Penyakit ini menular kontak langsung atau tidak langsung melalui air liur, air kencing,muntah
dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi. Selain itu anak kucing juga dapat tertular virus dari
induknya, bila sang induk terserang virus ini pada saat bunting.Virus panleucopenia dapat
bertahan cukup lama di luar tubuh kucing. Sebagian besar desinfektan tidak mampu membunuh
virus ini. Oleh karena itu penularan terbesar terjadi melalui kontak dengan kandang, lantai atau
peralatan makan dan minum kucing yang tercemar virus dan tidak dibersihkan dengan
desinfektan yang sesuai. Virus masuk ke tubuh kucing biasanya melalui mulut, berkembang di
kelenjar pertahanan di bagian mulut, lalu menyebar ke seluruh tubuh. Kemudian virus akan
berkembang di beberapa organ seperti kelenjar pertahanan seluruh tubuh, sumsum tulang dan
selaput lendir usus yang menyebabkan hancurnya usus.
gejala : Penyakit ini dapat menyebabkan anemia, muntah-muntah dan diare yang parah pada
kucing.Kadang- kadang perkembangan penyakit sedemikian cepat sehingga anak kucing mati
tiba-tiba sebelum pemiliknya sempat melihat tanda-tanda sakit.
Setelah diare dan muntah, biasanya diikuti dengan hilangnya nafsu makan yang mengakibatkan
dehidrasi dan kematian.
Cara mencegahnya :
1.vaksinasi yang teratur. Anak kucing dapat divaksinasi pada umur 8-10 minggu. Agar
kekebalan yang terbentuk lebih terjamin sebaiknya vaksinasi diulang 1 bulan kemudian. Setelah
itu vaksinasi dianjurkan diulang setiap tahun. Untuk kucing dewasa atau berumur lebih dari 6
bulan yang belum pernah divaksinasi, vaksinasi bisa dilakukan tiap tahun.
2.Trus bersihin kandang pakek desinfektan khusus hewan yg dijual di petshop2 terdekat.
*lebih baik mencegah daripada mengobati
Feline Panleukopenia (FP) adalah suatu penyakit kucing yang disebabkan oleh virus feline
parvo, dimana virus ini sangat cepat menular. Dari tahun ke tahun penyakit ini telah dikenal
dengan berbagai nama yaitu distemper kucing, enteritis (radang usus disertai memar yang cepat
menyebar), demam kucing dan penyakit tifus kucing. Meskipun dikenal dengan berbagai nama,
namun sebenarnya penyakit dengan nama berbeda tersebut disebabkan oleh virus berbeda pula.
FP virus ini tergolong virus yang jahat, karena dapat membunuh dengan cepat membagi sel-
selnya dengan cepat. Kerugian dari penyebaran sel pada virus ini dapat membuat kucing
komplikasi dan infeksi/peradangan hasil bakteri.
Untuk mengetahui terjangkitnya virus ini dapat dilihat melalui gejala-gejala yng muncul pada
kucing kita.yang pertama hilangnya selera makan, demam tinggi, kelesuan, muntah-muntah,
hidung kucing yang biasanya lembab menjadi sangat kering (dehidrasi). Fluktuasi peningkatan
suhu tubuh akibat demam oleh kucing sangat cepat, dan sangat tidak normal ( normalnya demam
pada kucing akan meningkat secara bertahap dalam 3-4 hari). Demam tidak normal ini akan
menyebabkan kucing diambang kematian. Menurut penelitian dokter 75% kucing yang
mengidap penyakit ini akan mengalami kematian. Penularan virus ini dapat melalui kutu, darah
air seni dari kucing yang terinfeksi, yang perlu dilakukan para penyayang kucing agar kucing
kesayangan tidak terjangkit virus ini adalah menjaga kebersihan kandang, pola makan kucing ,
kesehatan kucing serta lakukan vaksinasi.
Virus ini cepat menjangkit pada kitten (anak kucing), hal ini dikarenakan daya tahan tubuh pada
kitten masih lemah, jadi lakukan vaksinasi pada kucing anda, minimal sejak umur 2 bulan. Serta
berilah nutrisi dan vitamin yang cukup untuk kucing kesayangan anda.
Ketika penyakit ini menyerang kucing yang berumur dibawah 8 bulan , hal ini sangat riskan
untuk tertolong karena daya tahan tubuh masih lemah. Kucing dewasa memiliki kesemapatan
untuk hidup lebih besar ketika terserang penyakit ini. Perawatan dan therapy akan sangat
mendukung dan membantu untuk mempertahankan fisik kucing agar mampu melawan virus
tersebut dengan system kekebalannya .
Tidak ada pengobatan yang mampu membunuh virus, Pengasingan kucing yang sakit adalah
factor penting. Breeder akan mencoba untuk memenuhi kebutuhan air kucing dengan
meminumkannya, meningkatkan kadar gizi yang masuk melalui vitamin, dan mencegah
infeksi/peradangan sekunder dengan zat pembunuh kuman. Jika kucing dapat survive dalam
waktu 48 jam, kesempatan untuk sembuh mulai terbuka. Usahakan kandang kucing harus hangat
(tambahkan lampu 5 watt), higienis, dan sangat bersih. Perhatian dan kasih sayingpemilik kepada
kucing adalah sangat penting. Kucing layaknya manusia, apabila diberi sentuhan kasih sayang
dan perhatian maka semangat untuk hidup akan jauh lebih besar.
Untuk dapat menjauhkan kucing anda dari penyakit ini adalah jaga kesehatan, kebersihan kucing
anda. Faktor utama yang menyebabkan kematian adalah daya kekebalan tubuh yang lemah. Jaga
kesehatan kucing anda agar selalu prima, beri vitamin dan makanan bergizi yang cukup. Vaksin
sangat diperlukan kucing untuk menjadikan tubuh kucing lebih tahan terhadap beberapa
penyakit. TAPI INGAT!!!, meskipun kucing anda sudah divaksin jangan terlalu PERCAYA
DIRI bahwa kucing anda tidak akan terkena penyakit INI!!!!.
Contoh kasus:
saya beli kucing kira2 3 minggu yang lalu dari petshop di daerah mekarsari, cmanggis. jenisnya
siam angora dan umurnya 6 bulan, betina. Saya tanya mbak2nya katanya sdh di vaksin. dan saya
percaya aj. pas saya bawa pulang, ternyata kucingnya jamuran lmyn banyak. dan saya bawa ke
dokter tidak bisa vaksin karna jamuran. sminggu pertama dia kliatan sehat2 saja. makanannya
saya kasih RC 36. minggu kedua mulai ad tanda2 ga beres. dia mulai turun nafsu makannya. tapi
masih ttp mau makan. saya mulai ga percaya kalo kucing saya sudah divaksin sebelumnya.
lalu, sminggu yang lalu, kucing saya cemong tiba2 muntah yang berwarna kuning, dan berkali2
dalam sehari setelah sbelumnya ga mau makan dan tidur terus. saya coba obat anti muntah juga
ga bisa mengatasi, dia tetep muntah. saat itu saya belum bisa bawa dia kedokter.
besoknya saya bawa dia ke klinik Piara depok. Ternyata hasil tes virusnya dia positif
panleukopenia. Kata dokter, harapan dia smbuh itu 30% saja. Karna lebih dari 50% kucing yang
kena panleuko itu tidak bisa slamat. Di dokter, cemong diberi infus slama 3 atau 4 jam. Diberi
obat demam karna demamnya sangat tinggi (40,7 derajat) dan obat anti muntah. Ketika di infus
itu, dia mulai kena diare dan pup berkali2.
Saya sudah agak pesimis waktu itu krna saya pikir kucing saya tidak akan selamat. Kucing saya
yang sebelumnya mati karna virus yang menyerang hati. Saya pikir, klo smpe 2 x kehilangan
kucing, itu artinya saya bener2 ga boleh punya kucing.
back to topic, Dokter di klinik blg cemong harus di opname krna dia harus di infus trus. Saya
tanya biayanya ke mbak asisten skaligus kasirnya, ternyata bisa lebih dari 1 juta, karna harus di
opname slama kurang lebih 9 hari (9 hari itu lamanya virus menginfeksi kucing). Kata dokter,
masa kritis itu terjadi pas hari ke 5 s/d ke 7 smenjak gejala virus muncul. Dan klo cemong bsa
lewat msa kritis, dia bakalan sembuh. Jujur, saya cuma mahasiswa, uang sebesar itu saya ga bisa
langsung punya, hrus ngumpulin dlu. Akhirnya, dengerin saran dari mbak asisten, saya bawa
cemong ke rumah. Kata dia, slain ga perlu bayar mahal, saya bisa ngasih perhatian saya ke
cemong sepenuhnya, jadi kalopun dia mgkn ga bsa survive, dia sudah dpt perhatian yg ckup.
Akhirnya saya bwa cemong pulang dengan bekal obat dari dokter yaitu : antibiotik (3x shari),
obat anti muntah, anti virus, dan vitamin (2x shari). sampai rumah, cemong udah ga muntah2
lagi. cuma pup terus, dan pupnya cair banget. dokter bilang, dia harus dikasih makan sesering
mungkin dengan makanan basah dan jangan coba dikasih mnum. (alsnnya saya lupa)
so, pas dirumah saya coba kasih makan dia. caranya pake wetfood yang saya masukin ke mulut
pake tangan. hasilnya, dimuntahkan kembali itu makanan. dia sm skali gamau nerima. saya
tambah putus asa lagi. gimana dia mau sembuh klo dikasih makan aja ga bisa.
bsoknya saya putar otak. saya baca2 di internet ttg cara mengatasi distemper pda kucing. hasil yg
saya dapat adalah, kucing saya harus diberi vitamin B kompleks, dan larutan oralit sesering
mungkin dan diberi makan kuning telur. So saya beli vitamin Becombion dan madu geruh dari
pak oles. saya kasih mnum air madu stiap 2 / 3 jam skali, masing2 sbanyak 2 atau 3 suntikan 3 cc
dan saya kasih obat dri dokter scara rutin.
setelah mikir2 lagi gimana caranya ngasih makan cemong, saya teringat sama pngalaman saya
ngurusin kucing tmn saya yg dulu dtitipin ke saya dan kucingnya sakit. Saya ksih mkan pake
suntikan 3 cc dan kasih minum air madu dicampur sama minyak oles bokasih(atas anjuran dari
bapak saya). ga lama kmudian kucingnya smbuh. jadi saya pake cara yg sma ke cemong.
jadi tiap hari rutin cemong sya kasih : makan 3x shari, obat dokter, becombion (1 x shari, 1 cc),
dan air madu + kuning telur atau air madu + minyak oles (3 x shari, masing2 3 suntikan 3 cc)
Dengan cara diatas, pada hari ke 4 cemong diarenya sudah berhenti, hari ke 5, dia sudah mulai
keliatan lebih segar, hari ke 6 sudah mau manja lagi sama saya dan kliling rumah, plus ngasah2
kuku. hari ke 7 dia sudah mau bersih2 badan dan lain lain. sudah mau makan sendiri tanpa
disuapin. dan hari senin nanti, saya akan bawa dia ke dokter lagi untuk diperiksa. Misi saya
selanjutnya juga menumpas jamur2 di tubuh kucing saya.
tambahan lagi, panleukopenia itu bsa menyerang saraf atau organ pencernaan. untuk yang
menyerang saraf, sepertinya sudah tidak mungkin di sembuhkan (tandanya adalah kucing
kejang2). Untuk yang mengenai organ pencernaan, masih ada kesempatan untuk sembuh.
skian sharing pengalaman dari saya. smoga bisa membantu cat lovers yang lain jika kucingnya
memiliki masalah yang sama. saran dari saya adalah, VAKSINASI itu sangat sangat penting, jadi
usahakan beri vaksin ke kucing anda sebelum terlambat. mencegah itu lebih baik. Jangan asal
memilih kucing ketika anda berniat membeli. periksa seluruh badan kucing dan minta kartu
vaksin jika kucing. jangan sampai anda menyesal dapet kucing sakit dan kerepotan seperti saya.
Feline Panleucopenia disebut juga Feline Parvovirus dan Feline Infectous Enteritis FIE (radang usus
menular) atau biasa disebut distemper kucing. Panleucopenia merupakan salah satu penyakit serius yang
berbahaya pada kucing dan berakibat fatal. Penyakit ini disebabkan oleh virus. Angka kematian kucing
yang terserang virus ini sekitar 25-90% pada kucing yang belum divaksin. Feline panleucopenia sangat
mudah menular ke kucing lain, tetapi tidak menular pada anjing dan manusia.
Bagaimana Feline Panleucopenia ini menular ?
Feline Panleukopenia menular dengan cara kontak langsung atau tidak langsung melalui air kencing, air
liur, muntah dan melalui kotoran kucing yang terinfeksi virus feline panleucopenia. Apabila induk kucing
yang sedang hamil terinfeksi virus ini maka dengan mudah dapat menularkan virus ini ke anak
kucingnya. Virus panleucopenia dapat bertahan cukup lama di lingkungan sekitar, Penularan paling sering
terjadi melalui kontak langsung dengan kandang, peralatan makan dan tempat minum kucing yang
terkontaminasi virus Feline Panleucopenia. Virus panleucopenia masuk ke tubuh kucing melalui mulut
kucing, virus ini akan berkembang di kelenjar pertahanan di bagian mulut kucing dan menyebar ke
seluruh bagian tubuh kucing. Virus ini berkembang di beberapa organ dan selaput lendir usus yang
menyebabkan radang pada usus kucing.
Tanda-tanda kucing terkena penyakit Paleukopenia ?
Penyakit ini dapat menyebabkan anemia pada kucing, muntah-muntah dan diare yang parah pada
kucing. Kucing yang terserang virus ini akan menunjukan gejala diare dan muntah, dan diikuti dengan
hilangnya nafsu makan kucing sehingga dapat mengakibatkan dehidrasi dan kematian. Bahkan pada
beberapa kasus anak kucing yang terkena penyakit ini bisa langsung mati tanpa menunjukan gejala
apapun karena Perkembangan penyakit ini sangat cepat.
Apakah kucing yang terserang penyakit Feline Panleucopenia dapat diobati ?
Hingga saat ini belum ada dan belum ditemukan obat yang dapat membunuh virus panleucopenia. hanya
kekebalan kucing itu sendiri yang dapat membantu kesembuhan kucing dari penyakit ini. Obat yang
diberikan hanya bertujuan mencegah infeksi lain atau infeksi skunder yang dapat memperparah kondisi
kucing. Kucing yang terserang penyakit ini di butuhkan perawatan intensif.
Bagaimana mencegah Feline panleukopenia?
Vaksinasi teratur pada kucing sangat membantu untuk mencegah penyakit ini. Anak kucing sebaiknya
sudah divaksin pada umur sekitar 8-10 minggu dan diulang pada 1 bulan berikutnya untuk meningkatkan
kekebalan tubuh. Setelah itu vaksinasi kucing sangat dianjurkan pengulangan setiap tahun. Pada kucing
yang belum pernah divaksin dan berumur diatas 6 bulan cukup dilakukan vaksinasi setahun sekali.
Feline Panleucopenia
Bagaimana akibat jangka panjang penyakit ini ?
Pada beberapa kasus Kucing yang pernah terserang penyakit radang usus atau feline panleucopenia dan
berhasil selamat dari kematian biasanya akan kesulitan dalam menyerap nutrisi pada makanan dan
berkurangnya fungsi pencernaannya, karena penyakit Feline Panleucopenia menyebabkan kerusakan
usus yang sangat parah dan biasanya mengalami diare terus-menerus.
Virus Feline Panleucopenia bisa dibasmi dengan menggunakan Desinfektan
Virus Feline Panleucopenia dapat bertahan hidup selama kurang lebih 1 tahun di lingkungan yang
terkontaminasi, bersihkanlah ruangan tempat memelihara kucing, kandang, tempat makan dan minum
kucing yang diduga tercemar penyakit ini. gunakan desinfektan khusus yang dapat membasmi virus
Feline Panleucopenia.
Sebagian besar desinfektan yang di jual bebas di supermarket tidak dapat membunuh virus Feline
Panleucopenia. Carilah desinfektan yang mengandung bahan aktif golongan formaldehida atau Chlorin.
Distemper pada Kucing
Distemper kucing adalah penyakit yang sangat menular dan fatal bagi kucing anda. Artikel
berikut akan membantu Anda memahami penyakit mematikan ini.
Sekitar 50 sampai 90% dari kucing yang tertular virus akan mati dan karena itu sangat penting
untuk melihat gejala-gejala awal. Gejala memakan waktu sekitar 10 hari untuk muncul setelah
infeksi Gejala-gejala distemper pada kucing meliputi:
Walaupun tidak menular pada manusia, tapi untuk langkah pencegahan ada baiknya jika ingin
memegang kucing yang menderita distemper anda menggunakan masker, untuk menghindari
beberapa kemungkinan, saat ini virus penyakit itu lebih cepat berubah
Feline panleukopenia atau distemper kucing merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus
dari golongan parvoviridae. Virus ini bisa menyebar melalui udara, makanan atau minuman yang
sudah terkontaminasi. Bila dalam satu rumah meonglovers terdapat satu kucing yang terserang
feline panleukopenia, maka air liur, kotoran, kencing dan muntahnya mengandung virus, yang
dapat dengan cepat menulari kucing lain yang sehat. Penularan lain melalui transmisi termasuk
pinjal, gigitan insekta, dan lainnya.
Penyakit ini lebih rentan menyerang kucing yang masih dalam usia muda, atau kucing yang
belum divaksin. Selain itu, kucing yang memiliki daya imunitas rendahpun sangat rentan
terhadap infeksi ini. Sekitar 50-90% dari kucing yang tertular virus akan mati. Gejala klinis
memakan waktu sekitar 10 hari (masa inkubasi virus) untuk muncul setelah terinfeksi.
Karena virus ini menyerang bagian usus sikecil, maka gejala-gejala distemper secara umum
dapat dilihat dari ciri-ciri diantaranya, si kecil akan kehilangan nafsu makan, mendadak demam
tinggi, muntah, diare berdarah, depresi, kejang, dehidrasi, kucing menggigit ekornya sendiri,
punggung bawah dan punggung kaki, serta anemia.
Jika si kecil terserang virus ini, satu-satunya yang harus meong lovers lakukan adalah membawa
segera si kecil ke rumah sakit agar dokter memberikan penanganan dengan cepat. Dokter dapat
memberikan si kecil infus untuk mengembalikan tubuh dan hidrat cairan yang hilang akibat
dehidrasi. Elektrolit dapat diberikan untuk menyeimbangkan cairan tubuh dan antibiotik untuk
mengobati infeksi sekunder seperti luka yang timbul akibat hemorrhagi yang cukup parah. Si
kecil juga biasanya akan diberikan obat anti-vomit untuk menghentikan muntah dan mengurangi
dehidrasi.
Tapi, tahukah meonglovers, melakukan pencegahan adalah solusi terbaik bagi meonglovers
untuk menghindari si kecil terinfeksi virus berbahaya ini. Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dan dilakukan untuk mencegah si kecil terinfeksi, diantaranya :