skor Maksimal merupakan skor maksimal per komponen penilaian
 Bobot diisi dengan persentase setiap komponen. Besarnya persentase dari setiap
komponen ditetapkan secara proposional sesuai karakteristik kompetensi keahlian. Total
bobot untuk komponen penilaian adalah 100
 NK = NilaiKomponen merupakan perkalian dari skor perolehan dengan bobot dibagi skor
maksimal

∑ 𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐏𝐞𝐫𝐨𝐥𝐞𝐡𝐚𝐧
𝐍𝐊 = × 𝐁𝐨𝐛𝐨𝐭
𝐒𝐤𝐨𝐫 𝐌𝐚𝐤𝐬𝐢𝐦𝐚𝐥

NP = Nilai Praktik merupakan penjumlahan dari

Anda mungkin juga menyukai