Preformulasi PDF
Preformulasi PDF
Preformulasi PDF
Bahan
Khasiat
tambahan
Obat
obat
Preformulasi
Kestabilan Kenyamanan
sediaan saat
obat penggunaan
Bentuk
Sediaan
Semi
Padat
Padat
Cair Gas
Pemilihan bentuk sediaan tergantung pada
Bahan
Tambahan
Obat
Harus kompatibel (dapat
tercampurkan ) dengan bahan obat
utama ( zat aktif ) dan bahan
tambahan yang lain
Bahan tambahan
diperlukan untuk
1. Mendapatkan bentuk sediaan yang
diinginkan ( bentuk tablet, larutan,
krim, dll)
2. Menjaga kestabilan sediaan obat (
misal : pengawet, pensuspensi,
pengemulsi ).
3. Menjaga kestabilan zat aktif ( misal :
antioksidan ).
Memperbesar volume
Pengisi
tablet
Mempercepat pecahnya
Tablet Penghancur
tablet di dalam lambung
Memperbaiki
kestabilan
Mengontrol
Penyalut
penghancuran
Mempercantik
penampilan tablet
Pelarut Melarutkan bahan obat
Kenyamanan Kenyamanan
dioleskan,
tidak terlalu
lengket dan
saat saat tidak
diaplikasikan meninggalkan
diformulasi mengurangi
dalam bentuk khasiat zat
cair. aktifnya
FORMULA
BEBERAPA
SEDIAAN OBAT
• Bahan obat aktif : 1% - 50%
Formula Tablet • Bahan tambahan obat : 50% - 99%, terdiri dari
bahan pengisi, pengikat, penghancur, pelicin, pelumas,
pemberi warna, perasa, penyalut
• Bahan obat aktif : 1% - 10%
• Bahan tambahan obat : 90% - 99%, terdiri dari
Formula Salep
dasar salep, pengawet, pewarna.
Rasa, Bau
Ukuran
dan Warna Kelarutan
Partikel
Zat
Untuk
Rasa, Bau menentukan
dan Warna bahan tambahan
obat seperti :
Zat corrigens saporis,
corrigens odoris,
dan corrigens
coloris yang
dibutuhkan
2. Membentuk senyawa kompleks yang
larut dalam air ( misal pada
Kelarutan pembentukan senyawa kompleks
NaI3, KI3)
Bahan obat yang relatif tidak larut 3. Menggunakan bentuk garamnya (
dalam air, absorpsinya kurang sempurna. misal : Phenobarbital sukar larut
Oleh karena itu dilakukan upaya untuk dalam air, diganti bentuk garamnya
mempertinggi kelarutan obat dengan yaitu Phenobarbital Na yang mudah
cara : larut air ).
1. Mikronisasi ( memperkecil ukuran 4. Menggunakan pelarut campuran (
partikel zat supaya mudah larut ). misal : air dan etanol seperti pada
sediaan Elixir
Ukuran Partikel
Laju disolusi
Makin kecil ukuran partikel bahan obat makin mudah larut
bahan obat sehingga makin mudah diabsorpsi.
Oksidasi
Reaksi hidrolisa adalah reaksi bahan obat tersebut akan terurai
peruraian suatu zat oleh air. sehingga tidak efektif lagi sebagai
Contoh bahan obat yang mudah obat bahkan mungkin bisa
mengalami hidrolisa adalah Aspirin membentuk senyawa yang bersifat
dan obat-obat golongan Antibiotika ( racun ( toksik ).
misal : Ampisilin, Amoksisilin, Untuk bahan obat yang mudah
Tetrasiklin, dll ). Terhidrolisisnya terhidrolisa tersebut bila tetap
Aspirin ditandai dengan timbulnya hendak dibuat bentuk cair sebaiknya
bau Asam Asetat / cuka. dipilihkan pelarut non air, misal :
Bahan obat yang mudah terhidrolisa Etanol, Propilenglikol, Gliserin atau
harus dibuat dalam bentuk padat ( dibuat sediaan sirup kering / dry
tablet, kapsul, serbuk ), karena syrup.
dalam suasana lembab atau berair
Hidrolisis
.
Oksidasi Untuk menghindari terjadinya
reaksi oksidasi perlu
Pada beberapa bahan obat akan ditambahkan bahan antioksidan.
terjadi reaksi oksidasi bila Antioksidan untuk sediaan
terpapar cahaya terlalu lama, farmasi yang pembawanya
terkena panas atau bila bereaksi berupa air adalah Natrium
dengan gas oksigen. Contoh : bisulfit dan Asam Askorbat (
Iodium, Kalium Permanganat (PK). Vitamin C ). Sedang pada
Terjadinya reaksi oksidasi ditandai sediaan farmasi berupa minyak
dengan berubahnya warna, bau digunakan antioksidan
bahan obat, atau terbentuknya Alfatokoferol ( Vitamin E ).
endapan
CONTOH
BAHAN
TAMBAHAN
OBAT
Golongan Definisi Contoh
Pengisi Tablet Bahan yang digunakan untuk Laktosa, Pati, Selulosa
memperbesar volume massa mikrokristal.
tablet agar mudah dicetak
Triturasi
• Bahan obat yang tidak larut dicampur dengan bahan pensuspensi, kemudian
ditambah pelarut dengan volume yang sudah ditentukan sampai terbentuk
suspensi, setelah itu dicampur dengan sisa pelarut sampai volume atau berat yang
Suspensi diminta
• Dibuat dulu korpus emulsi, kemudian campur dengan bahan obat dan diambahkan
sisa pelarut sampai volume atau berat yang diminta.
Emulsi
“
D. Pengaruh Bentuk Sediaan
Terhadap Khasiat Obat
Hal-hal yang Mempengaruhi
Khasiat Obat
Cara
Dosis Pemberian
Obat
Obat
Absorbsi Bentuk
Obat Sediaan
Dosis Obat
Contoh:
Parasetamol
Dosis 500 mg/tablet,
Terapi Dosis Lazim Kloramfenikol
250mg/tablet,
dosis berdasarkan Ampisilin
Dosis yang pedoman umum 500mg/tablet
mampu pengobatan dan
menimbulk sifatnya tidak
an efek mengikat (biasanya
terapi diantara dosis
minimum dan dosis
maksimum)
Absorbsi Obat
Agar suatu obat dapat menghasilkan efek terapi / khasiat, obat tersebut harus larut,
kemudian diasbsorpsi/menembus membran biologis dan dibawa oleh darah ke seluruh
jaringan dan organ-organ tubuh.
kelarutan
Kelarutan obat dalam
Obat obat dalam
Obat selaput
Dalam lambung Luar lendir/
membran
mukosa
• Alami, tidak sulit • menghasilkan
dan aman dalam efek lokal d
penggunaan • sebagian dapat
• Efek terapi obat diabsorbsi
lebih lambat di kedalam jaringan
Cara banding
parenteral
Oral Topikal
dibawah kulit
Pemberian
Obat Rektal Parenteral
• Bisa efek lokal dan • Efek terapi yang
sistemik, (obat
analgesik.) dihasilkan paling
• Tidak melalui cepat terutama
metabolisme di hati secara intravena
• .Efek terapi yang karena langsung
cepat dibandingkan masuk dalam darah.
oral
Bentuk Sediaan
“
Dalam memilih bentuk sediaan yang tepat
supaya diperoleh khasiat yang optimum, ada
hal lain yang harus dipertimbangkan oleh
dokter maupun penyusun formula obat yaitu
kelebihan dan kekurangan masing-masing
bentuk sediaan.
Sediaan
Padat Kelebihan Kekurangan
• Besar kecilnya dosis dapat • Selama penyimpanannya
ditentukan oleh dokter sesuai kadang-kadang serbuk
dengan keadaan penderita.
• Sangat sesuai untuk bahan obat
menjadi lembab/lengket.
yang tidak stabil dalam bentuk • Tidak tertutupinya rasa
cair, misalnya golongan Antibiotik tidak enak dari beberapa
( contoh : Ampisilin, Amoksisilin, bahan obat, misal pahit,
Chloramphenicol ,dll ).
sepat ( meskipun bisa
• Obat golongan Antibiotik selalu
diproduksi dalam bentuk padat,
dikurangi dengan
yaitu tablet, kaplet, kapsul dan penambahan pemanis ).
serbuk / sirup kering.
• Lebih stabil dibandingkan bentuk
sediaan cair.
Sediaan
Semi Padat • Pilihan utama untuk pengobatan topikal ( pada
kulit ).
• Kontak antara bahan obat dengan kulit lebih
lama dibandingkan sediaan serbuk ataupun
Kelebihan sediaan cair.
• Dapat menyerap cairan yang terjadi pada
luka/kelainan dermatologik.
• Dapat berfungsi sebagai penutup/pelindung luka