Konsep Pendekatan Eksentrisitas
Konsep Pendekatan Eksentrisitas
X Center of Rigidity
• Center of Mass
(a)
Translasi Rotasi
(b) (c)
Gambar 2.1 Letak pusat massa, pusat rotasi, gaya lateral dan momen
torsi pada pendekatan lantai
apabila serangkaian beban lateral statik luar yang bekerja diletakkan melaluinya,
maka setiap diagframa lantai hanya akan bertranslasi saja dan tidak berotasi.
Apabila letak dari titik pusat kekakuan lantai ini sudah diketahui, maka semua
torsi lantai Ti di lantai i, bisa diperoleh dari:
ei disebut eksentrisitas lantai, yang merupakan jarak antara pusat massa dan pusat
kekakuan lantai di lantai i.
(𝑥𝑚 )𝑖 adalah koordinat pusat massa lantai i, dan (𝑥𝑅 )𝑖 adalah koordinat pusat
kekakuan lantai i terhadap sumbu acuan yang dipilih.
‘Pusat massa lantai’ dimengerti sebagai suatu titik pada masing-masing lantai,
yang merupakan titik tangkap resultante beban gravitasi yang bekerja pada
masing-masing lantai itu.
Semua elemen struktur vertikal/kolom tepat di bawah lantai i, 6 yaitu dalam ruang
tingkat k, akan mengalami ‘momen puntir tingkat’. Momen puntir tingkat k
diperoleh dari:
“Momen puntir tingkat” merupakan jumlah kumulatif dari semua torsi lantai yang
ada diatas suatu tingkat.
Untuk menentukan letak dari pusat kekakuan lantai dari tiap lantai, maka perlu
dilakukan potongan-potongan benda bebas (freebody) dari tiap lantai seperti yang
tampak pada gambar 2.2a
Misalkan ViA, ViB, dan ViC (i=1,2,3,...) adalah gaya geser elemen struktur vertikal
dari portal A, B, C, tepat dibawah lantai i, yang timbul akibat bekerjanya
serangkaian beban lateral luar pada pusat kekakuan lantai.
x = Center of Rigidity
(a) (b)
Selisih gaya geser elemen struktur vertikal tepat dibawah dan diatas lantai i adalah
reaksi total dari elemen struktur vertikal (frame reaction) pada lantai i, yang
dinyatakan sebagai berikut:
Selanjutnya, potongan benda bebas pada gambar 2.2a, dapat digambarkan sebagai
potongan benda bebas dari tiap lantai, yang dikenakan reaksi-reaksi total dari
elemen-elemen struktur vertikalnya, sebagaimana yang tampak pada gambar 2.2b.
Sehubungan dengan tidak adanya rotasi yang terjadi di semua lantai (hanya
translasi saja), maka haruslah resultante momen (torsi lantai) adalah nol untuk
setiap lantai. Tentunya hal ini bisa terjadi, jika beban Pi (i=1,2,3,...) bekerja
melalui pusat kekakuan lantai. Atau dengan kondisi yang ekivalen, yaitu beban
lateral tersebut tetap bekerja di pusat massa lantai, tetapi rotasi setiap lantainya
dikekang. Pengekangan lantai sama artinya dengan memberikan ‘torsi kekang’
puntir tingkat (Mt)k. Hal ini ternyata supaya kondisinya sama dengan kondisi
akibat jika beban-beban lateralnya melalui pusat massa.
Resultante gaya-gaya geser dalam semua elemen struktur vertikal dalam arah x,
besarnya sama dengan kumulatif beban-beban lateral diatas potongan tingkat yang
ditinjau yaitu ∑4𝑖=𝑘 𝑃𝑖 . Resultante ini memulai pusat kekakuan tingkat itu.
Misalkan (xs)k adalah koordinat pusat geser tingkat k terhadap sumbu acuan
global.
Gambar 2.2 Potongan benda bebas di setiap tingkat
Sesuai dengan mekanika teknik, maka momen puntir tingkat bisa dinyatakan
dalam persamaan kesetimbangan terhadap sumbu acuan (sumbu z) sebagai
berikut: