Disusun Oleh :
ILMU FALAK – B4
KEMENTRIAN AGAMA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
2019
HISAB AWAL BULAN QAMARIYAH
Konsep dari hisab awal bulan qamariyah adalah menghitung akhir bulan untuk mencari awal
bulan.
Pada makalah kali ini, kami akan membandingkan antara perhitungan untuk mengetahui
Awal Bulan Ramadhan 1440 H, Markaz Masjid Agung Jawa Tengan (MAJT) dengan menggunakan
Sistem Ephemeris dan New Comb.
A. Sistem Ephemeris
Sistem Ephemeris merupakan system hisab yang dikembangkan Departemen Agama RI
yang memakai data-data kontemporer. Adapun langkah-langkahnya:
Menghitung perkiraan akhir sya’ban
29 Sya’ban 1440 secara astronomis berarti 29 hari + 7 bl1 + 1439 th
1439/30 tahun2 = 47 Daur, Sisa 29
47 Daur x 10631 hari3 = 499657 hari
29 x 354 hari4 + 11 (Kabisat) = 10277 hari
7 (Rajab) = 207 hari5
29 hari = 29 hari +
JUMLAH I = 510170 hari6
Jumlah selisih M – H = 227016 hari
Anggaran Gregorius = 13 hari +
1
Bulan Tam (Bulan yang sudah sempurna), sya’ban bulan ke-8 berarti bulan Tam nya adalah 7
2
1 daur = 30 tahun, daur adalah satu siklus kalender hijriyah (11 kabisat, 19 masehi)
3
Jumlah hari siklus kalender hijriyah
4
Jumlah hari hijriyah
5
Muharram (30), Safar (59), Rabiul Awal (89), Rabiul Akhir (118), Jumadil Awal (148), Jumadil Akhir (177), Rajab
(207), Sya’ban (236), Ramadhan (266), Syawal (295), Dzulqadah (325), Dzulhijjah (354/355)
6
Jumlah I dari data tersebut 510170 bisa digunakan untuk mencari hari dan pasaran. Cara nya untuk mencari hari
dibagi dengan 7, diambil sisanya, lalu dihitung dimulai dari hari jum’at (Jum’at-Sabtu-Ahad-Senen-Selasa-Rabu-Kamis).
Sedangkan untuk mencari pasaran dibagi 5, diambil sisa, lalu hitung pasaran dimulai dari Legi (Legi-Pahing-Pon-Wage-
Kliwon)
JUMLAH II = 737199 hari7
Jumlah I dan jumlah II sama, sehingga dapat disimpulkan bahwa 29 Sya’ban 1440H
bertepatan pada Ahad, Kliwon.
7
Jumlah II dari data tersebut 737199 bisa digunakan untuk mencari hari dan pasaran. Cara nya untuk mencari hari
dibagi dengan 7, diambil sisanya, lalu dihitung dimulai dari hari Ahad (Ahad-Senen-Selasa-Rabu-Kamis-Jum’at-Sabtu).
Sedangkan untuk mencari pasaran dibagi 5, diambil sisa, lalu hitung pasaran dimulai dari Pahing (Pahing-Pon-Wage-
Kliwon-Legi)
8
Jumlah hari siklus kalender Masehi 4 tahun (1 tahun Kabisat 366 hari dan 3 tahun Bashitah 365 hari)
Sabaq Matahari9 (SM)
ELM 23.00 GMT = 44º 11' 60''
ELM 22.00 GMT = 44º 09' 34'' -
SM = 00º 02' 26''
Sabaq Bulan10 (SB)
Rumus:
3. Matahari Terbenam
Perkiraan matahari terbenam (taqribi)
-Tinggi matahari (ho) = - (ku+ref+sd)
Ku = 00 1,76’ x √m = 00 1,76’ x √95 = 00 17’ 9,26’’
refraksi (ref) = 00 34’ 30’’
semi diaeter matahari (sdo) = 00 16’
ho = - ( 00 17’ 9,26’’ + 00 34’ 30’’+ 00 16’)
9
Perjalanan Matahari per jam
10
Perjalanan Bulan per jam
= - 107’39,26’’
= Sin - 107’39,26’’ : Cos -6 59’ 04,42” : Cos 160 14’ 16’’ - Tan -6 59’ 04,42”
x Tan 160 14’ 16’’
= 890 8’ 19,53’’
= 890 8’ 19,53’’ : 15
= pk 05: 56 : 33,3 WIB
= 0015’51,5’’
11
Sisa menit dari jam perkiraan matahari terbenam
⸹0 1 10 GMT = 16013’34’’
⸹0 2 11 GMT = 16014’16’’
k (selisih waktu) = 17:31:30,12 – 17 = 0 : 31 : 30,12
⸹0 = 16013’34’’ + 0 : 31 : 30,12 ( 16014’16’’ - 16013’34’’)
= 16013’56,05’’
Equation of Time
e = e1 + k x (e2 – e1)
e1 10 GMT = 00 3’ 16’’
e2 11 GMT = 00 3’ 16’’
Kalau e1 dan e2 sama, tidak perlu dihitung karena hasilnya pasti sama.
Cos to = sin -107’30,76’’ : Cos -6 59’ 04,42” : cos 16013’56,05’’ – tan -6 59’ 04,42” x
tan 16013’56,05’’
= 890 8’ 13,14’’
= 890 8’ 13,14’’ : 15
t( = ARAo+ to - ARA(
= 82 1’ 6,27”
Deklinasi Bulan (()
( = (1 + k ((2 - (1)
( = 13 37’ 13” + 0 31’ 29,70” (13 47’ 9” – 13 37’ 13”)
= Sin -6 59’ 04,42” x Sin 13 42’ 25,85” + Cos -6 59’ 04,42” x Cos 13 42’ 25,85” x
Cos 82 1’ 6,27”
1) Parralax (Par)
Horizontal Parralax (HP)
= 0 8’ 20,2”
Mukuts = h( / 15
= 15’ 31,33” / 15
= Tan 13 42’ 25,85” x Cos -6 59’ 04,42” ÷ Sin 82 1’ 6,27” – Sin -6 59’ 04,42”
÷ Tan 82 1’ 6,27”
Posisi Hilal
P( = Az( - Azo
Elongasi
Cos Elongasi = sin ho x sin h( + cos ho x cos h( x cos p(
= sin - 1 7’ 30,76” x sin 6 1’ 55,3” + cos - 1 7’ 30,76” x cos 6 1’ 55,3” x cos
1 33’ 40”
= 7 19’ 29,97”
Umur Hilal = Matahari Terbenam hakiki - Ijtima’
= 17 31’ 29,70” + 5 48’ 26,31”
= 11 43’ 3,39”
KESIMPULAN
Ijtima’ akhir Sya’ban 1440 H, terjadi Hari Ahad Kliwon tanggal 5 Mei 2019 M Pukul 05 :
48 :26,31 WIB. Situasi hari Ahad Kliwon tanggal 5 Mei 2019 M / 29 Syaban 1440 H:
Penentuan saat ijtima’ tiada lain pengukuran dengan satuan waktu pada saat matahari
dan bulan berada pada bujur astronomis yang sama. Bujur astronomis dimaksud ialah
lingkaran besar yang tegak lurus pada ekliptika yang melalui kutub ekliptika dan sekaligus
memotong kedua titik pusat benda-benda langit tersebut. Sedangkan ekliptika ialah
lingkaran besar . siklus matahari tahunan dari titik aries ke titik aries kembali, titik
N B" 0,040292198
7 S' = ( S + E + K - 20.47" ) 44,64942482
8 PT = ( S + K cos Q' ) 43,00902623
9 PT' = tg -' ( cos Q' tg S' ) 42,18742846 42,18742846
10 e = ( PT - PT' ) 12. h = - ( SD + R' + D' ) 0,054773184 0,821597767 h© -1,05241624
POB Height : 95
Defraction : 0,285581074
Time Zone : 7
MOON
Mean anomaly (M') 8,3051 0,1450