Anda di halaman 1dari 9

KEWIRAUSAHAAN

BIOGRAFI RAHMAN HALIM

“Pendiri Gudang Garam Tbk”

Disusun Oleh :
M. Urifan Thowil
20161330028

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2018
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. Shalawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Rasulullah SAW. Berkat limpahan dan rahmat-Nya
penyusun mampu menyelesaikan tugas makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah
Kewirausahaan.
Shalawat serta salam tidak lupa kami haturkan untuk junjungan nabi yaitu Nabi
Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuk Allah SWT untuk kita semua.
Adapun tujuan penulisan makalah ini merupakan bentuk dari pemenuhan beberapa
tugas mata kewirausahaan. Pada makalah ini akan dibahas mengenai sosok wirausahawan asal
Indonesia yang bernama Rahman Halim dalam mendirikan perusahaan rokok Gudang Garam
Tbk.
kami berharap dengan sungguh-sungguh supaya makalah ini mampu berguna serta
bermanfaat dalam meningkatkan pengetahuan sekaligus wawasan dalam berwirausaha, serta
sekaligus langkah-langkah bagaimana kita bisa membangun sebuah perusahaan dan
manajemen di dalamnya.
Selain itu juga kami sadar bahwa makalah kami ini dapat ditemukan banyak sekali
kekurangan-kekurangan serta kesalahan-kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami benar-benar menanti kritik dan saran untuk kemudian direvisi.
Di akhir kami berharap makalah sederhana kami dapat dimengerti oleh setiap pihak
yang membaca. Kami pun memohon ma’af yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah
kami terdapat perkataan yang tidak berkenan dihati.

Surabaya, 23 oktober 2018


Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Wirausahawan merupakan suatu proses atau cara untuk melakukan suatu yang
bertujuan untuk mendapatkan hasil atau keuntungan yang diharapkan dengan memproduksi,
menjual atau menyewakan suatu produk barang atau jasa.

Dalam menjalankan suatu usaha (wirausahawan) seorang pelaku usaha harus memiliki
skill (keahlian), tekadyang besar, modal, serta target dan tujuan.

Skill (kemampuan) dalam hal ini dibutuhkan karena seorang wirausaha pasti
mempunyai skill untuk membantu melancarkan usahanya. Tanpa skill seorang wirausaha tidak
akan mungkin bisa berwirausaha dengan lancar. Jadi skill untuk seorang wirausaha adalah
modal utama yang harus di miliki oleh seorang wirausha.

Tekad apabila seorang wirausaha telah mempunyai skill yang mumpuni tetapi tidak
mempunyai tekad maka skill yang dimiliki akan sia-sia karena skill yang mumpuni itu tidak
dapat tersalurkan tanpa adanya sebuah tekad yang kuat dan besar.

Modal, modal adalah aspek yang sangat menunjang dalam hal memulai dan
menjalankan suatu usaha disamping mempunyai skill dan tekad seorang wirausaha harus
memiliki modal sebagai alat untuk memulai usahanya.

Target dan tujuan kedua aspek ini merupakan aspek yang harus dimiliki. Keduanya
sangat penting karena tanpa trget dan tujuan maka usaha yang sudah berjalan akan percuma
dan usaha yang sudah dibangun tidak akan berjalan lama.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan Latar Belakang diatas maka penulis merumuskan masalah dalam makalah
ini mengenai seorang wirausahaan dari Indonesia yang bernama “RAHMAN HALIM”
diantaranya yang akan dibahas yaitu :

1. Bagaimana latar belakang keluarga Rahman Halim?

2. Bagaimana latar belakang pendidikan Rahman Halim?

3. Bagaiman perjalanan karrier Rahman Halim?

4. Bagaimana kiat wirausaha/pandangan hidup Rahman Halim?


5. Kesimpulan/pelajaran yang dapat dipetik dari kisah Rahman Halim

1.3 Tujuan

Adapun yang menjadi tujuan penulis mengangkat kisah tentang Rahman Halim adalah
sebagai berikut :

1. Mengajak kita (pembaca) agar tertarik menjadi seorang wirausahawan.

2. Dapat menanamkan sikap kewirausahaan dalam diri kita sejak dini.

3. Agar sosok Rahman Halim dapat dijadikan sebagai motivator untuk membangun dan
mengembangakan kewirausahaan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Keluarga

Rahman Halim atau disebut Tjoa To Hing, lahir pada 30 Juli 1947 – 27 Juli 2008 adalah
pemimpin perusahaan rokok Indonesia yang bernama Gudang Garam yang berbasis di Kediri,
Jawa Timur. Rahman Halim adalah putra dri Surya Wonowidjojo. Rahman Halim terlahir dari
keluarga yang sederhana, terlihat dari kehidupan keluarganya yang bekerja sebagai pedagang.

Gambar : Rahman Halim

Ayahnya, Surya Wonowidjojo, lahir di Fukien, Cina, dengan nama Tjoa Jien Hwie,
datang ke Indonesia pada usia tiga tahun. Hidup berpindah-pindah di Sampang (Madura) dan
Batu (Malang), Hwie dibesarkan di Kediri tempat ia berjualan kain dan baju di kaki lima, atau
berjaja dengan sepeda.

Tahun 1950, turut mendirikan pabrik rokok bersama pamannya sendiri, Surya
memisahkan dirienam tahun kemudian. Tahun 1958, setelah menganggur dua tahun, ayah
sepuluh anak itu mendirikan perusahaan rokok bernama Gudang Garam . “Mreka akan
langsung terjun” ujarnya. Padahal Halim sendiri dan seorang adiknya yang lain, Soesila
Wonowidjojo, ahli meramu sausyang menjabat sebagai direktur hanya lulusan SMA dan tidak
berpendidikan khusus bidang bisnis.

Pada tahun 1985, bapak Surya Wonowidjojo wafat dengan meninggalkan kenangan
indah kepada seluruh karyawan. Saat itu justru persaingan di industri rokok semakin ketat,
dengan kondisi demikian, perusahaan harus berjuang demi kelestarian perusahaan dan
kesejahteraan karyawanyang merupakan cita-cita beliau.
B. Latar Belakang Pendidikan

Siapa yang mengira bahwa seorang Rahman Halim seorang pendiri atau pemilik PT.
Gudang Garam,Tbk. Yang merupakan salah satu PT terbesar dan merupakan 10 besar dalam
deretan orang terkaya di Indonesia ternyata lulusan SMA.

Rahman Halim menyelesaikan sekolahnya dari SD, SMP, SMA nya di Kediri, Jawa
Timur. Setelah lulus SMA Rahman Halim tidak melanjutkan pendidikannya ke jenjang lebih
tinggi. Dia memilih untuk meneruskan usaha yang diwariskan oleh bapaknya. Namun berkat
kegigihannya dia sanggup untuk membuktikan bahwa dia bisa.

C. Perjalan Karir

Rahman Halim dan Ayahnya membangun PT. Gudang Garam Tbk pada tahun 1958,
tepatnya pada tanggal 26 Juni. Ayahnya yang memang menyiapkan Halim menjadi penerusnya
menyuruhnya untuk belajar mengenal semua jenis pekerjaan teknis. Sepuluh tahun setelah
Gudang Garam dibangun, ayah Halim baru menikmati kesuksesan yang telah diupayakannya.
Gudang Garam berubah menjadi perusahaan Perseroan Terbatas (PT) dan mendapatkan
fasilitas PMDN pada tahun 1971.

Gambar : Perusahaan

Halim mulai bergabung dengan “kerajaan” ini pada tahun 1969. Pada tahun
1987,suami dari Feni Olivia dan ayah dari dua anak ini memberikan lapangan kerja bagi lebih
dari 41.000 orang di bidang tanggung jawab sosial, Halim menyumbangkan bangunan-
bangunan layanan umum di Kediri. Ia menyumbangakan lampu penerangan jalan, pemandian
umum, gedung nasional, gedung PMI, beberapa ruas jalan baru, dsb.
Dengan status PT nya itu, GudangGarang mengalami perkembangan yang pesat, baik
segikualitas produksi, manajemen, maupun teknologi. Pada 1979 Gudang Garam mulai
memproduksi Sigaret Kretek Mesin (SKM). Produksi SKM ini tidak merubah sifat Gudang
Garam sebagai perusahaan yang menganut sistem padat karya.

Dalam bisnis sejenis, Halim berada paling depan diantara rival-rivalnya. Gabungan
Pengusaha Pabrik Rokok Indonesia (GAPPRI) mencata Gudang Garam meraih 45% pangsa
pasar kretek diantara 10 pabrik rokok kretek nasioanal pada tahun1988.

Sebagai bentuk penguatan struktur pemodalan dan posisi keuangan perusahaan, pada
tahun 1990 Gudang Garam melakukan penawaran umum menjual sebagian saham perusahaan
pada masyarakat melalui bursa efek. Setahun kemudian, Gudang Garam mengembangkan
usaha dibidang kertas industri melalui PT Surya Pamenang yang terletak di kediri. PT Gudang
Garam Tbk hampir memiliki 100% saham dari PT Surya Pamenang. Pengembangan usaha ini
bertujuan untuk menjamin kualitas bahan pengepakan.

Beromset sekitar IDR 800 milyar pertahun, Gudang Garam memberikan kesejahtraan
yang baik kepadakaryawannya. Gaji karyawan tetap dengan masa kerja 0 tahun IDR 133.500
dan tertinggi IDR 490.00, upah ini cukup tinggi saat itu (itu data lama, sekarang mun gkin
sudah berubah sesuai UMR daerah setempat). Bagi yang sudah bekerja di atas 10 tahun
diberikan tambahan “upah masa” IDR 35.000 per tahun. Prinsip pengupahannya mencapai 19
kali gaji. Gudang Garam, yang mengoprasikan 400 truck dan tiga helikopter sebagai sarana
angkutan barang, meraih sukses karena didukung rasa ikut memiliki dari masyarakat setempat.

Pada tahun 1984, akhirnya Halim diangkat menjadi direktur utama dari Gudang Garam.
Setahun kemudian ayahnya wafat dengan reputasi baik yang sudah menempel di pikiran para
pegawainya. Dengan omset mencapai 1,1 triliun Rupiah, Halim terus mengembangkan
perusahaan keluargannya ini hingga dapat meraih gelar perusahaan terbesar di Asia Tenggara
versi Mjalah The Economist London.

D. Pandangan Hidup

Rendahnya pendidikan bukanlah penghalang bagi diri kita untuk menuju kesuksesan.
Setiap kesuksesan kita, mereka (rakyat kecil) juga turut andil, tanpa mereka kesuksesan tidak
berarti apa-apa.
Catur Dharma perusahaan terdiri atas empat point penting yaitu:

1. Kehidupan yang bermakna dan berfaedah bagi masyarakat luas merupakan satu
kebahagiaan.

2. Ulet, jujur, sehat, dan beriman adalah prasyarat kesuksesan.

3. Kesuksesan tidak terlepas dari peranan dan kerjasama dengan orang lain

4. Karyawan adalah mitra usaha yang paling utama.

E. Kesimpulan

Rahman Halim berhasil membawa Gudang Garam menjadi perusahaan besar. Dia
melakukan revolusi, menjadikan Gudang Garam sebagai perusahaan terbuka dan terus
membesar hingga selalu menjadi terbesar. Rahman Halim dinobatkan sebagai orang terkaya ke
4 di Asia Tenggara pada tahun 2004 menurut majalah Forbes, dan terkay ke 214 di dunia pada
tahun 2005.

Perusahaan rokok Gudang Garam (GG) telah mulai besar ketika, pada tahun 1969,
Rahman Halim alias Tjoa To Hing diterjunkan ayahnya. Mula-mula disuruh mengawasi
perluasan pabrik, lalu diajak melihat pencampuran saur, dan diajarkan membedakan ras roko.
Ikut dalam manajemen lima tahun kemudian, baru pada 1984 Rahman Halim yang sulung ini
memangku jabatan Presiden Direktur PT. Gudang Garam Tbk.
DAFTAR PUSTAKA

http://www.bisnishack.com/2014/08/kisah-perjalan-bisnis-rachman-halim.html

http://paciranlamongan.com/rachman-halim

http://www.tokohindonesia.com/biografi/article/286-direktori/1913-generasi-kedua-gudang-
garam

Anda mungkin juga menyukai