PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1) Untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
2) Untuk mengetahui definisi dari paragraf
3) Untuk mengetahui jenis paragraf
4) Untuk mengetahui apa itu pengembangan paragraf
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa. Untuk kalimat pada
baris selanjutnya biasanya lebi maju dari kalimat pad abaris pertama.
2. Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat
penjelas.
3. Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa
kalimat penjelas.
Kalimat utama atau disebut juga kalimat topik merupakan kalimat
pokok atau gambaran umum tentang ide yang ingin di sampaikan.
Sedangkan kalimat penjelas merupakan gambaran rinci dari ide yang akan
di sampaikan. Dengan kata lain kalimat penjelas menguraikan ataupun
menerangkan pikiran utama yang terdapat pada kalimat topik. Misalnya,
kita ingin membahas masalah bola. Maka kalimat utama paragraf tersebut
merupakan gambaran umum tentang bola, sedangkan kalimat penjelasnya
bisa berupa gambaran khusus tentang bola tersebut.
3
Contoh paragraf di atas adalah contoh paragraf yang tidak
memiliki prinsip kesatuan. Gagasan pokok tentang penghasilan suatu
keluarga dalam pengembangannya kita jumpai gagasan pokok lain tentang
tempat beribadah. Hubungan antara kalimat yang satu dengan kalimat
yang lain tidak merupakan satu kesatuan yang bulat untuk menunjang
gagasan utama.
2. Koherensi
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf ialah
koherensi atau kepaduan. Sebuah paragraf bukanlah sekedar kumpulan
atau tumpukan kalimat-kalimat yang masing-masing berdiri sendiri-
sendiri, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan
timbal balik. Urutan pikiran yang teratur akan memperlihatkan adanya
kepaduan, dan pembaca pun dapat dengan mudah memahami/mengikuti
jalan pikiran penulis tanpa hambatan karena adanya perloncatan pikiran
yang membingungkan.
Kata atau frase transisi yang dapat dipakai dalam karangan ilmiah
sekaligus sebagai penanda hubungan dapat dirinci sebagai berikut.
4
Hubungan yang menyatakan singkatan, misal: pendeknya, ringkasnya,
secara singkat, pada umumnya, seperti sudah dikatakan, dengan kata lain,
misalnya, yakni, sesungguhnya
Hubungan yang menyatakan tempat, misalnya: di sini, di sana, dekat, di
seberang, berdekatan, berdampingan dengan
3. Kelengkapan
Syarat ketiga yang harus dipenuhi oleh suatu paragraf adalah
kelengkapan. Suatu paragraf dikatakan lengkap jika berisi kalimat-kalimat
penjelas yang cukup menunjang kejelasan kalimat topik/gagasan utama.
4. Efektif
Yaitu disusun dengan menggunakan kalimat efektif sehingga ide
bisa tersampaikan dengan tepat.
Paragraf Deduktif
Adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya di tempat kan pada
bagian awal paragraf ,yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan
terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan
atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus).
Contoh:
"Olahraga akan membuat badan kita menjadi sehat dan tidak mudah
terserang penyakit. Fisik orang yang berolahraga dengan yang jarang
atau tidak pernah berolahraga sangat jelas berbeda. Contohnya jika kita
sering berolahraga fisik kita tidak mudah lelah, sedangkan yang jarang
5
atau tidak pernah berolahraga fisiknya akan cepat lelah dan mudah
terserang penyakit."
Paragraf Induktif
Bila kalimat pokok ditempatkan dipada akhir paragraf akan
terbentuk paragraf induktif, yaitu paragraf yang menyajikan penjelasan
terlebih dahulu,barulah diakhiri dengan pokok pembicaraan.
Contoh:
"Pak Sopian memiliki kebun pisang seluas 1 hektar. Tetangganya, Pak
Gatot, juga memiliki kebun pisang seluas 1 hektar. Adik Pak Gatot, Ali
Bashya, malah memiliki kebun pisang yang lebih luas daripada kakaknya,
yaitu 2,5 hektar. Tahun ini merupakan tahun ketiga bagi mereka memanen
pisang. Seperti mereka, dari 210 penduduk petani di Desa Sriwaylangsep,
175 kepala keluarga berkebun pisang. Maka, tidaklah heran apabila Desa
Sriwaylangsep tersebut dikenal dengan Desa Pisang.”
Paragraf Deduktif-Induktif
Bila kalimat pokok di tempatkan pada bagian awal dan akhir
paragraf, terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir
paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama
yang terdapat pada awal paragraf.
Contoh :
“Pemerintah menyadari bahwa rakyat Indonesia memerlukan rumah yang
kuat, murah, dan sehat. Pihak dari pekerjaan umum sudah lama
menyelidiki bahan rumah yang murah, tetapi kuat. Tampaknya bahan
perlit yang diperoleh dari batuan gunung beapi sangat menarik perhatian
para ahli. Bahan ini tahan api dan air tanah. Usaha ini menunjukan
bahwa pemerintah berusaha membangun rumah yang kuat, murah dan
sehat untuk memenuhi kebutuhan rakyat."
6
Paragraf Penuh Kalimat Topik
Seluruh kalimat yang membangun paragraf sama pentingnya
sehingga tidak satupun kalimat yang khusus menjadi kalimat topik.
Kondisi seperti itu dapat atau biasa terjadi akibat sulitnya menentukan
kalimat topik karena kalimat yang satu dan lainnya sama-sama penting.
Paragraf semacam ini sering dijumpai dalam uraian-uraian bersifat
deskriptif dan naratif terutama dalam karangan fiksi.
Contoh :
"Pagi hari itu aku berolahraga di sekitar lingkungan rumah. Dengan
udara yang sejuk dan menyegarkan. Di sekitar lingkungan rumah
terdengar suara ayam berkokok yang menandakan pagi hari yang sangat
indah. Kuhirup udara pagi yang segar sepuas-puasku."
Paragraf Persuasif
Adalah isi paragraf mempromosikan sesuatu dengan cara
mempengaruhi atau mengajak pembaca. Paragraf persuasif banyak dipakai
dalam penulisan iklan,terutama majalah dan Koran . Sedangkan paragraf
argumentasi, deskripsi, daneksposisi umumnya dipakai dalam karangan
ilmiah seperti buku,skripsi makalah dan laporan. Paragraf naratif sering
dipakai untuk karangan fiksi seperti cerpen dan novel.
Contoh :
“Marilah kita membuang sampah pada tempatnya, agar lingkungan kita
bebas dari banjir dan bebas dari penyakit yang disebabkan oleh sampah-
sampah yang di buang tidak pada tempatnya. Oleh karena itu, perlu
7
kesadaran pada diri kita masing-masing untuk membuang sampah pada
tempatnya.”
Paragraf Argumentasi
Adalah isi paragraf membahas satu masalah dengan bukti-bukti
alasan yang mendukung.
Contoh :
“Menurut Ketua panitia, Derry Saputra, mujur merupakan kegiatan rutin
yang diselenggarakan oleh HMTK untuk memilih ketua dan wakil HMTK
yang baru. Bersamaan dengan berakhirnya masa jabatan kepengurusan
MHTK periode 2008-2009, maka sebagai penggantinya dilakukan mujur
untuk memilih ketua dan wakil HMTK yang baru untuk masa
kepengurusan 2009-2010.”
Paragraf Naratif
Adalah isi paragraf menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk data atau cerita.
Contoh :
“Pada game pertama, Kido yang bermain dengan lutut kiri dibebat
mendapat perlawanan ketat Chai/Liu hingga skor imbang 16-16. pada
posisi ini, Kido/Hendra yang lebih berpengalaman dalam berbagai
kejuaraan memperlihatkan keunggulan mereka.”
Paragraf Deskriptif
Adalah paragraf yang melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa.
Contoh :
“Kini hadir mesin cuci dengan desain bunga chrysant yang terdiri dari
beberapa pilihan warna, yaitu pink elegan dan dark red untuk ukuran
tabung 15 kg. Disamping itu, mesin cuci dengan bukaan atas ini juga
sudah dilengkapi dengan LED display. Adanya fitur I-sensor juga akan
memudahkan proses mencuci”.
8
Paragraf Eksposisi
Adalah paragraf yang memaparkan sesuatu fakta atau kenyataan
kejadian tertentu.
Contoh :
“Rachmat Djoko Pradopo lahir 3 November 1939 di Klaten, Jawa
Tengah. Tamat SD dan SMP (1955) di Klaten, SMA II (1958) di
Yogyakarta. Masuk Jurusan Sastra Indonesia Universitas Gadjah Mada,
tamat Sarjana Sastra tahun 1965. pada tahun 1978 Rachmat mengikuti
penataran sastra yang diselenggarakan oleh Pusat Bahasa Jakarta
bersama ILDEP dan terpilih untuk melanjutkan studi di Pascasarjana
Rijkuniversiteit Leiden, Nederland, tahun 1980-1981, di bawah
bimbingan Prof. Dr. A. Teeuw”.
Paragraf Pembuka
Bertujuan mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam
karangan .Sebagai bagian awal sebuah karangan, paragraf pembuka harus
di fungsikan untuk:
Paragraf Pengembang
Bertujuan mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan
yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alenia pembuka. Paragraf ini
didalam karangan dapat difungsikan untuk:
9
a) mengemukakan inti persoalan
b) memberikan ilustrasi
c) menjelaskan hal yang akan diuraikan pada paragraf berikutnya
d) meringkas paragraf sebelumnya
e) mempersiapkan dasar bagi simpulan.
Paragraf Penutup
Paragraf ini berisi simpulan bagian karangan atau simpulan
seluruh karangan. Paragraf ini sering merupakan pernyataan kembali
maksud penulis agar lebih jelas. Mengingat paragraf penutup
dimaksudkan untuk mengakhiri karangan. Penyajian harus
memperhatikan hal sebagai berikut :
10
2.6 Tujuan Mengarang
5. Memberitahu pembaca
6. Memotivasi pembaca
1. Deskripsi
Contoh:
Hampir semua pelosok Mentawai indah. Di empat kecamatan
masih terdapat hutan yang masih perawan. Hutan ini menyimpan ratusan
jenis flora dan fauna. Hutan Mentawai juga menyimpan anggrek aneka
jenis dan fauna yang hanya terdapat di Mentawai. Siamang kerdil, lutung
11
Mentawai dan beruk Simakobu adalah contoh primata yang menarik untuk
bahan penelitian dan objek wisata.
2. Narasi
Contoh:
Ir. Soekarno, Presiden Republik Indonesia pertama adalah seorang
nasionalis. Ia memimpin PNI pada tahun 1928. Soekarno menghabiskan
waktunya di penjara dan di tempat pengasingan karena keberaniannya
menentang penjajah. Soekarno mengucapkan pidato tentang dasar-dasar
Indonesia merdeka yang dinamakan Pancasila pada sidang BPUPKI
tanggal 1 Juni 1945. Soekarno bersama Mohammad Hatta sebagai wakil
bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
tanggal 17 Agustus 1945. Ia ditangkap Belanda dan diasingkan ke
Bengkulu pada tahun 1948. Soekarno dikembalikan ke Yogya dan
dipulihkan kedudukannya sebagai Presiden RI pada tahun 1949. Jiwa
kepemimpinan dan perjuangannya tidak pernah pupus. Soekarno bersama
pemimpin-pemimpin negara lainnya menjadi juru bicara bagi negara-
negara nonblok pada Konferensi Asia Afrika di Bandung tahun 1955.
Hampir seluruh perjalanan hidupnya dihabiskan untuk berbakti dan
berjuang
3. Eksposisi
12
Contoh :
Pada dasarnya pekerjaan akuntan mencakup dua bidang pokok,
yaitu akuntansi dan auditing. Dalam bidang akuntasi, pekerjan akuntan
berupa pengolahan data untuk menghasilkan informasi keuangan, juga
perencanaan sistem informasi akuntansi yang digunakan untuk
menghasilkan informasi keuangan. Dalam bidang auditing pekerjaan
akuntan berupa pemeriksaan laporan keuangan secara objektif untuk
menilai kewajaran informasi yang tercantum dalam laporan tersebut.
4. Argumentasi
Contoh:
Jiwa kepahlawanan harus senantiasa dipupuk dan dikembangkan
karena dengan jiwa kepahlawanan. Pembangunan di negara kita dapat
berjalan dengan sukses. Jiwa kepahlawanan akan berkembang menjadi
nilai-nilai dan sifat kepribadian yang luhur, berjiwa besar, bertanggung
jawab, berdedikasi, loyal, tangguh, dan cinta terhadap sesama. Semua sifat
ini sangat dibutuhkan untuk mendukung pembangunan di berbagai bidang.
5. Persuasi
Contoh:
Salah satu penyakit yang perlu kita waspadai di musim hujan ini
adalah infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Untuk mencegah ISPA,
13
kita perlu mengonsumsi makanan yang bergizi, minum vitamin dan
antioksidan. Selain itu, kita perlu istirahat yang cukup, tidak merokok, dan
rutin berolah raga.
Ada dua macam karangan yaitu karangan yang bersifat fiksi dan
karangan yang bersifat nonfiksi. fiksi lebih kearah khayalan sedangkan
nonfiksi lebih kearah kejadian nyata (benar-benar terjadi). Penulisan karya
tulis merupakan salah satu contoh karangan nonfiksi karena kejadiannya
yang benar-benar dialami, atau dikerjakan. sedangkan karangan fiksi
contoh realnya adalah cerita pendek yang terkadang berupa cerita yang tak
mungkin terjadi.
14
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Agar sebuah paragraf dapat tersusun dengan baik dan sesuai EYD
diperlukan sebuah ketelitian dan pengelolaan kata yang tepat. Menyusun
sebuah paragraf harus seefektif mungkin dan dapat menyampaikan ide
pokok secara jelas sehingga mudah dipahami.
15
DAFTAR PUSTAKA
16