Anda di halaman 1dari 26

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI PEGAWAI NEGERI SIPIL


PUSAT PENGKAJIAN KEBIJAKAN INOVASI TEKNOLOGI
BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Disusun Oleh:
ANWAR TRI ANAFI, S.Si
(08)

PESERTA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PRAJABATAN


CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 21

PUSAT PELATIHAN MANAJEMEN & KEPEMIMPINAN PERTANIAN


(PPMKP)
CIAWI - BOGOR
TAHUN 2015
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR
PROFESI PNS PADA DIKLAT PRAJABATAN CPNS GOLONGAN III
NON KEMENTERIAN PERTANIAN

Nama : Anwar Tri Anafi, S.Si


NIP : 19900124 201503 1 0002
Instansi : Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS ini


Telah diseminarkan pada tanggal ……………………. 2015
Bertempat di
Pusat Pelatihan Manajemen & Kepemimpinan Pertaniaan
Ciawi, Bogor

Mentor, Coach,

Drs. Irawan Santoso, M.Sc Abdul Hani, SP., MM.


NIP. NIP. 19671231 199103 1 004

Penguji,

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan nikmat-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat menyelesaikan rancangan
aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS pada diklat prajabatan CPNS golongan III non
kementerian pertanian tahun 2015.
Untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari Aparatur Sipil Negara (ASN) yang
profesional, maka sesuai amanat dari Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan (diklat) Jabatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) ditetapkan bahwa
diklat untuk pembentukan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) adalah Diklat Prajabatan.
Pada tahun ini, Diklat Prajabatan menerapkan metode baru sehingga diharapkan peserta
mampu mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi PNS pada unit kerja masing-masing.
Rancangan aktualisasi ini merupakan pedoman untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar profesi PNS yang meliputi Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi, sehingga dalam menjalankan tugas di setiap unit kerja peserta sudah
mempunyai gambaran apa yang akan dilakukan untuk mengimplementasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS tersebut.
Penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan banyak masukan
dan bimbingan sehingga rancangan aktualisasi ini dapat terselesaikan. Penulis menyadari
bahwa masih banyak kekurangan dalam rancangan aktualisasi ini. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya saran dan kritik yang membangun agar kedepannya dapat menjadi
lebih baik.

Ciawi, 2015

Penulis

3
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL...............................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................................ii
KATA PENGANTAR...............................................................................................................iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................................v
DAFTAR TABEL......................................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................................1
1.2 Tujuan..............................................................................................................................2
1.3 Ruang Lingkup................................................................................................................2
BAB II RANCANGAN AKTUALISASI.................................................................................4
2.1 Deskripsi Organisasi.......................................................................................................4
2.2 Nilai – Nilai Dasar Profesi PNS......................................................................................4
2.3 Rancangan Aktualisasi....................................................................................................4
2.4 Jadwal Kegiatan..............................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................41
3.1 Harapan.........................................................................................................................41
3.2. Saran..............................................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................42

4
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai-Nilai Dasar PNS................................................................................................12


Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan..................................................................21
Tabel 3. Teknik Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.................................................................24
Tabel 4. Jadwal Rencana Aktualisasi.......................................................................................33
Tabel 5. Rencana Jadwal Konsultasi dengan Coach................................................................36
Tabel 6. Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor...............................................................37
Tabel 7. Rencana Antisipasi Kendala.......................................................................................38

5
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Nilai-Nilai Dasar PNS................................................................................................12


Tabel 2. Keterkaitan Nilai Dasar dengan Kegiatan..................................................................21
Tabel 3. Teknik Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar PNS.................................................................24
Tabel 4. Jadwal Rencana Aktualisasi.......................................................................................33
Tabel 5. Rencana Jadwal Konsultasi dengan Coach................................................................36
Tabel 6. Rencana Jadwal Konsultasi dengan Mentor...............................................................37
Tabel 7. Rencana Antisipasi Kendala.......................................................................................38

6
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pegawai Negeri Sipil yang saat ini disebut sebagai Aparatur Sipil
Negara (ASN) merupakan aktor utama pembangunan Indonesia dalam
mencapai tujuan yang termaktub dalam Pembukaan Undang – Undang Dasar
Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu: melindungi segenap bangsa Indonesia
dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
Sebagai aktor utama pembangunan, Aparatur Sipil Negara harus
mampu bersikap profesional sebagai pelaksana kebijakan, pelayan publik
maupun perekat dan pemersatu bangsa. Adapun prinsip yang harus dipegang
oleh seorang ASN sebagai profesi telah diatur dalam Undang – Undang
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Negara, sebagai
berikut:
a. Nilai dasar;
b. Kode etik dan kode perilaku;
c. Komitmen, integritas moral, dan tanggung jawab pada pelayanan publik;
d. Kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas;
e. Kualifikasi akademik;
f. Jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas; dan
g. Profesionalitas jabatan.
Dalam rangka membentuk profil ASN yang profesional sebagaimana
disebutkan diatas, maka perlu dilaksanakan sebuah proses pembinaan salah
satunya melalui Pendidikan dan Pelatihan (Diklat). Pemerintah pun telah
mengatur tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan PNS dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 bahwa salah satu jenis diklat yang
strategis untuk mewujudkan PNS sebagai bagian dari ASN yang profesional
adalah Diklat Prajabatan.

7
Namun pola penyelenggaraan diklat yang telah dilaksanakan selama
ini lebih didominasi dengan metode ceramah yang terkesan kurang efektif.
Hal ini dikarenakan sebagai pembelajar dewasa, peserta diklat akan lebih
mampu menginternalisasi nilai – nilai dari materi diklat prajabatan melalui
partisipasi aktif dibandingkan hanya sekadar pola pembelajaran klasikal.
Oleh karena itu, dilakukan pembaharuan metode pengajaran yang
menekankan belajar dari pengalaman (experiential learning) salah satunya
dengan menerapkan dan mengaktualisasikan nilai – nilai yang diperoleh dari
kegiatan diklat di tempat kerja atau di tempat magang. Dengan demikian,
diharapkan nilai – nilai dasar profesi bisa tertanam kuat dalam diri masing-
masing peserta sehingga bisa menjadi PNS yang profesional sebagaimana
diamanahkan dalam Undang-Undang.
Adapun nilai dasar profesi dan kompetensi yang diharapkan untuk
bisa terinternalisasi dari proses diklat prajabatan sebagaimana tertuang dalam
Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor 38 Tahun 2014
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III , yaitu:
a. Akuntabilitas, dengan kompetensinya berupa kemampuan mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas jabatannya;
b. Nasionalisme, dengan kompetensinya berupa kemampuan
mengedepankan kepentingan nasional dalam pelaksanaan tugas
jabatannya;
c. Etika Publik, dengan kompetensinya berupa kemampuan menjunjung
tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas jabatannya;
d. Komitmen Mutu, dengan kompetensinya berupa kemampuan berinovasi
untuk peningkatan mutu pelaksanaan tugas jabatannya; dan
e. Anti Korupsi, dengan kompetensinya berupa kemampuan untuk tidak
korupsi dan mendorong percepatan pemberantasan korupsi di lingkungan
instansinya.
Setelah mendapatkan materi di dalam kelas (on class) peserta
melakukan kegiatan aktualisasi di setiap instansi atau unit kerja masing-

8
masing (off class). Aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara
merupakan bagian yang terprogram dari kegiatan pendidikan dan pelatihan
diklat prajabatan calon pegawai negeri sipil pola baru.

1.2 Tujuan

1.3 Ruang Lingkup

9
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI

1.1 Deskripsi Organisasi


Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) adalah
lembaga pemerintah non-departemen yang berada dibawah
koordinasi Kementerian Negara Riset dan Teknologi yang
mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi.
Proses pembentukan BPPT bermula dari gagasan Mantan
Presiden Soeharto kepada Prof Dr. Ing. B.J. Habibie pada tanggal
28-Januari-1974. Dengan surat keputusan no. 76/M/1974 tanggal
5-Januari-1974, Prof Dr. Ing. B.J. Habibie diangkat sebagai
penasehat pemerintah dibidang advance teknologi dan teknologi
penerbangan yang bertanggung jawab langsung pada presiden
dengan membentuk Divisi Teknologi dan Teknologi Penerbangan
(ATTP) Pertamina.
Melalui surat keputusan Dewan Komisaris Pemerintah
Pertamina No.04/Kpts/DR/DU/1975 tanggal 1 April 1976, ATTP
diubah menjadi Divisi Advance Teknologi Pertamina. Kemudian
diubah menjadi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No.25 tanggal 21
Agustus 1978. Diperbaharui dengan Surat Keputusan Presiden
No.47 tahun 1991.
BPPT mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintahan di bidang pengkajian dan penerapan teknologi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. Dalam melaksanakan tugas tersebut BPPT
menyelenggarakan fungsi:
a. pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang
pengkajian dan penerapan teknologi;
b. koordinasi kegiatan fungsional dalam pelaksanaan tugas
BPPT;
c. pemantauan, pembinaan dan pelayanan terhadap kegiatan
instansi pemerintah dan swasta di bidang pengkajian dan
penerapan teknologi dalam rangka inovasi, difusi dan
pengembangan kapasitas serta membina alih teknologi;
d. penyelenggaraan pembinaan dan pelayanan administrasi
umum di bidang perencanaan umum, ketatausahaan,
organisasi dan tata laksana, kepegawaian, keuangan,

10
kearsipan, hukum, persandian, perlengkapan dan rumah
tangga.
Dalam menjalankan tugas dan fungsi di atas, BPPT
mempunyai visi dan misi sebagai berikut:
Visi
“ Pusat Unggulan Teknologi yang Mengutamakan Inovasi dan
Layanan Teknologi untuk Mewujudkan Daya Saing Industri dan
Kemandirian Bangsa.”

Misi
1. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang energi,
informasi, dan material.
2. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang
transportasi, maritim, hankam, permesinan, industri kimia.
3. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang
pangan dan pertanian, obat, dan kesehatan.
4. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang
sumber daya alam dan kelautan, lingkungan, dan
kebencanaan.
5. Melaksanakan pengkajian dan penerapan teknologi yang
menghasilkan inovasi dan layanan teknologi di bidang sistem
inovasi untuk pembangunan taman sains dan tekno, dan
inkubasi teknologi.
6. Melaksanakan tatakelola pemerintahan yang baik melalui
reformasi bitokrasi dalam rangka mewujudkan inovasi dan
layanan teknologi.
Struktur organisasi BPPT dapat dilihat pada gambar 1. Pada
struktur organisasi tersebut, posisi penulis adalah sebagai staf di
unit kerja Pusat Pengkajian Kebijakan Inovasi Teknologi (PPKIT) di
bawah Kedeputian Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi (PKT).
Unit PPKIT mempunyai tugas melaksanakan pengkajian
kebijakan teknologi di bidang kebijakan inovasi teknologi.

11
1.2 Nilai-Nilai Profesi PNS
1.2.1 Akuntabilitas
Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban setiap
individu, kelompok atau institusi untuk memenuhi tanggung jawab
yang menjadi amanahnya (Bevaola. Dkk, 2015). PNS memiliki
amanah menjamin terwujudnya nilai-nilai publik yaitu :
1. Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika terjadi
konflik kepentingan.
2. Memiliki pemahaman dan kesadaran untuk tidak terlibat dalam
politik praktis.
3. Memperlakukan warga negara secara sama dan adil.

12
4. Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan sebagai penyelenggara negara.

Dalam praktiknya terdapat 4 aspek Akuntabilitas yaitu :


1. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan.
2. Akuntabilitas berorientasi pada hasil.
3. Akuntabilitas memerlukan adanya laporan.
4. Akuntabilitas memerlukan konsekuensi.
5. Akuntabilitas memeperbaiki kinerja.

Akuntabilitas publik memiliki 3 fungsi utama (Bovens, 2007)


yaitu:
1. Untuk menyediakan kontrol demokratis (peran demokrasi).
2. Untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan
(peran konstitusional).
3. Untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas (peran belajar).
Akuntabilitas publik mempunyai dua macam jenis, yaitu
akuntabilitas vertikal dimana pertanggung jawaban atas pengelolaan
dana kepada otoritas yang lebih tinggi. Sedangkan akuntabilitas
horizontal adalah pertanggung jawaban atas pengelolaan dana kepada
masyarakat luas.
Akuntabilitas mempunyai tingkatan yang disusun dalam bentuk
piramida yaitu:
A
A
k
k
u
u
n
nt t
a
a
b
bi i
llit
it
a
a
s
s
A k uSt
Akuntab S nt t a b
a
l i taa s
iilitas
O r gk
Organis k
a n is
a e
e
si
asi h
A k u n ta
Akuntabilitas hb i l i t a s
K e l oo
Kelompok ml p o k
ol
d
d
A k u n te
Akuntabilitas a rb i l i t a s
er
IIndividu
n d iv id u

A k u n t a b ilit a s P
Akuntabilitas erso n a l
Personal

13
Gambar 2. 1 Piramida Tingkatan Akuntabilitas

Gambar diatas menunjukkan letak Akuntabilitas dalam tingkatan-


tingkatan yang berbeda, terdapat 5 tingkatan sebagai berikut :
1. Akuntabilitas Stakeholder
Akuntabilitas stakeholder merupakan tanggung jawab
organisasi pemerintah untuk mewujudkan pelayanan dan kinerja
yang adil, responsif, dan bermartabat.
2. Akuntabilitas Organisasi
Akuntabilitas organisasi adalah kumpulan akuntabilitas
kinerja individu dan kelompok.
3. Akuntabilitas Kelompok
Akuntabilitas kelompok merupakan kewenangan dan
kerjasama antar kelompok.
4. Akuntabilitas Individu
Akuntabilitas Individu merupakan hubungan antara
individu dan lingkungan kerjanya.
5. Akuntabilitas Personal
Akuntabilitas Personal adalah nilai-nilai yang ada pada diri
seseorang.

1.2.2 Nasionalisme
Perilaku yang mencerminkan nilai nasionalisme
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu
a. ASN yang berorientasi pada kepentingan publik
1. Ketepatan waktu pelayanan
2. Akurasi pelayanan
3. Kesopanan, keramahan dalam memberikan pelayanan
4. Tanggung jawab
5. Kelengkapan
6. Kemudahan mendapatkan pelayanan

14
7. Variasi model pelayanan
8. Pelayanan pribadi
9. Kenyamanan dalam memperoleh pelayanan
10. Bersikap adil dan tidak diskriminatif.

b. ASN berintegritas tinggi


1. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab, dan
berintegritas tinggi
2. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
3. Melayani dengan sikap hormat, sopan, dan tanpa tekanan
4. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan
5. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan atasan atau pejabat yang
berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan dan etika pemerintahan
6. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara
7. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan eifisien
8. Menjaga agar tidak terjadi konfik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi terkait
kepentingan kedinasan
10. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan, dan jabatannya untuk mendapatkan atau mencari
keuntungan atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain
11. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.

c. ASN sebagai pemersatu bangsa


1. Bersikap netral dan adil

15
2. Mengayomi kepentingan kelompok-kelompok minoritas
3. Figur dan teladan di lingkungan masyarakatnya (problem
solver).

1.2.3 Etika Publik


Yang termasuk ke dalam nilai-nilai etika publik adalah sebagai
berikut :
1. Memegang teguh nilai-nilai dalam ideologi Negara Pancasila.
2. Setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan
Republik Indonesia 1945.
3. Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak.
4. Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian.
5. Menciptakan lingkungan kerja yang non diskriminatif.
6. Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika luhur.
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah.
9. Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat,
akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan santun.
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi.
11. Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai.
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan.
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis
sebagai perangkat sistem karir.

1.2.4 Komitmen Mutu


Berikut ini yang termasuk ke dalam nilai komitmen mutu :
1. Efisiensi,
2. Efektivitas,
3. Kreativitas,

16
4. Inovasi,
5. Kinerja zero defect (tanpa cacat) dan zero waste (tanpa pemborosan).
Selain itu, ada pula ukuran menilai mutu pelayanan (Zeithmalh) :
1. Nyata,
2. Andal,
3. Cepat tangap,
4. Kompeten,
5. Mudah,
6. Ramah,
7. Komunikasi yang baik,
8. Dapat dipercaya,
9. Secure,
10. Understanding the customer.
Nilai-nilai dasar orientasi mutu dalam pelayanan mencakup :
1. Mengedepankan komitmen terhadap kepuasan customers/clients,
2. Memberi layanan sepenuh hati,
3. Menghasilkan produk/jasa berkualitas tinggi,
4. Adaptasi dengan perubahan yang terjadi (kebutuhan konsumen dan
terknologi),
5. Pendekatan ilmiah dan inovatif,
6. Perbaikan berkelanjutan.
Alat pemastian mutu pelanggan meliputi :
1. Standar pelayanan pelanggan,
2. Ganti rugi pelanggan,
3. Jaminan mutu,
4. Audit mutu,
5. Penanganan keluhan pelanggan.

1.2.5 Anti Korupsi


Nilai-nilai dasar Anti Korupsi:
1. Jujur

17
Kejujuran merupakan nilai dasar yang menjadi landasan utama
bagi penegakan integritas diri seseorang. Tanpa adanya kejujuran mustahil
seseorang bisa menjadi pribadi yang berintegritas. Seseorang dituntut
untuk bisa berkata jujur dan transparan serta tidak berdusta baik terhadap
diri sendiri maupun orang lain.
2. Peduli
Kepedulian sosial kepada sesama menjadikan seseorang memiliki
sifat kasih sayang. Individu yang memiliki jiwa sosial tinggi akan
memperhatikan lingkungan sekelilingnya di mana masih terdapat banyak
orang yang tidak mampu, menderita, dan membutuhkan uluran tangan.
3. Mandiri
Kemandirian membentuk karakter yang kuat pada diri seseorang
menjadi tidak bergantung terlalu banyak pada orang lain. Mentalitas
kemandirian yang dimiliki seseorang memungkinkannya untuk
mengoptimalkan daya pikirnya guna bekerja secara efektif. Pribadi yang
mandiri tidak akan menjalin hubungan dengan pihak-pihak yang tidak
bertanggung jawab demi mencapai keuntungan sesaat.
4. Disiplin
Disiplin adalah kunci keberhasilan semua orang. Ketekunan dan
konsistensi untuk terus mengembangkan potensi diri membuat seseorang
akan selalu mampu memberdayakan dirinya dalam menjalani tugasnya.
Kepatuhan pada prinsip kebaikan dan kebenaran menjadi pegangan utama
dalam bekerja.
5. Tanggung Jawab
Pribadi yang utuh dan mengenal diri dengan baik akan menyadari
bahwa keberadaan dirinya di muka bumi adalah untuk melakukan
perbuatan baik demi kemaslahatan sesama manusia. Segala tindak tanduk
dan kegiatan yang dilakukannya akan dipertanggungjawabkan sepenuhnya
kepada Tuhan Yang Maha Esa, masyarakat, negara, dan bangsanya.
6. Kerja Keras

18
Perbedaan nyata akan jelas terlihat antara seseorang yang
mempunyai etos kerja dengan yang tidak memilikinya. Individu beretos
kerja akan selalu berupaya meningkatkan kualitas hasil kerjanya demi
terwujudnya kemanfaatan publik yang sebesar-besarnya.
7. Sederhana
Pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang yang menyadari
kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya dengan semestinya
tanpa berlebih-lebihan. Ia tidak tergoda untuk hidup dalam gelimang
kemewahan. Kekayaan utama yang menjadi modal kehidupannya adalah
ilmu pengetahuan.
8. Berani
Seseorang yang memiliki karakter kuat akan memiliki keberanian
untuk menyatakan kebenaran dan menolak kebatilan. Ia tidak akan
mentolerir adanya penyimpangan dan berani menyatakan penyangkalan
secara tegas.
9. Adil
Pribadi dengan karakter yang baik akan menyadari bahwa apa yang
dia terima sesuai dengan jerih payahnya. Ia tidak akan menuntut untuk
mendapatkan lebih dari apa yang ia sudah upayakan. Bila ia seorang
pimpinan maka ia akan memberi kompensasi yang adil kepada
bawahannya sesuai dengan kinerjanya.
Kelima nilai dasar tersebut diperlukan untuk membangun PNS /
ASN yang profesional sehingga dapat melaksanakan dengan baik ketiga
fungsi ASN yaitu ASN sebagai Pelaksana Kebijakan Publik, ASN sebagai
Pelayan Publik, dan ASN sebagai Perekat dan Pemersatu Bangsa
(Lembaga Administrasi Negara, Bab IV Pasal 10, UU Aparatur Sipil
Negara UU RI No. 5 Tahun 2014, 2014).

1.3 Rancangan Kegiatan

19
Untuk mengaktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS, maka peserta
prajabatan diberikan tugas yang dituangkan dalam SKP (Sasaran Kinerja
Pegawai) sebagai berikut :
1. Melakukan analisis perbandingan perhitungan Total Factor Productivity
Growth (TFPG) nasional dengan Total Factor Productivity Growth
(TFPG) provinsi-provinsi di pulau Sumatera.
Kegiatan ini merupakan bagian dari pembuatan kajian analisis
Total Factor Productivity (TFP). Tahapan pertama adalah identifikasi
variabel penentu TFPG yang dilakukan dengan cara mengumpulkan data-
data yang dibutuhkan seperti Produk Domestik Bruto (PDB), Stok Kapital,
Tenaga Kerja, dan Upah Tenaga Kerja. Kemudian data-data tersebut
dikelompokkan berdasarkan provinsi. Selanjutnya dilakukan pengolahan
data untuk memperoleh nilai TFPG nasional dan TFPG per provinsi.
Tahapan terakhir yaitu melakukan analisis perbandingan dari nilai TFPG
yang didapat.
Ada beberapa nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi di dalam
kegiatan ini diantaranya:
a. Akuntabilitas → Bertanggung Jawab
Diaktualisasikan dengan cara memastikan semua tahapan kegiatan
ini terlaksana dengan baik sehingga kegiatan selanjutnya yang
berkaitan dengan kegiatan ini dapat berjalan dengan baik pula.
b. Nasionalisme → Profesional
Analisis data harus dilakukan secara profesional agar
menghasilkan output yang maksimal.
c. Etika Publik → Transparansi
Siapapun yang membutuhkan hasil analisis yang saya buat, saya
akan memberikan sesuai aturan tanpa ditutup-tutupi.
d. Komitmen Mutu → Teliti
Proses analisis dilakukan dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan
dalam menginterpretasikan hasil perhitungan.
e. Anti Korupsi → Jujur
Menginput dan menganalisis data yang telah didapatkan tanpa
mengubah sedikitpun isi data.
2. Menyusun rencana persiapan monitoring dan evaluasi eksternal Techno
Park (TP) Cimahi semester 2.
Program Pengembangan Techno Park Cimahi merupakan program
Quick Win yang bersifat on-top dari pemerintah pusat. Pada tahun pertama
dari pelaksanaan Program Pengembangan Tekno Park di Kota Cimahi
diharapkan dapat menghasilkan outcome yang dapat ditunjukkan. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaan program tersebut harus ada pengendalian
yang sistematis dalam bentuk monitoring dan evaluasi (monev). Tahapan
pertama yang dilakukan adalah membantu Troika dalam
melakukan persiapan untuk tim monev eksternal.

20
Selanjutnya, membuat surat perintah persiapan untuk menerima Tim
Monev Eksternal. Setelah surat perintah ditanda tangani oleh Troika, maka
tahap selanjutnya adalah menyiapkan dokumen dan formulir yang
dibutuhkan untuk kegiatan monev. Surat perintah dan formulir yang telah
disiapkan selanjutnya dikirimkan kepada masing-masing WBS. Tiap WBS
lalu menyiapkan dokumen untuk monev dan mengisi formulir yang telah
diberikan. Dokumen dan formulir yang telah diisi lalu diserahkan ke tim
monev untuk diperiksa. Dokumen dan formulir yang telah lengkap dan
selesai diperiksa lalu diserahkan kepada Troika.
Ada beberapa nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi di dalam
kegiatan ini diantaranya:
a. Akuntabilitas → Hubungan
Dalam menyusun rencana persiapan monev membutuhkan
kerjasama tim dan komunikasi yang baik antara anggota, pimpinan,
dan pihak-pihak-pihak yang terkait agar proses persiapan bisa
berjalan dengan lancar.
b. Nasionalisme → Disiplin
Melaksanakan tugas sesuai jadwal yang direncanakan agar
persiapan monev bisa selesai tepat waktu
c. Etika Publik → Cepat dan Akurat
Memeriksa kelengkapan dokumen dengan cepat dan akurat agar
dokumen bisa segera diproses dan diserahkan kepada pimpinan.
d. Komitmen Mutu → Secure
Menjaga dokumen-dokumen yang telah terkumpul agar tetap aman
dan tidak membocorkan kepada pihak luar.
e. Anti Korupsi → Jujur
Bila ada pihak-pihak yang terkait dengan kegiatan monev
menanyakan tentang rencana kegiatan, maka saya akan
memberikan informasi secara jujur dengan tetap memperhatikan
norma dan kode etik yang berlaku.
3. Melaksanakan monitoring dan evaluasi internal Techno Park Cimahi per
WBS semester 2
Program Pengembangan Techno Park Cimahi merupakan program
Quick Win yang bersifat on-top dari pemerintah pusat. Pada tahun pertama
dari pelaksanaan Program Pengembangan Tekno Park di Kota Cimahi
diharapkan dapat menghasilkan outcome yang dapat ditunjukkan. Oleh
karena itu, dalam pelaksanaan program tersebut harus ada pengendalian
yang sistematis dalam bentuk monitoring dan evaluasi (monev). Tahapan
pertama yang dilakukan adalah membantu Troika dalam
melakukan persiapan untuk tim monev eksternal.
Selanjutnya, membuat surat perintah persiapan untuk menerima Tim
Monev Internal. Setelah surat perintah ditanda tangani oleh Troika, maka
tahap selanjutnya adalah menyiapkan dokumen dan formulir yang
dibutuhkan untuk kegiatan monev. Surat perintah dan formulir yang telah
disiapkan selanjutnya dikirimkan kepada masing-masing WBS. Tiap WBS

21
lalu menyiapkan dokumen untuk monev dan mengisi formulir yang telah
diberikan. Dokumen dan formulir yang telah diisi lalu diserahkan ke tim
monev untuk diperiksa. Dokumen dan formulir yang telah lengkap dan
selesai diperiksa lalu diserahkan kepada Troika. Selanjutnya adalah
pelaksanaan monev. Dalam pelakanaan monev, masing-masing WBS
dalam kegiatan TP Cimahi dievaluasi dan diberi rekomendasi oleh Biro
Perencanaan BPPT. Hasil rekomendasi tersebut kemudian diserahkan
kepada tim monev untuk selanjutnya disosialisasikan kepada Troika dan
tiap WBS untuk dipelajari. Setelah dipelajari, tim monev, Troika, dan tiap
WBS bersama-sama membuat rencana aksi perbaikan.
Ada beberapa nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi di dalam
kegiatan ini diantaranya:
a. Akuntabilitas → Transparan
Memberikan laporan pelaksanaan monev kepada pihak-pihak yang
terkait secara transparan
b. Nasionalisme → Netralitas
Kegiatan monitoring dan evaluasi dilaksanakan dengan terbebas
dari kepentingan pribadi/kelompok.
c. Etika Publik → Tidak Diskriminatif
Mengevaluasi setiap WBS secara sama tanpa unsur diskriminasi.
d. Komitmen Mutu → Efektif
Menyiapkan dokumen dan formulir sesuai dengan kebutuhan dan
tujuan monev agar pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan
lancar dan memperoleh hasil yang memuaskan.
e. Anti Korupsi → Tanggung Jawab
Menyelesaikan semua beban tugas yang diperintahkan oleh
pimpinan dengan penuh tanggung jawab.
4. Mengikuti studi banding ke IPB science park
Studi banding ke IPB Scence Park adalah salah satu rangkaian dari
kegiatan pengembangan Techno Park Grobogan. Kegiatan ini akan diikuti
oleh tim Techno Park Grobogan dari BPPT, beberapa pelaku UKM
Grobogan dan SKPD terkait. Tahapan yang saya lakukan dalam mengikuti
kegiatan ini dimulai dengan membaca proposal kegiatan agar bisa
mengetahui detail rencana kegiatan. Pada hari keberangkatan, saya harus
datang tepat waktu. Setelah sampai di tempat tujuan, hal yang dilakukan
adalah menemui pengelola IPB Science Park untuk melakukan diskusi dan
juga melakukan eksplorasi dengan didampingi pengelola agar
mendapatkan informasi terkait IPB Science Park. Setelah kegiatan studi
banding selesai, tahap selanjutnya adalah penyusunan laporan.
Ada beberapa nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi di dalam
kegiatan ini diantaranya:
a. Akuntabilitas → Tanggung Jawab
Diaktualisasikan dengan cara mengikuti semua tahapan kegiatan
ini dengan baik dan penuh tanggung jawab.

22
b. Nasionalisme → Memberikan Informasi Secara Benar dan Tidak
Menyesatkan
Menyampaikan informasi yang memang didapat dari kegiatan studi
banding dengan benar dan tidak menyesatkan .
c. Etika Publik → Santun
Saat mengunjungi IPB Science Park senantiasa bersikap sopan
santun kepada semua orang .
d. Komitmen Mutu → Efektif
Mengikuti kegiatan studi banding dengan sungguh-sungguh agar
tujuan dari kegiatan tersebut bisa tercapai.
e. Anti Korupsi → Disiplin
Mengikuti kegiatan studi banding sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan.
5. Melaksanakan FGD model bisnis rasteja dan tempe higienis di Grobogan
Kegiatan FGD ini adalah salah satu rangkaian dari kegiatan
pengembangan Techno Park Grobogan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk
melakukan diskusi terkait model bisnis rasteja dan tempe higienis di
Grobogan dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Tahapan
dimulai dengan menerima instruksi dari pimpinan tentang tugas yang
harus dikerjakan. Selanjutnya tim berkoordinasi dengan SKPD terkait
untuk menentukan tempat, waktu, dan tema FGD. Bila tempat, waktu, dan
tema telah disepakati maka tim segera membuat surat undangan untuk
peserta dan narasumber serta rundown acara. Selanjutnya tim
berkoordinasi dengan pemerintah daerah Grobogan untuk membahas
tentang kesiapan tempat dan akomodasi. Kemudian dilakukan evaluasi
tentang rundown acara yang akan dikirimkan ke SKPD yang dituju.
Setelah itu, tim TP Grobogan mengumpulkan materi yang akan dipaparkan
oleh SKPD. Setelah semua materi terkumpul, dilakukan pengecekan ulang
mengenai kesediaan peserta menghadiri acara, penetapan kepastian waktu
dan tempat dari pemerintah daerah. Tahap terakhir adalah pelaksanaan
FGD lalu membuat notulen hasil FGD.
Ada beberapa nilai-nilai ANEKA yang teraktualisasi di dalam
kegiatan ini diantaranya:
a. Akuntabilitas → Berorientasi pada hasil
Mempersiapkan dan melaksankan FGD dengan sungguh-sungguh
agar diperoleh hasil yang baik
b. Nasionalisme → Cermat
Mendengarkan diskusi dengan cermat agar bisa memahami isi dan
topik diskusi.
c. Etika Publik → Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama
Melakukan koordinasi dengan pimpinan, anggota tim, SKPD,
Pemda, peserta, dan pembicara secara berkelanjutan melalui
komunikasi dan konsultasi agar terjalin kerjasama yang baik.
d. Komitmen Mutu → Tidak ada pemborosan.

23
Tidak menggunakan fasilitas kantor secara boros misal kertas,
telepon, dan tinta printer dalam kegiatan ini.
e. Anti Korupsi → Disiplin
Melaksanakan semua tugas yang telah dibebankan sesuai dengan
jadwal yang ditetapkan oleh pimpinan.
6. Finalisasi pembuatan laporan kajian struktur industri nasional bidang
pangan
Pembuatan laporan kajian struktur industri nasional pangan ini
telah

1.4 Jadwal Kegiatan

24
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Rancangan aktualisasi ini berisi rancangan kegiatan yang akan di
lakukan pada saat off campus di unit kerja peserta pada Pusat
Komunikasi Publik, Sekretariat Jenderal Kementerian Energi dan
Sumber Daya Mineral.
2. Rancangan aktualisasi ini dapat digunakan peserta diklat sebagai
pedoman dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar akuntabilitas,
nasionalisme, etika publik, dan anti korupsi (ANEKA) dalam
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan pada saat off campus.
3. Rancangan aktualisasi ini di harapkan mampu meningkatkan
kinerja peserta diklat dalam menjalankan tugas dan fungsi di
instansi tempat bekerja.

B. Saran
1. Untuk dapat melaksanakan aktualisasi yang baik sehingga peserta
Diklat benar-benar memahami nilai-nilai dasar PNS, diperlukan
komunikasi yang baik antara peserta diklat, mentor, coach, dan
penyelenggara Diklat Prajabatan Golongan III.
2. Peserta Diklat diharapkan mampu mengoptimalkan waktu yang
singkat dalam kegiatan aktualisasi selama off campus secara efektif
dan efisien sehingga pelaksanaan beberapa kegiatan akan dapat
terselesaikan dengan baik.

25
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi


Pegawai Negeri Sipil: Modul Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu: Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi: Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur
Sipil Negara.
Perkalan No. 38 Tahun 2014 tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat
Prajabatan CPNS Gol. III.
Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 18 tahun 2010
tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Energi dan Sumber
Daya Mineral.

26

Anda mungkin juga menyukai